Pembelajaran 4.0: Apa dan Mengapa membahas tentang gambaran pembelajaran kita dewasa ini, bagaimana harusnya pembelkajaran 4.0 dan untuk apa pentingnya pembelajaran 4.0
Flipped Classroom adalah salah satu bentuk penerapan blended learning. Saat ini, banyak diterapkan di perguruan tinggi. Seperti apakah gerangan? Silakan nikmati sajian slide presentasi ini.
Ketika Anda menerapkan TIK dalam pembelajaran, apakah:
A. mengajar dengan TIK, atau
B. membelajarkan dengan TIK
Kita berada dalam persimpangan antara mengajar dengan TIK dan membelajarkan dengan TIK. Seharusnya, kita memilih B. Supaya siswa/i kita tidak berada dalam persimpangan antara latah teknologi dan melek teknologi.
flipped classroom, sekarang menjadi trend. seperti apakah gerangan? presentasi ini menjelaskan sekilas tentang hal tersebut dalam penerapannya di perguruan tinggi
Flipped Classroom adalah salah satu bentuk penerapan blended learning. Saat ini, banyak diterapkan di perguruan tinggi. Seperti apakah gerangan? Silakan nikmati sajian slide presentasi ini.
Ketika Anda menerapkan TIK dalam pembelajaran, apakah:
A. mengajar dengan TIK, atau
B. membelajarkan dengan TIK
Kita berada dalam persimpangan antara mengajar dengan TIK dan membelajarkan dengan TIK. Seharusnya, kita memilih B. Supaya siswa/i kita tidak berada dalam persimpangan antara latah teknologi dan melek teknologi.
flipped classroom, sekarang menjadi trend. seperti apakah gerangan? presentasi ini menjelaskan sekilas tentang hal tersebut dalam penerapannya di perguruan tinggi
BLENDED LEARNING - MERAMU PEMBELAJARAN MODERN YANG MEMBELAJARKANUwes Chaeruman
Â
Blended learning, pada dasarnya dalah seni meramu pembelajaran modern menjadi pembelajaran yang membelajarkan. Saya sampaikan dalam seminar nasional teknologi pendidikan Universitas Ibnu Khaldun, 8 September 2018. Secara umum adalah hasil disertasi.
Desain Pembelajaran Efektif di Tengah Pandemi Covid-19Uwes Chaeruman
Â
Shari gagasan mendesain pembelajaran yang efektif dalam masa pandemi covid-19. Mengadopsi teknologi dengan pendekatan SAMR dan DDDD (Presnsky). Sekedar refleksi bersama.
Memfasilitasi Pembelajaran Daring dalam Gawat CoronaUwes Chaeruman
Â
wabah corona mencekam. menyebabkan setiap kampus melakukan lockdown. sehingga, perguruan tinggi memberlakukan pembelajaran daring. slide ini menggambarkan pengalaman pribadi menyelenggarakan pembelajaran daring dengan teknologi belajar yang sederhana, mudah dan gratis. Semoga bermanfaat.
Pembelajaran daring bukan hanya sekedar menyediakan materi kedalam LMS. Tapi, lebih jauh adalah upaya menciptakan pengalaman belajar melalui pembelajaran daring.
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Â
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
industri 4.0 memungkinkan segala aktivitas terjadi dalam lingkungan cyber-physical system. oleh karenanya ruang belajar zaman now berubah, dari hanya sekedar ruangan kelas, menjadi lebih cyber-physical dalam bentuk yang lain.
merancang blended learning yang membelajarkan. disampaikan dalam seminar nasional teknologi pendidikan, universitas negeri sebelas maret, solo, 28 Nopember 2013
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Panduan Memilih dan Menentukan Seting Belajar dalam Merancang Pembelajaran Bl...Uwes Chaeruman
Â
Buku ini merupakan salah satu hasil penelitian (disertasi) tentang Pengembangan Model Desain Sistem Pembelajaran Blended untuk Program SPADA Indonesia. Salah satu langkah dalam merancang pembelajaran blended adalah memilih dan menentukan seting belajar. Jadi, buku panduan ini adalah salah satu hasil penelitian tersebut, berupa h panduan dalam memilih dan menentukan seting belajar dalam merancang pembelajaran blended.
Classroom Action Research dalam Bahasa SederhanaUwes Chaeruman
Â
pada dasarnya classroom action research bicara tiga hal: 1)action (tindakan/perubahan), yang dilakukan melalui penelitian (aktivitas ilmiah yang sistematis), terkait dengan praktek pembelajaran di kela. Dengan demikian, tujuan utama classroom action research adalah memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran di kelas.
Pengembangan Model Desain Sistem Pembelajaran BlendedUwes Chaeruman
Â
This study was aimed to develop an instructional system design model as a guidance to design blended learning system of SPADA Indonesia. Formative research method was used to develop this design theory. Several formative evaluation techniques, such as experts review, one to one evaluation, and field test, was employed for this study. Open-ended questionnaires and rubric assessments was used to collect descriptive and formative data.
After having through three stages of formative evaluations, i.e. tentative model creation, model feasibility, and model effectiveness study, this model was considered feasible and effective. It can be used as a model to design a blended learning system of SPADA Indonesia open and online courses.
Ngopi sambil ngobrol tips a la quantum teachingUwes Chaeruman
Â
Kita sering diminta menjadi widyaiswara, dosen atau fasilitator pelatihan. Tapi, tidak sedikit dari kita memberikan peltihan dengan cara yang sangat monoton dan membosankan audiens. dePorter dalam bukunya Quantum Teaching, memberikan salah satu resep yang berguna. apakah gerangan? resep yang sering dikenal dengan TANDUR (Tumbuhkan-Alami-Namai-Demonstrasikan-Ulangi-Rayakan). Slide ini menggambarkan contoh penerapan pendekatan TANDUR. Semoga bermanfaat.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Â
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Dalam mengelola kelas pelatihan, nampaknya haram hukumnya 10 menit bicara tanpa ada hand on activities. Oleh karena itu, seorang trainer perlu mempraktekkan cara-cara pembelajaran aktif. Mari kita coba active training a la Mel Silberman
Paparan yang membahas beberapa framework integrasi teknologi dalam pembelajaran, seperti TPACK, TIM dan SMAR. Disertasi dengan hasil survey sederhana tentang persepsi guru terhadap pembelajaran modern.
Pembelajaran Saintifik yang Mengintegrasikan TIKUwes Chaeruman
Â
Belajar terjadi karena mengalami. Peristiwa mengalami, adalah esensi dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam kurikulum 2013, menekankan pada proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan atau dikenal dengan 5M. Tujuannya untuk mengoptimalkan peristiwa mengalami terjadi pada diri siswa. Karena mereka hidup dalam dunia ICT (digital natives), maka TIK harus dilibatkan dalam proses mengalami tersebut, sekaligus untuk membangun karakter generasi abad 21.
BLENDED LEARNING - MERAMU PEMBELAJARAN MODERN YANG MEMBELAJARKANUwes Chaeruman
Â
Blended learning, pada dasarnya dalah seni meramu pembelajaran modern menjadi pembelajaran yang membelajarkan. Saya sampaikan dalam seminar nasional teknologi pendidikan Universitas Ibnu Khaldun, 8 September 2018. Secara umum adalah hasil disertasi.
Desain Pembelajaran Efektif di Tengah Pandemi Covid-19Uwes Chaeruman
Â
Shari gagasan mendesain pembelajaran yang efektif dalam masa pandemi covid-19. Mengadopsi teknologi dengan pendekatan SAMR dan DDDD (Presnsky). Sekedar refleksi bersama.
Memfasilitasi Pembelajaran Daring dalam Gawat CoronaUwes Chaeruman
Â
wabah corona mencekam. menyebabkan setiap kampus melakukan lockdown. sehingga, perguruan tinggi memberlakukan pembelajaran daring. slide ini menggambarkan pengalaman pribadi menyelenggarakan pembelajaran daring dengan teknologi belajar yang sederhana, mudah dan gratis. Semoga bermanfaat.
Pembelajaran daring bukan hanya sekedar menyediakan materi kedalam LMS. Tapi, lebih jauh adalah upaya menciptakan pengalaman belajar melalui pembelajaran daring.
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Â
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
industri 4.0 memungkinkan segala aktivitas terjadi dalam lingkungan cyber-physical system. oleh karenanya ruang belajar zaman now berubah, dari hanya sekedar ruangan kelas, menjadi lebih cyber-physical dalam bentuk yang lain.
merancang blended learning yang membelajarkan. disampaikan dalam seminar nasional teknologi pendidikan, universitas negeri sebelas maret, solo, 28 Nopember 2013
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Panduan Memilih dan Menentukan Seting Belajar dalam Merancang Pembelajaran Bl...Uwes Chaeruman
Â
Buku ini merupakan salah satu hasil penelitian (disertasi) tentang Pengembangan Model Desain Sistem Pembelajaran Blended untuk Program SPADA Indonesia. Salah satu langkah dalam merancang pembelajaran blended adalah memilih dan menentukan seting belajar. Jadi, buku panduan ini adalah salah satu hasil penelitian tersebut, berupa h panduan dalam memilih dan menentukan seting belajar dalam merancang pembelajaran blended.
Classroom Action Research dalam Bahasa SederhanaUwes Chaeruman
Â
pada dasarnya classroom action research bicara tiga hal: 1)action (tindakan/perubahan), yang dilakukan melalui penelitian (aktivitas ilmiah yang sistematis), terkait dengan praktek pembelajaran di kela. Dengan demikian, tujuan utama classroom action research adalah memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran di kelas.
Pengembangan Model Desain Sistem Pembelajaran BlendedUwes Chaeruman
Â
This study was aimed to develop an instructional system design model as a guidance to design blended learning system of SPADA Indonesia. Formative research method was used to develop this design theory. Several formative evaluation techniques, such as experts review, one to one evaluation, and field test, was employed for this study. Open-ended questionnaires and rubric assessments was used to collect descriptive and formative data.
After having through three stages of formative evaluations, i.e. tentative model creation, model feasibility, and model effectiveness study, this model was considered feasible and effective. It can be used as a model to design a blended learning system of SPADA Indonesia open and online courses.
Ngopi sambil ngobrol tips a la quantum teachingUwes Chaeruman
Â
Kita sering diminta menjadi widyaiswara, dosen atau fasilitator pelatihan. Tapi, tidak sedikit dari kita memberikan peltihan dengan cara yang sangat monoton dan membosankan audiens. dePorter dalam bukunya Quantum Teaching, memberikan salah satu resep yang berguna. apakah gerangan? resep yang sering dikenal dengan TANDUR (Tumbuhkan-Alami-Namai-Demonstrasikan-Ulangi-Rayakan). Slide ini menggambarkan contoh penerapan pendekatan TANDUR. Semoga bermanfaat.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Â
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Dalam mengelola kelas pelatihan, nampaknya haram hukumnya 10 menit bicara tanpa ada hand on activities. Oleh karena itu, seorang trainer perlu mempraktekkan cara-cara pembelajaran aktif. Mari kita coba active training a la Mel Silberman
Paparan yang membahas beberapa framework integrasi teknologi dalam pembelajaran, seperti TPACK, TIM dan SMAR. Disertasi dengan hasil survey sederhana tentang persepsi guru terhadap pembelajaran modern.
Pembelajaran Saintifik yang Mengintegrasikan TIKUwes Chaeruman
Â
Belajar terjadi karena mengalami. Peristiwa mengalami, adalah esensi dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam kurikulum 2013, menekankan pada proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan atau dikenal dengan 5M. Tujuannya untuk mengoptimalkan peristiwa mengalami terjadi pada diri siswa. Karena mereka hidup dalam dunia ICT (digital natives), maka TIK harus dilibatkan dalam proses mengalami tersebut, sekaligus untuk membangun karakter generasi abad 21.
Pembelajaran saintifik yang dianjurkan dalam kurikulum 2013. yaitu 5M. Mengamati, menanya, mengeksperimentasi, menalar, mengomunikasikan. Bagaimana kalau diintegrasikan dengan TIK? paparan ini memberikan sedikit penjelasan tentang hal tersebut
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIKUwes Chaeruman
Â
Bercermin dari hasil survey sederhana terhadap kasus di atas, mencerminkan bahwa persespsi sebagian besar peserta terhadap pembelajaran modern masih keliru. Padahal inti dari pembelajaran modern adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Apapun teknologinya, pembelajaranya adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. Karena pembelajaran adalah perubahan yang relative menetap sebagai akibat dari pengalaman dan interaksi siswa dengan dunia.
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
Â
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
Â
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Daring. Siklus bola salju perolehan dan pemanfaatan video dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Pertama mulung (by utlization), kedua buat sendiri (by design). Kategori by design, dapat dibagi dua: 1) DIY (do it yourself video; video buatan sendiri; 2) Video Pro, dibuat secara kolaboratif oleh tim secara profesional. Plus didalamya dibahasa bagaimana penerapannya dalam pembelajaran jarak jauh dan daring.
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
Â
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran? Apa saja komponen tujuan pembelajaran yang baik? Seperti apakah contoh rumusan tujuan pembelajaran yang baik itu? Slide ini membahas semua itu. Semoga bermanfaat.
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Â
Dua contoh model pembelajaran Lee & Hannafin (2016), dan Sugata Mitra (2010). Model ini mendorong pengembangan generasi Indonesia kedepan yang mandiri.
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
Â
Urun ide implementasi kampus merdeka untuk program studi teknologi pendidikan se-Indonesia. Bahan diskusi pada pertemuan (webinar) antar koordinator program studi teknologi pendidikan se-Indonesia.
Model pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi untuk memupuk siswa mandiri nan tangguh. versi youtube dapat dilihat di https://youtu.be/dAByFBRhqb4
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
Â
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19. banyak yang harus dipertimbangkan. content, akses, format sajian, dll. broadcast vs on demand, professionally generated vs user generated content?
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
Â
Sharing trend, peluang, dan tantangan pembelajaran daring selama dan pasca pandemi Covid-19. Lima langkah menuju trasnformasi: 1) pemerataan akses ICT; 2) Perubahan Mindset; 3) kepemimpinan sekolah atau perguruan tinggi; 4) modeling dan guru penggerak; dan 5) peran teknologi dan teknolog pendidikan.
Sharing implementasi blended learning dalam era Covid-19 kepada teman-teman dosen di UNG. Ada beberapa Tips: 1) jadilah pemulung (kurator materi); 2) DIY Content (kembangkan konten buatan sendiri, slide presentasi, pdf, video presentasi, dll); 3) rangkai aktivitas pembelajaran dengan rumus PEDATI; 4) asuh aktivitas pembelajaran daring dengan rumus COI
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Â
Sharing tentang trend, peluang dan tantangan pembelajaran daring selama dan pasca COVID-19. Meningkatkan diri dari level 1) substitution dan 2) augmentation menuju level 3) modification dan 4) redefinition (SAMR Framework).
Sharing Implementasi Blended Learning dalam Pandemik COVID-19Uwes Chaeruman
Â
Slide ini menjelaskan pengamana pribadi dalam mengimplementasikan blended learning untuk perkuliahan di perguruan tinggi dalam masa pandemik COVID-19. Yang paling penting bukanlah teknologinya, tapi pemilihan kativitas belajar yang tepat dan memfasilitasi pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
Mengapa ada disiplin ilmu yang bernama teknologi pendidikan? apa filosofi yang mendasarinya? apa yang membedakannya dengan teknologi lain, seperti teknologi kesehatan, teknologi pertanian, dan lain-lain?
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. PEMBELAJARAN ABAD 21
APA & BAGAIMANA?
CATAN KUNCI
Uwes Anis Chaeruman
Dewan Penasehat APSTPISeminar Nasional MATEMATIKA VIII, Universitas Negeri Jakarta, 19 Oktober 2019.
3. Tujuan:
Siswa kelas 3 SD, dapat membedakan zat cair, padat, dan gas
Aktivitas Pembelajaran:
• Diluar ruang kelas, siswa dibagi dalam tiga kelompok. Klp 1 berpegangan erat, Klp 2
cukup merapat, Klp 3 renggang.
• Salah seorang siswa diminta menerjang kelompok-kelompok tersebut.
• Semua kelompok, duduk berkumpul dan mendiskusikan apa yang terjadi.
• Setiap kelompok diminta mengambil apa saja yang bisa di bawa dari sekitar luar
sekolah.
• Kemudian diminta mengklasifikasikan mana yang kategori padat, cair dan gas.
• Siswa kembali ke kelas, dilanjutkan dengan diskusi dan penjelasan mendalam dari
guru.
KASUS ILUSTRATIF 1
4. Tujuan:
Siswa kelas 3 SD, dapat membedakan zat cair, padat, dan gas
Aktifitas Pembelajaran:
• Diluar ruang kelas, siswa dibagi dalam tiga kelompok. Klp 1 berpegangan erat, Klp 2 cukup
merapat, Klp 3 renggang.
• Salah seorang siswa diminta menerjang kelompok-kelompok tersebut.
• Semua kelompok, duduk berkumpul dan mendiskusikan apa yang terjadi.
• Setiap kelompok diminta mengambil gambar apa saja dengan cara memotret menggunakan
kamera handphone.
• Gambar hasil pemotretan ditayangkan melalui LCD projector, kemudian siswa secara
kelompok mengklasifikasikan kedalam kategori cair, padat dan gas.
• dilanjutkan dengan diskusi dan penjelasan mendalam dari guru.
• Pasca kelas, siswa diminta merefleksikan apa yang telah dipelajari melalui sosial media seperti
instagram, facebook, dll dan minta dikomentari orang tua dan teman-temannya.
KASUS ILUSTRATIF 2
5. KASUS ILUSTRATIF 3
Tujuan:
• Siswa, dapat membandingkan teori penciptaan alam semesta antara yang satu dengan lainnya.
Aktifitas Pembelajaran:
• Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil.
• Setiap kelompok diminta untuk membahas salah satu teori dari buku yang telah disediakan.
• Setiap kelompok diminta mendapatkan informasi tambahan yang relevan dengan cara searching
via internet
• Setiap kelompok, diminta menyajikan hasil bahasannya secara kreatif dengan menggunakan tool
teknologi yang familiar bagi mereka, seperti slide presentasi (misal Power Point, MSWord, dll),
foto editor, video editor, dll atau dengan cara lain, misal menggunakan gambar di karton, atau
disajikan dalam bentuk lagu, dll.
• Setiap kelompok mempresentasikan dan dibahas bersama.
• Pasca kelas, siswa diminta merefleksikan apa yang telah dipelajari melalui blog dan sosial media
seperti instagram, facebook, dll dan minta dikomentari orang tua dan teman-temannya.
6. KASUS ILUSTRATIF 4
Tujuan:
• Siswa, dapat membandingkan teori penciptaan alam semesta antara yang satu dengan
lainnya.
Aktifitas Pembelajaran:
• Guru menjelaskan konsep penciptaan alam semesta menurut beberapa pakar.
• Penjelasan dilakukan menggunakan sekitar 40 slide presentasi via LCD projector,
dilengkapi dengan animasi yang indah, kombinasi teks dan gambar via internet yang
terhubung di ruang kelas.
• Dilanjutkan dengan tanya jawab dan kesimpulan.
• Diakhiri dengan memberikan pekerjaan rumah.
8. 1 2 3 4
PEMBELAJARAN
KUNO DENGAN
TEKNOLOGI MODERN
PEMBELAJARAN
MODERN DENGAN
TEKNOLOGI MODERN
PEMBELAJARAN
MODERN DENGAN
TEKNOLOGI
SEDIAKALA
PEMBELAJARAN MODERN
9. APA KATA SURVEY ONLINE?
4%
64%
36%
4%6%
75%
35%
1%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Correct : Hiteach Low Tech Correct : Hiteach High Tech Can not distinguish Incorrect: TradTeach HighTech
In-service Pre-service
kasus 1
sebagai pembelajaran modern
kasus 2 & 3
sebagai pembelajaran modern
kasus 2, 3 & 4
sebagai pembelajaran modern
kasus 4
sebagai pembelajaran kuno
36% guru menganggap
sejauh menggunakan teknologi
modern, maka pembelajarannya
adalah modern.
n = 3.183 guru
Chaeruman, at. al. (2019)
11. LEARNING FIRST, TECHNOLOGY SECOND
Liz Kolb (2017)
Menggunakan teknologi untuk meningkatkan proses
pembelajaran melibatkan bukan hanya sekedar belajar
tentang bagaimana menggunakan perangkat keras dan
lunak tertentu. Tapi, memerlukan suatu pemahaman
prinsip-prinsip pedagogik khusus dalam
menggunakan teknologi dalam seting pembelajaran.
TECHNOLOGY IS
NOT THE END.
IT IS A MEAN TO
MEET THE END. Okojie at. al. (2006), cited from the work of Diaz & Bottenbal (2000)
Dryden & Voss, 1999
17. TOP 10 KECAKAPAN 4.0Adapted from https://guthriejensen.com/blog/skills-future-2020-infographic/
18. TERIMA KASIH
IT IS NOT MERELY ABOUT
TECHNOLOGY. BUT, CREATING
LEARNING EXPERIENCES
WITH TECHNOLOGY.
- UWES A. CHAERUMAN -
19. TPACK Explained, http://www.tpack.org
Kolb, L (2017). Learning First, Technology Second: the Educator’s Guide to Designing Authentic Lesson.
Mishra, P. & Koehler, M. J. (2006). Technological Pedagogical Content Knowledge: A framework for teacher
knowledge. Teachers College Record, 108(6), 1017-1054. doi: 10.1111/j.1467-9620.2006.00684.x.
Mishra, P. & Koehler, M. J. (2006), Technological Pedagogical ContentKnowledge: A Framework for Teacher
Knowledge teachers College RecordVolume 108, Number 6, June 2006, pp. 1017–1054, retrieved
from http://one2oneheights.pbworks.com/f/MISHRA_PUNYA.pdf on April 10th, 2019.
Guthrie Jensen, https://guthriejensen.com/blog/skills-future-2020-infographic/
UNESCO (2011), ICT Competency Framework for Teachers, available at
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=2ahUKEwiRi4r48KTlAhXIeisK
HTo3BZ4QFjAAegQIAxAC&url=https%3A%2F%2Fiite.unesco.org%2Fpics%2Fpublications%2Fen%2Ffiles%2F3
214694.pdf&usg=AOvVaw3Y6mOtGJHTqiGPvz_f_X97
READINGS: