SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Mengenal
Ayakan
(Sieving)
Nama : Whoro Prayogo B. K.
(Yogo)
Mealabs Indonesia
Kontak : 0812-1897-4557 (WA)
Pengertian Ayakan
• Ayakan adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk melakukan
percobaan penyaringan suatu produk. Produk yang disaring adalah
berupa biji-bijian, pasir, tanah, bubuk dan produk semacam lainnya.
penyaringan produk tersebut dilakukan dengan satu set ayakan yang
dimana ayakan yang berada pada posisi atas adalah ayakan yang
memiliki diameter lubang yang lebih besar dan ayakan yang berada
di posisi bawahnya memiliki diameter lubang lebih kecil. Penyaringan
dilakukan untuk mendapatkan material yang berukuran tertentu dan
seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu
dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat dijatuhkan
atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah
ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus
melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar
(oversize), atau buntut (tails) tidak lulus.
Tujuan Pengayakan
Dalam proses pengayakan mempunyai tujuan, Berikut ini
tujuan untuk dilakukan proses pengayakan yaitu :
1. Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya
sesuai untuk beberapa proses berikutnya.
2. Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam
peremukan (Primary crushing) atau oversize ke dalam
proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat dilakukan
kembali proses peremukan tahap berikutnya (secondary
crushing).
3. Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai
produk akhir.
4. Mencegah masuknya undersize ke permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk
material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in
(10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah
biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in
sampai dengan ukuran 35 in.
Kebutuhan alat ukur ayakan dalam industri sangatlah berperan penting untuk menyaring produk
(powder/granule) yang sudah ditentukan (seragam). Namun dalam kebutuhan industri berbeda
beda karena kemungkinan standar produk yang membedakan. Untuk itulah dibuat berbagai jenis
pengayakan. Berikut ini adalah jenis jenis ayakan yang dibutuhkan oleh industri :
1. Ayakan Grizzly (Grizzly Screen)
Ayakan grizzly merupakan jenis ayakan statis yaitu dimana material yang akan di ayak mengikuti
aliran pada posisi kemiringan tertentu.
2. Ayakan Vibrating (Vibrating Screen)
Ayakan vibrating merupakan ayakan dengan bentuk permukaan horizontal dan miring yang
digerakkan pada frekuensi 1000 Hz sampai 7000 Hz. Ayakan jenis ini mempunyai kapasitas tinggi,
dengan efisiensi pemisahan yang baik, yang digunakan untuk range yang luas dari ukuran partikel.
3. Ayakan Oscillating (Oscillating Screen)
Ayakan oscillating merupakan ayakan yang bentuknya menyerupai dengan ayakan vibrating namun
ayakan ini bekerja pada frekuensi yang lebih rendah dari ayakan vibrating yaitu (100-400 Hz)
dengan waktu yang lebih lama.
Jenis Jenis Ayakan
4. Ayakan Reciprocating (Reciprocating Screen)
Ayakan reciprocating merupakan jenis ayakan girasi dengan sudut kemiringan lebih
kecil mesin digerakan pada sumbu mendatar. Digunakan untuk pemindahan dengan
pemisahan ukuran.
5. Ayakan Shifting (Shifting Screen)
Ayakan shifting merupakan ayakan yang dioprasikan dengan gerakan memutar
dalam bidang permukaan ayakan. Gerakan actual dapat berupa putaran, atau
getaran memutar. Digunakan untuk pengayakan material basah atau kering.
6. Ayakan Revolving (Revolving Screen)
Ayakan revolving merupakan ayakan dengan posisi miring, berotasi pada kecepatan
rendah (10-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah dari material-material
yang relatif kasar, tetapi memiliki pemindahan yang besar dengan vibrating screen.
Jenis Jenis Ayakan
Standar Ukuran Ayakan
Sebelum melakukan pengukuran material dengan metode pengayakan tentukan terlebih dahulu
standar ukuran ayakan, setiap produk memungkinkan memiliki standar ukuran ayakan berbeda
untuk mendapatkan ukuran (nilai) yang seragam pada produknya. Ukuran yang digunakan bisa
dinyatakan dengan mesh maupun satuan mm. Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang
yang terdapat dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm
maka angka yang ditunjukkan merupakan besarmaterial yang diayak. Perbandingan antara luas
lubang bukaan dengan luas permukaan ayakan disebut presentase opening. Pelolosan material
dalam ayakan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
• 1. Ukuran material yang sesuai dengan lubang ayakan.
• 2. Ukuran rata-rata material yang menembus lubang ayakan.
• 3. Sudut yang dibentuk oleh gaya pukulan partikel.
• 4. Komposisi air dalam material yang akan diayak.
• 5. Letak perlapisan material pada permukaan sebelum diayak.
Dalam pengayakan bahan melalui ayakan seri (sieve shaker) yang mempunyai ukuran lubang
ayakan semakin kecil. Setiap pemisahan berdasarkan ukuran diperlukan pengayakan. Ayakan
mampu mengukur partikel dari 76 mm sampai dengan 38 µm. Operasi pengayakan dilakukan
dengan melewatkan material pada suatu permukaan yang banyak lubang atau openingdengan
ukuran yang sesuai. Dari hasil pengayakan akan didapatkan 2 fraksi yaitu yaitu fraksi oversize
dan fraksi undersize. Fraksi oversize adalah padatan yang tertahan diatas ayakan akibat diameter
partikel padatan lebih besar daripada diameter lubang yang ada pada ayakan. Fraksi
undersize adalah padatan yang berhasil lolos dari ayakan karena diameter partikel padatan
lebih kecil daripada diameter lubang yang ada pada ayakan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar
dibawah ini. Jika ayakan lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukuran lubangnya, maka akan
diperoleh fraksi-fraksi padatan dengan
ukuran padatan sesuai dengan ukuran lubang ayakan. Pengayakan biasanyadilakukan dalam kea
daan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh).
Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari
ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengayakan
Pemisahan partikel dengan metode pengayakan terdapat kelebihan dan kekurangan, berikut ini
kelebihan dan kekurangan metode pengayakan :
Kelebihan dari metode pengayakan antara lain.
• Lebih cepat dan praktis.
• Dapat diketahui ukuran partikel dari kecil sampai besar.
• Dalam waktu relatif singkat dapat diperoleh hasil yang diinginkan.
• Tidak bersifat subyektif.
• Lebih mudah diamati.
• Tidak membutuhkan ketelitian mata pengamat.
Kekurangan dari metode pengayakan antara lain.
• Tidak dapat mengetahui bentuk partikel secara pasti seperti pada metode mikroskopi.
• Ukuran partikel tidak pasti karena ditentukan secara kelompok (berdasarkan keseragaman). Tidak
dapat menentukan diameter partikel karena ukuran partikel diperoleh berdasarkan nomor mesh
ayakan.
• Adanya agregasi karena adanya getaran sehingga mempengaruhi validasi data.
• Tidak dapat melihat bentuk partikel dan dapat menyebabkan erosi pada bahan-bahan granul.

