Sejarah Filsafat Barat & Sejarah Filsafat Islam, Mata Kuliah Filsafat Ilmu
1. FILSAFAT ILMU
“SEJARAH FILSAFAT BARAT & SEJARAH FILSAFAT ISLAM”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
Munawwarah (50300119033)
Nur Aisyah (50300119040)
Marwah Nurhudaya (50300119048)
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (KELAS B)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019/2020
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dankarunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Sejarah Filsafat Barat & Sejarah Filsafat Islam”. Makalah ini
merupakan hasil tugas kuliah dari mata kuliah filsafat ilmu oleh Bapak Ibrahim
Manda. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempunaan serta
tidak luput dari kesalahan, mengingat karena penulis bukanlah manusia sempurna dan
keterbatasan pengetahuan penulis dalam menyusun makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan saran-saran penyempurnaan dan
kritikan dari semua pihak yang sifatnya produktif agar dalam pembuatan tugas
selanjutnya dapat lebih baik dari yang sebelumnya. Dan semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan yang positif bagi kita semua.
Samata, 3 April 2020
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
C. Tujuan Penulis ...............................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN .........................................................................................................4
A. Sejarah Filsafar Barat.....................................................................................4
1. Zaman Yunani Kuno................................................................................6
2. Zaman Patristik dan Skolastik (Abad Pertengahan) ...............................10
3. Zaman Modern........................................................................................21
4. Zaman Kontemporer (Abad XX)............................................................27
B. Sejarah Filsafat Islam....................................................................................28
1. Awal Mula Perkembangan Filsafat.........................................................28
2. Perkembangan Filsafat di Kota Harran...................................................28
3. Perkembangan Filsafat di Kota Baghdad................................................29
4. Tokoh Filsafat Islam ...............................................................................29
5. Hakikat Filsafat Islam.............................................................................32
6. Perdebatan Al-Ghazali dan Ibn Rusyd....................................................36
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................42
A. Kesimpulan ...................................................................................................42
B. Saran .............................................................................................................42
SOAL 50 NOMOR BESERTA JAWABANNYA ....................................................43
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................59
4. 1
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kirakira
abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan
berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan
tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat
muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti
Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak
seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara
intelektual orang lebih bebas. Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar
filosof ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filosof-
filosof Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Socrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan
ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “komentar-
komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang
sangat besar pada sejarah filsafat.
Filsafat dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat klasik, filsafat abad
pertengahan filsafat modern dan filsafat kontemporer. Filsafat klasik di
dominasi oleh rasionalisme, filsafat abad pertengahan didominasi dengan
doktrin-doktrin agama Kristen selanjutnya filsafat modern didominasi oleh
5. 2
rasionalisme sedangkan filsafat kontemporer didominasi oleh kritik terhadap
filsafat modern. Akibat dari berkembangnya kesusasteraan Yunani dan
masuknya ilmu pengetahuan serta semakin hilangnya kepercayaan akan
kebenaran yang diberikan oleh pemikiran keagamaan, peran mitologi yang
sebelumnya mengikat segala aspek pemikiran kemudian secara perlahan-lahan
digantikan oleh logos (rasio/ ilmu).
Pada saat inilah, para filsofof kemudian mencoba memandang dunia
dengan cara yang lain yang belum pernah dipraktekkan sebelumnya, yaitu
berpikir secara ilmiah. Dalam mencari keterangan tentang alam semesta,
mereka melepaskan diri dari hal-hal mistis yang secara turun-temurun
diwariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berpikir sendiri. Di
balik aneka kejadian yang diamati secara umum, mereka mulai mencari suatu
keterangan yang memungkinkan mereka mampu mengerti kejadian-kejadian
itu. Dalam artian inilah, mulai ada kesadaran untuk mendekati problem dan
kejadian alam semesta secara logis dan rasional. Sebab hanya dengan cara
semacam ini, terbukalah kemungkinan bagi pertanyaan-pertanyaan lain dan
penilaian serta kritik dalam memahami alam semesta. Semangat inilah yang
memunculkan filosof-filosof pada jaman Yunani. Filsafat dan ilmu menjadi
satu.
Dalam sejarah pemikiran Islam filsafat digunakan sebagai dalam
berbagai kepentingan. Para ahli teologi Islam rasionalis misalnya
menggunkan filsafat sebagai benteng dalam melindungi keimanan, khususnya
6. 3
dalam melawan para cendekiawan Yahudi dan Nasrani. Para filsafat muslim
mencoba memadukan antara dasar-dasar keagamaan Islam dengan akal
mereka. Filsafat dalam Islam diketahui merupakan sintesa (pengembangan)
dari filsafat Yunani, hal ini nampak dari para filosof Islam yang banyak
mengambil pemikiran Aristoteles, Plato, Phytagoras, Plotinus dan beberapa
filosof lainnya yang merupakan founding dalam dunia filsafat. Hal ini jugalah
yang kemudian banyak mempengaruhi pemikiran mereka.
Pengaruh filsafat Yunani inilah yang kemudian menjadia kontrofersi
seputar filsafat dalam Islam, karena diketahui jauh sebelumnya bahwa para
filosof Yunani adalah termasuk orang-orang pagan (musyrik) penyembah
bintang, bukan sebagaimana para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang telah
memiliki dasar dalam mengenal kescralan Tuhan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu:
1. Bagaimana sejarah filsafat Barat?
2. Bagaimana sejarah filsafat Islam?
C. Tujuan Penulis
Adapun tujuan pembahasan makalah ini yaitu:
1. Untuk memahami sejarah filsafat Barat.
2. Untuk memahami sejarah filsafat Islam.
7. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Filsafat Barat
Sejarah filsafat Barat sangat ditentukan oleh perkembangan peradaban
dan kebudayaannya. Hal itu berarti peradaban dan kebudayaan dalam bentuk
ilmu pengetahuan , teknologi, manajemen, informasi dan komunikasi, sangat
mempengaruhi perkembangan sejarah filsafat Barat. Filsafat Bara dimulai di
Miletos atau Mileteus, Asia Kecil, pada sekitar 600 SM. Asia Kecil (Asia
Minor) adalah kepulauan (peninsula) yang terletak di Asia bagian barat, antara
Samudra Mediterania dan Laut Hitam. Samudra Mediterania (Mediterannia
Sea) adalah rute perdagangan terbesar di dunia sejak zaman dulu. Hampir
semua peradaban besar di dunia, termasuk Mesir, Yunani, dan Roma, dan
Phoenicia (kini Suriah, Libanon dan Palestina), berkembang di tepian
Samudra Mediterania.
Saat itu Miletos (tempatnya berada di pantai barat wilayah Turki
sekarang) merupakan kota penting, tempat bertemunya para pedagang dari
Mesir, Italia, Yunani, dan Asia. Karena tempat bertemunya orang dari segala
penjuru, maka tidak mengherankan jika Miletos juga menjadi pusat kegiatan
intelektual. Para pemikir besar sering bertukar ide di sini. Dampaknya,
perkembangan berpikir sebagai ciri penting dalam kegiatan filsafat bermula di
Miletos. Dari Miletos, filsafat menyeberang ke Aegean, menuju tanah Yunani.
Untuk sekian lama, Athena menjadi tanah air filsafat. Tatkala Iskandariah
8. 5
didirikan oleh Iskandar Agung pada 332 SM, filsafat mulai meramba dunia
Timur, hingga mencapai masa puncaknya pada 529 M.
Saat itu Kaisar Romawi Timur (Bizantium), Justinianus I (482-565)
menutp sekolah-sekolah filsafat di Athena karena bersimpati dalam kaum
pagan. Akhirnya, guru-guru filsafat itu lari dan menyeberang ke Persia. Di
Persia inilah guru-gurufilsafat mendirikan sekolah Jundishapurn sebagai pusat
studi Hellenik dan riset kedokteran. Namun demikian filsafat justru
berkembang pessat di Iskandaruah. Tatkala Mesir takluk di tangan orang-
orang Arab pada 641, Iskandariah tetap menjadi pusat filsafat, kedokteran,
dan sains Yunani. Inilah sekilas tenteng perjumpaan umat Islam dan Kristen
dalam kancah kebudayaan yang selanjutnya sangat mempengaruhi
perkembangan sejarah filsafat Barat.
Secara umum sejarah filsafat Barat dibagi mrenjadi empat periode,
yaitu: Zaman Yunani Kuno (600 SM -400 M), Zaman Patristik dan Skolastik
atau abad pertengahan (400-1500 M), dan Zaman Kontenporer atau sekarang
(setelah 1800). Sejarah flsafat Barat zaman Yunani Kuno ditandai dengan
corak filsafat pra-Sokrates yang dimulai dari Thales hingga Demokritos, masa
keemasan filsafat Yunani (Sokrates, Plato, dan Aristoteles), dan era
Hellenisme. Filsafat Barat zaman Patristik dan Skolastik ditandai besarnya
pengaruh pemikiran para Bapa Gereja dan puncak filsafat abad pertengahan
dalam Skolastik. Sedangkan filsafat Barat modern ditandai munculnya masa
renaisans dan perkembangan ilmu prngetahuan yang sangat pesat. Sementara
9. 6
filsafat Barat era kontenporer diwarnai munculnya aliran-aliran dalam filsafat
yang berpengaruh hingga masa kini. Berikut ini dijelaskan secara terperinci
sejarah Barat dari masa ke masa.
1. Zaman Yunani Kuno
Filsafat Yunani Kuno (Klasik) adalag filsafat Yunani yang dihasilkan
sejak masa pasca mitologi Yunani sampai dengan saat ketika Kaisar
Justinianus I membubarkan sekolah-sekolah filsafat Yunani pada 529 M.
Pembahasan Filsafat Yunani Kunodapat dibagi menjadi tiga berdasar
corak pembahasannya. Pertama, membahas filsafat alam pasa pada masa
pra-Sokrates, yakni ketika logos menggantikan mythos. Kurun waktunta
kira-kira 750-500 SM. Pada kurun ini filsafat Yunani masih terpukau oleh
kesegalaan alam semesta dan rahasia-rahasianya. Kedua, membahas
filsafat manusia, yang dimulai masa Socrates hingga Aristoteles, kira-kira
tahun 500-323 SM. Ketiga, membahas aliran Hellenik yang berkembang
ketika filsafat Yunani mulai memudar seiring mangkatnya Aristoteles.
Filsafat corak ini dimulai dengan munculnya kaum Peripatetik
„peninggalan Aristoteles‟ hingga masa Plotinus, filsuf yang ditokohkan
kaum Neo Platonis. Periodenya kira-kira mulai 323 SM-529 M.
Filsafat Barat Zaman Yunani Kuno memang dikenal bercorak
kosmosentris. Pemikiran filsuf periode ini berpusat pada pertanyaan
tentang asal usul alam dan jagat raya. Filsuf Yunani Kuno banyak yang
menunjukkan minat luar biasa untuk mengamati alam sekitar sebagai
10. 7
ikhtiar menemukan asal mula (arche) yang menjadi unsur terjadinya
semua gejala alam. Di antaranya adalah Thales (624-546 SM) yang juga
dikenal Bapak Filsafat. Thales,disebut juga Thales of Miletus, merupakan
orang pertama yang menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
alam. Karena itu Thales di Thales disebut juga pendiri aliran filsafat alam
semesta (kosmos). Filsafat kosmos yang kemudian dikenal dengan
kosmologi mempertanyakan unsur-unsur tunggal apa yang menjadi dasar
perubaham atau pembentuk alam semesta.
Terdapat tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu:
1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos
dianggap sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui atau
mengerti. Mitos-mitos tersebut kemudian disusun secara sistematis
yang untuk sementara kelihatan rasional sehingga muncul mitos
selektif dan rasional, seperti syair karya Homerus, Orpheus dan lain-
lain.
2. Karya sastra yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran
filsafat yunani, karya Homerous mempunyai kedudukan yang sangat
penting untuk pedoman hidup orang-orang yunani yang didalamnya
mengandung nilai-nilai edukatif.
