Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Ppt Makalah Dengan tema manajemen konflik
1. Dosen pengampu: Dr. H. Syamsul Huda, M. Pd
Disusun oleh
Ayu yulianti
Cesi suciati
Halimah tusa’diyah Rangkuti
Al Muttaqim
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
T.A 2019
2. Berikut ini disajikan beberapa model teoritis dalam mengelola
konflik yang dikemukakan oleh para ahli manajemen dan perilaku
organisasi.
1. Model diagnosis konflik pandangan kontinum dari Leonard
Greenhalgh
a. Masalah-masalah yang dipertanyakan
b. Ukuran taruhan
c. Saling ketergantungan pihak-pihak yang terlibat
d. Kontinuitas interaksi
e. Struktur pihak-pihak yang terlibat
f. Keterlibatan pihak ketiga
g. Kemajuan Konflik
3. Berikut pendekatan penanganan konflik dalam Robbins (2002:215)
1.Gunakan kompetisi jika tindakan yang cepat dan menentukan
merupakan hal yang vital (dalam keadaan darurat)
2. Gunakan kolaborasi untuk mencari solusi integrative jika
kepentingan kedua belah pihak terlalu penting untuk
dikompromikan.
3. Gunakn penghindaran jika isu tersebutmerupakan isu yang tidak
penting atau bila isu-isu yang lebih penting bersifat mendesak.
4. Gunakan akomodasi jika anda mendpati bahwa anda salah dan
untuk mendapatkan posisi yang lebih baik untuk didengar, untuk
mempelajari dan untuk memperlihatkan alasan anda.
5. Gunakan kompromi bila tujuan merupakan hal yang penting.
4. Meningkatkan kesadaran mempertahankan
kehadiran
Mempertahankan
Dan mobilisasi kearah
Kehadiran perubahan
Intervensi
Persiapan
Pencegahan memugkinkan
sesuatu
penyelesaian
koflik
5. Menurut Luthans dalam Rusdiana (2015:180) untuk mengatasi
konflik diperlukan tiga strategi berikut:
1. Strategi kalah-kalah ( lose-lose strategy)
2. Strategi menang kalah (win-lose strategy)
3. Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy)
6. Penanganan konflik
Menurut kreitner dan kinichi dalam Umam (2012:339)
menyatakan ada lima gaya penanganan konflik (five conflict-
handling styles) dimana model ini ditunjukkan untuk menangani
konflik disfungsional dalam organisasi. Model ini digambarkan
lima gaya penanganan konflik yang berbeda. Pada sumbu vertical
yang menggambarkan sisi pemecahan masalah yang berorientasi
pada orang lain (concern for others), dan pada sumbu horizontal
menggambarkan sisi pemecahan masalah yang berorientasi pada
diri sendiri (cocern for self). Kombinasi dari kedua variable ini
menghasilkan lima gaya penanganan konflik, yaitu, integrating,
obliging, dominating, avoiding, dan compromising.