More Related Content

What's hot (20)

Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratoriumBab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Bab screening
Bab screeningBab screening
Bab screening
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertas
 

Similar to Mengenal Ayakan (13)

Ayakan
AyakanAyakan
Ayakan
 
Penghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakanPenghancuran dan pengayakan
Penghancuran dan pengayakan
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
 
Presentationdd101 edit 1 (1)
Presentationdd101 edit 1 (1)Presentationdd101 edit 1 (1)
Presentationdd101 edit 1 (1)
 
MA 3 NADIA MAKFIRA RAMADANI.docx
MA 3 NADIA MAKFIRA RAMADANI.docxMA 3 NADIA MAKFIRA RAMADANI.docx
MA 3 NADIA MAKFIRA RAMADANI.docx
 
3. sortasi dan pengkelasan mutu
3. sortasi dan pengkelasan mutu3. sortasi dan pengkelasan mutu
3. sortasi dan pengkelasan mutu
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
 
Campur
CampurCampur
Campur
 
Campur
CampurCampur
Campur
 
Lap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaianLap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaian
 
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosokLap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
 
PPT SCREENING.pptx
PPT SCREENING.pptxPPT SCREENING.pptx
PPT SCREENING.pptx
 
Lap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaianLap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaian
 

More from Whoro Prayogo Budi Kartika (12)

Lemari asam laboratorium
Lemari asam laboratoriumLemari asam laboratorium
Lemari asam laboratorium
 
Test piece metal detector
Test piece metal detectorTest piece metal detector
Test piece metal detector
 
Lemari laboratorium Stainless
Lemari laboratorium StainlessLemari laboratorium Stainless
Lemari laboratorium Stainless
 
Shaker laboratorium
Shaker laboratoriumShaker laboratorium
Shaker laboratorium
 
Metode pengujian kekerasan, alat uji kekerasan
Metode pengujian kekerasan, alat uji kekerasanMetode pengujian kekerasan, alat uji kekerasan
Metode pengujian kekerasan, alat uji kekerasan
 
Alat Ukur Elektristatis, Alat ukur gejala medan listrik
Alat Ukur Elektristatis, Alat ukur gejala medan listrikAlat Ukur Elektristatis, Alat ukur gejala medan listrik
Alat Ukur Elektristatis, Alat ukur gejala medan listrik
 
Mengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji Tekan
Mengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji TekanMengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji Tekan
Mengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji Tekan
 
Furniture laboratorium
Furniture laboratoriumFurniture laboratorium
Furniture laboratorium
 
Alat uji kekerasaan indentasi
Alat uji kekerasaan indentasiAlat uji kekerasaan indentasi
Alat uji kekerasaan indentasi
 
1. Alat Ukur Kekasaran Permukaan, Surface Roughness Tester
1. Alat Ukur Kekasaran Permukaan, Surface Roughness Tester1. Alat Ukur Kekasaran Permukaan, Surface Roughness Tester
1. Alat Ukur Kekasaran Permukaan, Surface Roughness Tester
 
Mesin Ayakan untuk gula
Mesin Ayakan untuk gulaMesin Ayakan untuk gula
Mesin Ayakan untuk gula
 
ayakan untuk pengolahan gula
ayakan untuk pengolahan gulaayakan untuk pengolahan gula
ayakan untuk pengolahan gula
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (8)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

