KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan AsuhanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk menganalisis data pada ibu hamil melalui penilaian subyektif dan obyektif untuk menentukan diagnosis dan rencana tindakan. Penilaian subyektif meliputi riwayat medis, kehamilan, dan persalinan sementara penilaian obyektif meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran. Diagnosis yang ditentukan berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat berupa hamil normal, hamil dengan komplikasi, at
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kehamilan dan kunjungan awal kehamilan serta pengkajian data kesehatan ibu hamil.
2. Juga dibahas mengenai penetapan diagnosis kehamilan normal atau komplikasi, tanda dan gejala penyimpangan, serta perencanaan asuhan kehamilan.
3. Termasuk penjelasan mengenai tes laboratorium untuk mendeteksi komplikasi keham
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang pengkajian dan perawatan ibu nifas, meliputi:
1) Pengkajian data fisik dan psikososial ibu nifas secara menyeluruh;
2) Pemeriksaan fisik ibu nifas termasuk tanda-tanda vital, keadaan umum, dan sistem organ tertentu;
3) Penentuan diagnosis awal, masalah, dan kebutuhan segera ibu berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan AsuhanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk menganalisis data pada ibu hamil melalui penilaian subyektif dan obyektif untuk menentukan diagnosis dan rencana tindakan. Penilaian subyektif meliputi riwayat medis, kehamilan, dan persalinan sementara penilaian obyektif meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran. Diagnosis yang ditentukan berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat berupa hamil normal, hamil dengan komplikasi, at
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kehamilan dan kunjungan awal kehamilan serta pengkajian data kesehatan ibu hamil.
2. Juga dibahas mengenai penetapan diagnosis kehamilan normal atau komplikasi, tanda dan gejala penyimpangan, serta perencanaan asuhan kehamilan.
3. Termasuk penjelasan mengenai tes laboratorium untuk mendeteksi komplikasi keham
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang pengkajian dan perawatan ibu nifas, meliputi:
1) Pengkajian data fisik dan psikososial ibu nifas secara menyeluruh;
2) Pemeriksaan fisik ibu nifas termasuk tanda-tanda vital, keadaan umum, dan sistem organ tertentu;
3) Penentuan diagnosis awal, masalah, dan kebutuhan segera ibu berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan
Dokumen tersebut membahas standar pelayanan antenatal oleh bidan, meliputi identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan kehamilan, serta palpasi abdomen. Beberapa poin pentingnya adalah mengenali ibu hamil, memberikan layanan antenatal berkualitas seperti pemeriksaan fisik dan pemberian suplemen, serta melakukan palpasi untuk menentukan perkembangan janin.
Pengertian
Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatalpertama sampai memasuki persalinan (Varney, 1997).
MENGEVALUASI PENEMUAN MASALAH
A.Meninjau Data Kunjungan Pertama Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali datapasien pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :
Biodata ibu
Usia kehamilan
Temuan data yang bermakna
4. Riwayat obstetri :
Riwayat perawatan medis
Riwayat keluarga
Riwayat kehamilan
Pemeriksaan fisik awal
Pemeriksaan panggul awal :
Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya, penanganan dan evaluasi efektifitas pengobatan.
Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan instruksi.
Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlukan untuk wanita yang bertanggung jawab.
Pemeriksaan laboraturium:
Hasil normal atau tidak
Perlu mengulang pemeriksaan lab atau tidak
Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak
PEMERIKSAAN PADA KUNJUNGAN ULANG
Riwayat kehamilan sekarangRiwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atauindikasi keluhan atau ketidaknyamanan yang mungkin dialami ibu hamilsejak kunjungan terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal berikut :
a.Gerakan janin
b.Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya:
1. Pendarahan
2.Nyeri kepala
3.Gangguan penglihatan
4.Bengkak pada muka dan tangan
5.Gerakan janin yang berkurang
6.Nyeri perut yang sangat hebat
c.Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan:
1.Mual dan muntah
2.Sakit punggung
3.Kram kaki
4.Konstipasi
Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang
Mengevaluasi penemuan yang terjadi serta aspek - aspek yang menonjol pada wanita hamil
Mengevaluasi data dasar
Mengevaluasi data dasar
Pengkajian Data Fokus
Mengembangkan Rencana sesuai dengan Kebutuhan dan Perkembangan Kehamilan
Antenatal care (ANC) merupakan program terencana oleh tenaga kesehatan untuk memantau kehamilan agar aman bagi ibu dan janin, mendidik ibu hamil tentang persalinan dan mendeteksi dini kelainan obstetri. ANC secara ideal dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium serta memberikan edukasi kesehatan kepada ibu dan keluarga. Tujuan ANC adalah memastikan kesehatan i
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilan pjj_kemenkes
Modul ini membahas langkah-langkah kegiatan pengkajian kasus kegawatdaruratan masa nifas. Pengkajian mencakup data subjektif seperti keluhan utama, riwayat kehamilan, kebidanan, dan kesehatan pasien. Pengkajian data objektif meliputi pemeriksaan fisik umum, status saat ini, dan obstetrik, beserta hasil pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya. Tugas selanjutnya adalah mendok
Modul ini membahas tentang menentukan diagnosis ibu bersalin berdasarkan pengkajian data subyektif dan obyektif, yang terdiri dari: (1) menganalisis data subyektif dan obyektif, (2) menetapkan diagnosis, (3) menentukan masalah, dan (4) menentukan kebutuhan ibu bersalin.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan antenatal pertama yang meliputi tujuan, standar pelayanan, dan tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan menyiapkan persalinan."
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilanpjj_kemenkes
Saudara telah mempelajari langkah-langkah penting dalam pengkajian kasus kegawatdaruratan kehamilan, termasuk pengkajian data subjektif dan objektif. Data subjektif meliputi keluhan utama, riwayat kehamilan, kebidanan, dan kesehatan serta psikososial. Data objektif meliputi pemeriksaan fisik umum, status present, dan obstetrik, beserta hasil pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan awal asuhan kehamilan yang meliputi tujuan kunjungan, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan laboratorium, diagnosis kehamilan, serta ketidaknyamanan umum selama kehamilan."
Kunjungan ulang kehamilan meliputi pengambilan riwayat, deteksi ketidaknyamanan, pemeriksaan fisik dan laboratorium, serta pengembangan rencana kehamilan sesuai usia kehamilan yang mencakup pendidikan kesehatan, persiapan kelahiran, dan tanda bahaya kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang preeklamsia pada kehamilan, yang merupakan kondisi kehamilan patologis dimana terjadinya hipertensi dan proteinuria. Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, dan faktor risiko preeklamsia serta tujuan penelitian untuk mengidentifikasi persentase faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia di Rumah Sakit Kabupaten Muna tahun 2014-2015.
Dokumen tersebut merangkum kasus asuhan kebidanan pada Ny. M yang berusia 21 tahun dan sedang hamil 34 minggu. Ia mengeluhkan rasa pegel dan keringat yang bertambah. Bidan memberikan edukasi tentang cara mengatasi keluhan dan persiapan persalinan, seperti memakai pakaian longgar, banyak minum, mandi air hangat, dan mengganjal bagian yang sakit. Ny. M memahami kondisinya dan sudah mempersiapkan diri untuk pers
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kebidanan selama masa kehamilan, meliputi pembagian trimester kehamilan, periode antepartum, filosofi dan prinsip asuhan kehamilan, tujuan asuhan kehamilan, refocusing asuhan kehamilan, dan standar-standar pelayanan asuhan kehamilan.
Dokumen tersebut membahas standar pelayanan antenatal oleh bidan, meliputi identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan kehamilan, serta palpasi abdomen. Beberapa poin pentingnya adalah mengenali ibu hamil, memberikan layanan antenatal berkualitas seperti pemeriksaan fisik dan pemberian suplemen, serta melakukan palpasi untuk menentukan perkembangan janin.
Pengertian
Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatalpertama sampai memasuki persalinan (Varney, 1997).
MENGEVALUASI PENEMUAN MASALAH
A.Meninjau Data Kunjungan Pertama Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali datapasien pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :
Biodata ibu
Usia kehamilan
Temuan data yang bermakna
4. Riwayat obstetri :
Riwayat perawatan medis
Riwayat keluarga
Riwayat kehamilan
Pemeriksaan fisik awal
Pemeriksaan panggul awal :
Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya, penanganan dan evaluasi efektifitas pengobatan.
Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan instruksi.
Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlukan untuk wanita yang bertanggung jawab.
Pemeriksaan laboraturium:
Hasil normal atau tidak
Perlu mengulang pemeriksaan lab atau tidak
Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak
PEMERIKSAAN PADA KUNJUNGAN ULANG
Riwayat kehamilan sekarangRiwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atauindikasi keluhan atau ketidaknyamanan yang mungkin dialami ibu hamilsejak kunjungan terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal berikut :
a.Gerakan janin
b.Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya:
1. Pendarahan
2.Nyeri kepala
3.Gangguan penglihatan
4.Bengkak pada muka dan tangan
5.Gerakan janin yang berkurang
6.Nyeri perut yang sangat hebat
c.Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan:
1.Mual dan muntah
2.Sakit punggung
3.Kram kaki
4.Konstipasi
Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang
Mengevaluasi penemuan yang terjadi serta aspek - aspek yang menonjol pada wanita hamil
Mengevaluasi data dasar
Mengevaluasi data dasar
Pengkajian Data Fokus
Mengembangkan Rencana sesuai dengan Kebutuhan dan Perkembangan Kehamilan
Antenatal care (ANC) merupakan program terencana oleh tenaga kesehatan untuk memantau kehamilan agar aman bagi ibu dan janin, mendidik ibu hamil tentang persalinan dan mendeteksi dini kelainan obstetri. ANC secara ideal dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium serta memberikan edukasi kesehatan kepada ibu dan keluarga. Tujuan ANC adalah memastikan kesehatan i
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilan pjj_kemenkes
Modul ini membahas langkah-langkah kegiatan pengkajian kasus kegawatdaruratan masa nifas. Pengkajian mencakup data subjektif seperti keluhan utama, riwayat kehamilan, kebidanan, dan kesehatan pasien. Pengkajian data objektif meliputi pemeriksaan fisik umum, status saat ini, dan obstetrik, beserta hasil pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya. Tugas selanjutnya adalah mendok
Modul ini membahas tentang menentukan diagnosis ibu bersalin berdasarkan pengkajian data subyektif dan obyektif, yang terdiri dari: (1) menganalisis data subyektif dan obyektif, (2) menetapkan diagnosis, (3) menentukan masalah, dan (4) menentukan kebutuhan ibu bersalin.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan antenatal pertama yang meliputi tujuan, standar pelayanan, dan tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan menyiapkan persalinan."
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilanpjj_kemenkes
Saudara telah mempelajari langkah-langkah penting dalam pengkajian kasus kegawatdaruratan kehamilan, termasuk pengkajian data subjektif dan objektif. Data subjektif meliputi keluhan utama, riwayat kehamilan, kebidanan, dan kesehatan serta psikososial. Data objektif meliputi pemeriksaan fisik umum, status present, dan obstetrik, beserta hasil pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan awal asuhan kehamilan yang meliputi tujuan kunjungan, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan laboratorium, diagnosis kehamilan, serta ketidaknyamanan umum selama kehamilan."
Kunjungan ulang kehamilan meliputi pengambilan riwayat, deteksi ketidaknyamanan, pemeriksaan fisik dan laboratorium, serta pengembangan rencana kehamilan sesuai usia kehamilan yang mencakup pendidikan kesehatan, persiapan kelahiran, dan tanda bahaya kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang preeklamsia pada kehamilan, yang merupakan kondisi kehamilan patologis dimana terjadinya hipertensi dan proteinuria. Dokumen menjelaskan penyebab, gejala, dan faktor risiko preeklamsia serta tujuan penelitian untuk mengidentifikasi persentase faktor risiko ibu hamil yang mengalami preeklamsia di Rumah Sakit Kabupaten Muna tahun 2014-2015.
Dokumen tersebut merangkum kasus asuhan kebidanan pada Ny. M yang berusia 21 tahun dan sedang hamil 34 minggu. Ia mengeluhkan rasa pegel dan keringat yang bertambah. Bidan memberikan edukasi tentang cara mengatasi keluhan dan persiapan persalinan, seperti memakai pakaian longgar, banyak minum, mandi air hangat, dan mengganjal bagian yang sakit. Ny. M memahami kondisinya dan sudah mempersiapkan diri untuk pers
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kebidanan selama masa kehamilan, meliputi pembagian trimester kehamilan, periode antepartum, filosofi dan prinsip asuhan kehamilan, tujuan asuhan kehamilan, refocusing asuhan kehamilan, dan standar-standar pelayanan asuhan kehamilan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kebidanan pada persalinan dan nifas normal menggunakan 7 langkah manajemen Varney; (2) Langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan data, interpretasi, identifikasi masalah potensial, konsultasi, perencanaan asuhan, pelaksanaan, dan evaluasi; (3) Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh penerapan 7 langkah man
Dokumen tersebut membahas proses pengambilan keputusan klinik dalam manajemen kebidanan yang terdiri dari 5 langkah yaitu penilaian, diagnosis, perencanaan, intervensi, dan evaluasi. Langkah-langkah tersebut dilakukan secara sistematis dan berulang untuk menentukan diagnosis dan tindakan terbaik bagi pasien.
Pendokumentasian asuhankebidanan ibu nifaspjj_kemenkes
Pendokumentasian merupakan aspek penting pada asuhan kebidanan ibu nifas karena memiliki berbagai fungsi seperti memberikan informasi suatu keadaan, sebagai bukti dari suatu kegiatan, dan sebagai bahan proses belajar mengajar. Dokumentasi asuhan kebidanan meliputi pengumpulan data subyektif, data obyektif, diagnosa kebidanan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan SOAP (
Modul ini membahas tiga langkah penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Langkah perencanaan meliputi rencana asuhan umum dan khusus untuk ibu hamil normal atau dengan masalah kesehatan. Langkah pelaksanaan meliputi konseling kesehatan, pemeriksaan, dan pemberian terapi sesuai diagnosis. Langkah evaluasi digunakan untuk menilai pemahaman dan kemampuan i
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfEka Safitri
Asuhan kehamilan meliputi pemeriksaan fisik ibu hamil secara berkala dan memberikan edukasi tentang kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Standar pelayanan kehamilan mencakup pemantauan berat badan, tekanan darah, dan tinggi fundus serta pemberian imunisasi TT. Tujuannya adalah menjaga kesehatan ibu dan janin serta mendeteksi komplikasi dini.
PENGUATAN PERAN BIDAN DLM PENERAPAN PATIENT SAFETY LL 14 Sept.pdfNormalahayatiPCIBIka
1. Dokumen menjelaskan peran penting bidan dalam penerapan patient safety untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Bidan berperan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, deteksi dini komplikasi, stabilisasi, dan rujukan kasus.
3. Penerapan asuhan kebidanan berdasarkan bukti dan manajemen risiko penting untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan antenatal (ANC) yang berkualitas, meliputi kunjungan yang difokuskan pada kualitas oleh petugas kesehatan terampil, persiapan kelahiran dan kesiagaan menghadapi komplikasi, serta deteksi dan penatalaksanaan kondisi dan komplikasi kehamilan."
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan antenatal care (ANC) pada seorang ibu hamil usia 36 minggu bernama Ny. S di BPS Arifin Surabaya. Asuhan tersebut meliputi pengkajian, diagnosis, identifikasi masalah dan kebutuhan, perencanaan intervensi, implementasi, serta evaluasi berdasarkan model asuhan kebidanan Varney. Hasil evaluasi menunjukkan ibu dan janin dalam keadaan sehat.
Similar to Menentukan diagnosis pada ibu Nifas. (20)
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Menentukan diagnosis pada ibu Nifas.
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Kegiatan praktek ini setelah
saudara melaksanakan kegiatan pada
panduan 5 pada kegiatan belajar 1, 2
dan 3 maka selanjutnya adalah me-netukan
diagnosa kebidanan ibu nifas
di klinik (BPM, Rumah sakit, Puskes-mas).
Tentukan diagnosa berdasarkan
data subyektif dari hasil anamnesa,
data obyektif dari hasil pemeriksaaan
fisik dan hasil pemeriksaan penunjang
bila ada. Biarkan ibu berbaring sesaat
sambil menunggu saudara menetukan
diagnosa dan Bersikaplah ramah dan
sopan. Tentukan diagnosa kebidanan
ibu nifas dengan langkah-langkah se-bagai
berikut;
1. Menganalisa data Subyektif
Berdasarkan data subyektif yang
sudah saudara peroleh pada
saat pengkajian data Subyektif
maka semua data tersebut ha-rus
saudara analisa, apakah ada
hal-hal yang mengarah pada
tanda bahaya pada ibu nifas,
pada keluhan Utama apakah
terdapat tanda bahaya masa
nifas misalnya badan lemah,
nyeri kepala hebat, pandangan
kunang- kunang, nyeri payuda-ra,
nyeri perut nyeri epigastrik
yang hebat, pengeluaran da-rah
yang banyak atau ngocor,
yang merupakan tanda – tanda
perdarahan post partum. Apa-kah
pada riwayat kesehatan
ibu ada riwayat penyakit mis-alnya
Diabitus melitus, jantung,
Tekanan darah tinggi, dan lain –
lain, pola kebutuhan sehari hari
apakah ada masalah misalnya
ada Kehilangan nafsu makan
dalam waktu yang lama, apa-kah
ibu sudah beraktifitas nor-mal,
sulit atau nyeri saat BAB/
BAK. perasaan sedih atau tidak
mampu mengasuh sendiri bay-inya
dan diri sendiri. apakah ibu
pada kondisi normal, ada mas-alah
kesehatannya. pada peng-jakajian.
Tingkat pengetahuan
apakah ibu sudah mengetahui
hal – hal tentang masa nifas
seperti; merawat tali pusat, ASI
ekslusif, cara menyusui dengan
benar, gizi ibu menyusui dan
lainnya. apakah ada kegawatan,
penyulit atau masalah pada ibu
nifas.
Jika terdapat seperti yang telah
disebutkan sebelumnya maka
saudara harus segera melapor-kan
kepada pembimbing lahan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas 3
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
untuk dilakukan rujukan bila di
BPM dan Puskesmas dan dilaku-kan
kolaborasi dengan dokter
spesialis OBSGINE bila di Ruang
Bersalin Rumah Sakit
2. Mengalisa data obyektif
Setelah menganalisa data su-byektif
maka saudara harus
melakukan analisa data obyektif
berdasarkan hasil pemeriksaan
fisik yang telah saudara laku-kan
sebelumnya. Dari pemerik-saan
fisik apakah ada data yang
mengarah kepada tanda baha-ya
masa nifas. Misalnya keadaan
umum apakah ada peningka-tan
suhu > 38oC tekanan darah
melebihi 20 mmHg pada sistole
dan 10 mmHG pada diastole
yang menandakan pre eklam-siapost
partum, RR/ nadi, apa-kah
oedema pada wajah dan
ekstremitas, apakah conjungti-va
mata pucat yang merupakan
tanda ibu mengalami anemia,
tanda infeksi masa nifas (; lo-chea
berbau). Payudara, merah,
panas, terasa sakit, rasa sakit,
merah, lunak, pada pemeriksaan
abdomen apakah penurunan
TFU sesuai dengan masa nifas,
kuat lemahnya kontraksi uter-us
sesuai dengan masa nifas.
Pengeluaran pervaginan apa-kah
darah atau lochea dan se-suai
dengan masa nifas. Apakah
terdapat pembengkakan di kaki
yang merupakan tanda terdapa-tnya
tromboplebitis. Dan pada
pemeriksaan penunjang apakah
terdapat hasil urin protein dan
reduksi positif yang merupakan
tanda preeklamsi post partum.
3. Menentukan diagnosa ke-bidanan
ibu nifas
Setelah saudara menganali-sa
data subyektif dan obyektif
langkah selanjutnya adalah me-nentukan
diagnosa.
Langkah – langkah menentukan
diagnosa adalah menentukan
Para…..Abortus ….umur …..ta-hun
nifas normal ..... jam/hari
dengan masalah sesuai dengan
analisa data subyektif, obyektif
dan pemeriksaan penunjang.
4. Menentukan masalah ibu nifas
Selanjutnya adalah saudara
tetapkan masalah berdasarkan
analisa data subyektif, obyek-tif
maupun data pemeriksaan
penunjang. Apakah ibu dalam
masa nifas normal, atau memer-lukan
rujukan segera
5. Menentukan kebutuhan masa
nifas
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas 4
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Setelah menentukan diagnosa
masa nifas selanjutnya adalah
menentukan kebutuhan masa
nifas berdasarkan dignosa masa
nifas. jangan lupa saudara meli-batkan
anggota keluarga dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan
antara lain;
Pendidikan kesehatan tentang
kebutuhan nutrisi ibu nifas
Pendidikan kesehatan tentang
teknik menyusui dengan benar
Pendidikan kesehatan tentang
merawat tali pusat dan bayi
baru lahir.
Pendidikan kesehatan tentang
tanda bahaya masa nifas
Pendidikan kesehatan tentang
senam nifas
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas 5
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Menentukan diagnosa kebidanan ibu nifas harus dilakukan sesuai den-gan
uraian diatas yaitu ;
1. Menganalisa data Subyektif
2. Mengalaisa data obyektif
3. Menetapkan diagnosa
4. Menentukan masalah
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas 6