SlideShare a Scribd company logo
Tugas 
Change Management and Handling Conflict 
Conflict Resume 
Revinda Ayu 
111400072 
CMHC/A 
TELKOM UNIVERSITY 
TELKOM ECONOMICS AND BUSINESS SCHOOL 
2013
Konflik 
Konflik merupakan bagian alamiah dari sebuah hubungan yang sehat. Dalam banyak kejadian, kita 
dapat menemukan konflik sebagai bagian dari hidup. Kebanyakan konflik yang terjadi merupakan 
situasi dengan orang-orang yang memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda. 
Contoh-contoh situasi yang dapat menyebabkan konflik: 
1. Kesalahpahaman atau kurangnya informasi 
2. Perubahan dalam tempat kerja 
3. Aksi-aksi atau keputusan yang diambil oleh pimpinan 
4. Evaluasi dari performa kerja 
5. Situasi pribadi yang mempengaruhi performa kerja 
Kenyataan bahwa konflik akan selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari bukan merupakan hal yang 
negatif. Selama konflik tersebut dapat diatasi dengan baik dan diselesaikan dengan efektif, konflik 
justru dapat membantu pengembangan pribadi dan profesional. 
 Konflik tidak hanya merupakan perselisihan pendapat. Konflik merupakan situasi dimana satu 
atau kedua pihak merasa terancam baik ancaman tersebut bersifat nyata atau hanya persepsi 
saja. 
 Konflik berlanjut memburuk ketika didiamkan. 
 Manusia umumnya merespon konflik sesuai dengan persepsinya masing-masing. 
 Konflik memancing emosi yang kuat. Karena itulah dibutuhkan pengendalian emosi yang 
baik. 
 Konflik merupakan kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang jika dapat diselesaikan 
dengan baik. 
Beriku merupakan beberapa keuntungan dari konflik yang diselesaikan dengan baik: 
 Meningkatkan pengertian: konflik dapat memberi orang-orang perspektif yang baru tentang 
bagaimana mereka dapat meraih tujuannya tanpa menjatuhkan/merugikan orang lain 
 Meningkatkan kohesi kelompok: saat konflik diselesaikan dengan efektif, anggota 
kelompok dapat mengembangkan rasa hormat terhadap satu sama lain yang lebih kuat dan 
memperbaharui kepercayaan mereka terhadaap kemampuan mereka untuk bekerja bersama 
 Meningkatkan self-knowledge: konflik dapat mendorong individu untuk memeriksa dan 
menguji kembali tujuan mereka dalam jangka pendek sedetail mungkin. Hal itu membantu 
mereka untuk mengerti hal-hal yang paling penting dalam mencapai tujuan tersebut dan 
menajamkan fokus serta meningkatkan keefektivitasannya. 
Namun, sebanyak dan sebaik hasil yang didapat jika konflik ditangani dengan efektif, hasil yang 
berlawanan pun dapat terjadi jika penanganan konflik dilakukan dengan cara yang salah. Hasil yang 
tidak tepat dari penanganan konflik yang salah dapat berdampak merugikan bagi berbagai pihak. 
Cara positif dan negatif dalam menyelesaikan dan menanggapi konflik: 
Negatif: 
 Ketidakmampuan untuk mengenali dan merespon hal-hal yang berarti bagi pihak lain 
 Reaksi-reaksi eksplosif, marah, mudah sakit hati dan membenci.
 Menarik diri atau isolasi dari sekitar karena adanya ketakutan untuk penolakan. 
 Ketidakmampuan untuk berkompromi dengan melihat dari sisi pihak lain. 
 Ketakutan dan penghindaran dari konflik yang malah menghadirkan ekspektasi untuk hasil 
yang buruk. 
Positif: 
 Kapasitas untuk mengenali dan merespon terhadap hal-hal yang berarti bagi pihak lain. 
