1. MANAJEMEN KONFLIK
OLEH :
FATMAWATI (13040111120003)
NURLALELA ROHMANI SUCI
(13040111130025)
MATA KULIAH : PERENCAAAN
DAN PENGEMBANGAN
PERPUSTAKAAN
2014
2. PENGERTIAN :
Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai :
Persaingan atau pertentangan antara pihak-
pihak yang tidak cocok satu sama lain
Keadaan atau perilaku yang bertentangan
(misalnya : pertentangan pendapat,
kepentingan, atau pertentangan antarindividu)
Perselisihan akibat kebutuhan , dorongan,
keinginan, atau tuntutan yang bertentangan
Perseteruan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa manajemen konflik adalah cara yang
digunakan individu untuk menghadapi
pertentangan atau perselisihan antara dirinya
dengan orang lain yang terjadi di dalam
kehidupan.
3. PENGANTAR : Manajemen konflik
adalah manajemen jangka panjang yang
bertujuan untuk menyelesaikan konflik
yang mendasar. Istilah manajemen
konflik diberikan untuk menggambarkan
berbagai cara orang menyelesaikan
keluhan tentang hak untuk melawan
sesuatu yang dianggapnya salah.
Manajemen konflik tidak sama dengan
pemecahan konflik. Pemecahan konflik
merujuk pada upaya memecahkan
perselisihan dengan persetujuan satu
atau kedua belah pihak.
Apa perbedaan masalah dengan konflik
?
Segala sesuatu yang menghendaki
jawaban adalah masalah. Segala
sesuatu yang menghendaki penengah
adalah konflik. Konflik adalah masalah
dan tidak semua masalah itu konflik.
4. Manfaat Konflik :
Motivasi meningkat
Identifikasi masalah atau
pemecahan meningkat
Ikatan kelompok lebih erat
Penyesuaian diri pada kenyataan
Pengetahuan atau keterampilan
meningkat
Kreativitas meningkat
Upaya untuk mencapai tujuan
Mendorong pertumbuhan
Dampak buruk konflik
Produktivitas menurun
Kepercayaan merosot
Pembentukan kubu-
kubu
Informasi dirahasiakn
dan arus komunikasi
berkurang
Timbul masalah moral
Waktu terbuang sia-sia
Proses pengambilan
keputusan tertunda
5. Penyebab Terjadinya Konflik :
A. KARAKTERISTIK INDIVIDUAL
Nilai sikap dan Kepercayaan (Values, Attitude,
and Baliefs).
Kebutuhan dan Kepribadian (Needs and
Personality)
Perbedaan Persepsi (Persptual Differences)
B. FAKTOR SITUASI
Kesempatan dan Kebutuhan Barinteraksi
(Opportunity and Need to Interact)
Kebutuhan untuk Berkonsensus (Need for
Consensus)
Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain
(Dependency of One Party to Another)
Perbedaan Status (Status Differences)
Rintangan Komunikasi (Communication
Barriers)
Batas-batas tanggung jawab dan Jurisdiksi
yang tidak jelas (Ambiguous Tesponsibilites and
Jurisdictions)
6. PENYEBAB KONFLIK secara
umum
* Konflik dapat berkembang
karena berbagai sebab sebagai
berikut:
* Batasan pekerjaan yang tidak
jelas
* Hambatan komunikasi
* Tekanan waktu
* Standar, peraturan dan kebijakan
yang tidak masuk akal
* Pertikaian antar pribadi
* Perbedaan status
* Harapan yang tidak terwujud
7. Jenis-Jenis Konflik
.1. Konflik Intrapersonal
2. Konflik Interpersonal
3. Konflik antar individu dan
kelompok
4, Konflik antara kelompok dalam
organisasi
5. Konflik antara organisasi
8. Aspek-Aspek dalam Manajemen
Konflik
1) Manajemen konflik destruktif yang
meliputi conflict engagement
(menyerang dan lepas control),
withdrawal (menarik diri) dari situasi
tertentu yang kadang-kadang sangat
menakutkan hingga menjauhkan diri
ketika menghadapi konflik dengan cara
menggunakan mekanisme pertahan
diri, dan compliance (menyerah dan
tidak membela diri).
2) Manajemen konflik konstruktif yaitu
positive problem solving yang terdiri
dari kompromi dan negosiasi.
9. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Manajemen
Konflik
a. Tujuan atau kepentingan
pribadi yang dirasa sebagai hal
yang sangat penting sehingga
harus dipertahankan atau tidak
penting sehingga bisa
dikorbankan.
b. Hubungan dengan pihak lain.
Sama halnya dengan tujuan
pribadi, hubungan dengan pihak
lain ketika konflik terjadi bisa
menjadi sangat penting atau
sama sekali tidak penting.
10. TEKNIK ATAU KEAHLIAN UNTUK
MENGELOLA KONFLIK
Pendekatan dalam resolusi konflik
tergantung pada :
* Konflik itu sendiri
* Karakteristik orang-orang yang
terlibat di dalamnya
* Keahlian individu yang terlibat
dalam penyelesaian konflik
* Pentingnya isu yang menimbulkan
konflik
* Ketersediaan waktu dan tenaga
11. STRATEGI :
* Menghindar
* Mengakomodasi
* Kompetisi
* Kompromi atau Negosiasi
* Memecahkan Masalah atau
Kolaborasi
12. Ada 6 tipe pengelolaan konflik yang dapat dipilih dalam
menangani konflik yang muncul (Dawn M. Baskerville,
1993:65) yaitu :
1. Avoiding; gaya seseorang atau organisasi yang
cenderung untuk menghindari terjadinya konflik. Hal-hal
yang sensitif dan potensial menimbulkan konflik sedapat
mungkin dihindari sehingga tidak menimbulkan konflik
terbuka.
2. Accomodating; gaya ini mengumpulkan dan
mengakomodasikan pendapat-pendapat dan kepentingan
pihak-pihak yang terlibat konflik, selanjutnya dicari jalan
keluarnya dengan tetap mengutamakan kepentingan
pihak lain atas dasar masukan-masukan yang diperoleh.
3. Compromising; merupakan gaya menyelesaikan konflik
dengan cara melakukan negosiasi terhadap pihak-pihak
yang berkonflik, sehingga kemudian menghasilkan solusi
(jalan tengah) atas konflik yang sama-sama memuaskan
(lose-lose solution).
13. 4. Competing; artinya pihak-pihak yang
berkonflik saling bersaing untuk memenangkan
konflik, dan pada akhirnya harus ada pihak
yang dikorbankan (dikalahkan) kepentingannya
demi tercapainya kepentingan pihak lain yang
lebih kuat atau yang lebih berkuasa (win-lose
solution).
5. Collaborating; dengan cara ini pihak-pihak
yang saling bertentangan akan sama-sama
memperoleh hasil yang memuaskan, karena
mereka justru bekerja sama secara sinergis
dalam menyelesaikan persoalan, dengan tetap
menghargai kepentingan pihak lain.
Singkatnya, kepentingan kedua pihak tercapai
(menghasilkan win-win solution).
6. Conglomeration (mixtured type); cara ini
menggunakan kelima style bersama-sama
dalam penyelesaian konflik.
14. Terimakasih
“As human beings we
don’t have a choice
about whether conflict
will happen in our lives…
…
but we do have a choice
about how we will deal
with it !!!”