SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
CERMIN DATAR DAN CERMIN SUDUT
DISUSUN OLEH :
1. FAJAR G MANURUNG
2. NICOLAS F SIMANUNGKALIT
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kesehatan
dan berkatNya. Khususnya kepada kami sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini yang
bertemakan tentang “ Cermin Datar dan Cermin Sudut”.
Kami menyadari bahwa penuyusan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekeliruan baik
dari penulisan atau tata letak kata serta pengucapan. Oleh karena itu kami berharap bagi
semua kalangan pembaca makalah ini berkenan memberikan saran dan kritik guna
membangun makalah ini agar menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Dosen kami yaitu
Ibu Apriani Sijabat,S.Si/ABS yang senantiasa memberikan kami pengarahan guna
penyusunan makalah ini serta kepada teman-teman seluruhnya yang telah berpartisipasi
memberikan sokongan dan dukungan.
Kami berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya dan bagi
pelajar khususnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Pengertian Cermin.......................................................................................................... 1
1.2. Latar belakang penulisan............................................................................................... 1
1.3. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.4. Tujuan............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Cermin Datar.................................................................................................................. 2
2.1.1. Pemantulan Bayangan pada Cermin Datar............................................................ 2
2.1.2. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar.......................................................... 2
2.2. Hukum Pemantulan Snellius............................................................................................ 5
2.3. Cermin Sudut.................................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................... 8
3.2. Saran................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Cermin
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Cermin yang dibuat paling awal adalah kepingan batu mengkilap
seperti obsidian, sebuah kaca volkanik yang terbentuk secara alami. Cermin obsidian yang
ditemukan di Anatolia (kini Turki), berumur sekitar 6000 SM. Cermin batu mengkilap dari
Amerika tengah dan selatan berumur sekitar 2000 SM.] Cermin dari tembaga yang
mengkilap telah dibuat di Mesopotamia pada 4000 SM dan di Mesir purba pada 3000 SM.
Di China, cermin dari perunggu dibuat pada 2000 SM.
Cermin kaca berlapis logam diciptakan di Sidon (kini Lebanon) pada abad pertama M, dan
cermin kaca dengan sandaran dari daun emas disebutkan oleh seorang pengarang dari
Romawi bernama Pliny dalam buku Natural History miliknya, yang dikarang sekitar tahun
77 M. Orang Romawi juga mengembangkan teknik menciptakan cermin yang kasar dari
kaca hembus yang dilapisi dengan timah yang dilelehkan.
Cermin parabola pantul pertama kali dideskripsikan oleh fisikawan dari Arab bernama Ibn
Sahl pada abad 10. Ibn al-Haytham mendiskusikan cermin cembung dan cekung dalam
geometri bola dan tabung, melakukan beberapa percobaan dengan cermin, dan
menyelesaikan permasalahan menemukan titik di sebuah cermin cembung dimana sinar
yang datang dari satu titik dipantulkan ke titik yang lain. pada abad 11, cermin kaca yang
jernih diproduksi di Al-Andalus.
1.2 Latar belakang penulisan
Adapun yang menjadi latar belakang penulisan makalah kami adalah untuk memenuhi nilai
dari Ibu Dosen kami untuk mengetahui cermin datar dan cermin sudut
1.3. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hukum pemantulan dan sifat bayangan pada cermin datar ?
2. Bagaimanakah menentukan jumlah bayangan ?
3. Mengetahui apa itu Cermin sudut .
1.4. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan hukum pemantulan dan sifat bayangan pada cermin datar.
2. Menjelaskan cara menentukan jumlah bayangan
3. Menjelaskan tentang cermin sudut
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 CERMIN DATAR
Cermin Datar adalah Salah satu cermin yang memiliki permukaan datar licin dan dapat
menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan.Cermin datar bersifat memantulkan
bayangan yang ada sama besar dengan benda aslinya.Contoh cermin datar banyak kita jumpai
pada Lemari Pakaian, cermin kamar mandi, dan cermin pada peralatan make up.
2.1.1. Pemantulan Bayangan pada Cermin Datar
Ketika kamu berdiri di depan cermin datar, bagaimanakah bayanganmu? Tampak bahwa
kamu dapat melihat bayanganmu. Tetapi bayanganmu tidak dapat ditangkap oleh layar
Sifat bayangan pada cermin datar :
1. Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda.
2. Bayangan yang terjadi sama tegak.
3. Jarak benda sama dengan jarak bayangan
4. Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda menjadi bagian
kirinya.
5. Bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap
oleh layar.
2.1.2. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar
Ketika kamu bercermin, bayanganmu tidak pernah dapat dipegang atau ditangkap
dengan layar. Bayangan seperti itu disebut bayangan maya atau bayangan semu. Bayangan
maya selalu terletak di belakang cermin. Bayangan ini terbentuk karena sinar-sinar pantul
yang teratur pada cermin. Oleh karena itu, kamu dapat menentukan sifat-sifat bayangan pada
cermin datar.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut.
a. Bayangannya maya.
b. Bayangannya sama tegak dengan bendanya.
c. Bayangannya sama besar dengan bendanya.
d. Bayangannya sama tinggi dengan bendanya.
Keteraturan sinar-sinar pantul pada cermin datar dapat digunakan untuk menggambarkan
bayangan secara grafis dengan cara menggambarkan sinar datang dan sinar pantulnya.
Cara menggambar bayangan dengan perjalanan cahaya adalah sebagai berikut.
Gambar bayangan pada cermin datar.
2
1. Buatlah dua berkas sinar datang sembarang ke permukaan cermin dari bagian atas benda
dan dari bagian bawah benda.
2. Buatlah sinar pantul dengan menggunakan Hukum Pemantul an Cahaya, yaitu sudut
datang sama dengan sudut pantul.
3. Perpanjang sinar pantul tersebut hingga bertemu pada satu titik.
4. Pertemuan titik itu adalah bayangan dari benda tersebut, terbentuk bayangan A' B'.
Bayangan yang terbentuk adalah hasil perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul
sehingga disebut sinar maya
Untuk melukis bayangan pada cermin datar sangat mudah. Gunakan saja hukum
pemantulan cahaya yang telah Anda pelajari pada Kegiatan 1. Misalkan saja Anda hendak
menentukan bayangan benda O sebagaimana terlihat pada Gambar 8 di bawah. Misalkan
sinar datang dari O ke C, lalu dari titik C ditarik garis normal tegak lurus permukaan
cermin. Dengan bantuan busur derajat, ukurlah besar sudut datang (i) yakni sudut yang
dibentuk oleh OC dan garis normal. Selanjutnya buatlah sudut pantul (r) yaitu sudut
antara garis normal dan sinar pantul CD yang besarnya sama dengan sudut datang. Posisi
bayangan dapat ditentukan dengan memperpanjang sinar pantul CD dari C ke O’ yang
berpotongan dengan garis OO’ melalui B.
Gambar 9.
Melukis pembentukan bayangan benda O menggunakan hukum pemantulan cahaya.
Bila Anda ukur akan Anda dapatkan bahwa jarak BO = BO’. Dengan bantuan geometri dapat
juga Anda buktikan kebenaran ini. Pada Gambar 8 sudut BOC = sudut datang
(berseberangan) dan sudut BO’C = sudut pantul (sehadap). Karena sudut datang = sudut
pantul, maka Anda dapatkan sudut BOC = sudut BO’C. Sementara itu sudut CBO = CBO’
(sama-sama tegak lurus) sehingga dapat disimpulkan bahwa segitiga CBO sama dan
sebangun dengan segitiga CBO’. Akibatnya panjang BO = BO’. Dalam hal ini BO = jarak
benda BO’ = jarak bayangan. Pada cermin datar selalu didapatkan bahwa jarak benda sama
dengan jarak bayangan. Mudah, bukan?
Gambar 10.
Melukis bayangan sebuah pensilmenggunakan hukum pemantulan cahaya.
3
Bayangan sebuah pensil di depan cermin datar pada gambar 10 dapat ditentukan dengan
menggunakan hukum pemantulan cahaya. Cara melukisnya sama seperti melukis benda O
pada gambar 9. Hanya saja untuk benda yang memiliki tinggi seperti pensil ini Anda harus
melukis jalannya sinar datang dan sinar pantul minimal untuk dua titik yakni A dan B.
Dengan pembuktian yang serupa dengan gambar 9 Anda akan dapatkan bahwa AF = A’F dan
tinggi AB = A’B’. Jadi pada cermin datar tidak hanya jarak benda sama dengan jarak
bayangan tetapi juga bahwa tinggi benda sama dengan tinggi bayangan.
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus menggunakan
cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.
L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai setinggi;
H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin
h = tinggi orang / benda (m)
x = jarak mata ke ujung kepala
Manfaat cermin datar dalam kehidupan sehari-hari :
- Cermin
- Kaca Jendela
- kaca mobil
- pemanas air
- cermin tenaga surya
4
2.2 HUKUM PEMANTULAN SNELLIUS
Ada yang kenal Willebrord Snellius? Ia adalah salah satu tokoh penting dalam dunia
fisika modern. Imuwan kelahiran leiden, Belanda inilah yang menemukan hukum pemantulan
cahaya. Snellius adalah seorang profesor matematika di Universitas Leiden Belanda. Dalah
hukum temuannya snellius mengatakan:
2.2.1 HUKUM I SNELLIUS
Berbunyi : Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2.2.2 HUKUM II SNELLIUS
Berbunyi : Jika sinar datang dari Medium kurang rapat ke medium lebih rapat ,
sinar dibelokkan mendekati garis normal . Jika kebalikannya , sinar datang dari
medium lebih rapat ke medium kurang rapat , sinar dibelokkan menjauhi garis
normal
Apa yang dimaksud sinar datang, sinar pantul, garis normal, bidang datar? Berikut
jawabaannya
Sinar datang : sinar yang mengarah pada benda
Sinar pantul : sinar yang dihasilkan dari pemantulan sinar datang oleh bidang datar
Titik Pantul : titik berkas sinar datang dipantulkan, sering disebut titik datang atau titik sinar
jatuh
Garis noral : garis khayal yang dibuat melalui titik pantul dan tegak lurus dengan permukaan
benda
Sudut datang : sudut yang dibentuk oleh berkasa sinar datang dengan garis normal
Sudut Pantul : sudut yang dibentuk oleh berkas sinar pantul dengan garis normal
Rumus hukum pemantulan cahaya sebagai berikut
θi = θr
5
2.3. CERMIN SUDUT
Jika Dua Cermin datar diletakkan saling berhadapan dan mengapit suatu sudut, maka
kedua cermin membentuk bayangan dari suatu benda yang banyaknya bergantung pada sudut
antara kedua cermin.
Bayangan yang dibentuk oleh salah-satu cermin merupakan benda untuk cermin yang lain.
Secara matematik, jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar yang berhadapan
saling mengapit sudut dirumuskan :
N = Jumlah bayangan yang dibentuk oleh kedua cermin datar
α= Sudut antara kedua cermin datar
Bayangan yang dibentuk oleh 2 cermin datar dengan sudut lancip
Jika sobat punya dua cermin datar yang membentuk sudut lancip (θ) maka jumlah bayangan
benda (n) yang dibentuk oleh cermin tersebut dapat dicari dengan rumus berikut
6
dengan ketentuan jika
360/A = GENAP, maka m = 1
360/A = GANJIL, maka m = 0
7
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Setiap benda yang terdapat didepan cermin datar akan dipantulkan lagi sesuai atau
sama besar dengan benda tersebut. Begitu pula dengan jarak benda dan tinggi benda. Namun
akan terjadi pertukaran anatara sisi kiri dan sisi kanan dan bayangan pada cermin merupakan
bayangan semu. Pembentukkan bayangan pada 2 buah cermin datar yang diletakkan
sedemikian rupa sehingga membentuk sudut tertentu dan diletakan sebuah benda di antara
kedua cermin tersebut, maka bayangan yang dibentuk cermin yang satu merupakan benda
bagi cermin yang lain.
3.2. SARAN
Semoga apa yang telah kita pelajari dalam makalah ini bisa bermanfaat dimasa yang
akan datang dan kiranya juga memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan bagi semua
pelajar umumnya. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
8
DAFTAR PUSTAKA
 http://rumushitung.com/2013/03/10/cermin-datar-cermin-cekung-cermin-
cembung/
 http://srikandybae.blogspot.com/2012/04/makalah-cermin-datar.html
 http://justmehikma.blogspot.com/2013/03/rumus-fisika-cermin-lensa-
dan-pembiasan.html
 http://www.racheldigdo.blog.com/2010/10/20/refleksi-dua-cermin-datar-
yang-membentuk-sudut/
9