3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir)
di lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya
11. 8
ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya
tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis
kreatif.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh
logos (akal), sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.
Menurut kosmologi Yunani Kuno, filsafat adalah suatu penelaahan
terhadap alam semesta untuk mengetahui asal mulanya, unsur-unsurnya,
dan kaidah-kaidahnya. Jawaban yang diberikan filsuf Yunani Kuno
terhadap pertanyaan tentang kosmologi ternyata sangat beragam. Thales
memberikan jawaban bahwa air merupakan asal dari segala sesuatu.
Pendapat ini didukung oleh kenyataan bahwa air meresapi benda-benda di
seluruh kosmos. Pemikiran Thales jelas belum murni rasional karena
masih banyak dipengaruhi mitologi Yunani. Sementara Anaximandros
atau Anaximander (611-546 SM) secara mengagumkan telah berusaha
untuk mencari prinsip terakhir di luar pengalaman. Ia menyakini bahwa
asal segala sesuatu adalah apeiron, yaitu sesuatu yang tak terbatas
(infinite), abadi, tak berubah, dan meliputi segala sesuatu.
Temuan Anaximander, apeiron, kemudia dikenal sebagai prinsip
„ada‟(being), ajaran yang menjadi konsep penting dalam filsafat modern.
Menurut Anaximander, apeiron adalah substansi tunggal pertama dan
hukum alam yang berlaku di dunia untuk mempertimbangkan unsur-unsur
alam yang berbeda-beda. Apeiron sebagai arche adalah asal dari segala
12. 9
sesuatu dan kepadanya pula segala sesuatu itu akan kembali. Bagi
Anaximander, prinsip awal itu adalah udara sehingga kepada udaralah
segalanya akan kembali. Ajaran kembali ke prinsip awal (return principle)
ternyata juga dikenal dalam tradisi Yahudi dan Nasrani. Misalnya ajaran
yang mengatakan; “Dari debu kau berasal dan kepada debu kau akan
kembali.” Pemikiran Anaximander telah menempatkannya sebagai
peloporkuno materi evolusi. Hal itu berkat usahanya menjelaskan gejala
alam berdasarkan pada prinsip-prinsip material dengan melepaskan
pengaruh mitologi. Akan tetapi harus diakui bahwa ada beberapa
pemikirannya yang salah. Misalnya, ia menyatakan bahwa bentuk bumi
adalah silinder. Padahal realitasnya bentuk bumi tidak seperti yang
digambarkan Anaximander.
Filsuf alam lainnya adalah Anaximenes (585-525 SM), yang
menyatakan bahwa asal kosmos adalah udara. Sementara Herakleitos
(535-475 SM) berpendapat bahwa sarwa ini selalu dalam perubahan
(panta rhei). Semua yang ada selalu mengalir. Saat ditanyakan mengenai
unsur utama dalam kosmos, Herakleitos menunjuk api, yakni api inti yang
tidak pernah padam. Sedang Pythagoras (570-500 SM) mengajukan
pendapat berbeda. Menurutnya, hakikat sarwa yang ada adalah angka.
Ahli filsafat matematika-metafisika ini dikenal sebagai penemu “Dalil
Pythagoras”. Ia adalah filsuf sistematik pertama yang mengajarkan
13. 10
penalaran deduktif, mulai dari suatu aksioma yang tak tersangkal menuju
langkah logis hingga mencapai kesimpulan.
Usaha Pythagoras jelas menjadi dorongan bagi saintis. Akan tetapi
pencarian terhadap aksioma yang bersangkal itu telah menyita perhatian
filsuf selama berabad-abad. Penting juga ditambahkan pemikiran para
atomis dalam konteks filsafat kosmos, yaitu Leucippus of Miletus (450-
420) dan Democritus of Abdera (460-370 SM). Dua filsuf ini mengajukan
teori mengenai partikel-partikel yang sangat kecil, berjumlah tak
terhitung, dan tidak dapat diipotong, yakni atom. Atom ini berterbangan
secara acak dan terlalu kecil untuk dilihat. Kosmos ini merupakan
penataan kembali yang tak pernah berhenti dari atom-atom dalam bentuk
yang berbeda-beda. Demokritos menyatakan bahwa kita dapat memotong
apel dengan pisau karena ada ruang kosong di antara atom-atom.
2. Zaman Patristik dan Skolastik (Abad Pertengahan)
Filsafat barat abad pertengahan (476-1492) juga dapat dikatakan
sebagai “abad gelap” pendapat ini berdasarkan pendekatan sejarah gereja,
pada saat itu manusia tidak lagi memiliki kebebasan berpikir,apabila
terdapat pemikiran-pemikiran bertentangan dengan ajaran gereja, orang-
orang yang mengemukakan akan mendapat hukuman berat. Pihak gereja
melarang diadakannya penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio
terhadap agama. Karena itu, kajian terhadap agama/teologi yang tidak
14. 11
berdasarkan ketentuan gereja akan mendapatkan larangan yang ketat.yang
berhak mengadakan penyelidikan agama hanyalah pihak gereja.
Filsafat abad pertengahan ini adalah zaman dimana filsafat berfungsi
sebagai alat untuk pembenaran atau justifikasi ajaran agama (“the
philosophy as a handmaiden of theology)sejauh filsafat bisa melayani
teologi, ia bisa diterima.namun filsafat yang dianggap bertentangan
dengan agama dan gereja ditolak. Banyak buku-buku zaman yunani kuno
ditemukan dizaman ini,tetapi banyak yang diberangus,karena dinilai
pemikiran kaum kafir. Kebebasan berfikir dipangkas. Oleh sebab itu
zaman itu zaman ini dinamakan abad kegelapan filsafat. Masa abad
pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang penuh
dengan upaya menggiring manusia kedalam kehidupan/sistem yang picik
dan fanatic,dengan menerima ajaran gereja secara membabi buta, karena
itu bukan hanya menghambat perkembangan filsafat, tapi perkembangan
ilmu pengetahuan juga terhambat. Masa ini penuh dengan dominasi
gereja, yang tujuannya untuk membimbing umat kearah hudup yang
saleh,namun dominasi gereja ini tanpa memikirkan martabat dan
kebebasan manusia yang memiliki perasaan, pikiran,keinginan, dan cita-
cita untuk menentukan masa depannya sendiri.
Periode abad pertengahan memiki perbedaan yang mencolok dengan abad
sebelumnya. Perbedaan itu terutama terletak pada dominasi
agama.timbulnya agama Kristen yang diajarkan oleh nabi isa as. Pada
15. 12
permulaan abad masehi membawa perubahan besar terhadap kepercayaan
keagamaan. Agama Kristen menjadi menjadi problema kefilsafatan karena
mengajarkan bahwa wahyu tuhanlah yang merupakan kebenaran sejati.
Hal ini berbeda dengan pandangan yunani kuno yang menyatakan bahwa
kebenaran dapat dicapai melalui akal.mereka belum mengenal adanya
wahyu.
Mengenai sikap terhadap pemikiran Yunani ada dua:
a. Golongan yang menolak sama sekali pemikiran yunani, karena
pemikiran yunani merupakan pemikiran orang kafir, karena tidak
mengakui wahyu.
b. Menerima filsafat yunani yang mengatakan bahwa karena manusia itu
ciptaan tuhan.kebijaksanaan manusia berarti pula kebijaksanaan yang
datangnya dari tuhan,mungkin akal tidak dapat mencapai kebenaran
yang sejati maka akal dibantu oleh wahyu.1[4]
Masa abad pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu: masa
patristik dan masa skolastik.masa skolastik terbagi menjadi: skolastik
awal, skolastik puncak, dan skolastik akhir.
a. Masa Patristik
Istilah patristik berasal dari kata latin pater atau bapa.yang artinya para
pemimpin gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas atau
16. 13
golongan ahli fikir, dari golongan ahli fikir inilah menimbulkan sikap
yang beragam pemikirannya. mereka ada yang menolak filsafat yunani
dan ada juga yang menerimanya. Bagi mereka yang menolak,alasannya
karena beranggapan bahwa sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu
firman tuhan,dan tidak dibenarkan apabila mencari sumber kebenaran
yang lain seperti dari filsafat yunani.bagi mereka yang menerima sebagai
alasannya beranggapan bahwa walaupun sudah ada sumber kebenaran
yaitu firman tuhan, tetapi tidak ada jeleknya menggunakan filsafat yunani
hanya diambil metodosnya saja (tata cra berfikir). Juga walaupun filsafat
yunani sebagai kebenaran manusia, tetapi manusia juga sebagai mahkluk
ciptaan tuhan. Jadi memakai/menerima filsafat yunani diperbolehkan
selama dalam hal tertentu tidak bertentangan dengan agama.
Perbedaan pendapat tersebut berkelanjutan, sehingga orang-orang
yang menerima filsafat yunani menuduh orang Kristen yang menolak
filsafat yunani itu munafik, kemudian orang yang dituduh munafik itu
menyangkal, bahwa tuduhan tersebut dianggap fitnah, dan mereka yang
dituduh tersebut mengatakan bahwa dirinyalah yang benar-benar hidup
sejalan dengan tuhan. Akibatnya, muncul upaya untuk membela agama
Kristen, yaitu para apologis (pembela iman Kristen) dengan kesadarannya
membela iman Kristen, para pembela iman Kristen tersebut ialah: Justinus
Martir, Irenaeus, Klemens, Origenes, Gregorius Nissa, Tertulianus Diosios
Arepagos, Au-Relius Augustinus.
17. 14
1. Justinus Martir
Menrut pendapatnya, agama Kristen bukan agama baru karena
Kristen lebih tua dari filsafat yunani, selanjutnya dikatakan bahwa
filsafat yunani itu mengambil dari kitab yahudi. Pandangan ini
didasarkan bahwa kristus adalah logos. Dalam pengembangan
aspek logosnya ini orang-orang yunani (Socrates, plato dan lain-
lain) kurang memahami apa yang terkandung dan memancar dari
logosnya, yaitu pencerahan sehingga orang-orang yunani dapat
dikatakan menyimpang dari ajaran murni.
2. Klemens (150-215)
Ia juga termasuk pembela Kristen,tetapi ia tidak membenci filsafat
yunani. Pokok-pokok pikirannya adalah sebagai berikut:
Ø Memberikan batasan-batasan terhadap ajaran Kristen untuk
mempertahankan diri dari otoritas filsafat yunani.
Ø Memerangi ajaran yang anti terhadap Kristen dengan
menggunakan filsafat yunani.
Ø Bagi orang Kristen, filsafat dapat dipakai untuk membela iman
Kristen, dan memikirkan secara mendalam.
3. Tertulianus (160-222)
Ia menolak kehadiran filsafat yunani karena filsafat yunani
dianggap tidak perlu, ia berpendapat, bahwa wahyu tuhan sudahlah
cukup. Tidak ada hubungan antara teologi dengan filsafat, tidak
18. 15
ada hubungan yarussalem (pusat agama) dengan yunani (pusat
filsafat), tidak ada hubungan antara gereja dengan akademi, tidak
ada hubungan antara Kristen dengan penemuan baru.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa, segala yang dikatakan para
filosof yunani dianggap tidak penting, apa yang dikatakan oleh
para filosof yunani tentang kebenaran pada hakikatnya sebagai
kutipan dari kitab suci.akan tetapi karena kebodohan filosof,
kebenaran kitab suci itu dipalsukan.
Akan tetapi lama kelamaan,tertulianus akhirnya menerima juga
filsafat yunani sebagai cara berfikir rasional. alasannya,
bagaimanapun juga berfikir yang rasional diperlukan sekali. Pada
saat itu, karena pemikiran filsafat yang diharapkan tidak di
bakukan,saat itu filsafat hanya mengajarkan pemikiran-pemikiran
ahli pikir yunani saja. Sehingga akhirnya tertulianus melihat
filsafat hanya dimemsi praktisnya saja, dan ia menerima filsafat
sebagai cara atau metode berpikir utuk memikirkan kebenaran
keberadaan tuhan beserta sifat-sifatnya.
4. Agustinus (354-430)
Sejak mudanya ia telah mempelajari bermacam-macam aliran
filsafat , antara lain platonise dan skeptisisme. Ia telah diakui
keberhasilannya dalam membentuk filsafat Kristen yang
berpengaruh besar dalam filsafat abad pertengahan sehingga ia
19. 16
dijuluki sebagai guru skolastik sejati. Ia seorang tokoh besar
dibidang teologi dan filsafat.
Setelah mempelajari aliran skeptisisme, ia kemudian ia tidak
menyetujui atau tidak menyukainya,karena didalamnya terdapat
pertentangan batiniah. Orang dapat meragukan segalanya, tetapi orang
tidak dapat bahwa ia ragu ragu. Seseorang yang ragu-ragu sebenarnya ia
berpikir dan seseorang yang berpikir sesungguhnya ia berada.(eksis)
Menurut pendapatnya, daya pikir manusia ada batasnya, tetapi pikiran
manusia dapat mencapai kebenaran dan kepastian yang tidak ada
batasnya, yang bersifat kekal abadi. Artinya, akal pikir manusia dapat
berhubungan dengan sesuatu kenyataan yang lebih tinggi.
Akhirnya ajaran agustinus berhasil menguasai sepuluh abad, dan
mempengaruhi pemikiran eropa.Perlu diperhatikan bahwa para pemikir
patristic itu sebagai pelopor pemikiran skolastik.
b. Masa Skolastik
Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang
berarti sekolah. Jadi skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan
sekolah. perkataan skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat
abad pertengahan
Terdapat beberapa pengertian dari corak khas skolastik, sebagai berikut:
20. 17
a. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata
agama. Skolastik ini sebagai bagian dari kebudayaan abad pertengahan
relegius.
b. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi atau
filsafat yang rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai
berpikir,sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik buruk. Dari rumusan
tersebut muncul istilah skolastik yahudi,skolastikarab dan dan lain-
lainnya.
c. Filsafat skolastik adalah filsafat nasrani karena banyak dipengaruhi
oleh ajaran agama. Filsafat skolastik ini dapat berkembang dan
tumbuh karena beberapa factor antara lain sebagai berikut:
- Factor Relegius
Yang dimaksud dengan factor relegius adalahkeadaan lingkungan
saat itu yang berkehidupan religious. Mereka beranggapan bahwa
hidup didunia itu suatu perjalanan ketanah suci yerussalem, dunia
ini sebagai negeri asing, dan sebagai tempat pembuangan limbah
air mata saja.(tempat kesedihan). Sebagai dunia yang menjadi
tanah airnya adalah surga. Manusia tidak dapat sampai ketanah
airnya (surga) dengan kemampuannya sendiri,sehingga harus
ditolong, karena manusia menurut sifat kodratnya memiliki
kelemahan yang di wariskan oleh adam.mereka juga berkeyakinan
bahwa isa anak tuhan berperan sebagai pembebas dan pemberi
21. 18
bahagia. Ia akan member pengampunan sekaligus
menolongnya.maka hanya dengan jalan pengampunan inilah
manusia dapat tertolong agar dapat mencapai tanah airnya
(surga).2[5]
Pada saat itu telah banyak didirikan lembaga pengajaran yang
diupayakan oleh pembesar-pembesar gereja, ataupun dari keluarga
istana,kepustakaannya diambilkan dari para penulis latin,arab (islam),
dan yunani.
Masa skolastik terbagi menjadi tiga periode:
1. Skolastik awal, berlangsung dari tahun 800-1200.
Pada abad ke-5 hingga ke-8 masehi pemikiran filsafat patristic
mulai merosot,terlebih lagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan abad
kacau. Hal ini disebabkan pada saat itu terjadi serangan terhadap
romawi sehingga kerajaan romawi beserta peradabannya ikut runtuh
yang telah dibangun selama berabad-abad. Pada abad ke-8 masehi,
kekuasaan berada dibawah karel agung (742-814) dapat memberikan
suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan, dan ilmu
pengetahuan, termasuk kehidupan manusia serta pemikiran filsafat
yang semuanya menempakkan mulai adanya kebangkitan.
22. 19
Kebangkitan inilah yang merupakan kecermerlangan abad
pertengahan.
Saat ini merupakan zaman baru bagi bangsa eropa. Hal ini
ditandai dengan skolastik yang didalamnya banyak diupayakan
pengembangan ilmu pengetahuan disekolah-sekolah. Pada mulanya
skolastik ini timbul pertama kalinya dibiara italia selatan dan sampai
berpengaruh ke jerman dan belanda.
Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau artes
liberals, meliputi tata bahasa,retorika,dialektika (seni diskusi), ilmu
hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan,dan musik .diantara tokoh
tokohnya adalah Aquinas (735-805), Johannes Scotes Eriugena (815-
870), Peter Lombard (1100-1160), John Salisburry (1115-1180, Peter
Abaelardus (1079-1180).
2. Skolastik puncak,berlangsung dari tahun 1200-1300.
Masa ini merupakan kejayaan skolastik yang berlangsung dari
tahun 1200-1300 dan masa ini juga disebut masa berbunga. Masa itu
ditandai dengan munculnya universitas-universitas dan ordo-ordo,
yang secara bersama-sama ikut menelenggarakan atau memajukan
ilmu pengetahuan. Disamping juga peranan universitas sebagai sumber
atau pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
23. 20
Berikut ini beberapa factor mengapa masa skolastik mencapai pada
puncaknya.
a. Adanya pengaruh dari aristoteles, ibnu rusyd, ibnu sina. Sejak abad
ke-12 sehingga sampai abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu
pengetahuan yang luas.
b. Tahun 1200 didirikan unoversitasalmameter di prancis, universitas ini
merupakan gabunagan dari beberapa sekolah. almameter inilah
sebagai awal (embrio) berdinya universitas diparis, di Oxford, di Mont
Pellier, di Cambridge, dan lain-lainnya.
c. Berdiriya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena banyaknya
perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan sehingga member
dorongan yang kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada
abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh pada kehidupan kerohanian
dimana kebanyakan tokoh-tokohnya memegang peran dibidang filsafat
dan teologi. Seperti Albertus De Grote, Thomas Aquinas, Binaventura,
J.D. Scouts, William Ocham.
3. Skolastik akhir berlangsung dari tahun 1300-1450.
Masa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam
pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan
stagnasi (kemandegan) diantara tokoh-tokohnya adalah William
Ockham (kemandegan). Diantara tokoh-tokohnya adalah William
Ockham (1285), Nicolas cusasus. (1401-1464).
24. 21
3. Zaman Modern
Sejarah filsafat modern barat, sebagaimana diungkapkan Hamersma
(1983:3) adalah buah dari bersemainya benih pemikiran di zaman abad
pertengahan dan memuncak pada renaissance. Ciri utama pemikiran
modern dilambangkan dengan “subjek” sebagai pusat pemikiran. Subjek
yang dimaksud disini adalah manusia. Manusia dianggap sebagai pusat
dari segala sesuatu. Manusia, dalam filsafat modern, memaknai dirinya
tidak lagi sebagai orang yang bersiarah di dunia (viator mundi), tetapi
sebagai pribadi yang menciptakan dunia (faber mundi).
Penemuan mesin, seni cetak dan kompas telah membawa dunia barat
saat itu pada keyakinan yang teguh akan peran mereka sebagai pencipta
dunia. Alam pemikiran abad pertengahan yang didominasi otoritas gereja
dan negera perlahan semakin ditinggalkan. Substansi pemikiran yang
berpusat pada manusia menjadikan manusia sebagai dia yang memikul
seluruh kenyataan hidup. Dalam suasana semacam itulah, lahir filsuf
rasionalis Rene Descartes. Descartes mengajukan metode baru dalam
pendekatan filsafat yaitu “kesangsian metodis”. Dalam kesangsian
metodis, Descartes meragukan segala sesuatu. Ia ragu pada kenyataan
disekitarnya. Ragu pada pengetahuannya. Juga ragu pada pengalamannya.
Ketika ia ragu pada segala sesuatu, ada satu hal yang tidak dapat
diragukan. Hal itu adalah dirinya yang sedang ragu. Dengan demikian
jelas bagi Descartes bahwa satu-satunya hal yang tidak dapat diragukan
25. 22
adalah dia yang meragu. Descartes yang ragu adalah kenyataan yang tidak
terbantahkan. Ia ragu, ia berpikir. Ia berpikir, maka ia ada. Adanya dia
karena ia berpikir dan sangsi. Descartes menegaskannya dalam kalimat
“Cogito, ergo sum”. Je pense, done je suis. Saya berpikir, maka saya ada.
Dalam konstruksirasionalisme Descartes, akal budi atau rasio dapat
mencapai kepastian akan kebenaran tanpa membutuhkan bantuan apapun.
Untuk ini, ada tiga hal yang jelas dan tegas (clare et distincte) yaitu Allah,
pemikiran (cogito) dan keluasan (extensio). Pemikiran merupakan bagian
dari bidang psikologi. Keluasan adalah bidang dari ilmu alam. Dalam diri
manusia, kedua hal itu menyatu. Konsep ini menyebabkan Descartes
dipandang sebagai pemikir dualisme. Jiwa dan tubuh adalah dua hal yang
terpisah dan hanya menyatu sebagai akibat kerja kelenjar kecil dibawah
otak.
Serumpun dengan pemikiran Descartes adalah Baruch Spinoza,
Gottfried Wilhelm Leibniz, dan Blaise Pascal. Zaman dimana keempat
filsuf ini hidup disebut zaman Barok. Baruch Spinoza memandang
substansi alam dan Allah sebagai satu-kesatuan yang tak terpisahkan.
Pengetahuan manusia adalah kontemplasi yang memberi persesuaian
dengan keseluruhan, dan sebagai hasilnya, kebebasan dan
kebahagiaan.Sementara bagi Leibniz, tidak ada substansi tunggal.
Substansi bersifat banyak. Semua itu dinamai monade-monade. Monade-
monade itu seperti jiwa. Ia dapat berpikir dan memiliki kesadaran.
26. 23
Monade-monade itu diatur dalam suatu harmonia praestabilita yang
ditetapkan oleh Allah sebelumnya.
Mengambil keberjarakan dengan para pemikir sebelumnya, Blaise
Pascal berada pada posisi anti rasionalisme. Bagi Pascal, hati memiliki
alasan-alasan yang sama sekali tidak dapat diketahui akal. Bagi Pascal,
keputusan-keputusan yang dibuat manusia lebih banyak adalah
penyangkalan atas akal sehat, daripada sebaliknya.
Zaman fajar budi lahir diujung zaman Barok. Para pemikir era fajar
budi memandang bahwa alam pemikiran manusia kini telah
dewasa.Manusia kini bertumpu pada rasio. Kata kunci zaman Barok antara
lain rasio, empiri, toleransi, dan kebebasan. Dalam sejarah filsafat prancis,
pada masa ini lahir filsuf besar seperti Voltaire, d‟Alembert, Diderot, dan
Rousseau. Jerman melahirkan nama-nama Wolff, Lessing dan Immanuel
Kant. Sementara emiprisme Inggris memunculkan tokohnya seperti
Locke, Berkeley dan Hume.
Pemikiran empirisme menjadi penanda paling menonjol di zaman fajar
budi. Jika rasionalisme menekankan pentingnya rasio dalam memperoleh
ilmu pengetahuan, maka empirisme meyakini bahwa pengetahuan hanya
dicapai oleh hasil kerja panca indera. Dan karena terbatasnya panca indera
manusia, maka pengetahuan juga tidak dapat mencapai kepenuhannya.
Francis Bacon (1561-1626) dan Thomas Hobbes (1588-1679) dan
John Lock menjadikan paham empirisme begitu mendominasi periode ini.
27. 24
Isi otak saya, kata Lock terdiri dari ide-ide. Ada ide-ide tunggal (simple
idea) dan ada ide-ide jamak (complex idea). Ide yang peertama
berhubungan langsung dengan pengalaman inderawi. Ide yang kedua
merupakan hubungan dari ide-ide yang pertama. Misalnya sebab, akibat,
relasi, syarat dan sebagainya hanya dapat diamati melalui kombinasi ide-
ide tunggal.
Empirisme memuncak pada David Hume (1711-1776)/ Hume
mengikuti pemikiran Locke dan Berkeley sampai batas dimana empirisme
menjadi agak mustahil.Bagi Hume, pendapat Berkeley tentang subjek
yang sedang mengamati dicoret oleh Hume. Bagi Hume, aku sebagai
pusat pengalaman, kesadaran dan pikiran hanyalah kesan (impression)
semata-mata. Kesan merupakan bahan darimana pengetahuan tersusun.
Karena itu, kesadaran manusia bukanlah suatu jiwa. Kesadaran hanyalah
deretan kontinyu dari kesan-kesan.
Pemikiran Hume ini menggelisahkan Immanuel Kant (1724- 1804).
Bagi Kant empirisme benar. Namun rasionalisme tidak dapat serta merta
dibuang. Karenanya, Kant berupa membuat sintesa atas perang dua aliran
filsafat ini. Kant menunjukkan bahwa pegetahuan adalah hasil perpaduan
antara pengalaman inderawi dan kemampuan pikiran. Ia membagi tiga
tingkatan pengetahuan manusia. Pertama, pengetahuan yang berasal dari
pengalaman yang disebutnya Sinneswahrnehmung. Kedua, pengetahuan
28. 25
yang berasal dari akal budi yang disebutnya verstand. Ketiga, pengetahuan
yang berasal dari intelektual atau rasio yang disebutnya vernunft.
Pengalaman inderawi adalah unsur a-posteriori yaitu segala sesuatu
yang ada kemudian. Sementara akal budi merupakan unsur a-priori yang
datang sebelum adanya pengalaman inderawi. Pada akhirnya, pengetahuan
adalah sintesa antara kedua unsur ini. Bagi Immanuel Kant, pengetahuan
tidaklah berasal dari metafisika. Pengetahuan harus digali dari bawah,
untuk menciptakan ruang bagi iman. Dalam cara berpikir Kant, manusia
bukanlah pengamat atas objek-objek yang diam, melainkan objek-objek
yang harus dibawa ke hadapan manusia untuk diamati. Gaya berpikir
semacam ini disebut « revolusi Copernican ke arah subjek ».
Dalam hubungannya dengan pemaknaan pengetahuan, Kant bertanya :
“Apa yang harus saya lakukan?” Bagi Kant, ada bermacam kaidah
tindakan manusia. Kaidahitu antara lain : (1) maksim-maksim yaitu kaidah
yang bersifat subjektif, (2) undang-undang yaitu kaidah yang berlaku
secara umum objektif, (3) imperatif hipotetis yaitu syarat untuk mencapai
sesuatu yang bersifat umum, untuk mendapatkan x orang harus melakukan
y terlebih dahulu, (4) imperatif kategoris, berlaku umum, selalu, ada
dimana-mana. Tujuan etika bagi Kant adalah kebaikan, dan kebaikan
menghasilkan kebahagiaan sempurna.
Periode Kant menutup zaman filsafat fajar budi.Selanjutnya, filsafat
memasuki zaman romantik dimana para filsuf Jerman seperti Johann
29. 26
Gottlieb Fitche (1762-1814) dan Friedrich Wilhem Joseph von Schelling
mengembangkan filsafatnya dari pemikiran Kant. Bagi Fitche, idealisme
Kant tidak cukup konsekuen. Menurut Fitche bidang an sich filsafat Kant,
bidang dimana benda ada pada dirinya sendiri, sama sekali tidak ada. Pada
tahap pertama, ada pikiran yang disebut Fitche sebagai tesis. Pikiran tidak
dapat memikirkan dirinya sendiri. Maka dengan demikian dibutuhkan
objek di luar aku. Objek yang bukan aku ini disebut anti tesis. Jadi subjek
yang berpikir dan objek dari pikiran adalah tesis dan anti tesis. Bertautnya
subjek dan objek merupakan proses sintesis.
Pemikiran idealisme Jerman memuncak pada George Wilhelm
Friedrich Hegel (1770-1831). Pendapat Kant bahwa manusia hanya bias
mengenal gejala-gejala diatasi Hegel dengan konsep pemberian struktur
oleh kategori-kategori dari akal. Jadi dalam filsafat Hegel, tidak ada yang
tidak bisa dikenal. Seluruh system filsafat Hegel terdiri dari “triade-triade”
yaitu rangkaian dialektis tiga tahap yaitu tesis, anti tesis dan sistesis.
Disini Hegel menggunakan terminologi Fitche. Hegel yang kemudian
menyusun suatu sistem filsafat yang terdiri atas ilmu logika, filsafat alam
dan filsafat roh. Di dalam ketigacabang filsafat ini, hamper semua
penyelidikan filasat dirangkum. Bagian paling menggetarkan dari filsafat
Hegel terletak pada tesisnya bahwa seluruh kenyataan adalah suatu
kejadian besar. Kejadian itu adalah kejadian roh. Roh ini adalah Allah.
Bukan Allah sebagai persona, Allah yang sama sekali lain (transendensi),
30. 27
melainkan Allah yang imanen. Sistem Allah hegel hamper mirip dengan
Allah Spinoza yang panteistis.
Setelah filsafat Hegel, dunia memasuki zaman modern. Ada bermacam
pemikiran filsafat pasca Hegel. Namun yang paling mudah diidentifikasi
adalah terpisahnya filsafat menurut teritori negara. Paling tidak ada tiga
wilayah. Filsafat Jerman. Filsafat Perancis. Filsafat Anglo-Saxon. Filsafat
Jerman melanjutkan sistem filsafat Kant dan Hegel. Sementara filsafat di
negeri yang berbahasa Inggris (Anglo –Saxon) mengikuti pemikiran
empirisme Hume. Filsafat Perancis hampir selalu menampakkan ciri
positivisme Auguste Comte. Namun beberapa filsuf Prancis di era modern
seperti Sartre (1905-1980) tampil sebagai filsuf eksistensialisme yang
melanjutkan pekerjaan para filsuf di negeri berbahasa Jerman.
4. Zaman Kontemporer (Abad XX)
Zaman Kontemporer dimulai pada abad ke 20 hingga sekarang.
Filsafat Barat kontemporer memiliki sifat yang sangat heterogen. Hal ini
disebabkan karena profesionalisme yang semakin besar. Sebagian besar
filsuf adalah spesialis di bidang khusus, seperti matematika, fisika,
sosiologi, dan ekonomi. Akan tetapi bidang fisika menempati kedudukan
paling tinggi dan paling banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut
Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek
materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam
semesta.
31. 28
B. Sejarah Filsafat Islam
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ilmu filsafat islam berkembang
dari adaptasi ilmu filsafat bangsa Yunani yang berasal dari benua Eropa.
Timbulnya ilmu filsafat islam juga tidak jauh berkaitan dengan perkembangan
islam di Eropa tersebut.
Awal Mula Perkembangan Filsafat
Sejarah filsafat islam dimulai ketika Raja Iskandar Zulkarnain
melakukan ekspansi militer ke beberapa Negara dibenua Eropa dan Afrika
dan termasuk menguasai kota Iskandariah di Mesir. Dikota tersebut yakni
sekitar abad ke 3 Masehi, Raja Ptolomeus di Mesir membangun
Universitas Iskandaria dan dari situlah para ilmuwan barat
memperkenalkan ilmu filsafat termasuk diantaranya para cendekiawan
atau pemikir dari Yunani. Selanjutnya budaya bangsa Yunani tersebut
mulai mengalami perbaduan dengan budaya baru bangsa Arab dan
kemudian dikenallah ilmu filsafat dalam islam.
Perkembangan Filsafat Di kota Harran
Selain kota Iskandariyah, pengarut budaya falsafah bangsa barat juga
berkembang dikota Harran yang terletak disebelah utara negeri Syiria atau
yang saat itu dikenal dengan sebutan Syam. Kota Harran tersebut
kemudian jatuh ketangan bangsa Arab dan selanjutnya menjadi lebih
terbuka dengan falsafah dan kebudayaan bangsa barat khususnya bangsa
32. 29
Yunani. Ilmu pengetahuan dan falsafah saat itu kemudian banyak
diterjemahkan kedalam bahasa Arab sehingga bangsa Arab dapat dengan
mudah mempelajarinya.
Perkembangan Filsafat Di Baghdad
Baghdad, ibukota Negara Iraq juga merupakan salah satu pusat
perkembangan ilmu filsafat pada jaman dahulu. Setelah Baghdad
mengalami perkembangan pesat, pusat studi ilmu dan filsafat berpindah
dari Harran ke Baghdad dan selanjutnya para ahli yang menguasai filsafat
juga turut berpindah ke kota tersebut.
Sebut saja penerjemah terkenal ilmu filsafat dari kalangan bangsa
Arab yang terkenal yakni Tsabit bin Qurrah dan juga Qista bin Luca.
Kemajuan pesat ilmu filsafat saat itu memang didukung oleh para guru dan
penterjemah sehingga tidak hanya kota dan kebudayaannya saja yang
berkembang, dizaman itu juga lahirlah sosok penikir islam yakni Al Farabi
dan Al Kindi.
Tokoh Filsafat Islam
Dalam ilmu filsafat islam ada beberapa tokoh yang dianggap
membawa pengaruh dan karya-karyanya dikenal oleh sebagian umat
muslim saat ini. Beberapa tokoh tersebut antara lain:
33. 30
1. Al-Kindi
Al-Kindi atau Abu Yusuf Ya‟qub bin Ishak bin Ash-Shabah bin
Imran bin Ismail bin Al-Asy‟ats bin Qays Al-Kindi dikenal sebagai sosok
muslim pertama yang memunculkan gagasan tentang filsafat dan ia
jugalah yang berpendapat bahwa ajaran agama islam sebenarnya tidak
berbeda jauh dengan ilmu filsafat atau falsafah sehingga keduanya
bukanlah dua hal yang bertentangan. Tidak hanya cerdas sebagai filsuf
atau pemikir islam yang diakui oleh bangsa barat, Al kindi juga
menghasilkan banyak karya dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya
seperti aritmatika dan music.
2. Al-Farabi
Al Farabi atau Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi„ adalah
seorang tokoh ilmuwan sekaligus filsuf muslim yang berusaha
memadukan beberapa aliran filsafat antara lain aliran falsafah al
taufiqhiyah yang berkembang sebelumnya dari hasil pe mikiran filsuf
Yunani sepeti Plato, Aristoteles, Plotinus. Al farabi juga berpandapat
bahwa pada hakikatnya filsafat itu mmeiliki satu tujuan yakni untuk
mencari kebenaran dari suatu hal.
3. Ibnu Rusyd
Abu Walid Muhammad bin Rusyd atau yang dikenal dengan nama
ibnu rusyid adalah salah satu tokoh ilmuwan muslim yang cukup dikenal.
Ia juga merupakan salah seorang filsuf yang dikenal dnegan aliran
34. 31
rasionalnya. Sebagai seorang filsuf dan pemikir, Ibnu Rusyid menjunjung
tinggi akal dan peranananya dalam kehidupan. Ibnu rusyid juga
berpendapat bahwa akal fikiran bekerja dengan didasari oleh pengertian
umum atau maj‟ani kulliyah dandidalamnya tercakup hal-hal yang bersifat
partial atau disebut juz‟iyah.
4. Ibnu Sina
Ibnu sina yang terkenal sebagai ilmuwan dalam bidnag kedokteran
juga dikenal sebagai seorang sosok filsuf muslim. Ia berpendapat bahwa
semua intelenji atau akal berasal dari Tuhan dan segala hal yang
menyangkut dasar semua ilmu juga berasal dari Tuhan. Ibnu sina jugalah
yang menyatakan bahwa esensi berada dalam akal dan wujud berada
diluarakal. Ia juga banyak membahas mengenai metafisika dan filsafah
tentang jiwa.
5. Al-Ghazali
Muhammad bin Ahmad, Al-Imamul Jalil, Abu Hamid Ath Thusi Al-
Ghazali atau yang lebih dikenal sebagai Al Ghazali adalah salah seorang
filsuf ternama yang berasal dari daerah Thusi yang merupakan bagian dari
Negara Persia. Al ghazali banyak menghasilkan karya dibidang filsafat
dan ia pada mulanya berpendapat bahwa ilmu pengetahuan sebenarnya
tidak bisa ditangkan dengan menggunakan panca indera manusia. Al
ghazali lebih cenderung percaya terhadap akal daripada kelima panca
indera. Dizamannya, ia pernah menjadi guru besar di Nidzamiyah,
35. 32
Baghdad selama empat tahun.beberapa kitab karangan Al ghazali yang
terkenal antara lain Ihya Ulum Ad-Din, Tahafut al-Falasifah dan Al-
Munqidz min adh-Dhalal.
Hakikat Filsafat Islam
Filsafat Islam adalah corak filsafat yang dikembangkan filsuf-filsuf
Muslim. Jika dilacak latar belakang kemun-culannya, dapat dikatakan
bahwa filsafat Islam sangatterkait dengan usaha sistematisasi teologi oleh
kelompokMu'tazilah. Dalam sejarah Islam, filsafat telah digunakan dalam
berbagai kepentingan. Kaum Mu'tazilah dengan teologi rasionalnya
menggunakan filsafat untuk membelajaran aqidah dari serangan
cendekiawan Yahudi dan Nasrani. Mu'tazilah juga berusaha untuk
meletakkan kebebasan dan tanggung jawab manusia dengan porsi yang
begitu besar. Mereka memberikan penghormatan yang besar
padapenggunaan akal, meski tetap pada jalur yang sangat konsisten
dengan al-Qur an dan hadis. Inilah sumbangan terbesar Mu'tazilah sebagai
philosophy of kalay dalam kehidupan intelektual Islam. Sementara filsuf
Muslim menggunakan filsafat untuk membuktikan bahwa kesimpulan
filsafat mereka tidak bertentangan dengan ajaran aqidah Islam. Para filsuf
Muslim pun terus berusaha untuk memadukan ketegangan antara syari'ah
dan filsafat, antara iman (fides) dan akal (ratio)."
Meski berkaitan dengan filsafat Yunani, filsafat Islam sejatinya
memiliki karakteristik yang tersendiri. Menurut Budhy Munawar
36. 33
Rachman, setidaknya ada tiga ciri pokok filsafat Islam. Pertama, para
filsuf Muslim memiliki kesamaan dalam melihat kebenaran al-Qur'an.
Meski meminjam konsep-konsep filsafat Yunani dalam
mengembangkanpemikirannya, namun tidak seorang pun dari filsuf
Muslim yang berani meragukan kandungan al-Qur'an. Mereka juga tidak
pernah menyimpang dari ajaran pokok Islam, terutama ajaran tentang
tauhid. Kedua, para filsuf muslim percaya bahwa ada garis yang
menghubungkan Islam dengan filsafat Yunani, Diyakini bahwa wahyu
Islam merupakan kelanjutan dari alam pikiran Yunani. Misalnya, al-Farabi
menunjukkan bahwa Plato dan Aristoteles merupakan filsuf yang
menekankan pentingnya usaha mencari kebenaran. Semangat ini juga
yang senantiasa didoktrinkan al-Qur'an. Ketiga, filsafat Islam
sebagaimana filsafat Yunani juga bertujuan memperoleh pengetahuan
dalam rangka hikmah (mendapatkan kearifan). Tiga karakter tersebut
menunjukkan bahwa para filsuf Muslim dalam aktivitas intelektualnya
selalu merujuk pada pokok-pokok ajaran Islam.
Untuk selanjutrnya peradaban Islam pun sangat di-tentukan oleh
filsuf-filsuf muslim. Para filsuf muslim ini sebagian berada di belahan
timur, yang berpusat di Baghdad (Irak). Sedangkan filsuf muslim yang
lain berada di belahan Barat, yang berpusat di Cordoba (Andalusia atau
Spanyol). Filsuf muslim yang berada di belahan Timur muncul pada era
37. 34
klasik Islam, lebih dulu tiga abad dibanding filsuf muslim yang ada di
belahan Barat. Di antara filsuf Muslim yang ada di belahan timur adalah
al-Kindi (w. 260 H/873 M), al-Razi (w. 313 H/925 M), al-Farabi (w.339
H/950 M), filsuf kelompok Ikhwan al-Safa (abad ke-4 Hijriah), Ibn
Maskawaih (w. 421 H/1030 M), dan Ibnu Sina (w. 428 H/1036 M).
Adapun filsuf Muslim yang ada di belahan barat adalah Ibn Bajjah (w.
533 H/1138 M), Ibn Tufail (w. 581 H/1185M), dan Ibn Rusyd (w. 595
H/1198 M). Penting ditegaskan bahwa para filsuf Muslim ini telah
mengembangkan corak filsafat yang khas Islam. Bahwa benar mereka
telah memanfaatkan pemikiran filsuf Yunani, tetapi jangan lupa mereka
juga mendasarkan filsafatnya pada ajaran Islam. Jadi jelas bahwa
konstruksi aktual filsafat Islam sangat khas bermerek Islam. Karena itu
corak filsafatnya dinamakan filsafat Islam. Karena perkembangan filsafat
Islam masuk dalam periode klasik. maka filsafat dari filsuf muslim juga
disebut filsafat klasik Islam."
Harus diakui. bahwa para filsuf Muslim periode klasik itu sangat
dipengaruhi alam pikiran Yunani terutama Plato, Aristoteles. Pythagoras.
Demokritos. dan Plotinus. Akan tetapi karena sebagai Muslim, mereka
tetap meyakini kebenaran ajaran Islam. Karena itulah corak filsafat
mereka dapat dibedakan dari filsafat Yunani. Sebagai contoh, jika dalam
38. 35
filsafat Aristoleles, Tuhan hanya dipahami sebagai Penggerak Pertama,
atau Penggerak yang Tidak Digerakkan (Mover Unmoveable), maka
dalam filsafat Islam Tuhan dipahami sebagai pencipta alam semesta. Jika
dalam filsafat Aristoteles Tuhan dipahami sebatas sebagai wujud yang
mengetahuidirinya sendiri dan tidak mengetahui selain diri-Nya,maka
dalam filsafat Islam Tuhan tidak hanya dipahami demikian. Tuhan dalam
filsafat Islam dipahami selain mengetahui dirinya, juga mengetahui alam
yang diciptakannya. Perbedaan yang lain, jika dalam epistemologi Yunani
tidak dikenal pemikiran tentang wahyu dan kenabian, dalam filsafat Islam
ada pembahasan tentang wahyu dan kenabian. Ajaran ini merujuk pada
potensi kudus Nabi sehingga memungkinkan untuk memperoleh wahyu
dari Tuhan. Jika filsafat Yunani, khususnya Aristoteles dan Demokritos,
mengajarkan paham hancurnya jiwa bersama badan, dalam filsafat Islam
tidak dijumpai ajaran demikian. Filsafat Islam juga tidak mengenal ajaran
tentang reinkarnasi jiwa manusia sebagaimana dikemukakan Pythagoras
dan Plotinus. Filsafat Islam mengembangkan paham bahwa jiwa manusia
bersifat kekal, tidak hancur bersama hancurnya badan. Jiwa manusia akan
kekal dalam kebahagiaan jika ia suci saat berpisah dengan badan
Sebaliknya. jiwa manusia akan mengalami penderitaan jika kotor saat
berpisah dengan badan. OLeh karena itu tepat jika dikatakan bahwa
filsafat Islam itu berbeda dari filsafat Yunani. Filsafat Islam juga bukan
filsafat Yunani yang di-Islam-kan. Filsafat Yunani telah mengalami
39. 36
pengembangan yang luar biasa di tangan filsuf Muslim. Para filsuf
Muslim ini telah menyesuaikan fisafat Yunani untuk disesuaikan dengan
semangat ajaran Islam.
Perdebatan Al-Ghazali dan Ibn Rusyd
Di kalangan Muslim ada kecurigaan terhadap filsuf Muslim yang
dianggap lebih mengutamakan filsafat dibanding ajaran Islam. Usaha
memberikan penjelasan tentang pokok-pokok ajaran Islam secara filosofis
dicurigai kelompok tradisionalis, seperti al-Ghazali (w. 505 H/1111 M)
dan Ibn Taymiyah (w. 1328). Pada intinya para filsuf Muslim dianggap
lebih mementingkan akal dibanding wahyu. Kecurigaan itu kemudian
memunculan sikap untuk menyerang filsafat, seperti yang dilakukan al-
Ghazali. Serangan al-Ghazali itu dituangkan dalam karya berjudul Tahafut
al-Falasifah (Kerancuan Berpikir Para Filsuf). Melalui karya ini al-Ghazali
bangkit menentang filsafat, khususnya filsafat al-Farabi dan Ibn Sina.
Berkat dukungan dan perlindungan Nidham al-Mulk, Perdana Menteri
Sultan Alparslan dari Bani Saljuq, al-Ghazali mengajar di Universitas
Nidhamiyyah di Baghdad. Melalui Universitas inilah al-Ghazali semakin
mengokohkan paham Sunni, khususnya mazhab Syafi i dalam bidang fikih
dan Asy'ari dalam kalam (teologi). Sementara serangan Ibn Taymiyah
terhadap filsafat setidaknya terangkum dalam karyanya: Al-'Aql wa al-
Naql (Akal dan Tradisi) dan Al-Radd ala al-Manthiqiyyin (Bantahan
40. 37
untuk Para Ahli Logika). Karya pertama ditujukan untuk mengkritik
filsafat Ibn Rusyd. Sementara karya kedua mengkritik dasar-dasar logika
Aristoteles. Ibn Taymiyah dikenal sangat gigih menyerang filsafat dan
teologi. Ibn Tamiyah juga menyerukan pada umat untuk kembali
menempuh cara hidup para pendahulu yang saleh (al-salafal-shalih).
Murid Ibn Taymiyah yang terutama, Ibn Qayyim al-Jauziyah (w. 1300),
juga menjadi tokoh kunci dalam sejarah reaksi atas filsafat, teologi, dan
mistisisme. Kebangkitan Hanbalisme yang disemai dua tokoh ini
mencapai puncaknya pada kelahiran gerakan Wahhabiyah yang didirikan
oleh Muhammad bin 'Abd al-Wahhab (w. 1792). Aliran Wahhabiyah ini
selanjutnya berkembang menjadi mazhab resmi Dinasti Sa'udi di Najd dan
Hijaz. Karya al-Ghazali al-Taltafut al-Falasifah mendapat tantangan serius
dari Ibn Rusyd melalui karya berjudul Tahafut al-Tahafut (Kerancuan
dalam Kitab al-Tahafut). Ibn Rusyd merupakan filsuf muslim terdepan
yang memper tahankan tradisi Aristotelian. Bahkan ia dapat dikatakan
sebagai komentator ulung filsafat Aristoteles. Menurut Ibn Rusyd, Al-
Ghazali memiliki paham yang keliru mengenai Aristotelianisme. Kritik al-
Ghazali terhadap para filsuf juga dianggap tidak berdasar. Meski berbeda
generasi, namun dalam sejarah filsafat Islam, perdebatan pemikiran al-
Ghazali dan Ibn Rusyd ini menjadi salah satu topik yang sangat menarik
untuk dibahas. Melalui karya masing-masing, al-Ghazali dan Ibn Rusyd
terlibat dalam perdebatan sengit, terutama mengenai qadim-nya alam,
41. 38
gambaran akhirat, dan pengetahuan Tuhan." Berikut dikemukakan bagian
terpenting dari perdebatan al Ghazali dan Ibn Rusyd tentang tiga masalah
pokok, yakni qadimnya alam, gambaran akhirat, dan pengetahuan Tuhan.
a . Qadim-nya Alam
Ibn Rusyd menangkis serangan al-Ghazali mengenai qadim-nya alam.
Menurut Ibn Rusyd, paham tentang qadim-nya alam sesungguhnya tidak
bertentangan dengan al-Qur'an. Justru pandangan teolog, termasuk al-
Ghazali, yang mengatakan bahwa alam diciptakan dari ketiadaan (al-ijad
min al-'adam atau creatio ex nihilo) itu tidak memiliki dasar dalam al-
Qur'an. Ibn Rusyd selanjutnya mengutip beberapa ayat al-Qur'an yang
menunjukkan ajaranbahwa alam semesta diciptakan Tuhan bukan dari
ketiadaan, melainkan dari sesuatu yang telah ada." Ibn Rusyd juga
menjelaskan bahwa paham mengenai qadimnya alam tidak harus dipahami
alam itu ada dengan sendirinya dan tidak diciptakan Tuhan. Bagi para
filsuf Muslim, alam dikatakan qadim justru karena diciptakan Tuhan,
yakni diciptakan sejak zaman qidam (azali). Karena diciptakan sejak
zaman azali, maka alam menjadi bersifat qadim. Tuhan jelas tidak sama
dengan alam ciptaannya. Tuhan adalah Qadim yang mencipta dan alam
adalah qadim yang dicipta.
b . Gambaran Akhirat
Ibn Rusyd juga meluruskan pendapat al-Ghazali mengenai gambaran
kehidupan di alam akhirat. Dalam TaIrafut al Falasifah, al-Ghazali
42. 39
mengatakan tidak ada ulama yang berpendapat bahwa kebangkitan di
akhirat hanya bersifat rohani. Akan tetapi dalam karya yang lain, al-
Ghazali menyatakan kaum sufa berpendapat bahwa kehidupan alam
akhirat sepenuhnya bersifat rohani, Berangkat darisini maka Ibn Rusyd
mengatakan bahwa pendapat ulama mengenai gambaran kehidupan di
alam akhirat berbeda-beda. Jadi, tidak ada kesepakatan (ijma') ulama
berkaitan dengan kebangkitan jasmani manusia dalam kehidupan di
akhirat kelak. Karena itu, paham yang menyatakan bahwa kebangkitan
rohani di alam akherat tidak bisa divonis kafir dengan alasan adanya ijma'
ulama sebagaimana dikemukakan al-Ghazali.
Ibn Rusyd juga menegaskan bahwa semua agama mengajarkan
kepercayaan terhadap kehidupan akhirat meski terdapat perbedaan
mengenai bentuknya. Yang jelas, kata Ibn Rusyd, kehidupan alam akhirat
itu berbeda dengan kehidupan alam dunia. Dalam kaitan ini Rasulullah
saw bersabda; "Allah berfirman; Aku sediakan untuk hambaKu yang
shalih. Yaitu sesuatu yang tidak pernah mata memandang, telinga tidak
pernah mendengar, dan sesuatu tak pernah terlintas dalam hati manusia."
Hadis ini jelas menggambarkan dimensi yang berbeda antara kehidupan di
akhirat dan dunia. Kehidupan akhirat digambarkan lebih tinggi dari
kehidupan di dunia. Bagi orang awam, kehidupan alam akhirat tentu lebih
mudah ditangkap jika digambarkan secara jasmaniah, tidak secara
rohaniah. Ibn Rusyd sendiri berpandangan bahwa kehidupan di akhirat
43. 40
nanti bersifat jasmani. Yang akan ada di akhirat adalah badan yang serupa
dengan bentuk di dunia ini. Dikatakan serupa karena badan yang ada di
dunia ini sudah hancur sehingga tidak mungkin datang kembali.
c.. Pengetahuan Tuhan
Ibn Rusyd juga menangkis kesimpulan al-Ghazali mengenai
pandangan filsuf Muslim tentang pengetahuan Tuhan. Menurut Ibn Rusyd,
filsuf Muslim sejatinya tidak pernah mempersoalkan apakah pengetahuan
Tuhan bersifat perincian (juz'iyyat) atau umum (kulliyyat) terhadap alam
semesta. Sebagaimana dipahami para teolog. Filsuf Muslim juga meyakini
bahwa Tuhan itu mengetahui hal-hal yang bersifat juz'i pada alam
semesta, Persoalannya adalah cara Tuhan mengetahui hal-hal yang bersifat
juz'I itu. Di sinilah Ibn Rusyd menegaskan bahwa menurut filsuf Muslim,
pengetahuan Tuhan terhadap yang juz'i itu berbeda dengan pengetahuan
manusia. Hal itu karena pengetahuan manusia mengambil bentuk efek
(akibat dari memperhatikan hal-hal yang bersifat juz'i). Sementara
pengetahuan Tuhan merupakan sebab, yakni sebab bagi terwujudnya
perincian tersebut (munculnya hal-hal yang bersifat juz'i)." Di samping
itu, pengetahuan Tuhan bersifat Qadim Sedangkan pengetahuan manusia
bersifat baru. Artinya, Pada awalnya manusia tidak memiliki Pengetahuan
45. 42
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi
akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak
menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini. Sejarah filsafat Barat sangat ditentukan oleh
perkembangan peradaban dan kebudayaannya. Hal itu berarti peradaban dan
kebudayaan dalam bentuk ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen,
informasi dan komunikasi, sangat mempengaruhi perkembangan sejarah
filsafat Barat. Filsafat Bara dimulai di Miletos atau Mileteus, Asia Kecil, pada
sekitar 600 SM. Asia Kecil (Asia Minor) adalah kepulauan (peninsula) yang
terletak di Asia bagian Barat, antara Samudra Mediterania dan Laut Hitam.
Filsafat Islam berkembang dari adaptasi ilmu filsafat bangsa Yunani yang
berasal dari benua Eropa. Timbulnya ilmu filsafat Islam juga tidak jauh
berkaitan dengan perkembangan islam di Eropa tersebut.
B. Saran
Demikianlah pembahasan makalah mengenai sejarah filsafat Barat dan
sejarah filsafat Islam, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis sadar
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari
berbagai sisi, jadi penulis berharap memberikan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini.
46. 43
SOAL 50 NOMOR BESERTA JAWABANNYA
1. Kapan pertama kali filsafat muncul di dunia ini ?
Jawab:
Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan
keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak
menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini.
2. Filsafat terbagi atas 4 babakan dan jelaskan yangmendominasikan ke 4
filsafat tersebut ?
Jawab:
Filsafat abad pertengahan filsafat modern dan filsafat kontemporer. Filsafat
klasik di dominasi oleh rasionalisme, filsafat abad pertengahan didominasi
dengan doktrin-doktrin agama Kristen selanjutnya filsafat modern didominasi
oleh rasionalisme sedangkan filsafat kontemporer didominasi oleh kritik
terhadap filsafat modern.
3. Jelaskan kapan filsafat barat dimulai di dunia ?
Jawab:
Filsafat Bara dimulai di Miletos atau Mileteus, Asia Kecil, pada sekitar 600
SM. Asia Kecil (Asia Minor) adalah kepulauan (peninsula) yang terletak di
Asia bagian barat, antara Samudra Mediterania dan Laut Hitam.
4. Secara umum sejarah filsafat barat dibagi menjadi 4 priode sebutkan di
antaranya?
Jawab:
Zaman Yunani Kuno (600 SM -400 M), Zaman Patristik dan Skolastik atau
abad pertengahan (400-1500 M), dan Zaman Kontenporer atau sekarang
(setelah 1800).
5. Apa yang menandai adanya filsafat zaman yunani kuno (600 SM – 400
M) yang anda ketahui?
47. 44
Jawab:
Sejarah flsafat Barat zaman Yunani Kuno ditandai dengan corak filsafat pra-
Sokrates yang dimulai dari Thales hingga Demokritos, masa keemasan filsafat
Yunani (Sokrates, Plato, dan Aristoteles), dan era Hellenisme.
6. Tolong jelaskan apa yang dimaksud filsafat zaman yunani kuno ?
Jawab:
Filsafat Yunani Kuno (Klasik) adalag filsafat Yunani yang dihasilkan sejak
masa pasca mitologi Yunani sampai dengan saat ketika Kaisar Justinianus I
membubarkan sekolah-sekolah filsafat Yunani pada 529 M. Pembahasan
Filsafat Yunani Kunodapat dibagi menjadi tiga berdasar corak
pembahasannya. Pertama, membahas filsafat alam pasa pada masa pra-
Sokrates, yakni ketika logos menggantikan mythos. Kurun waktunta kira-kira
750-500 SM. Pada kurun ini filsafat Yunani masih terpukau oleh kesegalaan
alam semesta dan rahasia-rahasianya. Kedua, membahas filsafat manusia,
yang dimulai masa Socrates hingga Aristoteles, kira-kira tahun 500-323 SM.
Ketiga, membahas aliran Hellenik yang berkembang ketika filsafat Yunani
mulai memudar seiring mangkatnya Aristoteles. Filsafat corak ini dimulai
dengan munculnya kaum Peripatetik „peninggalan Aristoteles‟ hingga masa
Plotinus, filsuf yang ditokohkan kaum Neo Platonis. Periodenya kira-kira
mulai 323 SM-529 M.
7. Jelaskan beberapa faktor yang menjadikan filsafat yunani kuno ini
lahir?
Jawab:
- Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos
dianggap sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui atau
mengerti.
- Karya sastra yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran
filsafat yunani, karya Homerous mempunyai kedudukan yang sangat
48. 45
penting untuk pedoman hidup orang-orang yunani yang didalamnya
mengandung nilai-nilai edukatif.
- Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir)
di lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya
ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya
tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis
kreatif.
8. Apa pengertian fisafat menurut kosmologi yunani kuno?
Jawab:
Menurut kosmologi Yunani Kuno, filsafat adalah suatu penelaahan terhadap
alam semesta untuk mengetahui asal mulanya, unsur-unsurnya, dan kaidah-
kaidahnya. Jawaban yang diberikan filsuf Yunani Kuno terhadap pertanyaan
tentang kosmologi ternyata sangat beragam. Thales memberikan jawaban
bahwa air merupakan asal dari segala sesuatu. Pendapat ini didukung oleh
kenyataan bahwa air meresapi benda-benda di seluruh kosmos. Pemikiran
Thales jelas belum murni rasional karena masih banyak dipengaruhi mitologi
Yunani. Sementara Anaximandros atau Anaximander (611-546 SM) secara
mengagumkan telah berusaha untuk mencari prinsip terakhir di luar
pengalaman. Ia menyakini bahwa asal segala sesuatu adalah apeiron, yaitu
sesuatu yang tak terbatas (infinite), abadi, tak berubah, dan meliputi segala
sesuatu.
9. Temuan anaximander, apeiron, kemudian dikenal sebagai prinsip „ada‟
(beng), ajaran yang menjadi konsep penting dalam filsafat modern.
Pertanyaannya apa yang dimaksud dengan apeiron menurut
anaximander?
Jawab:
Menurut Anaximander, apeiron adalah substansi tunggal pertama dan hukum
alam yang berlaku di dunia untuk mempertimbangkan unsur-unsur alam yang
berbeda-beda. Apeiron sebagai arche adalah asal dari segala sesuatu dan
49. 46
kepadanya pula segala sesuatu itu akan kembali. Bagi Anaximander, prinsip
awal itu adalah udara sehingga kepada udaralah segalanya akan kembali.
Ajaran kembali ke prinsip awal (return principle) ternyata juga dikenal dalam
tradisi Yahudi dan Nasrani. Misalnya ajaran yang mengatakan; “Dari debu
kau berasal dan kepada debu kau akan kembali.” Pemikiran Anaximander
telah menempatkannya sebagai peloporkuno materi evolusi. Hal itu berkat
usahanya menjelaskan gejala alam berdasarkan pada prinsip-prinsip material
dengan melepaskan pengaruh mitologi. Akan tetapi harus diakui bahwa ada
beberapa pemikirannya yang salah. Misalnya, ia menyatakan bahwa bentuk
bumi adalah silinder. Padahal realitasnya bentuk bumi tidak seperti yang
digambarkan Anaximander.
10. Apa yang anda ketahui tentang filsafat abad pertengahan (476 – 1492)?
Jawab:
Filsafat barat abad pertengahan (476-1492) juga dapat dikatakan sebagai
“abad gelap” pendapat ini berdasarkan pendekatan sejarah gereja, pada saat
itu manusia tidak lagi memiliki kebebasan berpikir,apabila terdapat
pemikiran-pemikiran bertentangan dengan ajaran gereja, orang-orang yang
mengemukakan akan mendapat hukuman berat. Pihak gereja melarang
diadakannya penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama.
Karena itu, kajian terhadap agama/teologi yang tidak berdasarkan ketentuan
gereja akan mendapatkan larangan yang ketat.yang berhak mengadakan
penyelidikan agama hanyalah pihak gereja.
11. apa fungsi filsafat abad pertengahan pada zamannya?
Jawab:
Filsafat abad pertengahan ini adalah zaman dimana filsafat berfungsi sebagai
alat untuk pembenaran atau justifikasi ajaran agama (“the philosophy as a
handmaiden of theology)sejauh filsafat bisa melayani teologi, ia bisa
diterima.namun filsafat yang dianggap bertentangan dengan agama dan gereja
ditolak. Banyak buku-buku zaman yunani kuno ditemukan dizaman ini,tetapi
50. 47
banyak yang diberangus,karena dinilai pemikiran kaum kafir. Kebebasan
berfikir dipangkas. Oleh sebab itu zaman itu zaman ini dinamakan abad
kegelapan filsafat.
12. Priode abad pertengahan memiliki perbedaan yang mencolok dengan
abad sebelumnya, pertanyaannya apa letak perbedaan pada priode abad
pertengahan tersebut?
Jawab:
Perbedaan itu terutama terletak pada dominasi agama.timbulnya agama
Kristen yang diajarkan oleh nabi isa as. Pada permulaan abad masehi
membawa perubahan besar terhadap kepercayaan keagamaan. Agama Kristen
menjadi menjadi problema kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu
tuhanlah yang merupakan kebenaran sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan
yunani kuno yang menyatakan bahwa kebenaran dapat dicapai melalui
akal.mereka belum mengenal adanya wahyu.
13. Mengenai perbedaan pandangan yunani kuno yang menyatakan bahwa
kebenaran dapat dicapai melalio akal.mereka belum mengenal adanya
wahyu.
Mengenai pernyataan tersebut ada dua pemikiran yang dimiliki yunani
tolong anda sebutkan dan jelaskan pemikiran tersebut?
Jawab:
c. Golongan yang menolak sama sekali pemikiran yunani, karena
pemikiran yunani merupakan pemikiran orang kafir, karena tidak
mengakui wahyu.
d. Menerima filsafat yunani yang mengatakan bahwa karena manusia itu
ciptaan tuhan.kebijaksanaan manusia berarti pula kebijaksanaan yang
datangnya dari tuhan,mungkin akal tidak dapat mencapai kebenaran
yang sejati maka akal dibantu oleh wahyu.3[4]
51. 48
14. Coba anda jelaskan pengertian patristik menurut istilah?
Jawab:
Istilah patristik berasal dari kata latin pater atau bapa.yang artinya para
pemimpin gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas atau
golongan ahli fikir, dari golongan ahli fikir inilah menimbulkan sikap yang
beragam pemikirannya. mereka ada yang menolak filsafat yunani dan ada juga
yang menerimanya. Bagi mereka yang menolak,alasannya karena
beranggapan bahwa sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu firman
tuhan,dan tidak dibenarkan apabila mencari sumber kebenaran yang lain
seperti dari filsafat yunani.bagi mereka yang menerima sebagai alasannya
beranggapan bahwa walaupun sudah ada sumber kebenaran yaitu firman
tuhan, tetapi tidak ada jeleknya menggunakan filsafat yunani hanya diambil
metodosnya saja (tata cra berfikir).
15. Perbedaan pendapat tersebut berkelanjutan, sehinggaa orang-orang yang
menerima filsafat yunani menuduh orang kristen yang menolak filsafat yunani
menuduh orang kristen yang menolak filsafat yunani itu munafik, kemudian
orang yang dituduh munafik itu menyangkal, bahwa tuduhan tersebut
dianggap fitnah, dan mereka yang dituduh tersebut mengatakan bahwa
dirinyalah yang benar-benar hidup sejalan dengan tuhan.akibatnya, muncul
upaya untuk membela agama kristen, yaitu apoligis (pembela iman kristen)
dengan kesadarannya membela iman kristen, pertanyaannya tolong sebutkan 2
orang tersebut dan jelaskan pendapat masing masing orang tersebut?
Jawab:
Justinus Martir
Menrut pendapatnya, agama Kristen bukan agama baru karena
Kristen lebih tua dari filsafat yunani, selanjutnya dikatakan bahwa
filsafat yunani itu mengambil dari kitab yahudi. Pandangan ini
didasarkan bahwa kristus adalah logos. Dalam pengembangan
aspek logosnya ini orang-orang yunani (Socrates, plato dan lain-
52. 49
lain) kurang memahami apa yang terkandung dan memancar dari
logosnya, yaitu pencerahan sehingga orang-orang yunani dapat
dikatakan menyimpang dari ajaran murni.
Klemens (150-215)
Ia juga termasuk pembela Kristen,tetapi ia tidak membenci filsafat
yunani. Pokok-pokok pikirannya adalah sebagai berikut:
Ø Memberikan batasan-batasan terhadap ajaran Kristen untuk
mempertahankan diri dari otoritas filsafat yunani.
Ø Memerangi ajaran yang anti terhadap Kristen dengan
menggunakan filsafat yunani.
Ø Bagi orang Kristen, filsafat dapat dipakai untuk membela iman
Kristen, dan memikirkan secara mendalam.
16. Tolong jelaskan mengapa tertulianus menolak kehadiran filsafat yunani?
Jawab:
Ia menolak kehadiran filsafat yunani karena filsafat yunani dianggap tidak
perlu, ia berpendapat, bahwa wahyu tuhan sudahlah cukup. Tidak ada
hubungan antara teologi dengan filsafat, tidak ada hubungan yarussalem
(pusat agama) dengan yunani (pusat filsafat), tidak ada hubungan antara
gereja dengan akademi, tidak ada hubungan antara Kristen dengan penemuan
baru.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa, segala yang dikatakan para filosof yunani
dianggap tidak penting, apa yang dikatakan oleh para filosof yunani tentang
kebenaran pada hakikatnya sebagai kutipan dari kitab suci.akan tetapi karena
kebodohan filosof, kebenaran kitab suci itu dipalsukan.
17. Tolong jelaskan pengertian skolastik menurut istilah yang anda ketahui?
Jawab:
Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti
sekolah. Jadi skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah.
53. 50
perkataan skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad
pertengahan.
18. Ada beberapa pengertian dari corak khas skolastik coba anda jelaskan
pengertian tersebut?
Jawab:
- Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata
agama. Skolastik ini sebagai bagian dari kebudayaan abad pertengahan
relegius.
- Filsafat skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi atau
filsafat yang rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai
berpikir,sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik buruk. Dari rumusan
tersebut muncul istilah skolastik yahudi,skolastikarab dan dan lain-
lainnya.
- Filsafat skolastik adalah filsafat nasrani karena banyak dipengaruhi
oleh ajaran agama.
19. Masa skolastik terbagi menjadi tiga priode dan salah satu nya yakni
skolastik awal, berlangsung dari tahun 800-1200, pertahanyaannya coba
jelaskan abad” yang terjadi pada priode tersebut?
Jawab:
Pada abad ke-5 hingga ke-8 masehi pemikiran filsafat patristic mulai
merosot,terlebih lagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan abad kacau. Hal ini
disebabkan pada saat itu terjadi serangan terhadap romawi sehingga kerajaan
romawi beserta peradabannya ikut runtuh yang telah dibangun selama
berabad-abad. Pada abad ke-8 masehi, kekuasaan berada dibawah karel agung
(742-814) dapat memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik,
kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, termasuk kehidupan manusia serta
pemikiran filsafat yang semuanya menempakkan mulai adanya kebangkitan.
Kebangkitan inilah yang merupakan kecermerlangan abad pertengahan.
54. 51
Saat ini merupakan zaman baru bagi bangsa eropa. Hal ini ditandai dengan
skolastik yang didalamnya banyak diupayakan pengembangan ilmu
pengetahuan disekolah-sekolah. Pada mulanya skolastik ini timbul pertama
kalinya dibiara italia selatan dan sampai berpengaruh ke jerman dan belanda.
Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau artes liberals, meliputi
tata bahasa,retorika,dialektika (seni diskusi), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu
perbintangan,dan musik .diantara tokoh tokohnya adalah Aquinas (735-805),
Johannes Scotes Eriugena (815-870), Peter Lombard (1100-1160), John
Salisburry (1115-1180, Peter Abaelardus (1079-1180).
20. Ada beberapa factor mengapa masa skolastik mencapai pada
puncaknya,coba anda jelaskan pernyataan berikut?
Jawab:
Adanya pengaruh dari aristoteles, ibnu rusyd, ibnu sina. Sejak abad
ke-12 sehingga sampai abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu
pengetahuan yang luas.
Tahun 1200 didirikan unoversitasalmameter di prancis, universitas ini
merupakan gabunagan dari beberapa sekolah. almameter inilah
sebagai awal (embrio) berdinya universitas diparis, di Oxford, di Mont
Pellier, di Cambridge, dan lain-lainnya.
Berdiriya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena banyaknya
perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan sehingga member
dorongan yang kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada
abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh pada kehidupan kerohanian
dimana kebanyakan tokoh-tokohnya memegang peran dibidang filsafat
dan teologi. Seperti Albertus De Grote, Thomas Aquinas, Binaventura,
J.D. Scouts, William Ocham.
21. Jelaskan yang anda ketahui tentang sejarah filsafat modern barat?
Jawab:
55. 52
Sejarah filsafat modern barat, sebagaimana diungkapkan Hamersma (1983:3)
adalah buah dari bersemainya benih pemikiran di zaman abad pertengahan
dan memuncak pada renaissance. Ciri utama pemikiran modern dilambangkan
dengan “subjek” sebagai pusat pemikiran. Subjek yang dimaksud disini
adalah manusia. Manusia dianggap sebagai pusat dari segala sesuatu.
Manusia, dalam filsafat modern, memaknai dirinya tidak lagi sebagai orang
yang bersiarah di dunia (viator mundi), tetapi sebagai pribadi yang
menciptakan dunia (faber mundi).
22. Sebutkan serumpun yang ada dalam pemikiran descartes?
Jawab:
Baruch Spinoza, Gottfried Wilhelm Leibniz, dan Blaise Pascal.
23. Jelaskan ide-ide yang terdapat pada ide-ide tunggal (simple idea) dan
ide-ide jamak (complex idea)?
Jawab:
Ide yang peertama berhubungan langsung dengan pengalaman inderawi. Ide
yang kedua merupakan hubungan dari ide-ide yang pertama. Misalnya sebab,
akibat, relasi, syarat dan sebagainya hanya dapat diamati melalui kombinasi
ide-ide tunggal.
24. Apa yang terjadi selanjutnya setelah priode kant menutup zaman filsafat
budi?
Jawab:
Selanjutnya, filsafat memasuki zaman romantik dimana para filsuf Jerman
seperti Johann Gottlieb Fitche (1762-1814) dan Friedrich Wilhem Joseph von
Schelling mengembangkan filsafatnya dari pemikiran Kant. Bagi Fitche,
idealisme Kant tidak cukup konsekuen. Menurut Fitche bidang an sich filsafat
Kant, bidang dimana benda ada pada dirinya sendiri, sama sekali tidak ada.
Pada tahap pertama, ada pikiran yang disebut Fitche sebagai tesis. Pikiran
tidak dapat memikirkan dirinya sendiri. Maka dengan demikian dibutuhkan
objek di luar aku. Objek yang bukan aku ini disebut anti tesis. Jadi subjek
56. 53
yang berpikir dan objek dari pikiran adalah tesis dan anti tesis. Bertautnya
subjek dan objek merupakan proses sintesis.
25. Jelaskan kapan zaman kontemporer dimulai?
Jawab:
Zaman Kontemporer dimulai pada abad ke 20 hingga sekarang. Filsafat Barat
kontemporer memiliki sifat yang sangat heterogen. Hal ini disebabkan karena
profesionalisme yang semakin besar. Sebagian besar filsuf adalah spesialis di
bidang khusus, seperti matematika, fisika, sosiologi, dan ekonomi. Akan
tetapi bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan paling banyak
dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar
ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur
fundamental yang membentuk alam semesta.
26. Jelaskan Awal Mula dari Filsafat Islam!
Jawab:
Sejarah filsafat islam dimulai ketika Raja Iskandar Zulkarnain melakukan
ekspansi militer ke beberapa Negara dibenua Eropa dan Afrika dan termasuk
menguasai kota Iskandariah di Mesir.Selanjutnya budaya bangsa Yunani
tersebut mulai mengalami perpaduan dengan budaya baru bangsa Arab dan
kemudian di kenallah ilmu filsafat islam
27. Siapakah Tokoh Tokoh Dalam Filsafat Islam?
Jawab:
Tokoh – Tokoh Dalam filsafat islam ialah .Al –Kindi , Al – Farabi ,
Ibnu Rusyd , Ibnu Sina , Dan Al – Ghazali
28. Dari adaptasi manakah ilmu Filsafat islam Berkembang ?
Jawab:
Ilmu Filsafat islam berkembang pada adaptasi ilmu filsafat bangsaYunani
yang berasal dari benua Eropa . Timbulnya Filsafat Islam juga tidak jauh
berkaitan dengan perkembangan islam di eropa tersebut
57. 54
29. Dari manakah Para ilmuwan barat memperkenalkan Ilmu Filsafat?
Jawab:
Pada Saat Raja potolemeus di mesir membangun universitas iskandaria dan
dari situlah para ilmuwan barat memperkenalkan imu filsafat termasuk di
antaranya para Cendekiawan atau pemikir Dari Yunani
30. Apakah yang di bangun oleh Raja ptolomeur di kota Iskandariah dan
pada abad ke Berapa?
Jawab:
Di kota Iskandariah , Yakni sekitar abad Ke - 3 Masehi , Raja Ptolomeus di
mesir membangun Universitas Iskandaria.
31. Jelaskan Perkembangan Filsafat di kota Harran !
Jawab:
Penganut Budaya Falsafah Bangsa barat berkembang di kota Harran yang
terletak disebelah utama negeri Syiria atau yang saat itu di kenal dengan
sebutan syam . Kota Harran tersebut kemudian jatuh ketangan bangsa Arab
dan Selanjutnya menjadi lebih terbuka dengan Falsafah dan Kebudayaan
bangsa barat khususnya bangsa Yunani . Ilmu pengetahuan dan Falsafah saat
itu kemudian banyak di terjemahkan ke dalam bahasa Arab seehingga bangsa
Arab dapat dengan mudah mempelajarinya .
32. Apa saja Karya yang di hasilkan oleh Al-Kindi?
Jawab:
Al-Kindi Menghasilkan banyak Karya dalam bidang ilmu pengetahuan ,
seperti Aritmatika dan Music
33. Siapakah Penerjemah ilmu Filsafat yang Terkenal dari kalangan bangsa
Arab?
Jawab:
Penerjemah ilmu filsafat dari kalangan Bangsa Arab yang Terkenal yaitu
Tsabit bin Qurrah Qista bin Luca.
58. 55
34. Jelaskan Perkembagan Filsafat di Baghdad?
Jawab:
Bahdad mengalami perkembangan pesar . pusat studi Ilmu dan Filsafat
Berpindah dari Harran Ke Baghdad dan Selanjutnya para ahli yang menguasai
filsafat berpindah ke kota tersebut.
35. Siapakh Al Farabi Tersebut?
Jawab:
Al - Farabi atau Abu Nasir Muhammad bin Al - Farakh Al - Farabi Adalah
seorang tokoh ilmuwan sekaligus filsuf muslim yang berusaha memadukan
beberapa aliran filsafat .
36. Akal fikiran bekerja dengan di dasari oleh pengertian umum atau
Maj‟ahl kulliyah dan didalamnya tercakup hal-hal yang bersifat partial
atau disebut Juz‟iyah”. Dari Pendapat di atas , Siapakah Yan
berpendapat soal itu?
Jawab:
Yang berpendapat mengenai dia atas ialah Abu Wahid Muhammad bin Rusyd
atau yang di kenal dengan nama Ibnu Rusyd .
37. Ibnu sina terkenal sebagai Ilmuwan , dalam bidang Apakah beliau
terkenal?
Jawab:
Ibnu sina terkenal sebagai ilmuwan dalam bidang kedokteran , juga dikenal
sebagai seorang sosok filsuf muslim .
38. Tuliskan pendapat yang di kemukakan oleh Ibnu Sina!
Jawab:
Ibnu Sina berpendapat bahwa “Semua Intelenji atau akal berasal dari tuhan
dan segala hal yang menyangkut dasar semua ilmu juga berasal dari Tuhan”.
39. Apa saja Kitab hasil dari karangan AL-Ghazali yang Terkenal?
Jawab:
59. 56
Kitab hasil karangan Al-Ghazali yang Terkenal yaitu ihya ulum Ad-Din ,
Tahafut al-Falasifah dan Al-Munqidz min adh-Dhalal.
40. Dimakah tepatnya Al-Ghazali menjadi Guru besar?
Jawab:
Al-Ghazali menjadi guru besar di nudzamiyah , baghdad selama 4 Tahun.
41. Bagaimana perdebatan tentang Gambaran Akhirat Antara Al-Ghazali
dan Ibn Rusyd!
Jawab:
Ibn Rusyd juga menegaskan bahwa semua agama mengajarkan kepercayaan
terhadap kehidupan akhirat meski terdapat perbedaan mengenai bentuknya.
Yang jelas, kata Ibn Rusyd, kehidupan alam akhirat itu berbeda dengan
kehidupan alam dunia. . Kehidupan akhirat digambarkan lebih tinggi dari
kehidupan di dunia. Bagi orang awam, kehidupan alam akhirat tentu lebih
mudah ditangkap jika digambarkan secara jasmaniah, tidak secara rohaniah
42. Apakah Masalah Pokok perdebatan antar Al Ghazali dan Ibn Rusyd?
Jawab:
Dari perdebatan Al Ghazali dan Ibn Rusyd tentang tiga masalah pokok, yakni
qadimnya alam, gambaran akhirat, dan pengetahuan Tuhan.
43. Jelaskan Bagiaman Menurut Ibn Rusyd Tentang Qadimnya Alam?
Jawab:
Menurut Ibn Rusyd, paham tentang qadim-nya alam sesungguhnya tidak
bertentangan dengan al-Qur'an. Justru pandangan teolog, termasuk al-Ghazali,
yang mengatakan bahwa alam diciptakan dari ketiadaan (al-ijad min al-'adam
atau creatio ex nihilo) itu tidak memiliki dasar dalam al-Qur'an. Ibn Rusyd
selanjutnya mengutip beberapa ayat al-Qur'an yang menunjukkan
ajaranbahwa alam semesta diciptakan Tuhan bukan dari ketiadaan, melainkan
dari sesuatu yang telah ada.
60. 57
44. Apa Pandangan Ibn Rusyd tentang gambaran akhirat?
Jawab:
Ibn Rusyd sendiri berpandangan bahwa kehidupan di akhirat nanti bersifat
jasmani. Yang akan ada di akhirat adalah badan yang serupa dengan bentuk di
dunia ini. Dikatakan serupa karena badan yang ada di dunia ini sudah hancur
sehingga tidak mungkin datang kembali.
45. Apa pendapat Ibn Rusyd terhadap kesimpulan al-Ghazali mengenai
pandangan filsuf Muslim tentang pengetahuan Tuhan?
Jawab:
Menurut Ibn Rusyd, filsuf Muslim sejatinya tidak pernah mempersoalkan
apakah pengetahuan Tuhan bersifat perincian (juz'iyyat) atau umum
(kulliyyat) terhadap alam semesta.
46. Jelaskan Hakikat Filsafat Islam?
Jawab:
Filsafat Islam adalah corak filsafat yang dikembangkan filsuf-filsuf Muslim.
Jika dilacak latar belakang kemunculannya, dapat dikatakan bahwa filsafat
Islam sangat terkait dengan usaha sistematisasi teologi oleh kelompok
Mu'tazilah.
47. Sebutkan 3 ciri pokok Filsafat islam?
Jawab:
Pertama, para filsuf Muslim memiliki kesamaan dalam melihat kebenaran al-
Qur'an.
Kedua, para filsuf muslim percaya bahwa ada garis yang menghubungkan
Islam dengan filsafat Yunani, Diyakini bahwa wahyu Islam merupakan
kelanjutan dari alam pikiran Yunani.
Ketiga, filsafat Islam sebagaimana filsafat Yunani juga bertujuan memperoleh
pengetahuan dalam rangka hikmah (mendapatkan kearifan).
Tiga karakter tersebut menunjukkan bahwa para filsuf Muslim dalam aktivitas
intelektualnya selalu merujuk pada pokok-pokok ajaran Islam.
61. 58
48. Sebutkan serangan Ibn Taymiyah terhadap filsafat yang terangkum
dalam karyanya dan apa yang dia kritik?
Jawab:
Karya Yang di rangkum Ibn Taymiyah adalah Al-'Aql wa al-Naql (Akal dan
Tradisi) dan Al-Radd ala al-Manthiqiyyin (Bantahan untuk Para Ahli Logika)
. Karya pertama ditujukan untuk mengkritik filsafat Ibn Rusyd. Sementara
karya kedua mengkritik dasar-dasar logika Aristoteles
49. Kapan Kebangkitan Hanbalisme?
Jawab:
Kebangkitan Hanbalisme yang disemai dua tokoh yang mencapai puncaknya
pada kelahiran gerakan Wahhabiyah yang didirikan oleh Muhammad bin 'Abd
al-Wahhab (w. 1792). Aliran Wahhabiyah ini selanjutnya berkembang
menjadi mazhab resmi Dinasti Sa'udi di Najd dan Hijaz. Dua tokoh Tersebut
yaitu Ibn Taymiyah dan Ibn Qayyim al-Jauziyah
50. Sebutkan Filsuf Muslim yang ada di belahan Barat Dan Timur !
Jawab:
- Filsuf Muslim yang ada di belahan barat adalah Ibn Bajjah (w. 533 H/1138
M), Ibn Tufail (w. 581 H/1185M), dan Ibn Rusyd (w. 595 H/1198 M).
- Filsuf Muslim yang ada di belahan timur adalah al-Kindi (w. 260 H/873 M),
al-Razi (w. 313 H/925 M), al-Farabi (w.339 H/950 M), filsuf kelompok
Ikhwan al-Safa (abad ke-4 Hijriah), Ibn Maskawaih (w. 421 H/1030 M), dan
Ibnu Sina (w. 428 H/1036 M).