Makalah ini membahas tentang analisis bisnis dan studi kelayakan usaha. Secara garis besar membahas tentang pengertian bisnis dan kelayakan usaha, pentingnya studi kelayakan usaha, proses dan tahapannya, serta analisis dan manfaat studi kelayakan bisnis.
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha
1. KEWIRAUSAHAAN
“ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA”
Disusun Oleh:
KELOMPOK IV
Munawwarah 50300119033
Tata Dwi Nita 50300119037
Nur Aisyah 50300119040
Salviana 50300119046
Andira Nurqalbi 50300119050
Risal 50300119055
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (KELAS B)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019/2020
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dankarunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Analisis Bisnis Dan Studi Kelayakan Usaha”. Makalah ini
merupakan hasil tugas kuliah dari mata kuliah Kewirausahaan oleh Ibu Ida Fadolah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempunaan serta
tidak luput dari kesalahan, mengingat karena penulis bukanlah manusia sempurna dan
keterbatasan pengetahuan penulis dalam menyusun makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan saran-saran penyempurnaan dan
kritikan dari semua pihak yang sifatnya produktif agar dalam pembuatan tugas
selanjutnya dapat lebih baik dari yang sebelumnya. Dan semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan yang positif bagi kita semua.
Sulawesi Selatan, 12 Mei 2020
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulis ...............................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN .........................................................................................................3
A. Pengertian Bisnis ...........................................................................................3
B. Pengertian Kelayakan Usaha .........................................................................5
C. Pentingnya Studi Kelayakan Usaha ...............................................................7
D. Proses dan Tahapan Studi Kelayakan Usaha .................................................9
E. Analisis Kelayakan Usaha ............................................................................13
F. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis...................................................................20
G. Hasil Studi Kelayakan Bisnis........................................................................24
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................26
A. Kesimpulan ...................................................................................................26
B. Saran .............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................28
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apa yang menjadi bahan pertimbangan seseorang ketika ingin
membuka usaha atau menjalankan sebuah bisnis? Umumnya adalah prospek
usaha, jumlah modal, dan kemampuan menjalankan usaha atau bisnis tersebut.
Namun, ketika mereka telah memutuskan untuk terjun ke bisnis tersebut,
mereka baru akan menyadari bahwa ternyata banyak masalah dan tantangan
yang harus dihadapi yang tak pernah mereka pikirkan sebelumnya. Oleh arena
itu, banyak perusahaan besar termasuk pengusaha luar negeri, sebelum
memutuskan untuk memulai suatu usaha ataupun mendirikan suatu cabang,
mereka terlebih dahulu melakukan studi kelayakan bisnis atau usaha. Studi
kelayakan bisnis merupakan langkah awal yang menjadi titik acuan dalam
memutuskan jadi tidaknya atau ditundanya membangun sebuah bisnis atau
usaha. Studi kelayakan bisnis adalah kegiatan melakukan penelitian dan
penyelidikan yang mendalam tentang bisnis yang akan digeluti yang akan
ditinjau dari berbagai aspek sehingga memperoleh gambaran awal tentang
layak tidaknya usaha tersebut dibangun di suatu wilayah, serta apa antisipasi
yang akan diterapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bisnis?
5. 2
2. Apa pengertian dari kelayakan usaha?
3. Apa pentingnya studi kelayakan usaha?
4. Bagaimana proses dan tahapan studi kelayakan usaha?
5. Bagaimana analisis kelayakan usaha/bisnis?
6. Apa saja manfaat dari studi kelayakan bisnis?
7. Bagaimana hasil studi kelayakan bisnis?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa pengertian bisnis.
2. Mengetahui pengertian dari kelayakan usaha.
3. Mengetahui pentingnya studi kelayakan usaha.
4. Mengetahui proses dan tahapan studi kelayakan usaha.
5. Mengetahui analisis kelayakan usaha.
6. Mengetahui manfaat dari studi kelayakan bisnis.
7. Mengetahui hasil studi kelayakan bisnis.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bisnis
Secara umum, Pengertian Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh individu ataupun kelompok organisasi yang melakukan aktivitas
penjualan, produksi, distribusi, pembelian, atau pertukaran barang maupun
jasa. Dan kegiatan bisnis ini juga memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan atau laba. Secara etimologi, “bisnis” merupakan kata yang berasal
dari bahasa Inggris, yaitu “business” yang mana artinya kesibukan. Yang
artinya adalah melakukan atau mengerjakan suatu aktivitas ataupun pekerjaan
yang dapat memberikan atau menghasilkan keuntungan untuk seseorang. Kata
“bisnis” dapat digunakan tergantung dalam skupnya. Ada 3 cara penggunaan
kata bisnis, yaitu:
- Badan Usaha, yaitu kesatuan teknis, Yuridis, dan ekonomis untuk
mendapatkan keuntungan.
