Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
PENDIDIKAN AFEKTIF, PERSPEKTIF DAN HISTORIS.pptx
1. PENDIDIKAN AFEKTIF,
PERSPEKTIF DAN HISTORIS
1. Nuru Kamelia
2. Fahru l Islam
3. M. Rizal Habibullah
4. Khusnul
5. Sholehhuddin Aziz
6. Kholis
Disusun Oleh:
Kelompok 5
2. PENDIDIKAN AFEKTIF,
PERSPEKTIF DAN HISTORIS
Tujuan
• Untuk mengetahui apa yang dimaksud
pendidikan afektif
• Untuk mengetahui tujuan pendidikan
perspektif
• Untuk mengetahui apa yang dimaksud
historis
3. PENDIDIKAN AFEKTIF
Afektif adalah segala
sesuatu yang berkaitan
dengan sikap, watak,
perilaku, minat, emosi, dan
nilai yang ada di dalam diri
setiap individu
Adapun pengertian afektif menurut para
ahli adalah sebagai berikut:
• Menurut Sudjana, yaitu berhubungan
dengan sikap dan nilai.
• Menurut David R. Krathwohl, yaitu
perilaku yang memberatkan
perasaan, emosi, atau derajat tingkat
penolakan atau penerimaan terhadap
suatu objek.
• Menurut Syamsu Yusuf, yaitu tingkah
laku yang mengandung penghayatan
suatu emosi atau perasaan tertentu.
• Menurut Pophan, yaitu ranah yang
menentukan tingkat keberhasilan
seseorang.
4. Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan
sikap, watak, karakter, emosi, dan perilaku. Pada kegiatan
pembelajaran, ranah afektif menjadi hal penting yang harus
menjadi perhatian guru karena tujuan pendidikan tidak
hanya mencerdaskan peserta didik, melainkan juga
meningkatkan moralnya
RANAH AFEKTIF
Ranah ini dibagi ke dalam lima aspek afektif,
yaitu
1. Menerima atau memperhatikan
(receiving atau attending)
2. Menanggapi (responding)
3. Menilai atau menghargai (valuing)
4. Mengatur (organization)
5. Karakteristik dengan suatu nilai
(characterization)
5. Penilaian Afektif dapat dilakukan
dengan cara:
1. Observasi
2. Jurnal
3. Penilaian antar teman
4. Penilaian diri
PENILAIAN AFEKTIF
Selama ini, kegiatan penilaian hanya fokus di ranah kognitif.
Akibatnya, banyak peserta didik yang lulus sekolah dengan
predikat memuaskan namun minim akhlak yang baik.
6. Afektif dalam Pembelajaran
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok
diskusi, lalu Bapak/Ibu memantau jalannya diskusi setiap
kelompok. Dari kegiatan tersebut Bapak/Ibu bisa menilai
sikap dan perilaku setiap anggota kelompok saat
berinteraksi dengan orang lain.
• Mengadakan sesi presentasi di depan kelas, lalu sesi
tersebut diakhiri dengan tanya jawab. Dari kegiatan ini,
Bapak/Ibu bisa menilai cara peserta didik dalam bertutur
kata, baik dengan teman maupun guru.
• Mengadakan program menghias kelas. Dari kegiatan ini,
Bapak/Ibu bisa menilai seberapa tanggung jawab para
peserta didik terhadap kebersihan kelas.
• Mengadakan ujian tulis sebagai acuan penilaian kognitif
serta menguji seberapa jujur peserta didik dalam
mengerjakannya.
• Memberikan penugasan berbentuk kliping, lalu
memberikan catatan khusus bagi peserta didik yang tidak
bisa mengumpulkan tepat waktu.
7. PENDIDIKAN PERSPEKTIF
• Perspektif menurut arti adalah cara pandang suatu
masalah yang terjadi.
• Sedangkan pendidikan adalah suatu usaha yang
terencana dan sarana untuk mewujudkan suasana
belajar guna meningkatkan kualitas diri manusia di masa
yang akan datang.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa Perspektif Pendidikan
Adalah Suatu concept Yang dilihat Dari Sudut Proses
bahwa Pendidikan Adalah Proses mempengaruhi
peserta didik Supaya Mampu menyesuaikan Diri sebaik
mungkin dengan lingkungannya Dan Yang akan
menimbulkan perubahan Pada Dirinya, sehingga
berfungsi Sesuai kompetensinya hearts kehidupan
bermasyarakat.
8. PENDIDIKAN HISTORIS
• Sejarah pendidikan di masa lalu yang menjadi acuan
terhadap pengembangan pendidikan di masa kini.
• Landasan historis pendidikan merupakan landasan
pendidikan yang berhubungan dengan sejarah
pendidikan. Sejarah atau historis adalah keadaan
masa lampau dengan segala macam kejadian atau
kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu.
• Tinjauan landasan sejarah atau historis pendidikan
nasional Indonesia merupakan pandangan ke masa
lalu atau pandangan entrospektif. Pandangan ini
melahirkan studi-studi historis tentang proses
perjalanan pendidikan nasional Indonesia yang
terjadi pada periode tertentu di masa yang lampau.
9. Perjalanan Landasan Histori
Kependidikan Di Indonesia
1. Sejarah Pendidikan Dunia
pendidikan pada zaman ini belum memberikan
kontribusinya pada pendidikan zaman sekarang
2. Zaman Pengaruh Hindu dan Budha
Motto pada lambang Negara Indonesia yaitu
Bhinneka Tunggal Ika , secara etimologis berasal
dari keyakinan Hinduisme and Budhisme
10. 3. Zaman Pengaruh Islam (Tradisional)
Tujuan pendidikan Islam adalah sama dengan
tujuan hidup Islam, yaitu mengabdi
sepenuhnya kepada Allah SWT sesuai dengan
ajaran yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad s.a.w. untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat
4. Zaman Pengaruh Nasrani (Katholik dan
Kristen)
memiliki tujuan yaitu segala sesuatu untuk
keagungan yang lebih besar dari Tuhan
(Mudyahardjo, 2008). Yang dicapai dengan tiga
Perjalanan Landasan Histori
Kependidikan Di Indonesia
11. 5. Zaman Kolonial Belanda
Pada zaman ini Indonesia jatuh seluruhnya di bawah
pemerintahan Belanda
6. Zaman Kolonial Jepang
ada beberapa segi positif dari penjajahan Jepang di
Indonesia. Di bidang pendidikan, Jepang telah
menghapus dualisme pendidikan dari penjajah
Belanda dan menggantikannya dengan pendidikan
yang sama bagi semua orang. Selain itu, pemakaian
bahasa Indonesia secara luas diinstruksikan oleh
Jepang untuk di pakai di lembaga-lembaga
pendidikan, di kantor-kantor, dan dalam pergaulan
sehari-hari. Hal ini mempermudah bangsa Indonesia
Perjalanan Landasan Histori
Kependidikan Di Indonesia
12. 7. Zaman Kemerdekaan (Awal)
Tujuan pendidikan belum dirumuskan dalam
suatu undang-undang yang mengatur
pendidikan. Sistem persekolahan di Indonesia
yang telah dipersatukan oleh penjajah Jepang
terus disempurnakan. Namun dalam
pelaksanaannya belum tercapai sesuai dengan
yang diharapka bahkan banyak pendidikan di
daerah-daerah tidak dapat dilaksanakan
karena faktor keamanan para pelajarnya. Di
samping itu, banyak pelajar yang ikut serta
Perjalanan Landasan Histori
Kependidikan Di Indonesia
13. 8. ‘Orde Lama’
pembangunan untuk mengisi kemerdekaan mulai
digerakkan. Pembangunan dilaksanakan serentak di
berbagai bidang, baik spiritual maupun material
9. Zaman ‘Orde Baru’
Menurut Orde Baru, pendidikan adalah usaha sadar
untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
di dalam sekolah dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di
dalam lingkungan rumahtangga, sekolah dan
masyarakat.Pendidikan pada masa memungkinkan
adanya penghayatan dan pengamalam Pancasila
secara meluas di masyarakat, tidak hanya di dalam
sekolah sebagai mata pelajaran di setiap jenjang
pendidikan
Perjalanan Landasan Histori
Kependidikan Di Indonesia
14. 10.Zaman ‘Reformasi’
Begitu Orde Baru jatuh pada tahun 1998
masyarakat merasa bebas bagaikan burung
yang baru lepas dari sangkarnya yang telah
membelenggunya selama bertahun-tahun.
Masa Reformasi ini pada awalnya lebih
banyak bersifat mengejar kebebasan tanpa
program yang jelas.
Perjalanan Landasan Histori
Kependidikan Di Indonesia