2. Pengartian Konflik daan Manajemen Konflik
Konflik adalah percekcokan, perselisihan, dan pertentangan (KBBI).
Konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih di mana salah satu pihak berusaha yang
ingin menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya.
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam
suatu konflik. Manajemen konflik berorientasi pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku
maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan
2
3. 3
Sumber – Sumber Konflik
Terdapat sumber konflik antara lain :
1. Konflik dalam diri individu (intraindividual conflict)
• Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai :
a. Konflik Pendekatan – pendekatan (Approach-approach conflict), dimana orang didorong untuk
melakukan pendekatan positif terhadap dua persoalan atau lebih, tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling
terpisah satu sama lain.
b. Konflik Pendekatan – Menghindar (Approach-Avoidance Conflict), dimana orang didorong untuk
melakukan pendekatan yang mengacu pada satu tujuan, pada waktu yang sama dan tujuannya
mengandung nilai positif dan negatif.
c. Konflik Menghindar – Menghindar (Avoidance-Avoidance Conflict), dimana orang didorong untuk
menghindari dua atau lebih hal yang negatif tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama
lain.
4. 4
Sumber – Sumber Konflik
• Konflik yang berkaitan dengan peran dan ambigius
a. Mempunyai kesadaran akan terjadinya konflik peran.
b. Menerima kondisi dan situasi bila muncul konflik yang bisa membuat tekanan – tekanan dalam perkerjaan
c. Memiliki kemampuan untuk mentolelir stres
d. Memperkuat sikap/sifat pribadi lebih tahan dalam menghadapi konflik yang muncul dalam organisasi
Ada beberapa faktor yang mendasari munculnya konflik antar pribadi dalam organisasi (stevenin) :
1. Pemecahan masalah secara serderhana
2. Penyesuaian atau kompromi
3. Waspadailah masalah emosi yang tidak pernah disampaikan kepada manajer
4. Tidak sepakat
5. Kalah atau menang
6. Pertarungan atau penebangan
7. Keras kepala
8. Penyangkalan
5. Sumber – Sumber Konflik
5
2. Konflik interpersonal, yang merupakan konflik antara satu individual dengan individual yang lain.
Konflik interpersonala dapat bentuk substantive maupun emosional, bahkan merupakan kasus utama dari
konflik yang dihadapi oleh manajer dalam hubungan interpersonal sebagai tugas dari manajerial itu sendiri
3. Konflik interorganisasi
Konflik ini berkenaan dengan nilai-nilai pribadi dalam kaitannya dengan kesulitan mengambil keputusan
4. Konflik antarkelompok
Konflik ini terjadi karena perbedaan tujuan antar departemen di dalam suatu organisasi
6. Jenis – Jenis Konflik
1. Konflik berdasarkan pihak yang terlibat di dalamnya
a. Konflik dalam diri individu adalah konflik terjadi karena memilih tujuan yang saling
bertentangan atau karena tuntutan tugas yang terlampau banyak untuk di tinggalkan
b. Konflik antar-individu adalah konflik yang terjadi terjadi karena adanya perbedaan kepribadian
antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
c. Konflik antar individu dan kelompok adalah konflik yang terjadi karena terdapat individu yang
gagal beradaptasi dengan norma-norma kelompok dimana tempat ia bekerja.
d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama adalah konflik yang terjadi karena setiap
kelompok memiliki tujuan tersendiri dan berbeda yang ingin di capai.
e. Konflik antar organisasi adalah konflik yang terjadi karena tindakan yang dilakukan oleh
anggota organisasi yang menimbulkan dampak negatif bagi anggota organisasi lain.
7. Jenis – Jenis Konflik
2. Konflik berdasarkan fungsinya
a. Konflik konstruktif adalah konflik yang mempunyai nilai positif kepada pengembangan organisasi
b. Konflik destruktif adalah konflik yang memiliki dampak negatif kepada pengembangan organisasi
3. Konflik berdasarkan posisi seseorang dalam struktur organisasi
a. Konflik vertikal, adalah konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki jabatan yang tidak
sama dengan dalam organisasi.
b. Konflik horizontal, adalah konflik yang terjadi karena memiliki kedudukan/jabatan yang sama
atau setingkat dalam organisasi. Contoh konflik horizontal adalah konflik antar para petinggi partai
demokrat.
c. Konflik garis staf, adalah konflik yang terjadi karyawan yang memegang posisi komando, dengan
pejabat staf sebagai penasehat dalam organisasi.
d. Konflik peran, adalah konflik yang terjadi karena individu memiliki peran yang lebih dari satu.
8. Jenis – Jenis Konflik
4. Konflik berdasarkan dampak yang timbul
a. Konflik fungsional adalah konflik yang memberikan manfaat atau keuntungan bagi
organisasi yang dikelola dan dikendalikan dengan baik
b. Konflik infungsional adalah konflik yang dampaknya merugikan orang lain
5. Konflik berdasarkan sumber konflik
a. Konflik tujuan adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan individu,
organisasi atau kelompok yang memunculkan konflik
b. Konflik peranan adalah konflik yang tejadi karena terdapat peran yang lebih dari satu
c. Konflik nilai adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan nilai yang dianut
oleh seseorang berbeda dengan nilai yang dianut oleh organisasi atau kelompok
d. Konflik kebijakan adalah konflik yang terjadi karena individu atau kelompok tidak
sependapat dengan kebijakan yang diambil oleh organisasi
9. Jenis – Jenis Konflik
6. Konflik berdasarkan bentuknya
a. Konflik realistis adalah konflik yang terjadi karena kekecewaan individu atau
kelompok atas tuntutannya
b. Konflik nonrealistif adalah konflik yang terjadi karena kebutuhan yang
meredakan ketegangan
7. Konflik berdasarkan tempat terjadinya
a. Konflik in-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat
sendiri
b. Konflik out-group adalah konflik yang terjadi antara suatu kelompok atau
mayarakat dengan suatu kelompokatau masyarakat lain
10. Tujuan Manajemen Konflik
10
1. Mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk menfokuskan diri pada visi, misi dan tujuan organisasi
2. Memahami orang lain dan menghormati keberagaman
3. Meningkatkan kreatifitas
4. Meningkatkan keputusan melalui pertimbangan berdasarkan pemikiran berbagai informasi dan sudut pandang
5. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan melalui peran serta, pemahaman bersama dan kerja sama
6. Menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesaian konflik
7. Menimbulka iklim organisasai konflik dan lingkungan kerja yang tidak menyenangkan seperti takut, moral
rendah, dan sikap saling curiga
8. Meningkatkan terjadinya pemogokan
9. Mengarahkan pada sabotase bagi pihak yang kalah dalam konflik
10. Mengurangi loyalitas dab komitmen organisasi
11. Meningkatkan biaya pengendalian karena tuntutan karyawan
11. Gaya Manajemen Konflik
11
Gaya Manajemen konflik adalah pola perilaku orang dalam menghadapi situasi konflik
Macam – macam label deskriptif untuk lima macam gaya :
1. Gaya pesaing
Gaya bersaing berorientasi pada kekuasaan dan konflik dihadapi dengan strategi menang/kalah
2. Manajer yang menghindari diri dari konflik
Gaya memanaje konflik dengan menghindarkan diri dari konflik cenderung kearah bersikap netral sewaktu
adanya keharusan untuk mengambil posisi atau sikap tertentu.
3. Akomodator
Gaya akomodator menghendaki konflik diselesaikan tanpa masing-masing pihak yang terlibat dalam konflik,
menyajikan pandangan-pandangan mereka dengan keras dan berarti.
12. 12
4. Manajemen yang menekankan kompromi
Gaya manajemen ini adalah gaya yang paling realitas yang dapat memberikan hasil dalam jangka waktu
yang disediakan untuk menyelesaikan konflik
5. Kolaborator
Gaya manajemen konflik ini bisa dilakukan apabila pihak-pihak yang berkonflik merumuskan kembali
persoalannya dan kemudian dicari pemecahannya
13. 13
Faktor – faktor yang mempengaruhi gaya manajemen konflik :
1. Asumsi mengenai konflik
2. Persepsi mengenai penyebab konflik
3. Ekspektasi atas reaksi lawan
4. Pola komunikasi dalam interaksi konflik
5. Kekuasaan yang dimiliki
6. Pengalaman menghadapi situasi konflik
7. Sumber yang dimiliki
8. Kecerdasan emosional
9. Kepribadian
10. Budaya organisasi sistemsosial
11. Prosedur yang mengatur keputusan jika terjadi konflik
12. Situasi konflik dan posisi dalam konflik
13. Pengalaman menggunakan salah satu gaya manajemen konflik
14. Keterampilan berkomunikasi
14. Metode – Metode Manajemen Konflik
14
1. Metode stimulasi konflik
1. Memasukkan dan menempatkan orang luar kedalam kelompok
2. Menyusun kembali organisasi
3. Menawarkan bonus, membayar insentif dan penghargaan untuk pendorong persaingan
4. Memilih manajer-manajer yang tepat
5. Memberikan perlakuan yang berbeda dengan biasanya.
2. Metode pengurangan konflik
1. Mengadakan kontak sosial yang menyenangkan antara kelompok-kelompok dengan makan bersama
atau liburan bersama.
2. Mengganti tujuan yang menimbulkan konflik dengan tujuan yang lebih biasa dierima kedua kelompok.
3. Mempersatukan kedua kelompok yang berkonflik untuk menghadapi musuh atau ancaman yang sama.
15. Metode – Metode Manajemen Konflik
15
3. Metode penyelesaian konflik
1. Dominasi dan penekanan
• Memaksakan atau kekerasan yang bersifat penekanan otokratik. Ketaatan harus dilakukan oleh pihak
yang kalah kepada otoritas lebih tinggi atau kekuatan lebih besar.
• Meredakan atau menenangkan, metode ini lebih terasa diplomatik dan manajer membujuk salah satu
pihak untuk mengalah dalam upaya menekan dan meminimasi ketidak sepahaman. Cara ini berisiko ada
pihak yang merasa ada yang di anakmaskan oleh manajer.
• Menghindari, cara ini menuntut manajer untuk tidak ada pada satu posisi tertentu. Manajer berpura-
pura bahwa tidak terjadi konflik dan mengulur-ulur waktu sampai mendapat lebih banyak informasi
tentang hal tersebut. Apabila manajer memilih cara ini maka tidak akan ada pihak yang merasa puas.
• Penyelesaian melalui suara terbanyak, menyelesaikan konflik dengan melakukan pemungutan suara.
Resikonya pihak yang akan merasa dirinya lemah tanpa kekuatan dan mengalami frustasi.
16. Metode- Metode Manajemen Konflik
16
2. Kompromi
• Pemisahan, pihak-pihak yang sedang berkonflik di pisahkan sampai menemukan solusi atas masalah
mereka.
• Arbitrasi atau pewasitan, adanya peran orang ketiga biasanya sang manajer diminta pendapatnya untuk
menyelesaikan masalah
• Kembali ke peraturan-peraturan yang berlaku ketika tidak ditemukan titik temu antara kedua belah pihak.
• Ada juga yang melakukan tindakan penyuapan yang dilakukan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang
terlibat konflik untuk mengakhiri konflik.
3. Pemecahan masalah integratif
• Konsensu
• Konfrontasi
• Penentu tujuan-tujuan yang lebih tinggi