- Sektor Pasar Tertentu, misalnya seperti pasar Modal.
- Seluruh aktivitas pada komunitas produsen atau penghasil barang
ataupun jasa.
Selain penjelasan diatas mengenai pengertian bisnis secara umum, ada
juga beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian
7. 4
bisnis. Untuk lebih memahami apa itu bisnis, maka berikut ini ada beberapa
pendapat ahli yang dapat Anda simak, antara lain :
- Hughes dan Kapoor
Menurut Hughes dan Kapoor, bisnis adalah sebuah organisasi yang
menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan. Suatu
bisnis atau perusahaan dikatakan berhasil mendapatkan keuntungan atau
laba jika total penerimaan pada satu periode lebih besar daripada total
biaya yang dikeluarkan.
Mendapatkan laba atau keuntungan adalah daya tarik yang paling utama
dalam menjalankan bisnis. Melalui laba yang mereka dapatkan, si pelaku
bisnis dapat mengembangkan usahanya agar dapat mengahasilkan laba
atau keuntungan yang lebih besar lagi.
- Allan Afuah (2004)
Menurut seorang ahli yang bernama Allan Afuah, beliau menyatakan
bahwa bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu atau kelompok
yang terorganisasi atau terstruktur untuk menghasilkan dan menjual
barang ataupun jasa untuk mendapatkan keuntungan atau laba dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Biasanya orang yang menjalankan bisnis pasti mengusahakan uang dan
waktunya terpakai dan mereka juga pasti menanggung resiko, mereka
biasa disebut sebagai Entrepreneur.
8. 5
- Griffin dan Ebert (1996)
Menurut Griffin dan Ebert pengertian bisnis merupakan sebuah aktifitas
yang menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
para konsumen atau masyarakat.
Kegiatan bisnis dapat dilakukan oleh sebuah organisasi perusahaan yang
memilki badan hukum, atau badan usaha, ataupun perorangan yang tidak
memilki badan hukum atau badan usaha. Misalnya seperti, pedagang kaki
lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
ataupun usaha informal lainnya.
- Brown dan Pretello
Menurut para ahli yang bernama Brown dan Pretello, mengatakan bahwa
pengertian bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan atau
menciptakan suatu barang ataupun jasa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh masyarakat dan semua hal yang mengenai berbagai usaha yang
dilakukan oleh pemerintah atau swasta baik mereka mengejar keuntungan
ataupun tidak.
B. Pengertian Kelayakan Usaha
Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan
penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan
usaha harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat
dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak
9. 6
untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan memberikan keuntungan dan
manfaat yang maksimal. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan
keinginan, apapun tujuan perusahaan (baik profile, social maupun gabungan
dari keduanya), apabila ingin melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya
dilakukan suatu studi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi yang
akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam arti sesuai dengan
tujuan perusahaan) atau dengan kata lain jika usaha tersebut dijalankan, akan
memberikan manfaat atau tidak.
Suatu kegiatan dapat dikatakan layak apabila dapat memenuhi
persyaratan tertentu. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha
diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi sehingga ditarik kesimpulan
bahwa dari segi keuangan perusahaan ini layak untuk dijalankan. Studi
kelayakan usaha dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa yang akan
dating, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang
diinginkan dalam suatu investasi. Studi kelayakan usaha memperhitungkan
hambatan atau peluang dari investasi yang akan dijalankan. Jadi, studi
kelayakan usaha dapat memberikan pedoman atau arahan pada usaha yang
akan dijalankan.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian studi kelayakan usaha adalah
suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan,
10. 7
usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan.
Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam
bertujuan untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan memberikan
manfaat yang lebih besar dibangdingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan.
Dengan kata lain, kelayakan dapat berarti bahwa usaha yang dijalankan akan
memberikan keuntungan financial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang
mereka inginkan. Layak juga berarti dapat memberikan keuntungan yang
tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor,
kreditor, pemerintah dan masyarakat luas.
