SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Presentasi Kasus :
Anestesi Umum Pada Excisi
Tumor Mammae Sinistra
Balqis Okta Putry 2110221079
Pembimbing :
dr. Mirza Oktavian, Sp.An
• Anestesi  "an" dan "esthesia" (hilangnya rasa atau hilangnya sensasi).
• Ilmu anstesi mengalami perkembangan :
Oliver Wendell Holmes (1809-1894)  The American Board of
Anesthesiology (1989)
• Prosedur anestesia : anestesia umum, regional dan lokal2  American
Society of Anesthesiologists (ASA)
• Laporan kasus ini : anestesi umum pada perempuan usia 17 tahun dengan
diagnosis bedah tumor mammae sinistra. Diagnosis anestesi ASA II tanpa
penyulit jalan napas, dengan pembedahan yang dilakukan berupa excisi
tumor.
I. PENDAHULUAN
BAB II
STATUS PASIEN DAN LAPORAN ANESTESI
Identitas :
• Nama : An. YRA
• Umur : 17 tahun
• Tanggal Lahir : 01/09/2004
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pelajar
• Status : Belum Menikah
• No RM : 01100135
• Alamat : Komp. Warga Indah No.3C, Pasar Minggu, Jakarta
Selatan.
• Masuk Rumah Sakit : 26 April 2022
• Tanggal Operasi : 27 April 2022
ANAMNESIS :
Keluhan utama :
Benjolan di payudara kiri sejak 3 bulan yang lalu (Januari 2022)
Riwayat penyakit sekarang:
• Benjolan berukuran kurang lebih sebesar kelereng, berada di payudara kiri,
di atas putting susu. Bejolan berwarna seperti kulit sekitar, tidak nyeri saat
ditekan dan bias di gerakkan. Tidak ada kelainan lainnya pada payudara
• Penurunan berat badan dalam 3 bulan terakhir disangkal
• Batuk, pilek, demam, nyeri tenggorokkan/ sakit tenggorokkan (-)
• Sesak, mual, muntah (-)
Riwayat penyakit dahulu:
• Gigi goyang, gigi palsu (-)
• Hipertensi, Diabetes Mellitus, Asma, penyakit paru
dan jantung (-)
• Riwayat alergi, gangguan perdarahan, kemoterapi (-).
• Riwayat penggunaan obat: (-)
• RSosEk: merokok (-), alcohol (-), NAPZA (-)
Pemeriksaan Fisis :
 Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
Mallampati I. Jarak bukaan mulut/ gigi depan 3 jari.
 Leher : Jarak hyoid-mental 3 jari, Jarak tyroid-mulut 2
jari, tidak teraba pembesaran KGB (-).
 Thoraks : Jantung dan Paru kesan normal.
Terdapat massa berukuran kurang lebih 3x3x3
cm, di payudara kiri searah jarum jam 12. Permukaan rata,
warna seperti kulit sekitar, mudah digerakkan, tidak
terdapat nyeri tekan.
• Abdomen : dbn
• Ekstremitas : dbn
Status Generalis Keadaan Umum
Kesadaran
Tampak Tidak Sakit
Compos Mentis
TD 100/70mmHg
Nadi 72x/menit
Pernafasan 16x/menit
Suhu 36.8 derajat celcius
Berat badan 75 kg
Tinggi badan
BMI
158 cm
30 kg/m2 (obese I)
Pemeriksaan penunjang
Radiologi
 Rontgen Thoraks: dbn
 USG Mammae :
Massa di mammae kiri atas jam 12. DD/FAM.
Diagnosis Bedah :
Tumor Mammae Sinistra
Rencana Pembedahan :
Excisi Tumor Mammae Sinistra
Diagnosis Anestesi :
ASA II
Rencana Anestesi :
Anestesi Umum dengan ETT
LAPORAN ANESTESI :
Persiapan Pasien
a) Sebelum operasi di ruang perawatan
- informed consent Kunjungan Pra Anestesi
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Edukasi puasa 6 jam
b) Di ruang persiapan
- Cek identitas pasien
- Mengganti pakaian
- Pemasangan IV-line no.20G di tangan kiri
c) Di ruang operasi
- posisi telentang di meja operasi lalu dilakukan pemasangan monitor saturasi
O2 (pulse oximeter), manset tensimeter, dan EKG.
Persiapan Alat dan Obat Anestesi
 STATICS
PREMEDIKASI
Midazolam
Dosis: 0,01-0.1 mg/kg = 0,75-7,5 mg
Rencana pemberian pada pasien :2 mg
Fentanyl
Dosis: 1-3 mcg/kgBB = 75-225 mcg
Rencana pemberian pada pasien: 100 mcg
INDUKSI
Propofol
Dosis: 2-2.5 mg/kgBB =150-187,5 mg
Rencana pemberian pada pasien: 100 mg
Obat Tambahan
Atracurium
Dosis: 0,5-0,6mg/kgBB = 37,5-45mg
Rencana pemberian pada pasien: 30 mg dosis
awal, maintenance seperlunya
Asam Traneksamat
Dosis: 500 mg
Rencana pemberian pada pasien: 500 mg
Ceftriaxone
Dosis: 2 g
Rencana pemberian pada pasien:2 g
Ondansetron
Dosis: 4-8 mg
Rencana pemberian pada pasien: 4 mg
Tramadol
Dosis: 100mg
Rencana pemberian pada pasien: 100mg
Sulfas atropin
Dosis: 0,01-0,02 mg/kgBB= 0,75-1,5 mg
Rencana pemberian pada pasien: 0,25 mg
Neostigmine
Dosis: 0,04-0,08 mg/kgBB= 3-6 mg
Rencana pemberian pada pasien: 1 mg
Rencana Terapi Cairan
Diketahui:
• Berat badan : 75 kg
• Ht : 41%
• Lama puasa : 6 jam
• Lama anestesi : 1 jam 00 menit
Cairan Pemeliharaan Selama Operasi
• M = BB x kebutuhan cairan perberat
badan/jam
= 75 kg x 2 ml/kgBB/jam
= 150 ml/jam
Cairan Pengganti Selama Puasa
P = M x jam puasa
= 150 ml/jam x 6 jam
= 900 ml
Cairan Pengganti Akibat Stress Operasi
operasi sedang = 2-4 ml/kgBB
O = jenis operasi x BB
= 2 ml/kgBB x 75 kg
= 150 ml
Rencana Pemberian Cairan Intraoperatif
 Pada 1 jam pertama = M + 50% (P) + O
 = 150 + 50% (900) + 150 = 750 ml
 Pada 1 jam kedua = M + 25% (P) + O
 Pada 1 jam ketiga = M + 25% (P) + O
 Pada jam keempat dan seterusnya = M + O
Rencana Pemberian Cairan Akibat
Perdarahan :
EBV = 65ml/kgBB (dewasa wanita)
= 65 × 75
= 4.875 ml
RBCV preop (41%) = 𝟒𝟏% × 𝟒. 𝟖𝟕𝟓
= 1.999 ml
RBCV 30% = 30% × 4.875
= 1.463 ml
Kehilangan RBC pada 30%
= 1.999 − 1.463
= 536 ml
Allowable blood loss (ABL)
= 3 × 536
= 1.608 ml
Persiapan Anestesi (06.10 WIB)
 Masuk OK
 Nilai KU, TTV Kesadaran: Compos Mentis, TD=140/70
mmHg, nadi= 80x/menit, suhu=36,5oC, RR=18x/menit, saturasi
O2: 99%
 Sign in
Pelaksanaan Anestesi
Pelaksanaan Anestesi
Post Anestesi
Di Ruang Pemulihan Pukul 07.25 WIB
• Pasien sudah bisa membuka matanya.
• Pasien diberikan oksigen dengan sungkup muka sederhana
sebesar 6 liter/menit
• TD=120/76 mmHg, nadi= 87x/menit, saturasi O2: 100%
• Penilaian skor Aldrette score: 10
pasien sudah boleh pindah ke ruang perawatan (08.25)
Intruksi pasien di ruang perawatan :
• Inj. Tramadol 100 mg i.v bila pasien kesakitan Inj.
Ondansetron 4 mg i.v bila pasien mual muntah
• Infus: Ringer laktat 20 tetes/ menit
• Obat-obatan sesuai DPJP
• Pemantauan Tanda vital setiap 15 menit selama 2jam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Anestesi umum oleh American Society of Anesthesiologists (ASA) :
“kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh obat meskipun pasien
menerima rangsangan, bahkan dengan rangsangan yang menyakitkan.
Anestesi umum melibatkan pemberian kombinasi obat (trias anestesi)
hipnotik, obat analgesik. Dan obat penghambat neuromuscular.
Stadium Anestesi
Guedel (1920) :
1. Stadium I (Analgesia/disorientasi)
2. Stadium II (Eksitasi/Delirium)
3. Stadium III (Operasi)
- Plana 1
- Plana 2
- Plana 3
- Plana 4
4. Stadium IV (Overdosis/Paralysis)
Pemilihan
Anestesia-Reanimasi
Umur
Jenis Kelamin
Status Fisik
Jenis Operasi
Keterampilan operator dan
peralatan yang dipakai
Keterampilan pelaksana anestesi
dan sarana (status RS)
Permintaan Pasien
INDIKASI ANESTESIA UMUM
• Pembedahan lama
• Pembedahan luas dan ekstensif
• Operasi yang akan dilakukan akan mempengaruhi pernapasan
(operasi dada, perut bagian atas)
• Berpotensi gagal mendapatkan kerjasama anak atau Dewasa
namun memiliki keterbatasan segi fisik/mental
• Riwayat alergi anesthesia local
• Pasien memilih GA
Kontraindikasi GA :
 MUTLAK
dekompresi kordis derajat III-IV dan AV Blok derajat II-total
(tidak ada gelombang P)
 RELATIF
o Hipertensi berat/tidak terkontrol (diastolic>110)
o DM tidak terkontrol
o Infeksi akut
o Glomerulonefritis akut
Keuntungan Anestesia Umum:
• Mengurangi kesadaran dan ingatan intaoperatif pasien
• Memungkinkan penggunaan pelumpuh otot
• Memfasilitasi kendali penuh pada saluran napas, pernapasan dan sirkulasi
• Dapat digunakan dalam kasus alergi atau kontaindikasi terhadap agen
anestesi local
• Dapat diberikan tanpa memindahkan pasien dari posisi terlentang
• Dapat digunakan pada prosedur dengan durasi dan kesulitan yang tidak dapat
diprediksi
• Dapat diberikan dengan cepat dan reversible
Kekurangan Anestesia Umum :
• Membutuhkan persiapan pasien prabedah
• Membutuhkan perawatan dan biaya yang relative lebih tinggi
• Menimbulkan komplikasi mual dan muntah, sakit tenggorokan, sakit
kepala dan menggigil
• Penggunaan agen inhalasi memicu hipertermia malign pada individu
peyandang kelainan genetik ini.
OBAT ANESTESI UMUM
1. Induksi( IV,IM, Inhalasi)
2. Analgetik Opioid
3. Rumatan Anestesi Inhalasi & Anestesi Inhalasi
4. Pelumpuh otot
Obat Anestesi IV
Dapat digunakan untuk induksi
dan Rumatan anestesia
1. Benzodiazepine
2. Barbiturate
3. Propofol
4. Ketamin
PROPOFOL
zat berwarna putih dengan kepekatan 1% (10 mg/mL).
Harus diberikan dalam 6 jam setelah dibuka. Dapat
dilarutkan dengan D5 % untuk mendapatkan konsentrasi
yang minimal 0,2%. Bersifat venoirritant,  1 menit
sebelumnya sering diberikan lidokain 1mg/kgBB IV.
MEKANISME
Potensiasi γ-aminobutiric acid (GABA)-induced chloride
current, dengan berikatan pada subunit β dari reseptor
GABA tipe A di hipokampus kanal ion klorida terbuka
efek inhibitori pada sel saraf. Propofol menghambat
pelepasan acethylcholine pada hippocampus dan kortek
prefrontal efek sedasi propofol.
PROPOFOL
• hanya tersedia untuk pemberian intravena
• Efek samping : depresi pernafasan, apneu, hipotensi,
bradikardi.
• Dosis induksi 2-2,5 mg/kgBB, Sedasi: 0.5-1 mg/kgBB iv atau
25-75 mcg/kg/min iv dan maintenance anestesi: 50-200
mcg/kg/min titrasi
Farmakokinetik
• Bersifat lipofilik
• Rapid onset of action, half-life 2–8 min
• 98% terikat protein plasma sehingga distribusi secara cepat
ke jaringan
• Klirens sangat tinggi  pemulihan yang cepat setelah infus
terus menerus.
• Tidak merusak fungsi hati & ginjal
• Konjugasi di hati menghasilkan metabolit inaktif yang
dieliminasi melalui klirens ginjal. Propofol diekskresikan
dalam urin.
OBAT ANESTESI INHALASI
1. Nitrous Oxide (N2O)
2. Halotan
3. Enflurane
4. Isoflurane
5. Desflurane
6. Sevoflurane
OBAT PELUMPUH OTOT
DEPOLARISASI
• Suksinilkolin: dosis 1-1,5 mg/kgBB IV. Onset 1-2 menit dan
berlangsung selama 3-5 menit.
NONDEPOLARISASI
• Rocuronium: dosis awal 0,6-1 mg/kgBB. IV, dosis maintenance 0,15
mg/kgBB. Onset 1-2 menit dan berlangsung selama 35-75 menit.
• Atracurium: dosis awal 0,5-0,6 mg/kgBB IV, dosis maintenance 0,1
mg/kgBB. Onset 2,5-3 menit dan berlangsung selama 30-45 menit
OBAT ANALGETIK OPIOID
Obat Analgetik Opioid yang
sering digunakan adalah
Fentanyl dengan dosis 1-3
mcg/kgBB.
- Morfin
- Petidin
- Fentanyl
- Sufentanyl
- alfentanyl
Penawar Pelumpuh Otot
• Antikolinesterase bekerja pada sambungan saraf-otot cegah
asetilkolin-esterase bekerja
• Muskarinik! (hipersalivasi, bradikardia, kejang bronkus, hipermotilitas
usus) vagolitik (atropine : 0,01-0,02,g/KgBB, glikoporat : 0,005-0,01
mg/kgBB sampai 0,2-0,3 mg pada dewasa)
• Neostigmin : 0,040,08 mg/kgBB
• Piridostigmin : 0,1-0,4 mg/kgBB
• Edrophonium : 0,5-1 mg/kgBB
• Fifostigmin : 0,01-0,01 mg/kgBB
MANAJEMEN ANESTESI
Pre-anestesi :
1. Ruang Perawatan/Kunjungan Pre
Anestesi
- Anamnesis
- Px Fisik
-Px Penunjang
- D/ anestesi ASA I-IV
- Edukasi Puasa
- Premedikasi
2. Ruang Operasi :
- Pasien, Diri
- Alat dan Mesin : STATICS
Premedikasi : 1-2 jam sebelum induksi anesthesia
• Antikolinergik
• Sedatif
• Analgetik narkotik
• Antagonis reseptor 5HT
• Profilaksis Aspirasi
MANAJEMEN ANESTESI
Intra-anestesi :
1. Premedikasi
2. Induksi Anestesia IV, inhalasi, IM,
rektal
3. Intubasi Endotrakea
4. Rumatan Anestesia  IV, Inhalasi
5. Monitoring Per-anestesi  CVS,
Respirasi, Suhu (invasif-, noninvasive)
MANAJEMEN ANESTESI
Pasca-Anestesi :
1. Hentikan pemberian obat
anestesi, Oksigenasi
2. Lakukan Reverse
3. Ekstubasi
Ruang Pemulihan
 Aldrete’s score
Hal yang dinilai Skor
Kesadaran:
Sadar penuh
Dapat dibangunkan
Tidak ada respon
2
1
0
Respirasi:
Bernafas dalam, bebas, dan dapat batuk
Sesak nafas, nafas dangkal atau ada hambatan
Apnoe
2
1
0
Sirkulasi
Tensi ± 20 mmHg dari normal
Tensi ± 20-50 mmHg mmHg dari normal
Tensi > 50 mmHg dari normal
2
1
0
Aktivitas (dapat menggerakkan ekstremitas atas perintah)
Semua ekstremitas bergerak
Dua ekstremitas
Tidak dapat digerakkan
2
1
0
Oksigenasi
SpO2 > 92% pada udara kamar
SpO2 > 90% dengan oksigen
SpO2 < 90% dengan oksigen
2
1
0
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Anestesi Umum pada Excisi Tumor Mammae

Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Pangestu S
 
167250942 case-anestesi
167250942 case-anestesi167250942 case-anestesi
167250942 case-anestesihomeworkping8
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ssuserf778e8
 
Opioid Free Anesthesia pada Prosedur Sirkumsisi.pptx
Opioid Free Anesthesia pada Prosedur Sirkumsisi.pptxOpioid Free Anesthesia pada Prosedur Sirkumsisi.pptx
Opioid Free Anesthesia pada Prosedur Sirkumsisi.pptxKartikaRizkyLim
 
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutTenri Ashari Wanahari
 
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptx
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptxKraniotomi Removal Astrositoma.pptx
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptxAlvian Reza
 
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptxCASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptxMuhammadMutashimBill
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalAris Rahmanda
 

Similar to Anestesi Umum pada Excisi Tumor Mammae (20)

Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
 
Askep
Askep Askep
Askep
 
167250942 case-anestesi
167250942 case-anestesi167250942 case-anestesi
167250942 case-anestesi
 
Gsr post op ca serviks
Gsr post op ca serviksGsr post op ca serviks
Gsr post op ca serviks
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
Opioid Free Anesthesia pada Prosedur Sirkumsisi.pptx
Opioid Free Anesthesia pada Prosedur Sirkumsisi.pptxOpioid Free Anesthesia pada Prosedur Sirkumsisi.pptx
Opioid Free Anesthesia pada Prosedur Sirkumsisi.pptx
 
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
 
Resume ibs
Resume ibsResume ibs
Resume ibs
 
PRESUS SNH Radiologi.pptx
PRESUS SNH Radiologi.pptxPRESUS SNH Radiologi.pptx
PRESUS SNH Radiologi.pptx
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
Bph 8 24
Bph 8 24Bph 8 24
Bph 8 24
 
ditulis.pdf
ditulis.pdfditulis.pdf
ditulis.pdf
 
Ppt lapsus.pptx
Ppt lapsus.pptxPpt lapsus.pptx
Ppt lapsus.pptx
 
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptx
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptxKraniotomi Removal Astrositoma.pptx
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptx
 
Ny YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptxNy YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptx
 
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptxCASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
 
Perawatan bedah kebidanan1
Perawatan bedah kebidanan1Perawatan bedah kebidanan1
Perawatan bedah kebidanan1
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
Resume askep nyeri akut
Resume askep nyeri akut Resume askep nyeri akut
Resume askep nyeri akut
 

Recently uploaded

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 

Recently uploaded (20)

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 

Anestesi Umum pada Excisi Tumor Mammae

  • 1. Presentasi Kasus : Anestesi Umum Pada Excisi Tumor Mammae Sinistra Balqis Okta Putry 2110221079 Pembimbing : dr. Mirza Oktavian, Sp.An
  • 2. • Anestesi  "an" dan "esthesia" (hilangnya rasa atau hilangnya sensasi). • Ilmu anstesi mengalami perkembangan : Oliver Wendell Holmes (1809-1894)  The American Board of Anesthesiology (1989) • Prosedur anestesia : anestesia umum, regional dan lokal2  American Society of Anesthesiologists (ASA) • Laporan kasus ini : anestesi umum pada perempuan usia 17 tahun dengan diagnosis bedah tumor mammae sinistra. Diagnosis anestesi ASA II tanpa penyulit jalan napas, dengan pembedahan yang dilakukan berupa excisi tumor. I. PENDAHULUAN
  • 3. BAB II STATUS PASIEN DAN LAPORAN ANESTESI
  • 4. Identitas : • Nama : An. YRA • Umur : 17 tahun • Tanggal Lahir : 01/09/2004 • Jenis kelamin : Perempuan • Agama : Islam • Pekerjaan : Pelajar • Status : Belum Menikah • No RM : 01100135 • Alamat : Komp. Warga Indah No.3C, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. • Masuk Rumah Sakit : 26 April 2022 • Tanggal Operasi : 27 April 2022
  • 5. ANAMNESIS : Keluhan utama : Benjolan di payudara kiri sejak 3 bulan yang lalu (Januari 2022) Riwayat penyakit sekarang: • Benjolan berukuran kurang lebih sebesar kelereng, berada di payudara kiri, di atas putting susu. Bejolan berwarna seperti kulit sekitar, tidak nyeri saat ditekan dan bias di gerakkan. Tidak ada kelainan lainnya pada payudara • Penurunan berat badan dalam 3 bulan terakhir disangkal • Batuk, pilek, demam, nyeri tenggorokkan/ sakit tenggorokkan (-) • Sesak, mual, muntah (-)
  • 6. Riwayat penyakit dahulu: • Gigi goyang, gigi palsu (-) • Hipertensi, Diabetes Mellitus, Asma, penyakit paru dan jantung (-) • Riwayat alergi, gangguan perdarahan, kemoterapi (-). • Riwayat penggunaan obat: (-) • RSosEk: merokok (-), alcohol (-), NAPZA (-)
  • 7. Pemeriksaan Fisis :  Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, Mallampati I. Jarak bukaan mulut/ gigi depan 3 jari.  Leher : Jarak hyoid-mental 3 jari, Jarak tyroid-mulut 2 jari, tidak teraba pembesaran KGB (-).  Thoraks : Jantung dan Paru kesan normal. Terdapat massa berukuran kurang lebih 3x3x3 cm, di payudara kiri searah jarum jam 12. Permukaan rata, warna seperti kulit sekitar, mudah digerakkan, tidak terdapat nyeri tekan. • Abdomen : dbn • Ekstremitas : dbn Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Tampak Tidak Sakit Compos Mentis TD 100/70mmHg Nadi 72x/menit Pernafasan 16x/menit Suhu 36.8 derajat celcius Berat badan 75 kg Tinggi badan BMI 158 cm 30 kg/m2 (obese I)
  • 8.
  • 9. Pemeriksaan penunjang Radiologi  Rontgen Thoraks: dbn  USG Mammae : Massa di mammae kiri atas jam 12. DD/FAM.
  • 10. Diagnosis Bedah : Tumor Mammae Sinistra Rencana Pembedahan : Excisi Tumor Mammae Sinistra Diagnosis Anestesi : ASA II Rencana Anestesi : Anestesi Umum dengan ETT
  • 11. LAPORAN ANESTESI : Persiapan Pasien a) Sebelum operasi di ruang perawatan - informed consent Kunjungan Pra Anestesi - Anamnesis - Pemeriksaan Fisik - Edukasi puasa 6 jam b) Di ruang persiapan - Cek identitas pasien - Mengganti pakaian - Pemasangan IV-line no.20G di tangan kiri c) Di ruang operasi - posisi telentang di meja operasi lalu dilakukan pemasangan monitor saturasi O2 (pulse oximeter), manset tensimeter, dan EKG.
  • 12. Persiapan Alat dan Obat Anestesi  STATICS PREMEDIKASI Midazolam Dosis: 0,01-0.1 mg/kg = 0,75-7,5 mg Rencana pemberian pada pasien :2 mg Fentanyl Dosis: 1-3 mcg/kgBB = 75-225 mcg Rencana pemberian pada pasien: 100 mcg INDUKSI Propofol Dosis: 2-2.5 mg/kgBB =150-187,5 mg Rencana pemberian pada pasien: 100 mg
  • 13. Obat Tambahan Atracurium Dosis: 0,5-0,6mg/kgBB = 37,5-45mg Rencana pemberian pada pasien: 30 mg dosis awal, maintenance seperlunya Asam Traneksamat Dosis: 500 mg Rencana pemberian pada pasien: 500 mg Ceftriaxone Dosis: 2 g Rencana pemberian pada pasien:2 g Ondansetron Dosis: 4-8 mg Rencana pemberian pada pasien: 4 mg Tramadol Dosis: 100mg Rencana pemberian pada pasien: 100mg Sulfas atropin Dosis: 0,01-0,02 mg/kgBB= 0,75-1,5 mg Rencana pemberian pada pasien: 0,25 mg Neostigmine Dosis: 0,04-0,08 mg/kgBB= 3-6 mg Rencana pemberian pada pasien: 1 mg
  • 14. Rencana Terapi Cairan Diketahui: • Berat badan : 75 kg • Ht : 41% • Lama puasa : 6 jam • Lama anestesi : 1 jam 00 menit Cairan Pemeliharaan Selama Operasi • M = BB x kebutuhan cairan perberat badan/jam = 75 kg x 2 ml/kgBB/jam = 150 ml/jam Cairan Pengganti Selama Puasa P = M x jam puasa = 150 ml/jam x 6 jam = 900 ml Cairan Pengganti Akibat Stress Operasi operasi sedang = 2-4 ml/kgBB O = jenis operasi x BB = 2 ml/kgBB x 75 kg = 150 ml
  • 15. Rencana Pemberian Cairan Intraoperatif  Pada 1 jam pertama = M + 50% (P) + O  = 150 + 50% (900) + 150 = 750 ml  Pada 1 jam kedua = M + 25% (P) + O  Pada 1 jam ketiga = M + 25% (P) + O  Pada jam keempat dan seterusnya = M + O
  • 16. Rencana Pemberian Cairan Akibat Perdarahan : EBV = 65ml/kgBB (dewasa wanita) = 65 × 75 = 4.875 ml RBCV preop (41%) = 𝟒𝟏% × 𝟒. 𝟖𝟕𝟓 = 1.999 ml RBCV 30% = 30% × 4.875 = 1.463 ml Kehilangan RBC pada 30% = 1.999 − 1.463 = 536 ml Allowable blood loss (ABL) = 3 × 536 = 1.608 ml
  • 17. Persiapan Anestesi (06.10 WIB)  Masuk OK  Nilai KU, TTV Kesadaran: Compos Mentis, TD=140/70 mmHg, nadi= 80x/menit, suhu=36,5oC, RR=18x/menit, saturasi O2: 99%  Sign in
  • 20. Post Anestesi Di Ruang Pemulihan Pukul 07.25 WIB • Pasien sudah bisa membuka matanya. • Pasien diberikan oksigen dengan sungkup muka sederhana sebesar 6 liter/menit • TD=120/76 mmHg, nadi= 87x/menit, saturasi O2: 100% • Penilaian skor Aldrette score: 10 pasien sudah boleh pindah ke ruang perawatan (08.25)
  • 21. Intruksi pasien di ruang perawatan : • Inj. Tramadol 100 mg i.v bila pasien kesakitan Inj. Ondansetron 4 mg i.v bila pasien mual muntah • Infus: Ringer laktat 20 tetes/ menit • Obat-obatan sesuai DPJP • Pemantauan Tanda vital setiap 15 menit selama 2jam
  • 23. Anestesi umum oleh American Society of Anesthesiologists (ASA) : “kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh obat meskipun pasien menerima rangsangan, bahkan dengan rangsangan yang menyakitkan. Anestesi umum melibatkan pemberian kombinasi obat (trias anestesi) hipnotik, obat analgesik. Dan obat penghambat neuromuscular.
  • 24. Stadium Anestesi Guedel (1920) : 1. Stadium I (Analgesia/disorientasi) 2. Stadium II (Eksitasi/Delirium) 3. Stadium III (Operasi) - Plana 1 - Plana 2 - Plana 3 - Plana 4 4. Stadium IV (Overdosis/Paralysis)
  • 25. Pemilihan Anestesia-Reanimasi Umur Jenis Kelamin Status Fisik Jenis Operasi Keterampilan operator dan peralatan yang dipakai Keterampilan pelaksana anestesi dan sarana (status RS) Permintaan Pasien
  • 26. INDIKASI ANESTESIA UMUM • Pembedahan lama • Pembedahan luas dan ekstensif • Operasi yang akan dilakukan akan mempengaruhi pernapasan (operasi dada, perut bagian atas) • Berpotensi gagal mendapatkan kerjasama anak atau Dewasa namun memiliki keterbatasan segi fisik/mental • Riwayat alergi anesthesia local • Pasien memilih GA
  • 27. Kontraindikasi GA :  MUTLAK dekompresi kordis derajat III-IV dan AV Blok derajat II-total (tidak ada gelombang P)  RELATIF o Hipertensi berat/tidak terkontrol (diastolic>110) o DM tidak terkontrol o Infeksi akut o Glomerulonefritis akut
  • 28. Keuntungan Anestesia Umum: • Mengurangi kesadaran dan ingatan intaoperatif pasien • Memungkinkan penggunaan pelumpuh otot • Memfasilitasi kendali penuh pada saluran napas, pernapasan dan sirkulasi • Dapat digunakan dalam kasus alergi atau kontaindikasi terhadap agen anestesi local • Dapat diberikan tanpa memindahkan pasien dari posisi terlentang • Dapat digunakan pada prosedur dengan durasi dan kesulitan yang tidak dapat diprediksi • Dapat diberikan dengan cepat dan reversible
  • 29. Kekurangan Anestesia Umum : • Membutuhkan persiapan pasien prabedah • Membutuhkan perawatan dan biaya yang relative lebih tinggi • Menimbulkan komplikasi mual dan muntah, sakit tenggorokan, sakit kepala dan menggigil • Penggunaan agen inhalasi memicu hipertermia malign pada individu peyandang kelainan genetik ini.
  • 30. OBAT ANESTESI UMUM 1. Induksi( IV,IM, Inhalasi) 2. Analgetik Opioid 3. Rumatan Anestesi Inhalasi & Anestesi Inhalasi 4. Pelumpuh otot
  • 31. Obat Anestesi IV Dapat digunakan untuk induksi dan Rumatan anestesia 1. Benzodiazepine 2. Barbiturate 3. Propofol 4. Ketamin
  • 32. PROPOFOL zat berwarna putih dengan kepekatan 1% (10 mg/mL). Harus diberikan dalam 6 jam setelah dibuka. Dapat dilarutkan dengan D5 % untuk mendapatkan konsentrasi yang minimal 0,2%. Bersifat venoirritant,  1 menit sebelumnya sering diberikan lidokain 1mg/kgBB IV. MEKANISME Potensiasi γ-aminobutiric acid (GABA)-induced chloride current, dengan berikatan pada subunit β dari reseptor GABA tipe A di hipokampus kanal ion klorida terbuka efek inhibitori pada sel saraf. Propofol menghambat pelepasan acethylcholine pada hippocampus dan kortek prefrontal efek sedasi propofol.
  • 33. PROPOFOL • hanya tersedia untuk pemberian intravena • Efek samping : depresi pernafasan, apneu, hipotensi, bradikardi. • Dosis induksi 2-2,5 mg/kgBB, Sedasi: 0.5-1 mg/kgBB iv atau 25-75 mcg/kg/min iv dan maintenance anestesi: 50-200 mcg/kg/min titrasi Farmakokinetik • Bersifat lipofilik • Rapid onset of action, half-life 2–8 min • 98% terikat protein plasma sehingga distribusi secara cepat ke jaringan • Klirens sangat tinggi  pemulihan yang cepat setelah infus terus menerus. • Tidak merusak fungsi hati & ginjal • Konjugasi di hati menghasilkan metabolit inaktif yang dieliminasi melalui klirens ginjal. Propofol diekskresikan dalam urin.
  • 34. OBAT ANESTESI INHALASI 1. Nitrous Oxide (N2O) 2. Halotan 3. Enflurane 4. Isoflurane 5. Desflurane 6. Sevoflurane
  • 35.
  • 36.
  • 37. OBAT PELUMPUH OTOT DEPOLARISASI • Suksinilkolin: dosis 1-1,5 mg/kgBB IV. Onset 1-2 menit dan berlangsung selama 3-5 menit. NONDEPOLARISASI • Rocuronium: dosis awal 0,6-1 mg/kgBB. IV, dosis maintenance 0,15 mg/kgBB. Onset 1-2 menit dan berlangsung selama 35-75 menit. • Atracurium: dosis awal 0,5-0,6 mg/kgBB IV, dosis maintenance 0,1 mg/kgBB. Onset 2,5-3 menit dan berlangsung selama 30-45 menit
  • 38.
  • 39. OBAT ANALGETIK OPIOID Obat Analgetik Opioid yang sering digunakan adalah Fentanyl dengan dosis 1-3 mcg/kgBB. - Morfin - Petidin - Fentanyl - Sufentanyl - alfentanyl
  • 40. Penawar Pelumpuh Otot • Antikolinesterase bekerja pada sambungan saraf-otot cegah asetilkolin-esterase bekerja • Muskarinik! (hipersalivasi, bradikardia, kejang bronkus, hipermotilitas usus) vagolitik (atropine : 0,01-0,02,g/KgBB, glikoporat : 0,005-0,01 mg/kgBB sampai 0,2-0,3 mg pada dewasa) • Neostigmin : 0,040,08 mg/kgBB • Piridostigmin : 0,1-0,4 mg/kgBB • Edrophonium : 0,5-1 mg/kgBB • Fifostigmin : 0,01-0,01 mg/kgBB
  • 41. MANAJEMEN ANESTESI Pre-anestesi : 1. Ruang Perawatan/Kunjungan Pre Anestesi - Anamnesis - Px Fisik -Px Penunjang - D/ anestesi ASA I-IV - Edukasi Puasa - Premedikasi 2. Ruang Operasi : - Pasien, Diri - Alat dan Mesin : STATICS Premedikasi : 1-2 jam sebelum induksi anesthesia • Antikolinergik • Sedatif • Analgetik narkotik • Antagonis reseptor 5HT • Profilaksis Aspirasi
  • 42. MANAJEMEN ANESTESI Intra-anestesi : 1. Premedikasi 2. Induksi Anestesia IV, inhalasi, IM, rektal 3. Intubasi Endotrakea 4. Rumatan Anestesia  IV, Inhalasi 5. Monitoring Per-anestesi  CVS, Respirasi, Suhu (invasif-, noninvasive)
  • 43. MANAJEMEN ANESTESI Pasca-Anestesi : 1. Hentikan pemberian obat anestesi, Oksigenasi 2. Lakukan Reverse 3. Ekstubasi Ruang Pemulihan  Aldrete’s score
  • 44. Hal yang dinilai Skor Kesadaran: Sadar penuh Dapat dibangunkan Tidak ada respon 2 1 0 Respirasi: Bernafas dalam, bebas, dan dapat batuk Sesak nafas, nafas dangkal atau ada hambatan Apnoe 2 1 0 Sirkulasi Tensi ± 20 mmHg dari normal Tensi ± 20-50 mmHg mmHg dari normal Tensi > 50 mmHg dari normal 2 1 0 Aktivitas (dapat menggerakkan ekstremitas atas perintah) Semua ekstremitas bergerak Dua ekstremitas Tidak dapat digerakkan 2 1 0 Oksigenasi SpO2 > 92% pada udara kamar SpO2 > 90% dengan oksigen SpO2 < 90% dengan oksigen 2 1 0