Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
Â
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
Â
Rusman (2018)
Penndekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan suatu ide dalam memandang dan menentukan objek kajian.
Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013)
Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran adalah pandangan atau sudut pandang berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses pembelajaran dalam menerapkan perlakuan (tindakan kelas) yang akan digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Rusman (2018)
Penndekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan suatu ide dalam memandang dan menentukan objek kajian.
Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013)
Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran adalah pandangan atau sudut pandang berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses pembelajaran dalam menerapkan perlakuan (tindakan kelas) yang akan digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Jenis Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Teacher Centered
Guru sebagai seorang ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran dalam aspek organisasi, materi, dan waktu.
Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan pengalamannya sehingga dapat menstimulus perkembangan siswa.
Pendekatan Student Centered
mendorong siswa untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya.
Rusman (2018)
Penndekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan suatu ide dalam memandang dan menentukan objek kajian.
Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013)
Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran adalah pandangan atau sudut pandang berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses pembelajaran dalam menerapkan perlakuan (tindakan kelas) yang akan digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Jenis Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Teacher Centered
Guru sebagai seorang ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran dalam aspek organisasi, materi, dan waktu.
Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan pengalamannya sehingga dapat menstimulus perkembangan siswa.
Pendekatan Student Centered
mendorong siswa untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya.
Pendekatan Pembelajaran kurikulum Merdeka yaitu Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar murid (teaching at the right level) Yaitu: pendekatan belajar yang berpusat pada kesiapan belajar murid, bukan pada tingkatan kelas.Untuk memahami lebih mendalam mengenai materi Anda dapat mendownloadnya melalui link berikut ini
Materi Hari Pertemuan 2 : Pentingnya Meng
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
Â
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
Â
Rusman (2018)
Penndekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan suatu ide dalam memandang dan menentukan objek kajian.
Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013)
Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran adalah pandangan atau sudut pandang berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses pembelajaran dalam menerapkan perlakuan (tindakan kelas) yang akan digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Rusman (2018)
Penndekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan suatu ide dalam memandang dan menentukan objek kajian.
Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013)
Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran adalah pandangan atau sudut pandang berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses pembelajaran dalam menerapkan perlakuan (tindakan kelas) yang akan digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Jenis Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Teacher Centered
Guru sebagai seorang ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran dalam aspek organisasi, materi, dan waktu.
Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan pengalamannya sehingga dapat menstimulus perkembangan siswa.
Pendekatan Student Centered
mendorong siswa untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya.
Rusman (2018)
Penndekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan suatu ide dalam memandang dan menentukan objek kajian.
Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013)
Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran adalah pandangan atau sudut pandang berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses pembelajaran dalam menerapkan perlakuan (tindakan kelas) yang akan digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Jenis Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Teacher Centered
Guru sebagai seorang ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran dalam aspek organisasi, materi, dan waktu.
Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan pengalamannya sehingga dapat menstimulus perkembangan siswa.
Pendekatan Student Centered
mendorong siswa untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya.
Pendekatan Pembelajaran kurikulum Merdeka yaitu Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar murid (teaching at the right level) Yaitu: pendekatan belajar yang berpusat pada kesiapan belajar murid, bukan pada tingkatan kelas.Untuk memahami lebih mendalam mengenai materi Anda dapat mendownloadnya melalui link berikut ini
Materi Hari Pertemuan 2 : Pentingnya Meng
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Â
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
Â
eksplorasi konsep PPG Prajabatan Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif
Tugas Menelaah Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen yang disusun pada tempat PPL
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Â
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
Â
eksplorasi konsep PPG Prajabatan Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif
Tugas Menelaah Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen yang disusun pada tempat PPL
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
Â
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dan Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 yang lalu telah memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan beberapa faktor yakni tantangan internal dan tantangan eksternal. Pertama, adanya faktor tantangan internal, antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan.
Kedua, adanya tantangan eksternal, yang antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Laporan Hasil Wawancara
Inovasi Pendidikan Dasar
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir di Semester 5 Mata Kuliah
Inovasi Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu: Herdi Mulyana, M.Pd.
Disusun oleh :
Gina Agustina 16845003
Ai Nurhayati 15844017
Annisa Meylani Senja 15844052
Rika Risnawati 15844046
Hadayah 15844002
Dito Saepul Hadi 15843028
Dika Hadiansyah 15842003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, BAHASA DAN SASTRA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2018
2. KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat meyelesaikan tugas akhir tentang “observasi mengenai k-13,
UKG, dan PKB”.
Tugas akhir ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas akhir
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan tugas akhir ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki tugas akhir ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas akhir tentang “observasi mengenai
k-13, UKG, dan PKB”. ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Garut, Januari 2018
(penyusun)
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II ISI
A. Pengertian Kurikulum 2013.............................................................. 3
B. Pengertian UKG................................................................................ 4
C. Pengertian PKB ................................................................................ 4
D. Hasil Wawanacara ............................................................................ 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................12
B. Saran ...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Proses Pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran atau dalam kelas, akan bisa berjalan dengan lancar,
kondusif, interaktif, dan lain sebagainya apabila pendidikan bisa
dijalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi penyangga utama dalam
proses belajar mengajar. Kurikulum mengandung sekian banyak unsur
konstruktif supaya pembelajaran berjalan dengan optimal. Sejumlah pakar
kurikulum berpendapat bahwa jantung pendidikan berada pada kurikulum.
Baik dan buruknya hasil pendidikan ditentukan oleh kurikulum, apakah
mampu membangun kesadaran kritis terhadap peserta didik ataukah tidak.
Dengan demikian, kurikulum memegang peran penting bagi keberhasilan
sebuah pendidikan bagi peserta didik. Bila ditarik benang merah maka
kurikulum dapat dipahami sebagai alat sentral baggi keberhasilan
pendidikan.
Guru merupakan pendidik profesional, yang mana secara implisit
ia telah merelakan dirinya untuk memikul sebagian tanggungjawab
pendidikan dipundak orang tua. Para orangtua tatkala menyerahkan
anaknya kesekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggungjawab
pendidikan anaknya kepada guru, tentunya orang tua mengharapkan agar
anaknya akan menemukan guru yang baik, berkompetensi dan berkualitas.
Seorang guru harus paham akan kurikulum saat ini, seperti kurikulum
2013 karena kurikulum sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan
mengorganisir pengalaman belajar para anak didik. Juga sebagai pedoman
5. untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam
rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
Disamping itu guru yang profesional yaitu guru yang telah
mengikuti beberapa kegiatan seperti UKG, dan PKB. Karena dengan
diadakannya UKG dan PKB akan banyak memberikan dampak positif
baik bagi diri guru itu sendiri, maupun dampak ketika mengajar didalam
kelas. Oleh karena itu, semestinya semua guru bersemangat mengikuti
UKG dan PKB.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013?
2. Apa yang dimaksud dengan UKG?
3. Apa yang dimaksud dengan PKB?
4. Bagaimana hasil wawancara mengenai kurikulum 2013, UKG, dan
PKB?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui pengertian UKG.
3. Untuk mengetahui pengertian PKB.
4. Untuk mengetahui hasil wawancara mengenai kurikulum 2013, UKG,
dan PKB
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku
dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum
tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006
(yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang
telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam
masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah
menjadi sekolah rintisan.
Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun
2013, Kurikulum 2013 diimpelementasikan secara terbatas pada sekolah
perintis, yakni pada kelas I dan IV untuk tingkat Sekolah Dasar, kelas VII
untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK, sedangkan pada
tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V
sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI.
Jumlah sekolah yang menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326
sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek
pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam
Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi
yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb.,
sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.[butuh rujukan]
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam) disesuaikan dengan materi pembelajaran standar
Internasional (seperti PISA dan TIMSS) sehingga pemerintah berharap
dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di
luar negeri.
7. B. Pengertian UKG
Uji Kompetensi Guru disingkat UKG adalah sebuah kegiatan Ujian
untuk mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi (subject matter)
dan pedagogik dalam domain content Guru. Kompetensi dasar bidang
studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang
sudah bersertifikat pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru
(bagi guru yang belum bersertifikat pendidik). Kompetensi pedagogik
yang diujikan adalah integrasi konsep pedagogik ke dalam proses
pembelajaran bidang studi tersebut dalam kelas
C. Pengertian PKB
Dalam Pasal 1 ayat 5 (UU no 16 tahun 2009) disebutkan,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah pengembangan
kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap,
berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisnya.
Menurut Baedhowi, Continuing Professional development (CPD)
merupakan konsep dimana individu berupaya melakukan peningkatan
kualitas keterampilan dan pengetahan profesional mereka dari standar
yang telah ditetapkan dalam menjalankan pekerjaan mereka. Continuing
Professional development (CPD) menekankan pada guru sendiri yang
lebih proaktif dan kreatif.
Guru bertanggung jawab terhadap perkembangan karier jangka
panjangnya dibawah naungan kepala sekolah tempatnya
mengajar. Continuing Professional development (CPD) sebagai
peningkatan pengetahuan profesional dan perbaikan keterampilan
profesional yang secara sadar dilakukan terus menerus sepanjang hayat
seorang guru.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengembangan keprofesian berkelanjutan atau
(Continuing Professional Development) adalah suatu proses peningkatan
kualitas guru yang terarah dan sistematis sesuai dengan aturan yang ada,
yang berguna untuk peningkatan kompetensinya.
8. D. Hasil Wawancara
1. Tujuan Wawancara :
Untuk mengetahui perkembangan kurikulum, UKG, PKB dan adanya
inovasi pendidikan di daerah Garut Selatan khususnya di daerah
Singajaya
2. Narasumber
Nama : Engkos Koswara, M.Pd
Jabatan : Pengawas
Nama : Yayan Ihyanudin, S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Nama : Sarah, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas
3. Waktu
Hari : Selasa
Tanggal : 16 Januari 2018
4. Tempat
Wawancara kepada Kepala Sekolah dan guru dilaksanakan di SDN
Singajaya 3 dan wawancara kepada pengawas dilaksanakan di kantor
UPTD Singajaya
5. Pewawancara
Gina Agustina
Ai Nurhayati
Annisa Meylani Senja
Rika Risnawati
Dito Saepul Hadi
Dikal Herdiansyah
6. Hasil wawancara Kepada Pengawas
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam
Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum
tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006
(yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
9. yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk
dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa
sekolah menjadi sekolah rintisan.
Di garut selatan khususnya di Kecamatan Singajaya belum
semua SD menggunakan kurikulum 2013, dikarenakan dari pusat
ditentukan kuota atau banyaknya sekolah yang akan
mengimplementasikan kurikulum 2013 ini sehingga hanya sebagian
sekolah yang menggunakan K-13 ini. Seperti yang dipaparkan oleh Pak
Engkos selaku Pengawas di kecamatan Singajaya “kami hanya bisa
menentukan sekolah-sekolah yang akan mengimplementasikan K-13
sesuai dengan kuota yang diminta” Selain itu beliau juga menegaskan
bahwa di daerah ini 11 SD sudah mengimplementasikan K-13 dan 22
SD masih menggunakan Kurikulum 2006. SD yang telah menggunakan
K-13 memang telah sesuai mengimlementasikannya, dalam proses
KBM tidak mengalami kesulitan apalagi kalau Gurunya kreatif, hanya
saja guru-guru mengalami kesulitan dengan sistem penilaiannya yaitu
penyusunan ke dalam rapot. Pemerintah memang telah menyediakan
aplikasinya namun tidak sedikit guru yang tidak menguasai IT sehingga
mereka mengalami kesulitan.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa kurikulum di indonesia ini
sering mengalami pergantian namun kualitas pendidikan tidak juga
meningkat, salah satu faktor penyebab hal tersebut adalah kurangnya
inovasi dalam pembelajaran. Menurut Pak Engkos “kurikulum berubah
tetapi apabila guru tidak dapat mengimplementasikan dengan baik,
sebaik apapun kurikulum tersebut maka tujuan pembelajaran tidak akan
tersampaikan kepada siswa, tetapi sebaliknya jika guru memiliki
kompetensi yang bagus menggunakan kurikulum yang manapun maka
akan ada perubahan dalam pendidikan ini terutama dalam KBM”. Jadi
guru berperan penting dalam mengimplementasika kurikulum tersebut,
dari segi materi apabila guru kurang bisa mengembangkan dan
menyesuaikan dengan lingkungan maka materi akan terkesan
10. verbalisme. Dapat kita tarik kesimpulan bahwa ketika kurikulum
berubah maka harus diiringi juga dengan berubahnya komponen-
komponen dan seluruh masyarakat di indonesia terutama berubahnya
cara mengajar yang dilakukan oleh guru ke arah yang lebih baik.
Adapun mengenai UKG yaitu Ujian Kompetensi Guru yang
dilakukan untuk mengetahui kemampuan guru serta melihat guru yang
masih aktif dan guru yang tidak aktif, besar kecilnya nilai yang
didapatkan dari hasil UKG sejauh ini tidak ada pengaruh pada
sertifikasi. UKG ini dilakukan oleh semua guru yang telah masuk dalam
dapodik. Selain UKG di daerah Singajaya ini sudah berjalan juga
program PKB yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru dan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih maju, dan program
PKB di daerah singajaya memang sudah berjalan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan namun belum dapat dilakukan 100
persen dikarenakan ada beberapa kendala seperti waktu, kondisi
jasmani pendidik dan tidak sedikit guru yang belum menguasai IT.
7. Hasil Wawancara kepada Kepala Sekolah
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Kurikulum 2013 (K-
13) merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah
berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 yang berbasis
karakter dan kompetensi lahir sebagai jawaban terhadap kurikulum
KTSP yang menuai berbagai kritikan, serta sesuai dengan
perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. Kurikulum 2013 merupakan
salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat
bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan
dalam haluan negara. Serta menghasilkan insan Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Kurikulum 2013 ini memiliki keunggulan dan juga kelemahan
sehingga ada pihak yang setuju dengan kurikulum 2013 ini ada juga
11. pihak yang tidak setuju terhadap kurikulum 2013 ini. Sebenarnya guru-
guru tidak mempermasalahkan sistem pembelajarannya tetapi guru
lebih kesulitan dalam sistem penilaiannya. Pak Iyan Selaku kepala
sekolah SDN Singajaya 3 menyatakan “Kendala yang dirasakan oleh
guru-guru terhadap kurikulum 2013 ini adalah dalam sistem
penialaiannya dan juga kurangnya sosialisasi mengenai sistem penilaian
tersebut sehingga masih banyak guru yang tidak memahaminya”.
Memang pemerintah telah menyediakan aplikasi rapor tersebut tetapi
pemerintah kurang melakukan sosialisasi. Untuk mengantisifasi
kesulitan yang dihadapi oleh guru-guru yang ada di SDN Singajaya 3
Pak Iyan selaku kepala sekolah melakukan bimbingan terhadap guru-
guru tersebut dan membuat format rapot yang tentunya menyesuaikan
dengan ketentuan yang telah ditentukan sehingga guru merasa terbantu
dan tidak merasa kebingungan lagi ketika mengisi rapot karena tidak
harus menggunakan aplikasi rapot apalagi guru yang tidak begitu
menguasai IT.
Seringnya berganti kurikulum di indonesia ini menyebabkan
kurikulum yang sebelumnya tidak dapat diimplementasikan dengan
baik sehingga terbengkalai dan kurikulum yang barupun tidak tercapai.
Pergantian kurikulum sampai saat ini tidak menjamin meningkatnya
kualitas pendidikan, dan salah satu faktor penyebab hal tersebut adalah
kurangnya inovasi dalam pembelajaran. Guru kurang dalam bidang
akademiknya sehingga pembelajaran yang dilakukan monoton dan tidak
ada inovasi dalam pembelajaran tersebut.
Adapun mengenai UKG yaitu Ujian Kompetensi Guru yang
dilakukan untuk mengetahui kemampuan guru serta melihat guru yang
masih aktif dan guru yang tidak aktif, besar kecilnya nilai yang
didapatkan dari hasil UKG sejauh ini tidak ada pengaruh pada
sertifikasi. UKG ini dilakukan oleh semua guru yang telah masuk dalam
dapodik. Hampir semua Guru-guru yang ada di SDN Singajaya 3 ini
telah mengikuti UKG dan hasil yang didapat sesuai dengan yang
12. diharapkan. Selain UKG di daerah Singajaya ini sudah berjalan juga
program PKB yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru dan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih maju, dan program
PKB di daerah singajaya memang sudah berjalan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan namun belum dapat dilakukan 100
persen dikarenakan ada beberapa kendala seperti waktu, kondisi
jasmani pendidik dan tidak sedikit guru yang belum menguasai IT.
8. Hasil Wawancara kepada Guru
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di daerah Garut selatan khususnya
SDN Singajaya 3 telah dilaksanakan dengan semestinya dan dengan
petunjuk-petunjuk yang ada “Kami masih berusaha menyesuaikan
dengan kurikulum yang baru ini dengan mempelajari petunjuk-
petunjuknya” begitu ucap Ibu Aroh salah satu guru yang berada di SD
tersebut. Ibu Aroh guru kelas 1 ini berpendapat bahwa banyak sekali
perbedan antara kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 ini, salah satunya
yaitu kalau pada KTSP pembelajaran berupa teacher center, jika pada
kurikulum 2013 siswa banyak dilatih untuk mandiri dan mengalami
pembelajaran itu sendiri. Tetapi dari segi materi sebenarnya tidak ada
yang berubah hanya saja di kurikulum 2013 ini materi dikemas dalam
bentuk Tema yang sudah tersedia dalam buku tematik hanya saja guru
lebih mengembangkan cakupan materinya agar lebih luas . “Kami
masih kebingungan dalam teknik penilaian,persiapan materi yang
belum tahu arahnya, serta sulitnya koordinasi antar guru dalam
mengajarkan materi. Misalnya kegiatan kesenian dan olahraga kami
pindahkan semua ke hari Jumat, jadinya materi yang diberikan kadang
terputus dan kamu harus mengulang sedikit mengenai materi-materi
tersebut” ujarnya. Tidak adanya bimbingan dari segi sistem penilaian
membuat guru-guru mengalami kesulitan apalagi guru yang tidak
menguasai IT.
Kemudian mengenai UKG Ibu Aroh berpendapat bahwa “UKG
itu Uji Kompetensi Guru untuk semua guru, baik itu untuk guru PNS
13. maupun Non PNS harus mengikuti UKG, guru harus mempersiapkan
diri untuk melakukan UKG seperti belajar”. Persiapan itu dilakukan
melalui pelatihan-pelatihan, ada pelatihan terlebih dahulu selama 3 hari,
pada pelatihan itu diberikan pre test, dan ada 2 tutor dari daerah lain,
yang nantinya bisa saling sharing mengenai UKG.
“Alhamdulillah bisa mengerjakan soal UKG, karen itu
merupakan soal sehari-hari yg biasa dipelajari ketika akan belajar.
Dalam pelaksanaan UKG tidak ada hambatan yang terjadi namun
hambatannya terletak pada saat pengumuman nilai, tiba-tiba tidak bisa
dicek, entah itu kesalahan teknis, atau dari pihak yg
mengadakan”.Ujarnya
Sejauh ini tidak ada timbal balik dari pemerintah untuk guru-
guru yang memiliki nilai UKG yang bagus sehingga sebagian guru asal-
asalan dalam mengerjakan soal UKG ini. Tidak ada bentuk
penghargaan dari pemerintah untuk guru-guru yang memiliki nilai UKG
yang bagus sehingga guru yang tadinya semangat mengikuti UKG
menjadi malas karena tidak berpengaruh pada pengembangan profesi
mereka. Adapun usaha pemerintah untuk meningkatkan kompetensi
guru adalah dalam program PKB (Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan) yakni program yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi guru, khususnya untuk mengembangkan keterampilan
instruksional dan pengetahuan terhadap konten pembelajaran yang
diampu. PKB ini diikuti oleh guru yang :
 Profil hasil UKG-nya menunjukkan terdapat 3 (tiga) hingga 10
(sepuluh) kelompok kompetensi yang nilainya di bawah KCM (65).
Jika guru tersebut belum melakukan UKG atau telah melakukan
UKG namun dengan mata pelajaran/paket keahlian/jenjang yang
tidak sesuai, maka guru tersebut diwajibkan untuk melakukan tes
awal dengan menggunakan sistem UKG.
 Terdaftar di dalam Komunitas GTK pada Sistem Informasi
Manajemen (SIM) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
14.  Berada di wilayah yang tersedia akses/jaringan internet (khusus
untuk peserta yang mengikuti Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan moda daring dan daring kombinasi).
 Bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan
komitmen yang tinggi.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan mewajibkan
peserta untuk menyelesaikan setidaknya 2 (dua) kelompok kompetensi
yang nilainya paling rendah dalam satu tahun program berjalan dan atau
2 (dua) modul prioritas yang sudah ditentukan dengan moda yang
ditentukan oleh penyelenggara Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan pada kurun waktu 1 (satu) tahun.
15. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya guru harus tetap memberikan pendidikan yang
terbaik bagi peserta didiknya. Tidak peduli dengan kurikulum yang
berubah bagaimanapun. Itu hanya menjadi acuan awal sebagai patokan
pendidikan di Indonesia dengan menyamakan tujuan pendidikan nasional.
Karena yang dibutuhkan dalam pengajaran dikelas adalah kreativitas guru
dalam menyampaikan materi. Guru yang kreatif dan cerdas adalah guru
yang mampu membuat materi yang sulit menjadi mudah di terima oleh
siswanya. Karena guru harus memberikan pemahaman yang baik dan
benar pula jika ada suatu keganjalan yang terjadi diantara anak muridnya.
B. Saran
Diperlukan sikap tanggap dari seorang guru dalam menghadapi
pergantian kurikulum 2013 ini. Seleksi penerimaan siswa baru juga
dibutuhkan adanya syarat nilai minimal sehingga input siswa baru tidak
berkualitas turun. Alokasi waktu dalam kegiatan belajar-mengajar jagu
harus ditangani secara bijak sehingga pelaksanaan kegiatan belajar-
mengajar dapat berjalan dengan baik. Juga diperlukan peningkatan kualitas
teknologi yang diperlukan dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar
sesuai gagasan kurikulum 2013 yang berbasis teknologi. Diperlukan pula
sikap sigap dari pemerintah dalam menyediakan buku referensi baik untuk
siswa maupun guru.