Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Presentasi_Kasus_.pptx
1. Asuhan Keperawatan
Pada An.N Dengan Hernia Femoralis Sinistra
Di IGD
Rumas Sakit Panti Abdi Dharma
Oleh :
Cici Cahyani A.md.Kep.
PRESENTASI KASUS
2. Hernia femoralis adalah kondisi ketika organ
dalam perut mononjol keluar dari dinding perut ke
paha bagian atas atau di dekat selangkangan
Definsi
3. PATOFISIOLOGI
Hernia femoralis terjadi akibat peningkatan tekanan
intraabdomen yang akan mendorong lemak preperitoneal
kedalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembukan
jalan terjadinya hernia, selain itu hernia femoralis juga
dapat terjadi akibat adanya kelemahan otot dinding
belakang abdomen yang menyebabkan melemahnya otot
transversalis dan kanalis inguinalis sehingga isi hernia
masuk melalui kanalis femoralis kedalam sinistra yang
menyebabkan terjadinya hernia.
4. Pathway
Predisposisi
usia
Proses degenerasi otot manusia
Kelemahan otot
Melemahnya otot transversalis dasar kanalis ingunalis
Isi hernia masuk melalui femoralis ke dalam sinistra
presipitasi
Mengangkat tekanan berat, kehamilan atau kegemukan
Peningkatan tekanan intra abdomen
Lemak preperitoneal masuk kedalam kanalis femoralis
Menjadi pembuka jalan terjadinya hernia
Hernia femoralis
Intervensi pembedahan
ansietas Resiko infeksi
Kurang terpapar informasi Post op
5. Etiologi
1) Perubahan struktur fisik.
2) Peningkatan tekana intra abdomen akibat kegemukan
atau kehamilan
3) Batuk yang kuat/kronis
4) Mengangkat beban berat
5) Aktifitas berat seperti atlit angkat besi
6. Manifestasi Klinis
1. Tampak adanya benjolan dipaha bagian atas sebelah
pangkal paha
2. Nyeri pada benjolan
3. Ketidak nyamanan pada pangkal paha
4. Sakit saat BAK disertai BAK berdarah
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Pemeriksaan darah lengkap dan serum elektrolit,
pada kasus hernia femoralis biasanya didapatkan
adanya peningkatan hematokrit, peningkatan sel
darah putih dan ketidak seimbangan elektrolit pada
penderita hernia
8. PENATALAKSANAAN
Herniotomy dilakukan pembedahan kantong hernia
sampai kelehernya, kantong dibuka dan isi hernia
dibebaskan kalau ada perlengketan, kemudian reposisi
kantong heria jahit dan ikat lalu potong.
9. 1.1 Pengkajian
a) Pengumpulan data
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 01-01-1971
Alamat : jl. Pilang sari
Tanggal masuk : 10 Agustus 2023
No RM : 00039387
Ruang : IGD
Tanggal Pengkajian : 10 Agustus 2023
10. b).Riwayat Kesehatan:
1. Keluhan utama: benjolan didekat kemaluan sudah 1 bulan dengan
ukuran sebesar telur
2. Riwayat Kesehatan sekarang: pasien mengeluh adanya benjolan
didekat kemaluan sebelah kiri sudah 1 bulan ukuran sebesar telur TD:
135/75 mmHg, N : 100 x/menit, RR:20x/menit, S:36,5%, SpO2: 98%,
BB: 60,5 kg
3. Riwayat kesehatan dahulu: pasien mengatakan belum pernah dirawat
dan tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya
4. 4.Riwayat kesehatan keluarga :pasien mengatakan keluarganya tidak
ada yang menderita hernia
11. c)Pemeriksaan Fisik
Status kesehatan umum
Ku: lemah
Kes:composmentis
Td: 135/75 mmHg
S : 36,5º
N:100x/mnt
Rr:20x/mnt
Spo2 : 98%
Bb: 60,5kg
1. Genetalia
a. Inspeksi: benjolan didekat
kemaluan sebelah kiri ukuran
sebesar telur dada simetris,
b. Palpasi: ada nyeri tekan skala 2
13. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur
invasi ditandai dengan rencana pre op hernia
femoralis sinistra
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar
informasi ditandai dengan pasien tampak tegang
14. Data Etiologi Masalah
Ds:
pasien mengatakan mendapat
rujukan dari dr.bedah untuk
dilakukan operasi
Do:
- SP dari dr. bedah ren
operasi
Ds:
Pasien mengatakan bingung
dan merasa cemas mengenai
operasi yang akan dijalaninya
DO:
- Pasien menanyakan
prosedur operasi
- Pasien tampak tegang
- Ttv : Td: 135/75 mmHg, S :
36,5º, N:100x/mnt,
Rr:20x/mnt, Spo2 : 98%, Bb:
60,5kg
Tindakan pembedahan
Luka insisi
Perawatan tidak adekuat
Resiko infeksi
Kurang terpapar informasi
Ansietas
Resiko infeksi
Ansietas
15. 1.4 Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Invervensi
1. Bersihan
jalan nafas tidak
efektif
berhubungan
dengan
peningkatan
produksi sputum
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan di ruang IGD
diharapkan bersihan jalan
nafas dapat membaik dgn
Kriteria hasil :
1.Ttv dalam batas normal
2.Tidak dyspneu
3.Mampu mengeluarkan
sputum
4.Mampu bernafas dgn
mudah
-Monitor ttv
-Auskultasi suara nafas dan
catat adanya suara nafas
tambahan
-berikan posisi pasien semi
fowler untuk
memaksimalkan ventilasi
-Kolaborasi dgn dokter igd
untuk pemberian Terapi obat
nebu
-Kolaborasi dgn dokter igd
untuk pemberan alat bantu
nafas (O2 nasal kanul/NRM )
16. Hipertermi berhubungan
dengan proses penyakit
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan di
ruang IGD diharapkan
termoregulasi pasien
dapat membaik dengan
kriteria hasil:
1. Suhu tubuh menurun
2. Denyut nadi pasien
menurun
3. Suhu kulit tidak teraba
hangat/panas
- Monitor suhu tubuh
- Longgarkan atau
lepaskan pakaian
- Berikan lingkungan
nyaman
- Kolaborasi dgn dokter
igd untuk pemberian
obat penurun panas
(Paracetamol)
17. 1.5 Implementasi
1. Memonitor ttv
2. Mengauskultasi suara nafas dan catat adanya suara
nafas tambahan
3. Memberikan posisi pasien semi fowler untuk
memaksimalkan ventilasi
4. Mengolaborasi dengan dokter IGD untuk
pemberian Terapi obat nebu
5. Mengolaborasi dengan dokter IGD untuk pemberan
alat bantu nafas (O2 nasal kanul/NRM )
Dx 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan peningkatan produksi
sputum
18. Dx 2. Hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit
1. Memonitor suhu tubuh
2. Melonggarkan atau lepaskan pakaian
3. Memberikan lingkungan nyaman
4. Mengolaborasi dengan dokter IGD untuk pemberian
obat penurun panas (Paracetamol)
19. 1.6 Evaluasi
Evaluasi Awal
S:”ibu pasien mengatakan anaknya batuk dan
sesak”
O: ku:lemah , kes :cm
TD : -
N:160x/mnt
Rr:60x/mnt
Spo2 : 93-97% tanpa O2
S: 37.8ºC, kulit teraba hangat
A: masalah belum teratasi
P: observasi k/u dan tanda-tanda vital, Terapi
sesuai intruksi Dokter IGD untuk terapi
nebulizer, pemberian O2 nasal kanul dan beri
obat penurun panas
Evaluasi Akhir
S: “ibu pasien mengatakan sesak nafas anaknya
sedikit berkurang, tidak seperti awal masuk
rumah sakit”
O: ku lemah, kes :cm
TD : -
N:147x/mnt
Rr:49x/mnt
Spo2 : 94-97% dengan O2 nasal kanul 1 lpm
S: 37.5ºC, kulit teraba hangat
A: masalah belum teratasi secara keseluruhan.
P: Intervensi dilanjutkan, pasien di transfer ke
ruang rawat inap dominikus di ruang 201 untuk
perawatan lebih lanjut.