Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik. Secara singkat, konflik didefinisikan sebagai peristiwa sosial yang mengandung penentangan atau ketidaksetujuan. Manajemen konflik adalah proses mengatur pertentangan dalam bentuk sikap atau perilaku untuk mencapai tujuan. Dokumen ini juga membahas penyebab, aspek, dampak, dan strategi manajemen konflik.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan penanganannya. Konflik merupakan bagian alamiah dalam hubungan dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahpahaman, perubahan, keputusan manajemen, evaluasi kinerja, atau masalah pribadi. Penanganan konflik secara efektif dapat membawa manfaat seperti meningkatkan pemahaman, kohesi kelompok, dan pengetahuan diri. Ada berbagai gaya pen
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik organisasi, termasuk penyebabnya, jenis intervensi untuk menyelesaikannya, serta strategi dan metode yang dapat digunakan seperti kolaborasi, kompromi, dan komunikasi efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik, termasuk definisi konflik, sumber-sumber konflik, jenis-jenis konflik, dan strategi penyelesaian konflik. Definisi konflik mencakup perbedaan pendapat antar individu atau kelompok mengenai hal-hal penting. Sumber konflik dapat berasal dari perilaku menentang, stres, lingkungan kerja, wewenang, profesi, nilai dan tujuan. Sedangkan strategi penyeles
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan stress. Konflik didefinisikan sebagai perbedaan kepentingan atau aspirasi yang tidak dapat tercapai secara bersamaan, sedangkan stress adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan. Dokumen ini juga membahas berbagai metode menangani konflik seperti kompromi, menghindari, dan pemecahan masalah, serta strategi menghadapi stress secara kognitif dan peril
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan penanganannya. Konflik merupakan bagian alamiah dalam hubungan dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahpahaman, perubahan, keputusan manajemen, evaluasi kinerja, atau masalah pribadi. Penanganan konflik secara efektif dapat membawa manfaat seperti meningkatkan pemahaman, kohesi kelompok, dan pengetahuan diri. Ada berbagai gaya pen
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik organisasi, termasuk penyebabnya, jenis intervensi untuk menyelesaikannya, serta strategi dan metode yang dapat digunakan seperti kolaborasi, kompromi, dan komunikasi efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik, termasuk definisi konflik, sumber-sumber konflik, jenis-jenis konflik, dan strategi penyelesaian konflik. Definisi konflik mencakup perbedaan pendapat antar individu atau kelompok mengenai hal-hal penting. Sumber konflik dapat berasal dari perilaku menentang, stres, lingkungan kerja, wewenang, profesi, nilai dan tujuan. Sedangkan strategi penyeles
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan stress. Konflik didefinisikan sebagai perbedaan kepentingan atau aspirasi yang tidak dapat tercapai secara bersamaan, sedangkan stress adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan. Dokumen ini juga membahas berbagai metode menangani konflik seperti kompromi, menghindari, dan pemecahan masalah, serta strategi menghadapi stress secara kognitif dan peril
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konflik merupakan fenomena alami yang tidak dapat dihindari dalam organisasi karena adanya perbedaan karakter, tujuan, dan visi antar individu. Konflik dapat disebabkan oleh faktor manusia maupun organisasi seperti persaingan sumber daya, perbedaan tujuan unit, dan masalah komunikasi. Konflik dapat berakibat positif jika dikelola dengan baik untuk meningkatkan kiner
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi manajemen konflik menurut Howard Ross yaitu langkah-langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian tertentu baik dengan atau tanpa ketenangan.
2. Ada beberapa tipe manajemen konflik yaitu menghindari, mengalah, kompromi, bersaing, bekerja sama, dan kombinasi dari semuanya.
3. Proses manaj
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik, termasuk pengertian manajemen konflik menurut Howard Ross sebagai langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu, jenis-jenis konflik seperti intrapersonal, interpersonal, dan antar kelompok, proses terjadinya konflik meliputi kondisi laten, persepsi, perasaan, dan resolusi konflik, serta strategi penyelesaian konflik seperti acomodating, avoiding, comprom
Konflik terjadi ketika terdapat perbedaan pendapat atau cara pandang antara dua pihak atau lebih. Ada dua jenis konflik yaitu konflik yang fungsional yang mendukung tujuan kelompok dan konflik yang disfungsional yang menghambat pencapaian tujuan. Pengelolaan konflik perlu dilakukan dengan memahami masalah, mendiagnosis, menentukan solusi, pelaksanaan solusi, dan evaluasi untuk mengelola konflik secar
Materi ini membahas teknik penyelesaian dan pemulihan konflik antara umat beragama. Terdapat empat materi pokok yaitu manajemen konflik, paradigma perdamaian, pendekatan penyelesaian konflik seperti rekonsiliasi dan rehabilitasi, serta metode seperti negosiasi dan mediasi. Materi ini bertujuan membantu memahami konsep-konsep terkait pengelolaan konflik secara damai dan konstruktif.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep manajemen konflik dan proses mitigasi konflik. Terdapat definisi konflik, teori-teori besar konflik seperti primordialisme, pertentangan kelas, dan hubungan patron-klien. Juga dibahas jenis-jenis konflik dan strategi mitigasi konflik seperti menghindari, mengakomodasi, kompetisi, kompromi, dan kolaborasi.
Perspectives on conflict-jeong-resume by fdFrans Dione
Dokumen tersebut membahas berbagai perspektif dalam penyelesaian konflik meliputi ekonomi, politik, sosial, psikologi, dan komunikasi. Juga membahas anatomi penyelesaian dan pengelolaan konflik serta kondisi-kondisi yang mendukung penyelesaian konflik seperti komitmen para pihak, lingkungan sosial yang lebih toleran, dan pemenuhan kepentingan, kebutuhan, nilai, serta ideal. Metode penanganan konfl
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku dan pihak luar dalam mengarahkan perselisihan menuju penyelesaian konflik secara damai atau kreatif. Ada beberapa teori konflik seperti teori hubungan masyarakat, kebutuhan manusia, negosiasi prinsip, identitas, dan transformasi konflik yang menjelaskan penyebab konflik dan cara mengatasinya. Pemahaman tentang teori dan manajemen konflik d
Manajemen konflik melibatkan identifikasi penyebab dan jenis konflik serta upaya penanganannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui komunikasi terbuka dan tanggung jawab bersama dalam penyelesaian perbedaan. Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai cara seperti musyawarah, konfrontasi, atau bekerjasama untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konflik merupakan fenomena alami yang tidak dapat dihindari dalam organisasi karena adanya perbedaan karakter, tujuan, dan visi antar individu. Konflik dapat disebabkan oleh faktor manusia maupun organisasi seperti persaingan sumber daya, perbedaan tujuan unit, dan masalah komunikasi. Konflik dapat berakibat positif jika dikelola dengan baik untuk meningkatkan kiner
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi manajemen konflik menurut Howard Ross yaitu langkah-langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian tertentu baik dengan atau tanpa ketenangan.
2. Ada beberapa tipe manajemen konflik yaitu menghindari, mengalah, kompromi, bersaing, bekerja sama, dan kombinasi dari semuanya.
3. Proses manaj
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konflik, termasuk pengertian manajemen konflik menurut Howard Ross sebagai langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu, jenis-jenis konflik seperti intrapersonal, interpersonal, dan antar kelompok, proses terjadinya konflik meliputi kondisi laten, persepsi, perasaan, dan resolusi konflik, serta strategi penyelesaian konflik seperti acomodating, avoiding, comprom
Konflik terjadi ketika terdapat perbedaan pendapat atau cara pandang antara dua pihak atau lebih. Ada dua jenis konflik yaitu konflik yang fungsional yang mendukung tujuan kelompok dan konflik yang disfungsional yang menghambat pencapaian tujuan. Pengelolaan konflik perlu dilakukan dengan memahami masalah, mendiagnosis, menentukan solusi, pelaksanaan solusi, dan evaluasi untuk mengelola konflik secar
Materi ini membahas teknik penyelesaian dan pemulihan konflik antara umat beragama. Terdapat empat materi pokok yaitu manajemen konflik, paradigma perdamaian, pendekatan penyelesaian konflik seperti rekonsiliasi dan rehabilitasi, serta metode seperti negosiasi dan mediasi. Materi ini bertujuan membantu memahami konsep-konsep terkait pengelolaan konflik secara damai dan konstruktif.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep manajemen konflik dan proses mitigasi konflik. Terdapat definisi konflik, teori-teori besar konflik seperti primordialisme, pertentangan kelas, dan hubungan patron-klien. Juga dibahas jenis-jenis konflik dan strategi mitigasi konflik seperti menghindari, mengakomodasi, kompetisi, kompromi, dan kolaborasi.
Perspectives on conflict-jeong-resume by fdFrans Dione
Dokumen tersebut membahas berbagai perspektif dalam penyelesaian konflik meliputi ekonomi, politik, sosial, psikologi, dan komunikasi. Juga membahas anatomi penyelesaian dan pengelolaan konflik serta kondisi-kondisi yang mendukung penyelesaian konflik seperti komitmen para pihak, lingkungan sosial yang lebih toleran, dan pemenuhan kepentingan, kebutuhan, nilai, serta ideal. Metode penanganan konfl
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku dan pihak luar dalam mengarahkan perselisihan menuju penyelesaian konflik secara damai atau kreatif. Ada beberapa teori konflik seperti teori hubungan masyarakat, kebutuhan manusia, negosiasi prinsip, identitas, dan transformasi konflik yang menjelaskan penyebab konflik dan cara mengatasinya. Pemahaman tentang teori dan manajemen konflik d
Manajemen konflik melibatkan identifikasi penyebab dan jenis konflik serta upaya penanganannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui komunikasi terbuka dan tanggung jawab bersama dalam penyelesaian perbedaan. Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai cara seperti musyawarah, konfrontasi, atau bekerjasama untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.
Manajemen konflik melibatkan langkah-langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian atau transformasi konflik. Ada beberapa jenis konflik seperti personal, interpersonal, kepentingan, dan realistis-nonrealistis. Penyebab konflik dapat berasal dari faktor manusia, organisasi, dan perbedaan nilai. Konflik dapat ditangani dengan berbagai cara seperti mendiagnosis sumbernya dan memilih strategi seperti pen
Organisasi menghadapi konflik akibat perbedaan pendapat antar komponen dan individu dalam mencapai tujuan. Konflik dapat mengganggu kerja sama dan produktivitas, sehingga diperlukan manajemen konflik untuk mengarahkan perbedaan pendapat menuju penyelesaian masalah secara konstruktif melalui komunikasi dan pendekatan seperti negosiasi atau konfrontasi.
Manajemen konflik adalah keahlian dan pengetahuan untuk mengelola pertentangan antara dua pihak atau lebih dalam suatu organisasi dengan merumuskan strategi penyelesaian yang diinginkan. Tujuan manajemen konflik adalah memfokuskan pada visi dan misi, memahami keragaman individu, meningkatkan kreativitas, dan menghasilkan keputusan yang bijak. Aspek-aspek manajemen konflik meliputi dominasi, integrasi,
Konflik merupakan bagian alami dalam hubungan antarmanusia yang disebabkan oleh perbedaan pendapat, nilai, tujuan, dan persepsi. Dokumen ini menjelaskan pengertian dan jenis-jenis konflik serta faktor penyebabnya, terutama dalam konteks manajemen keperawatan. Selanjutnya dibahas mengenai dampak konflik dan tahapan penanganannya, serta berbagai strategi untuk mengelola konflik secara konstrukt
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, penyebab, dan cara menyelesaikan konflik secara efektif dengan lima pendekatan yaitu menghindari, kompetisi, akomodasi, kompromi, dan kolaborasi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi konflik dan tahapan-tahapan proses konflik menurut pandangan tradisional, hubungan manusia, dan interaksionis. Disebutkan bahwa konflik didefinisikan sebagai persepsi negatif satu pihak terhadap pihak lain yang dapat mempengaruhi kepentingannya, dan proses konflik meliputi tahap potensi pertentangan, maksud, perilaku, akibat, serta penyelesaian melalui
Konflik dapat bersifat positif maupun negatif tergantung cara pengelolaannya. Konflik yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja kelompok dengan menstimulasi kompetisi dan mengidentifikasi perbedaan, namun konflik yang dikelola dengan buruk dapat menurunkan kinerja dan menimbulkan masalah.
Menurut Eisenhardt et al. (1997) konflik merupakan suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian atau perbedaan antara dua pendapat (sudut pandang), baik itu terjadi dalam ukuran (organisasi), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota organisasi, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan organisasi, gaya kepemimpinan, dan sistem imbalan yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Konflik adalah benturan antara pandangan yang berbeda, perselisihan, ketidaksepakatan, pergesekan, bahkan perkelahian. Manajemen konflik bertujuan mengelola konflik secara netral untuk menciptakan dampak positif bagi organisasi. Penyebab konflik antara lain perbedaan pendapat, salah paham, rasa dirugikan, komunikasi buruk, dan persaingan. Konflik tidak dapat dihindari dalam organisasi dan dapat diselesaikan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. Konflik.
Konflik didefinisikan sebagai peristiwa sosial
yang mengandung penentangan atau
ketidaksetujuan (Lestari, 2012).
(Thomas,2012), mendefinisikan konflik
sebagai proses yang bermula saat salah satu
pihak menganggap pihak lain
menggagalkan kepentingannya.
Konflik akan berdampak negatif apabila
tidak terkelola dengan baik. Agar konflik
dapat terkelola dengan baik maka
diperlukan manajemen konflik.
3. Manajemen merupakan proses merencana,
mengorganisasi, memimpin dan
mengendalikan upaya organisasi dengan
segala aspeknya agar tujuan organisasi
tercapai secara efektif dan efisien (Fattah,
2000).
Manajemen konflik adalah kecenderungan
seseorang dalam menata/mengatur
pertentangan dalam wujud sikap atau
perilaku. Sebab masalah yang muncul dari
pertentangan akan mempersulit seseorang
mencapai tujuan tertentu (Moore, 2004).
Manajemen Konflik.
4. Penyebab Konflik.
Konflik dapat terjadi karena salah satu pihak
memiliki aspirasi yang tinggi, aspirasi dapat
mengakibatkan konflik karena masing-
masing pihak memiliki alasan untuk percaya
bahwa mereka mampu mendapatkan sebuah
objek bernilai untuk diri mereka sendiri.
5. Aspek-aspek manajemen
konflik.
(Robbin, 2002).
b. Kolaborasi/ pemecah masalah, merupakan
solusi integratif jika kepentingan kedua
belah pihak terlalu penting untuk
dikompromikan. Menciptakan situasi yang
memungkinkan agar tujuan dapat dicapai.
Mencari solusi agar dapat diterima semua
pihak dan tercapainya tujuan pribadi.
a. Competing/ kompetisi, yaitu berorientasi
pada kekuasaan, dimana seseorang akan
menggunakan kekuasaan yang dimilikinya
untuk memenangkan konflik dengan
lawannya.
6. c. Penghindaran,
cenderung memandang
konflik tidak produktif.
Aspek negatifnya,
melemparkan masalah
pada orang lain dan
mengesampingkan
masalah, menarik diri/
bersembunyi untuk
menghindari konflik.
d. Akoomodasi, mengutamakan hubungan
dan kurang mementingkan kepentingan
pribadi. Cenderung kurang tegas dan cukup
kooperatif, mengabaikan kepentingan
sendiri demi kepentingan orang lain.
e. Kompromi, lebih berorientasi pd jalan
tengah karena setiap orang punya sesuatu
untuk ditawarkan dan sesuatu untuk
diterima.
7. Compromising(Kompromi)
.
Berada diantara dua persimpangan dimana
berusaha memenuhi sebagian tujuannya dan
tujuan lawan konfliknya tanpa berupaya
memaksimalkannya..
Integrasi (Kolaborasi).
Pihak yang terlibat konflik berusaha menciptakan
resolusi konflik (penyelesaiaan konflik), secara
maksimal dengan memenuhi tujuan dirinya
sendiri dan tujuan lawan konflknya. Dapat
disebut (imbang) antara kepentingan dirinya dan
lawannya.
Aspek gaya manajemen konflik
menurut (Rahim, 2010).
8. Dominasi (Kompetisi).
Individu hanya memenuhi tujuan pribadi tanpa
memikirkan kebutuhan lawannya.
Avoiding (Menghindar).
Pihak yang terlibat konflik menolak untuk
berdiskusi mengenasi konflik yg terjadi.
Obliging (Menurut).
Pihak yg terlibat konflik mengkombinasikan
perhatiannya terhadap lawannya dgn perhatian
yg rendah terdapap dirinya sendiro.
(Rahim, 2010).
9. a. Penghindaran dan melawan
secara aktif.
Menghindar secara fisik yg nyata, misalnya
meninggalkan ruangan. Menghindar dari
pokok persoalan lebih baik berperan aktif
pada konflik yg dihadapi. Menjadi pembicara
dan pendengar yg aktif dan bertanggung
jawab terdapat setiap pemikiran dan
perasaan.
b. Memaksa dan berbicara.
Kebanyakan remaja perempuan tidak
menghadapi pokok persoalan melainkan
memaksakan posisinya pada orang lain,
baik secara fisik maupun emosional,
Alternatif yg nyata adalah berbicara dan
mendengar, keterbukaan, empati dan
sikap positif.
Strategi untuk manajemen konflik yg dialami individu.
10. c. Menyalahkaan dan empati.
Remaja perempuan jugs lebih cenderung
menyalahkan orang lain untuk menutupi
perilaku sendiri. Hal seperti ini tidak akan
menyelesaikan masalah. Akan lebih baik
untuk mencoba berempati, memahami
cara orang lain menilai sesuatu hal yg
berbeda.
d. Mendiamkan dan
menfasilitasi ekspresi secara
terbuka.
Strategi remaja perempuan menghadapi
konflik dengan cara mendiamkan orang
lain. Cara ini tidak menyelesaikan konflik.
Pastikan bahwa setiap prang diizinkan
mengekspresikan dirinya secara bebas
dan terbuka, tanpa ada yg merasa lebih
rendang/ lebih tinggi.
11. e. Gunnysucking dan fokus
pada masa sekarang.
Gunnysucking merupakan istilah
menyimpan keluhan-keluhan yg ada
sehingga dapat muncul pada waktu yg
berbeda. Masalah tidak akan selesai, akan
muncul dendam dan perasaan
bermusuhan.
f. Manipulasi dan spontan.
Menghindari konflik terbuka dan
berusaha menyembunyikan konflik
dengan berperilaku menyenangkan,
namun lebih baik ekspresikan perasaan
secara spontan karena solusi konflik
bukan masalah siapa yg kalah dan
menang tapi pemahaman dari kedua
belah pihak.
12. Dampak Positif :
Memunculkan presepsi
yang lebih kritis terhadap
perbedaan pendapat.
Membuat organisasi tetap
hidup dan harmonis.
Mendatangkan keputusan
yang bersifat inovatif.
Dampak Negatif :
Individu dapat mengalami
tekanan (stress).
Menganggu proses produksi.
Memunculkan ketidakpuasan.
Menganggu kerja sama, dan
kommunikasi.
Akibat Konflik.
13. REFERENSI.
Bashori, B., & Prasetyo, M. A. M. (2020).
Resolusi Manajemen Konflik (Kajian
Manajemen Konflik di Lembaga Pendidikan
Islam). Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan
PKN dan Sosial Budaya, 4(2), 337-349.
Muliardi, R. (2019). Manajemen Konflik di UPT
Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
(Doctoral dissertation, Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry Banda Aceh).
http://repository.uin-
suska.ac.id/6373/3/BAB%20II.pdf