1. KEPEMIMPINAN ISLAM
“KRITERIA PEMIMPIN DALAM ISLAM”
DISUSUN OLEH:
MUNAWWARAH
(50300119033)
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (KELAS B)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019/2020
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dankarunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “dian”. Makalah ini merupakan hasil tugas kuliah dari mata kuliah
kepemimpinan islam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempunaan serta
tidak luput dari kesalahan, mengingat karena penulis bukanlah manusia sempurna
dan keterbatasan pengetahuan penulis dalam menyusun makalah ini. Dengan
segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan saran-saran
penyempurnaan dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya produktif agar dalam
pembuatan tugas selanjutnya dapat lebih baik dari yang sebelumnya. Dan semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang positif bagi kita semua.
Samata, 21 Maret 2020
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penulis ...............................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN .........................................................................................................3
A. Pengertian Pemimpin Menurut Para Ahli dan Kepemimpinan dalam
Islam...............................................................................................................3
B. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli dan Kepemimpinan
dalamIslma.....................................................................................................4
C. Ciri-Ciri Pemimpin dalamIslam.....................................................................6
D. Kriteria Pemimpin..........................................................................................7
E. Fungsi Kepemimpinan Menurut Islam .........................................................10
F. Syarat-Syarat Kepemimpinan Menurut Islam ..............................................10
G. Hubungan Kepemimpinan dengan Ayat.......................................................11
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................15
A. Kesimpulan ...................................................................................................15
B. Saran .............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................16
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah SWT kemuka bumi ini, sebagai
khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini, oleh sebab itu maka manusia tidak
terlepas dari perannya sebagai pemimpin, dimensi kepemimpinan
merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan. Hal ini telah
banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak langkah setiap organisasi.
Peran kepemimpinan begitu menentukan bahkan seringkali menjadi
ukuran dalam mencari sebab-sebab jatuh bangunnya suatu organisasi.
Dalam menyoroti pengertian dan hakikat kepemimpinan, sebenarnya
dimensi kepemimpinan memiliki aspek-aspek yang sangat luas, serta
merupakan proses yang melibatkan berbagai komponen didalamnya dan
saling mempengaruhi.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan
hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri
seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah
kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika
seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian
dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh,
ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada
lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam
organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.
Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri
seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal dalam diri seseorang.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan
lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar
maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam berkelompok tentulah tidak
5. 2
mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota
kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup
perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan.
Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Untuk mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat di
andalkan.Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan berjiwa
pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan
dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pemimpin menurut beberapa para ahli dan pemimpin
dalam islam?
2. Apa pengertian kepemimpinan menurut beberapa ahli dan
kepemimpinan dalam islam?
3. Apa saja ciri-ciri pemimpin dalam islam?
4. Apa kriteria pemimpin?
5. Apa fungsi kepemimpinan menurut islam?
6. Apa syarat-syarat kepemimpinan menurut islam?
7. Apa hubungan kepemimpinan dengan ayat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pemimpin menurut beberapa para ahli
dan pemimpin dalam islam.
2. Untuk mengetahui apa pengertian kepemimpinan menurut beberapa
ahli dan kepemimpinan dalam islam.
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri pemimpin dalam islam.
4. Untuk mengetahui apa kriteria pemimpin.
5. Untuk mengetahui apa fungsi kepemimpinan menurut islam.
6. Untuk mengetahui apa syarat-syarat kepemimpinan menurut islam.
7. Untuk mengetahui apa hubungan kepemimpinan dengan ayat.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemimpin
Pengertian Pemimpin Menurut Para Ahli
1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya
mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari
pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
2. Robert Tanembaum
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal
untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan
yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi
demi mencapai tujuan perusahaan.
3. Prof. Maccoby
Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri
para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang
yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari
berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin
menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
4. Davis and Filley
Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi
manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan
memimpin.
Pengertian Pemimpin dalam Islam
Dalam Islam pemimpin disebut dengan Khalifah. Khalifah
(Ar:Khaliifah adalah wakil, pengganti atau duta). Sedangkan secara
istilah Khaliifah adalah orang yang bertugas menegakkan syariat Allah
SWT, memimpin kaum muslimin untuk menyempurnakan penyebaran
syariat Islam dan memberlakukan kepada seluruh kaum muslimin
7. 4
secara wajib, sebagai pengganti kepemimpinan Rasulullah SAW.
Surat Al-Baqarah ayat 30
ِم
عَا
ج ِّي
ِن
إ ِةَ
كِ
ئَٰٓ
َ
هَمۡهِن َكُّ
َب
ر َ
لَا
ق ۡذِ
إَو
ٞ
َة
فِي
هَخ ِ
ضۡرَ
أۡنٱ ِي
ف
ۖٞ
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi".
Jadi pemimpin (Natural Leader) adalah seseorang yang shidiq,
tabligh, amanah, dan fathanah yang menggunakan kemampuannya,
sikapnya, nalurinya, dan ciri-ciri kepribadiannya yang sesuai dengan
Islam yang mampu menciptakan suatu keadaan, sehingga orang lain
yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.
B. Pengertian Kepemimpinan
Pengertian Kepemiminan Menurut Beberapa Para Ahli
1. Young (dalam Kartono, 2003)
Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang
lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi
yang khusus.
2. Moejiono (2002)
Memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat
pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-
kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para
ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung
memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh
secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok
sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
8. 5
3. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang
atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar
dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan
seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
Pengertian Kepemimpinan dalam Islam
Kepemimpinan dalam Islam yang dijelaskan oleh Al-Qur‟an
disebutkan dengan istilah Imamah, pemimpin dengan istilah imam. Al-
Qur‟an mengkaitkan kepemimpinan dengan hidayah dan
pemberian petunjuk pada kebenaran. Seorang pemimpin tidak boleh
melakukan kezaliman, dan tidak pernah melakukan kezaliman dalam
segala tingkat kezaliman: kezaliman dalam keilmuan dan perbuatan,
kezaliman dalam mengambil keputusan dan aplikasinya.
Dalilnya sebagaimana disebutkan ayat diatas, dan hadits Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam, sabdanya:
Artinya: "Setiap kalian adalah pemimpin. Dan setiap kalian akan
dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang
Amir adalah pemimpin. Seorang suami juga pemimpin atas
keluarganya. Seorang wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan
anak-anaknya. Maka setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian
akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR.
Bukhari)
Jadi Kepemimpinan dalam Islam adalah "memimpin seseorang”
maka berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing atau
mendidik agar sesuai dengan syariat Islam untuk mencapai 2 tujuan
yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
9. 6
C. Ciri-Ciri Pemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam islam mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya:
1. Niat yang ikhlas
2. Laki-laki
3. Tidak meminta jabatan
4. Berpegang dan konsistan pada hukum Allah
5. Memutuskan perkara dengan adil
6. Senentiasa ada ketika diperlukan
7. Menasehati rakyat
8. Tidak menerima hadiah
9. Mencari pemimpin yang baik
10. Lemah lembut
11. Tidak meragukan rakyat
12. Terbuka untuk menerima idea dan kritikan[6]
Sejarah Islam telah membuktikan pentingnya masalah
kepemimpinan ini setelah wafatnya Baginda Rasul. Para sahabat telah
memberi penekanan dan keutamaan dalam melantik pengganti beliau
dalam memimpin umat Islam. Umat Islam tidak seharusnya dibiarkan
tanpa pemimpin. Sayyidina Umar R.A pernah berkata, “Tiada Islam tanpa
jamaah, tiada jamaah tanpa kepemimpinan dan tiada kepemimpinan tanpa
taat”.
Pentingnya pemimpin dan kepemimpinan ini perlu dipahami dan
dihayati oleh setiap umat Islam di negeri yang mayoritas warganya
beragama Islam ini, meskipun Indonesia bukanlah negara Islam. Allah
SWT telah memberi tahu kepada manusia, tentang pentingnya
kepemimpinan dalam islam, sebagaimana dalam Al-Quran kita
menemukan banyak ayat yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
10. 7
Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al
Baqarah: 30)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa khalifah (pemimpin) adalah pemegang
mandate Allah SWT untuk mengemban amanah dan kepemimpinana
langit di muka bumi. Ingat komunitas malaikat pernah memprotes
terhadap kekhalifahan manusia dimuka bumi. ”Hai orang-orang yang
beriman, ta`atilah Allah SWT dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur‟an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.” (QS An-Nisa: 59) Ayat ini menunjukan ketaatan kepada ulil
amri (pemimpin) harus dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT dan
rasulnya.
