SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
SDR. H
DENGAN GANGGUAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL POST OP
FRAKTUR CRURIS
DI RUANG YUDA RS CIREMAI
CIREBON
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
SEBELAS APRIL SUMEDANG
2021
Fraktur adalah
suatu pahatan pada
kontinuitas struktur
tulang. Pahatan tadi
mungkin tak lebih dari
suatu retakan, suatu
pengisutan atau
primpilan korteks,
biasanya pahatan
lengkap dan fragmen
tulang bergeser (Wijaya
dan Putri, 2013).
KONSEP DASAR PASIEN DENGAN FRAKTUR CRURIS
Fraktur cruris
adalah terputusnya
kontinuitas tulang dan
ditentukan sesuai jenis
(TAMBAH SLIDE
TENTANG JENIS
FRAKTUR CRURIS
DAN ANATOMI
CRURIS (FIBULA
TIBIA) dan luasnya
yang disebabkan
karena trauma atau
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
1
• TRAUMA langsung
2
• TRAUMA tidak langsung
3
• TRAUMA akibat tarikan otot
C. MANIFESTASI
KLINIK
01
Nyeri terus
menerus dan
bertambah
berartnya sampai
fragmen tulang di
imobilitas .
03
02
Setalah terjadinya
fraktur, bagian-
bagian terdapat
digunakan dan
cenderung bergerak
secara tidak alami
(gerakan luar biasa)
bukanya tetap rigit
seperti normalnya.
04 05
Pada fraktur
panjang,
terjadinya
pemendekan
tulang yang
sebenarnya
karena kontrasi
otot yang melekat
diatas atau
dibawah tempat
fraktur.
Pada ekstermitas
diperiksa dengan
tangan, teraba adanya
derik tulang dinamakan
krepitus yang teraba
akibat gerakan antara
fragmen satu dengan
Pembengkakan
dan perubahan
warna lokal pada
kulit terjadi
sebagai akibat
trauma dan
pendarahan
D. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Pemeriksaan Rontgen
2. Scan Tulang, Tenogram, CT Scan/MRI
3. Arteriogram
4. Hitung Darah Lengkap
5. Kreatinin
6. Profil Koagulasi
E.
PATOFISIOLO
GIS
Reduksi fraktur
terbuka atau
tertutup : tindakan
manipulasi
fragmen-fragmen
tulang yang patah
sedapat mungkin
untuk kembali
seperti letak
semula.
01
02 05
03
F.
PENATALAKSAN
AAN
Imobilisasi
fraktur : dapat
dilakukan
dengan fiksasi
eksternal atau
internal
Mempertahankan dan
mengembalikan fungsi :
• Reduksi dan imobilisasi
harus dipertahankan
sesuai kebutuhan.
(JELASKAN SEDIKIT
TENTANG MACAM
MACAM REDUKSI :
ORIF DAN OREF)
• Pemberian analgetik
untuk mengurangi nyeri.
• Status neurovaskuler
(misal : peredaran
darah, nyeri, perabaan
gerakan) dipantau.
• Latihan isonetrik dan
LAPORAN
KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Sdr. H
Jenis Kelamin : Laki-laki
No RM : 108830
Usia : 19 Tahun
Tgl MRS : 10 Oktober 2021
Tgl Pengkajian : 11 Oktober 2021
Alamat/telp : Dsn. Sigabus Ds. Setu Patok
Kec. Mundu Kab. Cirebon
Status Pernikahan : Belum Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan Terakhir : SMA/SMK
Pekerjaan : -
Lama Bekerja : -
Sumber Informasi : Pasien/Orang Tua
Kontak Keluarga Dekat: -
II. KELUHAN UTAMA
Saat MRS : Pasien datang ke UGD pada tanggal 10
oktober 2021 pukul 12.00 dengan keluhan tabrak lari,
pasien dibahu kanan, badan kanan, dan kaki kanan, mual
muntah 8x di UGD. Pasien dalam keadaan mabuk,
setelah minum alkohol. Pada pukul 03.34 pasien
dipindahkan ke ruang yudha kelas 3. Pada pukul 08.00
pasien di pindahkan ke Ruang Operasi untuk dilakukan
tindakan operasi pemasangan pen.
Saat Pengkajian : Saat dilakukan pengkajian pada pukul
13.30 pasien mengatakan mual dan muntah. Pasien juga
mengatakan nyeri pada luka operasi. Pasien terlihat sulit
dalam melakukan aktivitas.
Riwayat Penyakit Sekarang : Upaya pasien dalam
mengatasi nyeri akibat luka post op dengan cara distraksi,
pasien mengaikan rasa nyerinya dengan cara menonton.
Upaya pasien dalam mengatasi mual dan muntah dengan
cara tidak banyak bergerak. Upaya pasien dalam
menatasi sulit beraktivitas dengan cara dibantu oleh
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat:
• Kecelakaan: Pernah kecelakaan pada umur 7 tahun
• Operasi : Operasi pada abdomen akibat kecelakaan
• Alergi Obat : Tidak ada
• Alergi lain-lain : Tidak ada
• Alergi Makanan : Tidak ada
• Merokok : Iya, perokok aktif
• Alkohol : Iya
• Kopi : Iya
• Lain-lain : -
• Obat-obatan yang digunakan : -
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit menular atau riwayat
penyakit yang sama dengan pasien. Penyakit yang
pasien derita bukan penyakit keturunan.
III. PEMERIKSAAN
FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
GCS :15 E : 4, V : 5, M : 6
TTV : TD : INI JANGAN LUPA
DIISI
Nadi:
Suhu:
Pernapasan:
Sistem Kardiovaskuler
Sistem pernafasan dalam batas normal, suara jantun
terdengar normal, ictus cordis simetris, CRT < 2 detik, akra
teraba hangat.
Sistem Pencernaan
Mulut terliat bersih, membrane mukosa sedikit terlihat
kering, tenggorokan terasa kering, bising usus normal,
nafsu makan baik, frekuensi makan 3x1/hari porsi makan
sedikit, BAB jarang karena tirah baring frekuensi muntah
…..dalam 1 hari
Sistem Pernapasan
Pasien tidak ada sesak, tidak menggunakan otot bantu
nafas, suara nafas baik.
Sistem Muskuloskletal
Pasien terlihat lemas, terdapat luka operasi pemasangan
pen pada ekstremitas kanan atas dan kanan bawa.
Kekuatan otot ekstremitas kanan atas 2, ekstremitas kiri
atas 5, ekstremitas kanan bawah 2, ekstremitas kiri bawah
5. Terdapat keluhan nyeri pada luka post operasi
pemasangan ORIF . Turgor kulit normal < 3 detik.
Sistem Persyarafan
Klien dapat melihat ke kanan dan ke kiri, klien dapat
memutarkan bola mata, klien dapat mendengar dengan
baik, pupil mata terlihat isokor, sclera anikterus, konjuntiva
terlihat ananemis, istirahat dan tidur kurang nyenyak.
Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran typoid, tidak terdapat
pembesaran getah bening, tidak terdapat infeksi, tidak
terdapat riwayat luka sebelumnya.
Sistem Integumen
Tidak terdapat resiko dekubitus, tidak terdapat ekskoriasis,
tidak terdapat psoriasis, tidak terdapat pruritus dan tidak
terdapat urtikaria. Ada bekas luka operasi pada abdomen.
Sistem Reproduksi
Tidak terkaji
Sistem Perkemihan
Klien terpasang kateter
IV. PEMERIKSAAN
PENUNJANG : INI
RENCANANYA MAU
DIISI APA YA?
Hasil lab???? ATAU
RONTGEN?
V. DIAGNOSA MEDIS
Fractur Cruris 1/3 Fibula
VI. TERAPI
PENGOBATAN
Acetycysteine 300mg/3ml cairan 3X1 1.00 Amp
ATS 1500 Inj 1.00 AMP
Cefobactam Inj 3x1 1.00 Vial
D10 Inf 1.00 Btl
Ketorolac 10mg Inj @ 10 Amp 2x1 1.00 AMP
NaCl 500 Ml 1.00 FLS
NaCl Piggyback (100 Ml) Otsu 1.00 Btl
NS 500 Ml 2.00 Btl
Omeprazole Inj Brn @1 Vial 2x1 1.00 Vial
Ondansetron 4 Mg Inj @10 Amp 2x1 1.00 Amp
Procur Plus Tab 3x1 1.00 Tab
RL SP Sanbe 1.00 Btl
Sucralfate Susp 3x1 1.00 Btl
VII. PERENCANAAN
PULANG
1. Tujuan Pulang : Rumah
2. Transportasi Pulang : Mobil
3. Dukungan Keluarga : Ada
4. Antisipasi biaya setelah pulang: -
5. Antisipasi perawatan setelah pulang : Tenaga kesehatan
setempat
6. Rawat jalan ke : Klinik Bedah Ortopedi
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan di Rumah :
• Perawatan luka operasi
• Pola makan dan minum
• Pola istirahat
• Pola Aktivitas
VIII. RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
NYERI AKUT B.D AGEN PENCEDERA FISIK (POST OPERASI CRURIS DEXTRA)
Tujuan dan Kriteria Hasil :
NOC :
1. Pain Level ganti dengan “Tingkat Nyeri”
2. Pain Control ganti dengan “ Kontrol Nyeri”
3. Comfort Level ganti dengan “Status Kenyamanan”
Kriteria Hasil :
1. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan management nyeri.
2. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non
farmakologi untuk mengurangi nyeri, mecari bantuan).
3. Mampu mengenai nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri).
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
Intervensi
OBSERVASI
1. Observasi nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kuaitas dan
faktor presipitasi.
2. Observasi skala nyeri
3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
TERAPEUTIK
1. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien.
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan.
3. Berikan teknik non farmakologi
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
EDUKASI
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri pada pasien
2. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri : Ative ROM (AROM)
KOLABORASI
1. Berikan analgetik sesuai anjuran dokter
Rasional
1. Sebagai data utama yang bisa dijadikan rujukan untuk intervensi yang akan dilakukan
2. Reaksi nonverbal, seperti ekspresi raut muka akan membantu dalam menentukan skala nyeri
klien.
3. Berkomunikasi dengan cara yang tepat akan membuat klien merasa nyaman dalam menceritakan
pengalaman nyerinya.
4. Lingkungan yang nyaman dapat membuat klien lebih rileks dan mengurangi nyeri
5. Agar nyeri yang dirasakan klien tidak bertambah dan membuat klien merasa aman dan nyaman.
6. Analgetik berfungsi sebagai depresan sistem saraf pusat sehingga dapat mengurangi atau
menghilangkan nyeri
7. Agar rasa nyeri yang dirasakan tidak bertambah dan merelaksasi untuk mengurangi nyeri
GANGGUAN MOBILITAS FISIK B.D GANGGUAN MUSCULOSKELETAL (LUKA POST
OPERASI FRAKTUR CRURIS DEXTRA)
NOC :
• Level Mobilitas Fisik
• Joint Movement: Avtive  Pergerakan Sendi: Aktif
• Transfer performance  Koordinasi Pegerakan
• Ambulasi
Kriteria Hasil :
1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik
2. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
3. Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
4. Memperagakan penggunaan alat
5. Bantu untuk mobilisasi (walker)
Intervensi
OBSERVASI
1. Monitoring tanda-tanda vital sebelum atau sesudah latihan dan lihat respon pasien saat
latihan
2. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
TERAPEUTIK
1. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi ADLs pasien
2. Berikan alat bantu jika klien memerlukan
3. Dampingi pasien melakukan Active ROM Excercise
EDUKASI
1. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
2. Ajarkan pasien melaukan Active ROM Exercise
KOLABORASI
1. Konsul fisioterapi untuk latihan mobilitas yang lebih spesifik: hold-relax, dll
Rasional
1. Untuk mengetahui keadaan umum pasien
2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan mobilisasi
3. Menjaga klien agar tidak terjadi cidera
4. Membantu mobilisasi klien
5. Agar tidak terjadi kekakuan
RASIONAL
Penelitian Widyasari dan
Djawas (2021) membuktikan
bahwa terapi latihan AROM
(Active Range of Motion)
pada pasien post ORIF
Fraktur Cruris dapat
meningkatkan kepampuan
fungsional tungkai bawah.
Dengan melakukan gerakan
secara aktif diyakini dapat
mempertahankan elastisitas
fisiologis dan kontraktilitas
otot yang berpartisipasi
memberikan stimulus untuk
integritas jaringan tulang
RASIONAL
Penelitian lain yang dilakukan
oleh Andri et al. (2020),
mengungkapkan bahwa
pelaksanaan mobilisasi dan
ambulasi dini termasuk
latihan ROM secara aktif
dapat menurunkan nyeri
pada pasien post operasi
fraktur ekstremitas bawah
Latihan AROM dapat
memelihara mobilitas sendi
sehingga memliki efek dalam
memp erbaiki sirkulasi dan
menurunkan nyeri
RASIONAL
Selain mengurangi nyeri dan
meningkatkan fungsional
tungkai, Lestari (2014), pada
penelitiannya juga
menyebutkan bahwa
Mobilisasi, Ambulasi, dan
ROM Excercise pada pasien
post operasi fraktur
ekstremitas bawah juga
berpengaruh secara
signifikan terhadap proses
penyembuhan luka dan lama
rawat pasien (length of stay)
RESIKO KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH B.D
ADANYA MUAL MUNTAH DAN ANOREKSIA
NOC :
• Nutritional status
• Nutritional status: Food and Fluid
• Intake
• Nutritional status: Nutrient intake
• Weight Control
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
1. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
2. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
3. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
4. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan
5. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Intervensi
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
4. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
6. Monitor adanya penurunan berat badan
7. Monitor mual dan muntah
8. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Rasional
1. Untuk mengetahui adanya alergi
2. Memberikan asupan diit yang tepat bagi klien
3. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien
4. Untuk mencegah konstipasi
5. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat bagi klien
6. Perubahan berat badan bisa menunjukan perubahan status gizi
7. Informasi yang diberikan dapat memotivasi pasien untuk meningkatkan intake nutrisi
8. Untuk mengetahui karakteristik mual dan faktor-faktor yang menyebabkan mual
RASIONAL
Penelitian Yusuf & Tenriwati (2017),
mengungkapkan bahwa terdapat
ubungan antara status gizi dengan
proses kesembuhan luka (p < 0.001).
Nutrisi secara spesifik diperlukan untuk
meningkatkan kekuatan luka dan
menurunkan kerentanan terhadap
infeksi. Nutrisi yang baik juga akan
mempercepat penyembuhan luka dan
menurunkan resiko infeksi.
Tambahkan diagnose resiko infeksi
untuk penanganan luka..
Intervensinya akan ada perawatan
luka dan antobiotik & antitetanus…
IX. IMPLEMENTASI : kalo implementasi bahasanya bukan lagi kalimat
perintah yaa teh tapi jadi kalimat kerja missal “melakukan …
mengobservasi… menggunakan teknik …
NYERI AKUT B.D AGEN CEDERA BIOLOGIS (POST OPERASI CRURIS DEXTRA)
Implementasi
1. MeLakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kuaitas dan
faktor presipitasi.
2. MengObservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. MengGunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien.
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
5. Ajarkan teknik non farmakologo sebutkan teknik non farmakologinya apa
6. Memberikan analgetik sesuai anjuran dokter sebutkan analgetiik nya apa dan dosisnya berapa
7. Tingkatkan istirahat
Evaluasi
S : Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi
O : GCS : 12, E : 4, V : 5, M : 6
TD :
Suhu :
Nadi :
SPo2 :
RR :
Skala nyeri : 6
A : Nyeri akut Pasien mengatakan nyeri agak berkurang.
P : Intervensi dilanjutkan.
HAMBATAN MOBILITAS FISIK B.D GANGGUAN MUSCULOSKELETAL (LUKA POST
OPERASI FRAKTUR CLURIS DEXTRA)
Intervensi
1. Monitoring tanda-tanda vital sebelum atau sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
2. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
3. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi ADLs pasien
4. Berikan alat bantu jika klien memerlukan
5. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
Evaluasi
S : Pasien mengatakan sulit untuk menggerakan kaki dan tangan, pasien juga mengatakan sulit
untuk berjalan
O : GCS : 12, E : 4, V : 5, M : 6
TD :
Suhu :
Nadi :
SPo2 :
RR :
A : Gangguan Mobilitas Fisik. Pasien sudah dapat duduk.
P : Intervensi dilanjutkan
KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH B.D ADANYA MUAL
MUNTAH DAN ANOREKSIA
Intervensi
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
4. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
6. Monitor adanya penurunan berat badan
7. Monitor mual dan muntah
8. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Evaluasi
S : Pasien mengatakan mual dan pasien terlihat muntah-muntah
O : GCS : 12, E : 4, V : 5, M : 6
TD :
Suhu :
Nadi :
SPo2 :
RR :
A : Defisit nutrisi Pasien mengatakan mual sudah agak berkurang.
P :Intervensi dilanjutkan
Tambahkan diagnose resiko infeksi
ditulis perawatan lukanya berapakali
obat antibiotiknya apa dosis nya berapa,
pasien dikasih ATS (anti tetanus) juga
tuliskan di implementasi resiko infeksi
CARI JUGA JURNAL SEPERTI YANG
SAYA CONTOHKAN CARI tentang
PERAWATAN LUKA Terbaru FRAKTUR
CRURIS
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Askep power poin
Askep power poinAskep power poin
Askep power poinFadin Fadin
 
Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi dan Stratifikasi SosialDiferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi dan Stratifikasi SosialAldi Gozali
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Rosyid Ridho
 
Savana lesi endo perio
Savana lesi endo perioSavana lesi endo perio
Savana lesi endo perioSavanaErsa1
 
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur editzxrickyjack
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturYanto Physio
 
Latihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatLatihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatsri syla
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep frakturSyam
 
Tenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratifTenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratifvonysafitri
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasissohapi
 
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Encepal Cere
 
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPARDEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPARArmando Gaspar
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaSulistia Rini
 
Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis ReumatoidAmee Hidayat
 

What's hot (20)

Askep power poin
Askep power poinAskep power poin
Askep power poin
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan fraktur
 
Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi dan Stratifikasi SosialDiferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
 
Makalah frambusia 2
Makalah frambusia 2Makalah frambusia 2
Makalah frambusia 2
 
Herpes zoster
Herpes zosterHerpes zoster
Herpes zoster
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
Savana lesi endo perio
Savana lesi endo perioSavana lesi endo perio
Savana lesi endo perio
 
Luka Akut, Luka Kronis, dan Luka Bakar
Luka Akut, Luka Kronis, dan Luka BakarLuka Akut, Luka Kronis, dan Luka Bakar
Luka Akut, Luka Kronis, dan Luka Bakar
 
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur edit
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
Latihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatLatihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawat
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep fraktur
 
Tenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratifTenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratif
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
 
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
 
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPARDEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis Reumatoid
 

Similar to MOBILITAS FRAKTUR

Appendiktomy
AppendiktomyAppendiktomy
Appendiktomymamasaugi
 
Panduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docxPanduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docxPassedQC
 
Askep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docxAskep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docxannisa869191
 
52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)Ayhu Shartiekha
 
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnFirman Alpalah
 
Askep gerontik rini print
Askep gerontik rini printAskep gerontik rini print
Askep gerontik rini printDwi Kristiarini
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxfotocopy6
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxRindii
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...Fransiska Oktafiani
 
ASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdfASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdfMuhamadRazan
 
Ppt presus rsud wonosari
Ppt presus rsud wonosariPpt presus rsud wonosari
Ppt presus rsud wonosariDyah Pangesti
 
Intervensi perioperative
Intervensi perioperativeIntervensi perioperative
Intervensi perioperativeYulinar Syam
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Case report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralis
Case report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralisCase report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralis
Case report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralisKharima SD
 
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptxPresentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptxSofia Yanti Sari
 

Similar to MOBILITAS FRAKTUR (20)

Appendiktomy
AppendiktomyAppendiktomy
Appendiktomy
 
Panduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docxPanduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docx
 
Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri
 
Askep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docxAskep Abses perianal.docx
Askep Abses perianal.docx
 
52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)
 
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
 
Askep gerontik rini print
Askep gerontik rini printAskep gerontik rini print
Askep gerontik rini print
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
 
ASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdfASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdf
 
Teori persyarafan
Teori persyarafanTeori persyarafan
Teori persyarafan
 
Ppt presus rsud wonosari
Ppt presus rsud wonosariPpt presus rsud wonosari
Ppt presus rsud wonosari
 
Intervensi perioperative
Intervensi perioperativeIntervensi perioperative
Intervensi perioperative
 
3. rencana tindakan keperawatan
3. rencana tindakan keperawatan3. rencana tindakan keperawatan
3. rencana tindakan keperawatan
 
Perioperative
PerioperativePerioperative
Perioperative
 
Perioperative
PerioperativePerioperative
Perioperative
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Case report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralis
Case report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralisCase report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralis
Case report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralis
 
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptxPresentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
 

Recently uploaded

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (20)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

MOBILITAS FRAKTUR

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA SDR. H DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL POST OP FRAKTUR CRURIS DI RUANG YUDA RS CIREMAI CIREBON FAKULTAS ILMU KESEHATAN SEBELAS APRIL SUMEDANG 2021
  • 2. Fraktur adalah suatu pahatan pada kontinuitas struktur tulang. Pahatan tadi mungkin tak lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan atau primpilan korteks, biasanya pahatan lengkap dan fragmen tulang bergeser (Wijaya dan Putri, 2013). KONSEP DASAR PASIEN DENGAN FRAKTUR CRURIS Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis (TAMBAH SLIDE TENTANG JENIS FRAKTUR CRURIS DAN ANATOMI CRURIS (FIBULA TIBIA) dan luasnya yang disebabkan karena trauma atau A. DEFINISI
  • 3. B. ETIOLOGI 1 • TRAUMA langsung 2 • TRAUMA tidak langsung 3 • TRAUMA akibat tarikan otot
  • 4. C. MANIFESTASI KLINIK 01 Nyeri terus menerus dan bertambah berartnya sampai fragmen tulang di imobilitas . 03 02 Setalah terjadinya fraktur, bagian- bagian terdapat digunakan dan cenderung bergerak secara tidak alami (gerakan luar biasa) bukanya tetap rigit seperti normalnya. 04 05 Pada fraktur panjang, terjadinya pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontrasi otot yang melekat diatas atau dibawah tempat fraktur. Pada ekstermitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba akibat gerakan antara fragmen satu dengan Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan pendarahan
  • 5. D. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan Rontgen 2. Scan Tulang, Tenogram, CT Scan/MRI 3. Arteriogram 4. Hitung Darah Lengkap 5. Kreatinin 6. Profil Koagulasi
  • 7. Reduksi fraktur terbuka atau tertutup : tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak semula. 01 02 05 03 F. PENATALAKSAN AAN Imobilisasi fraktur : dapat dilakukan dengan fiksasi eksternal atau internal Mempertahankan dan mengembalikan fungsi : • Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan. (JELASKAN SEDIKIT TENTANG MACAM MACAM REDUKSI : ORIF DAN OREF) • Pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri. • Status neurovaskuler (misal : peredaran darah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau. • Latihan isonetrik dan
  • 8. LAPORAN KASUS I. IDENTITAS KLIEN Nama Klien : Sdr. H Jenis Kelamin : Laki-laki No RM : 108830 Usia : 19 Tahun Tgl MRS : 10 Oktober 2021 Tgl Pengkajian : 11 Oktober 2021 Alamat/telp : Dsn. Sigabus Ds. Setu Patok Kec. Mundu Kab. Cirebon Status Pernikahan : Belum Kawin Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan Terakhir : SMA/SMK Pekerjaan : - Lama Bekerja : - Sumber Informasi : Pasien/Orang Tua Kontak Keluarga Dekat: -
  • 9. II. KELUHAN UTAMA Saat MRS : Pasien datang ke UGD pada tanggal 10 oktober 2021 pukul 12.00 dengan keluhan tabrak lari, pasien dibahu kanan, badan kanan, dan kaki kanan, mual muntah 8x di UGD. Pasien dalam keadaan mabuk, setelah minum alkohol. Pada pukul 03.34 pasien dipindahkan ke ruang yudha kelas 3. Pada pukul 08.00 pasien di pindahkan ke Ruang Operasi untuk dilakukan tindakan operasi pemasangan pen. Saat Pengkajian : Saat dilakukan pengkajian pada pukul 13.30 pasien mengatakan mual dan muntah. Pasien juga mengatakan nyeri pada luka operasi. Pasien terlihat sulit dalam melakukan aktivitas. Riwayat Penyakit Sekarang : Upaya pasien dalam mengatasi nyeri akibat luka post op dengan cara distraksi, pasien mengaikan rasa nyerinya dengan cara menonton. Upaya pasien dalam mengatasi mual dan muntah dengan cara tidak banyak bergerak. Upaya pasien dalam menatasi sulit beraktivitas dengan cara dibantu oleh
  • 10. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat: • Kecelakaan: Pernah kecelakaan pada umur 7 tahun • Operasi : Operasi pada abdomen akibat kecelakaan • Alergi Obat : Tidak ada • Alergi lain-lain : Tidak ada • Alergi Makanan : Tidak ada • Merokok : Iya, perokok aktif • Alkohol : Iya • Kopi : Iya • Lain-lain : - • Obat-obatan yang digunakan : - Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada riwayat penyakit menular atau riwayat penyakit yang sama dengan pasien. Penyakit yang pasien derita bukan penyakit keturunan.
  • 11. III. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan Umum Kesadaran : Composmentis GCS :15 E : 4, V : 5, M : 6 TTV : TD : INI JANGAN LUPA DIISI Nadi: Suhu: Pernapasan:
  • 12. Sistem Kardiovaskuler Sistem pernafasan dalam batas normal, suara jantun terdengar normal, ictus cordis simetris, CRT < 2 detik, akra teraba hangat. Sistem Pencernaan Mulut terliat bersih, membrane mukosa sedikit terlihat kering, tenggorokan terasa kering, bising usus normal, nafsu makan baik, frekuensi makan 3x1/hari porsi makan sedikit, BAB jarang karena tirah baring frekuensi muntah …..dalam 1 hari Sistem Pernapasan Pasien tidak ada sesak, tidak menggunakan otot bantu nafas, suara nafas baik.
  • 13. Sistem Muskuloskletal Pasien terlihat lemas, terdapat luka operasi pemasangan pen pada ekstremitas kanan atas dan kanan bawa. Kekuatan otot ekstremitas kanan atas 2, ekstremitas kiri atas 5, ekstremitas kanan bawah 2, ekstremitas kiri bawah 5. Terdapat keluhan nyeri pada luka post operasi pemasangan ORIF . Turgor kulit normal < 3 detik. Sistem Persyarafan Klien dapat melihat ke kanan dan ke kiri, klien dapat memutarkan bola mata, klien dapat mendengar dengan baik, pupil mata terlihat isokor, sclera anikterus, konjuntiva terlihat ananemis, istirahat dan tidur kurang nyenyak. Sistem Endokrin Tidak terdapat pembesaran typoid, tidak terdapat pembesaran getah bening, tidak terdapat infeksi, tidak terdapat riwayat luka sebelumnya.
  • 14. Sistem Integumen Tidak terdapat resiko dekubitus, tidak terdapat ekskoriasis, tidak terdapat psoriasis, tidak terdapat pruritus dan tidak terdapat urtikaria. Ada bekas luka operasi pada abdomen. Sistem Reproduksi Tidak terkaji Sistem Perkemihan Klien terpasang kateter
  • 15. IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG : INI RENCANANYA MAU DIISI APA YA? Hasil lab???? ATAU RONTGEN?
  • 16. V. DIAGNOSA MEDIS Fractur Cruris 1/3 Fibula
  • 17. VI. TERAPI PENGOBATAN Acetycysteine 300mg/3ml cairan 3X1 1.00 Amp ATS 1500 Inj 1.00 AMP Cefobactam Inj 3x1 1.00 Vial D10 Inf 1.00 Btl Ketorolac 10mg Inj @ 10 Amp 2x1 1.00 AMP NaCl 500 Ml 1.00 FLS NaCl Piggyback (100 Ml) Otsu 1.00 Btl
  • 18. NS 500 Ml 2.00 Btl Omeprazole Inj Brn @1 Vial 2x1 1.00 Vial Ondansetron 4 Mg Inj @10 Amp 2x1 1.00 Amp Procur Plus Tab 3x1 1.00 Tab RL SP Sanbe 1.00 Btl Sucralfate Susp 3x1 1.00 Btl
  • 19. VII. PERENCANAAN PULANG 1. Tujuan Pulang : Rumah 2. Transportasi Pulang : Mobil 3. Dukungan Keluarga : Ada 4. Antisipasi biaya setelah pulang: - 5. Antisipasi perawatan setelah pulang : Tenaga kesehatan setempat 6. Rawat jalan ke : Klinik Bedah Ortopedi 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan di Rumah : • Perawatan luka operasi • Pola makan dan minum • Pola istirahat • Pola Aktivitas
  • 20. VIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT B.D AGEN PENCEDERA FISIK (POST OPERASI CRURIS DEXTRA) Tujuan dan Kriteria Hasil : NOC : 1. Pain Level ganti dengan “Tingkat Nyeri” 2. Pain Control ganti dengan “ Kontrol Nyeri” 3. Comfort Level ganti dengan “Status Kenyamanan” Kriteria Hasil : 1. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan management nyeri. 2. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mecari bantuan). 3. Mampu mengenai nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri). 4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
  • 21. Intervensi OBSERVASI 1. Observasi nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kuaitas dan faktor presipitasi. 2. Observasi skala nyeri 3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan TERAPEUTIK 1. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien. 2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suu ruangan, pencahayaan dan kebisingan. 3. Berikan teknik non farmakologi 4. Fasilitasi istirahat dan tidur EDUKASI 1. Jelaskan strategi meredakan nyeri pada pasien 2. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri : Ative ROM (AROM) KOLABORASI 1. Berikan analgetik sesuai anjuran dokter
  • 22. Rasional 1. Sebagai data utama yang bisa dijadikan rujukan untuk intervensi yang akan dilakukan 2. Reaksi nonverbal, seperti ekspresi raut muka akan membantu dalam menentukan skala nyeri klien. 3. Berkomunikasi dengan cara yang tepat akan membuat klien merasa nyaman dalam menceritakan pengalaman nyerinya. 4. Lingkungan yang nyaman dapat membuat klien lebih rileks dan mengurangi nyeri 5. Agar nyeri yang dirasakan klien tidak bertambah dan membuat klien merasa aman dan nyaman. 6. Analgetik berfungsi sebagai depresan sistem saraf pusat sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan nyeri 7. Agar rasa nyeri yang dirasakan tidak bertambah dan merelaksasi untuk mengurangi nyeri
  • 23. GANGGUAN MOBILITAS FISIK B.D GANGGUAN MUSCULOSKELETAL (LUKA POST OPERASI FRAKTUR CRURIS DEXTRA) NOC : • Level Mobilitas Fisik • Joint Movement: Avtive  Pergerakan Sendi: Aktif • Transfer performance  Koordinasi Pegerakan • Ambulasi Kriteria Hasil : 1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik 2. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas 3. Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah 4. Memperagakan penggunaan alat 5. Bantu untuk mobilisasi (walker)
  • 24. Intervensi OBSERVASI 1. Monitoring tanda-tanda vital sebelum atau sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan 2. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi TERAPEUTIK 1. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi ADLs pasien 2. Berikan alat bantu jika klien memerlukan 3. Dampingi pasien melakukan Active ROM Excercise EDUKASI 1. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan 2. Ajarkan pasien melaukan Active ROM Exercise KOLABORASI 1. Konsul fisioterapi untuk latihan mobilitas yang lebih spesifik: hold-relax, dll Rasional 1. Untuk mengetahui keadaan umum pasien 2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan mobilisasi 3. Menjaga klien agar tidak terjadi cidera 4. Membantu mobilisasi klien 5. Agar tidak terjadi kekakuan
  • 25. RASIONAL Penelitian Widyasari dan Djawas (2021) membuktikan bahwa terapi latihan AROM (Active Range of Motion) pada pasien post ORIF Fraktur Cruris dapat meningkatkan kepampuan fungsional tungkai bawah. Dengan melakukan gerakan secara aktif diyakini dapat mempertahankan elastisitas fisiologis dan kontraktilitas otot yang berpartisipasi memberikan stimulus untuk integritas jaringan tulang
