"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
Salah satu kegiatan yang mungkin kamu lakukan sebelum berangkat ke sekolah adalah berdiri di depan cermin, untuk melihat apakah kamu sudah rapi atau belum. Bahkan sering
kali dalam perjalanan, kamu ditemani cermin. Tahukah kamu bahwa cermin yang kamu pakai untuk berkaca setiap hari adalah sebuah cermin datar? Jika seberkas cahaya mengenai cermin datar maka cahaya tersebut dipantulkan secara teratur. Peristiwa pemantulan cahayapada cermin datar menyebabkan pembentukan bayangan benda oleh cermin.
Kompetensi Dasar
1. Memahami pengertian cahaya, sifat-sifat cahaya dan peristiwa-peristiwa sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari
2. Menunjukkan sifat-sifat cahaya
3. Memahami perbedaan cermin dan lensa sebagai optik sederhana serta sinar-sinar istimewanya
4. Memahami beberapa optik yang lebih canggih, seperti mikroskop, periskop dan lainnya serta kegunaanya.
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
1. MAKALAH PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
CERMIN DATAR DAN CERMIN SUDUT
DISUSUN OLEH :
1. FAJAR G MANURUNG
2. NICOLAS F SIMANUNGKALIT
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
2. Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kesehatan
dan berkatNya. Khususnya kepada kami sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini yang
bertemakan tentang “ Cermin Datar dan Cermin Sudut”.
Kami menyadari bahwa penuyusan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekeliruan baik
dari penulisan atau tata letak kata serta pengucapan. Oleh karena itu kami berharap bagi
semua kalangan pembaca makalah ini berkenan memberikan saran dan kritik guna
membangun makalah ini agar menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Dosen kami yaitu
Ibu Apriani Sijabat,S.Si/ABS yang senantiasa memberikan kami pengarahan guna
penyusunan makalah ini serta kepada teman-teman seluruhnya yang telah berpartisipasi
memberikan sokongan dan dukungan.
Kami berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya dan bagi
pelajar khususnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Penyusun
i
DAFTAR ISI
3. HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Pengertian Cermin.......................................................................................................... 1
1.2. Latar belakang penulisan............................................................................................... 1
1.3. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.4. Tujuan............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Cermin Datar.................................................................................................................. 2
2.1.1. Pemantulan Bayangan pada Cermin Datar............................................................ 2
2.1.2. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar.......................................................... 2
2.2. Hukum Pemantulan Snellius............................................................................................ 5
2.3. Cermin Sudut.................................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................... 8
3.2. Saran................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9
ii
BAB I
4. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Cermin
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Cermin yang dibuat paling awal adalah kepingan batu mengkilap
seperti obsidian, sebuah kaca volkanik yang terbentuk secara alami. Cermin obsidian yang
ditemukan di Anatolia (kini Turki), berumur sekitar 6000 SM. Cermin batu mengkilap dari
Amerika tengah dan selatan berumur sekitar 2000 SM.] Cermin dari tembaga yang
mengkilap telah dibuat di Mesopotamia pada 4000 SM dan di Mesir purba pada 3000 SM.
Di China, cermin dari perunggu dibuat pada 2000 SM.
Cermin kaca berlapis logam diciptakan di Sidon (kini Lebanon) pada abad pertama M, dan
cermin kaca dengan sandaran dari daun emas disebutkan oleh seorang pengarang dari
Romawi bernama Pliny dalam buku Natural History miliknya, yang dikarang sekitar tahun
77 M. Orang Romawi juga mengembangkan teknik menciptakan cermin yang kasar dari
kaca hembus yang dilapisi dengan timah yang dilelehkan.
Cermin parabola pantul pertama kali dideskripsikan oleh fisikawan dari Arab bernama Ibn
Sahl pada abad 10. Ibn al-Haytham mendiskusikan cermin cembung dan cekung dalam
geometri bola dan tabung, melakukan beberapa percobaan dengan cermin, dan
menyelesaikan permasalahan menemukan titik di sebuah cermin cembung dimana sinar
yang datang dari satu titik dipantulkan ke titik yang lain. pada abad 11, cermin kaca yang
jernih diproduksi di Al-Andalus.
1.2 Latar belakang penulisan
Adapun yang menjadi latar belakang penulisan makalah kami adalah untuk memenuhi nilai
dari Ibu Dosen kami untuk mengetahui cermin datar dan cermin sudut
1.3. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hukum pemantulan dan sifat bayangan pada cermin datar ?
2. Bagaimanakah menentukan jumlah bayangan ?
3. Mengetahui apa itu Cermin sudut .
1.4. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan hukum pemantulan dan sifat bayangan pada cermin datar.
2. Menjelaskan cara menentukan jumlah bayangan
3. Menjelaskan tentang cermin sudut
1
BAB II
5. PEMBAHASAN
2.1 CERMIN DATAR
Cermin Datar adalah Salah satu cermin yang memiliki permukaan datar licin dan dapat
menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan.Cermin datar bersifat memantulkan
bayangan yang ada sama besar dengan benda aslinya.Contoh cermin datar banyak kita jumpai
pada Lemari Pakaian, cermin kamar mandi, dan cermin pada peralatan make up.
2.1.1. Pemantulan Bayangan pada Cermin Datar
Ketika kamu berdiri di depan cermin datar, bagaimanakah bayanganmu? Tampak bahwa
kamu dapat melihat bayanganmu. Tetapi bayanganmu tidak dapat ditangkap oleh layar
Sifat bayangan pada cermin datar :
1. Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda.
2. Bayangan yang terjadi sama tegak.
3. Jarak benda sama dengan jarak bayangan
4. Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda menjadi bagian
kirinya.
5. Bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap
oleh layar.
2.1.2. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar
Ketika kamu bercermin, bayanganmu tidak pernah dapat dipegang atau ditangkap
dengan layar. Bayangan seperti itu disebut bayangan maya atau bayangan semu. Bayangan
maya selalu terletak di belakang cermin. Bayangan ini terbentuk karena sinar-sinar pantul
yang teratur pada cermin. Oleh karena itu, kamu dapat menentukan sifat-sifat bayangan pada
cermin datar.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut.
a. Bayangannya maya.
b. Bayangannya sama tegak dengan bendanya.
c. Bayangannya sama besar dengan bendanya.
d. Bayangannya sama tinggi dengan bendanya.
Keteraturan sinar-sinar pantul pada cermin datar dapat digunakan untuk menggambarkan
bayangan secara grafis dengan cara menggambarkan sinar datang dan sinar pantulnya.
Cara menggambar bayangan dengan perjalanan cahaya adalah sebagai berikut.
Gambar bayangan pada cermin datar.
2
6. 1. Buatlah dua berkas sinar datang sembarang ke permukaan cermin dari bagian atas benda
dan dari bagian bawah benda.
2. Buatlah sinar pantul dengan menggunakan Hukum Pemantul an Cahaya, yaitu sudut
datang sama dengan sudut pantul.
3. Perpanjang sinar pantul tersebut hingga bertemu pada satu titik.
4. Pertemuan titik itu adalah bayangan dari benda tersebut, terbentuk bayangan A' B'.
Bayangan yang terbentuk adalah hasil perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul
sehingga disebut sinar maya
Untuk melukis bayangan pada cermin datar sangat mudah. Gunakan saja hukum
pemantulan cahaya yang telah Anda pelajari pada Kegiatan 1. Misalkan saja Anda hendak
menentukan bayangan benda O sebagaimana terlihat pada Gambar 8 di bawah. Misalkan
sinar datang dari O ke C, lalu dari titik C ditarik garis normal tegak lurus permukaan
cermin. Dengan bantuan busur derajat, ukurlah besar sudut datang (i) yakni sudut yang
dibentuk oleh OC dan garis normal. Selanjutnya buatlah sudut pantul (r) yaitu sudut
antara garis normal dan sinar pantul CD yang besarnya sama dengan sudut datang. Posisi
bayangan dapat ditentukan dengan memperpanjang sinar pantul CD dari C ke O’ yang
berpotongan dengan garis OO’ melalui B.
Gambar 9.
Melukis pembentukan bayangan benda O menggunakan hukum pemantulan cahaya.
Bila Anda ukur akan Anda dapatkan bahwa jarak BO = BO’. Dengan bantuan geometri dapat
juga Anda buktikan kebenaran ini. Pada Gambar 8 sudut BOC = sudut datang
(berseberangan) dan sudut BO’C = sudut pantul (sehadap). Karena sudut datang = sudut
pantul, maka Anda dapatkan sudut BOC = sudut BO’C. Sementara itu sudut CBO = CBO’
(sama-sama tegak lurus) sehingga dapat disimpulkan bahwa segitiga CBO sama dan
sebangun dengan segitiga CBO’. Akibatnya panjang BO = BO’. Dalam hal ini BO = jarak
benda BO’ = jarak bayangan. Pada cermin datar selalu didapatkan bahwa jarak benda sama
dengan jarak bayangan. Mudah, bukan?
Gambar 10.
Melukis bayangan sebuah pensilmenggunakan hukum pemantulan cahaya.
3
7. Bayangan sebuah pensil di depan cermin datar pada gambar 10 dapat ditentukan dengan
menggunakan hukum pemantulan cahaya. Cara melukisnya sama seperti melukis benda O
pada gambar 9. Hanya saja untuk benda yang memiliki tinggi seperti pensil ini Anda harus
melukis jalannya sinar datang dan sinar pantul minimal untuk dua titik yakni A dan B.
Dengan pembuktian yang serupa dengan gambar 9 Anda akan dapatkan bahwa AF = A’F dan
tinggi AB = A’B’. Jadi pada cermin datar tidak hanya jarak benda sama dengan jarak
bayangan tetapi juga bahwa tinggi benda sama dengan tinggi bayangan.
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus menggunakan
cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.
L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai setinggi;
H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin
h = tinggi orang / benda (m)
x = jarak mata ke ujung kepala
Manfaat cermin datar dalam kehidupan sehari-hari :
- Cermin
- Kaca Jendela
- kaca mobil
- pemanas air
- cermin tenaga surya
4
8. 2.2 HUKUM PEMANTULAN SNELLIUS
Ada yang kenal Willebrord Snellius? Ia adalah salah satu tokoh penting dalam dunia
fisika modern. Imuwan kelahiran leiden, Belanda inilah yang menemukan hukum pemantulan
cahaya. Snellius adalah seorang profesor matematika di Universitas Leiden Belanda. Dalah
hukum temuannya snellius mengatakan:
2.2.1 HUKUM I SNELLIUS
Berbunyi : Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2.2.2 HUKUM II SNELLIUS
Berbunyi : Jika sinar datang dari Medium kurang rapat ke medium lebih rapat ,
sinar dibelokkan mendekati garis normal . Jika kebalikannya , sinar datang dari
medium lebih rapat ke medium kurang rapat , sinar dibelokkan menjauhi garis
normal
Apa yang dimaksud sinar datang, sinar pantul, garis normal, bidang datar? Berikut
jawabaannya
Sinar datang : sinar yang mengarah pada benda
Sinar pantul : sinar yang dihasilkan dari pemantulan sinar datang oleh bidang datar
Titik Pantul : titik berkas sinar datang dipantulkan, sering disebut titik datang atau titik sinar
jatuh
Garis noral : garis khayal yang dibuat melalui titik pantul dan tegak lurus dengan permukaan
benda
Sudut datang : sudut yang dibentuk oleh berkasa sinar datang dengan garis normal
Sudut Pantul : sudut yang dibentuk oleh berkas sinar pantul dengan garis normal
Rumus hukum pemantulan cahaya sebagai berikut
θi = θr
5
9. 2.3. CERMIN SUDUT
Jika Dua Cermin datar diletakkan saling berhadapan dan mengapit suatu sudut, maka
kedua cermin membentuk bayangan dari suatu benda yang banyaknya bergantung pada sudut
antara kedua cermin.
Bayangan yang dibentuk oleh salah-satu cermin merupakan benda untuk cermin yang lain.
Secara matematik, jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar yang berhadapan
saling mengapit sudut dirumuskan :
N = Jumlah bayangan yang dibentuk oleh kedua cermin datar
α= Sudut antara kedua cermin datar
Bayangan yang dibentuk oleh 2 cermin datar dengan sudut lancip
Jika sobat punya dua cermin datar yang membentuk sudut lancip (θ) maka jumlah bayangan
benda (n) yang dibentuk oleh cermin tersebut dapat dicari dengan rumus berikut
6
11. BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Setiap benda yang terdapat didepan cermin datar akan dipantulkan lagi sesuai atau
sama besar dengan benda tersebut. Begitu pula dengan jarak benda dan tinggi benda. Namun
akan terjadi pertukaran anatara sisi kiri dan sisi kanan dan bayangan pada cermin merupakan
bayangan semu. Pembentukkan bayangan pada 2 buah cermin datar yang diletakkan
sedemikian rupa sehingga membentuk sudut tertentu dan diletakan sebuah benda di antara
kedua cermin tersebut, maka bayangan yang dibentuk cermin yang satu merupakan benda
bagi cermin yang lain.
3.2. SARAN
Semoga apa yang telah kita pelajari dalam makalah ini bisa bermanfaat dimasa yang
akan datang dan kiranya juga memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan bagi semua
pelajar umumnya. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
8