More Related Content

What's hot

Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
nooraisy22
 
BAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZBAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZ
Khairi Ramdhani
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Erliana Amalia Diandra
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekasFitriyana Migumi
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
denson siburian
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
emildaemiliano
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Farah Pranidasari
 
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
FaqihUddin4
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
aji indras
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
umammuhammad27
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
rendrafauzi
 
Percobaan hukum hooke
Percobaan hukum hookePercobaan hukum hooke
Percobaan hukum hooke
Sudarwanto Wongsodiharjo
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekung
KLOTILDAJENIRITA
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
PT. SASA
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Annisa Icha
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Azizah Fitria Sari
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
Kevin Maulana
 

What's hot (20)

Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
 
BAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZBAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZ
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
 
Percobaan hukum hooke
Percobaan hukum hookePercobaan hukum hooke
Percobaan hukum hooke
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekung
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 

Viewers also liked

PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)RahmaatwinZ17
 
Pembentukan bayangan pada cermin
Pembentukan bayangan pada cerminPembentukan bayangan pada cermin
Pembentukan bayangan pada cermin
Laras Kinanti Mutiara Putri
 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Windawati
 
Rpp cermin datar materi smp kelas vii
Rpp cermin datar materi smp kelas viiRpp cermin datar materi smp kelas vii
Rpp cermin datar materi smp kelas vii
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
Ridho Pasopati
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikKhy47
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
Gita Puspita
 
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaPerc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
Ira Putri Jambak
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikLiviany Wullur
 
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahayaLaporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
Annisa Icha
 
Cahaya dan optik
Cahaya dan optikCahaya dan optik
Cahaya dan optik
rozi arrozi
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
Abdur Rohim
 
Cahaya dan cermin cekung (revisi)
Cahaya dan cermin cekung (revisi)Cahaya dan cermin cekung (revisi)
Cahaya dan cermin cekung (revisi)FKIP UHO
 
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Revika Nurul Fadillah
 
Praktikum membuat pelangi
Praktikum membuat pelangiPraktikum membuat pelangi
Praktikum membuat pelangi
Sheryl Canely
 

Viewers also liked (20)

Pemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datarPemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datar
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
 
Pembentukan bayangan pada cermin
Pembentukan bayangan pada cerminPembentukan bayangan pada cermin
Pembentukan bayangan pada cermin
 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1
 
Rpp cermin datar materi smp kelas vii
Rpp cermin datar materi smp kelas viiRpp cermin datar materi smp kelas vii
Rpp cermin datar materi smp kelas vii
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
Meteri Cahaya
Meteri CahayaMeteri Cahaya
Meteri Cahaya
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaPerc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
 
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahayaLaporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
 
Cahaya dan optik
Cahaya dan optikCahaya dan optik
Cahaya dan optik
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
 
Cahaya dan cermin cekung (revisi)
Cahaya dan cermin cekung (revisi)Cahaya dan cermin cekung (revisi)
Cahaya dan cermin cekung (revisi)
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
 
Praktikum membuat pelangi
Praktikum membuat pelangiPraktikum membuat pelangi
Praktikum membuat pelangi
 

Similar to Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)

materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulan
mrsfabian
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11Nanda Reda
 
Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)
junhidayat1
 
Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
Jun Hidayat
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
Ria Astariyan
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
nooraisy22
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Amphie Yuurisman
 
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
RustynaHasanEffendy
 
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptxKELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
ssuserd846b6
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
rinaldo sikumbang
 
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdfLKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
Daud Ronal Huatagaol
 
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Rahma Setiayu
 
hisbulloh huda bab cahaya smp. kls 8Lks ii
hisbulloh huda bab cahaya smp. kls 8Lks iihisbulloh huda bab cahaya smp. kls 8Lks ii
hisbulloh huda bab cahaya smp. kls 8Lks ii
Hisbulloh Huda
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
ruy pudjo
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
Agus Salim
 
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptxAlat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
isaayufatimah
 
Tugas 2_1804381_Sherlin Illene.docx
Tugas 2_1804381_Sherlin Illene.docxTugas 2_1804381_Sherlin Illene.docx
Tugas 2_1804381_Sherlin Illene.docx
SherlinIllene1
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
Anifah Anifah
 

Similar to Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0) (20)

materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulan
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)
 
Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
 
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
 
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptxKELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
 
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdfLKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
 
Light
LightLight
Light
 
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
 
hisbulloh huda bab cahaya smp. kls 8Lks ii
hisbulloh huda bab cahaya smp. kls 8Lks iihisbulloh huda bab cahaya smp. kls 8Lks ii
hisbulloh huda bab cahaya smp. kls 8Lks ii
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptxAlat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
 
Tugas 2_1804381_Sherlin Illene.docx
Tugas 2_1804381_Sherlin Illene.docxTugas 2_1804381_Sherlin Illene.docx
Tugas 2_1804381_Sherlin Illene.docx
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 

Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)

  • 1. MAKALAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR CERMIN DATAR DAN CERMIN SUDUT DISUSUN OLEH : 1. FAJAR G MANURUNG 2. NICOLAS F SIMANUNGKALIT TAHUN AJARAN 2014/2015 KATA PENGANTAR
  • 2. Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kesehatan dan berkatNya. Khususnya kepada kami sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini yang bertemakan tentang “ Cermin Datar dan Cermin Sudut”. Kami menyadari bahwa penuyusan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekeliruan baik dari penulisan atau tata letak kata serta pengucapan. Oleh karena itu kami berharap bagi semua kalangan pembaca makalah ini berkenan memberikan saran dan kritik guna membangun makalah ini agar menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Dosen kami yaitu Ibu Apriani Sijabat,S.Si/ABS yang senantiasa memberikan kami pengarahan guna penyusunan makalah ini serta kepada teman-teman seluruhnya yang telah berpartisipasi memberikan sokongan dan dukungan. Kami berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya dan bagi pelajar khususnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Penyusun i DAFTAR ISI
  • 3. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1.Pengertian Cermin.......................................................................................................... 1 1.2. Latar belakang penulisan............................................................................................... 1 1.3. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1 1.4. Tujuan............................................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Cermin Datar.................................................................................................................. 2 2.1.1. Pemantulan Bayangan pada Cermin Datar............................................................ 2 2.1.2. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar.......................................................... 2 2.2. Hukum Pemantulan Snellius............................................................................................ 5 2.3. Cermin Sudut.................................................................................................................. 6 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan....................................................................................................................... 8 3.2. Saran................................................................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9 ii BAB I
  • 4. PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Cermin Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan. Cermin yang dibuat paling awal adalah kepingan batu mengkilap seperti obsidian, sebuah kaca volkanik yang terbentuk secara alami. Cermin obsidian yang ditemukan di Anatolia (kini Turki), berumur sekitar 6000 SM. Cermin batu mengkilap dari Amerika tengah dan selatan berumur sekitar 2000 SM.] Cermin dari tembaga yang mengkilap telah dibuat di Mesopotamia pada 4000 SM dan di Mesir purba pada 3000 SM. Di China, cermin dari perunggu dibuat pada 2000 SM. Cermin kaca berlapis logam diciptakan di Sidon (kini Lebanon) pada abad pertama M, dan cermin kaca dengan sandaran dari daun emas disebutkan oleh seorang pengarang dari Romawi bernama Pliny dalam buku Natural History miliknya, yang dikarang sekitar tahun 77 M. Orang Romawi juga mengembangkan teknik menciptakan cermin yang kasar dari kaca hembus yang dilapisi dengan timah yang dilelehkan. Cermin parabola pantul pertama kali dideskripsikan oleh fisikawan dari Arab bernama Ibn Sahl pada abad 10. Ibn al-Haytham mendiskusikan cermin cembung dan cekung dalam geometri bola dan tabung, melakukan beberapa percobaan dengan cermin, dan menyelesaikan permasalahan menemukan titik di sebuah cermin cembung dimana sinar yang datang dari satu titik dipantulkan ke titik yang lain. pada abad 11, cermin kaca yang jernih diproduksi di Al-Andalus. 1.2 Latar belakang penulisan Adapun yang menjadi latar belakang penulisan makalah kami adalah untuk memenuhi nilai dari Ibu Dosen kami untuk mengetahui cermin datar dan cermin sudut 1.3. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hukum pemantulan dan sifat bayangan pada cermin datar ? 2. Bagaimanakah menentukan jumlah bayangan ? 3. Mengetahui apa itu Cermin sudut . 1.4. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan hukum pemantulan dan sifat bayangan pada cermin datar. 2. Menjelaskan cara menentukan jumlah bayangan 3. Menjelaskan tentang cermin sudut 1 BAB II
  • 5. PEMBAHASAN 2.1 CERMIN DATAR Cermin Datar adalah Salah satu cermin yang memiliki permukaan datar licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan.Cermin datar bersifat memantulkan bayangan yang ada sama besar dengan benda aslinya.Contoh cermin datar banyak kita jumpai pada Lemari Pakaian, cermin kamar mandi, dan cermin pada peralatan make up. 2.1.1. Pemantulan Bayangan pada Cermin Datar Ketika kamu berdiri di depan cermin datar, bagaimanakah bayanganmu? Tampak bahwa kamu dapat melihat bayanganmu. Tetapi bayanganmu tidak dapat ditangkap oleh layar Sifat bayangan pada cermin datar : 1. Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda. 2. Bayangan yang terjadi sama tegak. 3. Jarak benda sama dengan jarak bayangan 4. Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda menjadi bagian kirinya. 5. Bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar. 2.1.2. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar Ketika kamu bercermin, bayanganmu tidak pernah dapat dipegang atau ditangkap dengan layar. Bayangan seperti itu disebut bayangan maya atau bayangan semu. Bayangan maya selalu terletak di belakang cermin. Bayangan ini terbentuk karena sinar-sinar pantul yang teratur pada cermin. Oleh karena itu, kamu dapat menentukan sifat-sifat bayangan pada cermin datar. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut. a. Bayangannya maya. b. Bayangannya sama tegak dengan bendanya. c. Bayangannya sama besar dengan bendanya. d. Bayangannya sama tinggi dengan bendanya. Keteraturan sinar-sinar pantul pada cermin datar dapat digunakan untuk menggambarkan bayangan secara grafis dengan cara menggambarkan sinar datang dan sinar pantulnya. Cara menggambar bayangan dengan perjalanan cahaya adalah sebagai berikut. Gambar bayangan pada cermin datar. 2
  • 6. 1. Buatlah dua berkas sinar datang sembarang ke permukaan cermin dari bagian atas benda dan dari bagian bawah benda. 2. Buatlah sinar pantul dengan menggunakan Hukum Pemantul an Cahaya, yaitu sudut datang sama dengan sudut pantul. 3. Perpanjang sinar pantul tersebut hingga bertemu pada satu titik. 4. Pertemuan titik itu adalah bayangan dari benda tersebut, terbentuk bayangan A' B'. Bayangan yang terbentuk adalah hasil perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul sehingga disebut sinar maya Untuk melukis bayangan pada cermin datar sangat mudah. Gunakan saja hukum pemantulan cahaya yang telah Anda pelajari pada Kegiatan 1. Misalkan saja Anda hendak menentukan bayangan benda O sebagaimana terlihat pada Gambar 8 di bawah. Misalkan sinar datang dari O ke C, lalu dari titik C ditarik garis normal tegak lurus permukaan cermin. Dengan bantuan busur derajat, ukurlah besar sudut datang (i) yakni sudut yang dibentuk oleh OC dan garis normal. Selanjutnya buatlah sudut pantul (r) yaitu sudut antara garis normal dan sinar pantul CD yang besarnya sama dengan sudut datang. Posisi bayangan dapat ditentukan dengan memperpanjang sinar pantul CD dari C ke O’ yang berpotongan dengan garis OO’ melalui B. Gambar 9. Melukis pembentukan bayangan benda O menggunakan hukum pemantulan cahaya. Bila Anda ukur akan Anda dapatkan bahwa jarak BO = BO’. Dengan bantuan geometri dapat juga Anda buktikan kebenaran ini. Pada Gambar 8 sudut BOC = sudut datang (berseberangan) dan sudut BO’C = sudut pantul (sehadap). Karena sudut datang = sudut pantul, maka Anda dapatkan sudut BOC = sudut BO’C. Sementara itu sudut CBO = CBO’ (sama-sama tegak lurus) sehingga dapat disimpulkan bahwa segitiga CBO sama dan sebangun dengan segitiga CBO’. Akibatnya panjang BO = BO’. Dalam hal ini BO = jarak benda BO’ = jarak bayangan. Pada cermin datar selalu didapatkan bahwa jarak benda sama dengan jarak bayangan. Mudah, bukan? Gambar 10. Melukis bayangan sebuah pensilmenggunakan hukum pemantulan cahaya. 3