Mengenal Ayakan

  • 1. Mengenal Ayakan (Sieving) Nama : Whoro Prayogo B. K. (Yogo) Mealabs Indonesia Kontak : 0812-1897-4557 (WA)
  • 2. Pengertian Ayakan • Ayakan adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk melakukan percobaan penyaringan suatu produk. Produk yang disaring adalah berupa biji-bijian, pasir, tanah, bubuk dan produk semacam lainnya. penyaringan produk tersebut dilakukan dengan satu set ayakan yang dimana ayakan yang berada pada posisi atas adalah ayakan yang memiliki diameter lubang yang lebih besar dan ayakan yang berada di posisi bawahnya memiliki diameter lubang lebih kecil. Penyaringan dilakukan untuk mendapatkan material yang berukuran tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus.
  • 3. Tujuan Pengayakan Dalam proses pengayakan mempunyai tujuan, Berikut ini tujuan untuk dilakukan proses pengayakan yaitu : 1. Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa proses berikutnya. 2. Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (Primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya (secondary crushing). 3. Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir. 4. Mencegah masuknya undersize ke permukaan. Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
  • 4. Kebutuhan alat ukur ayakan dalam industri sangatlah berperan penting untuk menyaring produk (powder/granule) yang sudah ditentukan (seragam). Namun dalam kebutuhan industri berbeda beda karena kemungkinan standar produk yang membedakan. Untuk itulah dibuat berbagai jenis pengayakan. Berikut ini adalah jenis jenis ayakan yang dibutuhkan oleh industri : 1. Ayakan Grizzly (Grizzly Screen) Ayakan grizzly merupakan jenis ayakan statis yaitu dimana material yang akan di ayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu. 2. Ayakan Vibrating (Vibrating Screen) Ayakan vibrating merupakan ayakan dengan bentuk permukaan horizontal dan miring yang digerakkan pada frekuensi 1000 Hz sampai 7000 Hz. Ayakan jenis ini mempunyai kapasitas tinggi, dengan efisiensi pemisahan yang baik, yang digunakan untuk range yang luas dari ukuran partikel. 3. Ayakan Oscillating (Oscillating Screen) Ayakan oscillating merupakan ayakan yang bentuknya menyerupai dengan ayakan vibrating namun ayakan ini bekerja pada frekuensi yang lebih rendah dari ayakan vibrating yaitu (100-400 Hz) dengan waktu yang lebih lama. Jenis Jenis Ayakan
  • 5. 4. Ayakan Reciprocating (Reciprocating Screen) Ayakan reciprocating merupakan jenis ayakan girasi dengan sudut kemiringan lebih kecil mesin digerakan pada sumbu mendatar. Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran. 5. Ayakan Shifting (Shifting Screen) Ayakan shifting merupakan ayakan yang dioprasikan dengan gerakan memutar dalam bidang permukaan ayakan. Gerakan actual dapat berupa putaran, atau getaran memutar. Digunakan untuk pengayakan material basah atau kering. 6. Ayakan Revolving (Revolving Screen) Ayakan revolving merupakan ayakan dengan posisi miring, berotasi pada kecepatan rendah (10-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah dari material-material yang relatif kasar, tetapi memiliki pemindahan yang besar dengan vibrating screen. Jenis Jenis Ayakan
  • 6. Standar Ukuran Ayakan Sebelum melakukan pengukuran material dengan metode pengayakan tentukan terlebih dahulu standar ukuran ayakan, setiap produk memungkinkan memiliki standar ukuran ayakan berbeda untuk mendapatkan ukuran (nilai) yang seragam pada produknya. Ukuran yang digunakan bisa dinyatakan dengan mesh maupun satuan mm. Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besarmaterial yang diayak. Perbandingan antara luas lubang bukaan dengan luas permukaan ayakan disebut presentase opening. Pelolosan material dalam ayakan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : • 1. Ukuran material yang sesuai dengan lubang ayakan. • 2. Ukuran rata-rata material yang menembus lubang ayakan. • 3. Sudut yang dibentuk oleh gaya pukulan partikel. • 4. Komposisi air dalam material yang akan diayak. • 5. Letak perlapisan material pada permukaan sebelum diayak. Dalam pengayakan bahan melalui ayakan seri (sieve shaker) yang mempunyai ukuran lubang ayakan semakin kecil. Setiap pemisahan berdasarkan ukuran diperlukan pengayakan. Ayakan mampu mengukur partikel dari 76 mm sampai dengan 38 µm. Operasi pengayakan dilakukan dengan melewatkan material pada suatu permukaan yang banyak lubang atau openingdengan ukuran yang sesuai. Dari hasil pengayakan akan didapatkan 2 fraksi yaitu yaitu fraksi oversize dan fraksi undersize. Fraksi oversize adalah padatan yang tertahan diatas ayakan akibat diameter partikel padatan lebih besar daripada diameter lubang yang ada pada ayakan. Fraksi undersize adalah padatan yang berhasil lolos dari ayakan karena diameter partikel padatan lebih kecil daripada diameter lubang yang ada pada ayakan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini. Jika ayakan lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukuran lubangnya, maka akan diperoleh fraksi-fraksi padatan dengan ukuran padatan sesuai dengan ukuran lubang ayakan. Pengayakan biasanyadilakukan dalam kea daan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
  • 7. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengayakan Pemisahan partikel dengan metode pengayakan terdapat kelebihan dan kekurangan, berikut ini kelebihan dan kekurangan metode pengayakan : Kelebihan dari metode pengayakan antara lain. • Lebih cepat dan praktis. • Dapat diketahui ukuran partikel dari kecil sampai besar. • Dalam waktu relatif singkat dapat diperoleh hasil yang diinginkan. • Tidak bersifat subyektif. • Lebih mudah diamati. • Tidak membutuhkan ketelitian mata pengamat. Kekurangan dari metode pengayakan antara lain. • Tidak dapat mengetahui bentuk partikel secara pasti seperti pada metode mikroskopi. • Ukuran partikel tidak pasti karena ditentukan secara kelompok (berdasarkan keseragaman). Tidak dapat menentukan diameter partikel karena ukuran partikel diperoleh berdasarkan nomor mesh ayakan. • Adanya agregasi karena adanya getaran sehingga mempengaruhi validasi data. • Tidak dapat melihat bentuk partikel dan dapat menyebabkan erosi pada bahan-bahan granul.