  • 26. RASIONAL Penelitian lain yang dilakukan oleh Andri et al. (2020), mengungkapkan bahwa pelaksanaan mobilisasi dan ambulasi dini termasuk latihan ROM secara aktif dapat menurunkan nyeri pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah Latihan AROM dapat memelihara mobilitas sendi sehingga memliki efek dalam memp erbaiki sirkulasi dan menurunkan nyeri
  • 27. RASIONAL Selain mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsional tungkai, Lestari (2014), pada penelitiannya juga menyebutkan bahwa Mobilisasi, Ambulasi, dan ROM Excercise pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah juga berpengaruh secara signifikan terhadap proses penyembuhan luka dan lama rawat pasien (length of stay)
  • 28. RESIKO KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH B.D ADANYA MUAL MUNTAH DAN ANOREKSIA NOC : • Nutritional status • Nutritional status: Food and Fluid • Intake • Nutritional status: Nutrient intake • Weight Control Kriteria Hasil : Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 1. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan 2. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 3. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi 4. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan 5. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
  • 29. Intervensi 1. Kaji adanya alergi makanan 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C 4. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi 5. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) 6. Monitor adanya penurunan berat badan 7. Monitor mual dan muntah 8. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Rasional 1. Untuk mengetahui adanya alergi 2. Memberikan asupan diit yang tepat bagi klien 3. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien 4. Untuk mencegah konstipasi 5. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat bagi klien 6. Perubahan berat badan bisa menunjukan perubahan status gizi 7. Informasi yang diberikan dapat memotivasi pasien untuk meningkatkan intake nutrisi 8. Untuk mengetahui karakteristik mual dan faktor-faktor yang menyebabkan mual
  • 30. RASIONAL Penelitian Yusuf & Tenriwati (2017), mengungkapkan bahwa terdapat ubungan antara status gizi dengan proses kesembuhan luka (p < 0.001). Nutrisi secara spesifik diperlukan untuk meningkatkan kekuatan luka dan menurunkan kerentanan terhadap infeksi. Nutrisi yang baik juga akan mempercepat penyembuhan luka dan menurunkan resiko infeksi.
  • 31. Tambahkan diagnose resiko infeksi untuk penanganan luka.. Intervensinya akan ada perawatan luka dan antobiotik & antitetanus…
  • 32. IX. IMPLEMENTASI : kalo implementasi bahasanya bukan lagi kalimat perintah yaa teh tapi jadi kalimat kerja missal “melakukan … mengobservasi… menggunakan teknik … NYERI AKUT B.D AGEN CEDERA BIOLOGIS (POST OPERASI CRURIS DEXTRA) Implementasi 1. MeLakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kuaitas dan faktor presipitasi. 2. MengObservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 3. MengGunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien. 4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan. 5. Ajarkan teknik non farmakologo sebutkan teknik non farmakologinya apa 6. Memberikan analgetik sesuai anjuran dokter sebutkan analgetiik nya apa dan dosisnya berapa 7. Tingkatkan istirahat Evaluasi S : Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi O : GCS : 12, E : 4, V : 5, M : 6 TD : Suhu : Nadi : SPo2 : RR : Skala nyeri : 6 A : Nyeri akut Pasien mengatakan nyeri agak berkurang. P : Intervensi dilanjutkan.
  • 33. HAMBATAN MOBILITAS FISIK B.D GANGGUAN MUSCULOSKELETAL (LUKA POST OPERASI FRAKTUR CLURIS DEXTRA) Intervensi 1. Monitoring tanda-tanda vital sebelum atau sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan 2. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi 3. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi ADLs pasien 4. Berikan alat bantu jika klien memerlukan 5. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan Evaluasi S : Pasien mengatakan sulit untuk menggerakan kaki dan tangan, pasien juga mengatakan sulit untuk berjalan O : GCS : 12, E : 4, V : 5, M : 6 TD : Suhu : Nadi : SPo2 : RR : A : Gangguan Mobilitas Fisik. Pasien sudah dapat duduk. P : Intervensi dilanjutkan
  • 34. KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH B.D ADANYA MUAL MUNTAH DAN ANOREKSIA Intervensi 1. Kaji adanya alergi makanan 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C 4. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi 5. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) 6. Monitor adanya penurunan berat badan 7. Monitor mual dan muntah 8. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Evaluasi S : Pasien mengatakan mual dan pasien terlihat muntah-muntah O : GCS : 12, E : 4, V : 5, M : 6 TD : Suhu : Nadi : SPo2 : RR : A : Defisit nutrisi Pasien mengatakan mual sudah agak berkurang. P :Intervensi dilanjutkan
  • 35. Tambahkan diagnose resiko infeksi ditulis perawatan lukanya berapakali obat antibiotiknya apa dosis nya berapa, pasien dikasih ATS (anti tetanus) juga tuliskan di implementasi resiko infeksi CARI JUGA JURNAL SEPERTI YANG SAYA CONTOHKAN CARI tentang PERAWATAN LUKA Terbaru FRAKTUR CRURIS
  • 36. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. TERIMAKASIH