Sistem informasi keperawatan di puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui layanan di gedung puskesmas dan di masyarakat. Puskesmas juga melakukan 20 kegiatan pokok kesehatan seperti KIA, KB, gizi, dan pencegahan penyakit. Puskesmas berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan bantuan fasilitas seperti puskesmas pembantu dan bid
A. Data peserta terdaftar di FKTP yang terindikasi DM dan Hipertensi;
- Nama, No Kartu BPJS Kesehatan, Alamat, No Tlp/HP, Obat penyakit
kronis (jumlah dan signa)
- Melalui Skrining Riwayat Kesehatan
B. Penentuan Jadwal Kegiatan Prolanis
- Pemeriksaan Kesehatan
- Edukasi / Penyuluhan
- Senam Prolanis
- Pemeriksaan Laboratorium
C. Pembentukkan Klub Risti
- Nama Klub
- Identitas Koordinator Klub; Nama, No kartu, Alamat, No HP/Tlp
- Jumlah Anggota per klub maksimal 50 orang
D. Pemantauan Status Kesehatan
- Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan meliputi;
GDP, GDPP, IMT, Tekanan Darah
E. Edukasi Risti / Penyuluhan
- Materi berhubungan dengan penyakit DM dan Hipertensi
- Berkas pertanggungjawaban kegiatan;
Foto kegiatan, absensi, nota pembelian konsumsi, materi penyuluhan
F. Senam Prolanis
- Senam bagi penderitaDM dan Hipertensi
- Berkas pertanggungjawaban kegiatan;
Foto kegiatan, absensi, nota pembelian konsumsi
Untuk Pemantauan Status Kesehatan, Edukasi Risti, dan Senam Prolanis dilaporkan setiap bulan.
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JEJARING RUJUKAN KEGAWATDARURA...Carwoto Sa'an
Setelah mengalami proses pengujian teknis dan diujicobakan secara langsung pada jejaring rujukan kegawatdaruratan di dua kabupaten di Jawa Tengah, SIJARIEMAS terbukti dapat mencegah terjadinya penolakan permintaan rujukan oleh semua rumah sakit, meningkatkan kesiapan pihak rumah sakit untuk menerima rujukan, serta mengurangi keterlambatan penanganan rujukan dalam jejaring pelayanan rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Sistem informasi yang diimplementasikan juga dapat menjadi basis data yang bermanfaat bagi kepentingan pengambilan keputusan di rumah sakit maupun dinas kesehatan.
A. Data peserta terdaftar di FKTP yang terindikasi DM dan Hipertensi;
- Nama, No Kartu BPJS Kesehatan, Alamat, No Tlp/HP, Obat penyakit
kronis (jumlah dan signa)
- Melalui Skrining Riwayat Kesehatan
B. Penentuan Jadwal Kegiatan Prolanis
- Pemeriksaan Kesehatan
- Edukasi / Penyuluhan
- Senam Prolanis
- Pemeriksaan Laboratorium
C. Pembentukkan Klub Risti
- Nama Klub
- Identitas Koordinator Klub; Nama, No kartu, Alamat, No HP/Tlp
- Jumlah Anggota per klub maksimal 50 orang
D. Pemantauan Status Kesehatan
- Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan meliputi;
GDP, GDPP, IMT, Tekanan Darah
E. Edukasi Risti / Penyuluhan
- Materi berhubungan dengan penyakit DM dan Hipertensi
- Berkas pertanggungjawaban kegiatan;
Foto kegiatan, absensi, nota pembelian konsumsi, materi penyuluhan
F. Senam Prolanis
- Senam bagi penderitaDM dan Hipertensi
- Berkas pertanggungjawaban kegiatan;
Foto kegiatan, absensi, nota pembelian konsumsi
Untuk Pemantauan Status Kesehatan, Edukasi Risti, dan Senam Prolanis dilaporkan setiap bulan.
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JEJARING RUJUKAN KEGAWATDARURA...Carwoto Sa'an
Setelah mengalami proses pengujian teknis dan diujicobakan secara langsung pada jejaring rujukan kegawatdaruratan di dua kabupaten di Jawa Tengah, SIJARIEMAS terbukti dapat mencegah terjadinya penolakan permintaan rujukan oleh semua rumah sakit, meningkatkan kesiapan pihak rumah sakit untuk menerima rujukan, serta mengurangi keterlambatan penanganan rujukan dalam jejaring pelayanan rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Sistem informasi yang diimplementasikan juga dapat menjadi basis data yang bermanfaat bagi kepentingan pengambilan keputusan di rumah sakit maupun dinas kesehatan.
FKTP; Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, promotif, preventif, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.
Pasal 2 Tarif pelayanan kesehatan pada FKTP meliputi:
Kapitasi
Non Kapitasi
PMK 59 tahun 2014 tentang STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN mengatur tentang Kapitasi dan Klaim non Kapitasi bagi Klinik.
Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan kesehatan di luar lingkup pembayaran kapitasi yang meliputi:
a. pelayanan ambulans;
b. pelayanan obat rujuk balik;
c. pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik;
d. pelayanan skrining
d. pelayanan skrining kesehatan tertentu termasuk pelayanan terapi krio untuk kanker leher rahim;
e. rawat inap tingkat pertama;
f. jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai kompetensi dan kewenangannya;
g. pelayanan Keluarga Berencana berupa MOP/vasektomi;
h. kompensasi pada daerah yang tidak terdapat fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat;
i. pelayanan darah; dan/atau
j. pelayanan gawat darurat di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang memberikan dampak penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Berikut ini adalah bahan tanyang untuk materi Persiapan Pelayanan Adminkes pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
FKTP; Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, promotif, preventif, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.
Pasal 2 Tarif pelayanan kesehatan pada FKTP meliputi:
Kapitasi
Non Kapitasi
PMK 59 tahun 2014 tentang STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN mengatur tentang Kapitasi dan Klaim non Kapitasi bagi Klinik.
Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan kesehatan di luar lingkup pembayaran kapitasi yang meliputi:
a. pelayanan ambulans;
b. pelayanan obat rujuk balik;
c. pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik;
d. pelayanan skrining
d. pelayanan skrining kesehatan tertentu termasuk pelayanan terapi krio untuk kanker leher rahim;
e. rawat inap tingkat pertama;
f. jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai kompetensi dan kewenangannya;
g. pelayanan Keluarga Berencana berupa MOP/vasektomi;
h. kompensasi pada daerah yang tidak terdapat fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat;
i. pelayanan darah; dan/atau
j. pelayanan gawat darurat di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang memberikan dampak penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Berikut ini adalah bahan tanyang untuk materi Persiapan Pelayanan Adminkes pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
1. SISTEM INFORMASI KEPERAWAATAN
DIPUSKESMAS
PELAYANAN PUSKESMAS
1. Pelayanan didalam Gedung
a. Penerimaan klien di loket pendaftaran
b. Proses seleksi kasus priorits. Pelayanan medis yang diberikan berupa :
Asuhan keperawatan , dari proses seleksi akan diketahui sasaran prioritas dan
nonprioritas sasaran prioritas perlu ditindak lanjuti berupa rujukan kerumah sakit atau
rujukan ke puskesmas dengan ruang rawat inap.
Tindak lanjut pelayanan kesehatan dapat berupa asuhan keperawatan keluarga,
kelompok , dan masyarakat.
c. Penyampaian informasi klien yang memerlukan tindak lanjut asuhan keperawatan
dirumah.
2. Pelayanan luar gedung
a. Mempelajari informasi mengenai data kesenjangan pelayanan kesehatan dan
menampung informasi yang berasaldari masyarakat.
b. Seleksi untuk mendapatkan sasaran prioritas, yaitu: idividu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
c. Menyampaikan informasi sasaran prioritas.
d. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap sasaran prioritas.
KEGIATAN POKOK PUSKESMAS
Bedasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru, terdapat 20 usaha pokok
kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas. Namun, pelaksanaannya sangat bergntung pada
faktor tenaga, sarana dan prasarana, biaya tersedia, serta kemampuan manajemen dari tiap – tiap
puskesmas.
2. Kegiatan pokok puskesmas antara lain ssebagai berikut:
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil; Melahirkan dan menyusui; serta bayi, anak balita,
dan anak prasekolah.
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan guna mencegah gizi buruk.
c. Imunisasi
d. Pemberian pendidikan kesehata tentang perkembangan anak dan cara menstimulasinya.
2. Upaya Keluarga berencana (KB)
a. Mengadakan kursus Keluarga Berecana untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi
KIA.
b. Mengadakan khursus keluarga berencana kepada dukun yang akan bekerja sebagai
penggerak calon peserta keluarga Berncana.
c. Memberikaj pendidikan kesehatan mengenai cara pemasangan IUD, cara –cara
penggunaan pil , kondom, dan alat – alat kontrasepsi lainnya.
3. Upaya Perbaikan Gizi
a. Mengenali penderita – penderita kekeurangan Gizi
b. Mengenalkan program perbaikan Gizi
c. Memberikan pendidikan Gizi kepada masyarakat.
4. Upaya Kesehatan lingkungan
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuangan kotoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan limbah
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
f. Penyehatan makanan dan minuman
g. Pelaksanaan peraturan perundangan
3. 5. Upaya Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a. Mengumpulkan dan menganalisis data penyakit
b. Melaporkan kasus penyakit menular
c. Menyelidiki benar atau tidaknya laporan yang masuk
d. Melakukan tindakan permulaan untuk mencegah penyebaran penyakit menular.
e. Menyembuhkan penderita , sehingga tidak lgi menjadi sumber infeksi
f. Memberi imunisasi
g. Pemberantasan vektor
h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnosis sedini mungkin melalui :
Mendapatkan riwayat penyakit
Mengadakan pemeriksaan fisik
Mengadakan pemeriksaan laboratorium
Membuat diagnosis
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan.
7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat
a. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik, rumah , dan kelompok
– kelompok masyarakat.
b. Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di tingkat
kabupaten terdapat tenaga – tenaga koordinator penyuluhan kesehatan.
8. Usaha Kesehatan Sekolah
9. kesehatan olahraga
10. Perawatan kesehatan masyarakat
11. Usaha kesehatan Kerja
12. Usaha kesehatan Gigi dan mulut
4. 13. Usaha kesehatan jiwa
14. Kesehatan mata
15. Laboratorium (diupayakan tidak lagi sedderhana)
16. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan
17. kesehatan usia Lanjut
18. Pembinaan Pengobatan tradisional
Kegiatan pokok puskesas bersifat dinamis dan berubah sesuai dengan kondisi masyarakat.
PERAN PUSKESMAS
Dalam konteks otonomi daerah seperti ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat fital
sebagai institusi pelaksana tekhnis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan menejerial
yang sangat baik dan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui system perencanaaan yang matang dan realistis, tata laksana kegiatan – kegiatan
yang tersusun rapi, serta memiliki systim evaluasi dan pemantauan yang akurat. Selain itu,
puskesmas juga dituntut berperan serta aktif dalam pemanfaatan tekhnologi informasi terkait
upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu.
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian sebagian dari kecamatan.
Faktor kepadatan penduduk , luas daerah geografis, dan keadaan infrastuktur lainnya
merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.puskesmas
merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja
puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah
departemen kesehatan prvinsi.
5. FASILITAS PENUNJANG
Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan , puskesmas perlu
ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana , antara lain sebagai berikut
:
o Puskesmas pemabantu
Puskesmas pembantu yang lebih sering disebut Pustu atau pusBan adalah unit pelayanan
kesehatan sederhana yang berfungsi menunjang dan membantu pelaksanaan kegiatan –
kegiatan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
o Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan
kendaraan bermotor roda empat atau perahu motor, peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi, serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
o Bidan desa
Disetiap desa yng belum memiliki pelayanan kesehatan, bidan desa ditetapkan untuk tinggal
didesa tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan.bidan desa bertanggung jawab
langsung kepada kepala puskesmas.wilayah kerja bidan desa adalah suatu desa dengan
jumlah penduduk rata – rata 3.000 jiwa.
PELAYANAN KESEHATAN MENYELURUH
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas yaitu pelayanan kesehatan yang menyeluruh
yang meliputi pelayanan :
1. Pengobatan ( curantive ) ;
2. Pencegahan ( preventive ) ;
3. Peningkatan Kesehatan (Promotive) ;
4. Pemulihan Kesehatan (Rehabilitative).