Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri atas otak, diencephalon, otak tengah, otak kecil, dan sumsum tulang belakang. Otak terbagi menjadi lobus-lobus dan melakukan berbagai fungsi seperti motorik, kognitif, emosi. Saraf kranial dan saraf tulang belakang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan tubuh. Sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari neuron dan sel penyokong yang berfungsi bersama untuk menghantarkan impuls saraf. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf somatis dan autonom). Otak terdiri dari lima bagian utama yang berperan dalam berbagai fungsi seperti gerakan, koordinasi, dan proses mental.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra pada manusia. Sistem koordinasi berpusat pada otak dan mengatur kerja organ tubuh. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf perifer. Manusia memiliki lima indra yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang masing-masing peka terhadap rangsangan tertentu.
Modul ini membahas anatomi dan fisiologi sistem saraf, meliputi struktur dan fungsi otak, saraf kranial, saraf otonom, sumsum tulang belakang, dan fenomena listrik dalam sel-sel saraf. Tujuan pembelajaran khususnya adalah menjelaskan anatomi dan fisiologi masing-masing bagian sistem saraf.
[Ringkasan]
Sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang menghubungkan seluruh bagian tubuh dan berperan dalam proses menerima rangsangan luar serta mengontrol otot. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (otak) dan sistem saraf tepi (perifer). Otak berperan mengatur dan mengkoordinasikan sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi homeostasis tubuh.
Makalah ini membahas sistem saraf dan hormon. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang saling terhubung, sedangkan sistem hormon menggunakan hormon sebagai penghubung. Keduanya berperan sebagai sistem koordinasi tubuh.
Sistem saraf terdiri dari neuron dan sel penyokong yang berfungsi bersama untuk menghantarkan impuls saraf. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf somatis dan autonom). Otak terdiri dari lima bagian utama yang berperan dalam berbagai fungsi seperti gerakan, koordinasi, dan proses mental.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra pada manusia. Sistem koordinasi berpusat pada otak dan mengatur kerja organ tubuh. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf perifer. Manusia memiliki lima indra yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang masing-masing peka terhadap rangsangan tertentu.
Modul ini membahas anatomi dan fisiologi sistem saraf, meliputi struktur dan fungsi otak, saraf kranial, saraf otonom, sumsum tulang belakang, dan fenomena listrik dalam sel-sel saraf. Tujuan pembelajaran khususnya adalah menjelaskan anatomi dan fisiologi masing-masing bagian sistem saraf.
[Ringkasan]
Sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang menghubungkan seluruh bagian tubuh dan berperan dalam proses menerima rangsangan luar serta mengontrol otot. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (otak) dan sistem saraf tepi (perifer). Otak berperan mengatur dan mengkoordinasikan sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi homeostasis tubuh.
Makalah ini membahas sistem saraf dan hormon. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang saling terhubung, sedangkan sistem hormon menggunakan hormon sebagai penghubung. Keduanya berperan sebagai sistem koordinasi tubuh.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer. Otak adalah pusat pengatur seluruh tubuh, terdiri dari otak besar, otak tengah, dan otak kecil. Sistem saraf bekerja melalui neuron dan sel-sel pendukungnya untuk menerima, mengintegrasi, dan mengirimkan sinyal saraf. Cairan serebrospinal membantu melindungi sistem saraf pusat.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh, sementara sistem saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh tubuh.
Sistem koordinasi terdiri atas reseptor, konduktor, dan efektor yang bekerja bersama untuk mengatur dan mengendalikan kerja sistem organ tubuh. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), sistem saraf tepi, dan sistem hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Ketiga sistem ini bekerja sama untuk menjaga homeostasis tubuh.
Dokumen ini membahas tentang sistem saraf manusia, termasuk struktur dan fungsi neuron, bagian-bagian otak, sistem saraf otonom, dan saraf tulang belakang. Sistem saraf bertanggung jawab atas adaptasi organisme terhadap lingkungan melalui refleks sensorik dan motorik. Neuron adalah unit dasar sistem saraf yang terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson. Otak manusia terdiri atas empat lobus utama yaitu frontal, parietal, temporal
Bab 8 membahas sistem regulasi manusia yang terdiri atas tiga perangkat utama yaitu sistem saraf, sistem hormon, dan alat indra. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal) yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh bagian tubuh.
Sistem saraf pusat terdiri daripada otak dan saraf tunjang. Otak terdiri daripada serebrum, serebelum, dan batang otak. Saraf tunjang mengandungi jirim kelabu dan putih serta merupakan pusat tindak balas pantulan. Sistem ini mengawal fungsi fisiologi dan motorik tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra, sistem saraf, dan sistem hormon pada manusia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tiga komponen utama koordinasi yaitu reseptor, konduktor, dan efektor. Kemudian membahas tentang tiga macam sel saraf dan fungsinya serta jalannya rangsangan saraf pada gerakan. Terakhir membahas sistem hormon dan kelenjar-kelenjar hormon utama seperti hipofisis
1. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang menghubungkannya dengan reseptor dan otot. Sistem ini mengatur dan mengintegrasikan stimulus lingkungan internal dan eksternal serta merespons dengan output motorik.
2. Otak terdiri dari berbagai bagian yang mengendalikan fungsi kognitif, sensorik, motorik, emosi, dan vegetatif. Sistem saraf pusat dilindungi tengkorak dan tulang belakang serta dib
Mata pelajaran Biologi SMA bertujuan membentuk sikap positif terhadap alam serta mengagungkan Tuhan, memupuk sikap ilmiah, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menerapkan konsep biologi untuk kebutuhan manusia dan lingkungan. Bab tentang sistem saraf menjelaskan struktur dan fungsi neuron, jaringan saraf, dan mekanisme kerja sistem saraf. Kelainan sistem saraf yang dijelaskan antara lain hidrosefalus,
Sistem saraf berperan mengkoordinasikan aktivitas berbagai bagian tubuh melalui saraf, indera, dan endokrin. Sistem saraf terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi yang terhubung oleh jaringan saraf. Saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang mengendalikan fungsi organ tubuh dan gerakan melalui saraf motorik dan sensorik.
Sistem koordinasi memungkinkan terjadinya kerjasama antar organ dan sistem organ melalui sistem saraf. Sistem saraf pusat seperti otak dan sumsum tulang belakang berperan sebagai pusat pengaturan, sedangkan sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh untuk mengoordinasikan gerakan sadar maupun tidak sadar.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan alat indra pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf dan organ penunjangnya seperti otak, sumsum tulang belakang, saraf-saraf. Sedangkan alat indra meliputi lima indra yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, pembau, dan pengecap beserta proses kerja dan penyakit yang dapat terjadi pada masing-masing
Modul ini membahas anatomi dan fisiologi sistem saraf, meliputi otak, saraf kranial, saraf otonom, sumsum tulang belakang, dan fenomena listrik dalam sel-sel saraf. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami struktur dan fungsi otak, saraf kranial, saraf otonom, dan sumsum tulang belakang.
Modul ini membahas anatomi dan fisiologi sistem saraf, meliputi struktur dan fungsi otak, saraf kranial, saraf otonom, sumsum tulang belakang, dan fenomena listrik dalam sel-sel saraf. Topik utama meliputi anatomi otak besar, diensefalon, otak tengah, otak kecil, saraf kranial, saraf otonom simpatik dan parasimpatis, serta sumsum tulang belakang.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer. Otak adalah pusat pengatur seluruh tubuh, terdiri dari otak besar, otak tengah, dan otak kecil. Sistem saraf bekerja melalui neuron dan sel-sel pendukungnya untuk menerima, mengintegrasi, dan mengirimkan sinyal saraf. Cairan serebrospinal membantu melindungi sistem saraf pusat.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh, sementara sistem saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh tubuh.
Sistem koordinasi terdiri atas reseptor, konduktor, dan efektor yang bekerja bersama untuk mengatur dan mengendalikan kerja sistem organ tubuh. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), sistem saraf tepi, dan sistem hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Ketiga sistem ini bekerja sama untuk menjaga homeostasis tubuh.
Dokumen ini membahas tentang sistem saraf manusia, termasuk struktur dan fungsi neuron, bagian-bagian otak, sistem saraf otonom, dan saraf tulang belakang. Sistem saraf bertanggung jawab atas adaptasi organisme terhadap lingkungan melalui refleks sensorik dan motorik. Neuron adalah unit dasar sistem saraf yang terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson. Otak manusia terdiri atas empat lobus utama yaitu frontal, parietal, temporal
Bab 8 membahas sistem regulasi manusia yang terdiri atas tiga perangkat utama yaitu sistem saraf, sistem hormon, dan alat indra. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal) yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh bagian tubuh.
Sistem saraf pusat terdiri daripada otak dan saraf tunjang. Otak terdiri daripada serebrum, serebelum, dan batang otak. Saraf tunjang mengandungi jirim kelabu dan putih serta merupakan pusat tindak balas pantulan. Sistem ini mengawal fungsi fisiologi dan motorik tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra, sistem saraf, dan sistem hormon pada manusia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tiga komponen utama koordinasi yaitu reseptor, konduktor, dan efektor. Kemudian membahas tentang tiga macam sel saraf dan fungsinya serta jalannya rangsangan saraf pada gerakan. Terakhir membahas sistem hormon dan kelenjar-kelenjar hormon utama seperti hipofisis
1. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang menghubungkannya dengan reseptor dan otot. Sistem ini mengatur dan mengintegrasikan stimulus lingkungan internal dan eksternal serta merespons dengan output motorik.
2. Otak terdiri dari berbagai bagian yang mengendalikan fungsi kognitif, sensorik, motorik, emosi, dan vegetatif. Sistem saraf pusat dilindungi tengkorak dan tulang belakang serta dib
Mata pelajaran Biologi SMA bertujuan membentuk sikap positif terhadap alam serta mengagungkan Tuhan, memupuk sikap ilmiah, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menerapkan konsep biologi untuk kebutuhan manusia dan lingkungan. Bab tentang sistem saraf menjelaskan struktur dan fungsi neuron, jaringan saraf, dan mekanisme kerja sistem saraf. Kelainan sistem saraf yang dijelaskan antara lain hidrosefalus,
Sistem saraf berperan mengkoordinasikan aktivitas berbagai bagian tubuh melalui saraf, indera, dan endokrin. Sistem saraf terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi yang terhubung oleh jaringan saraf. Saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang yang mengendalikan fungsi organ tubuh dan gerakan melalui saraf motorik dan sensorik.
Sistem koordinasi memungkinkan terjadinya kerjasama antar organ dan sistem organ melalui sistem saraf. Sistem saraf pusat seperti otak dan sumsum tulang belakang berperan sebagai pusat pengaturan, sedangkan sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh untuk mengoordinasikan gerakan sadar maupun tidak sadar.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan alat indra pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf dan organ penunjangnya seperti otak, sumsum tulang belakang, saraf-saraf. Sedangkan alat indra meliputi lima indra yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, pembau, dan pengecap beserta proses kerja dan penyakit yang dapat terjadi pada masing-masing
Modul ini membahas anatomi dan fisiologi sistem saraf, meliputi otak, saraf kranial, saraf otonom, sumsum tulang belakang, dan fenomena listrik dalam sel-sel saraf. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami struktur dan fungsi otak, saraf kranial, saraf otonom, dan sumsum tulang belakang.
Modul ini membahas anatomi dan fisiologi sistem saraf, meliputi struktur dan fungsi otak, saraf kranial, saraf otonom, sumsum tulang belakang, dan fenomena listrik dalam sel-sel saraf. Topik utama meliputi anatomi otak besar, diensefalon, otak tengah, otak kecil, saraf kranial, saraf otonom simpatik dan parasimpatis, serta sumsum tulang belakang.
