Analisis lingkungan internal dan rantai nilai PT AQUA Golden Mississippi Tbk mengkaji sumber daya air, proses produksi, dan aktivitas pemasaran. Perusahaan menjaga kualitas air dengan mengontrol sumber air pegunungan dan menerapkan teknologi produksi otomatis untuk menjamin kemurnian produk."
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
Internal Environment Analysis
1. Resume
Internal Environment Analysis from Value Chain Management
I. Pengertian Lingkungan internal
Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin (2010) dalam
http://elib.unikom.ac.id mengemukakan bahwa Lingkungan internal adalah “para pelaku
yang secara langsung berkaitan dengan lingkungan, yang mempengaruhi perusahaan”.
Menurut Wispandono (2010:155) http://elib.unikom.ac.id lingkungan internal
adalah „lingkungan organisasi yang ada di dalam suatu organisasi. Analisis ini ditujukan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi relatif dibanding dengan para
pesaingnya‟.
Menurut Rahayu Puji Suci (2008: 337) http://elib.unikom.ac.id dalam penelitiannya
berpendapat bahwa “secara internal, lingkungan perusahaan adalah organisasi perusahaan
itu sendiri beserta elemen-elemen di dalamnya”.
Menurut Saydam dalam http://elib.unikom.ac.id bahwa, “lingkungan internal
mungkin dapat dikendalikan secara organisator oleh pelaku usaha sehingga dapat diarahkan
sesuai dengan keinginan perusahaan”.
Berdasarkan pendapat beberapa para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam suatu perusahaan yang
elemen-elemen di dalamnya berpengaruh terhadap perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
II. Analisis Lingkungan Internal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu
kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap
perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan
dan kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
6. Research and development
2. 7. Computer information system
8. Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang
meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun amsyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing
perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal
perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga
kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
III. Rantai Nilai (Value Chain) dari Porter (Porter's Value Chain)
Rantai nilai dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985 dalam buku
‘Competitive Advantage, Creating and Sustaining Superior Performance.
The value chain displays total value, and consists of value activities and margin. Value
activities are the physically and technologically distinct activities a firm performs. These
are the building blocks by which a firm creates a product valuable to its buyers. Margin is
the difference between total value and the collective cost of performing the value activities.
Margin can be measured in a variety of ways. Supplier and channel value chains also
include a margin that is important to isolate in understanding in the source of a firm’s cost
position, since supplier and channel margin are part of the total cost borne by the buyer
(Porter, 1998:38)
Rantai Nilai merupakan pandangan bahwa suatu bisnis dipandang sebagai rantai aktivitas
yang mengubah input menjadi output yang berinilai bagi pelanggan (pearce dan Jr.
Robinson 2013)
3. IV. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Analisis rantai nilai merupakan suatu analisis yang berupaya memahami bagaimana suatu
bisnis menciptakan nilai bagi pelanggan dengan memeriksa kontribusi dari aktivitas
aktivitas yang berbeda dalam bisnis nilai tersebut (pearce dan Jr. Robinson, 2013).
Kerangka ini membagi membagi aktivitas perusahaan menadi dua kategori umum :
aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities)
1. Aktivitas Primer (primary activities)
Merupakan aktivitas didalam perusahaan yang melibatkan pembentukan
fisik,produk, pemasaran dan pengantaran kepada pembeli serta layanan purnajual
(pearce dan Jr. Robinson, 2013)
Aktivitas Primer ini meliputi :
Pengadaan Logistik dalam perusahaan (Inbound Logistic)
Meliputi aktivitas, biaya dan asset yang berkaitan dengan perolehan bahan
bakar, energi, bahan baku, suku cadang, barang dagangan, dan perlengkapan
lainnya dari pemasok; penerimaan, penyimpanan dan distribusi input dari
pemasok; inspeksi dan manajemen persediaan.
Operasi (Operations)
4. Meliputi aktivitas, biaya dan asset yang berkaitan dengan konversi input
menjadi bentuk produk akhir (produksi,perakitan, pengemasan, pemeliharaan
peralatan, operasi fasilitas, penjaminan mutu, perlindungan lingkungan).
Pengadaan logistic luar perusahaan (Outbound logistics)
Meliputi aktivitas, biaya dan asset yang berkaitan dengan distribusi fisik dari
produk kepada pembeli(penyimpanan barang jadi, pemrosesan pesanan,
pengepakan pesanan, pengiriman, operasi kendaraan pengiriman)
Pemasaran dan Penjualan (Marketing and Sales)
Meliputi aktivitas biaya dan asset yang berkaitan dengan upaya tenaga
penjualan, iklan dan promosi, riset dan perencanaan pasar serta dukungan bagi
agen/distributor.
Layanan (Service)
Aktvitas biaya dan asset yang berkaitan dengan penyediaan bantuan bagi
pembeli, seperti instalasi, pengiriman suku cadang, pemeliharaan dan
perbaikan, bantuan teknis, penenganan atas pertanyaan dan keluhan pembeli.
2. Aktivitas Pendukung (support activities)
Merupakan aktivitas di dalam perusahaan yang membantu perusahaan secara
keseluruhan melalui penyediaan infrastruktur atau input yang memungkinkan
aktivitas primer untuk berjalan secara berkesinambungan.
Aktivitas pendukung meliputi :
Pengadaan (Procurement)
adalah pengadaan berbagai masukan atau sumber daya untuk suatu perusahaan /
organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia
meliputi segala aktivitas yang menyangkut perekrutan, pemecatan,
pemberhentian, penentuan upah dan kornpensasi, pengetolaan, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia.
Riset, Teknologi dan Pengembangan Sistem
menyangkut masalah peralatan, perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), prosedur dan pengetahuan teknis yang digunakan dalam proses
transformasi dari masukan menjadi keluaran dalam suatu perusahaan /
organisasi
Infrastruktur
diperlukan untuk mendukung keperluan-keperluan suatu perusahaan dan
menyelaraskan kepentingan dari berbagai bagian, yang terdiri dari bagian-
bagian atau departemen-departemen seperti bagian akuntansi, hukum (legal),
keuangan (finance), perencanaan (planning), bagian public affairs, quality
assurance, dan manajemen umum (general management).
5. Value Chain Management(VCM)
Pengertian Value Chain Management (VCM)
Manajemen rantai nilai (VCM) adalah alat analisis bisnis strategis yang digunakan untuk
integrasi dan kolaborasi komponen dan sumber daya rantai nilai yang mulus. VCM
berfokus pada meminimalkan sumber daya dan mengakses nilai pada setiap tingkat rantai,
menghasilkan integrasi proses yang optimal, persediaan menurun, produk yang lebih baik
dan kepuasan pelanggan yang ditingkatkan
Techopedia menjelaskam Value Chain Management (VCM)
VCM diperkenalkan pada pertengahan 1980-an oleh Michael Porter, otoritas strategi bisnis
dan profesor Harvard Business School yang sudah lama. VCM telah berevolusi menjadi
strategi manajemen bisnis yang diterapkan secara universal, dan merupakan alat
perencanaan strategis yang kuat yang memanjang dari organisasi ke jaringan distribusi dan
pasokan.
VCM memerlukan komponen-komponen berikut:
• Strategi, perencanaan dan penjadwalan rantai terpadu
• Rantai pasokan yang efisien
• Manajemen sumber daya dan pengoptimalan rantai penuh dan interdependen
• Data dan informasi wawasan pelanggan terpadu
Daftar Pustaka
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/587/jbptunikompp-gdl-evamuharom-29322-9-
unikom_e-i.pdf dikutip tanggal 13 April 2018 pukul 07.00
http://purnamaward.blogspot.co.id/2014/03/lingkungan-internal-dan-analisis.html dikutip
tanggal 13 April 2018 pukul 09.45
http://mgtstrategi.blogspot.co.id/2010/04/rantai-nilai-value-chain-porter.html dikutip
tanggal 13 April 2018 pukul 11.00
John A.Pearce II & Richard B.Robinson, JR, Manajemen Strategis Edisi 12, Penerbit
Salemba empat,MC. Graw Hill 2013
https://www.techopedia.com/definition/23858/value-chain-management-vcm dikutip
tanggal 14 April 2018 pukul 12.51
6. Implementasi Internal Environment Analysis from Value Chain
Management pada PT AQUA Golden Mississippi Tbk
AQUA adalah sebuah merek air minum dalam kemasan Air Minum Dalam
Kemasan ( AMDK ) yang diproduksi oleh PT AQUA Golden Mississippi di
Indonesia sejak tahun 1973. AQUA adalah merek AMDK dengan penjualan
terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling
terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk
AMDK, yang mana setiap anda pergi ke warung-warung untuk beli air minum
dalam kemasan pasti selalu berkata “beli AQUA gelas/botol” yang belum tentu
sama pemilik warung memberikan dengan merek AQUA.
PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto
Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia.
Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini
AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia
VISI MISI PT DANONE AQUA
Visi Perusahaan :
“Menjadi penyedia air minum sehat paling terpercaya bagi konsumen
Indonesia”
Misi perusahaan :
Menjadikan konsumen lebih sehat dengan menyediakan air minum dalam
kemasan berkualitas terbaik dengan harga terjangkau dimana saja dan kapan
saja dibutuhkan konsumen Dalam upaya mewujudkan visi dan misi menjadi
pemimpin industri,
7. Perseroan telah menunjukkan itikad yang kuat untuk memenuhi berbagai
persyaratan standar internasional di bidang keselamatan, kualitas, maupun
manajemen, kepedulian lingkungan dan praktik bisnis yang baik. Hal ini
dicapai dengan mendapatkan beberapa setifikasi terhadap perusahaan yang
diakui di dunia internasional
Analisis Rantai Nilai PT AQUA Golden Mississippi Tbk
1. Aktivitas Primer
a. Pengadaan logistic dalam perusahaan (Inbound Logistic)
Air AQUA berasal dari air pegunungan. Dimulai dari air hujan yang
terserap ke dalam tanah hingga menuju tempatnya di lapisan air tanah
dalam atau aquifer dalam. Secara alami air tersaring melalui tanah,
pasir, dan bebatuan khas pegunungan yang berpori. Air juga menyerap
mineral alami bebatuan pegunungan hingga kaya akan mineral dan
keasaman netral. Sumber dari AQUA memiliki perlindungan alami
melaui lapisan kedap air, sehingga terbebas dari segala macam
kontaminasi seperti pestisida, mikroba, dan pencemaran lain di
permukaan bumi.
Kepedulian pihak AQUA pada pelanggannya, diwujudkan dengan cara
senantiasa menjaga kualitas produk. Beberapa kebijakan penting yang
dilakukan oleh pihak IndustriAQUA sehubungan dengan program ini
adalah:
AQUA sangat menjaga kemurnian produk sejak dari sumber air,
hingga control kualitas produk di pasar. Metode pengolahan AQUA
yang dikenal sebagai hydro pro system, berfungsi menjaga
kemurnian setiap tetes AQUA.
Mata air pegunungan yang menjadi sumber air AQUA, senantiasa
dijaga
agar bebas dari kontaminasi. Pengawasan ketat dilakukan secara
berkala setiap hari,agar kualitas sumber air tetap terjaga
Teknologi yang diterapkan AQUA adalah sistem in line process.
Sistem inimenerapkan prosedur otomatis, mulai dari pembuatan
botol, yang langsung diisi,ditutup, diberi label, disegel dan
dipaket secara bersamaan. Proses ini dilakukandalam ruangan
8. steril tanpa sentuhan tangan manusia dan merupakan yang
pertamadi Indonesia dan hingga kini merupakan satu-satunya
proses yang diimplementasikan oleh industri air minum dalam
kemasan
Sumber Mata Air:
Pemilihan lokasi untuk mata air yang mengalir dengan sendirinya
dan berlokasi jauh dari perumahan
Uji untuk memeriksa polusi dan kontaminasi
Penelitian serta pemeriksaan efek dari kondisi yang berbeda
selama 2 tahun
Pemeliharaan lingkungan disekeliling sumber pipa air dalam tanah
untukmenghindari kontaminasi.
Menciptakan kolam tertutup untuk perlindungan (menghindari
resikokontaminasi)
Menciptakan kolam tertutup untuk perlindungan (menghindari
resikokontaminasi)
Mengadakan uji setiap jamnya untuk kandungan pH balance,
kebersihan,kejernihan dan keseimbangan mineral.
Mengadakan pemeriksaan radiologi setiap 4 tahun sekali (untuk
kandunganradioaktif)
Lokasi Sumber Mata Air AQUA
1. Brastagi
2. Lampung (Jabung dan Umbul Cancau)
3. Mekarsari (Kubang)
4. Subang (Cipondoh)
5. Wonosobo (Mangli)
6. Klaten (Sigedang)
7. Pandaan
8. Kebon Candi
9. Mambal
10. Manado (Airmadidi)
b. Operations (Operasi atau mengubah bahan menjadi produk
akhir).
Proses Pengolahan Air Minum Kemasan Aqua:.
Pre-filter 5 micron dipergunakan untuk memfilter partikel yang
ada sampaiukuran 5 micron. Kemudian filter 1 micron
9. dipergunakan untuk memfilter partikel yang berukuran
sampai dengan 1 micron (parasit)
Ozone: untuk menghilangkan bakteri
Mengambil sample per jam dari langkah nomor 9,10 and 11 untuk
mengukurPH balance, kebersihan, kejernihan dan keseimbangan
mineral.
Melakukan uji Coliform pada sumber air setiap harinya
Melakukan tes Coliform mingguan pada produk akhir
melakukan pemeriksaan kimiawi dan fisikal menyeluruh setiap
bulannya pada produk akhir.
Melakukan pemeriksaan tahunan untuk logam berat dalam
produk akhir.
Apabila pemeriksaan setiap jamnya untuk Ozon, pH, kebersihan
dankejernihan air diluar standar, lini produksi akan dihentikan
dan produk akandikeluarkan dan akan diperiksa apakah produk
aman untuk dikonsumsi atautidak.
Operator mempergunakan pakaian yang terbuat dari
‘parachute material’ dan
sarung tangan yang dipergunakan diberi desinfektan setiap 15
menit.10.
Botol dan gelas diproduksi dari palet plastik hingga menjadi
kemasan botoldan gelas didalam pabrik yang sama dan hanya
sesaat sebelum botol diisidengan air, hal ini meminimalisir kontak
manusia untuk memastikan derajatkebersihan yang tinggi.11.
Semua air botolan diperiksa untuk melihat bila ada cacat di tutup
dan lapisan pelindung.12.
Semua material yang dipergunakan diperiksa dan disetujui oleh
BTC(Beverage Technology Centre) Danone.
Dukungan teknis dari bottling line oleh BTC (Beverage Technology
Centre)Danone
c. Outbound logistic (Logistik keluar atau mengirim produk akhir)
Produk yang sudah di kemas lalu di pasarkan di berbagai daerah di
Indonesia, hampir dari keseluruhan logistik PT AQUA Group
menggunakan truk, dan hanya sebagian kecil yang mengunakan kereta
api, yaitu sekitar 5 persen produksi dari pabrik AQUA di Mekarsari, dan
itupun hanya pengiriman dari pabrik ke gudang distribusi yang ada di
wilayah Jabodetabek saja.
1. Teknik Pendistribusian
Jalur distribusi sangat luas dan berorientasi nasional:
Mulai dari pasar tradisional, warung-warung kecil, sampai took-toko
yang menjual produk Aqua.
10. 2. Pendistributor :
Ada pusat-pusat distrbusi Aqua di Indonesia, dijalankan oleh
PT.Wirabuana Intrent, yang merupakan distributor tunggal produk-
produk Aqua.
3. Cara Distribusi :
Aqua sselalu menyediakan truk-truk yang selalu siap dimana saja,
kapan saja memastikan pengiriman yang handal pada outlet eceran
dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan pendingin air Aqua
untuk karyawannya. Sebab pelanggan membutuhkan pelayanan yang
segera dan handal. Sementara pengiklanan dan humas, melali
saluran-saluran distribusi, promosi eceran local dan potongan harga
akan mendorong minat pelanggan
d. Marketing and sales (Memasarkan produk dan penjualan)
PT AQUA Golden Mississippi Tbk merupakan perusahaan yang
menyediakan air minum mineral dalam kemasan yang sudah terkenal di
penjuru Nusantara, baik di jual di ecerean di jalanan maupun di
minimarket atau mall-mall ternama pasti mudah menemukan produk
minuman ini. Aqua kesuksesan dalam penjualan dan pemasarannya
pasti tidak terlepas dari strategi pemasarannya yang terbilang bagus
dan sukses hingga sekarang.
Manajeman strategi pemasaran yang diterapkan di PT. Aqua Golden
Mississippi adalah :
1) Strategi menarik konsumen
Berbagai cara dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississippi untuk
menarik konsumen sebanyak mungkin, salah satunya dengan cara
memberi selogan yang bagus dari semua produk, membuat iklan
yang menarik, promosi di setiap pelosok tanah air, dan lain-lain.
Semua ini dilakukan agar semua orang tertarik untuk membeli atau
mencoba memakai produk dari PT. Aqua Golden Mississippi yang
nantinya diharapkan bisa menjadi pelanggan mereka.
2) Strategi mempertahankan pelanggan
Di strategi ini PT. Aqua Golden Mississippi berpendapat bahwa
pelanggan itu yang paling penting untuk perusahaan. Tanpa
pelanggan atau konsumen, perusahaan tidak akan menjadi seperti
sekarang ini. Maka dari it demi kepuasan pelanggan PT. Aqua Golden
Mississippi memberikan pelayanan dan kualitas yang maksimal
dengan tujuan agar pelanggan selalu merasa puas dalam
menggunakan produk dari PT. Aqua Golden Mississippi. Hal itu
dilakukan untuk mempertahankan pelanggan agar tidak berpaling
kepada produk yang lain.
3) Strategi promosi untuk menguasai pasar
Untuk dapat menjaring pelanggan yang banyak PT. Aqua Golden
Mississippi menggunakan cara yang paling utama, yaitu promosi
11. melalui iklan-iklan yang berkualitas dan mudah dimengerti, baik iklan
di media elektronik maupun di media cetak serta yang lainnya.
Selama ini Aqua menjalankan strategi yang bagus sehingga walaupun
banyak pesaing bisnis air minum yang muncul namun merek ini
takkan tergeser oleh produk yang baru. Berikut beberapa strategi
pemasaran Aqua yang sampai saat ini masih dijalankan:
a). Slogan
Aqua membuat suatu slogan yang mudah di ingat dan di kenal
masyarakat, dengan slogan “air sehat setiap saat” ini ternyata
Aqua mampu mendongkrak penjualan yang luar biasa. Inilah
kekuatan sebuah slogan yang bisa memberikan efek bagi penjualan
produk. Jika anda menginginkan penjualan produk yang sama
dengan Aqua maka anda bisa membuat slogan yang bagus dan
mudah di ingat oleh banyak orang seperti Aqua.
b). Promosi
Aqua melakukan berbagai promosi baik melalui media online,
media cetak maupun saluran komunikasi lainnya. Seperti kita
ketahui bahwa banyak sekali iklan produk dengan merek Aqua
yang mengisi setiap iklan di televisi, radio maupun di media cetak.
Inilah salah satu strategi pemasaran Aqua yang dijalankan. Aqua
juga mensponsori beberapa bidang olahraga dan lainnya untuk
mendongkrak popularitas merek ini agar lebih dikenal masyarakat
luas.
c). Pelayanan
Pelayanan sangat penting bagi suatu perusahaan kepada
konsumennya sehingga Aqua juga memberikan pelayanan yang baik
bagi konsumennya di seluruh Indonesia. Melalui distributor Aqua di
seluruh Indonesia ini Aqua bisa memberikan pelayanan yang
maksimal kepada pelanggannya.
d). Packaging yang baik
Packaging juga memberikan dampak luar biasa bagi distribusi Aqua
sehingga penjualan bisa bertambah dari waktu ke waktu.
e). Saluran Distribusi
Aqua memiliki banyak saluran distribusi untuk menyuplai
kebutuhan air minum dengan merek Aqua baik di kota maupun di
pelosok. Hampir semua wilayah di Indonesia sudah ada distributor
air minum ini.
Aqua melanjutkan untuk mengembangkan upaya pemasarannya ke
pulau yang lain di Indonesia. Untuk memotong biaya transportasi,
fasilitas produksi dioperasikan dengan lisensi yang memproduksi air
dalam persyaratan Aqua telah dibuka di Manado, Sulawesi Utara,
dan Medan, Sumatera Utara. Satu instalasi kecil mulai berproduksi
air sehat dalam botol di Brunei Darrussalam, satu negara minyak
yang merdeka di pantai utara Borneo. Bukan suatu hal yang kecil,
hampir dua per tiga penjualan Aqua tetap berada di daerah
Jakarta, dipasok oleh lima lima fasilitas produksi terletak di Jawa
Barat mewakili 65% total kapasitas Aqua. Proyek-proyek baru
12. sedang berlangsung dibeberapa bagian di Indonesia sebaik diluar
Indonesia, di Philippina dan Vietnam.
e. Memberikan layanan (services)
PT. Aqua Golden Mississippi berpendapat bahwa pelanggan itu yang
paling penting untuk perusahaan. Tanpa pelanggan atau konsumen,
perusahaan tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Maka dari it demi
kepuasan pelanggan PT. Aqua Golden Mississippi memberikan pelayanan
dan kualitas yang maksimal dengan tujuan agar pelanggan selalu
merasa puas dalam menggunakan produk dari PT. Aqua Golden
Mississippi. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan pelanggan agar
tidak berpaling kepada produk yang lain.
PT. Aqua Golden Mississippi telah membangun layanan konsumen untuk
menmpung segala keluhan, masukan, dan kritikan dari para
pelangganya, seperti melalui layanan Aqua Mendengar dan Aqua
menyapa kita bisa memberi kritik saran dan juga bertanya seputar
produk aqua melalui layanan tersebut
2. Aktivitas Sekunder
a. Pengadaan (Procurement),
berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya
PT. Aqua Golden Mississippi memperoleh bahan baku produksi dari
mata air pegunungan, yang telah diuji selama satu tahun pengujian
dengan 9 poin kriteria dan 5 tahapan proses seleksi sebelum akhirnya
menjadi mata air AQUA. Setiap tetes AQUA mengandung mineral alami
yang seimbang. Berasal dari sumber mata air yang terlindung dan
menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih
b. Manajemen Sumber Daya Manusia
AQUA diorganisasikan secara pengendalian terpusat dari operasi yang
desentralisasi. Kebanyakan produksi dan distribusi ditangani anak
perusahaan atau pemegang lisensi. Perusahaann keluarga relatif kecil
dengan tiga lapis manajemen : Pelaksana (8 Pemimpin), Manajerial
(23 Manajer), dan pengawasan (80 pengawas dan petugas lapangan).
Total Quality control (TQC) telah diterapkan pada seluruh organisasi.
Setiap unit ada satu komite kelompok Pengawasan Mutu tidak resmi
untuk menyempurnakan operasi. Lebih dari 70% karyawan berijazah
SMA. Dari sini, sekitar 20 karyawan lulusan Universitas Teknik dan 30
adalah seni bebas, atau lulusan Universitas Ekonomi. Perusahaan
mempunyai program aktif pelatihan intern untuk mengupgrade
keahlian karyawanya. Sekitar separuh dari 1200 karyawan perusahaan
13. berpartisipasi dalam beberapa pelatihan resmi tiap taun. Sebagai
tambahan, sekitar 20 Karyawan menyelesaikan kursus formal
instruktur yang ditawarkan sekolah Indonesia sementara 10 karyawan
mendapat pelatihan teknik di Eropa dan Amerika Serikat.
c. Pengembangan Tekhnologi
AQUA sangat menjaga kemurnian produk sejak dari sumber air ,
himgga kontrol kualitas produk di pasar. Metode pengolahan AQUA
yang dikenal sebagai hydro pro system, berfungsi menjaga kemurnian
setiap tetes AQUA. AQUA diproses dan dikemas dengan teknologi
modern, AQUA menjadi pabrik perama yang menggunakan sistem
produksi In Line di pabrik mekarsari. Dimana pemrosesan air dan
pembuatan kemasan AQUA dilakukan secara bersamaan. Hasil dari
sistem In Line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera
diisi air bersih diujung proses produksi, sehingga proses produksi
menjadi lebih higienis. Sistem ini menerapkan prosedur otomatis,
mulai dari pembuatan botol yang langsung diisi, ditutup, diberi label,
disegel, dan dipaket secara bersamaan. Proses ini dilakukan dalam
ruangan steril tanpa sentuhan tangan manusia dan merupakan yang
pertama di indonesia dan hingga kini merupakan satu-satunya proses
yang diimplementaikan oleh industri air mkinum dalam kemasan
(AMDK). Pengembangan teknologi PT. AQUA Golden Mississipi terus
dikembangkan dalam hal pembuatan kemasan jenis terbaru untuk
menunjang penjualan produk.
d. Firm Infrastruktur
PT AQUA Golden Mississippi dikontrol oleh perusahaan induk dan hampir
seluruh kegiatan dikendalikan oleh perusahaan induk, baik produksi
maupun distribusinya. Total Quality Control (TQC)diimplementasikan
diseluruh organisasi, setiap unit memiliki group Quality Control Informal
(GQCI)untuk meningkatkan kualitas
14. Uraian pekerjaan
1. General Manajer
Memonitori bisnis Danone-AQUA di indonesia. Memonitor bagaimana profit
AQUA. Menyusun strategi untuk jangka panjang (4 samapai 5 tahun
kedepan). Membuat /menyusun laporan regional dan laporan kepada
pemegang saham.
2. Corporate Secretary
Bertanggung jawab atas PR
3. VP Vinance
Menyusun strategi dalam menentukan keuangan untuk jangka panjang (5
tahun kedepan). Menyusun strategi dalam menentukan anggaran secara
efisien dan efetif.
4. VP Human & Resources
Menyusun strategi sumber daya manusia dan sumber daya lainya yang
digunakan dalam perusahaan sehingga memberikan kontribusi dan kinerja
yang tinggi.
5. VP Sales & Distribution
Menyusun strategi distribusi dalam jangka panjang, program atau rencana
distribusi dalam 4 atau 5 tahun mendatang.
6. VP marketing
Menyusun rencana pemasaran produk AQUA sendiri, straegi pemasaran
dalam jangka panjang.
7. Purchasing Director
Menyusun strategi bagaimana membangun hubungan atau menjalin
kerjasama dengan suplier.
15. Daftar Pustaka
Arif Sugianto 2015, Company Profile PT. Aqua Golden Missisipi, tbk,
https://addresslengkap.blogspot.co.id/2015/09/company-profile-pt-aqua-golden.html
diakses tanggal 12 April 2018 pukul 19.42
M. Syaifuddin dkk, 2018, Value chain PT. Aqua Golden Misisipi, TBk,
https://www.academia.edu/35865588/Value_Chain_Rantai_Nilai_PT._Aqua_Golden_Mis
sissippi_Tbk_ tanggal 12 April 2018 pukul 19.42