PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan
1. DASAR-DASAR PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
“Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia”
DISUSUN OLEH:
MUNAWWARAH
(50300119033)
PENGEMBANGAN MASAYARAKAT ISLAM (KELAS B)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019/2020
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi
rahmat dankarunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia”. Makalah ini merupakan
hasil tugas kuliah dari mata kuliah Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam oleh
Ibu Dra. St. Aisyah BM, M. Sos. I.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempunaan serta tidak
luput dari kesalahan, mengingat karena penulis bukanlah manusia sempurna dan
keterbatasan pengetahuan penulis dalam menyusun makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan saran-saran penyempurnaan dan
kritikan dari semua pihak yang sifatnya produktif agar dalam pembuatan tugas
selanjutnya dapat lebih baik dari yang sebelumnya. Dan semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan yang positif bagi kita semua.
Samata, 21 Maret 2020
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulis ............................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................... 3
A. Pengertian Partisipasi Masyarakat................................................................. 3
B. Jenis-Jenis Partisipasi Masyarakat................................................................. 4
C. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat .......................................................... 5
D. Strategi dan Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat..................................... 5
E. Ciri-Ciri Pemberdayaan Masyarakat ............................................................. 7
F. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat................................................................ 8
G. Contoh Pemberdayaan Masyarakat ............................................................... 9
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat menjadi
salah satu kunci kesejahteraan sosial. Keterlibatan masyarakat baik secara
fisik,pemikiran,material maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa
kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan dikomunitas
tersebut.dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pemberdayaan dan
partisipasi.
Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan
diri,kehidupan dan lingkungan mereka. Masyarakat akan berpartisipasi jika
mereka merasa bahwa kegiatan tersebut adalah penting bagi mareka. Sehingga
mereka nantinya akan beranggapan bahwa itu semua hanya buat mereka dan akan
membawa mereka ke kehidupan yang lebih baik.
Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memulihkan atau meningkatkan keberdayaan suatu komunitas agar mampu
berbuat sesuai dengan harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan hak – hak
dan tanggung jawab mereka sebagai komunitas manusia dan warga negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian partisipasi masyarakat?
2. Apa saja jenis-jenis partisipasi masyarakat?
3. Apa pengertian pemberdayan masyarakat?
5. 2
4. Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat?
5. Bagaimana strategi dan pendekatan pemberdayaan masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian partisipasi masyarakat.
2. Mengetahui jenis-jenis partisipasi masyarakat.
3. Untuk mengetahui pengertian pemberdayaan masyarakat.
4. Untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat.
5. Untuk mengetahui strategi dan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyrakat adalah keikutsertaan masyarakaat dalam proses
pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada dimasyarakat, pemilihan dan
pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah,
pelaksanaan upaya mengatasi masalah, keterlibatan proses mengevaluasi
perubahan yang terjadi. Dalam arti partisipasi masyarakaat sangat di butuhkan
dalam mencapai tujuan atau visi misi yang ingin di jalankan keputusan dari
masyarakat yang akan menjadikan tujuan tersebut tercapai dan dari partisipasi
masyarakat negara ini akan terasa damai karna adanya kerjasama dalam mencapai
tujuan bersama.
Arti partisipasi ini sering di sangkut pautkan dengan banyak kepentingan
dan agenda yang berbeda yang berlangsung dallam kehidupan masyarakat. Dalam
hal ini partisipasi masyarakat merupaakaan kewajiban warga negara untuk
memberikan kontribusi kepada pencapaian tujuan kelompok, sehingga mereka di
beri kesempatan untuk ikut serta dalam menyumbangkan inisiatif dan
kreatifitasnya.
Adapun Menurut Ach. Wazir Ws., et al. (1999: 29) partisipasi bisa
diartikan sebagai keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial
dalam situasi tertentu. Dengan pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi bila ia
menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses
7. 4
berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan
dan tanggungjawab bersama.
B. Jenis-Jenis Partisipasi Masyarakat
Menurut Dwiningrum (2011), partisipasi dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan. Partisipasi ini terutama
berkaitan dengan penentuan alternatif dengan masyarakat berkaitan dengan
gagasan atau ide yang menyangkut kepentingan bersama. Wujud partisipasi
dalam pengambilan keputusan ini antara lain seperti ikut menyumbangkan
gagasan atau pemikiran, kehadiran dalam rapat, diskusi dan tanggapan atau
penolakan terhadap program yang ditawarkan.
2. Partisipasi dalam pelaksanaan. Partisipasi ini meliputi menggerakkan
sumber daya dana, kegiatan administrasi, koordinasi dan penjabaran program.
Partisipasi dalam pelaksanaan merupakan kelanjutan dalam rencana yang
telah digagas sebelumnya baik yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan maupun tujuan.
3. Partisipasi dalam pengambilan manfaat. Partisipasi dalam pengambilan
manfaat tidak lepas dari hasil pelaksanaan yang telah dicapai baik yang
berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas dapat dilihat
dari output, sedangkan dari segi kuantitas dapat dilihat dari persentase
keberhasilan program.
4. Partisipasi dalam evaluasi. Partisipasi dalam evaluasi berkaitan dengan
pelaksanaan program yang sudah direncanakan sebelumnya. Partisipasi dalam
8. 5
evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian program yang sudah
direncanakan sebelumnya.
C. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri. Atau juga pemberdayaan masyarakata merupakan upaya fasilitas
yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan
melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas
yang ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh masyarakat.
Adapun menurut Robinson (1994), menjelaskan bahwa pemberdayaan
adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi,
kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.
D. Strategi dan Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat
Berdasar pendapat Sunyoto Usman (2003 : 40-47 ) ada beberapa strategi
yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam
pemberdayaan masyarakat, yaitu menciptakan iklim, memperkuat daya, dan
melindungi. Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi,
yaitu:
9. 6
1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap
manusia memiliki potensi atau daya yang dapat dikembangkan.
2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering), upaya
yang amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, dan derajat kesehatan,
serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal,
lapangan kerja, dan pasar.
3. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses
pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah.
Berbicara tentang pendekatan, bila dilihat dari proses dan mekanisme
perumusan program pembangunan masyarakat, pendekatan pemberdayaan
cenderung mengutamakan alur dari bawah ke atas atau lebih dikenal
pendekatan bottom-up. Pendekatan ini merupakan upaya melibatkan semua pihak
sejak awal, sehingga setiap keputusan yang diambil dalam perencanaan adalah
keputusan mereka bersama, dan mendorong keterlibatan dan komitmen
sepenuhnya untuk melaksanakannya.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat,
strategi yang dilakukan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
1. Mengedepankan fasilitasi untuk meningkatkan partisipasi dan kemandirian
masyarakat dalam pengelolaan program/kegiatan pemberdayaan masyarakat.
10. 7
2. Mengembangkan komunikasi, konsultasi, dan diskusi publik bersama
masyarakat dalam menjaring aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam
pembangunan.
3. Membangun kemitraan dengan seluruh pelaku pembangunan untuk secara
sinergis melakukan upaya bersama dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
4. Memotivasi tokoh-tokoh masyarakat, baik yang berada di ranah maupun di
rantau untuk berperan aktif dalam pelaksanaan program-program
pemberdayaan masyarakat.
5. Mengembangkan komunikasi, konsultasi dan koordinasi antar SKPD
baik propinsi maupun kabupaten dan kota.
6. Mengutamakan peranserta masyarakat dari pada peran pemerintah.
7. Mengembangkan komunikasi, konsultasi, dan koordinasi dengan pusat dan
kabupaten dan kota dalam memantapkan pelaksanaan program-program
pemberdayaan masyarakat.
E. Ciri-Ciri Pemberdayaan Masyarakat
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri pemberdayaan masyarakat, terdiri atas:
1. Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh
masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala
adat, ustad, dan sebagainya.
2. Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis
taklim,dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja
dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
11. 8
3. Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong
sebagai salah satu prinsip pemberdayaan masyarakat.
4. Community material : setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali
pengahsil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk
memudahkan akses ke puskesmas.
5. Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan
masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan
pendekatan community based health education.
6. Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan
untuk pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan
pasir atau arang.
F. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Mardikanto “2014:202”, terdapat enam tujuan pemberdayaan
masyarakat yaitu:
1. Perbaikan Kelembagaan “Better Institution”
Dengan perbaikan kegiatan/tindakan yang dilakukan, diharapkan akan
memperbaiki kelembagaan, termasuk pengembangan jejaring kemintraan
usaha.
12. 9
2. Perbaikan Usaha “Better Business”
Perbaikan pendidikan “semangat belajar”, perbaikan aksesibisnislitas,
kegiatan dan perbaikan kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis
yang dilakukan.
3. Perbaikan Pendapatan “Better Income”
Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan, diharapkan akan dapat
memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga
dan masyarakat.
4. Perbaikan Lingkungan “Better Environment”
Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan “fisik dan
sosial” karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan
atau pendapatan yang terbatas.
5. Perbaikan Kehidupan “Better Living”
Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan dapat
memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.
6. Perbaikan Masyarakat “Better Community”
Kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh lingkungan “fisik dan sosial”
yang lebih baik, diharapkan akan terwujud ke kehidupan masyarakat yang
lebih baik pula.
G. Contoh Pemberdayaan Masyarakat
Berikut ini terdapat beberapa contoh pemberdayaan masyarakat, terdiri atas:
1. Pendidikan
13. 10
Contoh penguatan masyarakat yang telah terjadi di Indonesia dalam bidang
pendidikan, misalnya, berdirinya Kampung Inggris di Kabupaten Kediri, Jawa
Timur. Desa ini sebenarnya adalah sebuah desa yang biasanya pada awal
pendiriannya, tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali, yang berkembang di
sana. Selama perjalanannya, nama Kampung English diciptakan oleh Mr.
Kalen. Sebagai pendiri dan pelopor kursus di Desa Inggris. Bapak Kalen, yang
mendirikan BEC (Besic Ingglish Crose), memperkuat masyarakat di desa
dengan melatih para tawanan perangnya untuk memfasilitasi pendidikan
gratis. Hingga akhirnya keadaan keberadaan desa Inggris ini menjadi tempat
dukungan masyarakat di seluruh Nusatara untuk belajar di Pare. Baik orang
yang ingin mencari pekerjaan, orang yang ingin melanjutkan pendidikan, dan
sebagainya.
2. Agama
Agama juga telah menjadi keharusan penting untuk memperkuat masyarakat.
Dalam hal ini, banyak pondok pesantren dijalankan di Indonesia. Sistem pendidikan
mampu bertahan dan menjadi setia kepada orang-orang Muslim.
3. Wisata
Contoh lain dari penguatan komunitas pariwisata tersebar luas di Indonesia.
Salah satunya adalah berdirinya Desa Penuh Warna di Malang, Jawa Timur.
Desa ini sangat terkenal dengan ciri khasnya sehingga merupakan tempat
paling indah untuk selfie. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di daerah ini
lebih didasarkan pada lingkungan pedesaan yang dulu di daerah kumuh.
Pemerintah setempat secara aktif bekerja dengan Avitex Paint Paints untuk
menciptakan kondisi dan keindahan seolah-olah rumah-rumah itu dibingkai.
14. 11
Pada akhirnya, desa yang penuh warna telah menjadi salah satu desa paling
sukses dalam mempromosikan kreativitas warga dan menghasilkan
pendapatan tambahan melalui pengembangan ide-ide seperti penjualan,
penjualan dan banyak lagi.
15. 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Partisipasi masyrakat adalah keikutsertaan masyarakaat dalam proses
pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada dimasyarakat, pemilihan dan
pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah,
pelaksanaan upaya mengatasi masalah, keterlibatan proses mengevaluasi
perubahan yang terjadi.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri.
B. Saran
Demikianlah pembahasan makalah mengenai partisipasi masyarakat dalam
pemberdayaan manusia, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis sadar
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari
berbagai sisi, jadi penulis berharap memberikan saran yang bersifat membangun
untuk perbaikan makalah ini.