1. SEMINAR STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG
PENYAKIT DALAM RSUD PALEMBANG BARI
KELOMPOK 1
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2. NAMA KELOMPOK 1 :
Dyah Hayrani, S.Kep
Elsa Dwi Pangestu, S.Kep
Erlin Mayang Sari, S.Kep
Evi Muhayana, S.Kep
Helsa Nurita, S.Kep
Intan Gayatri, S.Kep
Jumadi, S.Kep
Layinnatus Surur, S.Kep
Lia Oktavia, S.Kep
Nur Afifah, S.Kep
3. HASIL KAJIAN
Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
a. Kajian Teori
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang
diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan
keperawatan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat dinilai pemberian
asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. (Wilkinson, 2010)
SAK yang dipakai di Indonesia mempunyai beberapa standar yaitu :
1. Standar pengkajian
2. Standar diagnosa
3. Standar intervensi
4. Standar implementasi
5. Standar evaluasi
6. Standar dokumentasi
b. Kajian data
Berdasarkan Observasi yang dilakukan, penilaian Asuhan keperawatan di Ruang PDL
RSUD Palembang Bari dalam tabel berikut:
4.
5. Analisa
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 20 responden yang
melaksanakan 5 moment cuci tangan adalah 50 % dalam kategori cukup yang meliputi:
sebelum tindakan aseptic, setelah kontak dengan dengan cairan tubuh, setelah kontak
dengan pasien, setelah kontak dengan lingkungan sekitar. Pelaksanaan cuci tangan 6
langkah juga masih belum di laksanakan dengan baik, dari 20 responden hanya terdapat
11 responden yang melakukan cuci tangan dengan 6 langkah yaitu sebesar 60%.
Sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan pengendalian dan pencegahan infeksi di
Ruang PDL RSUD Bari cukup dan perlu dioptimalkan, terutama pada 6 langkah dalam
mencuci tangan dan 5 momen dalam mencuci tangan. Hal ini diduga kurangnya motivasi
dalam melakukan 5 moment cuci tangan
6. Pengurangan Resiko Jatuh
Kajian teori
Jatuh menjadi salah satu bagian besar dari penyebab cideranya pasien
yang sedang dirawat di rumah sakit. Mengedukasi pasien, keluarga dan staf
menjadi bagian yang penting dalam upaya menjaga tingkat kesadaran dan
mengurangi resiko jatuh pasien.
Kajian Data
Observasi yang kami lakukan untuk mengetahui Pengukuran Instrument
Patient Safety Resiko Jatuh di Ruang PDL RSUD Bari Periode 23-25 Januari
2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
7. Analisa
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa penatalaksanaan pasien resiko
jatuh di ruang PDL sudah baik yaitu 41,6%. Hal ini menunjukkan bahwa
penatalaksanaan Hasil observasi yang dilakukan selama 3 hari didapatkan data
tentang risiko jatuh pada pasien dalam kategori buruk.
Dari hasil wawancara sebenarnya petugas sudah menjelaskan tentang resiko
jatuh kepada pasien tetapi terkadang ada beberapa yang lupa untuk menjelaskan
dan petugas juga mengatakan untuk label atau tanda resiko jatuh memang sudah
tersedia namun petugas terkadang lupa untuk memberi label tersebut.
8. Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
a. Pembuangan Sampah
1) Kajian data
Observasi yang kami lakukan untuk mengetahui Penilaian terhadap
Pembuangan sampah di ruang PDL RSUD Bari pengkajian tanggal 23 –25
Januari 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
Analisa
Berdasarkan data yang didapat dari observasi mahasiswa bahwa penilaian
terhadap pembuangan sampah belum baik dengan persentase 42%.
Perawat belum mampu membedakan dimana tempat sampah yang infeksius
dan yang non infeksius. Tetapi masih terdapat pembuangan sampah yang
salah karena kurangnya penempatan sampah nonifeksius maupun sampah
infeksius.
9. PEMBAHASAN
DATA MASALAH
- Hasil observasi yang di lakukan selama 3 hari,
didapatkan data bahwa penerapan diagnosa dalam
asuhan keperawatan dalam kategori buruk dengan
persentase 33,3 %
- Hasil observasi juga didapatkan bahwa penerapan
diagnosa dalam asuhan keperawatan tidak up to date
Belum optimalnya pelaksanaan penerapan
diagnosis dan asuhan keperawatan
- Hasil observasi yang dilakukan selama 3 hari
didapatkan data tentang pengendalian infeksi dengan
cara cuci tangan 6 langkah dalam 5 moment, dalam
kategori cukup dengan persentase 50 %
- Hasil observasi didapatkan SOP tentang 6 langkah
cuci tangan dan 5 moment cuci tangan
Belum optimal pelaksanaan pengendalian
infeksi
- Hasil observasi yang dilakukan selama 3 hari
didapatkan data tentang risiko jatuh pada pasien
dalam kategori buruk dengan persentase 41%
- Hasil observasi didapatkan SOP patient safty
Belum optimalnya pelaksanaan penanganan
pada pasien risiko jatuh
- Hasil observasi yang dilakukan selama 3 hari
didapatkan data tentang pengolahan sampah infeksius
dan non infeksius dalam kategori buruk dengan
persentase 42%
Belum optimalnya pengolahan sampah
infeksius dan non infeksius
16. KESIMPULAN
• Kesimpulan umum bahwa praktek manajemen sudah dilaksanakan
diruang PDL laki-laki dan perempuan dari tanggal 22 Desember – 07
Februari 2018 dalam proses pelaksanaannya berjalan lancar dengan
bantuan kepala ruangan, katim dan perawat diruang PDL.
• Resiko Jatuh presentase sebelum 41 % naik menjadi 100%
(kenaikan 59%) dan sudah mencapai target.
• Pengendalian infeksi melalui cuci tangan oleh perawat persentase
sebelum 50% naik menjadi 80% belum mencapai target.
• Pengolahan sampah infeksius dan sampah noninfeksius dengan
peresentase sebelum 42% naik menjadi 93%, kenaikan pengolahan
sampah infeksius dan noninfeksius mencapai 51 % artinya belum
mencapai target.
• Pelaksanaan penerapan diagnosis dan asuhan keperawatan dengan
persentase sebelum 33% naik menjadi 100%, kenaikan penerapan
diagnosis dan asuhan keperawatan mecapai 73%) sudah
mencapai target.
17. SARAN
• Pelaksanaan perawat dalam mengingatkan pasien dan keluarga untuk memasang
badside rall yang harus dilakukan kepada semua pasien dan dilakukan secara
berkelanjutan bertujuan untuk mencegah terjadinya pasien dengan resiko jatuh
dan perawat mengkaji terlebih dahulu untuk pasien dengan resiko jatuh serta
perawat memasang penanda resiko jatuh kepada pasien yang beresiko jatuh.
• Perawat diruang PDL dapat terus menjalankan pelaksanaan PPI tentang cuci
tangan dengan baik dengan cuci tangan dengan 6 langkah dan melakukan cuci
tangan sesuai 5 moment bertujuan menghindari terjadinya infeksi yang terjadi di
rumah sakit.
• Perawat diruang PDL diharapkan dapat terus memberitahukan dan menjelaskan
kepada keluarga pasien tentang pemisahan pembuangan sampah infeksius dan
sampah noninfeksius karena banyak dari keluarga pasien yang masih membuang
sampah tidak sesuai dengan tempat pembuangan sampahnya karena untuk
menghindari penularan penyakit.
• Pelaksanaan penerapan diagnosis dan asuhan keperawatan diharapkan para
perawat diruang PDL dapat terus selalu menerapkan pembuat diganosa dengan
benar sesuai dengan PES dan mengetahui diganosa yang actual, potensial dan
resiko seta selalu up to date dalam dunia keperawatan.