1. PRESENTASI KASUS DAN JURNAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. DDENGANP7A1 POST SECTIO CAESAREA
DI BANGSAL BOUGENVILRSUD TIDAR KOTA MAGELANG
Disusun Oleh:
Yohana Dian Maharani 23.0604.0029
Nabilla Agesta La’ali 23.0604.0039
Agus Reynaldi 23.0604.0023
PROGRAM STUDIPROFESI NERS
FAKULTASILMUKESEHATAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAHMAGELANG
2023
2. Persalinan sectio caesarea (SC) adalah
sebuah tindakan operasi untuk
mengeluarkan bayi dengan melalui
insisi pada dinding abdomen dan
dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin di
atas 500 gram (Silvira, 2022)
Sectio caesarea dilakukan dengan cara
tindakan pembedahan pada laparatomi
dan histerotomi yang menimbulkan
terputusnya inkontinuitas jaringan
untuk mengeluarkan bayi. Hal ini
dilakukan karena ibu tidak dapat
melahirkan proses normal melewati
vagina karena ada gangguan berkaitan
dengan kesehatan ibu dan bayi (Aulya,
Novelia, & Isnaeni, 2021).
• Letak bayi sungsang
• Panggul sempit apabila tinggi badan
kurang dari 150, ukuran konjunggata
vera kurang dari 10 cm
• Bayi kembar
• Fetal distress (gawat janin)
• Ketuban pecah dini (KPD lebih dari 1
jam sebelum proses persalinan
• Riwayat penyakit jantung pada ibu
• Preekslamsi pada ibu
• Indikasi sosial (atas permintaan
sendiri)
• Keluhan umum yang sering dikatakan ibu dengan
kehamilan letak lintang adalah terasa penuh
dibagian atas dan gerakan janin terasa lebih
banyak dibagian bawah.
• Pada pemeriksaan abdomen , tid ak dapat diraba
bagian yang keras dan bulat, yakni kepala, dan
kepala teraba teraba di fundus uteri.
Kadangkadang bokong janin teraba bulat dan
memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong
tidak dapat digerakkan semudah kepala.
Auskultasi menunjukkan DJJ lokasinya setinggi
atau sedikit lebih tinggi dari umbilikus.
• Pada pemeriksaan dalam, dapat diraba adanya
bokong yang ditandai dengan adanya sakrum,
kedua tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba
kaki, maka harus dibedakan dengan tangan. Pada
kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan
ditemukan ibu jari yang letakknya tidak sejajar
dengan jari jari lain dan panjang jari kurang lebih
sama dengan panjang telapak tangan.
(Wiknjosastro,2019)
Definisi Indikasi Sectio Caesarea Manifestasi Klinis
4. Ny. D dengan usia 40 tahun, dengan diagnose medis Post SC P7A1
pasien mengeluhkan nyeri yang dirasakan dibagian perut bawah
setelah post SC. Pasien tidak terdapat riwayat alergi baik makanan
maupun obat, selama pasien hami, pasien melakukan ANC di
puskesmas maupun bidan desa sebulan sekali atau 3 minggu sekali
untuk mengecek keadaan kandungannya. Pasien mengeluhkan nyeri
post op SC, nyeri seperti diiris-iris, nyeri dengan skala 5, nyeri saat
bergerak.
KASUS
5. ANALISA DATA
No Tanggal dan
Jam
Symptom Etiologi Problem Prioritas
1 18/12/2023
09.00
DO:
− Pasien meringiskesakitan
− Pasien tampak gelisah
− Pasien bersifat protektifseperti memegangi dan
melindungi area nyeri DS:
− Pasien mengeluhkannyeri
− Pasien mengatakan nyeri ketika bergerak
− Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk
− Pasien mengatakan nyeri beradadi luka postop
− Pasien mengatakan nyeri berada di skala 5
− Pasien mengatakan nyeri hilang timbul dan
kurang dari 30 menit
Agen pencederafisik prosedurinvasif d.d klienmeringis,
gelisah, protektif di arealuka, mengeluhnyeri skala 5 di
area perutbawah sepertidiiris dan hilangtimbul saat
bergerak
Nyeri akut(D.0077) 1
2. 18/12/2023
09.00
DO:
− Terdapat luka post op di bagian bawah perut tampak
kemerahan
DS:
− Pasien mengatakan nyeri
− Pasien mengatakan luka terasa nyeri apabila bergerak
Efek prosedur infasif d.d terdapat luka post operasi di
bagian bawah perut tampak kemerahan, luka terasa
nyeri jika bergerak
Risiko infeksi (D.0142) 2
3. 18/12/2023
09.00
DO:
− Klien terlihat pasif belum mau melakukan tirah baring
DS :
− Pasien menanyakan masih susah untuk aktivitas apakah
karena efek bius saat operasi
− pasien mengatakan mau cepat bisa beraktivitas
Kurang terpapar informasi terkait Mobilitas fisik d.d
pasif belum mau melakukan tirah baring, belum paham
perlunya mobilisasi fisik untuk mempercepat
penyembuhan pasca melahirkan
Defisit pengetahuan
(D.0111)
3
6. INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Hari/Tgl dan
jam
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 18/12/2023
11.00
Nyeri akut b.d Agen
pencedera fisik
Setelah dilakukan tindakan selama
2x24 jam, diharapkan tingkat nyeri
(L.08066) menurun dengan kriteria
hasil:
• Keluhan nyeri sedang (3)
• Meringis cukup menurun (4)
• Sikap protektif cukup menurun
(4)
Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi:
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
Terapeutik
• Berikan teknik non farmakologis
• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
• Kolaboras pemberian analgetik, jika
perlu
• Untuk mengetahui karakteristik nyeri
• Untuk menentukan perawatan lanjutan
• Membantu mengelola nyeri secara efektif
• Membantu mengatsi nyeri pada pasien
• Supaya strategi meredakan nyeri dapat bekerja
secara optimal
• Memberikan pengetahuan kepada pasien
• Supaya pasien dapat melakukan
strategi meredakan nyeri secara mandiri
• Supaya pasien dapat melakukan
terapi nonfarmakologi secara mandiri
• Supaya manajemen nyeri dapat optimal
2 18/12/2023
11.00
Risiko infeksi b.d
Efek
prosedur infasif
Setelah dilakukan tindakan selama
2x24 jam, diharapkan tingkat
infeksi menurun (L.14137) dengan
kriteria hasil:
• Kemerahan cukup menurun (2)
• Nyeri sedang (3)
Pencegahan infeksi (I.14539)
Observasi
• Identifikasi dan menurunkan risiko
terserang organisme patogenik
Terapeutik
• Berikan perawatan kulit
• Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan
Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala infeksi
• Untuk menurunkan terjadinya infeksi
• Mencegah infeksi terjadi
• Mencegah adanya transmisi
• Memberikan pengetahuan pada pasien
7. 3. 18/12/2023
11.00
Defisit
pengetahuan b.d
Kurang terpapar
informasi terkait
mobilisasi fisik
Setelah dilakukan tindakan
selama 2x24 menit,
diharapkan tingkat
pengetahuan (L.12111)
meningkat dengan kriteria
hasil:
• Perilaku sesuai anjuran
cukup meningkat (4)
• Kemampuan menjelaskan
pengetahuantentang
suatu topic
cukup meningkat (4)
Edukasi Kesehatan (I.12383)
Observasi
• Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik
• Sediakan materi dan media penkes
• Jadwalkan penkes sesuai
kesepakatan
• Berikan kesempatan bertanya
Edukasi
• Jelaskan tentang perlunya
melakukan mobilisasi fisik
• Jelaskan risiko jika tidak latihan
mobilitas fisik bagi kesehatan
Agar meningkatkan pengetahuan pasien
dengan adanya bantuan dari keluarga
8. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
1 18/12/2023
14.00
Nyeri akut b.d Agen
pencedera fisik
Observasi
• Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas
nyeri
• Mengidentifikasi skala nyeri
DS :
• Pasien mengatakan nyeri pada area luka operasi SC, nyerinya seperti
teriris-iris skala 5 pada bagian perut bagian bawah, hilang timbul saat
bergerak
DO :
• Pasien tampak meringis menahan nyeri,bersikap protektif pada area
abdomen ,skala nyeri 5, tampak gelisah
• N:82x/mnt,
Yohana
Nabila
agus
Terapeutik
• Memberikan teknik
nonfarmakologis (relaksasi napas dalam)
dengan cara posisikan pasien rileks dan
Tarik nafas dalam lewat hidung tahan 3
detik hembuskan lewat mulut saat nyeri
timbul
DS:
• Pasien mengatakan mau diberikan teknik relaksasi napas dalam
• Pasien mengatakan rileks
• Setelah dilakukan relaksasi napas dalam ±3 menit pasien mengatakan
enakan dan skala nyeri berkurang dari 5 menjadi 3
DO:
• Pasien tampak kooperatif
• Pasien diberikan terapi relaksasi napas dalam selama ±3 menit
• Setelah dilakukan relaksasi napas dalam pasien tampak meringis
berkurang
Yohana
Nabila
agus
Edukasi
• Mengajarkan teknik
nonfarmakologis (relaksasi napas dalam)
DS:
• Pasien mengatakan mau diajarkan terapi relaksasi napas dalam
• Pasien mengatakan terapi dapat dilakukan dengan mudah
DO:
• Pasien tampak kooperatif saat diajarkan cara melakukan relaksasi
genggam jari
• Pasien bisa melakukan terapi relaksasi napas dalam
Yohana
Nabila
agus
Kolaborasi
• Memberian analgetik, jika perlu
DS:
• Pasien mengatakan bersedia dilakukan injeksi
DO
• Injeksi masuk tidakterlihat adanya tanda tanda infeksi
Yohana
Nabila
agus
9. No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
2 18/12/2023
14.30
Risiko infeksi b.d
Efek prosedur infasif
Observasi
• Memonitor tanda dan gejala infeksi
DS:
• Pasien mengatakan luka post sc dibawah perut
DO:
• Tampak area luka tertutup balutan,
Yohana
Nabila
agus
Terapeutik
• memberikan perawatan kulit
• mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan
DS
• Pasien mengatakan bersedia dilakukan perawatan luka
untuk memberihkan area sekitar post op dan mengganti
balut luka
DO
• Pasien merasa aman ketika diganti balut luka
Yohana
Nabila
agus
Edukasi
• menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
DS
• Klien mengatakan paham terkait tanda dan gejala infeksi
DO
• Klien kooperatif dan aktif menanyakan terkait tanda
gejala infeksi
Yohana
Nabila
agus
10. No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
3. 18/12/2023
14.30
Defisit pengetahuan
b.d Kurang
terpapar informasi
terkait mobilisasi
fisik
Observasi
• mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
DS
• Klien dan keluarga mengatakan siap untuk dilakukan
penkes mobilisasi fisik
DO
• Klien kooperatif
Yohana
Nabila
agus
Terapeutik
• Menyediakan materi dan media
penkes
• menjadwalkan penkes sesuai
kesepakatan
• Memberikan kesempatan bertanya
DS
• Klien dan keluarga mengatakan bersedia diberikan penkes
DO
• Klien dan keluarga kooperatif
Yohana
Nabila
agus
Edukasi
• menjelaskan tentang perlunya
melakukan mobilisasi fisik
• menjelaskan risiko jika tidak latihan
mobilitas fisik bagi kesehatan
DS
• Klien menanyakan apa saja gerakan yang perlu dilakukan
untuk awalan karena masih sulit dan nyeri untuk bergerak
DO
• Klien mengikuti jalannya penkes dan bias menjawab ketika
dievaluasi terkait materi mobilitas fisik
Yohana
Nabila
agus
11. No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
4 19/12/2023
11.10
Nyeri akut b.d Agen
pencedera fisik
Observasi
• Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
• Mengidentifikasi skala nyeri
DS :
• Pasien mengatakan nyeri pada area luka operasi SC sudah berkurang ,
nyerinya seperti teriris-iris skala 5 sudah turun menjadi 3 pada bagian perut
bagian bawah, hilang timbul saat bergerak sudah berkurang
DO :
• Pasien sudah tidak tampak meringis menahan nyeri,bersikap protektif pada
area abdomen juga sudah berkurang ,skala nyeri turun menjadi 3, tampak
gelisah sudah berkurang
• N:92x/mnt,
Yohana
Nabila
agus
Terapeutik
• Memberikanteknik nonfarmakologis (relaksasi
napas dalam) dengan cara posisikan pasien
rileks dan Tarik nafas dalam lewat hidung
tahan 3 detik hembuskan lewat mulut saat
nyeri timbul
DS:
• Pasien mengatakan sudah dapat mempraktikan relaksasi nafas dalam yang
kemarin di ajarkan
• Pasien mengatakan semalam saat nyerinya dating telah mempraktikan
relaksasi napas dalam selama ±3 menit pasien mengatakan enakan dan skala
nyeri berkurang dari 5 menjadi 3
DO:
• Pasien tampak kooperatif
• Pasien diberikan terapi relaksasi napas dalam selama ±3 menit
• Setelah dilakukan relaksasi napas dalam pasien tampak meringis berkurang
Yohana
Nabila
agus
Edukasi
• Mengajarkan teknik nonfarmakologis (relaksasi
napas dalam)
DS:
• Pasien mengatakan terapi dapat dilakukan dengan mudah dan bisa di
lakukan saat nyerinya muncul
DO:
• Pasien dapat mempraktikan terapi nafas dalam
Yohana
Nabila
agus
Kolaborasi
• Memberian analgetik, jika perlu
DS:
• Pasien mengatakan bersedia dilakukan injeksi
DO
• Injeksi masuk tidakterlihat adanya tanda tanda infeksi
Yohana
Nabila
Agus
12. No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
5 19/12/2023
11.15
Risiko infeksi b.d Efek
prosedur infasif
Observasi
• Memonitor tanda dan gejala infeksi
DS:
• Pasien mengatakan luka post sc dibawah perut
DO:
• Tampak area luka tertutup balutan, saat dibuka kemerahan dan luka
bagus tampak kering
Yohana
Nabila
agus
Terapeutik
• memberikan perawatan kulit
• mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan
DS
• Pasien merasa aman ketika diganti balut luka
Klien memjamkan mata ketika di buka perban lukanya
DO
• Melakukan rawat luka ganti balut, luka tampak baik kering
Yohana
Nabila
agus
Edukasi
• menjelaskan tanda dan gejala infeksi
DS
• Klien mengatakan paham terkait tanda dan gejala infeksi
DO
• Klien kooperatif dan aktif menanyakan terkait tanda gejala infeksi
Yohana
Nabila
agus
13. No.
Tanggal dan
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Respon (DO & DS) Paraf
6 19/12/2023
14.30
Defisit pengetahuan
b.d Kurang
terpapar informasi
terkait mobilisasi
fisik
Observasi
• mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
DS
• Klien mengatakan hari ini sudah mobilisasi
DO
• Klien terlihat melakukan mobilisasi
Yohana
Nabila
agus
Terapeutik
• Menyediakan materi dan media
penkes
• menjadwalkan penkes sesuai
kesepakatan
• Memberikan kesempatan bertanya
DS
• Klien dan keluarga mengatakan sudah paham terkait
materi yang di berikan
DO
• Klien terlihat sudah memahaminya
Yohana
Nabila
agus
Edukasi
• menjelaskan tentang perlunya
melakukan mobilisasi fisik
• menjelaskan risiko jika tidak latihan
mobilitas fisik bagi kesehatan
DS
• Klien mengatakan Gerakan kemarin yang ia tanyakan
sudah mulai di praktikan
DO
• Klien memperagakan Gerakan yang di ajarkan
Yohana
Nabila
agus
14. EVALUASI
Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
1. 18/12/2023
14.00
Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik S
• Pasien mengatakan nyeri pada area luka operasi SC, nyerinya seperti teriris-iris skala 5 pada bagian perut
bagian bawah, hilang timbul saat bergerak
• Pasien mengatakan mau diberikan teknik relaksasi napas dalam
• Pasien mengatakan rileks
• Setelah dilakukan relaksasi napas dalam ±3 menit pasien mengatakan enakan dan skala nyeri berkurang
dari 5 menjadi 3
• Pasien mengatakan mau diajarkan terapi relaksasi napas dalam
• Pasien mengatakan terapi dapat dilakukan dengan mudah
• Pasien mengatakan bersedia dilakukan injeksi
O
• Pasien tampak meringis menahan nyeri,bersikap protektif pada area abdomen ,skala nyeri 5, tampak
gelisah
• N:82x/mnt,
• Pasien tampak kooperatif
• Pasien diberikan terapi relaksasi napas dalam selama ±3 menit - Setelah dilakukan relaksasi napas dalam
pasien tampak meringis berkurang
• Pasien tampak kooperatif saat diajarkan cara melakukan relaksasi genggam jari
• Pasien bisa melakukan terapi relaksasi napas dalam Injeksi masuk tidak terlihat adanya tanda tanda
infeksi
• Tampak area luka tertutup balutan,
• Pasien merasa aman ketika diganti balut luka
• Klien kooperatif dan aktif menanyakan terkait tanda gejala infeksi
A
Masalah Nyeri Akut belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi berupa edukasi manajemen nyeri.
Ajarkan Teknik non farmakologi terapi akupresur
Yohana
Nabila
Agus
15. Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
2. 18/12/2023
14.00
Risiko infeksi d.d Efek prosedur
infasif
S:
• Pasien mengatakan luka post sc dibawah perut
• Pasien mengatakan bersedia dilakukan perawatan luka untuk memberihkan area sekitar post op
dan mengganti balut luka
• Klien mengatakan paham terkait tanda dan gejala infeksi
O:
• Tampak area luka tertutup balutan
• Pasien merasa aman ketika diganti balut luka
• Klien kooperatif dan aktif menanyakan terkait tanda gejala infeksi
A:
Masalah keperawatan risiko Infeksi belum teratasi
P:
Lakukan perawatan luka untuk menurunkan risiko infeksi
Ajarkan merawat balutan untuk menghindari risiko infeksi
Yohana
Nabila
Agus
3. 18/12/2023
14.00
Defisit pengetahuan b.d Kurang
terpapar informasi terkait mobilisasi
S:
• Klien dan keluarga mengatakan siap untuk dilakukan penkes mobilisasi fisik
• Klien dan keluarga mengatakan bersedia diberikan penkes
• Klien menanyakan apa saja gerakan yang perlu dilakukan untuk awalan karena masih sulit dan
nyeri untuk bergerak
O:
• Klien kooperatif
• Klien dan keluarga kooperatif
• Klien mengikuti jalannya penkes dan bias menjawab ketika dievaluasi terkait materi mobilitas
fisik
A:
Masalah keperawatan Defisit Pengetahuan belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi berupa mobilisasi fisik
Yohana
Nabila
Agus
16. NO Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
4. 19/12/2023
14.00
Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik
prosedur invasif
S
• Pasien mengatakan nyeri pada area luka operasi SC sudah berkurang , nyerinya seperti teriris-iris skala 5 sudah turun
menjadi 3 pada bagian perut bagian bawah, hilang timbul saat bergerak sudah berkurang
• Pasien mengatakan sudah dapat mempraktikan relaksasi nafas dalam yang kemarin di ajarkan
• Pasien mengatakan semalam saat nyerinya dating telah mempraktikan relaksasi napas dalam selama ±3 menit pasien
mengatakan enakan dan skala nyeri berkurang dari 5 menjadi 3
• Pasien mengatakan terapi dapat dilakukan dengan mudah dan bisa di lakukan saat nyerinya muncul
• Pasien mengatakan bersedia dilakukan injeksi
O
• Pasien sudah tidak tampak meringis menahan nyeri,bersikap protektif pada area abdomen juga sudah berkurang ,skala
nyeri turun menjadi 3, tampak gelisah sudah berkurang
• N:92x/mnt,
• Pasien tampak kooperatif
• Pasien diberikan terapi relaksasi napas dalam selama ±3 menit
• Setelah dilakukan relaksasi napas dalam pasien tampak meringis berkurang
• Pasien dapat mempraktikan terapi nafas dalam
• Injeksi masuk tidakterlihat adanya tanda tanda infeksi
A
Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P
Lanjutkan intervensi
Anjurkan terapi relaksasi ketika nyerinya muncul
Yohana
Nabila
Agus
5. 19/12/2023
14.00
Risiko infeksi b.d Efek prosedur
infasif
S
• Pasien mengatakan luka post sc dibawah perut
• Pasien merasa aman ketika diganti balut luka
• Klien memjamkan mata ketika di buka perban lukanya
• Klien mengatakan paham terkait tanda dan gejala infeksi
O
• Tampak area luka tertutup balutan, saat dibuka kemerahan dan luka bagus tampak kering
• Melakukan rawat luka ganti balut, luka tampak baik kering
• Klien kooperatif dan aktif menanyakan terkait tanda gejala infeksi
A
Masalah keperawatan resiko infeksi teratasi sebagian
P
Lanjutkan intervensi
Edukasi tentang pergantian balut, jika tidak rembes bisa di buka saat kontrol
Yohana
Nabila
Agus
17. NO Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
6. 19/12/2023
14.00
Defisit pengetahuan
b.d Kurang terpapar
informasi terkait
mobilisasi fisik
S
• Klien mengatakan hari ini sudah mobilisasi
• Klien dan keluarga mengatakan sudah paham terkait materi yang di berikan
• Klien mengatakan Gerakan kemarin yang ia tanyakan sudah mulai di praktikan
O
• Klien terlihat melakukan mobilisasi
• Klien terlihat sudah memahaminya
• Klien memperagakan Gerakan yang di ajarkan
A
Masalah keperawatan deficit pengetahuan teratasi sebagian
P
Hentikan intervensi
Yohana
Nabila
Agus
18. ANALISA JURNAL
Penurunan nyeri pasien post sectio caesarea menggunakan
terapi teknik relaksasi benson
Kriteria Analisa
Population/problem Dalam jurnal ini menggunakan teknik deskriptif dengan pendekatan studi prepost test, yang dilaksanakan di RSUP
DR. Kariadi Semarang. Pada penelitian ini dengan menggunakan 2 responden, pasien post sectio caesarea hari ke 2,
dengan skala nyeri 1-6 yang diukur dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) untuk mengukur skala nyeri.
Pengukuran ini dilakukan sebanyak 3 kali selama 10 menit.
Intervention Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri pada pasien yaitu dengan menggunakan relaksasi
benson. Pada saat pasie mendapatkan terapi obat farmakologi salah satumya mendapat obat anti nyeri seperti
ketorolac harus dijeda terlebih dahulu dalam pemberian teknik relaksasi benson dengan waktu sekitar 6-7 jam.
Sehingga pemberian terapi relaksasi benson dapat efektif untuk menurunkan nyeri. Jika pasien mengalami nyeri
setelah diberikan obat ketorolac dan reaksi obat habis dan masih mengalami nyeri ajarkan untuk metode
nonfarmakologi dengan terapi teknik relaksasi benson
Comparation Hasil penelitian yang dilakukan relaksasi benson pada pasien dengan nyeri akut post sc. Terapi yang dilakukan
selama 10-15 menit dan dilakukan selama 3 kali, berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien
post sectio caesarea, dari nyeri dengan skala sedang menjadi nyeri skala ringan.
Outcome Hasil penelitian menunjukkan, hasil studi kasus pada pasien dengan nyeri pasca post op sectio caesarea. Pasien
mengalami penurunan nyeri pada hari ketiga dari nyeri skala sedang ke nyeri skala ringan
19. Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi kasus pada penelitian tersebut dengan pemberian terapi relaksasi
benson pada pasien post sectio caesarea dengan nyeri sedang. Setelah diberikan relaksasi
benson selama 10-15 menit selama 3 kali pertemuan. Pada hari ketiga dengan hasil pada
kedua pasien dengan nyeri skala ringan. Dan terapi ini bisa dilakukan secara mandiri dirumah.
• Kelebihan
Kelebihan dari terapi relaksasi benson merupakan terapi nonfarmakologi yang bisa dilakukan
secara mandiri dan tanpa mengeluarkan biaya. Sehingga jika pasien mengalami nyeri
dikemudian hari terapi ini bisa dilakukan kapanpun.
• Kekurangan
Kekurangan dalam terapi relaksasi benson ini pada pasien dengan nyeri post sectio caesarea
setelah diberikan injeksi atau obat anti nyeri harus dijeda sampai dengan 6-7 jam.