Dokumen tersebut merangkum laporan kasus anestesi umum yang diberikan pada pasien wanita berusia 17 tahun yang menjalani pembedahan excisi tumor mammae sinistra. Laporan tersebut mencakup identitas pasien, riwayat medis, rencana persiapan dan pelaksanaan anestesi, serta tinjauan pustaka tentang anestesi umum.
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
Anestesi Umum pada Excisi Tumor Mammae
1. Presentasi Kasus :
Anestesi Umum Pada Excisi
Tumor Mammae Sinistra
Balqis Okta Putry 2110221079
Pembimbing :
dr. Mirza Oktavian, Sp.An
2. • Anestesi "an" dan "esthesia" (hilangnya rasa atau hilangnya sensasi).
• Ilmu anstesi mengalami perkembangan :
Oliver Wendell Holmes (1809-1894) The American Board of
Anesthesiology (1989)
• Prosedur anestesia : anestesia umum, regional dan lokal2 American
Society of Anesthesiologists (ASA)
• Laporan kasus ini : anestesi umum pada perempuan usia 17 tahun dengan
diagnosis bedah tumor mammae sinistra. Diagnosis anestesi ASA II tanpa
penyulit jalan napas, dengan pembedahan yang dilakukan berupa excisi
tumor.
I. PENDAHULUAN
4. Identitas :
• Nama : An. YRA
• Umur : 17 tahun
• Tanggal Lahir : 01/09/2004
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pelajar
• Status : Belum Menikah
• No RM : 01100135
• Alamat : Komp. Warga Indah No.3C, Pasar Minggu, Jakarta
Selatan.
• Masuk Rumah Sakit : 26 April 2022
• Tanggal Operasi : 27 April 2022
5. ANAMNESIS :
Keluhan utama :
Benjolan di payudara kiri sejak 3 bulan yang lalu (Januari 2022)
Riwayat penyakit sekarang:
• Benjolan berukuran kurang lebih sebesar kelereng, berada di payudara kiri,
di atas putting susu. Bejolan berwarna seperti kulit sekitar, tidak nyeri saat
ditekan dan bias di gerakkan. Tidak ada kelainan lainnya pada payudara
• Penurunan berat badan dalam 3 bulan terakhir disangkal
• Batuk, pilek, demam, nyeri tenggorokkan/ sakit tenggorokkan (-)
• Sesak, mual, muntah (-)
6. Riwayat penyakit dahulu:
• Gigi goyang, gigi palsu (-)
• Hipertensi, Diabetes Mellitus, Asma, penyakit paru
dan jantung (-)
• Riwayat alergi, gangguan perdarahan, kemoterapi (-).
• Riwayat penggunaan obat: (-)
• RSosEk: merokok (-), alcohol (-), NAPZA (-)
7. Pemeriksaan Fisis :
Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
Mallampati I. Jarak bukaan mulut/ gigi depan 3 jari.
Leher : Jarak hyoid-mental 3 jari, Jarak tyroid-mulut 2
jari, tidak teraba pembesaran KGB (-).
Thoraks : Jantung dan Paru kesan normal.
Terdapat massa berukuran kurang lebih 3x3x3
cm, di payudara kiri searah jarum jam 12. Permukaan rata,
warna seperti kulit sekitar, mudah digerakkan, tidak
terdapat nyeri tekan.
• Abdomen : dbn
• Ekstremitas : dbn
Status Generalis Keadaan Umum
Kesadaran
Tampak Tidak Sakit
Compos Mentis
TD 100/70mmHg
Nadi 72x/menit
Pernafasan 16x/menit
Suhu 36.8 derajat celcius
Berat badan 75 kg
Tinggi badan
BMI
158 cm
30 kg/m2 (obese I)
10. Diagnosis Bedah :
Tumor Mammae Sinistra
Rencana Pembedahan :
Excisi Tumor Mammae Sinistra
Diagnosis Anestesi :
ASA II
Rencana Anestesi :
Anestesi Umum dengan ETT
11. LAPORAN ANESTESI :
Persiapan Pasien
a) Sebelum operasi di ruang perawatan
- informed consent Kunjungan Pra Anestesi
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Edukasi puasa 6 jam
b) Di ruang persiapan
- Cek identitas pasien
- Mengganti pakaian
- Pemasangan IV-line no.20G di tangan kiri
c) Di ruang operasi
- posisi telentang di meja operasi lalu dilakukan pemasangan monitor saturasi
O2 (pulse oximeter), manset tensimeter, dan EKG.
12. Persiapan Alat dan Obat Anestesi
STATICS
PREMEDIKASI
Midazolam
Dosis: 0,01-0.1 mg/kg = 0,75-7,5 mg
Rencana pemberian pada pasien :2 mg
Fentanyl
Dosis: 1-3 mcg/kgBB = 75-225 mcg
Rencana pemberian pada pasien: 100 mcg
INDUKSI
Propofol
Dosis: 2-2.5 mg/kgBB =150-187,5 mg
Rencana pemberian pada pasien: 100 mg
13. Obat Tambahan
Atracurium
Dosis: 0,5-0,6mg/kgBB = 37,5-45mg
Rencana pemberian pada pasien: 30 mg dosis
awal, maintenance seperlunya
Asam Traneksamat
Dosis: 500 mg
Rencana pemberian pada pasien: 500 mg
Ceftriaxone
Dosis: 2 g
Rencana pemberian pada pasien:2 g
Ondansetron
Dosis: 4-8 mg
Rencana pemberian pada pasien: 4 mg
Tramadol
Dosis: 100mg
Rencana pemberian pada pasien: 100mg
Sulfas atropin
Dosis: 0,01-0,02 mg/kgBB= 0,75-1,5 mg
Rencana pemberian pada pasien: 0,25 mg
Neostigmine
Dosis: 0,04-0,08 mg/kgBB= 3-6 mg
Rencana pemberian pada pasien: 1 mg
14. Rencana Terapi Cairan
Diketahui:
• Berat badan : 75 kg
• Ht : 41%
• Lama puasa : 6 jam
• Lama anestesi : 1 jam 00 menit
Cairan Pemeliharaan Selama Operasi
• M = BB x kebutuhan cairan perberat
badan/jam
= 75 kg x 2 ml/kgBB/jam
= 150 ml/jam
Cairan Pengganti Selama Puasa
P = M x jam puasa
= 150 ml/jam x 6 jam
= 900 ml
Cairan Pengganti Akibat Stress Operasi
operasi sedang = 2-4 ml/kgBB
O = jenis operasi x BB
= 2 ml/kgBB x 75 kg
= 150 ml
15. Rencana Pemberian Cairan Intraoperatif
Pada 1 jam pertama = M + 50% (P) + O
= 150 + 50% (900) + 150 = 750 ml
Pada 1 jam kedua = M + 25% (P) + O
Pada 1 jam ketiga = M + 25% (P) + O
Pada jam keempat dan seterusnya = M + O
16. Rencana Pemberian Cairan Akibat
Perdarahan :
EBV = 65ml/kgBB (dewasa wanita)
= 65 × 75
= 4.875 ml
RBCV preop (41%) = 𝟒𝟏% × 𝟒. 𝟖𝟕𝟓
= 1.999 ml
RBCV 30% = 30% × 4.875
= 1.463 ml
Kehilangan RBC pada 30%
= 1.999 − 1.463
= 536 ml
Allowable blood loss (ABL)
= 3 × 536
= 1.608 ml
17. Persiapan Anestesi (06.10 WIB)
Masuk OK
Nilai KU, TTV Kesadaran: Compos Mentis, TD=140/70
mmHg, nadi= 80x/menit, suhu=36,5oC, RR=18x/menit, saturasi
O2: 99%
Sign in
20. Post Anestesi
Di Ruang Pemulihan Pukul 07.25 WIB
• Pasien sudah bisa membuka matanya.
• Pasien diberikan oksigen dengan sungkup muka sederhana
sebesar 6 liter/menit
• TD=120/76 mmHg, nadi= 87x/menit, saturasi O2: 100%
• Penilaian skor Aldrette score: 10
pasien sudah boleh pindah ke ruang perawatan (08.25)
21. Intruksi pasien di ruang perawatan :
• Inj. Tramadol 100 mg i.v bila pasien kesakitan Inj.
Ondansetron 4 mg i.v bila pasien mual muntah
• Infus: Ringer laktat 20 tetes/ menit
• Obat-obatan sesuai DPJP
• Pemantauan Tanda vital setiap 15 menit selama 2jam
23. Anestesi umum oleh American Society of Anesthesiologists (ASA) :
“kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh obat meskipun pasien
menerima rangsangan, bahkan dengan rangsangan yang menyakitkan.
Anestesi umum melibatkan pemberian kombinasi obat (trias anestesi)
hipnotik, obat analgesik. Dan obat penghambat neuromuscular.
24. Stadium Anestesi
Guedel (1920) :
1. Stadium I (Analgesia/disorientasi)
2. Stadium II (Eksitasi/Delirium)
3. Stadium III (Operasi)
- Plana 1
- Plana 2
- Plana 3
- Plana 4
4. Stadium IV (Overdosis/Paralysis)
26. INDIKASI ANESTESIA UMUM
• Pembedahan lama
• Pembedahan luas dan ekstensif
• Operasi yang akan dilakukan akan mempengaruhi pernapasan
(operasi dada, perut bagian atas)
• Berpotensi gagal mendapatkan kerjasama anak atau Dewasa
namun memiliki keterbatasan segi fisik/mental
• Riwayat alergi anesthesia local
• Pasien memilih GA
27. Kontraindikasi GA :
MUTLAK
dekompresi kordis derajat III-IV dan AV Blok derajat II-total
(tidak ada gelombang P)
RELATIF
o Hipertensi berat/tidak terkontrol (diastolic>110)
o DM tidak terkontrol
o Infeksi akut
o Glomerulonefritis akut
28. Keuntungan Anestesia Umum:
• Mengurangi kesadaran dan ingatan intaoperatif pasien
• Memungkinkan penggunaan pelumpuh otot
• Memfasilitasi kendali penuh pada saluran napas, pernapasan dan sirkulasi
• Dapat digunakan dalam kasus alergi atau kontaindikasi terhadap agen
anestesi local
• Dapat diberikan tanpa memindahkan pasien dari posisi terlentang
• Dapat digunakan pada prosedur dengan durasi dan kesulitan yang tidak dapat
diprediksi
• Dapat diberikan dengan cepat dan reversible
29. Kekurangan Anestesia Umum :
• Membutuhkan persiapan pasien prabedah
• Membutuhkan perawatan dan biaya yang relative lebih tinggi
• Menimbulkan komplikasi mual dan muntah, sakit tenggorokan, sakit
kepala dan menggigil
• Penggunaan agen inhalasi memicu hipertermia malign pada individu
peyandang kelainan genetik ini.
31. Obat Anestesi IV
Dapat digunakan untuk induksi
dan Rumatan anestesia
1. Benzodiazepine
2. Barbiturate
3. Propofol
4. Ketamin
32. PROPOFOL
zat berwarna putih dengan kepekatan 1% (10 mg/mL).
Harus diberikan dalam 6 jam setelah dibuka. Dapat
dilarutkan dengan D5 % untuk mendapatkan konsentrasi
yang minimal 0,2%. Bersifat venoirritant, 1 menit
sebelumnya sering diberikan lidokain 1mg/kgBB IV.
MEKANISME
Potensiasi γ-aminobutiric acid (GABA)-induced chloride
current, dengan berikatan pada subunit β dari reseptor
GABA tipe A di hipokampus kanal ion klorida terbuka
efek inhibitori pada sel saraf. Propofol menghambat
pelepasan acethylcholine pada hippocampus dan kortek
prefrontal efek sedasi propofol.
33. PROPOFOL
• hanya tersedia untuk pemberian intravena
• Efek samping : depresi pernafasan, apneu, hipotensi,
bradikardi.
• Dosis induksi 2-2,5 mg/kgBB, Sedasi: 0.5-1 mg/kgBB iv atau
25-75 mcg/kg/min iv dan maintenance anestesi: 50-200
mcg/kg/min titrasi
Farmakokinetik
• Bersifat lipofilik
• Rapid onset of action, half-life 2–8 min
• 98% terikat protein plasma sehingga distribusi secara cepat
ke jaringan
• Klirens sangat tinggi pemulihan yang cepat setelah infus
terus menerus.
• Tidak merusak fungsi hati & ginjal
• Konjugasi di hati menghasilkan metabolit inaktif yang
dieliminasi melalui klirens ginjal. Propofol diekskresikan
dalam urin.
37. OBAT PELUMPUH OTOT
DEPOLARISASI
• Suksinilkolin: dosis 1-1,5 mg/kgBB IV. Onset 1-2 menit dan
berlangsung selama 3-5 menit.
NONDEPOLARISASI
• Rocuronium: dosis awal 0,6-1 mg/kgBB. IV, dosis maintenance 0,15
mg/kgBB. Onset 1-2 menit dan berlangsung selama 35-75 menit.
• Atracurium: dosis awal 0,5-0,6 mg/kgBB IV, dosis maintenance 0,1
mg/kgBB. Onset 2,5-3 menit dan berlangsung selama 30-45 menit
38.
39. OBAT ANALGETIK OPIOID
Obat Analgetik Opioid yang
sering digunakan adalah
Fentanyl dengan dosis 1-3
mcg/kgBB.
- Morfin
- Petidin
- Fentanyl
- Sufentanyl
- alfentanyl
44. Hal yang dinilai Skor
Kesadaran:
Sadar penuh
Dapat dibangunkan
Tidak ada respon
2
1
0
Respirasi:
Bernafas dalam, bebas, dan dapat batuk
Sesak nafas, nafas dangkal atau ada hambatan
Apnoe
2
1
0
Sirkulasi
Tensi ± 20 mmHg dari normal
Tensi ± 20-50 mmHg mmHg dari normal
Tensi > 50 mmHg dari normal
2
1
0
Aktivitas (dapat menggerakkan ekstremitas atas perintah)
Semua ekstremitas bergerak
Dua ekstremitas
Tidak dapat digerakkan
2
1
0
Oksigenasi
SpO2 > 92% pada udara kamar
SpO2 > 90% dengan oksigen
SpO2 < 90% dengan oksigen
2
1
0