Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : perencanaan
tingkat puskesmas, lokakarya mini puskesmas, penilaian kinerja puskesmas dan
manajemen sumberdaya termasuk alat; obat; keuangan dan tenaga; serta didukung
dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan (sistem informasi manajemen
puskesmas/SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).
Penilaian kinerja puskesmas dilakukan sebagai upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
verifikasi hasilnya. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten/kota
bersama puskesmas dapat menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok, dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.
Evaluasi hasil kinerja/kegiatan yang dilaksanakan harus dapat digunakan
untuk menyusun perencanaan yang akan datang dan selanjutnya perencanaan yang
dibuat dapat dipantau dan dinilai hasilnya.
Akhir kata, kami menyadari bahwa pembuatan penilaian kinerja puskesmas
ini masih belum sempurna, untuk itu saran dan masukan dalam penyempurnaan
penilaian kinerja puskesmas ini
sangat kami diharapkan
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : perencanaan
tingkat puskesmas, lokakarya mini puskesmas, penilaian kinerja puskesmas dan
manajemen sumberdaya termasuk alat; obat; keuangan dan tenaga; serta didukung
dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan (sistem informasi manajemen
puskesmas/SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).
Penilaian kinerja puskesmas dilakukan sebagai upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
verifikasi hasilnya. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten/kota
bersama puskesmas dapat menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok, dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
2. ii
KATA PENGANTAR
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : perencanaan
tingkat puskesmas, lokakarya mini puskesmas, penilaian kinerja puskesmas dan
manajemen sumberdaya termasuk alat; obat; keuangan dan tenaga; serta didukung
dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan (sistem informasi manajemen
puskesmas/SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).
Penilaian kinerja puskesmas dilakukan sebagai upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
verifikasi hasilnya. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten/kota
bersama puskesmas dapat menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok, dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.
Evaluasi hasil kinerja/kegiatan yang dilaksanakan harus dapat digunakan
untuk menyusun perencanaan yang akan datang dan selanjutnya perencanaan yang
dibuat dapat dipantau dan dinilai hasilnya.
Akhir kata, kami menyadari bahwa pembuatan penilaian kinerja puskesmas
ini masih belum sempurna, untuk itu saran dan masukan dalam penyempurnaan
penilaian kinerja puskesmas ini sangat kami diharapkan.
Melata, Januari 2023
Kepala Puskesmas Melata,
dr. Anang Argo Yuwono
NIP. 19830521 201403 1 003
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. iv
BAB I KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. PENDAHULUAN…………...…………………..…………….…… 1
B. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS………………………………………………………. 1
C. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS……... 2
BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. CARA PENILAIAN KINERJA..………………………………...… 4
B. INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS…………………………… 4
BAB III PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A. JENIS DATA..…………………………………….………………... 12
B. CARA PENGUMPULAN DATA………………………………….. 12
C. CARA PENILAIAN KINERJA……………………………………. 12
BAB IV PEDOMAN PENGOLAHAN DATA
A. PENGOLAHAN DATA..…………………………………….…….. 14
1. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan……………. 14
2. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas……………………. 14
BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. PENYAJIAN DATA..…………………………………….………... 16
1. Kegiatan Manajemen Puskesmas……………………………… 16
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)………………………… 20
3. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)………………………….. 30
B. ANALISIS DATA………………………………………………….. 32
BAB VI PENUTUP
A. KESIMPULAN..…………...………………………………….…… 37
B. SARAN…………………………………………………………….. 37
LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 38
4. iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Target Indikator Penilaian Manajemen Puskesmas Tahun 2022
Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja UKM Tahun 2022
Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja UKP Tahun 2022
Tabel 5.1 Pencapaian Manajemen Puskesmas
Tabel 5.2 Hasil Pencapaian Kinerja UKM Essensial Puskesmas MelataTahun 2022
Tabel 5.3 Hasil Pencapaian Kinerja UKP Puskesmas Melata Tahun 2022
Tabel 5.4 Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Melata Tahun 2022
Tabel 5.5 Hasil Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Melata 2022
Tabel 5.6 Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Melata
Tahun 2022
Tabel 5.7 Hasil Total Kinerja Kegiatan Puskesmas Melata Tahun 2022
5. 1
BAB I
KONSEP DASAR
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai : (1) pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan (2) pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat (3) pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan dan mempunyai peran yang cukup besar dalam upaya mencapai tujuan
pembangunan. Penilaian kinerja puskesmas dilaksanakan sebagai upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Maka perlu dilakukan penilaian
kinerja puskesmas sebagai instrumen mawas diri.
B. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
kabupaten/kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan
urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas
(out put dan out come).
6. 2
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumberdaya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.
C. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas meliputi : penilaian cakupan
kegiatan dan penilaian manajemen puskesmas.
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja puskesmas berdasarkan pada
upaya-upaya puskesmas dalam menyelenggarakan.
1. Penilaian cakupan kegiatan yang meliputi:
a. UKM ESSENSIAL, yaitu: Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana,
Gizi, Promosi Kesehatan dan Usaha Kesehatan Sekolah, Kesehatan
Lingkungan, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
b. UKP, yaitu Pelayanan rawat jalan, Pelayanan laboratorium, Pelayanan
kefarmasian, Pelayanan rawat inap.
2. Penilaian manajemen puskesmas, meliputi:
a. Manajemen umum puskesmas yang terdiri dari: mempunyai rencana lima
tahunan dan perencanaan strategi bisnis puskesmas, ada RUK di susun
berdasarkan rencana lima tahunan dan melalui analisis dan perumusan
masalah, mempunyai RPK secara terinci dan lengkap, melaksanakan mini
lokakarya bulanan, melaksanakan mini lokakarya tribulanan, membuat
penilaian kinerja di tahun sebelumnya, mengirimkan ke dinas kesehatan
kabupaten /kota dan mendapat feedback dari dinas kesehatan kabupaten, ada
struktur organisasi, ada pembagian tugas dan tanggungjawab tenaga
puskesmas, di lakukan evaluasi kinerja tenaga puskesmas.
b. Manajemen sumber daya yang terdiri dari: dilakukan inventarisasi peralatan
di puskesmas, ada daftar inventarisasi sarana di puskesmas, mencatat
penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit pelayanan,
c. Manajemen Keuangan yang terdiri dari membuat catatan bulanan uang
masuk-keluar dalam buku kas, kepala puskesmas melakukan pemeriksaan
keuangan secara berkala.
d. Manajemen data dan informasi yaitu ditetapkannya tim sistem informasi
puskesmas dan tersedianya data dan informasi.
7. 3
e. Manjemen Program yaitu perencanaan program di susun berdasarkan
rencana lima tahunan, RUK, RPK, dan melalui analisis situasi dan
perumusan masalah.
8. 4
BAB II
PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. CARA PENILAIAN KINERJA
Sebelum menguraikan hasil pengukuran kinerja, perlu kiranya dijelaskan
mengenai proses pengukuran kinerja terlebih dahulu. Proses pengukuran kinerja
didahului dengan penetapan Indikator Kinerja dan indikator Mutu yaitu ukuran
kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan.
B. INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS
1. INDIKATOR PENILAIAN MANAJEMEN PUSKESMAS 2022
Tabel 2.1 Target Indikator Penilaian Manajemen Puskesmas Tahun 2022
No Jenis Pelayanan Indikator
Target
%/Hasil
1
Manajemen Umum
Puskesmas
1. Membuat Data Pencapaian / cakupan Kegiatan
Pokok tahun lalu 7
2. Menyusun RUK melalaui Analisa Perumusan
Masalah berdasarkan prioritas 7
3. Menyusun RPK secara terinci dan lengkap 7
4. Melaksanakan Mini Lokakarya Bulanan 10
5. Melaksanakan Mini Lokakarya Tribulanan 10
6. Membuat dan mengirim Laporan Bulanan ke
Kabupaten/ Kota tepat waktu 7
7. Membuat Data 10 Penyakit terbanyak setiap
Bulan 10
2
Manajemen Alat
dan Obat
1. Membuat Kartu Inventaris dan
Menempatkan di masing masing ruangan 10
2. Melaksanakan up Dating daftar inventaris
alat 10
3. Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di
setiap unit pelayanan 10
4.Membuat Kartu Stok untuk setiap Jenis Obat
bahan di gudang obat secara rutin 10
9. 5
5.Mererapkan FIFO DAN FEFO 10
3
Manajemen
Keuangan
1. Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar
dalam buku kas 10
2. Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan
keuangan secara berkala 7
4
Manajemen
Ketenagaan
1. Membuat Daftar Catatan kepegawaian
petugas 10
2. Membuat Uraian Tugas dan tanggung Jawab
setiap Petugas 10
3. Membuat Rencana Kerja bulanan bagi setiap
petugas sesuai dengan tugas , wewenang dan
tanggungjawab 10
4. Membuat Penilaian SKP Tepat Waktu 10
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja UKM Tahun 2022
No Jenis Pelayanan Indikator
Target
(%)
1
Kesehatan Ibu Anak
dan Keluarga
Berencana
a. Angka Kematian Anak Bayi per 1000 KH
24/1000
KH
b. Angka Kematian anak Balita per 1000 KH 32/
1000
KH
c. Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000
KH
200/100
000 KH
d. Angka presentasi ibu Hamil yang
mendapatkan Pelayanan ANC minimal 4x
( K4 )
92
e. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di
tangani
82
f. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
92
g. Cakupan pelayanan nifas 92
h. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang 82
10. 6
ditangani
i. Cakupan kunjungan bayi 100
j. Cakupan kunjungan anak balita 100
k. Presentasi kunjungan neonatal pertama
( KN1 )
90
l. Presentase sekolah yang melaksanakan
penjaringan kesehatan untuk peserta didik
kelas I, VII, dan X di wilayah kerja puskesmas
100
m. Presentasi persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan
85
n. Presentase ibu hamil kurang energi kronik
( KEK )
21,2
o. Presentase ibu hamil yang mengikuti kelas ibu
hamil
90
p. Cakupan peserta KB aktif 65
2 Gizi a. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100
b. Cakupan balita yang ditimbang berat badannya
(D/S)
72
c. Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan
mendapat ASI Eksklusif
85
d. Cakupan rumah tangga mengonsumsi garam
beryodium
100
e. Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul
vitamin A
100
f. Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet
tambah darah (Fe 90)
92
g. Cakupan ibu hamil kurang energi kronis
(KEK) yang mendapat makanan tambahan
(PMT ibu hamil KEK)
20
h. Presentase Balita kurus yang mendapat
makanan tambahan
100
i. Presentase Remaja puteri yang mendapat TTD 100
J. Presentase Ibu Nifas mendapat kapsul vitamin
A
100
k. Presentase Bayi baru lahir mendapat IMD 100
l. Presentase Bayi dengan berat badan rendah ( < 8
11. 7
2500 gr )
m. Presentase Balita yang mempunyai KMS /
Buku KIA
100
n. Presentase Balita yang ditimbang yang naik
berat badannya
100
o. Presentase Balita yang ditimbang yang tidak
naik berat badannya
22
p. Presentase Balita yang ditimbang yang tidak
naik berat badannya dua kali berturut - turut
( 2T )
22
q. Presentase Balita BGM 4
r. Presentase Ibu hamil anemia 27
s. Presentase Balita kurang gizi ( underweight )(
BB/U-3 SD s/d <-2 SD )
15
t. Presentase Balita wasting (kurus)(BB/PB atau
BB/TB: -3 D s/d <-2 SD )
9
u. Presentase Anak baduta stunting dan severly
stunted ( pendek dan sangat pendek )(PB/U
atau TB/U :pendek : -3SD s/d <-2SD dan
sangat pendek: <-3 Sd )
27
v. Presentase Balita severly wasted ( sangat
kurus ) (BB/PB atau BB/TB : <-3 SD )
5
3 Promosi Kesehatan a. Cakupan desa siaga aktif 80
b. Cakupan Rumah tangga berPHBS 80
c. Cakupan desa yang memanfaatkan dana desa
10% untuk UKBM
40
d. Presentase Penyuluhan Kesehatan Kelompok
Masyarakat
100
e. Persentase Advokasi Promosi Kesehatan 100
h. Cakupan Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok 100
i. Presentasi Pembunaan Kemitraan Saka Bhakti
Husada Desa Siaga
0
4
Kesehatan
Lingkungan
a. Presentase Rumah Memenuhi Syarat
Kesehatan
85
b. Cakupan Akses penduduk terhadap air minum
yang layak
80
12. 8
c. Cakupam Kualitas air Minum memenuhi
syarat kesehatan
100
d. Cakupan akses penduduk terhadap sanitasi
yang layak
80
e. Cakupan Desa yang melaksanakan STBM 100
f. Cakupan Presentase tempat pengolahan
makanan memenuhi syarat
100
g. Presentase temapt tempat Umum memenuhi
syarat
100
5 Pencegahan Dan
Pengendalian
Penyakit (P2P)
1.TB PARU
a. Presentase Penemuan Kasus BTA ( +) 90
b. Presentase Angka Kesembuhan Penderita TB
Paru BTA ( + )
85
MALARIA DAN DBD
a. Presentase angka kesakitan Malaria per 1000
penduduk
< 1,0
b. Presentase Angka Kesakitan DBD per
100.000 penduduk
55
c. Presentase Penderita DBD yang di tangani 100
DIARE
a. Presentase Penemuan penderita Diare 20
ISPA
a. Presentase Penemuan penderita Pneumonia
balita
20
SURVEILANS
a. Cakupan Kelengkapan pelaporan/SMS/SKDR
( laporan W2 )
80
b. Ketepatan Pelaporan SKDR 80
c. Respon Peringatan dini/ alert yang muncul
dari setiap SMS
100
d. Penanganan KLB 100
e. kelengkapan penanganan STP 80
f. Ketepatan Penanganan 80
g. Cakupan Desa / Kelurahan mengalami KLB
dilakukan PE < 24 Jam
100
PELAYANAN IMUNISASI
13. 9
a. Cakupan HB0 95
b. Cakupan Pelayanan Imunisasi BCG 95
c. Cakupan Pelayanan Imunisasi DPT-HB-Hib 95
d. Cakupan Pelayanan Imunisasi Polio 4 95
e. Cakupan Pelayanan Imunisasi Campak 95
f. Cakupan Pelayanan Imunisasi BIAS Campak 90
g. Cakupan Pelayanan Imunisasi DT 100
h. Cakupan Pelayanan Imunisasi Td 100
i. Cakupan Desa UCI 92
j. Cakupan IDL 95
k. Cakupan TT + ( Bumil ) 80
l. Cakupan Pelayanan Imunisasi DPT-HB-Hib
Balita
93
m. Cakupan Pelayanan Imunisasi Campak
Balita
93
HIV/AIDS
a. Presentase Angka Kasus HIV / AIDS yang
diobati
100
b. Presentasi Prevalensi HIV/ AIDS 0,5
PTM 20
a. Presentase Desa / Kelurahan yang
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
100
b. Presentase Perempuan usia 30-50 tahun yang
dideteksi dini kanker cervix dan payudara
80
UKM
PENGEMBANGAN
1
Pelayanan
Kesehatan Jiwa
a. Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait
program kesehatan jiwa
0
b. Penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku,
gangguan jiwa, gangguan psikomatik,
masalah NAPZA dll) yang datang berobat ke
Puskesmas
100
c. Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui
rujukan ke RS/ spesialis
100
d. Kunjungan rumah pasien jiwa 100
14. 10
2
Upaya Kesehatan
Lanjut Usia
a. Cakupan Pengunjung lansia mendapatkan
skrining kesehatan
90
b. Cakupan Desa dengan Posbindu Lansia 90
c. Cakupan Posbindu dengan senam Lansia 75
d. Cakupan Kader Lansia aktif 80
3
Kesehatan Kerja dan
Olah Raga
a. Pembinaan dan pemantauan Kesehatan Kerja
( pos UKK )
100
4
Kesehatan
Tradisional
a. Presentase Juml;ah desa yang memiliki
kelompok Asuhan Mandiri Pemanfaatan
Toga di Puskesmas dengan Program
Pelayanan Kesehatan Tradisional
b.Persentase Jumlah desa yang memiliki
kelompok Asuhan mandiri keterampilan di
Puskesmas dengan program pelayanan
Kesehatan Tradisional
c.Persentase Pelayanan Kesehatan Tradisional
yang terdata
d.Persentase Pelayanan Kesehatan Tradisional
yang mendapat fasilitasi regrestasi/ perijinan
e.Persentase jumlah Pelayanan Kesehatan
Tradisional yang terdata yang mendapatkan
pembinaan dan pengawasan minimal 1 kali
setahun
3. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), KEFARMASIAN DAN
LABORATORIUM
Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja UKP Tahun 2022
NO
JENIS
PELAYANAN
INDIKATOR
TARGET
(%)
1 UKP Kunjungan Rawat Jalan 100
a. Kunjungan rawat jalan umum 100
b. Kunjungan rawat jalan gigi 100
c. Kunjungan rawat jalan KIA 100
b. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan 100
15. 11
2 PELAYANAN
LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium *)
a. Pemeriksaan Tes Kehamilan 100
b. Pemeriksaan Hb pada Ibu Hamil 100
c. Pemeriksaan Protein Urine pada ibu
Hamil
100
d. Pemeriksaan pada penderita TB 100
e. Pemeriksaan HIV pada orang yang
beresiko terinfeksi HIV
100
3 PELAYANAN
KEFARMASIAN
a. Layanan Pemberian Obat 100
b. Pengamprahan dan penyimpanan di
gudang obat
100
c. Pelayanan kefarmasian sesuai standar 100
d. Persentase penggunaan Obat rasional di
Puskesmas
100
4 RAWAT INAP Puskesmas dengan Rawat Inap
a. BOR Puskesmas tempat tidur 100
b. Hari rawat rata-rata (ALOS) di
Puskesmas Tempat tidur
100
16. 12
BAB III
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan sesuai
dengan pedoman. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam proses pengumpulan data.
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh penaggung jawab masing-masing program
dibantu oleh staf puskesmas lainnya dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas
tahun 2022 ( Januari s.d Desember 2022) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat
dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2022.
A. JENIS DATA
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas
dan Jaringannya, yang terdiri atas:
1. Data Pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3. Data hasil Pengukuran/ penilaian mutu Pelayanan Puskesmas
B. CARA PENGUMPULAN DATA
Sesuai dengan fungsi puskesmas, maka data untuk penilaian kinerja Puskesmas
dapat berasal dari Puskesmas.
Adapun cara pengumpulan data, Antara lain melalui:
1. Data dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3)
2. Pelaporan bulanan tiap pemegang program
3. Pemeriksaan/ Pencatatan/ notulen
4. Pengumpulan data melalui Survey
5. Melalui Indikator Kinerja Masing-masing Upaya
C. CARA PENILAIAN KINERJA
Sebelum menguraikan hasil pengukuran kinerja, perlu kiranya dijelaskan
mengenai proses pengukuran kinerja terlebih dahulu. Proses pengukuran kinerja
didahului dengan penetapan Indikator Kinerja dan indikator Mutu yaitu ukuran
kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan.
Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat
mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Indikator Kinerja
Kegiatan yang dipakai dalam pengukuran ini meliputi Masukan (input), Keluaran
(output) dan Hasil (outcome) masing-masing sebagai berikut :
17. 13
1. Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan keluaran
(output), misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan
sebagainya.
2. Keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa produk / jasa (fisik dan/atau non
fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program
berdasarkan masukan (input) yang digunakan.
3. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
(output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap
produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
18. 14
BAB IV
PEDOMAN PENGOLAHAN DATA
A. PENGOLAHAN DATA.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
1. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan
target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV (%) = H x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (ΣSV )
kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V(%) = ∑SV
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan.
Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Kelompok I (Kinerja Baik)
b. Kelompok II (Kinerja Cukup)
c. Kelompok III (Kinerja Kurang)
: Tingkat Pencapaian Hasil ≥ 91%
: Tingkat Pencapaian Hasil 81-90%
: Tingkat Pencapaian Hasil ≤ 80%
2. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi lima
kelompok:
a. Manajemen Operasional Puskesmas
b. Manajemen Alat dan Obat
c. Manajemen Keuangan
d. Manajemen Ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai
sebagai berikut :
a. Skala 1 nilai 4
b. Skala 2 nilai 7
c. Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-
masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
19. 15
a. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
b. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
c. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan
nilai akhir manajemen
d. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5,
20. 16
BAB V
PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
Hasil Kinerja Puskesmas Melata Tahun 2022 berdasarkan data tahun 2022 dapat kami sajikan sebagaimana berikut ini:
A. PENYAJIAN DATA
1. Kegiatan Manajemen Puskesmas
Tabel 5.1 Pencapaian Manajemen Puskesmas
KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS
PUSKESMAS : Puskesmas Melata
PERIODE : Januari - Desember
TAHUN : 2022
NO JENIS VARIABEL
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3
NILAI HASIL
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
MANAJEMEN PUSKESMAS 8,25
7
I MANJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS 7
1. Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok tahun lalu Sebagian Sebagian Semuanya
< 50% 50% - 80% 100% ( 7 )
2. Menyusun RUK melalui analisa perumusan masalah berdasarkan Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruhnya
21. 17
prioritas ada analisa ada analisa ada analisa
perumusan perumusan perumusan ( 7 )
3. Menyusun RPK secara terinci dan lengkap Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci
sebagian kecil sebagian besar semuanya ( 7 )
4. Melaksanakan mini lokakarya bulanan < 5 kali/tahun 5-8 kali/tahun 9-12 kali/
tahun ( 7 )
5. Melaksanakan mini lokakarya tribulanan (lintas sektor) < 2 kali/tahun 2-3 kali/tahun 4 kali/tahun ( 7 )
6. Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke Kabupaten/Kota < 6 kali/tahun 6-9 kali/tahun 10-12 kali/
tepat waktu tahun ( 7 )
7. Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan < 6 kali/tahun 6-8 kali/tahun 9-12 kali/
tahun ( 7 )
NO JENIS VARIABEL
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3
NILAI HASIL
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
9,00
II. MANAJEMEN ALAT DAN OBAT 44
1. Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-masing < 60% ruang 61-80% ruang 81-100% ruang ( 7 )
ruangan
22. 18
2. Melaksanakan up dating daftar inventaris alat < 3 kali/tahun 4-6 kali/tahun Tiap bulan ( 7 )
3. Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruhnya
Pelayanan unit besar ( 10 )
4. Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat.bahan di gudang Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh
obat secara rutin item obat item obat item obat ( 10 )
5. Menerapkan FIFO dan FEFO Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh
item obat item obat item obat ( 10 )
8,50
III MANAJEMEN KEUANGAN 8,5
1. Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar dalam buku kas Ya, Ya, setiap Ya,
tidak tentu tiga bulan setiap bulan ( 10 )
2. Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara Ya, Ya, setiap Ya,
berkala tidak tentu tiga bulan setiap bulan ( 7 )
NO JENIS VARIABEL
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3
NILAI HASIL
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
8,5
IV MANAJEMEN KETENAGAAN 8,5
1. Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua
pegawai besar pegawai pegawai ( 10 )
23. 19
2. Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua
petugas besar petugas petugas ( 7 )
3. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua
dengan tugas, wewenang dan tanggungjawab petugas besar petugas petugas ( 7 )
4. Membuat penilaian SKP epat waktu Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua
petugas besar petugas petugas ( 10 )
Cara perhitungan pada kolom nilai hasil sesuai dengan kondisi manajemen dengan nilai yang sesuai pada skala penilaian
Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan nilai hasil variabel manajemen
Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik = nilai rata-rata > 8,5
Sedang = nilai rata-rata 5,5 - 8,4
Kurang = nilai rata-rata < 5,5
24. 20
Dari tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Manajemen Operasional UPT Puskesmas Melata tahun 2022 nilai SEDANG,
Manajemen Alat dan Obat UPT Puskesmas Melata tahun 2022 Nilai BAIK, Manajamen
Keuangan UPT Puskesmas Melata tahun 2022 nilai BAIK, dan Manajemen Ketenagaan
UPT Puskesmas Melata tahun 2022 Nilai BAIK .
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Tabel 5.2 Hasil Pencapaian Kinerja UKM Essensial Puskesmas Melata Tahun 2022
NO
UPAYA
KESEHAT
AN
INDIKATOR SATUAN TARGET
JUMLAH
SASARA
N
CAKUPAN
CAKUPAN
SUB
VARIABEL
VARIABE
L
( SV ) ( V )
1 2 3 4 5 6 7 8 9
UKM ESENSIAL
I
KIA, KB
DAN
REMAJA
90,3069
1
Angka kematian
bayi per 1000 KH
Bayi
24/100
0 KH
0 0 0
2
Angka kematian
anak balita per
1000 KH
Anak
32/100
0 KH
0 0 0
3
Angka kematian
ibu melahirkan
per 100.000 Kh
Ibu Hamil
200/10
0
0 0 0
4
Angka presentasi
ibu hamil yang
mendapatkan
pelayananANC
minimal 4x ( K4 )
Bumil 92 92 92 100
5
Cakupan
komplikasi
kebidanan yang
ditangani
Bumil Resti 82 37 41 111
6
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi
kebidanan
Ibu
bersalin /
Ibu
melahirkan
92 85 94 111
7
Cakupan
pelayanan nifas
Ibu nifas 92 85 94 111
8
Cakupan
neonatus dengan
komplikasi yang
ditangani
Neonatus 82 3 11 367
25. 21
9
Cakupan
kunjungan bayi
Bayi 100 233 82 35,2
10
Cakupan
kunjungan anak
balita
Anak 100 297 213 72
11
Presentasi
kunjungan
neonatal pertama
( KN1 )
Neonatus 90 88 97 110
12
Presentase
sekolah yang
melaksanakan
penjaringan
kesehatan untuk
peserta didik
kelas I, VII, dan
X di wilayah
kerja puskesmas
Sekolah 100 623 455 73
13
Presentasi
persalinan di
fasilitas
pelayanan
kesehatan
Ibu
Bersalin
85 94 90 96
14
Presentase ibu
hamil kurang
energi kronik (
KEK )
Ibu Hamil 21,2 35 35 100
15
Presentase ibu
hamil yang
mengikuti kelas
ibu hamil
Ibu Hamil 90 74 74 100
16
Cakupan
kunjungan KB
aktif
Akseptor 65 2466 1488 60
II PROMKES
68,3
1
Cakupan
Desa/Kelurahan
Siaga Aktif
Kali 80 11 7 64
2
Cakupan Rumah
tangga berPHBS
Kali 80 2234 1521 68
3
Cakupan Desa
Yang
Memanfaatkan
Dana Desa
Minimal 10%
Untuk UKBM
Desa 40 11 8 73
4
Presentasi
Penyuluhan
Kesehatan
Kelompok
Masyarakat
Kali 100 11 11 100
5
Presentasi
Advokasi
Promosi
Kesehatan
Rumah
Tangga
100 6 5 83
6
Cakupan
Sosialisasi
Kawasan Tanpa
Rokok
Sekolah 100 11 7 64
7
Presentasi
Pembinaan
kemitraan Saka
Bhakti Husada
desa siaga
Sekolah 0 0 0 0
III KESLING 69,4548
26. 22
1
Presentase
rumah
memenuhi syarat
kesehatan
Rumah 85 2234 1521 68
2
Cakupan akses
penduduk
terhadap air
minum yang
layak
Rumah 80 2234 1521 68
3
Cakupan
kualitas air
minum
memenuhi syarat
kesehatan
Rumah 100 2234 1521 68
4
Cakupan akses
penduduk
terhadap sanitasi
yang layak
KK 80 674 540 80
5
Cakupan desa
yang
melaksanakan
STBM
Desa 100 11 8 73
6
Cakupan
presentase
tempat
pengolahan
makanan
memenuhi syarat
TPM 100 111 94 85
7
Presentase
tempat - tempat
umum
memenuhi syarat
TTU 100 22 18 82
IV GIZI
48,5
1
Presentase Kasus
balita gizi buruk
yang mendapat
perawatan
Balita 100 0 0 0,00
2
Presentase Balita
yang di timbang
berat badannya
Balita 72 647 405 62,60
3
Presentase Bayi
usia kurang dari
6 bulan
mendapat ASI
Ekslusif
Bayi 85 56 22 39,29
4
Presentase
Rumah tangga
yang
mengkonsumsi
garam
beryodium
Rumah 100 0 0 0,00
5
Presentase Balita
6 -59 bulan yang
mendapat
vitamin A
Balita 100 565 544 96,28
6
Presentase Ibu
hamil yang
mendapat FE
minimal 90 tablet
selama
kehamilan
Bumil 92 186 172 92,47
7
Presentase Ibu
hamil KEK yang
mendapat
makanan
tambahan
Bumil 20 35 35 100,00
27. 23
8
Presentase Balita
kurus yang
mendapat
makanan
tambahan
Balita 100 48 48 100,00
9
Presentase
Remaja puteri
yang mendapat
TTD
Remaja
Puteri
100 465 465 100,00
10
Presentase Ibu
Nifas mendapat
kapsul vitamin A
Bufas 100 180 180 100,00
11
Presentase Bayi
baru lahir
mendapat IMD
Bayi 100 180 169 93,89
12
Presentase Bayi
dengan berat
badan rendah ( <
2500 gr )
Bayi 8 180 5 2,78
13
Presentase Balita
yang
mempunyai
KMS / Buku
KIA
Balita 100 674 674 100,00
14
Presentase Balita
yang ditimbang
yang naik berat
badannya
Balita 100 405 201 49,63
15
PresentaseBalita
yang ditimbang
yang tidak naik
berat badannya
Balita 22 405 138 34,07
16
Presentase Balita
yang ditimbang
yang tidak naik
berat badannya
dua kali berturut
- turut ( 2T )
Balita 22 405 18 4,44
17
Presentase Balita
BGM
Balita 4 405 5 1,23
18
Presentase Ibu
hamil anemia
Bumil 27 50 2 4,00
19
Presentase Balita
kurang gizi (
underweight )(
BB/U-3 SD s/d
<-2 SD )
Balita 15 405 21 5,19
20
Presentase Balita
wasting
(kurus)(BB/PB
atau BB/TB: -3 D
s/d <-2 SD )
Balita 9 405 21 5,19
21
Presentase Anak
baduta stunting
dan severly
stunted ( pendek
dan sangat
pendek )(PB/U
atau TB/U
:pendek : -3SD
s/d <-2SD dan
sangat pendek:
<-3 Sd )
Balita 27 405 25 6,17
28. 24
22
Presentase Balita
severly wasted (
sangat kurus )
(BB/PB atau
BB/TB : <-3 SD )
Balita 5 405 5 1,23
V
UPAYA
PENCEGA
HAN DAN
PENGEND
ALIAN
PENYAKIT
74,9
A
TB PARU 80
1
Presentas
e
Penemua
n kasus
BTA(+)
Orang 90 12 8 67
2
Presentasi
Angka
Kesembu
han
Penderita
TB Paru
BTA(+)
Orang
BTA (+)
85,5 8 8 100
B
Malaria dan DBD 0
1
Presentasi
Angka
Kesakitan
Malaria
per 1000
pendudu
k
Orang < 1,0 0 0 0
2
Presentasi
Angka
kesakitan
DBD Per
100.000
Pendudu
k
Orang 55 0 0 0
3
Presentasi
Penderita
DBD yang
ditangani
Orang 100 0 0 0
C
Diare 100
1
Presentas
e
Penemua
n
penderita
diare
Orang 20 39 39 100
D
ISPA 100
1
Presentas
e
Penemua
n
penderita
pneumoni
a balita
Orang 20 1 1 100
F
Surveilans 97
1
Cakupan
kelengkap
an
pelaporan
/ SMS /
SKDR (
Laporan
W2 )
LP
Mingguan
80 52 52 100
2
Ketepatan
pelaporan
SKDR
LP
Mingguan
80 12 9 75
29. 25
3
Respon
peringata
n dini /
alert yang
muncul
dari
setiap
SMS
Kasus 100 0 0 0
4
Penangan
an KLB
Kasus 100 0 0 0
5
Kelengka
pan
penangan
an STP
LP Bulanan 80 12 12 100
6
Ketepatan
penangan
an STP
LP Bulanan 80 12 12 100
7
Cakupan
Desa /
Keluraha
n
mengala
mi KLB
dilakukan
PE < 24
jam
Desa 100 11 11 100
F
Pelayanan
Imunisasi * )
99,9
1
Cakupan
HB 0
Bayi 95 134 201 150
2
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi
BCG
Bayi 95 134 212 158
3
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi
DPT – HB
– Hib
Bayi 95 137 213 155
4
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi
Polio 4
Bayi 95 137 212 155
5
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi
Campak
Bayi 95 137 202 147
6
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi
Bias
Campak
Bayi 90 1178 1148 97
7
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi
Bias DT
Siswa 100 187 183 98
8
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi
Bias TD
Siswa 100 354 351 99
9
Cakupan
Desa UCI
Desa 92 11 11 100
10
Cakupan
IDL
Bayi 95 137 207 151
11
Cakupan
TT+
(Bumil)
Bumil 80 85 86 101
12
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi
DPT – HB
– Hib
balita
Balita, 18
bln
93 367 160 44
30. 26
13
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi
Campak
balita
Balita, 24
bln
93 367 174 47
G
HIV / AIDS 100
1
Persentas
e Angka
Kasus
HIV/AID
S yang di
obati
Orang 100 0 0 0
2
Presentasi
Prevalensi
HIV/AID
S (Susp)
Orang 0,5 0 0 0
H
PTM 23
1
Persentas
e Desa
Keluraha
n yang
melaksan
akan
kegiatan
Posbindu
(PTM)
Desa 100 11 11 100
2
Persentas
e
Perempua
n usia 30 -
50 tahun
yang
melakuka
n deteksi
dini
kanker
serviks
dan
payudara
Orang 80 214 40 19
UKM
PENGEMBANGA
N
64
I
KESEHAT
AN JIWA
83
1
Pemberdayaan
Kelompok
Masyarakat terkait
program Kesehatan
Jiwa
kelompok 0 0 0 0
2
Penanganan kasus
jiwa (gangguan
perilaku, gangguan
jiwa, gangguan
psikomatik, masalah
NAPZA dll) yang
datang berobat ke
Puskesmas
orang 100 9 6 67
3
Penanganan kasus
kesehatan jiwa
melalui rujukan ke
RS/ spesialis
orang 100 0 0 0
4
Kunjungan rumah
pasien jiwa
orang 100 9 9 100
II
KESEHAT
AN
LANJUT
USIA
173
1
Cakupan
pengunjung
lansia
menndapatkan
skrining
Lansia 90 300 587 196
31. 27
kesehatan
2
Cakupan desa
dengan
posbindu lansia
Desa 90 11 11 100
3
Cakupan
posbindu
dengan senam
lansia
Posbindu 75 11 6 55
4
Cakupan kader
lansia aktif
Kader 80 55 50 91
III
KESEHAT
AN KERJA
DAN
OLAHRAG
A
0
1
Pembinaan dan
pemantauan
kesehatan kerja
(Pos UKK)
Kunjungan 100 0 0 0
IV
KESEHAT
AN
TRADISIO
NAL
0
1
Persentasi
Jumlah desa
yang memiliki
Kelompok
Asuhan Mandiri
Pemanfaatan
Toga di
Puskesmas
dengan program
Pelayanan
Kesehatan
Tradisional
Desa 0 0 0 0
2
Persentasi
Jumlah desa
yang memiliki
Kelompok
Asuhan Mandiri
Keterampilan di
Puskesmas
dengan program
Pelayanan
Kesehatan
Tradisional
Desa 0 0 0 0
3
Persentasi
Pelayanan
Kesehatan
Tradisional yang
terdata
Orang 0 0 0 0
4
Persentasi
Pelayanan
Kesehatan
Tradisional yang
mendapat
fasilitasi
regrestasi/
perijinan
Orang /
klompok
0 0 0 0
5
Persentasi
jumlah
Pelayanan
Kesehatan
Tradisional
terdata yang
mendapatkan
pembinaan dan
pengawasan
minimal 1 kali
setahun
Orang /
klompok
0 0 0 0
32. 28
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) merupakan saah satu kegiatan/
program yang dimiliki oleh UPT Puskesmas Melata. UKM dimaksudkan guna
melaksanakan fungsi promotif dan preventif puskesmas, UKM dibagi kedalam
beberapa Program yaitu, Kesehatan Ibu anak dan keluarga Berencana, Gizi,
Promosi Kesehatan dan Usaha kesehatan Sekolah, Kesehatan Lingkungan,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kelima program tersebut mempunyai
koordinator masing-masing guna mengoptimalkan kinerja kegiatan.
Dari tabel diatas dapat diketahui kinerja seluruh Program UKM tahun
2022 adalah 69,27 % (SEDANG).
1. Capaian kinerja program Kesehatan Ibu dan Anak dari 16 indikator adalah
90,3 % (BAIK).
Analisa terhadap capaian kinerja :
Capaian kinerja cakupan Kunjungan bayi balita serta kegiatan penjaringan
belum memenuhi target yang telah ditentukan dinas dengan nilai 35,72,73 di
sebabkan orang tua bayi dan balita langsung membawanya/berobat ke praktek
dokter sedangkan target penjaringan kurang dikarenakan kurangnya koordinasi
puskesmas dengan pihak sekolah.
2. Capaian kinerja program Gizi dari 22 indikator adalah 53,69% (KURANG)
Analisa terhadap capaian kinerja :
Dalam cakupan 22 indikator ada 11 indikator yang masih kurang dari Target
disebabkan orang tua balita yamg mempunyai anak tidak mau berkunjung ke
posyandu dikarenakan sudah lengkap imunisasi dan perlu adanya koordinasi
yang sinergis antara kader posyandu dan petugas gizi puskesmas
3. Capaian kinerja program Promkes dari 7 indikator adalah 68,3% (SEDANG)
Analisa terhadap capaian kinerja :
Capaian kinerja program Promkes Indikator 7 belum ada capaian
dikarenakaan pihak sekolah ektrakulikuler tentang Saka Bhakti Husada tidak
ada.
4. Capaian kinerja program Kesling 7 indikator adalah 87,83% (BAIK)
Analisa terhadap capaian kinerja :
Capaian indikator kinerja Kesling Cakupan akses Penduduk terhadapi sanitasi
yang layak masih 80,12 % ( SEDANG ) Masih beberapa masyarakat yang
belum mendapatkan akses tersebut
5. Capaian kinerja program P2P dari 8 indikator adalah 74,9 % (BAIK)
33. 29
Analisa terhadap capaian kinerja :
Pada PTM indicator 2 deteksi CA servik dan CA payudara masih kurang 19 %
( Kurang ) hal ini sebabkan karena kurangnya kesadaran para Wanita WUS
dan dalam proses pemeriksaan detiksi ca servik masih tergolong tabu.
6. Capaian kinerja program UKM Pengembangan dari 4 indikator adalah 64 %
(BAIK)
Analisa terhadap capaian kinerja :
Cakupan kegiatan kesehatan kerja dan Olah Raga Serta Kesehatan Tradisional
masih belum aktif .
34. 30
3. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Tabel 5.3 Hasil Pencapaian Kinerja UKP Puskesmas MelataTahun 2022
UKP, KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM 79,2
A. UKP
100
1 Kunjungan rawat jalan umum Orang 100 685 685 100
2 Kunjungan rawat jalan gigi Orang 100 5 5 100
3 Kunjungan rawat jalan KIA Orang 100 143 143 100
4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Orang 100 111 111 100
B.
PELAYANAN
KEFARMASIAN
100
1 Layanan pemberian obat Orang 100 600 600 100
2 Pengamprahan dan penyimpanan di gudang obat Kali 100 57 57 100
3 Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar Kali 100 600 600 100
4 Persentase Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas Kali 100 90 90 100
C.
PELAYANAN
LABORATORIUM
100
1 Pemeriksaan Tes Kehamilan Orang 100 16 16 100
35. 31
2 Pemeriksaan Hb pada Ibu Hamil Orang 100 10 10 100
3 Pemeriksaaan Protein Urin Pada Ibu Hamil Orang 100 10 10 100
4 Pemeriksaan pada penderita TB Orang 100 7 7 100
5 Pemeriksaan HIV pada orang yang beresiko terinfeksi HIV Orang 100 12 12 100
D
RAWAT INAP
16,7
1 BOR Puskesmas tempat tidur
tempat
tidur
100 2 1 50
2 Hari Rawat rata rata (ALOS) di Puskesmas Tempat tidur Hari 100 0 0 0
3 Asuhan Keperawatan individu pada pasien Rawat Inap pasien 100 0 0 0
36. 32
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) merupakan program UPT
Puskesmas Melata guna memenuhi fungsi Puskesmas yakni Kuratif. Dari tabel
diatas dapat diketahui kinerja seluruh Program UKP ,KEFARMASIAN DAN
LABORATORIUM tahun 2022 adalah 79,2% (BAIK).
1. Capaian kinerja Upaya Pelayanan Rawat Jalan dari 4 indikator adalah 100%
(BAIK).
2. Capaian kinerja Upaya Pelayanan Laboratorium dari 5 indikator adalah 100 %
(BAIK).
3. Capaian Kinerja Pelayanan Kefarmasian dari 4 Indikator adalah 100 % (
BAIK)
4. Capaian Kinerja Pelayanan Rawat Inap dari 3 indikator adalah 16 % (
KURANG) di karenakan puskesmas melata merupakan puskesmas rawat jalan
untuk rawat inap hanya diperuntukan untuk bersalin dan pasca persalinan
Analisa terhadap capaian kinerja :.
1. Capaian Kinerja Pelayanan Rawat Inap dari 3 indikator adalah 16 % (
KURANG) di karenakan puskesmas melata merupakan puskesmas rawat
jalan untuk rawat inap hanya diperuntukan untuk bersalin dan pasca
persalinan
B. ANALISA DATA
1. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas MELATA
Tabel 5.4 Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Melata Tahun
2022
NO.
KOMPONEN
MANAJEMEN
PUSKESMAS
TARGET
2022
CAKUPAN
KEGIATAN
TINGKAT
KINERJA
KETERANGAN
1
MANAJEMEN
OPERASIONAL
10 7 Cukup Baik ≥ 8,5
37. 33
PUSKESMAS
2
MANAJEMEN ALAT
DAN OBAT
10 9 Baik
Cukup ≥ 5,5 –
8,4
3
MANAJEMEN
KEUANGAN
9 8,50 Baik Kurang < 5,5
4
MANAJEMEN
KETENAGAAN
10 8,50 Baik
Rata-rata 10 8,25 Cukup
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen Puskesmas Melata Tahun 2022 adalah : 8,25
(Kinerja Cukup )
2. Hasil Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Melata Tahun
2022
Tabel 5.5 Hasil Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Melata
Tahun 2022
NO. UPAYA KESEHATAN
CAPAIAN
2022
TINGKAT
KINERJA
KETERANGAN
1
Kesehatan Ibu Anak dan
Keluarga Berencana
90,3 Baik Baik ≥ 91 %
2 Gizi 48,5 Kurang cukup ≥81-90 %
3 Promosi Kesehatan 68,3 Kurang
Kurang≤ 80%
4 Kesehatan Lingkungan 69,45 Cukup
5
Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit
(P2P)
74,9 Kurang
6 UKM pengembangan 64 Kurang
38. 34
Rata-rata 69,23 Kurang
3. Hasil Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas Melata Tahun
2022
Tabel 5.6 Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas
Melata Tahun 2022
NO
KOMPONEN KEGIATAN
UPAYA KESEHATAN WAJIB
HASIL
CAKUPAN
(%)
TINGKAT
KINERJA
KETERANGAN
1 RAWAT JALAN 100% Baik Baik ≥ 91 %
2
PELAYANAN
LABORATORIUM
100% Baik
Cukup ≥81-90
%
3 PELAYANAN KEFARMASIAN 100% Baik Kurang≤ 80%
4 RAWAT INAP 16,7 Kurang
RATA RATA KINERJA 79,17 % Kurang
39. 35
Kia kb dan remaja
GIZI
P2P
PROMKES
KESLING
PENGEMBANGAN
RATA RATA UKM
0
20
40
60
80
100 90,3
48,5
74,9
68,3
69,4
64
69,23
GRAFIK BALOK PENYAJIAN HASIL KINERJA UKM
PUSKESMAS MELATA 2022
Kia kb dan remaja GIZI P2P PROMKES KESLING PENGEMBANGAN RATA RATA UKM
UKM
UKP
NILAI RATA RATA
60
65
70
75
80
69,23
79,2 74,2
GRAFIK BALOK PENYAJIAN KINERJA PELAYANAN
PUSKESMAS MELATA 2022
UKM UKP NILAI RATA RATA
40. 36
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya
UKM essensial dan UKP, atau dengan kata lain nilai pencapaian UKM
essensial + UKP dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas
Melata adalah : 74,2 % (Sedang)
4. Hasil Total Kinerja Kegiatan di Puskesmas Melata Tahun 2022
Tabel 5.7 Hasil Total Kinerja Kegiatan Puskesmas Melata Tahun 2022
No. Komponen Kegiatan Pencapaian
Tingkat
Kinerja Keterangan
1
Penilaian Cakupan
Kegiatan 74,20 Sedang
2
Penilaian Manajemen
Puskesmas 80,25 Sedang
41. 37
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Puskesmas Melata telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2022 dengan hasil
sebagai berikut :
1. Kinerja cakupan kegiatan dgn nilai 74,20 % termasuk kategori kinerja
SEDANG
2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai 8,25% termasuk kategori
kinerja SEDANG
B. SARAN
1. Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai upaya
untuk lebih meningkatkan partisifasi masyarakat
3. Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing program dapat
meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program – program yang hasil
pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.
4. Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan
menghadapi masalah – masalah yang timbul.
5. Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitasnya.