PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Paradigma pembelajaran pai
1. 11
PARADIGMA PEMBELAJARAN PAIPARADIGMA PEMBELAJARAN PAI
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADOBALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO
TAHUN 201TAHUN 20133
GPAI SD KOTA MANADOGPAI SD KOTA MANADO
O l e h :O l e h :
RUSLIRUSLI , M.Si., M.Si.
3. 1. Tidak ada mata pelajaran yang
membosankan …………………
Yang ada adalah ……………....
guru yang membosankan !!!!!!!!
Mengapa …… ???
4. PROBLEM BELAJAR
KESENJANGAN UP-GRADE
KETIMPANGAN OTAK
1.ASUMSI YANG SALAH
SETIAP ORANG TAHU CARA BELAJAR
SETIAP ORG BELAJAR DG KECEPATAN YG SAMA
SETIAP ORG BELAJAR DG CARA YG SAMA
2. FAKTA YANG SALAH
8. 2. Tidak ada siswa yang bodoh . . . .
Yang ada adalah …………… guru
“belum / tidak bisa mengajar”….!!!
Mengapa ???
9. FAKTA ……………………………
1. Banyak pembelajaran yang gagal (tidak sukses)
2. Siswa kecewa – guru kecewa dan “lemes”….
3. Banyak guru yang mencari-cari kesalahan di
luar dirinya, bahkan ada yang menuding para
siswa sebagai penyebabnya
4. Banyak guru yang secara sadar telah mencap
atau mengelompokkan siswanya dalam
kategori: cerdas – cukup – kurang cerdas
(bodoh)
5. Padahal …………………….
10. FUNGSI
OTAK
OTAK KANAN
KREATIVITAS
KONSEPTUAL
SENI / MUSIK
GAMBAR / WARNA
EMOSI
BENTUK
IMAJINASI
MELAMUN
INGATAN
JANGKA
PANJANG
OTAK KIRI
TULISAN
BAHASA
ANGKA
ANALISA
LOGIKA
URUTAN
HITUNGAN
INGATAN
JANGKA PENDEK DIHUBUNGKAN
JUTAAN DENDRIT
14. Mengapa Pembelajaran Harus Menyenangkan ?
1. Karena Kecerdasan seseorang akan berkembang bila ia
merasa aman secara fisik dan emosional.
2. Perasaan menentukan kualitas dan juga kuantitas belajar
seseorang.
3. Perasaan positif akan mempercepat belajar, dan
sebaliknya perasaan negatif akan menghalanginya.
4. Kapasitas syaraf untuk berpikir mengecil bila otak
menerima ancaman,.
5. Belajar yang menyenangkan, santai, dan menarik hati
akan lebih berhasil dibanding belajar yang penuh
tekanan, menyakitkan, dan bersuasana muram.
15. Emosi positif dapat memainkan
peranan penting dalam peningkatan
pembelajaran
Bagaimana Emosi Berpengaruh Secara
Positif Terhadap Pembelajaran?
Apa pun yang Anda lakukan yang
melibatkan emosi positif siswa akan
berpengaruh kepada peningkatan motivasi
dan minat mereka secara alami. Di mana
peningkatan tersebut mempengaruhi sistem
untuk menghasilkan ingatan yang lebih kuat.
16. LEARNING IS MOST EFFECTIVE WHEN IT’S FUN
PETER KLINE : THE EVERYDAY GENIUS
BANGKITNYA MINAT
KETERLIBATAN PENUH
TERCIPTANYA MAKNA
MENGESANKAN, (TIDAK
KERING DAN MONOTON TAPI
SEGAR) MAKA BERMAKNA
BERMINAT
TERLIBAT PEMAHAMAN
BERKESAN
BANGKITNYA MINAT
KETERLIBATAN PENUH
TERCIPTANYA MAKNA
MENGESANKAN, (TIDAK
KERING DAN MONOTON TAPI
SEGAR) MAKA BERMAKNA
BERMINAT
TERLIBAT PEMAHAMAN
BERKESAN
TIDAK MENEKAN
TIDAK MENGANCAM
TIDAK MEMPERDAYA
TIDAK MENEKAN
TIDAK MENGANCAM
TIDAK MEMPERDAYA
17. BOBY DePORTER
QUANTUM LEARNING
EMOSI
POSITIF
EMOSI
POSITIF
OTAK BEKERJA
SECARA
OPTIMAL
KECERIAAN - JOY
KETERTARIKAN - INTEREST
KEPUASAAN - CONTENTMENT
CINTA - LOVE
MUSIK - MUSIC
KECERIAAN - JOY
KETERTARIKAN - INTEREST
KEPUASAAN - CONTENTMENT
CINTA - LOVE
MUSIK - MUSIC
18. HANYA DUDUK DAN
MENDENGAR = INGAT 10%
MENCATAT = INGAT 30-40 %
(kalau dibaca lagi)
BELAJAR AKAN LEBIH
BERMANFAAT JIKA DIAJARKAN
KEPADA ORANG LAIN
{REPETITION IS VERY HELPFUL IN MOVING INFORMATION
FROM STM INTO LTM, DAVE ELLIS:BECOMING A MASTER
STUDENT}
TERLIBAT – KONSENTRASI
98-99%, TIDAK PUNYA
KESEMPATAN MELAMUN
BERGEMBIRA
BELAJAR BERBASIS GERAKAN
BY
TDW LIFE REVOLUTION
{ACTION IS GREAT MEMORY
ENHANCER}
{WHEN YOU ARE RELAXED, YOU ABSORB NEW
INFORMATION MORE QUECKLY AND RECALL IT
WITH GREATER ACCURACY
19. Mengapa Ada Siswa Yang Tidak Cerdas?
• Kecerdasan seseorang tergantung
bagaimana ia menerima dan mengolah
informasi sesuai dengan tipenya.
• Orang akan tampak 'bodoh' bila strategi
pembelajaran yang digunakan guru tidak
mengakomodasi tipe yang dimilikinya.
21. Argumen Pertama
What I hear, I forget
What I see, I remember
What I do, I understand
Confucius
22. Argumen Kedua
1. What I hear, I forget
2. What I hear and see, I remember a little
3. What I hear, see, and ask questions about,
or discuss with someone else, I begin to
understand
4. What I hear, see, discuss, and do, I acquire
knowledge and skill
5. What I teach to another, I master
Why?
People talk = 100-200 words per minute
People listen = 50-100 words perminute
23. Argumen Ketiga
Types of Learners
Visual learners = see
Auditory learners = hear
Kinesthetic learners = involve
Dengan ketiganya:
22 dari 30 siswa dapat belajar
dengan efektif 8 siswa lebih
menyenangi salah satunya.
“Teaching has to be multi-sensory
and filled with variety”
24. Argumen Keempat
Why act ive?
Otak mirip komputer, perlu ‘on’.
Otak mempunyai software;
# Perlu save data.
# Perlu folder,
# Perlu sistem panggil.
25. Pemamfatan kesempatan Pembelajaran
Dalam Proses Perubahan
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Lebih memamfaatkan
SiswaGuru
Kurang memamfaatkan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
26. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN PAI
1. Mengembangkan fitrah bertuhan
2. Terpadu (integral): integrasi dan interkoneksi
3. Seimbang: antar dimensi dan antar kecerdasan
4. Berorientasi ke masa depan (siswa)
5. Memperhatikan kondisi dan kemampuan siswa
6. Berlangsung sepanjang hayat
7. Adanya keteladanan/uswah
8. Membangun motivasi
9. Dinamis: mengikuti perkembangan ilmu – siap berubah
ke arah yang lebih baik
29. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PAI
1. Multi dimensi
a. Dimensi iman – ilmu – amal
b. Dimensi duniawi – ukhrawi
2. Mencakup semua ranah: kognitif – afektif –
psikomotorik
3. Multi kecerdasan: spiritual – emosional –
intelektual/ rasional
4. Internalisasi nilai membentuk sikap
32. LATAR BELAKANG PENERAPAN PAKEM
• UU no 20 tahun 2003 mewajibkan setiap Pendidik
untuk mengembangkan pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
• Pembelajaran model PAKEM akan memberikan
motivasi yang kuat kepada siswa untuk belajar.
• Pembelajaran PAKEM mencegah/mengurangi
kebosanan dan kejenuhan dalam pembelajaran.
• Membantu mempercepat pemahaman dan
memperkuat daya ingat siswa.
33. DISKUSIKAN :
1. Apa saja kendala penerapan
PAKEM dalam pembelajaran ?
Kemukakan solusinya!
2. Bagaimana makna mengajar
dalam perspektif PAKEM?
Jelaskan dan beri contoh!
3. Bagaimana seharusnya suasana
dan bentuk KBM dalam PAKEM?
34. KUMPULAN METODE
PEMBELAJARAN
Metode-metode pembelajaran seperti
yang ditampilkan dalam tabel di bawah
ini, biasa digunakan dalam pelatihan
atau kegiatan pendampingan kelompok
belajar mandiri (KBM) Tetapi, metode-
metode sebenarnya juga bisa
dimodifikasi dan digunakan untuk
kegiatan KBMD, bukan hanya untuk
kegiatan MDS saja.
35. Nama Metode
Pembelajaran
Rana Pembelajaran
Pengetahuan
(P), kognitif
Sikap-nilai
(S), afektif
Keterampilan
(K),
psikomotorik
Diskusi kelas √
Curah pendapat √
Diskusi kelompok √
Ceramah √
Penugasan √
Bermain Peran √
Drama/sandiwara √
Simulasi √
Studi Kasus √
37. METODE CERAMAH
• Metode ceramah yang dimaksud disini adalah
ceramah dengan kombinasi metode yang bervariasi.
Mengapa disebut demikian, sebab ceramah
dilakukan dengan ditujukan sebagai pemicu
terjadinya kegiatan yang partisipatif (curah
pendapat, diskusi, pleno, penugasan, studi kasus,
dll). Selain itu, ceramah yang dimaksud disini adalah
ceramah yang cenderung interaktif, yaitu melibatkan
peserta melalui adanya tanggapan balik atau
perbandingan dengan pendapat dan pengalaman
peserta. Media pendukung yang digunakan, seperti
bahan serahan (handouts), transparansi yang
ditayangkan dengan OHP, bahan presentasi yang
ditayangkan dengan LCD, tulisan-tulisan di kartu
metaplan dan/kertas plano, dll.
38. DISKUSI UMUM (DISKUSI
KELAS)
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar
gagasan, pemikiran, informasi/
pengalaman diantara peserta, sehingga
dicapai esepakatan pokok-pokok
pikiran(gagasan, kesimpulan). Untuk
mencapai kesepakatan tersebut, para
peserta dapat saling beradu argumentasi
untuk meyakinkan peserta lainnya.
Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian
ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi
biasanya
digunakan sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari penerapan berbagai
metode
lainnya, seperti: penjelasan (ceramah),
curah pendapat, diskusi kelompok,
39. CURAH PENDAPAT
(BRAINSTORMING)
Metode curah pendapat adalah suatu
bentuk diskusi dalam rangka menghimpun
gagasan, pendapat, informasi,
pengetahuan, pengalaman, dari semua
peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana
gagasan dari seseorang dapat ditanggapi
(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak
disepakati) oleh peserta lain, pada
penggunaan metode curah pendapat
pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi.
Tujuan curah pendapat adalah untuk
membuat kompilasi (kumpulan) pendapat,
informasi, pengalaman semua peserta yang
sama atau berbeda. Hasilnya kemudian
dijadikan peta informasi, peta pengalaman,
atau peta gagasan (mindmap) untuk
menjadi pembelajaran bersama.
40. DISKUSI KELOMPOK
Sama seperti diskusi, diskusi kelompok adalah
pembahasan suatu topik dengan cara tukar
pikiran antara dua orang atau lebih, dalam
kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ini dapat
membangun suasana saling menghargai
perbedaan pendapat dan juga meningkatkan
partisipasi peserta yang masih belum banyak
berbicara dalam diskusi yang lebih luas. Tujuan
penggunaan metode ini adalah mengembangkan
kesamaan pendapat atau kesepakatan atau
mencari suatu rumusan terbaik
mengenai suatu persoalan.Setelah diskusi
kelompok, proses dilanjutkan dengan diskusi
pleno. Pleno adalah istilah yang digunakan untuk
diskusi kelas atau diskusi umum yang
merupakan lanjutan dari diskusi kelompok yang
dimulai dengan pemaparan hasil diskusi
kelompok.
41. BERMAIN PERAN (ROLE-
PLAY)Bermain peran pada prinsipnya
merupakan metode untuk ‘menghadirkan’
peranperan
yang ada dalam dunia nyata ke dalam
suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam
kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan
sebagai bahan refleksi agar peserta
memberikan penilaian terhadap .
Misalnya: menilai keunggulan maupun
kelemahan masing-masing peran tersebut,
dan kemudian memberikan saran/alternatif
pendapat bagi pengembangan peran-
peran tersebut. Metode ini lebih
menekankan terhadap masalah yang
diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan bukan
pada kemampuan pemain dalam
melakukan permainan peran.
42. SIMULASI
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk
mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan mental
maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang
nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan
untuk melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya.
Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang siswa
sekolah penerbangan melakukan simulasi penerbangan terlebih
dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yangdihadapi dalam
simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan
yang sebenarnya (replikasi kenyataan).Contoh lainnya, dalam
sebuah pelatihan fasilitasi, seorang peserta melakukan simulasi
suatu metode belajar seakan-akan tengah melakukannya bersama
kelompok dampingannya. Pendamping lainnya berperan sebagai
kelompok dampingan yang benar-benar akan ditemui dalam
keseharian peserta (ibu tani, bapak tani, pengurus kelompok, dsb.).
Dalam contoh yang kedua, metode ini memang mirip dengan
bermain peran. Tetapi dalam simulasi, peserta lebih banyak
berperan sebagai dirinya sendiri saat melakukan suatu
kegiatan/tugas yang benar-benar akan dilakukannya.
43. SANDIWARA
Metode sandiwara seperti memindahkan
‘sepenggal cerita’ yang menyerupai kisah
nyata atau situasi sehari-hari ke dalam
pertunjukkan. Penggunaan metode ini
ditujukan untuk mengembangkan diskusi dan
analisa peristiwa (kasus). Tujuannya adalah
sebagai media untuk memperlihatkan
berbagai permasalahan pada suatu tema
(topik) sebagai bahan refleksi dan analisis
solusi penyelesaian masalah. Dengan begitu,
rana penyadaran dan peningkatan
kemampuan analisis dikombinasikan secara
seimbang.
44. DEMONSTRASI
Demonstrasi adalah metode yang digunakan
untuk membelajarkan peserta dengan cara
menceritakan dan memperagakan suatu
langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang
diperagakan kepada peserta. Karena itu,
demonstrasi dapat dibagi menjadi dua
tujuan: demonstrasi proses untuk
memahami langkah demi langkah; dan
demonstrasi hasil untuk memperlihatkan
atau memperagakan hasil dari sebuah
proses.Biasanya, setelah demonstrasi
dilanjutkan dengan praktek oleh peserta
sendiri. Sebagai hasil, peserta akan
memperoleh pengalaman belajar langsung
setelah melihat, melakukan, dan merasakan
sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang
dikombinasikan dengan praktek adalah
membuat perubahan pada rana
keterampilan.
45. PRAKTEK LAPANGAN
Metode praktik lapangan bertujuan
untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan peserta dalam
mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya.
Kegiatan ini dilakukan di ‘lapangan’,
yang bisa berarti di tempat kerja,
maupun di masyarakat. Keunggulan
dari metode ini adalah pengalaman
nyata yang diperoleh bisa langsung
dirasakan oleh peserta, sehingga
dapat memicu kemampuan peserta
dalam mengembangkan
kemampuannya. Sifat metode
praktek adalah pengembangan
keterampilan.
46. PERMAINAN (GAMES)
Permainan (games), populer dengan berbagai
sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau
penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker
adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam
proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan
fikiran atau fisik peserta. Permainan juga
dimaksudkan untuk membangun suasana belajar
yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.
Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi
santai (sersan). Permainan digunakan untuk
penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari
kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi
riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar
dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam
suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang
sulit atau berat.Sebaiknya permainan digunakan
sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya
untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan.
Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu ‘aksi’
atau kejadian yang dialami sendiri oleh peserta,
kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi
hikmah yang mendalam (prinsip, nilai, atau pelajaran-
pelajaran). Wilayah perubahan yang dipengaruhi
adalah rana sikap-nilai.
47. Setiap metode pembelajaran di atas,
memiliki satu ‘rana pembelajaran’ yang
paling menonjol meskipun juga
mengandung rana pembelajaran lainnya.
Rana pembelajaran tersebut ada 3, yaitu:
Rana kognitif atau rana perubahan
pengetahuan (P); Rana afektif atau rana
perubahan sikap-perilaku (S) ; dan Rana
psikomotorik atau rana
perubahan/peningkatan keterampilan (K).
49. Quantum Learning
(asumsi)
Suggestology (sugesti mempengaruhi hasil belajar): *
* nyaman
* partispasi
* musik
* poster-poster
* well trained teacher
Accelerated Learning (belajar cepat dengan upaya
normal)
* gembira,
* hiburan,
* permainan,
* warna-warni,
* berfikir positif,
* bugar dan sehat emosi
Neuro-linguistik (bahasa yang positif merangsang otak)
50. KONSEP MIND MAPPING
• Mulai dengan tema utama ada di tengah, buat dari
kata kunci dan beri gambar dan warna yang dapat
memperkuat koneksi.
• Kemudian buatlah cabang-cabang utama untuk
setiap sub tema, dengan menggunakan kata kunci
serta gambar dan warna yang dapat memperkuat
koneksi.
• Digunakan single words untuk setiap kata kunci dari
sebuah konsep
• Jika memungkinkan buat hubungan imajinatif dari
keseluruhan mind-map
• Setiap cabang yang dibuat harus saling
berhubungan, hal ini digunakan untuk memastikan
bahwa mind-map yang dibuat memiliki struktur dasar
sesuai konsep
• Gunakan kreativitas, biarkan pikiran kita sebebasnya.
51. READ, WRITE AND SONGREAD, WRITE AND SONG
R.Harby, 2012R.Harby, 2012
• Langkah-langkah :
1.Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.Menyajikan materi sebagai pengantar
3.Guru memberikan potongan karton secara acak kpd
siswa, yang sudah dirancang dgn materi,
4.Siswa disuruh membuat lingkaran,
5.Siswa berjejer menurut jenis gambar yg ada pada
potongan karton,
6.Siswa mengurutkan huruf yg ada dibelakang gambar
52. 6. Siswa membacakan huruf-huruf menurut aturan,
7. Siswa berkeliling lingkaran sambil menyanyi , di selingi
kata-kata stop, maka siswa menuliskan huruf yg
dipegang pada lembaran yang terdapat pada lantai.
8. Siswa mengangkat karton Dan melafadzkan bunyi
huruf yang ditulis secara bergantian,
9. Siswa mencari pasangan sesuai instruksi
guru/instruktur,
10.Siswa membacakan tulisan yang ada pada karton
sesuai pasangan.
READ, WRITE AND SONGREAD, WRITE AND SONG
R.Harby, 2012R.Harby, 2012
53. ARROW QUESTIONSARROW QUESTIONS
R.Harby, 2012R.Harby, 2012
• Langkah-langkah :
1.Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
2.Menyajikan materi sebagai pengantar,
3.Siswa dikelompok menjadi 4 atau 5 kelompok,
4.Siswa di tugaskan untuk membaca materi yg
dibahas serta membuat kesimpulan.
5.Guru menuliskan pertanyaan berdasarkan
materi yang dibaca siswa pada selembar kertas
yg ber gambar anak panah,
54. ARROW QUESTIONSARROW QUESTIONS
R.Harby, 2012R.Harby, 2012
6. Siswa membuat lingkaran dan berkeliling sambil menyanyi.
7. Lembaran berisikan soal diletakkan ditengah- tengah lingkaran,
8. Siswa bernyanyi di selingi kata-kata stop, untuk yang pertama dari
guru /instruktur ,.maka siswa berhenti, sehingga siapa yang tepat
pada kepala anak panah, dialah akan menjawab pertanyaan sesuai
urutan nomor soal.
9. Untuk kata-kata stop yang seterusnya dari siswa yang menjawab
soal dengan syarat dia berdiri pada bagian kaki anak panah serta
membelakanginya
10. Siswa diberi kesempatan merubah arah anak panah sebelum
mengatakan stop.
11. Guru memperhatikan jawaban yang perlu di perjelas.
55. STUDENT TALKING
R. Harby 2013
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;
2. Guru mengelompokkan siswa beberapa kelompok.
3. Guru menampilkan Gambar dilayar, sesuai
pembahasan
4. Tiap kelompok memberikan pendapat
5. Guru memberikan nomor undian penentuan
pembahasan kelompok
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil ..
7. Kelompok lain memberikan tanggapan atau
pertanyaan
8. Siswa membuat kesimpulan dgn arahan guru
56. WATCHING FILMS
R.Harby 2013
1. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai
2. Mengelompokkan siswa,
3. Memutarkan film
4. Setiap kelompok membuat catatan,
5. Presentasi masing-masing kelompok
6. Membuat kesimpulan
57. THE RECORDING
R.Harby 2013
1. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai.
2. Siswa mendengarkan rekaman bacaan
ayat Al-Qur’an/nyanyian/fuisi dsb.
3. Siswa dikelompokkan sesuai dgn
pembahasan
4. Setiap kelompok membuat catatan sesuai
pembahasan,
5. Presentasi kelompok sesuai pembahasan
6. Kesimpulan
58. READING POCUSS
R.Harby 2013
1. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai.
2. Siswa membaca materi sesuai
pembahasan, dengan bergantian..
3. Siswa dikelompokkan sesuai dengan
pembahasan,
4. Siswa mendikusikan bacaan dlm
kelompok masing-masing.
5. Setiap kelompok mempresentasikan...
6. Membuat kesimpulan
59. CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN
DENGAN KD
Langkah-langkah :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran
2. Guru menempelkan gambar di papan atau
ditayangkan melalui OHP
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
pada siswa untuk memperhatikan / menganalisis
gambar
60. 4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil
diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada
kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan
hasil diskusinya
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru
mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang
ingin dicapai
7. Kesimpulan
CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN
DENGAN KD
61. Langkah-langkah :
1.Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.Menyajikan materi sebagai pengantar
3.Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar
kegiatan berkaitan dengan materi
4.Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis
5.Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar
tersebut
6.Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai
menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai
7.Kesimpulan/rangkuman
62. (KEPALA BERNOMOR)(KEPALA BERNOMOR)
(SPENCER KAGAN, 1992)(SPENCER KAGAN, 1992)
Langkah-langkah :
1.Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor
2.Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya
3.Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan
tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui
jawabannya
4.Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang
dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5.Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor
yang lain
6.Kesimpulan
63. (DANSEREAU CS., 1985)(DANSEREAU CS., 1985)
Langkah-langkah :
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca
dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar
Skrip kooperatif :
metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan
bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari
materi yang dipelajari
64. 4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam
ringkasannya.
Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok
yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan
materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar
menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti
diatas.
6. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7. Penutup
65. (MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)(MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)
Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap
tugas yang berangkai
Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua
mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan
dan seterusnya.
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa
disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa
siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa
dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan
hasil kerja sama mereka
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Kesimpulan
66. TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI
Langkah-langkah :
1.Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku,
dll)
2.Guru menyajikan pelajaran
3.Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah
mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai
semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.Memberi evaluasi
6.Kesimpulan
67. (ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND
SNAPP, 1978)
Langkah-langkah :
1.Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
5.Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.Guru memberi evaluasi
8.Penutup
68. (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)
Langkah-langkah :
1.Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan
menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah yang dipilih.
2.Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis,
pemecahan masalah.
69. (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)
Langkah-langkah :
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan
membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-
proses yang mereka gunakan
70. Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan
dua orang
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi
yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil
membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga
kelompok lainnya
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil
wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa
sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum
dipahami siswa
7. Kesimpulan/penutup
71. Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi
oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif
jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau
guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau
untuk menemukan alternatif jawaban
72. (MENCARI PASANGAN)Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal
dan bagian lainnya kartu jawaban
2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya (soal jawaban)
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya
7. Demikian seterusnya
8. Kesimpulan/penutup
73. Langkah-langkah :
1.Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin
dicapai
2.Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan
yang disampaikan guru
3.Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya
(kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran
masing-masing
4.Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok
mengemukakan hasil diskusinya
5.Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan
pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah
materi yang belum diungkapkan para siswa
6.Guru memberi kesimpulan
7.Penutup
74. Langkah-langkah :
1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang
lainnya kontra
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan
oleh kedua kelompok diatas
3. Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota
kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh
kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa
bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide
dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa
membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin
dicapai.
75. Langkah-langkah :
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu
beberapa hari sebelum KBM
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan
6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati
skenario yang sedang diperagakan
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar
kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok.
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup
76. Langkah-2 :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas
kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok
mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari
kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada
secara kooperatif yang bersifat penemuan
5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan
hasil pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi
kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup
77. Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari materi.
3. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, siswa menutup bukunya.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa,
setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5. Guru memberikan kesimpulan
6. Evaluasi
7. Penutup
78. Langkah-langkah :
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa
menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri
pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas
dengan pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu
pasangan yang lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian
pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari
kepastian jawaban mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan
kemudian dibagikan kepada pasangan semula.
79. Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-
masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada temannya
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut secara bergantian
7. Evaluasi
8. Penutup
80. Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada
siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep.
4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6. Penutup
Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan
peserta lainnya
81. Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak
sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai
dengan selera masing-masing siswa
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di
dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung
didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (√) dan salan diisi
tanda silang (x)
6. Siswa yang sudah mendapat tanda √ vertikal atau horisontal,
atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang
diperoleh
8. Penutup
82. (Khusus materi yang memerlukan peragaan atau
percobaan misalnya Gussen)
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan.
5. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman
siswa didemontrasikan.
7. Guru membuat kesimpulan.
83. (PENGAJARAN LANGSUNG)(PENGAJARAN LANGSUNG)
(ROSENSHINA & STEVENS, 1986)(ROSENSHINA & STEVENS, 1986)
Langkah-langkah :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk
mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah
84. KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULISKOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS
(STEVEN & SLAVIN, 1995)(STEVEN & SLAVIN, 1995)
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang
secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan
ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping
dan ditulis pada lembar kertas
4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama
6. Penutup
85. OLEH SPENCER KAGANOLEH SPENCER KAGAN
Langkah-langkah :
1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap
keluar
2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama,
menghadap ke dalam
3. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi
informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan
dalam waktu yang bersamaan
4. Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara
siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah
searah jarum jam.
5. Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi
informasi. Demikian seterusnya
“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan,
dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”
86. MEDIA :
Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-
kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada
kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau
istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan
ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga.
Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau
materi ± 45 menit.
2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan
kelas
3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm
yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa
yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5x2 cm yang
isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan
87. 4. Sementara siswa membawa kartu 10x10
cm membacakan kata-kata yang tertulis
didalamnya sementara pasangannya
menebak apa yang dimaksud dalam kartu
10x10 cm. jawaban tepat bila sesuai
dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi
atau telinga.
5. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang
tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh
duduk. Bila belum tepat pada waktu yang
telah ditetapkan boleh mengarahkan
dengan kata-kata lain asal jangan langsung
memberi jawabannya.
6. Dan seterusnya
88. CONTOH KARTU
Perusahaan ini tanggung-jawabnya
tidak terbatas
Dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasinya tidak resmi
Bila untung dimiliki,diambil sendiri
NAH … SIAPA … AKU ?
JAWABNYA : PERUSAHAAN
PERSEORANGAN
89. KATA KONSEP
Penjajahan UU Kep/stb NO 91
Tahun 1992
Penderitaan Asas Demokrasi
Kemiskinan Ekonomi Rakyat
Solidaritas Alat Distribusi
Organisasi Koperasi Asas Pancasila
Aria Wirya Atmaja UUD 1995 Pasal 23
Bank Penolong & tabungan UU No 12 Tahun 1997
Koperasi Simpan Pinjam UU No 25 Tahun 1992
Budi Utomo
Serikat Dagang Islam Koperasi Konsumsi
90. Lanjutan
Tugas :
a. Buatlah sekurang-kurangnya lima kalimat
menurut pendapatmu sendiri. Secara ringkas
harus mencangkup paling sedikit 4 kata dari
daftar diatas dan setiap kata dapat dipakai
berulang-ulang
b. Kerja kelompok
Diskusikanlah kalimat-kalimat anda apabila
kalimat anda sudah benar
c. Hasil diskusi kelompok. Didiskusikan
kembali untuk mendapatkan Kesimpulan
91. MEDIA :
* Buat kotak sesuai keperluan
* Buat soal sesuai TPK
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi sesuai
kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai
contoh
3. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir
huruf dalam kotak sesuai jawaban
4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak
92. Lanjutan
CONTOH :
T Y E N I O K N
R A U A N K U O
A B A R T E R M
N A N I R R S I
S D G I I T G N
A O N L S A I A
K L A A I S R L
S A C E K B O S
I R I N G G I T
93. CONTOH SOAL
1. Sebelum mengenal uang orang melakukan pertukaran
dengan cara …….
2. ……. Digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
3. Uang ……. Saat ini banyak di palsukan
4. Nilai bahan pembuatan uang disebut …….
5. Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang
atau jasa disebut nilai …….
6. Nilai perbandingan uang dalam negara dengan mata uang
asing disebut …….
7. Nilai yang tertulis pada mata uang disebut nilai …….
8. Dorongan seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual
beli disebut motif …….
9. Perintah tertulis dari seseorang yang mempunyai rek. ke
bank untuk membayar sejumlah uang disebut …….
94. MEDIA :
1. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai
2. Buat jawaban yang diacak hurufnya
Langkah-langkah :
1. Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang
ingin dicapai
2. Membagikan lembar kerja sesuai contoh
95. Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan
kata kunci (jawaban) dari pertanyaan kolom A.
A
1. Sebelum mengenal uang orang
melakukan pertukaran dengan cara …
2. ... digunakan sebagai alat pembayaran
yang sah
3. Uang ... saat ini banyak dipalsukan
4. Nilai bahan pembuatan uang disebut
nilai ...
5. Kemampuan uang untuk ditukar dengan
sejumlah barang atau jasa disebut nilai ...
6. Nilai perbandingan uang dalam negeri
dengan mata uang asing disebut ...
7. Nilai yang tertulis pada uang disebut
nilai ...
8. dorongan seseorang menyimpan uang
untuk keperluan jual beli disebut ...
9. perintah tertulis dari seseorang yang
mempunyai rekening di bank untuk
membayar sejumlah uang disebut ...
B
1. TARREB ..................................
2. GANU .....................................
3. TRASEK .................................
4. KISTRINI ................................
5. LIRI .........................................
6. SRUK .....................................
7. MINALON ...............................
8. SAKSITRAN ...........................
.
9. KEC ........................................
96. MEDIA :
1. Kartu ukuran ± 10x15 cm sejumlah
peserta tiap kartu berisi sub materi
(yang berbeda dengan kartu yang
lainnya, materi sesuai dengan TPK
2. Kartu contoh sejumlah siswa
3. CONTOH Kartu :
NAMA SISWA :
SUB MATERI :
NAMA YANG DIBERI
1.
2
3.
4. dst.
97. Langkah-langkah :
1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
2. Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
3. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi
masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih
kurang 5 menit
4. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk
saling menginformasi. Tiap siswa harus mencatat nama
pasangannya pada kartu contoh.
5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling
memberi dan menerima materi masing-masing (take and give).
6. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan berikan siswa
pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya (kartu orang
lain).
7. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
8. Kesimpulan
Lanjutan
98. Langkah-langkah :
● Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai.
• Guru menyajikan materi secukupnya.
• Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4
orang secara heterogen.
• Guru Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi
yang disajikan.
• Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat
dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap
kalimat.
• Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara
pleno yang dipandu oleh Guru.
• Kesimpulan.
99. Media : Siapkan blangko isian berupa paragraf
yang kalimatnya belum lengkap
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh
membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya
3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara
heterogen
4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang
kalimatnya belum lengkap (lihat contoh).
5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci
jawaban yang tersedia.
6. Siswa berdiskusi secara berkelompok
7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah
diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti / hapal
8. Kesimpulan
100. Langkah-langkah :
1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative
learning / CL)
2. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik.
Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
3. Bila telah selesai bicara kopon yang dipegang siswa
diserahkan. Setiap bebicara satu kupon.
4. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang
masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
5. Dan seterusnya
Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan
keterampilan sosial, untuk menghindari siswa
mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama
sekali
101. BEKERJA BERPASANGAN
Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa.
Setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu
akan membantu melatih
• PELATIH MENGECEK
Apabila patner benar pelatih memberi kupon
• BERTUKAR PERAN
Seluruh patner bertukar peran dan mengurangi langkah 1 – 3
• PASANGAN MENGECEK
Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan
jawaban
• PENEGASAN GURU
Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep
102. Maksudnya agar masing-masing anggota
kelompok mendapat kesempatan untuk
memberikan kontribusi mereka dan
mendengarkan pandangan dan pemikiran
anggota lainnya
Caranya………….?
1. Salah satu siswa dalam masing-masing
kelompok menilai dengan memberikan
pandangan dan pemikirannya mengenai
103. Caranya?
Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri
berjajar . Jika ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas.
Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan bangku.
Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan kelompok
karena diperlukan waktu relatif singkat.
1. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama
2. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi sinformasi.
3. Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian
bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa mendapat
pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus
sesuai dengan kebutuhan
Agar siswa saling berbagi informasi pada
saat yang bersamaan dengan pasangan
yang berbeda dalam waktu singkat secara
teratur strategi ini cocok untuk materi yang
membutuhkan pertukaran pengalaman
pikiran dan informasi antar siswa
104. MEMBERI KESEMPATAN KEPADA KELOMPOK UNTUK
MEMBAGIKAN HASIL DAN INFORMASI DENGAN
KELOMPOK LAINNYA.
Caranya :
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4
(empat) orang
2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi
tamu kedua kelompok yang lain
3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri
dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka
105. 105 105105
CARD SORT
• Guru membagi potongan kertas yang
berisi informasi ttg topik materi
• Guru meminta siswa berkelompok sesuai
kategori isu kartu yang dimilikinya
• Minta siswa mendiskusikan kategori dgn
kelompok
• Minta juru bicara kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
• Simpulkan hasil diskusi