  • 7. Bayangan sebuah pensil di depan cermin datar pada gambar 10 dapat ditentukan dengan menggunakan hukum pemantulan cahaya. Cara melukisnya sama seperti melukis benda O pada gambar 9. Hanya saja untuk benda yang memiliki tinggi seperti pensil ini Anda harus melukis jalannya sinar datang dan sinar pantul minimal untuk dua titik yakni A dan B. Dengan pembuktian yang serupa dengan gambar 9 Anda akan dapatkan bahwa AF = A’F dan tinggi AB = A’B’. Jadi pada cermin datar tidak hanya jarak benda sama dengan jarak bayangan tetapi juga bahwa tinggi benda sama dengan tinggi bayangan. Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya. L = panjang minimal cermin (m) h = tinggi benda (m) Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai setinggi; H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin h = tinggi orang / benda (m) x = jarak mata ke ujung kepala Manfaat cermin datar dalam kehidupan sehari-hari : - Cermin - Kaca Jendela - kaca mobil - pemanas air - cermin tenaga surya 4
  • 8. 2.2 HUKUM PEMANTULAN SNELLIUS Ada yang kenal Willebrord Snellius? Ia adalah salah satu tokoh penting dalam dunia fisika modern. Imuwan kelahiran leiden, Belanda inilah yang menemukan hukum pemantulan cahaya. Snellius adalah seorang profesor matematika di Universitas Leiden Belanda. Dalah hukum temuannya snellius mengatakan: 2.2.1 HUKUM I SNELLIUS Berbunyi : Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar 2.2.2 HUKUM II SNELLIUS Berbunyi : Jika sinar datang dari Medium kurang rapat ke medium lebih rapat , sinar dibelokkan mendekati garis normal . Jika kebalikannya , sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat , sinar dibelokkan menjauhi garis normal Apa yang dimaksud sinar datang, sinar pantul, garis normal, bidang datar? Berikut jawabaannya Sinar datang : sinar yang mengarah pada benda Sinar pantul : sinar yang dihasilkan dari pemantulan sinar datang oleh bidang datar Titik Pantul : titik berkas sinar datang dipantulkan, sering disebut titik datang atau titik sinar jatuh Garis noral : garis khayal yang dibuat melalui titik pantul dan tegak lurus dengan permukaan benda Sudut datang : sudut yang dibentuk oleh berkasa sinar datang dengan garis normal Sudut Pantul : sudut yang dibentuk oleh berkas sinar pantul dengan garis normal Rumus hukum pemantulan cahaya sebagai berikut θi = θr 5
  • 9. 2.3. CERMIN SUDUT Jika Dua Cermin datar diletakkan saling berhadapan dan mengapit suatu sudut, maka kedua cermin membentuk bayangan dari suatu benda yang banyaknya bergantung pada sudut antara kedua cermin. Bayangan yang dibentuk oleh salah-satu cermin merupakan benda untuk cermin yang lain. Secara matematik, jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar yang berhadapan saling mengapit sudut dirumuskan : N = Jumlah bayangan yang dibentuk oleh kedua cermin datar α= Sudut antara kedua cermin datar Bayangan yang dibentuk oleh 2 cermin datar dengan sudut lancip Jika sobat punya dua cermin datar yang membentuk sudut lancip (θ) maka jumlah bayangan benda (n) yang dibentuk oleh cermin tersebut dapat dicari dengan rumus berikut 6
  • 10. dengan ketentuan jika 360/A = GENAP, maka m = 1 360/A = GANJIL, maka m = 0 7
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN Setiap benda yang terdapat didepan cermin datar akan dipantulkan lagi sesuai atau sama besar dengan benda tersebut. Begitu pula dengan jarak benda dan tinggi benda. Namun akan terjadi pertukaran anatara sisi kiri dan sisi kanan dan bayangan pada cermin merupakan bayangan semu. Pembentukkan bayangan pada 2 buah cermin datar yang diletakkan sedemikian rupa sehingga membentuk sudut tertentu dan diletakan sebuah benda di antara kedua cermin tersebut, maka bayangan yang dibentuk cermin yang satu merupakan benda bagi cermin yang lain. 3.2. SARAN Semoga apa yang telah kita pelajari dalam makalah ini bisa bermanfaat dimasa yang akan datang dan kiranya juga memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan bagi semua pelajar umumnya. Akhir kata kami ucapkan terimakasih. 8
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  http://rumushitung.com/2013/03/10/cermin-datar-cermin-cekung-cermin- cembung/  http://srikandybae.blogspot.com/2012/04/makalah-cermin-datar.html  http://justmehikma.blogspot.com/2013/03/rumus-fisika-cermin-lensa- dan-pembiasan.html  http://www.racheldigdo.blog.com/2010/10/20/refleksi-dua-cermin-datar- yang-membentuk-sudut/ 9