Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas berbagai kategori hadits beserta penjelasannya, mulai dari hadits shahih, hasan, daif, hingga beberapa jenis hadits lain seperti musnad, muttasil, maudlu', dan lainnya. Dokumen ini memberikan pengertian setiap jenis hadits beserta contohnya.
2. HADITS SHAHIH
Adalah matan hadits yang bersambung
sanadnya kepada Rasulullah saw atau
Shahabat, tidak syadz, tidak kemasukan
illat, yg diriwayatkan oleh orang adil yang
dhabith dari semisalnya, yg mampu
dibuat pegangan dalam kemampuan dan
penukilannya.
3. SYARAT HADITS SHAHIH
Syarat hadits shahih harus ada 5
perkara:
1.Sanadnya bersambung
2.Tidak syadz
3.Tidak kemasukan illat
4.Sifat adil
5.Dhabith
5. HADITS HASAN
Adalah hadits yang diketahui jalan
sanadnya, namun perawinya tak
semasyhur hadits shahih.Artinya,
perbedaan hadits hasan terletak pada
sifat adil dan dhabith yg kurang, tidak
seperti sifat pada hadits shahih yg
kuat
6. CONTOH
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Ruh orang mati itu tergantung dengan hutangnya
sampai hutang itu dilunasi untuknya." Riwayat Ahmad dan Tirmidzi.
Hadits hasan menurut Tirmidzi.
7. HADITS DHAIF
Adalah hadits yang kurang daripada derajat
hadits hasan. Diantara Hadits Doif :
mudthorib,
Maqlub
maudhu’
Munkar
Mursal
mu’addhal
munqhati’
mu’allal
syadz.
9. LANJUTAN
4.HADITS MARFU’ adalah hadits yg disandarkan pada nabi.
5.HADITS MAUQUF adalah hadits yg disandarkan pada
shahabat.
6.HADITS MAQTHU’ adalah hadits yg disandarkan pada tabi’in.
7.HADITS MUSNAD adalah hadits yang bersambung pada
Rasulullah dari para perawinya tanpa menjelaskan
hukumnya.
Hadits musnad ini memuat hadits shahih, hasan, atau dhaif.
8.HADITS MUTTASIL ATAU MAUSUL adalah hadits sanadnya
bersambung pada Rasulullah saw dengan cara
mendengarkan oleh tiap-tiap perawi.
10. • Perbedaan antara hadits musnad,
muttasil, dan marfu’ adalah:
Marfu’> dilihat dari segi keadaan matan
hadits.
Muttasil> dilihat dari segi keadaan sanad
hadits.
Musnad> dilihat dari segi matan dan
sanad hadits.
11. LANJUTAN
• 9.HADITS MUSALSAL adalah hadits yang
mempunyai sifat yang dijelaskan dari para
perawi sampai pada Rasulullah baik berupa:
-ucapan seperti: ingatlah demi Allah telah
menceritakan padaku seorang pemuda.
-tingkah seperti: fulan menceritakanku dalam
keadaan berdiri atau tersenyum.
-ucapan dan tingkah seperti: hadits dari Anas
yang dimana Rasulullah setelah berbicara pada
Anas lalu Nabi menggenggam jenggotnya.
12. LANJUTAN
10.HADITS AZIZ adalah hadits yang diriwayatkan
oleh dua atau tiga perawi. Bila diriwayatkan oleh
satu perawi dinamakan HADITS GHARIB.
11.HADITS MASYHUR adalah hadits yang
diriwayatkan lebih dari tiga perawi.
NB:
Hadits satu terkadang berupa Gharib, Aziz, atau
Masyhur.
13. LANJUTAN
12.HADITS MU’AN’AN adalah hadits yang
diriwayatkan dengan memakai lafadz ‘an (dari).
13.HADITS MUBHAM adalah hadits yang tidak
menyebutkan perawi, baik laki-laki atau
perempuan dalam masalah matan atau sanad
hadits.
14.HADITS ‘ULA adalah hadits yang perawinya
sedikit, bila banyak dikatan HADITS NAZIL.
Artinya ditinjau dari dekat atau jauhnya sampai
pada Rasulullah.
14. LANJUTAN
15.HADITS MURSAL adalah hadits yang sanad
perawinnya dari kalangan shahabat ada yang gugur
(tidak bersambung). Artinya seperti seorang Tabi’in
meriwayatkan langsung disandarkan pada Rasulullah.
16.HADITS MUNQATHI’ adalah hadits yang sanadnya
terputus.
MUNQOTI’ menurut pengertian yg masyhur adalah
hadits yang diantara para perawi ada satu atau dua yang
gugur sebelum sampai pada perawi kalangan shahabat.
17.HADITS MU’ADDHOL adalah hadits yang
menggugurkan dua perawi.
15. LANJUTAN
• 18.HADITS TADLIS ada dua:
-hadits yang menggugurkan perawi dan berpindah pada
perawi atasnya dengan menggunakan lafadz ‘an (dari)
dan anna (sesungguhnya).
-hadits yang tidak menggugurkan perawi namun
disandarkan pada sifat perawi baik berupa nama, nama
kunyah, nama laqab, atau penisbatan terhadap kabilah,
negara, pekerjaan dan lainnya yang tidak diketahui
(tidak masyhur).
16. LANJUTAN
19.HADITS SYADZ adalah hadits yg salah satu perawi adil
berbeda dengan para perawi adil lainnya, baik berupa
tambahan atau pengurangan pada sanad atau matan
hadits.
20.HADITS MAQLUB adalah hadits yang berupa:
-penggantian perawi sederajat agar menjadi hadits
Gharib.
-penggantian sanad yg sempurna terhadap suatu matan
hadits yg diriwayatkan dengan sanad lain. Artinya
sebuah matan hadits diriwayatkan dari jalur sanad lain
yang bertujuan mencoba hafalan apakah bisa luput atau
tidaknya seorang penerima hadits, atau mampu
menerima pelajaran atau tidak.
17. LANJUTAN
21.HADITS FARDU adalah hadits yg diriwayatkan baik seorang perawi
adil, atau perawi banyak dari suatu negara, atau dicukupkan oleh
perawi yang terbatas.
22.HADITS MU’ALLAL adalah hadits yg mempunyai illat yg samar atau
tidak jelas yang menjadikan hadits tercacati.
23.HADITS MUDTHORIB adalah hadits yang mempunyai perbedaan
sanad atau matan, baik dari satu perawi atau lebih.
24.HADITS MUDDARIJ adalah hadits yang sebagian lafadz riwayat
hadits bersambung.
25.HADITS MUDABBAJ adalah hadits yg tiap teman meriwayatkan dari
teman sederajat (sebaya) baik pengambilan dan umurnya dari guru-
gurunya.
18. LANJUTAN
26.HADITS MUTTAFIQ adalah hadits yg lafadz dan tulisan
mencocoki perawinya walaupun berbeda nama
perawinya. Dan bila tidak mencocnki dinamakan
HADITS MUFTARIQ.
27.HADITS MU’TALIF adalah hadits yang cocok perawinya
hanya dari segi tulisan (bukan lafadznya). Kalau cocok
tulisan dan lafadz dinamakan HADITS MUKHTALIF.
28.HADITS MUNKAR adalah hadits yang perawinya
sendiri dan sifat adilnya tidak dianggap oleh perawi adil
lainnya.
19. LANJUTAN
29.HADITS MATRUK adalah hadits yg seorang perawi
menceritakan sendiri namun para muhadditsin
menganggapnya dhaif. Artinya hadits ini dianggap
tertolak.
30.HADITS MAUDLU’ adalah hadits yg dianggap bohong
bila disandarkan pada Nabi (hadits palsu).
Seperti palsunya hadits LAA TUSAYYIDUNI FISSOLAH
“janganlah menambahi kata sayid dalam sholat”.
[dari nadzam al-baiquniyah karya syeh Muhammad al-
baiquniy dengan penambahan dan pengurangan
seperlunya]