Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan KB didasarkan pada konsep wilayah dari puskesmas hingga tingkat provinsi dan pusat.
2. Data cakupan KB dilaporkan bulanan sedangkan ketenagaan dilaporkan tahunan.
3. Terdapat alur pencatatan, pelaporan, dan verifikasi data KB dari tingkat fasilitas hingga instansi terkait.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan KB didasarkan pada konsep wilayah dari puskesmas hingga tingkat provinsi dan pusat.
2. Data cakupan KB dilaporkan bulanan sedangkan ketenagaan dilaporkan tahunan.
3. Terdapat alur pencatatan, pelaporan, dan verifikasi data KB dari tingkat fasilitas hingga instansi terkait.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBPJS Kesehatan RI
Buku panduan ini memberikan panduan praktis mengenai skrining kesehatan yang dilaksanakan BPJS Kesehatan untuk masyarakat, termasuk skrining riwayat kesehatan untuk mendeteksi diabetes dan hipertensi, serta deteksi kanker leher rahim dan payudara. Panduan ini menjelaskan definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, penanggung jawab, dan langkah-langkah skrining kesehatan tersebut.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk peserta yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Panduan ini menjelaskan tentang definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, dan langkah-langkah pelaksanaan PROLANIS yang meliputi identifikasi peserta, pendaftaran, k
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSumadin1112
Sistem informasi keperawatan di puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui layanan di gedung puskesmas dan di masyarakat. Puskesmas juga melakukan 20 kegiatan pokok kesehatan seperti KIA, KB, gizi, dan pencegahan penyakit. Puskesmas berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan bantuan fasilitas seperti puskesmas pembantu dan bid
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...BPJS Kesehatan RI
Dokumen ini memberikan panduan tentang penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi, landasan hukum, cakupan pelayanan, dan prosedur pelayanan kesehatan darurat di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dan tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan."
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
Program Rujuk Balik adalah program BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan jangka panjang bagi peserta dengan penyakit kronis tertentu seperti diabetes dan hipertensi. Program ini memberikan akses mudah bagi peserta untuk mendapatkan obat kronis di fasilitas kesehatan primer atas rujukan dokter spesialis. Panduan ini menjelaskan prosedur pendaftaran dan pelayanan obat bagi peserta program ini.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBPJS Kesehatan RI
Dokumen tersebut merupakan panduan praktis konsep Gate Keeper untuk fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi Gate Keeper sebagai konsep sistem pelayanan kesehatan dimana fasilitas kesehatan tingkat pertama berperan sebagai pemberi pelayanan dasar dan rujukan, serta mengatur implementasi Gate Keeper di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Modul ini membahas tentang komunikasi sebagai salah satu modal dasar dalam mengembangkan kepribadian. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi antara pengirim dan penerima pesan. Ada beberapa hambatan komunikasi seperti perbedaan status sosial, masalah semantik, distorsi persepsi, dan perbedaan budaya. Modul ini juga menjelaskan teknik komunikasi efektif seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan p
Dokumen tersebut membahas tentang balita dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Balita merupakan anak berusia 1-5 tahun yang memiliki masa emas untuk berkembang. Perkembangan balita dipengaruhi lingkungan dan interaksi dengan orang tua. Tujuh aspek perkembangan balita meliputi tingkah laku sosial, menolong diri, intelektual, motorik halus dan kasar, serta komunikasi pas
Deteksi Gangguan Reproduksi dalam Perspektif Gender dengan Pengkajian Data Su...pjj_kemenkes
Modul ini menjelaskan langkah-langkah penting dalam melakukan pengkajian pada pasien gangguan sistem reproduksi wanita, termasuk menanyakan identitas, keluhan utama, riwayat kesehatan, obstetrik, perkawinan, kontrasepsi, pola hidup, dan pengetahuan tentang gangguan tersebut. Kemampuan mahasiswa dalam melakukan deteksi dini melalui pengkajian data subyektif sangat diperlukan untuk mendeteksi berbag
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerjapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kegunaan studi epidemiologi, prinsip-prinsip epidemiologi, frekuensi masalah kesehatan, dan prosedur kerja epidemiologi dalam menangani wabah penyakit. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah kegunaan studi epidemiologi untuk menentukan penyebab utama penyakit dan mengidentifikasi kelompok berisiko, prinsip epidemiologi yang mempelajari masalah kesehatan suatu kelompok, serta lang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBPJS Kesehatan RI
Buku panduan ini memberikan panduan praktis mengenai skrining kesehatan yang dilaksanakan BPJS Kesehatan untuk masyarakat, termasuk skrining riwayat kesehatan untuk mendeteksi diabetes dan hipertensi, serta deteksi kanker leher rahim dan payudara. Panduan ini menjelaskan definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, penanggung jawab, dan langkah-langkah skrining kesehatan tersebut.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk peserta yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Panduan ini menjelaskan tentang definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, dan langkah-langkah pelaksanaan PROLANIS yang meliputi identifikasi peserta, pendaftaran, k
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSumadin1112
Sistem informasi keperawatan di puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui layanan di gedung puskesmas dan di masyarakat. Puskesmas juga melakukan 20 kegiatan pokok kesehatan seperti KIA, KB, gizi, dan pencegahan penyakit. Puskesmas berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan bantuan fasilitas seperti puskesmas pembantu dan bid
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...BPJS Kesehatan RI
Dokumen ini memberikan panduan tentang penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi, landasan hukum, cakupan pelayanan, dan prosedur pelayanan kesehatan darurat di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dan tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan."
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
Program Rujuk Balik adalah program BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan jangka panjang bagi peserta dengan penyakit kronis tertentu seperti diabetes dan hipertensi. Program ini memberikan akses mudah bagi peserta untuk mendapatkan obat kronis di fasilitas kesehatan primer atas rujukan dokter spesialis. Panduan ini menjelaskan prosedur pendaftaran dan pelayanan obat bagi peserta program ini.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBPJS Kesehatan RI
Dokumen tersebut merupakan panduan praktis konsep Gate Keeper untuk fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi Gate Keeper sebagai konsep sistem pelayanan kesehatan dimana fasilitas kesehatan tingkat pertama berperan sebagai pemberi pelayanan dasar dan rujukan, serta mengatur implementasi Gate Keeper di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Modul ini membahas tentang komunikasi sebagai salah satu modal dasar dalam mengembangkan kepribadian. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi antara pengirim dan penerima pesan. Ada beberapa hambatan komunikasi seperti perbedaan status sosial, masalah semantik, distorsi persepsi, dan perbedaan budaya. Modul ini juga menjelaskan teknik komunikasi efektif seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan p
Dokumen tersebut membahas tentang balita dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Balita merupakan anak berusia 1-5 tahun yang memiliki masa emas untuk berkembang. Perkembangan balita dipengaruhi lingkungan dan interaksi dengan orang tua. Tujuh aspek perkembangan balita meliputi tingkah laku sosial, menolong diri, intelektual, motorik halus dan kasar, serta komunikasi pas
Deteksi Gangguan Reproduksi dalam Perspektif Gender dengan Pengkajian Data Su...pjj_kemenkes
Modul ini menjelaskan langkah-langkah penting dalam melakukan pengkajian pada pasien gangguan sistem reproduksi wanita, termasuk menanyakan identitas, keluhan utama, riwayat kesehatan, obstetrik, perkawinan, kontrasepsi, pola hidup, dan pengetahuan tentang gangguan tersebut. Kemampuan mahasiswa dalam melakukan deteksi dini melalui pengkajian data subyektif sangat diperlukan untuk mendeteksi berbag
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerjapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kegunaan studi epidemiologi, prinsip-prinsip epidemiologi, frekuensi masalah kesehatan, dan prosedur kerja epidemiologi dalam menangani wabah penyakit. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah kegunaan studi epidemiologi untuk menentukan penyebab utama penyakit dan mengidentifikasi kelompok berisiko, prinsip epidemiologi yang mempelajari masalah kesehatan suatu kelompok, serta lang
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri atas otak, diencephalon, otak tengah, otak kecil, dan sumsum tulang belakang. Otak terbagi menjadi lobus-lobus dan melakukan berbagai fungsi seperti motorik, kognitif, emosi. Saraf kranial dan saraf tulang belakang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan tubuh. Sistem saraf
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilan pjj_kemenkes
Modul ini membahas langkah-langkah kegiatan pengkajian kasus kegawatdaruratan masa nifas. Pengkajian mencakup data subjektif seperti keluhan utama, riwayat kehamilan, kebidanan, dan kesehatan pasien. Pengkajian data objektif meliputi pemeriksaan fisik umum, status saat ini, dan obstetrik, beserta hasil pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya. Tugas selanjutnya adalah mendok
Modul ini membahas tentang kesadaran diri dan afek-emosi. Kesadaran diri penting bagi perawat untuk mengetahui diri sendiri sehingga dapat memberikan perawatan yang terapeutik kepada klien. Teori Johari Window digunakan untuk menjelaskan empat daerah kesadaran diri. Afek dan emosi merupakan bagian penting dari kepribadian manusia yang dapat berfungsi secara normal maupun tidak normal sehingga menyebabkan gangguan
Modul ini membahas tentang pendidikan kesehatan, meliputi pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan pelaksanaannya. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk merubah perilaku masyarakat menjadi lebih sehat melalui penyebaran pesan kesehatan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat. Pelaksanaannya dapat dilakukan di berbagai tempat seperti institusi kesehatan maupun di masyarakat, dengan
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap untuk melakukan anamnesa pada ibu bersalin, meliputi 8 langkah utama seperti menanyakan identitas, riwayat kesehatan, keluhan, riwayat kehamilan, pola hidup, dan observasi kondisi fisik ibu saat ini.
Modul ini membahas tentang konsepsi ketahanan nasional Indonesia yang merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa. Konsepsi ini didasarkan pada pendekatan kesejahteraan dan keamanan dimana kesejahteraan berarti kemampuan meningkatkan kemakmuran secara adil dan merata, sedangkan keamanan berarti kemampuan melindungi nilai-nilai nasional dari ancaman luar maupun dalam. Modul ini juga menjelaskan asas
Dokumen tersebut membahas tentang tahap-tahap pelaksanaan jaminan mutu di fasilitas kesehatan, yang terdiri dari tahap analisis sistem dan supervisi serta tahap pendekatan tim dalam pemecahan masalah. Tahap analisis sistem meliputi cara pelaksanaan analisis, area yang diamati, jumlah sampel, pengumpulan data, pengolahan data, rencana tindak lanjut, dan evaluasi. Tahap pendekatan tim bertujuan memecahkan masal
Agama Katolik adalah agama Kristen yang berpusat di Vatikan, Roma. Agama ini berkembang dari ajaran Yesus Kristus pada abad ke-4 SM dan menyebar ke seluruh dunia. Agama Katolik memiliki keyakinan bahwa Petrus sebagai kepala gereja dan Alkitab sebagai sumber hukum agama. Umat Katolik melakukan ibadah dengan berdoa dan mempersembahkan diri kepada Tuhan. Agama Katolik juga menekankan pentingny
Modul ini membahas sistem endokrin dan anatomi fisiologi kelenjar endokrin utama seperti hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas dan suprarenal. Sistem endokrin terdiri dari berbagai kelenjar yang saling berinteraksi dan mengontrol berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon.
Dokumen tersebut membahas mekanisme pelaporan kesehatan masyarakat di Indonesia, mulai dari tingkat puskesmas, dati II, dati I, hingga tingkat pusat. Terdapat berbagai jenis laporan seperti laporan bulanan sentinel, triwulan, dan tahunan yang harus disampaikan pada instansi terkait sesuai dengan frekuensi pelaporan.
Dokumen tersebut memberikan petunjuk teknis penggunaan aplikasi laporan insiden keselamatan pasien puskesmas, mulai dari tujuan dan manfaat aplikasi, tingkatan pengguna, menu dan fitur yang tersedia sesuai hak akses pengguna, serta contoh form laporan yang perlu diisi."
Dokumen tersebut merupakan rancangan outline laporan awal bagi tenaga kesehatan individu Nusantara Sehat yang mencakup analisis situasi geografis, demografis, sosial ekonomi, sarana prasarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan, manajemen dan derajat kesehatan masyarakat di wilayah tugasnya."
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdfELande
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : perencanaan
tingkat puskesmas, lokakarya mini puskesmas, penilaian kinerja puskesmas dan
manajemen sumberdaya termasuk alat; obat; keuangan dan tenaga; serta didukung
dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan (sistem informasi manajemen
puskesmas/SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).
Penilaian kinerja puskesmas dilakukan sebagai upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
verifikasi hasilnya. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten/kota
bersama puskesmas dapat menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok, dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.
Evaluasi hasil kinerja/kegiatan yang dilaksanakan harus dapat digunakan
untuk menyusun perencanaan yang akan datang dan selanjutnya perencanaan yang
dibuat dapat dipantau dan dinilai hasilnya.
Akhir kata, kami menyadari bahwa pembuatan penilaian kinerja puskesmas
ini masih belum sempurna, untuk itu saran dan masukan dalam penyempurnaan
penilaian kinerja puskesmas ini
sangat kami diharapkan
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : perencanaan
tingkat puskesmas, lokakarya mini puskesmas, penilaian kinerja puskesmas dan
manajemen sumberdaya termasuk alat; obat; keuangan dan tenaga; serta didukung
dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan (sistem informasi manajemen
puskesmas/SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).
Penilaian kinerja puskesmas dilakukan sebagai upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
verifikasi hasilnya. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten/kota
bersama puskesmas dapat menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok, dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docxCristy665562
Laporan hasil audit program PPI bulan Februari 2023 menunjukkan bahwa kepatuhan kebersihan tangan dan pengelolaan limbah di Puskesmas masih belum mencapai target. Kebersihan tangan perawat di ruang rawat jalan hampir mencapai target sedangkan dokter umum belum. Di IGD, baik perawat maupun dokter belum ada yang mencapai target. Pengelolaan limbah di ruang rawat inap dan IGD juga belum optimal. Rencana tindak
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Saudara, coba anda ingat kemba-li
bagaimana cara saudara melapor-kan
kegiaatan puskesmas yang telah
dilakukan kepada yang berwenang.
Kemudian tulislah di buku sauda-ra!
Untuk mengetahui tindakan yang
saudara lakukan benar apa salah maka
pelajarilah mekanisme pelaporan di
bawah ini.
Mekanisme pelaporan
1. Tingkat puskesmas
a. Laporan dari puskesmas pem-bantu
dan bidan di desa disam-paikan
ke pelaksana kegiatan di
puskesmas
b. Pelaksana pelaksana mereka-pitulasi
yang dicatat baik dida-lam
maupun diluar gedung ser-ta
laporan yang diterima dari
puskesmas ppembantu dan
bidan di desa.
c. Hasil rekapitulasi pelaksanaan
kegiatan dimasukkan ke for-mulir
laporan sebanyak dua
rangkap, untuk disampaikan ke-pada
koordinator SP2TP
d. Hasil rekapitulasi pelaksanaan
kegiatan diolah dan dimanfaat-kan
untuk tindak lanjut yang
diperlukan untuk meningkatkan
kinerja kegiatan.
2. Tingkat Dati II
a. Pengolahan data SP2TP di Dati
II menggunakan perangkat lu-nak
yang ditetapkan oleh dep-kes
b. Laporan SP2TP dari puskesmas
yang diterima dinas keseha-tan
Dati II disampaikan kepada
pelaksana SP2TP untuk direka-pitulasi
/ entri data.
c. Hasil rekapitulasi dikoreksi, di-olah,
serta dimanfaatkan se-bagai
bahan untuk umpan balik,
bimbingan teknis ke puskesmas
dan tindak lanjut untuk mening-kat
kinerja program.
d. Hasil rekapitulasi data setiap 3
bulan dibuat dalam rangkap 3
(dalam bentuk soft file) untuk
dikirimkan ke dinas kesehatan
Dati I, kanwil depkes Provinsi
dan Departemen Kesehatan.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3. Tingkat Dati I
a. Pengolahan dan pemanfaatan
data SP2TP di dati I memper-gunakan
perangkat lunak sama
dengan Dati II
b. Laporan dari dinkes Dati II,
diterima oleh dinas kesehatan
Dati I dan Kanwil I dalam ben-tuk
soft file dikompilasi / direka-pitulasi.
c. Hasil rekapitulasi disampaikan
ke pengelola program dati I
untuk diolah dan dimanfaatkan
serta dilakukan tindak lanjut,
bimbingan dan pengendalian.
4. Tingkat Pusat
Hasil olahan yang dilak-sanakan
Ditjen Binkesmas paling
lambat 2 bulan setelah berakhirn-ya
triwulan tersebut disampaikan
kepada pengelola program terkait
dan Pusat Data Kesehatan untuk di-analisis
dan dimanfaatkan sebagai
umpan balik, kemudian dikirimkan
ke Kanwil Depkes Provinsi.
Bagaimana saudara? Apakah
setelah belajar anda paham me-kanisme
pelaporan yang dilaku-kan?
Apabila anda telah paham
sekarang kita lanjutkan bagaima-na
saudara mengelola laporan di
wilayah kerja saudara.
Pengelolaan Pelaporan
Sesuai dengan Keputusan Direk-tur
Jendral Pembinaan Kesehatan mas-yarakat
No.590/BM/DJ/Info/Info/96,
pelaporan puskesmas menggunakan
tahun kalender yaitu dari bulan Jan-uari
sampai dengan Desember dalam
tahun yang sama. Formulir pelaporan
dikembangkan sesuai dengan kebutu-han
dan kemampuan/beban kerja di
puskesmas.
Pengelolan laporan dari Puskesmas ke
Dati II terbagi dalam dua bentuk lapo-ran:
1. Laporan Bulanan yang berisikan
data:
a. Data Kesakitan (LB 1)
b. Data obat-obatan (LB 2)
c. Data kegiatan gizi, KIA/KB,
dan imunisasi termasuk pen-gamatan
penyakit menular (LB
3)
Laporan bulanan ini disebut juga
Laporan Sentinel yang terbagi da-lam
dua kelompok sebagai berikut.
a. Laporan bulanan sentinel 1(LB
1S)
Lapotan yang memuat
data penderita penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisa-si
(PD31), penyakit infeksi salu-ran
pernafasan akut (ISPA).Dan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
diare, menurut umur dan sta-tus
imunisasi.Puskesmas yang
memuat LB 1S adalah puskes-mas
yang ditunjuk yaitu satu
puskesmas dari setiap DATI II
dengan periode laporan bulan
serta dilaporkan ke dinas kese-hatan
DATI II, Dinas kesehatan
DATI I dan pusat (Ditjen PPM
dan PLP).
b. Laporan bulanan sentinel 2(LB
2S)
Dalam laporan ini memuat
data KIA, gizi, tetanus neonato-rum,
dan penyakit akibat kerja.
Laporan bulanan sentinel hanya
diperuntukkan bagi puskesmas
rawat inap. Laporan ini dilapor-kan
ke dinas kesehatan DATI I.
2.Laporan Tahunan
Laporan tahunan meliputi :
a. Data dasar puskesmas (LT-1)
b. Data kepegawaian (LT-2)
c. Data peralatan (LT-3)
Frekuensi Laporan
Frekuensi laporan terdiri dari :
1. Laporan Triwulan
Laporan triwulan (LB 4)
dikirim paling lambat tanggal 20
bulan berikutnya dari triwulan yang
dimaksud (contoh : laporan triwu-lan
pertama tanggal 20 April 2009,
maka laporan triwulan berikutnya
adalah tanggal 20 Mei 2009). Lapo-ran
ini diberikan kepada dinas-di-nas
terkait di bawah ini
a. Kepala Dinas Kesehatan Dati I
b. Kepala Kantor Wilayah Depkes
Provinsi
c. Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dikirim pal-ing
lambat akhir bulan Februari di
tahun berikutnya dan diberikan ke-pada
dinas-dinas terkait berikut ini
a. Kepala Dinas Kesehatan Dati I
b. Kepala Kantor Wilayah Depkes
Provinsi
c. Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Selamat Anda telah menyele-saikan
kegiatan belajar tentang Me-kanisme
Pelaporan, pengelolaan pel-aporan
dan Frekuensi Laporan.Dengan
demikian Anda telah memahami ma-teri
tersebut . Hal-hal penting yang
anda pelajari dari kegiatan ini adalah
sebagai berikut:
1. Mekanisme Pelaporan dilakukan
mulai dari tingkat puskesmas
sampai tingkat pusat
a. Tingkat puskesmas
b. Tingkat Dati II
c. Tingkat Dati I
d. Tingkat Pusat
2. Pengelolaan Pelaporan dilakukan
a. Setiap bulan yang di kenal
dengan laporan Sentinel
b. Setiap tahun
3. Frekuensi Laporan di bagi :
a. Laporan Triwulan
b. Laporan Tahunan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5