dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
ASUHAN KEPERAWATAN.docx
1. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pendahuluan
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integral yang
tidak dapat dpisahkan dari upaya kesehatan secara keseluruhan . Selain itu pelayanan kperawatan
merupakan salah stu faktor penentu baik dan buruk nya mutu dan citr rumah sakit, oleh karenanya
kualitas pelayanan keperawatan perlu dipertahanka dan ditingkatkan secara optimal
Ciri-ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain
(1) Memenuhi standarprofesi yang diterapkan
(2) Sumber daya untuk pelayanan askep di manfaatkan secara wajar,efisien &efektif
(3) Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa pelayanan
(4) Memuaskan bagi pasien & tenaga keperawatan serta
(5) Aspek sosial, ekonnomi, budaya, agama, etika & tata nilai masyarakat diperhatikdan dihormati
Disamping itu persyaratan untuk meningkatkan mutu askep antara lain
(1) Pimpinan ang peduli dan mendukung
(2) Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan
(3) Tenaga keperawatan disiapkan melalui upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampian dengan cara diadakan program diklat
(4) Sarana & perlengkapan dan lingkungan yang mendukung
(5) Tersedia dan diterapkan standar Askep
Berdasarkan kerangka berfikir seperti tersebbut di atas, Direktorat jendral pelayanan medik
.Depkes RI bersama dengan Organisasi profesi keperawatan diberlakukan untuk diterapkan
diseluruh Rumah sakit, melalui SK Direktur Jendral pelayanan Medik,no. YM. 00.03.2.6.7637
Thun 1993 tenntang berlakunya Standar Askep di Rumah Sakit”. Ini berarti bahwa seluruh tenaga
keperawatan dirumah sakit , Dalam memberikan Askep harus berpedomn pada Standar Askep
yang dimaksud
2. UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dalam penjelasan tentang pasal 53 ayat 2
mendifinisikan standar profesi sebagai pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunnjuk
dalam menjalankan profesi secara baik. Atau secara singkat dikatakan standar adalah pedoman
kerja agar pekerjann berhasil dan bermutu . Berdasarkan alasan ini maka kehadiran standar Askep
yang identik dengan standar profesi keperawatan ,berguna sebagaikriteria untuk mengkur
keberhasilan & mutu Askep.
Standar-standar yang ditetapkan daam Askep terdiri dari :
1. Pengkajian keperawatan
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
4. Intervensi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
6. Catatan asuhan keperawatn
Dalam standar- standar dimaksud mencantumkan kriteria-kriteria ynag harus dipenuhi
dalam pemberian Askep . Apabila kriteria-kriteria tersebut dapat dipenuhi diangap mutu askep
dapat dipertanggung jawabkan secara profesional . Dengan memahami dan mematuhi kriteria
dalam standar askep, maka bukan hanyakeprofesian dijaga dan ditingkatkan, tetapi juga meliputi
aspek-aspek kemanan dan kenyamanan pasien
Dalam standar Askep aspek keamanan pasien mendapat perhatian dengan ketentuan
tentang pencegahan terjadinya kecelakaan dan hal-hal tidak diinginkan seperti:
1. Menjaga keselamatan pasien
2. Mencegah infeksi nonsokomial
3. Mencegah terjadinya kecelakaan oenggunaan alat elektronika
4. Mencegah terjadinya kecelakaan alat yang mudah meledak
5. Menceah kekeliruan memberi obat
Aspek kenyamanan & kepuasan pasien dijaga dengan baik apabila falsafah keperawatan &
tujuan keperawatan serta kriteria-kriteria dalam standar intervensi keperawatan, khususnya dalam
memenuhi kebutuhan pasien ,dipatuhi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab .
Adapun yang dimaksd dengan falsafah keperawatan dalam standar asuhan keperawatan ini
adalah tenaga berkeyakinan, bahwa :
3. 1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio-psikososial spiritual yang unik
2. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan secara optimal kepada semu yang membuuhkan dengan tidak membedakan bangsa
,suku,agama, dan statusnya disetiap tempat pelayanan kesehatan
3. Tujuan Askep dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota team kesehatan dan
pasien / keluarga.
4. Dalam memberikan Askep ,perawat menggunakan proses keperawatan dengan 5 tahapan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan pasien /keluarga
5. Perawat bertanggug jawab dan bertanggung gugat , memiliki wewenang melakukan Askep secara
utuh berdasarkan Sandar askep
6. Penddikan keperawatn berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus menerus untuk pertumbuhan
dan perkembangan sifat dan pelayanan
Selanjutnya yag dimaksud dengan tujuan keperawatan dalam standar askep disini adl sbb
1. Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang memerlukan pelayanan
kesehatan sesuai dengan sistem kesehatan Nasional
2. Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan mengurangi
/ menghilangkan kesenjangan .
3. Mengembangkan standar askep yang ada
4. Memberi kesempatan semua tenaga keperawatan utuk mengembangkan tingkat kemampuan
profesionalnya
5. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan
6. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksana pelayanan
7. Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam kegiatan pendidikan bagi
perkembangan tenaga keperawatan .
8. Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi
tenaga keperawatan
4. SSTANDAR 1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Askep paripurna memerlukan data lengkap dan dikumpulkan secara terus menerus
,tentang keadaannya untuk menentukannya untuk menentukan kebutuhan askep .Data kesehatan
harus bermanfaat bagi semua anggota tea kesehatan.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi:
1. Pengumpulan data
Kriteria:
a. Menggunakan format yang baku
b. Sistematis
c. Diisi sesuai item yang tersisa
d. Actual ( Baru )
e. Absah ( valid )
2. Pengelompokan data
Kriteria:
a. Data biologis
b. Data psikologis
c. Data sosial
d. Data spiritual
3. Perumusan masalah
Kriteria:
a. Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan
b. Perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah dikumpulkan.
STANDAR 2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien, dianalisis dan di
bandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien
5. Kriteria:
1. Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan kesenjangan dan pemenuhan kebutuhn pasien.
2. Dibuat sesuai dengan wewenang perawat .
3. Komponennya terdiri dari masalah,penyebab dan gejala/ tanda (PES) atau terdiri dari masalah dan
penyebab ( PE)
4. Bersifat Actual apabila masalah kesehatan pasien sdah nyata terjadi.
5. Bersifat potensial apabila masalah kesehatan pasien, kemungkinan besar akan terjadi
6. Dapat ditanggulangi oleh perawat
STANDAR 3: PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan Keperawatan disusun brdasarkan Diagnosa keperawatan.
Komponen perencanaaan keperawatan meliputi:
1. Prioritas masalah
Kriteria :
a. Masalah-masalah yang mengancam kehidupan prioritas pertama.
b. Masalah-masalah ang mengancam kesehatan seseorang : Prioritas ke-2
c. Masalah-masalah yang mempengaruhi perilaku : Prioritas ke-3
2. Tujuan askep
Kriteria:
a. Spesifik
b. Bisa diukur
c. Bisa dicapai
d. Realistik
e. Ada batas waktu
3. Rencana tindakan
Kriteria:
a. Disusun berdasarkan tujuan askep
b. Melibatkan pasien / Keluarga
c. Mempertimbangkan latar belakang pasien / keluarga
d. Menentukan alternatif tindakan yang tepat
e. Mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan yang bberlaku,lingkungan, sumber daya dan
fasilitas yang ada
6. f. Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien
g. Kalimat instruksi, ringkas,tegas dengan bahasanya mudah dipahami
STANDAR 4: INTERFENSI KEPERAWATAN
Interfensi keperawatan adalah pelaksanaan rencana tindakan yang ditentukan dengan maksd agar
kebuthan pasien terpenuhi secara maksimal yang mencakup aspek peningkatan, pencegahan,
pemeliharaan serta pemulihan kesehatan serta dengan mengikut seratakan pasien dan keluarga
Kriteria:
1. Dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan
2. Menyangkut keadaan bio-psiko-sosio spiritual pasien.
3. Menjelaskan setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan kpada pasien / Keluarga
4. Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
5. Menggunakan sumber daya
6. Menerapkan prinsip aseptik dan antiseptik
7. Menerapkan prinsip aman,nyaman,ekonomis privacy
Dan mengiutamakan keselamatan pasien
8. Melaksanakan perbaikan tindakan berdasarkan respon pasien.
9. Merujuk dengan segera bila ada masalah yang mengancam keselamatan pasien
10. Mencatat semua tindakan pasien yang telah dilaksanakan.
11. Merapikan pasien dan alat setiap melaksanakan tindakan
12. Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman pada prosedur teknis yang telah ditentukan
Intervensi keperawatan berorienntasi pada 14 komponen keprawatan dasar meliputi:
A. MEMENUHI KEBUTUHAN OKSIGEN
Kriteria:
1. Menyiapkan alat sesuai dengan jenis tindakan dan umur pasien.
2. Mengtur posisi pasien
3. Memebrikan obat / O2 dengan prinsip 5 tepat dan 1W ( Tepat pasien ,tepat obat, tepat dosisi,tepat
cara, tepat waktu dan waspada terhadap reaksi)
7. B. MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI,KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.
Kriteria:
1. Menyiapkan alat sesuai dengan jenis tindakan dan umur pasien.
2. Mengatur posisi pasien sesuai jenis tindakan
3. Membberikan cairan dan makanan sesuai program
4. Mencocokan jenis cairan dan mengobservasi tetesan infus
5. Memeriksa kondisi darah dan golongan darah sebelum pemberian transfusi darah
6. Mengobservasi reaksi pasien ,Tanda-tanda vital pasien selama mendapat tranfusi darah.
C. MEMENUHI KEBUTUHAN ELIMINASI
Kriteria:
1. Menyiapkan alat sesuai dengan jenis tindakan dan umur pasien.
2. Memperhatiakan suhu cairan ( Pada pemberian huknah ).
3. Menjaga privacy pasien
Mengobservsi dan mencatat kondisi pasien dan keberhasilan huknah
Pemenuhan
A. MEMENUHI KEBUTUHAN KEAMANAN
Kriteria:
1. Menerapkan pelaksanaan aseptik dan anti septik dalam setiap tindakan
2. Memasang alat pengaman pada pasien yang tidak sadar,gelisah,anak dan pasien usia lanjut
3. Memberi label ibu dan bayi, sidik jari bayi ,kaki kanan dan kiri.
4. Menyimpan alat-alat dan obat berbahaya ditempat yang telah disediakan
5. Menyiapkan lingkungan yang aman , lantai tidak licin, cukup penerangan / cahaya.
6. Menyediakan alat dalam keadaan siap pakai.
8. B. MEMENUHI KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN KENYAMANAN FISIK
Kriteria:
1. Memperhatikan privacy pasien.
2. Memeperhatikan kebersihan perseorangan
3. Mengganti alat-alat tenun sesuai dengan kebutuhan.
C. MEMENUHI KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Kriteria:
1. Mengatur posisi yang tepat
2. Mengatur fentilasi dan penerngan /cahaya
3. Mencegah kebisingan suara
4. Memperhatiakan kebershan lngkungan
5. Mengatur pelaksanaan pengobatan atau tim dalam keperawatan
6. Mengatur kunjungan visit dokter
7. Mencegah tamu diluar jam kunjungan
8. Mengobservasi respon psien
D. MMENUH KEBUTUHAN GERAK DAN KEGIATAN JASMANI
Kriteria:
1. Mengatur posisi sesuai dengan kebutuhan
2. Memerhatikan reaksi pasien
E. MEMENUHI KEBUTUHAN SPIRITUAL.
Kriteria.
1. Menyediakan sarana ibadah sesuai kebutuhan pasien
2. Membantu pasien beribadah.
3. Mendampingi pasien saat mendapat bimbingan spiritual
F. MEMENUHI KEBUTUHAN EMOSIONAL
Kriteria:
1. Memperhatikan kebutuhan pasien
2. Mendengarkan keluhan pasien
3. Memberika penjelasan tentang tindakan, pengobatan yang akan dilakukan .
4. Melaksanakan ptogram orientasi kepada pasien dan keluarga.
G. MEMENUHI KEBUTUHAN KOMUNIKASI
9. Kriteria:
1. Menggunakan bahasa sedderhana dan mudah dimengerti
2. Memberi pennjelasan dengan singkat dan jelas
3. Memeperhatikan Intonasi suara
4. Memeprhatikan pesan-pesan pasien
5. Membantu dan memberi kemudahan kepada pasien dan keluarga untuk berkomunikasi
H. MENCEGAH DAN MENGATASI REAKSI FISIOLOGIS
Kriteria:
1. Mengobservasi tanda-tanda vital sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
2. Melakukan tes alergi da setiap pembrian obat tertentu dan dicatat hasilnnya
3. Mengobservasi reaksi paien
I. MEMENUHI KEBUTUHAN PENGOBATAN DAN MEMBANTU PROSES
PENYRMBUHAN
Kriteria:
Melaksanakan tindakan perawatan dan program pengobatan dengan memperhatikan 5 tepat dan 1W(
tepat PASIEN ,tepat obat,tepat waktu,tepat dosis,tepat cara dan waspada terhadap reaksi
)ekonomis dan aman bagi pasien
+
.