Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) untuk mencapai visi dan misi perusahaan secara terencana dan terkelola dengan baik. GCG mencakup 5 prinsip utama yaitu akuntabilitas, transparansi, pertanggungjawaban, independensi, dan kesetaraan. Implementasi GCG memerlukan mekanisme pengendalian seperti auditor internal dan eksternal serta sosialisasi ke seluruh kary
1. Nama : Maya Dwi Indrawati
NIM : 5517110048
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, Pre-MSc,MM,CMA
Forum 1.
Dalam hal ini saya mengambil tata kelola yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Setiap
perusahaan itu memiliki visi dan misi dalam mencapai tujuan perusahaan yang dijalankannya.
Tentunya kegiatan tersebut harus terencana, terprogram dan terkelola dengan baik , hal ini
memerlukan keberadaan system tata kelola perusahaan yang baik, disamping itu perlu terbentuk
kerja sama tim yang baik dengan berbagai pihak, terutama seluruh karyawan dan Top manajemen.
Sistem tata kelola perusahaan yang baik ini menuntut dibangunnya dan dijalankannya Good
Corporate Governance (GCG).
Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu tata kelola perusahaan yang menjelaskan
hubungan antara partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah dan kinerja perusahaan
( Monks dan Minow, 2011)1.
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk terwujudnya Good Corporate Governance di
Indonesia yaitu adanya Regulator Frame Work yang meliputi : Legal System, Company Regulation,
Corporate/ Industry Best Practice.
Regulator frame work harus memuat prinsip โ prinsip Good Corporate Governance (GCG), Bhatta,
1996 2:
1. Accountability (Akuntabilitas) yaitu kejelasan fungsi, struktur, system dan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif.
2. Transparency (keterbukaan informasi). Yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan.
3. Responsibility (Pertanggungjawaban) yaitu kesesuaian kepatuhan dalam pengelolaan
perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundang undangan
yang berlaku.
4. Indepedency (kemandirian) yaitu suatu keadaan ketika perusahaan di kelola secara
professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manajemen
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku prinsip korporasi
yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran). Yaitu perlakuan adil dan setara di dalam memenuhi
hak hak stake holder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan
yang berlaku.
1 Monks, R.A.G., & Minow, N (2011). Corporate Governance (5th Edition), Wiley.
2 Bhatta, G, (1996). Capacity Buildingatthe Local Level for Effective Governance, Empowerment without Capacity
is Meaningless.
2. Setelah prinsip prinsip ini diterapkan harus ada GCG Control Mechanism yang meliputi :
1. Auditor intern dan ekstern
2. Penyediaan sarana dan prasana yang memadai dalam pengendalian intern dan ekstern;
3. SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang pengendalian
Langkah selanjutnya adalah Sosialisasi ke dalam dan keluar di dalam suatu perusahaan.
Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi dalam pelaksanaan GCG.
Kesimpulan
Pada saat ini prinsip-prinsip tersebut, maka kehidupan dalam suatu perusahaan akan berjalan
dengan baik dan bersinergi, baik hubungan di antara para pemilik perusahaan dengan penggerak
perusahaan maupun kinerja yang diperoleh perusahaan. Prinsip-prinsip dari good corporate
governance tidak hanya memberikan pengaruh kepada internal perusahaan saja tetapi juga kepada
masyarakat dan lingkungan sekitar (pihak eksternal). Keseimbangan antara internal dan eksternal
perusahaan tersebut yang menjadikan bisnis akan lebih berkembang dan bertahan. Dengan begitu
prinsip utama perusahaan yaitu prinsip going concern dan prinsip profitabilitas akan terjaga.
Daftar Pustaka