SlideShare a Scribd company logo
Kuectnhangan )aa ft.esalean eaya
PERCOBAAN 02
KESETIMBANGAN DAN RESULTAN GAYA
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah menyelesaikan percobaan ini siswa diharapkan dapat:
1. Menentukan resultan dua gaya atau tebih;
2. Menganalisis prinsip kesetimbangan secara benar.
PENDAHULUAN
Gaya dapat didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan, Tarikan
atau dorongan memiliki besar dan arah. Kuantitas yang memiliki
besaran dan arah disebut besaran vektor, dengan singkat disebut
vektor- Besaran vektor disimbotkan dengan sebuah tanda panah
(Gambar 2.1). Panjang tanda panah menunjukkan nirai besaran
dan arah tanda panah menunjukkan arah besaran. Gambar 2.1
dapat menunjukkan besaran gaya 3 satuan, atau 30 satuan, atau
0.3 satuan, 3000 satuan, atau setiap kelipatan 3.
Umumnya gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda dapat
melalui setiap bagian benda tersebut seperti halnya gaya
gravitasi, atau melalui sebuah permukaan (seperti ketika orang
Gambar2.2
avr
A.
B.
mendorong sesuatu dengan tangan). Akan tetapi, demi sederhananya permasalahan, sering
diasumsikan bahwa gaya-gaya bekerja pada sebuah titik. Titik itu disebut "titik aksf, atau,,titik
tangkap" gaya. Garis di sepanjang aksi gaya disebut "garis aksl' atau "ga7s kerja" gaya. Dalam
Gambar 2-'l P adalah titik aksi atau titik kerja gaya F, dan /. adalah garis aksi atau garis kerja
gaya tersebut.
Dua gaya atau lebih dapat
bekerja (beraksi) pada sebuah
benda. Contoh: Kereta pedati
ditarik oleh dua ekor kuda,
kereta api ditarik oleh dua
lokomotif, pesawat terbang
digerakkan oleh 4 mesin jet,
dan lainiain. Gaya dapat
beraksi pada titik aksi yang
berbeda dan garis gaya yang
berbeda seperti pada Gambar
2.2(a). Gaya tersebut disebut
dengan gaya-gaya tidak seasal
(non-concunent force). Jika gaya itu beraksi pada sebuah titik tunggal seperti pada Gambar
2.2(b), gaya itu disebut gaya-g aya seasa/ (concurrent force).
Sebuah gaya F yang mempunyai besar yang sama dengan gaya F, tetapi berlawanan arah.
Dalam Gambar 2.2 F adalah penyeimbang gaya F, atau sebaliknya, F penyeimbang F. Dua gaya
tersebut tidak mempengaruhi gerak benda itu, atau benda itu ada dalam keadaan setimbang.
Gambar 2.1
Gaya dalam bentuk vektor
C,ayagaya seasal
(b) Oorrcurrent forces
Gayaaaya tidak seasal
(a) Nonconurrant forces
Kuetta$angan lan TEuut aa Qaya
Resultan dua gaya atau lebih adalah satu gaya yang
mempunyai pengaruh yang sama ke benda seperti
pengaruh dua atau lebih gaya tersebut. Resultan beberapa
gaya disebut juga jumlah gaya-gaya tersebut. Untuk
mendapatkan resultan gaya adalah sama dengan
menjumlahkan gaya-gaya yang beraksi. Dalam percobaan
ini kita akan mencari resultan dua gaya menggunakan cara
yang didefinisikan diatas. Sebagaibenda tempat kerja gaya
akan digunakan sebuah benda cincin. Masa benda cincin
cukup kecil sehingga dapat diabaikan dibandingkan dengan
besar gaya yang bekerja padanya. Ukurannya juga kecil
sehingga dapat dianggap sebagaisebuah titik.
C. ALATPERCOBAAN
Papan percobaan Neraca Peqas
Benda cincin Beban bercelah dan penqqantunq beban
Busur deraiat Puli(2)
Talinilon
D. PERSIAPAN PERCOBAAN
Rangkailah papan percobaan dan neraca pegas seperti dalam Gambar 2.4. Neraca Pegas dalam
posisi vertikal.