C. Pentingnya Studi Kelayakan Usaha
Pentingnya Studi Kelayakan Usaha Sebelum bisnis baru dimulai atau
dikembangkan, harus diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan
dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Ada dua studi atau
analisis yang dapat dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu
bisnis untuk dimulai dan dikembangkan yaitu:
1) Studi kelayakan usaha.
2) Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
11. 8
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses
pemilihan, proses bisnis agar mampu memberikan mamfaat ekonomis dan
sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat
penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha. Hasil studi
kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
1) Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, dan lain-lain.
2) Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah
kapasitas pabrik memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin,
memperluas cakupan usaha, dan lain-lain.
3) Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi
atau perakitan, dan lain-lain.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi
kelayakan usaha di antaranya:
1) Pihak wirausaha (pemilik perusahaan). Memulai bisnis atau
mengembangkan bisnis yang sudah ada barang tentu memerlukan
12. 9
pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian.
Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan
agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan
sepanjang waktu.
2) Investor dan penyumbang dana. Studi kelayakan usaha penting untuk
memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan
atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang
dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi yang memadai
atau tidak.
3) Masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat
diperlukan untuk bahan kajian apakah usaha yang didirikan memberikan
mamfaat bagi masyarakat dan bagi pemerintah studi kelakan sebagai alat
pertimbangan untuk pengluaran izin usaha.
D. Proses dan Tahapan Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
berikut:
1) Tahap penemuan idea tau perumusan gagasan. Tahap penemuan ide
adalah tahap di mana wirausaha mendapatkan ide untuk merintis usaha
baru. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi, misalnya
kemungkinan-kemungkinan bisnis yang paling member peluang untuk
13. 10
dilakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu panjang. Banyak
kemungkinan, misalnya bisnis industry, perakitan, perdagangan, usaha
jasa, atau jenis usaha lain yang dianggap layak.
2) Tahap formulasi tujuan. Tahap ini merupakan tahap perumusan visi dan
misi bisnis, seperti visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah
bisnis tersebut diidentifikasi; apakah misalnya untuk menciptakan barang
dan jasa yang diperlukan masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk
menciptakan keuntungan yang langgeng; atau apakah visi dan misi bisnis
yag akan dikembangkan tersebut benar-benar menjadi kenyataan atau
tidak? Semuanya dirumuskan dalam bentuk tujuan.
3) Tahap analisis. Tahap penelitian, yaiutu proses sistematis yang dilakukan
untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan
atau tidak. Tahap ini dilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah
yang lain, yaitu dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah,
menganalisis, dan menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam studi
kelayakan usaha hanya ada dua, yaitu dilaksanakan atau tidak
dilaksanakan.
Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap
analisis tersebut, meliputi:
14. 11
a. Aspek pasar, mencakup produk yang akan dipasarkan,
peluang, permintaan dan penawaran, harga, segmentasi, pasar
sasaran, ukuran, perkembangan, dan struktur pasar serta
strategi pesaing.
b. Aspek teknik produksi atau operasi, meliputi lokasi, gedung
bangunan, mesin dan peralatan, bahan baku dan bahan
penolong, tenaga kerja, metode produksi, lokasi dan tata
letak pabrik atau tempat usaha.
c. Aspek manajemen atau pengelolaan, meliputi organisasi,
aspek pengelolaan tenaga kerja, kepemilikan, yuridis,
lingkungan, dan sebagainya. Aspek yuridis dan lingkungan
perlu dianalisis sebab perusahaan harus mendapat pengakuan
dari berbagai pihak dan harus ramah lingkungan.
d. Aspek financial atau keuangan, meliputi sumber dana atau
penggunaannya, proyeksi biaya, pendapatan, keuntungan,
dan arus kas.
4) Tahap keputusan. Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya
meyakinkan, langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan,
apakah bisnis tersebut layak dilakasanakan atau tidak. Karena menyangkut
keperluan investasi yang mengandung risiko maka keputusan bisnis
biasanya didasarkan pada beberapa criteria, seperti Periode Pembayaran
15. 12
Kembali (Pay Back Period, PBP), Nilai Sekarang Bersih (Net Present
Value, NPV), Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return,
IRR), dan sebagainya.
Untuk menganalisis suatu keputusan bisnis dilakukan pengkajian terhadap
hal-hal berikut:
a. Aset dan kewajiban. Perlu diketahui daftar atau data secara akurat
tentang setiap harta dan semua kewajiban (liabilitas) yang akan
diambil alih. Keakuratan data tersebut, jika memungkinkan, sebaiknya
dinyatakan oleh akuntan public yang bersertifikat.
b. Piutang usaha. Sebelum membeli suatu bisnis, mintalah daftar umur
piutang usaha. Jika mungkin termasuk masalah penagihan yang
dihadapi oleh perusahaan selama ini. Mintalah juga bukti mengenai
beberapa persen bisnis itu mampu ditagih dalam kurun waktu tertentu
dan apakah piutang dapat tertagih sesuai nilai ekonomisnya.
c. Lokasi usaha. Apakah lokasi usaha yang akan dibeli cukup strategis.
Jika tidak strategis, berapa besar biaya yang harus dikeluakan untuk
memindahkannya ke lokasi lain yang lebih strategis, terutama dari
sudut pasar, bahan baku, dan tenaga kerja.
d. Persyaratan istimewa. Apakah ada persyaratan istimewa, misalnya
lisensi, izin khusus, dan persyaratan hukum yang lain untuk bisnis
16. 13
tersebut. Apakah persyaratan istimewa tersebut juga termasuk dalam
pembelian bisnis. Dengan kata lain, apakah persyaratan istimewa
tersebut juga dialihkan kepada pemilik baru.
e. Kontrak. Apakah bisnis tersebut terikat dengan kontrak-kontrak yang
akan dialihkan keada pemilik baru. Semua isi kontrak tersebut (secara
legal dan praktis) yang akan diwarisi harus dipahami. Dapatkah semua
kontrak itu dipindahtangankan kepada pemilik, terutama kontrak yang
belum jatuh tempo.
E. Analisis Kelayakan Usaha
Tadi telah dijelaskan bahwa untuk mengetahui layak tidaknya suatu
bisnis untuk dilakukan, harus dianalisis berbagai aspeknya. Bagaimana cara
mengetahui bahwa aspek-aspek tersebut layak atau tidak? Berikut ini akan
dibahas beberapa criteria yang dapat dijadikan aspek penilaian.
1) Analisis Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, wirausaha terlebih dahulu harus
melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan system
informasi pemasaran yang memadai berdasarkan analisis dan prediksi
apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan memiliki peluang
pasar yang memadai ataukah tidak. Dalam analisis pasar biasanya
17. 14
terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati,
diantaranya:
- Kebutuhan dan keinginan konsumen. Barang dan jasa apa yang
banyak dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa banyak
yang mereka butuhkan? Bagaimana daya beli mereka? Kapan
mereka membutuhkan? Jika kebutuhan dan keinginan mereka
teridentifikasi dan memungkinkan untuk dipenuhi berarti peluang
pasar bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari
kebutuhan/keinginan konsumen.
- Segmentasi pasar. Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi,
misalnya berdasarkan geografi, demografi, dan social budaya. Jika
segmentasi pasar teridentifikasi maka pasar sasaran akan dapat
terwujud dan tercapai.
- Target. Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat
diraih. Berapa target yang ingin dicapai? Apakah konsumen loyal
terhadap bisnis? Apakah produk yang ditawarkan dapat member
kepuasan atau tidak? Jika konsumen loyal, maka potensi pasar
tinggi.
- Nilai tambah. Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk
dan jasa pada setiap rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen,
hingga konsumen akhir. Nilai tambah barang dan jasa biasanya
18. 15
diukur dengan harga, misalnya berapa harga dari pabrik pemasok,
harga setelah di agen, dan harga setelah ke konsumen.
- Masa hidup produk. Harus dianalisis apakah masa hidup produk
dan jasa bertahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa
produk lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba
sampai modal kembali atau tidak. Jika masa produk lebih lama,
berarti potensi pasar tinggi. Harus dianalisis juga apakah produk
industry baru atau industry lama sudah mapan atau produk
industry justru sedang menurun. Jika produk industry sedang
bertumbuh, maka potensi pasar tinggi.
- Struktur pasar. Harus dianalisis apakah barang dan jasa akn
dipasarkan pada pasar persaingan tidak sempurna (seperti
monopoli, oligopoly dan monopolistic), atau pasar persaingan
sempurna. Jika barang dan jasa masuk dalam pasar persaingan
tidak sempurna, berarti potensi pasar tinggi disbanding bila produk
termasuk pasar persaingan sempurna.
- Persaingan dan strategi pesaing. Harus dianalisis apakah tingkat
persaingan tinggi atau rendah. Jika persaingan tinggi, berarti
peluang pasar rendah. Wirausaha harus membandingkan
keunggulan pesaing dilihat dari strategi produk, harga, jaringan
industry, promosi, dan tingkat penggunaan teknologi.
19. 16
- Ukuran pasar. Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume
penjualan. Jika volume penjualan tinggi, berarti pasar potensial.
Misalnya, dengan volume penjualan usaha skala kecil sebesar Rp 5
milyar pertahun atau sebesar Rp 10 juta perhari, berarti ukuran
pasar cukup besar.
- Pertumbuhan pasar. Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari
pertumbuhan volume penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi
(misalnya lebih dari 20%), berarti potensi pasar tinggi.
- Laba kotor. Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau
rendah. Jika profit margin kotor lebih dari 20%, berarti pasar
potensial.
- Pangsa pasar. Pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah
barang dan jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan. Jika pangsa pasar menurut proyeksi meningkat,
bahkan setelah lima tahun mencapai 40%, berarti bisnis yang akan
dilakukan atau dikembangkan memiliki pangsa pasar yang tinggi.
2) Analisis Aspek Produksi atau Operasi
Beberapa unsur dari aspek produksi atau operasi yang harus dianalisis
adalah:
20. 17
- Lokasi operasi. Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang
strategis dan efisien, baik bagi perusahaan maupun bagi pelanggan,
misalnya dekat ke pemasok, ke konsumen, kea lat transportasi,
atau diantara ketiganya. Di samping itu, lokasi bisnis harus
menarik agar konsumen tetap loyal.
- Volume operasi. Volume operasi harus relevan dengan potensi
pasar dan prediksi permintaan sehingga tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan kapasitas. Volume operasi yang berlebihan akan
menimbulkan masalah baru dalam penyimpanan/penggudangan
yang pada akhirnya akan memengaruhi harga pokok penjualan.
- Mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini dan yang akan dating serta
harus disesuaikan dengan luas produksi agar tidak terjadi
kelebihan kapasitas.
- Bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku dan bahan penolong
serta sumber daya yang diperlukan harus cukup tersedia.
Persediaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan sehingga biaya
bahan baku menjadi efisien.
- Tenaga kerja. Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan
bagaimana kualifikasinya. Jumlah dan kualifikasi karyawan harus
21. 18
sesuai dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk
menyelesaikannya.
3) Analisis Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajamen terdapat beberapa unsur
yang harus dianalisis, seperti:
- Kepemilikan. Apakah unit bisnis yang akan didirikan merupakan
milik pribadi atau milik bersama. Apa saja keuntungan dan
kerugian dari unit bisnis yang dipilih tersebut? Hendakya dipilih
yang tidak berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
- Organisasi. Jenis organisai apa yang diperlukan? Apakah
organisasi lini, staf, lini dan staf, atau bentuk lainnya. Tentukan
jenis yang paling tepat dan efisien.
- Tim manajemen. Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau
melibatkan orang lain secara professional. Hal ini bergantung skala
usaha dan kemampuan yang dimiliki wirausaha.
- Karyawan. Karyawan harus disesuaikan, baik dalam jumlah
maupun kualifikasinya.
4) Analisis Aspek Keuangan
Aspek analisis keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
22. 19
- Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional
perusahaan, misalnya besarnya dana untuk aktiva tetap, modal
kerja, dan pembiayaan awal.
- Sumber dana. Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu
sumber dana internal (misalnya modal disetor dan laba ditahan)
dan modal eksternal (misalnya penerbitan obligasi dan pinjaman).
- Proyeksi neraca. Sanat penting untuk mengetahui kekayaan
perusahaan serta kondisi keuangannya, misalnya saldo lancer,
aktiva tetap, kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang
dan kekayaan bersih.
- Proyeksi laba rugi. Proyeksi laba atau rugi di masa yang akan
datang. Komponennya meliputi proyeksi penjualan, biayadan laba
rugi bersih.
- Proyeksi arus khas. Dari arus khas dapat dilihat kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangannya.
Ada tiga jenis arus khas, yaitu:
o Arus khas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil
penjualan atau pendaftaran.
o Arus khas keluar, merupakan biaya-biaya, termasuk
pembayaran bunga dan pajak.
23. 20
o Arus khas masuk bersih, merupakan selisih dari arus khas
masuk dan asru khas keluar ditambah penyusutan dan
perhitungan bunga setelah pajak.
F. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang sangat penting untuk
dilakukan sebelum seseorang atau sekelompok orang memulai sebuah usaha.
Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain:
1) Menghindari resiko kerugian
Studi kelayakan bisnis bermanfaat untuk membantu pelaku bisnis
menghindari resiko kerugian. Jika pelaku bisnis melewatkan studi
kelayakan bisnis dalam perencanaan bisnisnya, ia akan kesulitan untuk
mengetahui apakah bisnis tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau
justru kerugian untuknya. Dengan adanya studi kelayakan bisnis, pelaku
bisnis dapat menghindari resiko kerugian dengan langkah menunda atau
membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan penilaian tidak layak
dalam studi kelayakan bisnis.
2) Memudahkan perencanaan bisnis
24. 21
Studi kelayakan bisnis dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun
rencana kegiatan bagi perusahaan. Studi kelayakan bisnis yang telah
dilakukan sebelum bisnis dibangun akan memudahkan pelaku bisnis
menentukan program perusahaan seperti apa yang dapat mendatangkan
benefit lebih bagi perusahaan.
3) Memudahkan pelaksanaan bisnis
Studi kelayakan bisnis akan berguna untuk membantu pelaku bisnis
merealisasikan program-program perusahaan. Pelaku bisnis dapat
mengevaluasi kebijakan apa yang sekiranya akan memberikan keuntungan
dan kebijakan apa yang justru akan menimbulkan kerugian.
4) Memudahkan pengawasan
Studi kelayakan bisnis memiliki banyak aspek untuk diteliti. Laporan dari
berbagai aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini nantinya akan
memudahkan pelaku bisnis untuk melakukan pengawasan pada
perusahaannya. Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pelaku
pengawasan untuk memberikan data jika sewaktu-waktu dilaksanakan
audit, baik secara internal maupun eksternal.
25. 22
5) Memudahkan pengendalian
Studi kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses
pengendalian dalam perusahaan. Jika sewaktu-waktu terjadi gangguan,
pelaku bisnis dapat dengan cepat menentukan aspek mana yang menjadi
pusat dari kekacauan tersebut. Selanjutnya, pelaku bisnis dapat dengan
cepat pula mengendalikan masalah yang muncul dengan mencari solusi
berdasarkan studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.
Studi kelayakan bisnis tidak hanya berguna untuk para pelaku bisnis.
Terdapat pihak-pihak lain yang membutuhkan studi kelayakan bisnis untuk
membantu mereka mencapai kepentingan masing-masing. Pihak-pihak
tersebut antara lain:
1) Pihak Investor. Investor adalah pihak yang menanamkan modal ke sebuah
perusahaan. Laporan studi kelayakan bisnis berguna bagi investor untuk
menentukan seberapa besar modal yang akan ia tanam di sebuah
perusahaan. Hasil studi kelayakan bisnis yang baik akan membuat investor
berani menanamkan modal yang besar. Sebaliknya, hasil studi kelayakan
bisnis yang buruk akan membuat investor menghindari menanam modal di
sebuah perusahaan.
2) Pihak Kreditor. Bagi perusahaan yang membutuhkan modal besar, pelaku
bisnis biasanya mengajukan pinjaman pada pihak Bank. Bank sebagai
26. 23
kreditor akan menggunakan laporan studi kelayakan bisnis sebagai dasar
pengambilan keputusan apakah akan memberikan pinjaman atau tidak
memberikan pinjaman ke suatu perusahaan. Hasil studi kelayakan bisnis
yang bagus akan meningkatkan kepercayaan kreditor kepada pengusaha.
3) Pihak Manajemen Perusahaan. Pihak manajemen perusahaan memerlukan
laporan studi kelayakan bisnis sebagai indikator atas manajemen yang
telah diterapkan selama ini. Studi kelayakan bisnis juga berguna bagi
pihak manajemen untuk mengetahui besaran dana yang akan dibutuhkan
serta dapat pula digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan atau
mengolah proyek di masa depan.
4) Pihak Pemerintah. Suatu bisnis membutuhkan izin dari pemerintah untuk
kepentingan legalitas. Studi kelayakan bisnis dapat digunakan oleh
pemerintah sebagai dasar pengambilan keputusan dalam memberikan izin
usaha atau proyek.
5) Pihak Masyarakat. Suatu bisnis tidak hanya membutuhkan izin dari
pemerintah, namun juga dari masyarakat yang ada di sekitar lokasi usaha.
Studi kelayakan bisnis dapat digunakan oleh masyarakat untuk meninjau
apakah sebuah badan usaha yang hendak dibangun di kawasan tersebut
ramah lingkungan dan dapat bermanfaat bagi kehidupan sosial ekonomi
masyarakat.
27. 24
G. Hasil Studi Kelayakan Bisnis
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan sebuah kumpulan dokumentasi
lengkap dalam bentuk tertulis yang mampu memperlihatkan bagaimana
sebuah rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif dari berbagai aspek yang
diteliti. Jika laporan studi kelayakan bisnis dapat menunjukkan banyak nilai
positif dalam sebuah rencana bisnis, maka proyek bisnis tersebut dapat
disebut sebagai sebuah proyek bisnis yang layak dan mampu untuk
dieksekusi. Jika ternyata hasil dalam laporan studi kelayakan bisnis
menunjukkan jumlah nilai-nilai negatif sama atau justru lebih tinggi dari nilai-
nilai positif, maka proyek bisnis tersebut lebih baik ditunda atau justru
dibatalkan.
Aspek moral dan etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan
bisnis (SKB) menjadi hal yang penting. Perilaku etis mengacu pada norma-
norma atau standar-standar moral pribadi dalam hubungannya dengan orang
lain agar dapat terjamin tidak seorangpun yang akan dirugikan.
1) Etika peneliti pada responden
Dalam pengumpulan data dari para responden, perlu diingat hak atas
kebebasan pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara
fisik maupun mental.
28. 25
2) Etika peneliti pada klien
Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimabangan etis
terhadap klien perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas
penelitian yang dilakukan secara etis.
3) Etika peneliti pada asisten
Peneliti biasanya asisten peneliti, tidak etis jika menugaskan seorang
asisten melakukan suatu wawancara yang bisa membahayakan.
4) Etika klien
Sering terjadi peneliti kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk
mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan atau
menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis yang dianggap
merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan tersebut bisa jadi profesi
peneliti akan hancur.
29. 26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum, Pengertian Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh individu ataupun kelompok organisasi yang melakukan aktivitas
penjualan, produksi, distribusi, pembelian, atau pertukaran barang maupun
jasa. Dan kegiatan bisnis ini juga memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan atau laba. Secara etimologi, “bisnis” merupakan kata yang berasal
dari bahasa Inggris, yaitu “business” yang mana artinya kesibukan. Yang
artinya adalah melakukan atau mengerjakan suatu aktivitas ataupun pekerjaan
yang dapat memberikan atau menghasilkan keuntungan untuk seseorang.
Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Suatu
kegiatan dapat dikatakan layak apabila dapat memenuhi persyaratan tertentu.
Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha diperlukan perhitungan
dan asumsi-asumsi sehingga ditarik kesimpulan bahwa dari segi keuangan
perusahaan ini layak untuk dijalankan. Studi kelayakan usaha dapat dilakukan
melalui tahap-tahap yaitu tahap penemuan idea atau perumusan gagasan;
30. 27
tahap formulasi tujuan; tahap analisis; dan tahap keputusan. Adapun analisis
kelayakan usaha ada 4 yaitu analisis aspek pemasaran; analisis aspek produksi
atau operasi; analisis aspek manajemen; dan analisis aspek keuangan.
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan sebuah kumpulan
dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang mampu memperlihatkan
bagaimana sebuah rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif dari berbagai
aspek yang diteliti. Jika laporan studi kelayakan bisnis dapat menunjukkan
banyak nilai positif dalam sebuah rencana bisnis, maka proyek bisnis tersebut
dapat disebut sebagai sebuah proyek bisnis yang layak dan mampu untuk
dieksekusi dan begitu juga sebaliknya.
B. Saran
Demikianlah pembahasan makalah mengenai analisi bisnis dan studi
kelayakan usaha, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis sadar
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari
berbagai sisi, jadi penulis berharap memberikan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini.