2. z
Biografi Ki Hajar Dewantara
Nama Lengkap : Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
Nama Panggilan : Ki Hadjar Dewantara
Lahir : Yogyakarta, 2 Mei 1889
Wafat : Yogyakarta, 26 April 1959
Agama : Islam
Orang Tua : Pangeran Soerjaningrat (Ayah), Raden Ayu Sandiah (ibu)
Saudara : Soerjopranoto
Istri : Nyi Sutartinah
Anak : Ratih Tarbiyah, Syailendra Wijaya, Bambang Sokawati Dewantara, Asti
Wandansari, Subroto Aria Mataram. Sudiro Alimurtolo
3. z
Karya-karya Ki Hajar Dewantara
Karya Warisan Pertama Ki Hajar Dewantara adalah Taman
Siswa yang menjadi representasi institusi pendidikan pribumi
pada masa kolonial dan tetap eksis sampai hari ini.
Tulisan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan (1962, 1978)
Buku “Pendidikan dan Pengajaran Nasional”
4. z
Gagasan dan Pemikiran Pendidikan
Ki Hajar Dewantara
1. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan
visi, misi dan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah bahwa
pendidikan sebagai alat perjuangan untuk mengangkat harkat,
martabat dan kemajuan umat manusia secara universal, sehingga
mereka dapat berdiri kokoh sejajar dengan bangsa-bangsa lain
yang telah maju dengan tetap berpijak kepada identitas dirinya
sebagai bangsa yang memiliki peradaban dan kebudayaan yang
berbeda dengan bangsa lain.
2. Kurikulum (Mata Pelajaran)
Ki Hajar Dewantara memperlihatkan kejeniusan, keorisinalan, dan
kemandiriannya dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum
(mata pelajaran).
5. z
Gagasan dan Pemikiran Pendidikan
Ki Hajar Dewantara
3. Pendidikan Budi Pekerti?
4. Pendidikan Agama
5. Pendidikan taman Kanak-Kanak
6. Wawasan Global-Internasional
7. Sistem Pondok
6. z
Perjuangan dari Masa Muda
Dia bekerja sebagai wartawan dan penulis di beberapa surat
kabar. Contohnya seperti Midden Java, Soeditomo, De Expres,
Kaoem Moeda, Oetoesan Hindia, Tjahaja Timoer dan Poesara.
Di hari-hari kompilasi berkarir sebagai jurnalis Ki Hajar
Dewantara termasuk penulis handal. Tulisan Ki Hajar
Dewantara mudah dipahami, komunikatif dan penuh dengan
semangat anti penjajahan. Sumber data : Sejarahlengkap.com
7. z
Aktivitas Pergerakan Ki Hajar Dewantara
Tahun 1913, Ki Hajar Dewantara mendirikan biro pers yang bernama Biro
Kepegawaian Indonesia yang dalam bahasa Indonesia berarti kantor berita
Indonesia.
Pada tanggal 3 Juli 1922 setelah mendapat pengalaman mengajar, Ki Hajar
Dewantara mengumpulkan pendidikan bernama Nationaal Onderwijs
Instituut Tamansiswa atau dalam Bahasa Indonesia Perguruan Nasional
Tamansiswa.
Tiga slogan dalam bahasa Jawa yang berbunyi di ngarsa sung tuladha, di
madya mangun karsa, tut wuri handayani yang dalam Bahasa Indonesia
berarti yang menyediakan teladan, yang memberi bantuan atau
mendukung, yang mendukung memberi tahu.
8. z
Sistem pendidikan Ki Hadjar Dewantara itu
dikembangkan berdasarkan lima asas
pokok yang disebut Pancadarma Taman
Siswa, yang meliputi:
Asas kemerdekaan,
Arti merdeka
Asas Kodrat Alam
Asas Kebudayaan
Asas Kebangsaan
Asas Kemanusiaan
9. z
Pandangan Ki Hajar Tentang Pendidikan
Ki Hajar berpendapat bahwa perkembangan anak didik mulai
dari lahir hingga dewasa dibagi atas fase-fase sebagai berikut:
(1) Jaman Wiraga (0-8 th) merupakan periode yang amat
penting bagi perkembangan badan dan pandca indra. (2) Jaman
Wicipta (8-16 th) merupakan masa perkembangan untuk daya-
daya jiwa terutama pikiran anak, dan (3) Jaman wirama (16-24
th) masa untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat di mana
anak mengambil bagian sesuai dengan cita-cita hidupnya.
Sistem Among antara lain : “ing ngarsa sung tulada”, “ing madya
mangun karsa”, “tut wuri handayani”,
10. z
Peranan Ki Hadjar Dewantara Dalam
Perkembangan Pendidikan Di Indonesia
Saat Ini
Dalam berbagai sumber tulisan tentang pendidikan Ki Hadjar
Dewantara, Pendidikan harus dimulai dari persamaan persepsi
pemangku pendidikan tentang mendidik itu sendiri. Menurut
Kihajar dewantara mendidik dalam arti yang sesungguhnya
adalah proses memanusiakan manusia (humanisasi), yakni
pengangkatan manusia ke taraf insani. Di dalam mendidik ada
pembelajaran yang merupakan komunikasi eksistensi
manusiawi yang otentik kepada manusia, untuk dimiliki,
dilanjutkan dan disempurnakan.