Otak dan sumsum tulang belakang terdiri dari tiga materi utama yaitu substansi grissea, substansi alba, dan sel-sel neuroglia. Otak terbagi menjadi otak depan, tengah, dan belakang yang masing-masing memiliki fungsi khusus seperti kontrol gerakan, koordinasi, dan refleks. Sumsum tulang belakang berperan sebagai jalur komunikasi saraf antara otak dan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf pada manusia, mencakup anatomi otak, fungsi otak depan, tengah, dan belakang, serta sumsum tulang belakang. Juga dibahas tentang sistem saraf pusat dan tepi, serta penjelasan singkat tentang saraf sadar dan beberapa penyakit yang mempengaruhi sistem saraf.
Sistem saraf adalah pemula kegiatan otot tubuh & pengatur fungsi mental dan fisik
Merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol yang bertugas menerima rangsang, menghantarkan rangsang ke seluruh tubuh, dan memberikan respon terhadap rangsangan tersebut.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (suhu, cahaya, suara, bau, tekanan dll) atau berasal dari dalam tubuh (rasa lapar, haus dll)
Dalam menjalankan tugasnya, sistem syaraf dengan alat indera serta sistem hormon membentuk koordinasi tubuh
Jaringan saraf merupakan salah satu dari 4 jaringan dasar tubuh manusia.
Tersusun oleh sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia) yang berfungsi untuk komunikasi.
Fungsi :
Untuk memproses informasi dari lingkungan melalui komponen sensoris.
Fungsi kognitif yang lebih tinggi Untuk mengkoordinasikan dan melakukan fungsi motorik.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang menghubungkan organ tubuh dengan saraf pusat melalui saraf perifer. Sistem saraf terdiri atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), saraf kranial, saraf spinal, dan sistem saraf otonom. Sistem saraf berperan dalam mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh aktivitas tubuh.
Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan saraf-saraf yang menghubungkannya dengan seluruh tubuh. Otak dan sumsum tulang belakang merupakan pusat sistem saraf pusat, sementara saraf-saraf perifer menghubungkannya dengan otot dan organ. Sistem saraf mengatur dan mengkoordinasikan semua aktivitas tubuh.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf sadar dan saraf otonom). Sistem saraf bertugas menerima, mengolah, dan menanggapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Unit terkecil sistem saraf adalah neuron yang berperan menghantarkan impuls saraf.
Sistem saraf terdiri dari neuron yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh tubuh, mengatur dan mengontrol semua aktivitas. Terdapat tiga bagian sistem saraf yaitu sistem saraf pusat, perifer, dan otonom. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf perifer terbagi menjadi saraf cranial dan saraf spinal. Sistem saraf otonom terbagi menjadi simpatis dan paras
Dokumen tersebut membahas tentang gerak sadar dan gerak refleks. Gerak sadar melibatkan otak dan terjadi secara sadar, sedangkan gerak refleks terjadi secara otomatis tanpa kontrol otak melalui jalur refleks yang lebih pendek. Dokumen juga menjelaskan sistem saraf pusat manusia yaitu otak dan sumsum tulang belakang beserta bagian-bagiannya dan fungsinya.
Similar to Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan (20)
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
A. Otak
1. Serebrum (otak besar)
Serebrum terdiri dari dua belahan otak yang dihubungkan dengan-bundel
serat saraf, corpus callosum. Otak besar merupakan yang terbesar
dan paling terlihat, muncul sebagai pegunungan dilipat danalur, disebut
convolutions. Istilah-istilah berikut yang digunakan untuk menggambar-kan
para convolutions :
Sebuah gyrus (jamak, gyri) adalah bubungan tinggi di antara convolutions.
Sebuah sulkus (jamak, sulci) adalah alur dangkal antara convolu-tions.
Fisura adalah suatu alur antara convolutions. Celah yang lebih da-lam
membagi otak menjadi lima lobus (paling bernama setelah berbatasan
tulang tengkorak)-lobus frontal, parietal cinta, yang sementara lobus, lo-bus
oksipital, dan insula. Semua kecuali insula terlihat dari permukaan luar
dari otak. Sebuah penampang otak menunjukkan tiga lapisan yang berbe-da
dari jaringan saraf:
Korteks serebral adalah lapisan luar yang tipis dari materi abu-abu,
yang mengontrol pikiran sadar, dan otot skeletal. Kegiatan-kegiatan ini
dikelompokkan ke dalam area motorik, daerah sensorik, dan daerah asosi-asi.
Materi putih otak mendasari korteks serebral dan sebagian besar ber-isi
myelinated akson yang menghubungkan belahan otak (serat asosiasi),
hubungkan gyri dalam hemisfer (serat commissural), atau menghubung-kan
otak ke sumsum tulang belakang (serat proyeksi).
Corpus callosum adalah kumpulan utama asosiasi serat yang mem-bentuk
jalur saraf yang menghubungkan dua otak belahan otak. Ganglia
basal (basal inti) merupakan kantong beberapa materi abu-abu yang ter-letak
jauh di dalam materi putih otak. Daerah utama basal ganglia di inti
caudate, putamen, dan globus pallidus terlibat dalam menyampaikan dan
memodifikasi saraf impuls melewati dari korteks otak ke sumsum tulang
belakang. Misalnya lengan berayun sambil berjalan, dikendalikan di sini.
2. Diensefalon
Diencephalon menghubungkan otak besar ke batang otak. Terdiri
dari wilayah utama sebagai berikut:
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
2. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Talamus adalah stasiun relay untuk impuls saraf sensorik bepergian
dari sumsum tulang belakang untuk otak besar. Beberapa impuls saraf di-urutkan
dan dikelompokkan di sini sebelum dikirim ke otak besar. Beberapa
sensasi, seperti nyeri, tekanan, dan suhu, dievaluasi di sini juga.
Epithalamus mengandung kelenjar pineal. Kelenjar pineal secretes
melatonin, hormon yang membantu mengatur biologi jam (siklus tidur-ba-ngun).
Hipotalamus mengatur berbagai kegiatan tubuh yang penting. Hipo-talamus
mengontrol sistem saraf otonom dan mengatur emosi, perilaku,
lapar, haus, suhu tubuh, dan jam biologis. Hal ini juga menghasilkan dua
hormon (ADH dan oksitosin) dan melepaskan berbagai hormon yang men-gontrol
hormon produksi di kelenjar hipofisis anterior.
Struktur berikut ini disertakan dan dihubungkan dengan hipotala-mus.
Badan mammillary menyampaikan sensasi penciuman. Infundibulum
menghubungkan kelenjar pituitari ke hipotalamus. Chiasma optik lewat di
antara hipotalamus dan kelenjar hipofisis. Batang otak menghubungkan
diencephalon ke sumsum tulang belakang. Batang otak menyerupai sum-sum
tulang belakang, terdiri dari materi berwarna putih yang mengelilingi
inti materi abu-abu. Batang otak terdiri dari empat wilayah berikut, yang
semuanya menyediakan koneksi antara berbagai bagian dari otak dan an-tara
otak dan sumsum tulang belakang.
3. Otak tengah
Otak tengah adalah bagian paling atas dari batang otak. Pons adalah
wilayah menggembung di tengah batang otak. Medulla oblongata (me-dulla)
adalah bagian bawah otak batang yang menggabungkan dengan
sumsum tulang belakang pada foramen magnum.
Formasi reticular terdiri dari kelompok kecil materi abu-abu diselin-gi
dalam materi putih dari batang otak dan beberapa daerah dari sum-sum
tulang belakang, diencephalon, dan otak kecil. Sistem aktivasi retiku-ler
(RAS), salah satu komponen dari formasi reticular, bertanggung jawab
untuk menjaga terjaga dan kewaspadaan dan untuk menyaring informasi
sensorik penting. Komponen lain dari formasi reticular bertanggung jawab
untuk menjaga otot dan mengatur motorik viseral otot.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
3. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4. Otak Kecil
Otak kecil terdiri dari wilayah tengah, vermis, dan dua lobus, belahan
cerebellar. Permukaan otak kecil yang berbelit-belit tetapi gyri disebut fo-lia,
yang paralel dan memberikan penampilan lipit. Otak kecil mengevalu-asi
dan koordinat gerakan motor dengan membandingkan gerakan tulang
yang sebenarnya dengan gerakan yang dimaksudkan.