 Reaksi-reaksi yang tenang, non-defensif, dan penuh rasa hormat. 
 Kesiapan untuk memaafkan dan melupakan, serta meninggalkan masa lalu konflik tanpa 
kebencian. 
 Kemampuan untuk berkormpromi dan menghindari keinginan untuk menghukum. 
 Kepercayaan bahwa menghadapi konflik merupakan hal yang terbaik bagi kedua belah pihak. 
Gaya Penanganan Konflik 
(Thomas and Kilmann 1970): 
1. Kompetitif. Biasanya beroperasi berdasarkan kekuatan, tenggelam dalam hal-hal seperti 
posisi, ranking, dan kemampuan dalam persuasi. Gaya ini dapat berguna saat ada keadaan 
mendesak atau keputusan yang perlu diambil dengan cepat atau juga saat harus berhadapan 
dengan pihak yang ingin mengeksploitasi keadaan dengan egois. Namun gaya penanganan ini 
dapat berdampak pada orang lain yang akan merasa tidak puas, atau marah saat digunakan 
pada situasi yang kurang mendesak selanjutnya. 
2. Kolaboratif. Orang dengan gaya kolaboratif dapat bertemu dengan kebutuhan pihak-pihak 
yang terlibat. Orang-orang ini dapat menjadi sangat asertif namun tidak seperti kompetitor, 
mereka dengan efektif turut berkooperatif dan mengetahui bahwa semua pihak itu penting. 
Gaya ini akan berguna disaat kita diharuskan untuk menghadirkan berbagai macam sudut 
pandang untuk mendapat slusi. 
3. Kompromi. Orang-orang yang lebih memilih untuk berkompromi umumnya mencoba untuk 
mencari solusi yang akan setidaknya sedikit memuaskan semua pihka yang ada. Semua 
diharapkan untuk menyerahkan sesuatu. Kompromi berguna saat biaya yang dihabiskan oleh 
konflik baik uang maupun tenaga atau resiko lebih tinggi dibandingkan biaya untuk tetap 
berpegang pada keinginan pribadi. 
4. Akomodasi. Gaya ini mengindikasikan adanya keinginan untuk mempertemukan kebutuhan 
yang lain dengan kebutuhan sendiri. Orang-orang dengan gaya ini biasanya mengerti kapan 
untuk mengalah pada yang lain namun dapat dibujuk untuk mengalah atau menyerahkan 
suatu posisi bahkan dengan tanpa jaminan apapun. Orang-orang seperti ini tidak asertif 
namun sangat kooperatif. 
5. Menghindar. Orang-orang yang lebih memilih gaya ini umumnya bersifat pasif fan hanya 
menerima keputusan yang diberikan serta tidak ingin menyinggung perasaan pihak manapun. 
Gaya ini dapat berguna ketika kemenangan bagi semua pihak tidak memungkinkan untuk ada. 
Namun di berbagai situasi, gaya ini akan menjadi sangat lemah dan tidak efektif sebagai 
penanganan konflik.
Interest-Based Relational (IBR) Approach: 
Dalam menyelesaikan konflik melalui pendekatan ini, ada beberapa aturan yang harus diikuti seperti 
berikut: 
1. Pastikan bahwa hubungan yang baik merupakan prioritas utama. 
2. Pisahkan masalah dengan orang yang mimiliki masalah tersebut, dengan memisahkan 
masalah dan orang, isu utama dapat diselesaikan tanpa merusak hubungan personal yang 
sudah ada. 
3. Perhatikan minat atau keinginan yang ditunjukkan. Mendengarkan dengan seksama, masalah 
yang ada dapat 
4. Memperjelas fakta-fakta yang memiliki pengaruh dengan keputusan nantinya. 
5. Eksplorasi kembali pilihan lain dan terbuka dengan ide-ide yang ada. 
Sources: 
1. http://www.helpguide.org/mental/eq8_conflict_resolution.htm 
2. http://www.mindtools.com/pages/article/newLDR_81.htm

More Related Content

What's hot

Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerelmakrufi
 
Teori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan WeaverTeori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan Weaver
The London School of Public Relation
 
Teori Kategori Sosial
Teori Kategori SosialTeori Kategori Sosial
Teori Kategori Sosialmankoma2013
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theorymankoma2013
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Sholehah Hadi Isyrin
 
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)University of Andalas
 
Hirarki memori
Hirarki memoriHirarki memori
Hirarki memori
mmrifai
 
Metode Survey (Psikologi Umum)
Metode Survey (Psikologi Umum)Metode Survey (Psikologi Umum)
Metode Survey (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
Dwiayu Citra Putriani
 
Pertemuan 5 Perencanaan Testing
Pertemuan 5 Perencanaan TestingPertemuan 5 Perencanaan Testing
Pertemuan 5 Perencanaan Testing
Endang Retnoningsih
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
Ariyana Isti Kusumayani
 
Wilbur Schram model 3.pptx
Wilbur Schram model 3.pptxWilbur Schram model 3.pptx
Wilbur Schram model 3.pptx
LinArtz1
 
Tindakan komunikasi
Tindakan komunikasiTindakan komunikasi
Tindakan komunikasi
Launa Usni
 
Teknik lobi dan negosiasi
Teknik lobi dan negosiasiTeknik lobi dan negosiasi
Teknik lobi dan negosiasi
M Mubaraq
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Kaer Bikers
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
Trisna Nurdiaman
 
Kaidah Penulisan Soal.pptx
Kaidah Penulisan Soal.pptxKaidah Penulisan Soal.pptx
Kaidah Penulisan Soal.pptx
NabilahHasanah1
 
ABX Newcomb Theory
ABX Newcomb TheoryABX Newcomb Theory
ABX Newcomb Theory
mankoma2012
 

What's hot (20)

Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
 
Teori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan WeaverTeori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan Weaver
 
Teori Kategori Sosial
Teori Kategori SosialTeori Kategori Sosial
Teori Kategori Sosial
 
Jacques lacan
Jacques lacanJacques lacan
Jacques lacan
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
 
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
 
Hirarki memori
Hirarki memoriHirarki memori
Hirarki memori
 
Metode Survey (Psikologi Umum)
Metode Survey (Psikologi Umum)Metode Survey (Psikologi Umum)
Metode Survey (Psikologi Umum)
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi IntrapersonalSistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi Intrapersonal
 
Pertemuan 5 Perencanaan Testing
Pertemuan 5 Perencanaan TestingPertemuan 5 Perencanaan Testing
Pertemuan 5 Perencanaan Testing
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Wilbur Schram model 3.pptx
Wilbur Schram model 3.pptxWilbur Schram model 3.pptx
Wilbur Schram model 3.pptx
 
Tindakan komunikasi
Tindakan komunikasiTindakan komunikasi
Tindakan komunikasi
 
Teknik lobi dan negosiasi
Teknik lobi dan negosiasiTeknik lobi dan negosiasi
Teknik lobi dan negosiasi
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Kaidah Penulisan Soal.pptx
Kaidah Penulisan Soal.pptxKaidah Penulisan Soal.pptx
Kaidah Penulisan Soal.pptx
 
ABX Newcomb Theory
ABX Newcomb TheoryABX Newcomb Theory
ABX Newcomb Theory
 

Similar to Resume Konflik

konflik.ppt
konflik.pptkonflik.ppt
konflik.ppt
ALFAFAAMIN
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
Diana Amelia Bagti
 
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Kanaidi ken
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasarandewantimega
 
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflikonsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
intensifrsra
 
PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK
PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIKPELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK
PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Managing conflict 2014
Managing conflict 2014Managing conflict 2014
Managing conflict 2014
Agus Gunawan
 
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Kanaidi ken
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalahSitti Hartinah
 
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaanMakalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
jamal bae
 
Tugas rangkuman teknik negosiasi
Tugas rangkuman teknik  negosiasiTugas rangkuman teknik  negosiasi
Tugas rangkuman teknik negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
Resolving Conflict _Materi Training "Personal Presentation Skill for Leader"
Resolving Conflict _Materi Training "Personal Presentation Skill for Leader"Resolving Conflict _Materi Training "Personal Presentation Skill for Leader"
Resolving Conflict _Materi Training "Personal Presentation Skill for Leader"
Kanaidi ken
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
Zafira Nurjuwita
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Hospitality Industry
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
Formasi Org
 
Manajemen konflik ( Psikologi Bisnis 1).
Manajemen konflik ( Psikologi Bisnis 1).Manajemen konflik ( Psikologi Bisnis 1).
Manajemen konflik ( Psikologi Bisnis 1).
ShellaBunga
 
Conflict Management Technique-TRAINING
Conflict Management Technique-TRAININGConflict Management Technique-TRAINING
Conflict Management Technique-TRAINING
Kanaidi ken
 
Man. konflik
Man. konflikMan. konflik
Man. konflik
Julianti Mursidi
 

Similar to Resume Konflik (20)

konflik.ppt
konflik.pptkonflik.ppt
konflik.ppt
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
 
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasaran
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflikonsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
 
PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK
PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIKPELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK
PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK
 
Managing conflict 2014
Managing conflict 2014Managing conflict 2014
Managing conflict 2014
 
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
 
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaanMakalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
 
Tugas rangkuman teknik negosiasi
Tugas rangkuman teknik  negosiasiTugas rangkuman teknik  negosiasi
Tugas rangkuman teknik negosiasi
 
Resolving Conflict _Materi Training "Personal Presentation Skill for Leader"
Resolving Conflict _Materi Training "Personal Presentation Skill for Leader"Resolving Conflict _Materi Training "Personal Presentation Skill for Leader"
Resolving Conflict _Materi Training "Personal Presentation Skill for Leader"
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Manajemen konflik ( Psikologi Bisnis 1).
Manajemen konflik ( Psikologi Bisnis 1).Manajemen konflik ( Psikologi Bisnis 1).
Manajemen konflik ( Psikologi Bisnis 1).
 
Conflict Management Technique-TRAINING
Conflict Management Technique-TRAININGConflict Management Technique-TRAINING
Conflict Management Technique-TRAINING
 
Man. konflik
Man. konflikMan. konflik
Man. konflik
 

Resume Konflik

  • 1. Tugas Change Management and Handling Conflict Conflict Resume Revinda Ayu 111400072 CMHC/A TELKOM UNIVERSITY TELKOM ECONOMICS AND BUSINESS SCHOOL 2013
  • 2. Konflik Konflik merupakan bagian alamiah dari sebuah hubungan yang sehat. Dalam banyak kejadian, kita dapat menemukan konflik sebagai bagian dari hidup. Kebanyakan konflik yang terjadi merupakan situasi dengan orang-orang yang memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda. Contoh-contoh situasi yang dapat menyebabkan konflik: 1. Kesalahpahaman atau kurangnya informasi 2. Perubahan dalam tempat kerja 3. Aksi-aksi atau keputusan yang diambil oleh pimpinan 4. Evaluasi dari performa kerja 5. Situasi pribadi yang mempengaruhi performa kerja Kenyataan bahwa konflik akan selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari bukan merupakan hal yang negatif. Selama konflik tersebut dapat diatasi dengan baik dan diselesaikan dengan efektif, konflik justru dapat membantu pengembangan pribadi dan profesional.  Konflik tidak hanya merupakan perselisihan pendapat. Konflik merupakan situasi dimana satu atau kedua pihak merasa terancam baik ancaman tersebut bersifat nyata atau hanya persepsi saja.  Konflik berlanjut memburuk ketika didiamkan.  Manusia umumnya merespon konflik sesuai dengan persepsinya masing-masing.  Konflik memancing emosi yang kuat. Karena itulah dibutuhkan pengendalian emosi yang baik.  Konflik merupakan kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang jika dapat diselesaikan dengan baik. Beriku merupakan beberapa keuntungan dari konflik yang diselesaikan dengan baik:  Meningkatkan pengertian: konflik dapat memberi orang-orang perspektif yang baru tentang bagaimana mereka dapat meraih tujuannya tanpa menjatuhkan/merugikan orang lain  Meningkatkan kohesi kelompok: saat konflik diselesaikan dengan efektif, anggota kelompok dapat mengembangkan rasa hormat terhadap satu sama lain yang lebih kuat dan memperbaharui kepercayaan mereka terhadaap kemampuan mereka untuk bekerja bersama  Meningkatkan self-knowledge: konflik dapat mendorong individu untuk memeriksa dan menguji kembali tujuan mereka dalam jangka pendek sedetail mungkin. Hal itu membantu mereka untuk mengerti hal-hal yang paling penting dalam mencapai tujuan tersebut dan menajamkan fokus serta meningkatkan keefektivitasannya. Namun, sebanyak dan sebaik hasil yang didapat jika konflik ditangani dengan efektif, hasil yang berlawanan pun dapat terjadi jika penanganan konflik dilakukan dengan cara yang salah. Hasil yang tidak tepat dari penanganan konflik yang salah dapat berdampak merugikan bagi berbagai pihak. Cara positif dan negatif dalam menyelesaikan dan menanggapi konflik: Negatif:  Ketidakmampuan untuk mengenali dan merespon hal-hal yang berarti bagi pihak lain  Reaksi-reaksi eksplosif, marah, mudah sakit hati dan membenci.
  • 3.  Menarik diri atau isolasi dari sekitar karena adanya ketakutan untuk penolakan.  Ketidakmampuan untuk berkompromi dengan melihat dari sisi pihak lain.  Ketakutan dan penghindaran dari konflik yang malah menghadirkan ekspektasi untuk hasil yang buruk. Positif:  Kapasitas untuk mengenali dan merespon terhadap hal-hal yang berarti bagi pihak lain.  Reaksi-reaksi yang tenang, non-defensif, dan penuh rasa hormat.  Kesiapan untuk memaafkan dan melupakan, serta meninggalkan masa lalu konflik tanpa kebencian.  Kemampuan untuk berkormpromi dan menghindari keinginan untuk menghukum.  Kepercayaan bahwa menghadapi konflik merupakan hal yang terbaik bagi kedua belah pihak. Gaya Penanganan Konflik (Thomas and Kilmann 1970): 1. Kompetitif. Biasanya beroperasi berdasarkan kekuatan, tenggelam dalam hal-hal seperti posisi, ranking, dan kemampuan dalam persuasi. Gaya ini dapat berguna saat ada keadaan mendesak atau keputusan yang perlu diambil dengan cepat atau juga saat harus berhadapan dengan pihak yang ingin mengeksploitasi keadaan dengan egois. Namun gaya penanganan ini dapat berdampak pada orang lain yang akan merasa tidak puas, atau marah saat digunakan pada situasi yang kurang mendesak selanjutnya. 2. Kolaboratif. Orang dengan gaya kolaboratif dapat bertemu dengan kebutuhan pihak-pihak yang terlibat. Orang-orang ini dapat menjadi sangat asertif namun tidak seperti kompetitor, mereka dengan efektif turut berkooperatif dan mengetahui bahwa semua pihak itu penting. Gaya ini akan berguna disaat kita diharuskan untuk menghadirkan berbagai macam sudut pandang untuk mendapat slusi. 3. Kompromi. Orang-orang yang lebih memilih untuk berkompromi umumnya mencoba untuk mencari solusi yang akan setidaknya sedikit memuaskan semua pihka yang ada. Semua diharapkan untuk menyerahkan sesuatu. Kompromi berguna saat biaya yang dihabiskan oleh konflik baik uang maupun tenaga atau resiko lebih tinggi dibandingkan biaya untuk tetap berpegang pada keinginan pribadi. 4. Akomodasi. Gaya ini mengindikasikan adanya keinginan untuk mempertemukan kebutuhan yang lain dengan kebutuhan sendiri. Orang-orang dengan gaya ini biasanya mengerti kapan untuk mengalah pada yang lain namun dapat dibujuk untuk mengalah atau menyerahkan suatu posisi bahkan dengan tanpa jaminan apapun. Orang-orang seperti ini tidak asertif namun sangat kooperatif. 5. Menghindar. Orang-orang yang lebih memilih gaya ini umumnya bersifat pasif fan hanya menerima keputusan yang diberikan serta tidak ingin menyinggung perasaan pihak manapun. Gaya ini dapat berguna ketika kemenangan bagi semua pihak tidak memungkinkan untuk ada. Namun di berbagai situasi, gaya ini akan menjadi sangat lemah dan tidak efektif sebagai penanganan konflik.
  • 4. Interest-Based Relational (IBR) Approach: Dalam menyelesaikan konflik melalui pendekatan ini, ada beberapa aturan yang harus diikuti seperti berikut: 1. Pastikan bahwa hubungan yang baik merupakan prioritas utama. 2. Pisahkan masalah dengan orang yang mimiliki masalah tersebut, dengan memisahkan masalah dan orang, isu utama dapat diselesaikan tanpa merusak hubungan personal yang sudah ada. 3. Perhatikan minat atau keinginan yang ditunjukkan. Mendengarkan dengan seksama, masalah yang ada dapat 4. Memperjelas fakta-fakta yang memiliki pengaruh dengan keputusan nantinya. 5. Eksplorasi kembali pilihan lain dan terbuka dengan ide-ide yang ada. Sources: 1. http://www.helpguide.org/mental/eq8_conflict_resolution.htm 2. http://www.mindtools.com/pages/article/newLDR_81.htm