Gambar 2.3
Gaya dan gaya penyeimbang.
E. LANGKAH PERCOBAAN
Penyeimbang sebuah gaya
1. Gantung benda cincin pada pengait
yang ada pada neraca pegas
seperti terlihat pada Gambar 2.4.
2. Gantung beban bercelah
sedemikian rupa sehingga
massanya adalah 150 g pada
benda cincin seperti pada Gambar
2-4. Benda tersebut dalam
keadaan setimbang.
Beban 150 g menarik benda cincin
ke arah bawah sebesar 0,150 kg x
9,8 m/detik2 = 1,47 = 1,5 N.
Neraca Pegas mengukur gaya
yang bekerja pada benda cincin ke
arah atas. Karena benda dalam
keadaan setimbang, gaya ini
tentulah gaya penyetimbang atau
penyeimbang gaya gravitasi yang
bekerja pada beban yang
digantung.
Gambar2.4
Gaya gravitasi dan penyeimbangnya
<_-
Penyeimbarg
4-- Benda cincin
I cava sra/itasi
J
Kesettutiangan )an ft.uattan Qaya
3. Baca gaya penyetimbang atau penyeimbang pada neraca pegas! Menunjukkan angka yang
mendekati besar gaya gravitasikah, yaitu. = 1,5 N, neraca pegas?
Resultan Dua Gaya I
'1. Rangkai alat percobaan seperti pada Gambar.2.S sedemikian rupa sehingga pada benda cincin
bekerja 3 gaya sembarang Fy F2 dand F3, dan setimbang pada titik tengah busur derajat.
Catatan:
a. Sumbu X dan Y dibayangkan ada untuk kemudahan, dan tidak perlu digambar pada
papan percobaan!
b. Banyaknya beban bercelah digambarkan pada gambar hanyalah contoh. Anda dapat
menggunakan banyak beban bercelah yang lain!
2. Atur busur derajat sedemikian rupa
sehingga garis hubung sudut 0o
dan 180" pada skala pada posisi
horizontal. Sebaiknya digunakan
bantuan bidang miring dan tali
penyipat tegaknya untuk
pengaturan ini.
3. Jika dibutuhkan, atur dan buat
sudut a, B dan y cukup besar
sedemikian rupa sehingga dapat
diukur dengan akurat.
4. Coba mengurangi pengaruh
gesekan dengan menarik salah
satu beban dan kemudian
melepaskannya lagi.
5. Baca sudut a, B, dan Tpada busur
derajat dan baca gaya F pada
neraca pegas. Catat hasil itu di
bawah ini.
q= ... "i 0= ... "; y= ...o; F= ...
N.
catat m1 dan mz, dan hitung F1 dan F2 menggunakan persamaan F = fitg, ambil g = g,g
m/detik2. Catat hasiltersebut pada bagian dibawah ini:
lTll= ... kg;-+ Fr =...N;
tnz= ... kg;+ F2 - ... N.
Pada selembar kertas, dan menggunakan data di atas, gambarkan gaya F, F1 dan F2,
dengan menganggap gaya F, Fr and F2 adarah gaya yang setitik tangkap (seasar). Besar
(panjang) gaya F, Fr dan F2 haruslah dibuat sebanding dengan nilai-nilaiyang didapat pada
pengukuran di atas.
Gambar gaya Fe, gaya penyetimbang gaya F.
Gambar 2.5
Mencari resultan dua gaya
7.
8.
Kontlnaagan )aa Rosillan Qaga
9. Gambar parallelogram menggunakan F.r dan F2 sebagai sisi-sisinya. Lalu gambar
diagonalnya
Apa yang dapat Anda katakan mengenai diagonal ini dan F"?
F. KESIMPULAN
1. Jika percobaan telah dilakukan dengan baik, yaitu kesalahan yang terjadi kecil, seharusnya
didapatkan bahwa diagonal paralelogram FrFz adalah boleh dikatakan sama dengan F", baik
dalam panjang maupun arahnya. Karena Fr dan F2 dalam keadaan setimbang dengan F, F1
dan Fz secara bersama-sama merupakan penyetimbang gaya F. Oleh karen itu, F", atau
diagonal paralelogram itu, adalah sama dengan gabungan Fr dan F2. Gaya itu, F", adalah
resultan F,r dan Fz.
2. Secara grafik, resultan dua gaya seasal dapat ditentukan derlPgan menggambar vektor gaya
sebagai sisi-sisi paralelogram, dan selanjutnya menggambar diagonal paralelogram untuk
mendapat resultan dua gaya tersebut.
3. Konsekuensi logis pernyataan di atas ialah, jika ada lebih dari dua gaya, resultan dua gaya
dapat ditentukan, dan selanjutnya resultan dua gaya tadi dan gaya yang lain dapat juga
ditentukan dengan prinsip yang sama, dan demikian seterusnya
4. Sejumlah gaya setangkap dapat diganti dengan sebuah gaya tunggalyang disebut resultan gaya.
5. Benda dikatakan dalam keadaan setimbang jika memenuhi hubungan:
IF1= I (penjumlahan vektor)
G. PERTANYAAN
1. Tentukan secara.grafik resultan tiga gaya F1, F2danF3 pada Gambar
2.6.
2. Berpengaruhkan urutan penjumlahan gaya{aya dalam mencari
resultan ketiga gaya. Jelaskan jawaban Anda dengan
menggunakan Gambar 2.6!
Gambar 2.6
3. Jelaskan bagaimana cara Anda menentukan resultan 4 buah gaya!

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
yudhodanto
 
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
umammuhammad27
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Annisa Icha
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
umammuhammad27
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Rezki Amaliah
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
umammuhammad27
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Annisa Icha
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngFransiska Puteri
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Windawati
 
PPT Hukum Newton
PPT Hukum NewtonPPT Hukum Newton
PPT Hukum Newton
Ahmad Faisal Harish
 
Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)
GGM Spektafest
 
pusat massa
pusat massapusat massa
pusat massa
Shelvy Adila
 
Gaya dan hukum newton
Gaya dan hukum newtonGaya dan hukum newton
Gaya dan hukum newton
jajakustija
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
Eko Efendi
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Widya arsy
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
khrisna pangeran
 

What's hot (20)

Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
Modul 6-pipa-u 4
Modul 6-pipa-u 4Modul 6-pipa-u 4
Modul 6-pipa-u 4
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1
 
PPT Hukum Newton
PPT Hukum NewtonPPT Hukum Newton
PPT Hukum Newton
 
Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)
 
pusat massa
pusat massapusat massa
pusat massa
 
Gaya dan hukum newton
Gaya dan hukum newtonGaya dan hukum newton
Gaya dan hukum newton
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 

Viewers also liked

Perc. 6 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 2
Perc. 6 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 2Perc. 6 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 2
Perc. 6 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 2
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Mekanika rekayasa gabungan
Mekanika rekayasa gabunganMekanika rekayasa gabungan
Mekanika rekayasa gabunganJohn Arnold
 
Perc. 5 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 1
Perc. 5 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 1Perc. 5 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 1
Perc. 5 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 1
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Perc. 4 momen gaya pada gaya saling sejajar
Perc. 4 momen gaya pada gaya saling sejajarPerc. 4 momen gaya pada gaya saling sejajar
Perc. 4 momen gaya pada gaya saling sejajar
SMA Negeri 9 KERINCI
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
-
 
Fis 12-keseimbangan-benda-tegar
Fis 12-keseimbangan-benda-tegarFis 12-keseimbangan-benda-tegar
Fis 12-keseimbangan-benda-tegar
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)nicolas simanungkalit
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
-
 
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaPengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaWicah
 
RPP SMK Mekanika Teknik & Elemen Mesin Kelas X
RPP SMK Mekanika Teknik & Elemen Mesin  Kelas XRPP SMK Mekanika Teknik & Elemen Mesin  Kelas X
RPP SMK Mekanika Teknik & Elemen Mesin Kelas X
Diva Pendidikan
 
Newton’s Laws of Motion with Real Life Examples
Newton’s Laws of Motion with Real Life ExamplesNewton’s Laws of Motion with Real Life Examples
Newton’s Laws of Motion with Real Life Examplesicheema
 

Viewers also liked (13)

Números reales
Números realesNúmeros reales
Números reales
 
Perc. 6 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 2
Perc. 6 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 2Perc. 6 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 2
Perc. 6 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 2
 
Mekanika rekayasa gabungan
Mekanika rekayasa gabunganMekanika rekayasa gabungan
Mekanika rekayasa gabungan
 
Perc. 5 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 1
Perc. 5 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 1Perc. 5 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 1
Perc. 5 momen gaya pada gaya tidak saling sejajar bag. 1
 
[3] vektor gaya
[3] vektor gaya[3] vektor gaya
[3] vektor gaya
 
Perc. 4 momen gaya pada gaya saling sejajar
Perc. 4 momen gaya pada gaya saling sejajarPerc. 4 momen gaya pada gaya saling sejajar
Perc. 4 momen gaya pada gaya saling sejajar
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
 
Fis 12-keseimbangan-benda-tegar
Fis 12-keseimbangan-benda-tegarFis 12-keseimbangan-benda-tegar
Fis 12-keseimbangan-benda-tegar
 
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaPengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
 
RPP SMK Mekanika Teknik & Elemen Mesin Kelas X
RPP SMK Mekanika Teknik & Elemen Mesin  Kelas XRPP SMK Mekanika Teknik & Elemen Mesin  Kelas X
RPP SMK Mekanika Teknik & Elemen Mesin Kelas X
 
Newton’s Laws of Motion with Real Life Examples
Newton’s Laws of Motion with Real Life ExamplesNewton’s Laws of Motion with Real Life Examples
Newton’s Laws of Motion with Real Life Examples
 

Similar to Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya

Perc. 3 menguraikan sebuah gaya
Perc. 3 menguraikan sebuah gayaPerc. 3 menguraikan sebuah gaya
Perc. 3 menguraikan sebuah gaya
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya GedungMekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
MasRozi4
 
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gayaPerc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Modul statika pdf Kelas X SMK
Modul statika pdf Kelas X SMKModul statika pdf Kelas X SMK
Modul statika pdf Kelas X SMK
Sidenreng Alam MGMP Mamuju
 
Modul statika pdf edit
Modul statika pdf editModul statika pdf edit
Modul statika pdf edit
Sidenreng Alam MGMP Mamuju
 
Perc. 8 kesetimbangan benda berukuran
Perc. 8 kesetimbangan benda berukuranPerc. 8 kesetimbangan benda berukuran
Perc. 8 kesetimbangan benda berukuran
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhanaPerc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Dkk1 dasar dasarmesin
Dkk1 dasar dasarmesinDkk1 dasar dasarmesin
Dkk1 dasar dasarmesin
rio erviant
 
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESINBab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Dasar dasar-kekuatan-bahan
Dasar dasar-kekuatan-bahanDasar dasar-kekuatan-bahan
Dasar dasar-kekuatan-bahanIshak Enginer
 
pneumatic & hydrolic
pneumatic & hydrolic pneumatic & hydrolic
pneumatic & hydrolic
ariyan29
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
dedeknurhuda
 
Perc. 10 pesawat sederhana tuas
Perc. 10 pesawat sederhana tuasPerc. 10 pesawat sederhana tuas
Perc. 10 pesawat sederhana tuas
SMA Negeri 9 KERINCI
 
MKB_Sarjana Terapan Rekayasa Mesin UNDIP_Diagram Gaya 9.pptx
MKB_Sarjana Terapan Rekayasa Mesin UNDIP_Diagram Gaya 9.pptxMKB_Sarjana Terapan Rekayasa Mesin UNDIP_Diagram Gaya 9.pptx
MKB_Sarjana Terapan Rekayasa Mesin UNDIP_Diagram Gaya 9.pptx
WillStronghold3
 
Soalan k1 fizik spm 2017 Pahang
Soalan k1 fizik spm 2017 PahangSoalan k1 fizik spm 2017 Pahang
Soalan k1 fizik spm 2017 Pahang
Tuisyen Geliga
 
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.pptMateri Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
yosevinaMsc
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPGHybrid1
 
Momen gaya atau Torsi
Momen gaya atau TorsiMomen gaya atau Torsi
Momen gaya atau Torsi
AmyMukaromatun
 

Similar to Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya (20)

Perc. 3 menguraikan sebuah gaya
Perc. 3 menguraikan sebuah gayaPerc. 3 menguraikan sebuah gaya
Perc. 3 menguraikan sebuah gaya
 
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya GedungMekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
 
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gayaPerc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
 
Modul statika pdf Kelas X SMK
Modul statika pdf Kelas X SMKModul statika pdf Kelas X SMK
Modul statika pdf Kelas X SMK
 
Modul statika pdf edit
Modul statika pdf editModul statika pdf edit
Modul statika pdf edit
 
Perc. 8 kesetimbangan benda berukuran
Perc. 8 kesetimbangan benda berukuranPerc. 8 kesetimbangan benda berukuran
Perc. 8 kesetimbangan benda berukuran
 
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhanaPerc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
 
Modul Bab 01.pdf
Modul Bab 01.pdfModul Bab 01.pdf
Modul Bab 01.pdf
 
Dkk1 dasar dasarmesin
Dkk1 dasar dasarmesinDkk1 dasar dasarmesin
Dkk1 dasar dasarmesin
 
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESINBab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
 
Dasar dasar-kekuatan-bahan
Dasar dasar-kekuatan-bahanDasar dasar-kekuatan-bahan
Dasar dasar-kekuatan-bahan
 
pneumatic & hydrolic
pneumatic & hydrolic pneumatic & hydrolic
pneumatic & hydrolic
 
Gaya
GayaGaya
Gaya
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
 
Perc. 10 pesawat sederhana tuas
Perc. 10 pesawat sederhana tuasPerc. 10 pesawat sederhana tuas
Perc. 10 pesawat sederhana tuas
 
MKB_Sarjana Terapan Rekayasa Mesin UNDIP_Diagram Gaya 9.pptx
MKB_Sarjana Terapan Rekayasa Mesin UNDIP_Diagram Gaya 9.pptxMKB_Sarjana Terapan Rekayasa Mesin UNDIP_Diagram Gaya 9.pptx
MKB_Sarjana Terapan Rekayasa Mesin UNDIP_Diagram Gaya 9.pptx
 
Soalan k1 fizik spm 2017 Pahang
Soalan k1 fizik spm 2017 PahangSoalan k1 fizik spm 2017 Pahang
Soalan k1 fizik spm 2017 Pahang
 
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.pptMateri Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
 
Momen gaya atau Torsi
Momen gaya atau TorsiMomen gaya atau Torsi
Momen gaya atau Torsi
 

More from SMA Negeri 9 KERINCI

Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
 

More from SMA Negeri 9 KERINCI (20)

Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93
 
Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94
 
Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95
 
Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96
 
Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97
 
Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98
 
Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99
 
Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100
 
2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)
 
2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)
 
2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)
 
2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)
 
2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)
 
2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)
 
2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)
 
2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)
 
2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)
 
2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)
 
2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)
 
2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya

  • 1. Kuectnhangan )aa ft.esalean eaya PERCOBAAN 02 KESETIMBANGAN DAN RESULTAN GAYA TUJUAN PERCOBAAN Setelah menyelesaikan percobaan ini siswa diharapkan dapat: 1. Menentukan resultan dua gaya atau tebih; 2. Menganalisis prinsip kesetimbangan secara benar. PENDAHULUAN Gaya dapat didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan, Tarikan atau dorongan memiliki besar dan arah. Kuantitas yang memiliki besaran dan arah disebut besaran vektor, dengan singkat disebut vektor- Besaran vektor disimbotkan dengan sebuah tanda panah (Gambar 2.1). Panjang tanda panah menunjukkan nirai besaran dan arah tanda panah menunjukkan arah besaran. Gambar 2.1 dapat menunjukkan besaran gaya 3 satuan, atau 30 satuan, atau 0.3 satuan, 3000 satuan, atau setiap kelipatan 3. Umumnya gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda dapat melalui setiap bagian benda tersebut seperti halnya gaya gravitasi, atau melalui sebuah permukaan (seperti ketika orang Gambar2.2 avr A. B. mendorong sesuatu dengan tangan). Akan tetapi, demi sederhananya permasalahan, sering diasumsikan bahwa gaya-gaya bekerja pada sebuah titik. Titik itu disebut "titik aksf, atau,,titik tangkap" gaya. Garis di sepanjang aksi gaya disebut "garis aksl' atau "ga7s kerja" gaya. Dalam Gambar 2-'l P adalah titik aksi atau titik kerja gaya F, dan /. adalah garis aksi atau garis kerja gaya tersebut. Dua gaya atau lebih dapat bekerja (beraksi) pada sebuah benda. Contoh: Kereta pedati ditarik oleh dua ekor kuda, kereta api ditarik oleh dua lokomotif, pesawat terbang digerakkan oleh 4 mesin jet, dan lainiain. Gaya dapat beraksi pada titik aksi yang berbeda dan garis gaya yang berbeda seperti pada Gambar 2.2(a). Gaya tersebut disebut dengan gaya-gaya tidak seasal (non-concunent force). Jika gaya itu beraksi pada sebuah titik tunggal seperti pada Gambar 2.2(b), gaya itu disebut gaya-g aya seasa/ (concurrent force). Sebuah gaya F yang mempunyai besar yang sama dengan gaya F, tetapi berlawanan arah. Dalam Gambar 2.2 F adalah penyeimbang gaya F, atau sebaliknya, F penyeimbang F. Dua gaya tersebut tidak mempengaruhi gerak benda itu, atau benda itu ada dalam keadaan setimbang. Gambar 2.1 Gaya dalam bentuk vektor C,ayagaya seasal (b) Oorrcurrent forces Gayaaaya tidak seasal (a) Nonconurrant forces
  • 2. Kuetta$angan lan TEuut aa Qaya Resultan dua gaya atau lebih adalah satu gaya yang mempunyai pengaruh yang sama ke benda seperti pengaruh dua atau lebih gaya tersebut. Resultan beberapa gaya disebut juga jumlah gaya-gaya tersebut. Untuk mendapatkan resultan gaya adalah sama dengan menjumlahkan gaya-gaya yang beraksi. Dalam percobaan ini kita akan mencari resultan dua gaya menggunakan cara yang didefinisikan diatas. Sebagaibenda tempat kerja gaya akan digunakan sebuah benda cincin. Masa benda cincin cukup kecil sehingga dapat diabaikan dibandingkan dengan besar gaya yang bekerja padanya. Ukurannya juga kecil sehingga dapat dianggap sebagaisebuah titik. C. ALATPERCOBAAN Papan percobaan Neraca Peqas Benda cincin Beban bercelah dan penqqantunq beban Busur deraiat Puli(2) Talinilon D. PERSIAPAN PERCOBAAN Rangkailah papan percobaan dan neraca pegas seperti dalam Gambar 2.4. Neraca Pegas dalam posisi vertikal. Gambar 2.3 Gaya dan gaya penyeimbang. E. LANGKAH PERCOBAAN Penyeimbang sebuah gaya 1. Gantung benda cincin pada pengait yang ada pada neraca pegas seperti terlihat pada Gambar 2.4. 2. Gantung beban bercelah sedemikian rupa sehingga massanya adalah 150 g pada benda cincin seperti pada Gambar 2-4. Benda tersebut dalam keadaan setimbang. Beban 150 g menarik benda cincin ke arah bawah sebesar 0,150 kg x 9,8 m/detik2 = 1,47 = 1,5 N. Neraca Pegas mengukur gaya yang bekerja pada benda cincin ke arah atas. Karena benda dalam keadaan setimbang, gaya ini tentulah gaya penyetimbang atau penyeimbang gaya gravitasi yang bekerja pada beban yang digantung. Gambar2.4 Gaya gravitasi dan penyeimbangnya <_- Penyeimbarg 4-- Benda cincin I cava sra/itasi J
  • 3. Kesettutiangan )an ft.uattan Qaya 3. Baca gaya penyetimbang atau penyeimbang pada neraca pegas! Menunjukkan angka yang mendekati besar gaya gravitasikah, yaitu. = 1,5 N, neraca pegas? Resultan Dua Gaya I '1. Rangkai alat percobaan seperti pada Gambar.2.S sedemikian rupa sehingga pada benda cincin bekerja 3 gaya sembarang Fy F2 dand F3, dan setimbang pada titik tengah busur derajat. Catatan: a. Sumbu X dan Y dibayangkan ada untuk kemudahan, dan tidak perlu digambar pada papan percobaan! b. Banyaknya beban bercelah digambarkan pada gambar hanyalah contoh. Anda dapat menggunakan banyak beban bercelah yang lain! 2. Atur busur derajat sedemikian rupa sehingga garis hubung sudut 0o dan 180" pada skala pada posisi horizontal. Sebaiknya digunakan bantuan bidang miring dan tali penyipat tegaknya untuk pengaturan ini. 3. Jika dibutuhkan, atur dan buat sudut a, B dan y cukup besar sedemikian rupa sehingga dapat diukur dengan akurat. 4. Coba mengurangi pengaruh gesekan dengan menarik salah satu beban dan kemudian melepaskannya lagi. 5. Baca sudut a, B, dan Tpada busur derajat dan baca gaya F pada neraca pegas. Catat hasil itu di bawah ini. q= ... "i 0= ... "; y= ...o; F= ... N. catat m1 dan mz, dan hitung F1 dan F2 menggunakan persamaan F = fitg, ambil g = g,g m/detik2. Catat hasiltersebut pada bagian dibawah ini: lTll= ... kg;-+ Fr =...N; tnz= ... kg;+ F2 - ... N. Pada selembar kertas, dan menggunakan data di atas, gambarkan gaya F, F1 dan F2, dengan menganggap gaya F, Fr and F2 adarah gaya yang setitik tangkap (seasar). Besar (panjang) gaya F, Fr dan F2 haruslah dibuat sebanding dengan nilai-nilaiyang didapat pada pengukuran di atas. Gambar gaya Fe, gaya penyetimbang gaya F. Gambar 2.5 Mencari resultan dua gaya 7. 8.
  • 4. Kontlnaagan )aa Rosillan Qaga 9. Gambar parallelogram menggunakan F.r dan F2 sebagai sisi-sisinya. Lalu gambar diagonalnya Apa yang dapat Anda katakan mengenai diagonal ini dan F"? F. KESIMPULAN 1. Jika percobaan telah dilakukan dengan baik, yaitu kesalahan yang terjadi kecil, seharusnya didapatkan bahwa diagonal paralelogram FrFz adalah boleh dikatakan sama dengan F", baik dalam panjang maupun arahnya. Karena Fr dan F2 dalam keadaan setimbang dengan F, F1 dan Fz secara bersama-sama merupakan penyetimbang gaya F. Oleh karen itu, F", atau diagonal paralelogram itu, adalah sama dengan gabungan Fr dan F2. Gaya itu, F", adalah resultan F,r dan Fz. 2. Secara grafik, resultan dua gaya seasal dapat ditentukan derlPgan menggambar vektor gaya sebagai sisi-sisi paralelogram, dan selanjutnya menggambar diagonal paralelogram untuk mendapat resultan dua gaya tersebut. 3. Konsekuensi logis pernyataan di atas ialah, jika ada lebih dari dua gaya, resultan dua gaya dapat ditentukan, dan selanjutnya resultan dua gaya tadi dan gaya yang lain dapat juga ditentukan dengan prinsip yang sama, dan demikian seterusnya 4. Sejumlah gaya setangkap dapat diganti dengan sebuah gaya tunggalyang disebut resultan gaya. 5. Benda dikatakan dalam keadaan setimbang jika memenuhi hubungan: IF1= I (penjumlahan vektor) G. PERTANYAAN 1. Tentukan secara.grafik resultan tiga gaya F1, F2danF3 pada Gambar 2.6. 2. Berpengaruhkan urutan penjumlahan gaya{aya dalam mencari resultan ketiga gaya. Jelaskan jawaban Anda dengan menggunakan Gambar 2.6! Gambar 2.6 3. Jelaskan bagaimana cara Anda menentukan resultan 4 buah gaya!