Sistem limbik adalah jaringan neuron yang membentang di atas berb-agai
daerah otak. Sistem limbik memaksakan aspek emosional untuk per-ilaku,
pengalaman, dan kenangan. Emosi seperti kesenangan, ketakutan,
kemarahan, kesedihan, dan kasih sayang yang disampaikan kepada peris-tiwa
dan pengalaman. Sistem limbik menyelesaikannya dengan sistem sal-uran
serat (materi putih) dan materi abu-abu yang meliputi diencephalon
dan mengelilingi bagian dalam perbatasan dari otak besar.
Komponen-komponennya sebagai berikut:
a. Hippocampus (terletak di belahan otak)
b. Gyrus denate (terletak di belahan otak)
c. Amigdala (amygdaloid tubuh) (badan berbentuk almond terkait
dengan nukleus berekor dari ganglia basal)
B. Saraf Kranial
Saraf kranial merupakan saraf PNS yang berasal dari atau berhenti da-lam
otak. Ada 12 pasang saraf kranial, yang semuanya melewati foramina
tengkorak. Terdapat 2 jenis saraf kranial, yakni berupa saraf sensorik (hanya
didominasi serat sensorik) dan saraf campuran (mengandung serat sensorik
dan serat motorik).
No. Nama Jenis Fungsi
I Olfaktori Sensori
Menerima rangsang dari
hidung dan menghantar-kan-
nya ke otak untuk di-proses
sebagai sensasi bau
II Optik Sensori
Menerima rangsang dari
mata dan menghantarkan-nya
ke otak untuk diproses
sebagai persepsi visual
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
4. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
III Okulomotor Motorik
Menggerakkan sebagian
besar otot mata
IV Troklear Motorik
Menggerakkan beberapa
otot mata
V
Trigeminal
Cabang Optalmik
Sensori Sensori: Menerima rang-sangan
dari wajah untuk
diproses di otak sebagai
sentuhan
Motorik: Menggerakkan
rahang
Trigeminal
Cabang Maksilar
Sensori
Trigeminal
Cabang Man-dibularis
Gabungan
VI Abdusen Motorik Abduksi mata
VII Fasial Gabungan
Sensorik: Menerima rang-sang
dari bagian anterior
lidah untuk diproses di otak
sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan
otot wajah untuk mencip-takan
ekspresi wajah
VIII
Vestibulokoklear
Cabang Koklear
Sensori
Sensori koklea: Menerima
rangsang untuk diproses di
otak sebagai suara
Vestibulokoklear
Cabang Vestib-ular
Sensori
Sensori sistem vestibular:
Mengendalikan keseimban-gan
IX Glosofaringeal Gabungan
Sensori: Menerima rang-sang
dari bagian posterior
lidah untuk diproses di otak
sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan
organ-organ dalam
X Vagus
Gabungan Sensori: Menerima rang-sang
dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan
organ-organ dalam
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
5. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
XI
Aksesori Motorik Mengendalikan pergerakan
kepala
XII Hipoglosal Motorik Mengendalikan pergerakan
lidah
C. Saraf Otonom
Saraf otonom terdiri neuron motorik yang mengontrol otot polos, otot
jantung, dan kelenjar. Selain itu, ANS memonitor organ visceral dan pemb-uluh
darah dengan neuron sensorik, yang memberikan informasi masukan
untuk sistem saraf pusat.
Saraf otonom dibagi lagi menjadi sistem saraf simpatik dan
parasimpatis sistem saraf. Kedua sistem ini dapat merangsang dan
menghambat efektor. Namun, kedua sistem bekerja antagonis. Masing-mas-ing
sistem mempersiapkan tubuh untuk berbagai jenis situasi, sebagai beri-kut:
Sistem saraf simpatik mempersiapkan tubuh untuk situasi
membutuhkan kewaspadaan atau kekuatan atau situasi yang membangkit-kan
rasa takut, marah, kegembiraan, atau malu. Dalam jenis situasi, sistem
saraf simpatik merangsang jantung otot untuk meningkatkan denyut jan-tung,
menyebabkan pelebaran bronchioles, dilatasi paru-paru (asupan oksi-gen
meningkat), dan menyebabkan darah kapal yang memasok jantung dan
otot rangka (pasokan darah meningkat). Medula adrenal dirangsang untuk
melepaskan epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang pada
gilirannya meningkatkan tingkat metabolisme sel dan merangsang hati un-tuk
melepaskan glukosa menjadi darah. Kelenjar keringat dirangsang untuk
memproduksi keringat. Selain itu, sistem saraf simpatik mengurangi aktivi-tas
berbagai “tenang” fungsi tubuh, seperti pencernaan dan fungsi ginjal.
Sistem saraf parasimpatis aktif selama periode pencernaan
dan istirahat. Ini merangsang produksi enzim pencernaan dan merangsang
proses pencernaan, buang air kecil buang air besar, dan itu mengurangi
tekanan darah dan detak jantung dan pernapasan dan melestarikan energi
melalui relaksasi dan istirahat.
D. Medulla Spinalis (Sumsum Tulang Belakang)
Sumsum tulang belakang merupakan perpanjangan dari batang otak
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
6. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
yang dimulai pada foramen magnum dan terus turun melalui kanal verte-bral
ke lumbal pertama vertebra (L1).
Sumsum tulang belakang terletak di posisi akhir lebih rendah sebesar
filum terminal tersebut, perpanjangan piameter yang melekat pada tulang
ekor. Seiring dengan panjang, sumsum tulang belakang diadakan dalam
kanal vertebral oleh ligamen denticulate, lateral yang ekstensi dari piameter
yang menempel pada selubung dural.
Bagian eksternal pada sumsum tulang adalah sebagai berikut:
1. Saraf tulang belakang muncul berpasangan, satu dari setiap sisi tulang
belakang yang sama panjang.
2. Pembesaran serviks adalah pelebaran di bagian atas dari tulang belakang
kabel (C4 ke T1). Saraf yang memperpanjang ke tungkai atas berasal
atau berakhir sini.
3. Pembesaran lumbal adalah pelebaran di bagian bawah tulang belakang
kabel (T9 untuk T12). Saraf yang memperpanjang ke tungkai bawah atau
berasal berakhir sini.
4. Fisura median anterior dan posterior sulkus median dua alur yang men-jalankan
panjang dari sumsum tulang belakang pada anterior dan pos-terior
permukaan, masing-masing.
5. Cauda equina adalah saraf yang menempel pada ujung kabel tulang be-lakang
dan terus berjalan ke bawah sebelum berbalik lateral ke bagian
lain dari tubuh.
E. Fenomena Listrik dalam sel-sel saraf
Kecepatan impuls saraf dipengaruhi oleh:
a. Serat saraf
b. Ada tidaknya mielin
Mielin = isolator yang baik; kemampuan mengaliri listrik rendah
Akson tanpa mielin kec = 20-50 m/detik (F = 1 mm)
Akson dengan mielin kec = 100 m/detik (F = 10 μm)
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
7. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Kelistrikan pada sinaps & neuromyial, jungtion
Hubungan antara 2 saraf = sinapsis
Berakhirnya saraf pada otot = neuromyal junction
Sinaps & neuromyal junction mampu meneruskan gel. Depdarisasi dengan
cara lompat dari satu sel ke sel berikutnya
depolarisasi ® zat kimia pada otot bergetar menyebabkan kontraksi otot ®
repolarisasi sel otot ® relaksasi
F. Fungsi Bagian-Bagian Otak
1. Lobus Frontal, sebagai kontrol sadar otot rangka, proses intelektual, dan
berguna pada komunikasi verbal.
2. Lobus Pariental, mengontrol adanya sensasi pada kulit dan otot, men-gontrol
ucapan.
3. Lobus Temporal, menafsirkan sensasi pendengaran, memori pendenga-ran
dan penglihatan.
4. Lobus Oksipital, mengintegrasikan pergerakan fokus mata, mengatur
hubungan gambar visual dengan pengalaman sebelumnya, dan peng-lihatan
sadar.
5. Insular, mengatur memori dan mengintegrasi aktivitas serebral lainnya.
G. Fungsi Medulla Spinalis dan saraf-sarafnya
Sumsum tulang belakang memiliki dua fungsi:
1. Transmisi impuls saraf. Neuron dalam materi putih dari sumsum tulang
belakang mengirimkan sinyal sensorik dari daerah pinggiran ke otak
dan motorik sinyal dari otak ke daerah perifer.
2. Spinal refleks. Neuron di materi abu-abu dari sumsum tulang belakang
mengintegrasikan masuk sensorik informasi dan merespon dengan im-puls
motor yang kontrol otot (skeletal, halus, atau jantung) atau kelenjar.
Saraf-Saraf tulang belakang:
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
8. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1. Sebuah saraf tulang belakang muncul di dua poin dari sumsum tulang
belakang, yang ventral dan dorsal akar.
2. Akar ventral dan dorsal bergabung untuk membentuk saraf tulang be-lakang
secara keseluruhan.
3. Saraf tulang belakang muncul dari kolom tulang belakang melalui se-buah
lubang (foramen intervertebralis) antara tulang yang berdekatan.
Ini benar untuk semua saraf tulang belakang kecuali untuk saraf tulang
belakang pertama (pasangan), yang muncul antara tulang oksipital dan
atlas (vertebra pertama).
4. Di luar kolom vertebral, saraf membagi menjadi sebagai berikut
cabang:
a. Ramus dorsal mengandung saraf yang melayani bagian dorsal
dari bagasi.
b. Ramus ventral mengandung saraf yang melayani ventral tersisa
bagian dari bagasi dan anggota badan atas dan bawah.
c. Cabang meningeal reenters kolom vertebral dan melayani
meninges dan pembuluh darah di dalam.
d. Para communicantes rami mengandung saraf otonom yang me-layanifungsi
visceral.
5. Beberapa rami ventral bergabung dengan rami ventral yang berdekatan
untuk membentuk pleksus, jaringan saraf interkoneksi. Saraf muncul dari
pleksus mengandung serat saraf tulang belakang dari berbagai, yang
sekarang dilakukan bersama-sama ke beberapa lokasi target. Sebuah
daerah kulit yang menerima rangsangan sensorik yang melewati satu
saraf tulang belakang disebut dermatom. Dermatom diilustrasikan pada
manusia Angka dengan garis-garis yang menandai batas-batas wilayah
di mana setiap tulang belakang saraf menerima rangsangan.
H. Gerak Refleks
Refleks merupakan respon, cepat paksa untuk stimulus. Sebuah busur re-fleks
adalah jalur yang dilalui oleh impuls saraf selama refleks. Kebanyakan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif
9. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
refleks tulang belakang refleks dengan jalur yang melintasi hanya sumsum
tulang belakang. Selama refleks spinal, informasi dapat diteruskan ke otak,
tetapi itu adalah tulang belakang kabel, dan bukan otak, yang bertanggung
jawab untuk integrasi sensorik informasi dan tanggapan ditransmisikan ke
neuron motorik. Beberapa refleks adalah refleks kranial dengan jalur melalui
saraf kranial dan batang otak.
Sebuah busur refleks melibatkan komponen-komponen berikut:
1. Reseptor adalah bagian dari neuron (biasanya dendrit) yang mendeteksi
stimulus.
2. Neuron sensorik mengirimkan impuls ke sumsum tulang belakang.
3. Pusat Integrasi melibatkan satu sinaps (busur refleks monosynaptic) atau
dua atau lebih sinapsis (busur refleks polysynaptic) dalam masalah abu-abu
dari sumsum tulang belakang. Dalam busur refleks polysynaptic,
satu atau lebih interneuron dalam materi abu-abu merupakan pusat in-tegrasi.
4. Sebuah neuron motorik mengirimkan impuls saraf dari sumsum tulang
belakang untuk perifer wilayah.
5. Sebuah efektor adalah otot atau kelenjar yang menerima bentuk impuls
motor neuron. Dalam refleks somatik, yang efektor adalah otot rangka.
dalam otonom (visceral) refleks, yang merupakan efektor otot polos atau
jantung, atau kelenjar.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif