Dokumen tersebut membahas tentang balita dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Balita merupakan anak berusia 1-5 tahun yang memiliki masa emas untuk berkembang. Perkembangan balita dipengaruhi lingkungan dan interaksi dengan orang tua. Tujuh aspek perkembangan balita meliputi tingkah laku sosial, menolong diri, intelektual, motorik halus dan kasar, serta komunikasi pas
Dalam masa kanak-kanak terdapat banyaknya perkembangan yang terjadi sesuai umur dan kemampuan yang dimiliki anak.Perkembangan ada yang dari lahir sudah mempunyainya ada yang menurut umur anak baru bisa mendapatkan perkembangan tersebut.Perkembangan yang ada pada anak adalah perkembangan tanggapan, perkembangan pikiran, perkembangan kognitif, perkembangan daya ingat, perkembangan bahasa, perkembangan perasaan, perkembangan fantasi, perkembangan sosial anak, perkembangan moral dan tingkat permainan anak.
Dalam masa kanak-kanak terdapat banyaknya perkembangan yang terjadi sesuai umur dan kemampuan yang dimiliki anak.Perkembangan ada yang dari lahir sudah mempunyainya ada yang menurut umur anak baru bisa mendapatkan perkembangan tersebut.Perkembangan yang ada pada anak adalah perkembangan tanggapan, perkembangan pikiran, perkembangan kognitif, perkembangan daya ingat, perkembangan bahasa, perkembangan perasaan, perkembangan fantasi, perkembangan sosial anak, perkembangan moral dan tingkat permainan anak.
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanakhibatullah92
Psikologi Pendidikan:
(1) Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
(2) Teori Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
(3) Peranan dan Implikasi Guru terhadap Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
Bibliotherapy merupakan studi penggunaan literatur seperti buku sebagai alat treatment untuk orang-orang yang memiliki masalah mental maupun emosional. Sebelum menentukan literatur yang cocok untuk membantu penyelesaian masalah, perlu diketahui terlebih dahulu jenis atau tingkatan manusia dalam perkembangannya yang kemudian akan diketahui masalah apa yang biasanya sering dialami oleh manusia dalam perkembangannya. Permasalahan yang dialami manusia dimulai sejak lahirnya manusia ke dunia. Perkembangan manusia pun dimulai dari masa kanak-kanak dan beberapa masa sebelum masa dewasa. Makalah ini membahas mengenai Perkembangan Masa Kanak-Kanak pada usia 2-12/13 tahun.
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.
Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan dan pembaharuan. Untuk pembangunan di bidang pendidikan, harus mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti, memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Perkembangan didefinisikan sebagai kemajuan menuju kedewasaan. Perkembangan anak atau peserta didik amerupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampillan yang berlangsung hingga mencapai usia tertentu. perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontiyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari lahir mulai sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmani) maupun psikis (rohani).
EDUP3023 Perkembangan Kanak-kanak: Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kana...Atifah Ruzana Abd Wahab
EDUP3023 Perkembangan Kanak-Kanak
Pembentangan faktor yang mempengaruhi perkembangan kanak-kanak
Copyright by Atifah Ruzana binti Abd Wahab, guru pelatih IPG Kampus Kent, Tuaran
Opsyen: PISMP Sains Ambilan Jun 2015
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanakhibatullah92
Psikologi Pendidikan:
(1) Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
(2) Teori Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
(3) Peranan dan Implikasi Guru terhadap Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
Bibliotherapy merupakan studi penggunaan literatur seperti buku sebagai alat treatment untuk orang-orang yang memiliki masalah mental maupun emosional. Sebelum menentukan literatur yang cocok untuk membantu penyelesaian masalah, perlu diketahui terlebih dahulu jenis atau tingkatan manusia dalam perkembangannya yang kemudian akan diketahui masalah apa yang biasanya sering dialami oleh manusia dalam perkembangannya. Permasalahan yang dialami manusia dimulai sejak lahirnya manusia ke dunia. Perkembangan manusia pun dimulai dari masa kanak-kanak dan beberapa masa sebelum masa dewasa. Makalah ini membahas mengenai Perkembangan Masa Kanak-Kanak pada usia 2-12/13 tahun.
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.
Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan dan pembaharuan. Untuk pembangunan di bidang pendidikan, harus mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti, memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Perkembangan didefinisikan sebagai kemajuan menuju kedewasaan. Perkembangan anak atau peserta didik amerupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampillan yang berlangsung hingga mencapai usia tertentu. perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontiyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari lahir mulai sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmani) maupun psikis (rohani).
EDUP3023 Perkembangan Kanak-kanak: Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kana...Atifah Ruzana Abd Wahab
EDUP3023 Perkembangan Kanak-Kanak
Pembentangan faktor yang mempengaruhi perkembangan kanak-kanak
Copyright by Atifah Ruzana binti Abd Wahab, guru pelatih IPG Kampus Kent, Tuaran
Opsyen: PISMP Sains Ambilan Jun 2015
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Balita
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Pernahkah Anda mendengar istilah
balita ? Jika pernah coba tuliskan apa
yang anda ketahui tentang balita pada
kotak berikut ini
Bagaimana apakah sudah selesai anda
menuliskannya, sekarang cocokkan
jawaban anda dengan uraian berikut
ini.
Bawah Lima Tahun atau sering
disingkat sebagai Balita merupakan
salah satu periode usia manusia setelah
bayi sebelum anak awal. Rentang usia
balita dimulai dari satu sampai dengan
lima tahun,atau biasa digunakan
perhitungan bulan yaitu usia 12-60
bulan. Periode usia ini disebut juga
sebagai usia prasekolah.
Untuk meningkatkan kemampuan
kognitif Pendidikan anak usia dini
(PAUD) dapat diberikan melalui
bermain, karna bermain sangat penting
bagi perkembangan anak seutuhnya.
Melalui bermain anak secara tidak
langsung melakukan kegiatan belajar.
Waktu bermain anak akan mendapatkan
kesempatan bereksplorasi,
bereksperimen dan dengan bebas
mengekspresikan dirinya. Dengan
bermain, tanpa sengaja anak akan
memahami konsep tentang kognitif,
afektif dan psikomotorik serta melihat
adanya hubungan antara satu dengan
yang lainnya. Bermain merupakan
pendekatan dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran pada anak
usia dini. Selain itu, Cara belajar yang
dilakukan pada usia prasekolah ini
melalui rangsang dari lingkungannya,
terutama lingkungan rumah. Terdapat
pula pendidikan di luar rumah yang
melakukan kegiatan belajar lebih
terprogram dan terstruktur, walau tidak
selamanya lebih baik.
- Permainan peran, melatih
kemampuan pemahaman social
contoh: permainan sekolah, dokter-dokteran,
ruman-rumahan dll
- Permainan imajinasi melatih
kemampuan kreativitas anak
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 3
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
- Permainan motorik, melatih
kemampuan motorik kasar dan
halus.
• Motorik Kasar contoh: spider
web, permainan palang,
permainan keseimbangan dll
• Motorik halus: meronce,
mewarnai, menyuap.
Beberapa peran social yang
dimunculkan anak – anak dalam
kehidupan di masyarakat, antara lain :
1. Mengembangkan kepribdiannya,
Balita memiliki hak bermain dan
berekspresi sesuai dengan dirinya.
Berbagai pengalaman
ini berperan penting
dalam mewujudkan apa
yang dinamakan dengan
pembentukan diri secara utuh,
yang tidak akan dapat tercapai
kecuali dengan memberikan
kemerdekaan secara penuh
kepada anak dan membina
jiwa kemandiriannya. Untuk
mencapai ini semua, seorang
pendidik mempunyai peran
yang penting dalam mendidik
seorang anak, karena melalui
pendidikan ini terdapat
pengaruh yang besar dan
jelas dalam membentuk
kepribadiannya. Lingkungan
keluarga yang dipenuhi dengan
rasa cinta dan rasa saling
tolong, yang berlandaskan
dengan ikatan yang kuat antara
keluarga, juga mempunyai andil
yang besar dalam membentuk
kepribadian seorang anak,
serta dapat memotivasi anak
untuk membina dirinya dan
meningkatkan kemampuan dan
potensinya.
Dengan bermain, anak – anak
secara tidak langsung dapat
berekspresi sesuai dengan
keinginannya sendiri. Anak-anak
usia dini, suka sekali berlari,
berteriak, bermain sambil
ngomong sendiri, memainkan
permainannya dengan berisik,
dan lain-lain. Mungkin sebagai
orang yang dewasa, hal ini
sangat mengganggu, sehingga
kadang kita menyuruh mereka
untuk tidak berisik. Dengan
menyuruh mereka untuk
bermain dengan tenang dan
tidak membuat gaduh, anak-anak
menjadi merasa tertekan.
Dalam tekanan inilah, anak-anak
menjadi kurang bisa
berekspresi secara bebas.
Alangkah baiknya, bila kita
memberikan kesempatan
anak-anak untuk berekspresi
secara bebas. Bisa dengan
cara memberikan ruangan
bermain khusus bagi mereka,
menemani mereka, atau bisa
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 4
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
juga dengan cara membuatkan
jadwal bermain bagi mereka.
Mengajak anak-anak bermain
di ruangan terbuka, misalnya
dengan mengajak bermain di
taman dan wisata alam akan
sangat membantu anak untuk
bisa berekspresi secara kreatif
dan bebas.
2. Tanda Soaial dari Keluarga
Perlu diketahui pula
bahwa keluarga juga sangat
rentan terhadap perubahan
yang terjadi dalam masyarakat.
Wajar sekali jika para pengamat
menyebut masyarakat yang
sehat terdiri atas keluarga yang
sehat pula. Setiap transformasi
sosial, budaya, dan politis,
yang berpotensi melemahkan
struktur kekeluargaan, dapat
menjadi faktor negatif dalam
pembentukan generasi
berikutnya. Dengan kata lain,
keluarga merupakan refleksi
dari sebuah masyarakat secara
keseluruhan. Begitu pula
dengan hadirnya seorang anak
dalam keluarga. Anak tersebut
sangat erat hubungannya
dengan keadaan keluarganya
misalnya tingkat sosial. Seorang
anak yang sehat dan cerdas
dapat menunjukkan diri sebagai
tanda sosial bagi keluarganya.
3. Anak adalah Pemegang Amanah
Harapan Orang Tua
Setiap orang tua pasti
mengharapkan suatu hari
nanti akan sukses dalam
kehidupannya. Sebelum lahir
saja sudah dipersiapkan nama
yang baik dan mempunyai
makna sesuai keinginan kita
anak itu menjadi apa. Oleh
sebab itu, Orang tua akan
berusaha mendidik dan
menyekolahkannya setinggi
mungkin. Bagaimana pun
caranya mereka lakukan agar
kelak anak bisa memenuhi
harapan orangtua, sukses dalam
hidupnya. Dan tentunya juga
berharap anak lebih baik lagi
daripada kita mereka.
Sesungguhnya yang utama
adalah harus mendidiknya
dengan menanamkan kebaikan
dan budi . Kemudian baru
mengajarkan mencari kekayaan.
Tetapi jaman sekarang
mengajarkan mencari uang
yang utama, kebaikkan dan
budi belakangan. Kenapa harus
mengajarkan kebaikkan dan
budi yang utama?
Sebab itulah modalnya
untuk mencapai sukses yang
sesungguhnya kelak. Ada
kebaikkan dan budi walau
tanpa kekayaan, masih bisa
mengharumkan nama orangtua
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 5
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dan menjadikannya manusia
yang bernilai. Tetapi kalau
punya kekayaan , tanpa adanya
budi dan kebaikkan, mungkin
bisa menghancurkan hidupnya
sendiri dan juga merusak nama
orangtuanya.
4. Kehadiran anak memperkuat
nilai solidaridas keluarga
Dengan hadirnya
seorang anak dapat membuat
suatu keluarga menjadi semakin
dekat. Hubungan sesema orang
tua pun juga menjadi lebih
tinggi dan rekat bila didukung
oleh kehadiran anak yang
berkualitas. Hal ini terbukti
karena hampir semua orang tua
merasa senang jika mengetahui
bahwa istri mereka sedang hamil
atau sedang mengandung.
5. Anak memiliki nilai sosial
yang tinggi bagi keluarga,
baik ekonomi maupun soial
Kehadiran anak bagi
keluarga merupakan tambahan
tenaga kerja baru bagi
keluarganya. Selain itu, anak
memiliki nilai sosial yang tinggi
terutama sebagai penerus bagi
orang tuanya.
Balita merupakan anak dengan
usia 1-5 tahun. Masa ini
merupakan masa emas bagi
anak untuk berkembang, karena
masa ini pertumbuhan dasar
yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Perkembangan
masa ini terlihat dari kemampuan
berbahasa, kreativitas, kesadaran
sosial, emosional dan itelegensi
dapat berkembang secara
cepat. Dalam perkembangan
anak terdapat masa kritis,
dimana diperlukan rangsangan
/stimulasi yang berguna agar
potensi berkembang, sehingga
perlu mendapat perhatian.
Perkembangan psikososial sangat
dipengaruhi lingkungan dan
interaksi anatara anak dengan
orang tuanya. Perkembangan
anak akan optimal bila interaksi
sosial diusahakan sesuai dengan
kebutuhan anak pada berbagai
tahap perkembangannya, bahkan
sejak bayi masih dalam kandungan.
Sedangkan lingkungan yang tidak
mendukung akan menghambat
perkembangan anak.
Frankenburg dkk (1981) melalui
DDST (Denver Developmental
Scrining Test) mengemukakan
4 parameter perkembangan
yang dipakai dalam menilai
perkembangan balita:
a. Personal Social (kepribadian/
tingkah laku sosial).
Aspek yang berhubungan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 6
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dengan kemapuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan.
b. Fine Motor Adaptive (gerakan
motorik halus). Aspek yang
berhubungan dengan
kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu,
melakukan gerakan
yang melibatkan bagian
tubuh tertentu, misalnya
kemampuan untuk
menggambar, emegang bola,
dan lainnya.
c. Language (Bahasa). Kemampuan
untuk memberikan respon
terhadap suara, mengukuti
perintah dan berbicara
spontan.
d. Gross motor (Perkembangan
Motorik Kasar). Aspek
yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh.
Ada juga yang membagi
perkembangan balita menjadi 7
aspek, seperti pada buku petunjuk
program BKB (Bina Keluarga dan
Balita) yaitu perkembangan :
− Tingkah laku sosial
− Menolong diri sendiri.
− Intelektual
− Gerakan motorik halus.
− Komunikasi pasif.
− Komunikasi aktif.
− Gerakan motorik kasar.
Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan
manusia
Pertumbuhan (growth) perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dan
proses pertumbuhan fungsi-fungsi
fisik yang berlangsung secara
normal pada anak yang sehat
dalam peredaran waktu tertentu,
berkaitan dengan perubahan dalam
besar, jumlah, ukuran sesuatu
dimensi yang dapat diukur
Perkembangan (development)
adalah perubahan-perubahan
jasmani dan mental sebagai hasil
proses pematangan fungsi-fungsi
psikis (kejiwaan) dan fisik (jasmani)
menuju kedewasaan termasuk
emosi, tingkah laku, intelektual
sebagai hasil interaksi yang
ditunjang oleh faktor lingkungan
dan proses pembelajaran dalam
kurun waktu tertentu
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Secara umum ada 2 faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan ini
1. Faktor Genetik
Genetik terkandung didalam sel
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 7
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
telur yang dibuahi, termasuk
didalamnya faktor bawaan,
jenis kelamin suku bangsa dan lain-lain.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang baik akan
memungkinkan tercapainya
potensi bawaan, lingkungan
yang kurang baik akan mejadi
penghambatnya
Pengaruh faktor lingkungan ada
beberapa macam, yaitu :
a. Faktor lingkungan biologis:
suku bangsa ,jenis kelamin,
Umur , Gizi, kesehatan
b. Faktor lingkungan fisik:cuaca,
sanitasi, keadaan rumah
c. Faktor Psikososial
1). Stimulasi : stimulasi yang
terarah dan teratur akan
berkembang dengan baik
dibanding yang tidak.
2). Motivasi belajar : membuat
lingkungan yang kondusif
untuk belajar
3). Ganjaran dan hukuman
yang wajar : ganjaran dan
hukuman diberikan harus
secara obyektif (bukan atas
lampiasan kejengkelan)
sehingga anak tahu mana
yang baik mana yang tidak
baik
4). Cinta dan kasih sayang :
hak seorang anak untuk
dicintai dan dilindungi
5). Kelompok sebaya
6). Stres: sangat berpengaruh
terhadap tumbuh
kembangnya
7). Sekolah
8). Kualitas interaksi orang tua
d. Faktor keluarga
1) Pendidikan orang tua
2) Perkerjaan orang tua
3) Jumlah saudara
4) Stabilitas rumah tangga
5) Kepribadian orang tua
6) Adat/norma/tabu
7) Agama
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 8
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Tujuh Aspek Perkembangan Balita
Kemampuan pada bayi 0-1 tahun akan
berbeda dengan kemampuan bayi 1-2
tahun. Begitupun dengan bayi 2-3
tahun akan berbeda dengan balita 4-5
tahun. Berikut ini adalah ciri-ciri yang
harus diperhatikan oleh anda selaku
orang tua terhadap bayi anda.
1. GERAKAN KASAR ( GK)
a. GK pada bayi 0-1 tahun : Duduk
tanpa dibantu, Merangkak,
bangkit, berjalan dengan
dibimbing, menggelindingkan
bola.
b. GK Bayi 1-2 tahun : Berjalan sendiri,
mengambil sesuatu dari lantai,
duduk sendiri di kursi, goyang-goyang
ketika mendengar musik.
c. GK Bayi 2-3 tahun : Berlari,
melompat, berjingkrak,
menendang bola.
d. GK balita 3-4 tahun: Mengendarai
sepeda roda 3, melempar dan
menangkap bola, lari menghindari
rintangan, berjalan diatas garis.
e. GK Balita 4-5 tahun: Berjalan
jinjit,naik turun tangga dengan
kaki berganti-ganti, lompat
kedepan
2. GERAKAN HALUS ( GH )
a. GH pada bayi 0-1 tahun
: Menjangkau, mengenal
benda, memindahkan benda,
menjatuhkan benda, memungut
benda dengan jari-jari tangan.
b. GH Bayi 1-2 tahun :
Memasukkan benda, membuka
buka lembaran, mencoret-coret,
melempar-lempar, menggambar
c. GH Bayi 2-3 tahun: Mengatur
benda, membalik halaman buku,
memegang alat tulis, meniru
garis, membuat menara dari 9
balok kecil
d. GH balita 3-4 tahun : Meniru
bentuk lingkaran, membuat
segitiga, meniru tulisan,
membuat silang
e. GH Balita 4-5 tahun: Menggunting
kertas, menggambar garis silang,
menggambar segi empat.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 9
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3. KOMUNIKASI PASIF ( KP )
a. KP pada bayi 0-1 tahun : Bereaksi
terhadap pembicaraan orang,
menengok ke sumber bunyi,
mengerti perintah dan larangan,
seperti tangisan dll.
b. KP Bayi 1-2 tahun: Mengerti arti
kata diatas, dibawah, menjalankan
perintah sederhana, mengerti
kalimat sederhana.
c. KP Bayi 2-3 tahun: Menunjuk
gambar, mengerti bentuk
pertanyaan, senang cerita-cerita,
mengerti kata larangan(tidak
boleh,jangan ).
d. KP balita 3-4 tahun :
Mengerti konsep waktu, bisa
membandingkan 2 benda, mau
diajak berpura-pura.
e. KP Balita 4-5 tahun: Bertanya
dengan kapan, bagaimana
menggabungkan kalimat,
menceritakan cerita walau masih
campur aduk.
4. KOMUNIKASI AKTIF ( KA )
a. KA pada bayi 0-1 tahun:
Meniru suara orang, mencoba
menyampaikan keinginan,
mengikuti benda bergerak.
b. KA Bayi 1-2 tahun: Mengucapkan
kata-kata yang mempunyai arti,
menyebut nama sendiri, dapat
menyatakan hak milik, menambah
perbendaraan kata (50 kata).
c. KA Bayi 2-3 tahun: Membuat
kalimat dan kata, menyebutkan
nama, menunjukkan kejengkelan,
menggunakan kata tanya apa dan
dimana.
d. KA balita 3-4 tahun: Dapat
bercerita pengalaman yang lalu,
dapat berbicara dalam 3 kata,
menyebutkan diri dengan kata
saya.
e. KA Balita 4-5 tahun: Bertanya
dengan kapan, bagaimana
menggabungkan kalimat,
berbicara tentang hubungan
sebab akibat, menceritakan cerita.
5. KECERDASAN ( KC )
a. KC pada bayi 0-1 tahun: Mengenal
orang yang berbeda, berreaksi
terhadap orang yang belum
dikenalnya, menyuap kue ke mulut,
memegang gelas dengan kedua
tangan.
b. KC Bayi 1-2 tahun : Meniru
perkataan orang dewasa, bereaksi
terhadap perkataan dan perintah,
menyamakan benda, mengetahui
kamu dan saya, dapat menyatakan
hak milik
c. KC Bayi 2-3 tahun: Melihat gambar-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 10
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
gambar, mengerti apa yang sedang
dikerjakan, menyusun menara
gelang, mengenal diri sendiri
melalui cermin, meniru perbuatan
orang dewasa.
d. KC balita 3-4 tahun: Mengenal
warna, menyusun balok,
menggambar, kemampuan
konsentrasi, Ingat yang telah
dikerjakan, bertanya untuk
mendapatkan keterangan.
e. KC Balita 4-5 tahun: Mengucapkan
kata-kata, menyebut sampai
6 warna, memasang gambar,
menjelaskan gambar
6. MENOLONG DIRI SENDIRI ( MD )
a. MD pada bayi 0-1 tahun:
Merentangkan tangan dan
kaki, menggabungkan tangan,
tersenyum secara spontan,
memberikan reaksi terhadap
orang yang berbeda.
b. MD Bayi 1-2 tahun: Membuka/
menutup, memakai sendok
meskipun masih tumpah,
minum dari cangkir, menyatakan
keinginan buang air.
c. MD Bayi 2-3 tahun: Mengambil
minuman, mencuci tangan,
membuka baju dengan dibantu,
membuka pintu.
d. MD balita 3-4 tahun: Dapat
menuang air, memasang kancing
dan membuka, membuang ingus,
mencuci tangan.
e. MD Balita 4-5 tahun: Memotong
makanan dengan pisau, mengikat
tali sepatu.
7. TINGKAH LAKU SOSIAL ( TS )
a. TS pada bayi 0-1 tahun: Menaruh
perhatian apabila namanya disebut,
meniru perbuatan orang lain yang
sederhana.
b. TS Bayi 1-2 tahun: Mengenal diri
sendiri dikaca, bermain sendiri,
meniru tingkah laku orang dewasa
dalam bermain, membantu
menyimpan benda, menyebut diri
dengan nama.
c. TS Bayi 2-3 tahun: Bermain dengan
teman, membela barangnya sendiri,
ikut dalam kegiatan kelompok,
bisa membedakan jenis kelamin,
mengetahui jenis kelamin laki-laki
dan perempuan.
d. TS balita 3-4 tahun: Berinteraksi
terhadap teman bermain, mulai
bermain drama.
e. TS Balita 4-5 tahun: Bermain drama
sudah mendekati kenyataan,
bermain, berinteraksi dengan anak
lain, menunjukkan perhatian atas
perbedaan jenis kelamin.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 11
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
C. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN SEBELUM
REMAJA
Sebelum memasuki masa remaja,
seorang individu akan melewati
beberapa fase (masa) perkembangan
yaitu:
1. Masa Prenatal (masa sebelum lahir)
Masa ini dimulai dari masa konsepsi
(bertemunya sel telur dan sperma)
sampai proses kelahiran, yaitu
sekitar 9 bulan atau 280 hari. Masa
ini cukup penting karena pada saat
inilah terbentuknya potensi-potensi
manusia, yang berpengaruh pada
perkembangan selanjutnya.
2. Masa Infancy (masa orok) dan masa
Babyhood (masa bayi)
Masa orok berkisar antara mulai lahir
sampai usia 10 atau 14 hari. Kemudian
masa bayi berlangsung mulai usia 2
minggu sampai 2 tahun.
3. Masa Childhood (masa kanak-kanak)
Masa kanak-kanak terbagi dua yaitu
masa pra sekolah dan masa sekolah.
a. Masa pra sekolah disebut juga
sebagai masa kanak-kanak awal,
yang dimulai pada usia 2 tahun
sampai 6 tahun. Pada masa ini
anak dihadapkan pada tuntutan
sosial dan susunan emosi baru.
Bila orangtua atau lingkungan
memberi cukup kebebasan dan
kesempatan untuk melakukan
kegiatan, mau menjawab setiap
pertanyaan anak dan tidak
menghambat fantasi dan kreasi
dalam bermain, maka dalam diri
anak akan berkembangn Insiatif.
Sebaliknya, karena pada masa
ini mulai juga terpupuk kata hati,
maka bila ajaran moral dan disiplin
ditanamkan terlalu keras dan kaku,
pada anak akan timbul perasaan
bersalah.
b. Masa sekolah terbentang antara
umur 6 – 12 tahun. Masa sekolah
sering dianggap sebagai masa
latent atau masa tenang. Pada masa
ini, hal-hal yang telah terjadi dan
dipupuk pada masa sebelumnya,
maka akan berlangsung terus
untuk masa-masa selanjutnya.
Tahap ini disebut juga sebagai
masa kelompok (gangage), di mana
anak mulai mengalihkan perhatian
dan hubungan intim dalam
keluarga kepada kerjasama antar
teman dan sikap-sikap terhadap
kerja atau belajar. Bila pada masa
ini anak sering gagal dan merasa
cemas, akan tumbuh rasa rendah
diri, sebaliknya bila ia tahu
bagaimana dan apa yang perlu
dikerjakan dalam menghadapi
tuntutan masyarakatnya dan
ia berhasil mengatasi masalah
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 12
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dalam hubungan teman dan
prestasi sekolahnya, maka akan
timbul motivasi yang tinggi untuk
berkreasi.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 13