D. Kriteria Pemimpin
Para ulama telah lama menelusuri Al-Quran dan Hadits dan
menyimpulkan minimal ada empat kriteria yang harus dimiliki oleh
seseorang sebagai syarat untuk menjadi pemimpin. Semuanya terkumpul
di dalam empat sifat yang dimiliki oleh para nabi/rasul sebagai pemimpin
umatnya, yaitu:
1. Shidq, yaitu jujur, kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap,
berucap dan bertindak di dalam melaksanakan tugasnya. Lawannya
adalah bohong.
2. Amanah, yaitu kepercayaan yang menjadikan dia memelihara dan
menjaga sebaik-baiknya apa yang diamanahkan kepadanya, baik dari
11. 8
orang-orang yang dipimpinnya, terlebih lagi dari Allah SWT.
Lawannya adalah khianat.
3. Fathonah, yaitu kecerdasan, cakap, dan handal yang melahirkan
kemampuan menghadapi dan menanggulangi persoalan yang muncul.
Lawannya adalah bodoh.
4. Tabligh, yaitu penyampaian secara jujur dan bertanggung jawab atas
segala tindakan yang diambilnya (akuntabilitas dan transparansi).
Misalnya harus mampu mengkomunikasikan dengan baik kepada
rakyat visi, misi dan program-programnya serta segala macam
peraturan yang ada secara jujur dan transparan. Lawannya adalah
menutup-nutupi (kekurangan) dan melindungi (kesalahan).
Selain ke empat sifat diatas, perlu diketahui pula syarat
pemimpin dalam Islam lainnya seperti yang dijabarkan berikut ini:
1. Beragama Islam, Beriman dan Beramal Shaleh, Pemimpin
beragama Islam (QS. Al-Maaidah 5: 51), dan sudah barang tentu
pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan
perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran
yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan
bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang
mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.
2. Niat yang Lurus, Sesungguhnya setiap amal perbuatan
tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan
dibalas) sesuai dengan niatnya. (HR Bukhari&Muslim). Karena
itu hendaklah menjadi seorang pemimpin hanya karena mencari
keridhoan Allah.
3. Laki-Laki, Dalam Al-qur‟an surat An nisaa‟ (4) :34 telah
diterangkan bahwa laki laki adalah pemimpin dari kaum
wanita.“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki)
atas sebagian yang lain (perempuan)…”. Selain itu rasullulah
12. 9
SAW pun bersabda: “Tidak akan beruntung suatu kaum yang
menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang
wanita.” (HR Al-Bukhari).
4. Tidak Meminta Jabatan, Rasullullah bersabda kepada
Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu‟anhu, ”Wahai Abdul
Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi
pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada
kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung
jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada
kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk
menanggungnya.”(HR Bukhari&Muslim)
5. Berpegang pada Hukum Allah, Allah berfirman, ”Dan
hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut
apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka.”(Al-Maaidah:49).
6. Memutuskan Perkara Dengan Adil, Rasulullah bersabda,
”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan
datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah
ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh
kezhalimannya.”(HR Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-
Kabir).
7. Tidak Menerima Hadiah, Seorang rakyat yang memberikan
hadiah kepada seorang pemimpin pasti mempunyai maksud
tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati. Oleh
karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian
hadiah dari rakyatnya. Rasulullah bersabda, “Pemberian hadiah
kepada pemimpin adalah pengkhianatan.”(HR Thabrani).
8. Kuat dan Sehat, …sesungguhnya orang yang paling baik yang
kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi
dapat dipercaya. (Al Qashas 28: 26)
13. 10
9. BerLemah Lembut, Doa Rasullullah: “Ya Allah, barangsiapa
mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka
persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara
umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah
lembutlah kepadanya”.
10. Tegas dan bukan Peragu, Rasulullah bersabda, “Jika seorang
pemimpin menyebarkan keraguan dalam masyarakat, ia akan
merusak mereka.” (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Al-
hakim)
E. Fungsi Kepemimpinan Menurut Islam
1. Membangkitkan minat dan perhatian yang tinggi kepada bawahan
tentang tugasnya.
2. Menyampaikan ide, gagasan, trobosan kepada yang lain.
3. Mempengaruhi serta menggerakkan orang lain untuk mengikuti apa
yang telah diarahkan.
4. Menciptakan perubahan secara efektif.
F. Syarat-Syarat Kepemimpinan Menurut Islam
Kholifah lebih identik dengan kepemimpinan negara Islam
sedangkan presiden lebih identik dengan sitem kepemimpinan negara
sekuler. Sehingga terkait kepemimpinan dalam makalah ini, penulis lebih
mengarah kepada kholifah yang identik sebagai sistem kepemimpinan
negara islam. Adapun kreteria kholifah adalah sebagai berikut:
1. Tidak ambisius menjadi kholifah
2. Harus beraqidah murni
3. Taat beribadah
4. Berakhlak mulia
5. Istiqomah dalam pendiriannnya
6. Rela berkorban demi islam
7. Memiliki ilmu yang luas, khususnya tentang syariat islam
14. 11
G. Hubungan Kepemimpinan dengan Ayat
Adapun hubungan QS Yunus ayat 14 dengan Kepemimpinan,
yakni :
1. Kalimat ”Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka)
di muka bumi sesudah mereka,…”. Dalam kalimat ini mengandung
makna bahwa setelah umat-umat yang terdahulu hancur. Maka Allah
mengganti dengan umat Muhammad saw., umat yang mengikuti
agama Islam, agama yang membawa manusia kepada kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
Masyarakat Arab, sebelum kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad
SAW, dikenal dengan sebutan jahiliyah. Jika merujuk pada arti kata
jahiliyah (yang berasal dari bahasa Arab dari kata jahala yang berarti
bodoh), maka secara harfiyah bisa disimpulkan bahwa masyarakat
jahiliyah adalah masyarakat yang bodoh.
Dalam sejarah Islam dijelaskan bahwa Rasulullah diturunkan oleh
Allah ke dalam suatu komunitas masyarakat yang dikenal dengan
istilah masyarakat Arab Jahiliyah. Secara lingustik istilah jahilyiah
berasal dari kata Bahasa Arab jahala yang berarti bodoh dan tidak
mengetahui atau tidak mempunyai pengetahuan. Namun, dalam
realitas yang sesungguhnya, secara faktual saat itu masyarakat Arab
yang dihadapi oleh Rasulullah bukanlah masyarakat yang bodoh atau
tidak mempunyai pengetahuan. Buktinya pada saat itu sastra dan syair
berkembang dengan pesat di kalangan mereka. Setiap tahun diadakan
festival-festival pembacaan puisi dan syair, ini membuktikan bahwa
orang-orang Arab ketika itu sudah banyak yang mengetahui baca dan
tulis. Selain itu mereka juga mampu membuat tata kota dan tata niaga
yang sangat baik. Hal ini semakin menguatkan bahwa mereka kaum
Quraisy bukanlah orang-orang bodoh dan tidak berpengetahuan. Dapat
dipahami, bahwa sebenarnya mereka adalah masyarakat yang sedang
berkembang peradabannya.
15. 12
Masyarakat yang dihadapi oleh Nabi Muhammad diistilahkan
dengan jahiliyah bukan karena bodoh atau tidak berpengetahuan, atau
dalam istilah lain lemah dalam aspek intelektualnya. Yang dimaksud
dengan ”kejahiliyan” (ketidaktahuan) mereka ada pada dua aspek
utama, pertama aspek akidah. Pada saat Rasulullah diutus oleh Allah,
khurafat dan mitos-mitos yang berkembang pada saat itu telah
menyeret manusia untuk menjauh dari kehidupan yang alami dan
manusiawi. Dalam kondisi seperti itulah, Allah mengutus duta
terakhirnya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau membawa agama
Islam sebagai hadiah bagi umat manusia sedunia serta memberikan
penafsiran baru terhadap kehidupan manusia, selain itu beliau juga
datang dengan membawa misi untuk memberantas akar kebodohan
dalam masyarakat, yakni syirik kepada Allah.
Sedangkan yang kedua adalah aspek akhlak. Pada masa itu, akhlak
atau moral sama sekali tidak mendapat tempat dalam masyarakat
jahiliah. Pada saat itu mereka melakukan berbagai perbuatan keji tanpa
merasa takut atau bersalah, di antaranya kebiasaan mengubur bayi
perempuan hidup-hidup, minum-minuman keras, berzina, membunuh,
dan lain sebagainya. Rasulullah diturunkan oleh Allah untuk
memperbaiki akhlak. Beliau menyeru masyarakat agar berpegang
teguh kepada nilai-nilai moral. Selain itu beliau juga mengajarkan
kepada mereka akhlak yang mulia.
2. Kalimat “…supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat. ”
dimaksudkan bahwa Allah memberikan peringatan bagi kaum
Muslimin agar selalu berhati-hati tentang apa yang akan dilakukan dan
mengingat akan tugas-tugas yang diberikan Allah swt. kepada manusia
sebagai khalifah Allah di bumi.
Di antara tugas khalifatullah fil ardi ialah menegakkan hak dan
keadilan di muka bumi, membersihkan alam ini dari perbuatan najis,
syirik, fasik serta meninggikan kalimat Allah. Allah akan
memperhatikan dan mencatat semua perbuatan manusia dalam
16. 13
melaksanakan tugasnya itu, apakah sesuai dengan yang diperintahkan-
Nya atau tidak. Allah menjadikan kita sebagai khalifah di muka bumi,
tidak lain hanyalah untuk melihat amal-amal kita, maka perlihatkanlah
kepada Allah amalanamalan kita yang baik di malam dan di siang hari.
Jika kita berlaku zalim pula seperti bangsa dahulu kala itu. Niscaya
kita akan lenyap pula dari muka bumi.
Secara umum, seorang pemimpin berkewajiban menjalankan hal-
hal sebagai berikut:
1. Menjaga agama agar tetap pada porosnya yang abadi. Seandainya
muncul seorang mubtadi‟ (yang mengada-ada dalam urusan
agama), ia (pemimpin) harus menjelaskan kebenaran kepadanya,
memberinya landasan dan menjalankan hak serta hudud agar
agama tetap terlindungi dari kerancuan sekaligus mencegah umat
dari ketergelinciran (ke jurang kesesatan).
2. Melaksanakan hukum dan memutuskan perkara pihak-pihak yang
bertikai sehingga keadilan menjadi tegak, orang zalim tidak dapat
berbuat seenaknya, dan orang yang dizalimi tidak merasa lemah.
3. Menjaga Islam dan menjamin keamanan agar orang-orang dapat
saling berhubungan dan hidup dalam kondisi nyaman yang
berhubungan dengan jiwa dan harta benda.
4. Menegakkan hudud demi menjaga dan melindungi hak-hak para
hamba.
5. Melindungi kaum muslimin dengan benteng yang kokoh serta
kekuatan yang mampu menangkal setiap serangan musuh-musuh
yang sangat berpotensi menghancurkan atau menumpahkan darah
kaum muslimin atau orang-orang nonmuslim yang berada di bawah
perlindungan pemerintahan Islam.
6. Melancarkan jihad terhadap orang yang telah diberi keterangan
tentang ajaran Islam namun kemudian melakukan penentangan-
sampai dirinya memeluk Islam atau memilih di bawah tanggungan
pemerintah Islam.
17. 14
7. Menyertakan orang-orang terpercaya (amanah) dalam
pemerintahannya serta mengikuti nasihat orang-orang yang layak
menasihati. Ini dimaksudkan agar kecakapan dijadikan tolak ukur
pemberian amanat dan harta kekayaan dapat terlindungi.
8. Menjalankan pengawasan social.
18. 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia diciptakan oleh Allah SWT kemuka bumi ini, sebagai
khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini, oleh sebab itu maka manusia tidak
terlepas dari perannya sebagai pemimpin. Dalam Islam pemimpin disebut
dengan Khalifah. Khalifah (Ar:Khaliifah adalah wakil, pengganti atau
duta). Sedangkan secara istilah Khaliifah adalah orang yang bertugas
menegakkan syariat Allah SWT. Kepemimpinan adalah sebuah keputusan
dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau
transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah
jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang
perubahan dalam diri seseorang.
B. Saran
Demikianlah pembahasan makalah kami, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi penulis berharap
memberikan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini.