Perkembangan bahasa anak antara usia 5-9 tahun mengalami perkembangan pesat. Pada usia 5 tahun, anak sering menggunakan bahasa untuk meminta dan mengulang untuk perbaikan. Pada usia 6-7 tahun, anak mulai memahami istilah deiktis dan membuat plot naratif. Pada usia 8-9 tahun, anak mengenal makna nonliteral dan mempertimbangkan maksud lain serta memelihara topik melalui perubahan
Dokumen tersebut membahas tentang uji kompetensi guru (UKMPPG) yang dilaksanakan oleh mahasiswa program pascasarjana pendidikan (PPG). Terdapat penjelasan mengenai instrumen penilaian UKMPPG, prosedur pelaksanaan ujian praktik pembelajaran, tugas peserta dan penguji, serta kriteria kelulusan UKMPPG.
Perkembangan bahasa anak antara usia 5-9 tahun mengalami perkembangan pesat. Pada usia 5 tahun, anak sering menggunakan bahasa untuk meminta dan mengulang untuk perbaikan. Pada usia 6-7 tahun, anak mulai memahami istilah deiktis dan membuat plot naratif. Pada usia 8-9 tahun, anak mengenal makna nonliteral dan mempertimbangkan maksud lain serta memelihara topik melalui perubahan
Dokumen tersebut membahas tentang uji kompetensi guru (UKMPPG) yang dilaksanakan oleh mahasiswa program pascasarjana pendidikan (PPG). Terdapat penjelasan mengenai instrumen penilaian UKMPPG, prosedur pelaksanaan ujian praktik pembelajaran, tugas peserta dan penguji, serta kriteria kelulusan UKMPPG.
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Syaidah Ahnur
Dokumen tersebut membahas perubahan kurikulum di Indonesia, mulai dari Kurikulum CBSA 1984 hingga Kurikulum 2013. Kurikulum terus berubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum terbaru adalah Kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada pendekatan saintifik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar pedagogik yang mencakup definisi, asal kata, dan pengertian pedagogik secara umum. Pedagogik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses pembimbingan anak menuju tujuan tertentu agar mampu menyelesaikan tugas hidupnya. Dokumen juga menjelaskan bahwa pedagogik berkaitan erat dengan proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara pendidik dan
Dokumen tersebut membahas konsep kurikulum 2013 yang mencakup pendekatan pembelajaran saintifik, model-model pembelajaran seperti PBL dan PJBL, serta penilaian autentik. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran kurikulum 2013 seperti berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas, dan pembelajaran harus bergeser dari diberitahu menjadi aktif mencari tahu. Lima tahapan pembelajaran
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
Dokumen tersebut membahas model dan strategi pembelajaran untuk siswa berbakat, termasuk strategi pembelajaran yang berfokus pada belajar bagaimana belajar, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Juga dibahas model pembelajaran seperti model struktur intelek Guilford dan taksonomi Bloom serta model belajar kreatif Treffinger.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran Pancasila mata pelajaran Pendidikan Pancasila untuk siswa kelas VII SMPN 1 Muntilan. Pembelajaran akan dilaksanakan selama 10 jam pelajaran dan membahas tentang pentingnya mematuhi norma dan aturan yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945."
Dokumen tersebut membahas peran guru dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, di mana guru memainkan peran kunci sebagai pelaksana utama program pendidikan dan pembelajaran karena berinteraksi langsung dengan siswa. Guru perlu terus belajar dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dengan bantuan supervisor guna meningkatkan kualitas sumber daya guru.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya inovasi pendidikan di Indonesia, seperti Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, Kurikulum 1975, Proyek Pamong, SMP Terbuka, pengajaran dengan sistem modul, dan pembaharuan sistem pendidikan tenaga kependidikan. Tujuan dari berbagai upaya tersebut adalah meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan serta memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian hasil belajar, jenis-jenis penilaian yang ada seperti tes formatif, tes sumatif, penilaian proses, penilaian berkala, serta prosedur dan prinsip-prinsip penilaian yang baik dan benar."
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ki Hajar Dewantara memandang bahwa pendidikan harus mendidik sisi lahir dan batin manusia secara seimbang. Pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada pengajaran intelektual semata, tetapi juga harus mendidik nilai-nilai kebudayaan dan nasional. Kritik Ki Hajar terhadap sistem pendidikan Belanda dan Barat adalah kurangnya penekanan pada pendidikan sosial dan budaya. Pendidikan pasca-kemerdekaan juga per
Dokumen tersebut membahas tentang profil pelajar di SMK NU 01 Kendal yang menerapkan Pancasila. Terdapat contoh kegiatan keagamaan seperti jum'at religi dan amal serta santunan untuk yatim piatu dan siswa tidak mampu. Juga ada pembukaan acara ekspo dengan tari budaya dan kegiatan praktek secara bersama-sama untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxNurilFile
1. Dokumen membahas kekuatan konteks sosio-kultural di Kabupaten Mojokerto yang sejalan dengan pemikiran KHD, seperti nilai gotong royong, kegiatan kekerabatan, bekerja sama dan saling memberi, serta menghormati leluhur.
2. Mata pelajaran di Sekolah Masyarakat meliputi pengenalan kearifan budaya lokal dan sejarah Majapahit.
3. Karakteristik peserta didik mencakup karakter ber
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
Lembar kerja ini berisi tentang penentuan teknik dan bentuk penilaian untuk ketiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Terdapat contoh instrumen penilaian untuk masing-masing ranah beserta cara pengolahan nilainya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan satuan pendidikan yang meliputi pengelolaan kurikulum, peserta didik, dan kelas. Secara ringkas, pengelolaan kurikulum berfokus pada optimalisasi pengalaman belajar siswa, pengelolaan peserta didik bertujuan untuk mengatur kegiatan siswa, sedangkan pengelolaan kelas berupaya menciptakan kondisi belajar yang efektif.
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Syaidah Ahnur
Dokumen tersebut membahas perubahan kurikulum di Indonesia, mulai dari Kurikulum CBSA 1984 hingga Kurikulum 2013. Kurikulum terus berubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum terbaru adalah Kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada pendekatan saintifik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar pedagogik yang mencakup definisi, asal kata, dan pengertian pedagogik secara umum. Pedagogik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses pembimbingan anak menuju tujuan tertentu agar mampu menyelesaikan tugas hidupnya. Dokumen juga menjelaskan bahwa pedagogik berkaitan erat dengan proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara pendidik dan
Dokumen tersebut membahas konsep kurikulum 2013 yang mencakup pendekatan pembelajaran saintifik, model-model pembelajaran seperti PBL dan PJBL, serta penilaian autentik. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran kurikulum 2013 seperti berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas, dan pembelajaran harus bergeser dari diberitahu menjadi aktif mencari tahu. Lima tahapan pembelajaran
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
Dokumen tersebut membahas model dan strategi pembelajaran untuk siswa berbakat, termasuk strategi pembelajaran yang berfokus pada belajar bagaimana belajar, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Juga dibahas model pembelajaran seperti model struktur intelek Guilford dan taksonomi Bloom serta model belajar kreatif Treffinger.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran Pancasila mata pelajaran Pendidikan Pancasila untuk siswa kelas VII SMPN 1 Muntilan. Pembelajaran akan dilaksanakan selama 10 jam pelajaran dan membahas tentang pentingnya mematuhi norma dan aturan yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945."
Dokumen tersebut membahas peran guru dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, di mana guru memainkan peran kunci sebagai pelaksana utama program pendidikan dan pembelajaran karena berinteraksi langsung dengan siswa. Guru perlu terus belajar dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dengan bantuan supervisor guna meningkatkan kualitas sumber daya guru.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya inovasi pendidikan di Indonesia, seperti Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, Kurikulum 1975, Proyek Pamong, SMP Terbuka, pengajaran dengan sistem modul, dan pembaharuan sistem pendidikan tenaga kependidikan. Tujuan dari berbagai upaya tersebut adalah meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan serta memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian hasil belajar, jenis-jenis penilaian yang ada seperti tes formatif, tes sumatif, penilaian proses, penilaian berkala, serta prosedur dan prinsip-prinsip penilaian yang baik dan benar."
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ki Hajar Dewantara memandang bahwa pendidikan harus mendidik sisi lahir dan batin manusia secara seimbang. Pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada pengajaran intelektual semata, tetapi juga harus mendidik nilai-nilai kebudayaan dan nasional. Kritik Ki Hajar terhadap sistem pendidikan Belanda dan Barat adalah kurangnya penekanan pada pendidikan sosial dan budaya. Pendidikan pasca-kemerdekaan juga per
Dokumen tersebut membahas tentang profil pelajar di SMK NU 01 Kendal yang menerapkan Pancasila. Terdapat contoh kegiatan keagamaan seperti jum'at religi dan amal serta santunan untuk yatim piatu dan siswa tidak mampu. Juga ada pembukaan acara ekspo dengan tari budaya dan kegiatan praktek secara bersama-sama untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxNurilFile
1. Dokumen membahas kekuatan konteks sosio-kultural di Kabupaten Mojokerto yang sejalan dengan pemikiran KHD, seperti nilai gotong royong, kegiatan kekerabatan, bekerja sama dan saling memberi, serta menghormati leluhur.
2. Mata pelajaran di Sekolah Masyarakat meliputi pengenalan kearifan budaya lokal dan sejarah Majapahit.
3. Karakteristik peserta didik mencakup karakter ber
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
Lembar kerja ini berisi tentang penentuan teknik dan bentuk penilaian untuk ketiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Terdapat contoh instrumen penilaian untuk masing-masing ranah beserta cara pengolahan nilainya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan satuan pendidikan yang meliputi pengelolaan kurikulum, peserta didik, dan kelas. Secara ringkas, pengelolaan kurikulum berfokus pada optimalisasi pengalaman belajar siswa, pengelolaan peserta didik bertujuan untuk mengatur kegiatan siswa, sedangkan pengelolaan kelas berupaya menciptakan kondisi belajar yang efektif.
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanSherly Anggraini
Makalah ini membahas tentang pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan meliputi definisi, tujuan, tugas dan fungsi, jenis-jenis, dimensi pengelolaan, serta tantangan-tantangan dalam pengelolaan tenaga kependidikan.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar pengelolaan pendidikan, pendekatan-pendekatan pengelolaan pendidikan, dan fungsi serta prinsip pengelolaan pendidikan. Dokumen ini menjelaskan bahwa pengelolaan pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan.
Makalah ini membahas tentang standar pengelolaan pendidikan nasional Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan meliputi landasan hukum sistem pendidikan nasional, ruang lingkup delapan standar nasional pendidikan, fungsi dan tujuan standar untuk menjamin mutu pendidikan, serta daftar standar-standar yang telah diatur dalam peraturan pemerintah.
Makalah ini membahas tentang pengelolaan peserta didik di lembaga pendidikan, mulai dari perencanaan penerimaan peserta didik, penempatan, dan peranan guru dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik."
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan keuangan pendidikan, termasuk pengertian, tujuan, prinsip-prinsip, pembagian tugas pengelola keuangan sekolah, sumber-sumber pemasukan, proses pengelolaan keuangan, dan alokasi pengelolaan keuangan sekolah seperti untuk personalia, nonpersonalia, peningkatan mutu pendidikan, kegiatan ekstrakurikuler, bahan pengajaran, kesejahteraan, peralatan kantor, perp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi pengertian, prinsip, tujuan, dan proses pengelolaannya.
2. Prinsip pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi pencapaian tujuan, efisiensi, administratif, kejelasan tanggung jawab, dan kekohesifan.
3. Proses pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan m
Makalah ini membahas tentang pengelolaan kurikulum, mulai dari konsep dasar kurikulum, prinsip-prinsip pengelolaan kurikulum, ruang lingkup pengelolaan kurikulum, bentuk kegiatan pengelolaan kurikulum, alur kebijakan kurikulum, dan struktur kurikulum."
Pembelajaran bagi orang dewasa (andragogi) membahas tiga hal utama: (1) penjelasan konsep andragogi sebagai ilmu membimbing orang dewasa dalam belajar, (2) asumsi-asumsi dasar tentang karakteristik orang dewasa dalam belajar, dan (3) prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam membelajarkan orang dewasa. Dokumen ini memberikan panduan bagi penyelenggara pelatihan untuk menciptakan ling
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan untuk membantu perkembangan optimal siswa secara akademik, psikologis, dan sosial. Latar belakang diperlukannya layanan bimbingan dan konseling meliputi faktor sosial budaya, pedagogis, dan psikologis. Guru berperan penting dalam menyediakan layanan tersebut di sekolah.
Sekolah berada dalam konteks sosial masyarakat. Sekolah tidak hanya lembaga pendidikan tetapi juga membantu masyarakat memahami perubahan akibat globalisasi. Hubungan antara kurikulum dan masyarakat bersifat saling mempengaruhi dan mencakupi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) menjadi panduan utama sistem pendidikan Malaysia dan bertujuan untuk melahirkan insan yang seimbang dari aspek intelek, rohani, emosi dan jasmani. FPK juga menekankan pembangunan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu melalui pendidikan.
Dokumen ini membahas tentang pengantar pendidikan khusus di Malaysia, termasuk definisi, falsafah, visi, dan misi pendidikan khusus. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang pendidikan khusus dan kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus."
Dokumen ini membahas evaluasi pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan kinerja. Supervisi bertujuan membantu guru mengembangkan kemampuan mengelola pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluasi kualitatif untuk memperoleh informasi rinci tentang kondisi dan peristiwa supervisi pendidikan. Kesimpulannya, guru perlu kompetensi ped
Dokumen tersebut membahas tentang sertifikasi guru dan profesionalitas guru. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa sertifikasi guru bertujuan untuk menentukan kelayakan guru dalam menjalankan tugas, meningkatkan mutu pendidikan, dan meningkatkan profesionalisme guru. Dokumen juga membahas tentang standar kompetensi yang harus dimiliki guru untuk mendapatkan sertifikasi.
RESUM JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN7171708
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan luar sekolah dalam membangun kemandirian. Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan diluar sekolah formal yang bertujuan membangun keterampilan hidup. Pendidikan luar sekolah seperti di pesantren dapat meningkatkan disiplin dan kemandirian santri melalui tata tertib, latihan, dan peraturan serta pengaruh emosional dan perilaku. Tutor pendidikan luar sekolah perlu memiliki kompet
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Pengelolaan satuan pendidikan
1.
2. PENDAHULUAN
•PENDIDIKAN PADA HAKEKATNYA ADALAH USAHA SADAR DAN
TERENCANA UNTUK MEWUJUDKAN SUASANA BELAJAR DAN
PROSES PEMBELAJARAN AGAR PESERTA DIDIK SECARA AKTIF
MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA UNTUK MEMILIKI KEKUATAN
SPIRITUAL KEAGAMAAN, PENGENDALIAN DIRI, KEPRIBADIAN,
KECERDASAN, AHKLAK MULIA, SERTA KETERAMPILAN YANG
DIPERLUKAN DIRINYA MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA.
3. DEFINISI SATUAN PENDIDIKAN
•SATUAN PENDIDIKAN ADALAH KELOMPOK LAYANAN PENDIDIKAN
YANG MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN PADA JALUR FORMAL,
NONFORMAL, DAN INFORMAL PADA SETIAP JENJANG DAN JENIS
PENDIDIKAN, DEMIKIAN PENGERTIAN DDALAM PASAL 1 BUTIR 10
UU NO. 20 TAHUN 2003.
4. JALUR PENDIDIKAN
•JALUR PENDIDIKAN ADALAH WAHANA YANG DILALUI
PESERTA DIDIK UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI
DALAM SUATU PROSES PENDIDIKAN YANG SESUAI
DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN.
5. •DALAM UU NO. 20 TAHUN 2003 PASAL 13 AYAT 1 DINYATAKAN
BAHWA JALUR PENDIDIKAN TERDIRI DARI PENDIDIKAN FORMAL,
NON-FORMAL DAN INFORMAL.
•
6. • PENDIDIKAN FORMAL ADALAH JALUR PENDIDIKAN YANG TERSTRUKTUR
DAN BERJENJANG YANG TERDIRI ATAS PENDIDIKAN DASAR, PENDIDIKAN
MENENGAH, DAN PENDIDIKAN TINGGI.
• DASAR PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN FORMAL JUGA TELAH DIATUR
MELALUI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010
TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN,
KHUSUSNYA PASAL 60 AYAT 1 YANG MENYEBUTKAN BAHWA
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN FORMAL MELIPUTI :
7. 1. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JALUR FORMAL BERUPA TAMAN KANAK-
KANAK (TK) DAN RAUDHATUL ATHFAL (RA), PENDIDIKAN DASAR
(CONTOHNYA : SD, MI, SMP, MTS),
2. PENDIDIKAN MENENGAH (SMA, MA, SMK, MAK),
3. DAN PENDIDIKAN TINGGI (CONTOHNYA : DIPLOMA, SARJANA,
MAGISTER, SPESIALIS, DOKTOR).
8. PENDIDIKAN NONFORMAL
• PENDIDIKAN NONFORMAL ADALAH JALUR PENDIDIKAN DI LUAR PENDIDIKAN
FORMAL YANG DAPAT DILAKSANAKAN SECARA TERSTRUKTUR DAN
BERJENJANG. PENDIDIKAN NONFORMAL PALING BANYAK TERDAPAT PADA
USIA DINI, SERTA PENDIDIKAN DASAR, ADALAH TPA, ATAU TAMAN
PENDIDIKAN AL QURAN,YANG BANYAK TERDAPAT DI MASJID DAN SEKOLAH
MINGGU, YANG TERDAPAT DI SEMUA GEREJA. SELAIN ITU, ADA JUGA
BERBAGAI KURSUS, DIANTARANYA KURSUS MUSIK, BIMBINGAN BELAJAR
DAN SEBAGAINYA.
9. FUNGSI
• PENDIDIKAN NONFORMAL BERFUNGSI SEBAGAI PENAMBAH PADA PENDIDIKAN
FORMAL APABILA PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, DAN SIKAP YANG
DIPEROLEH PESERTA DIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DIRASA
BELUM MEMADAI. PENDIDIKAN NONFORMAL BERFUNGSI SEBAGAI
PELENGKAP APABILA PESERTA DIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
MERASA PERLU UNTUK MENAMBAH PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, DAN
SIKAP MELALUI JALUR PENDIDIKAN NONFORMAL.
10. JENIS
• PENDIDIKAN NONFORMAL MELIPUTI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP,
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN KEPEMUDAAN, PENDIDIKAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PENDIDIKAN KEAKSARAAN, PENDIDIKAN
KETERAMPILAN DAN PELATIHAN KERJA.
• PENDIDIKAN KESETARAAN MELIPUTI PAKET A, PAKET B DAN PAKET C, SERTA
PENDIDIKAN LAIN YANG DITUJUKAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
PESERTA DIDIK SEPERTI: PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM),
LEMBAGA KURSUS, LEMBAGA PELATIHAN, KELOMPOK BELAJAR, MAJELIS TAKLIM,
SANGGAR, DAN LAIN SEBAGAINYA, SERTA PENDIDIKAN LAIN YANG DITUJUKAN
UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK.
11. • MENGENAI PENYETARAAN HASIL PENDIDIKAN NONFORMAL TELAH
DICANTUMKAN PADA PASAL 115 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17
TAHUN 2010, YANG MENYATAKAN BAHWA HASIL PENDIDIKAN NONFORMAL
DAPAT DIHARGAI SETARA DENGAN HASIL PENDIDIKAN FORMAL SETELAH
MELALUI UJI KESETARAAN YANG MEMENUHI STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA YANG DITUNJUK OLEH PEMERINTAH ATAU
PEMERINTAH DAERAH SESUAI KEWENANGAN MASING-MASING, DAN
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
•
12. PENDIDIKAN INFORMAL
• PENDIDIKAN INFORMAL ADALAH JALUR PENDIDIKAN KELUARGA DAN
LINGKUNGAN BERBENTUK KEGIATAN BELAJAR SECARA MANDIRI YANG
DILAKUKAN SECARA SADAR DAN BERTANGGUNG JAWAB. HASIL
PENDIDIKAN INFORMAL DIAKUI SAMA DENGAN PENDIDIKAN FORMAL DAN
NONFORMAL SETELAH PESERTA DIDIK LULUS UJIAN SESUAI DENGAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN.
13. • ALASAN PEMERINTAH MENGAGAS PENDIDIKAN INFORMAL ADALAH:
1. PENDIDIKAN DIMULAI DARI KELUARGA
2. INFORMAL DIUNDANGKAN JUGA KARENA UNTUK MENCAPAI TUJUAN
PENDIDIKAN NASONAL DIMULAI DARI KELUARGA
3. HOMESCHOOLING: PENDIDIKAN FORMAL TAPI DILAKSANAKAN SECARA
INFORMAL.
4. ANAK HARUS DIDIDIK DARI LAHIR
14. Pendidikan formal Pendidikan non-formal Pendidikan informal
- Tempat pembelajaran di gedung sekolah.
- Ada persyaratan khusus untuk menjadi
peserta didik.
- Kurikulumnya jelas.
- Materi pembelajaran bersifat akademis.
- Proses pendidikannya memakan waktu
yang lama
- Ada ujian formal
- Penyelenggara pendidikan adalah
pemerintah atau swasta.
- Tenaga pengajar memiliki klasifikasi
tertentu.
- Diselenggarakan dengan administrasi yang
seragam
- Tempat pembelajarannya bisa di luar
gedung
- Kadang tidak ada persyaratan khusus.
- Umumnya tidak memiliki jenjang yang
jelas.
- Adanya program tertentu yang khusus
hendak ditangani.
- Bersifat praktis dan khusus.
- Pendidikannya berlangsung singkat
- Terkadang ada ujian
- Dapat dilakukan oleh pemerintah atau
swasta
- Tempat pembelajaran bisa di mana
saja.
- Tidak ada persyaratan
- Tidak berjenjang
- Tidak ada program yang direncanakan
secara formal
- Tidak ada materi tertentu yang harus
tersaji secara formal.
- Tidak ada ujian.
- Tidak ada lembaga sebagai
penyelenggara.
15. KESIMPULAN
•JALUR PENDIDIKAN DI INDONESIA MELIPUTI JALUR PENDIDIKAN
FORMAL, NONFORMAL DAN INFORMAL. KETIGANYA MEMILIKI
PERBEDAAN YANG SALING MENGISI DAN MELENGKAPI. SEPERTI SUDAH
DIJELASKAN BAHWA JALUR PENDIDIKAN ADALAH WAHANA YANG
DILALUI PESERTA DIDIK UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI
DALAM SUATU PROSES PENDIDIKAN YANG SESUAI DENGAN TUJUAN
PENDIDIKAN. KARENANYA PEMERINTAH MENGUNDANGKAN JALUR
PENDIDIKAN.
16. • PEMERINTAH MENGAGAS JALUR PENDIDIKAN INI DIKARENAKAN SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL ADALAH KESELURUHAN KOMPONEN PENDIDIKAN YANG
SALING TERKAIT SECARA TERPADU UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN
NASIONAL DIMANA YANG MENJADI PESERTA DIDIK ADALAH ANGGOTA
MASYARAKAT YANG BERUSAHA MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI MELALUI PROSES
PEMBELAJARAN YANG TERSEDIA PADA JALUR, JENJANG, DAN JENIS PENDIDIKAN
TERTENTU, TENAGA KEPENDIDIKAN ADALAH ANGGOTA MASYARAKAT YANG
MENGABDIKAN DIRI DAN DIANGKAT UNTUK MENUNJANG PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN DAN PENDIDIK ADALAH TENAGA KEPENDIDIKAN YANG
BERKUALIFIKASI SEBAGAI GURU, DOSEN, KONSELOR, PAMONG BELAJAR,
WIDYAISWARA, TUTOR, INSTRUKTUR, FASILITATOR, DAN SEBUTAN LAIN YANG
SESUAI DENGAN KEKHUSUSANNYA, SERTA BERPARTISIPASI DALAM
MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN.