Dokumen tersebut membahas konsep ibadah dalam Islam yang diterima oleh Allah. Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan badan, dan tujuan utamanya adalah menyembah Allah. Syarat agar ibadah diterima Allah adalah beriman kepada-Nya, melakukannya dengan ikhlas, dan sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
2. PENGERTIAN IBADAH
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti
merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan
menurut syara’ (terminologi), ibadah
mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan
maksudnya satu. Definisi itu antara lain
adalah:
Ibadah adalah taat kepada Allah dengan
melaksanakan perintah-Nya melalui lisan
para Rasul-Nya. (Yazid bin Abdul Qadir Jawas)
RUSLI WI BDK MANADO
3. IBADAH DAN MAQOMNYA
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati,
lisan, dan anggota badan. Rasa khauf
(takut), raja’ (mengharap), mahabbah
(cinta), tawakkal (ketergantungan),
raghbah (senang), dan rahbah (takut)
adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan
dengan hati).
RUSLI WI BDK MANADO
4. LANJUTAN
Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid
dan syukur dengan lisan dan hati
adalah ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan
dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji,
dan jihad adalah ibadah badaniyah
qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih
banyak lagi macam-macam ibadah
yang berkaitan dengan amalan hati,
lisan dan badan.
RUSLI WI BDK MANADO
5. TUJUAN PENCIPTAAN
Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia.
Allah berfirman:
اَم َوُتْقَلَخُن ِجْالَُنسِ ْاْل َوُّلِإُِوندبْعَيِلاَمُأُيد ِرمهْنِمنِِّمُق ْزِِّراَم َوُيد ِرأَُأن
ُِونمِعْطيُنِإَُاّللَُوهُاقزالروذُِةوقْالُْالُينَِِم
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak
menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku
tidak menghendaki supaya mereka memberi makan
kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha
Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat
kokoh.” [Adz-Dzaariyaat: 56-58]
RUSLI WI BDK MANADO
6. SYARAT IBADAH DITERIMA
Pertama, beriman dan bertauhid kepada Allah. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman,
َُجُْمهَلُ َْتناَكُِتاَحِلاواُالصلِمَع َواُونَمُآَِينذُالنِإُّلزُن ِس ْوَد ْرُِِْالاتن
“Sesungguhnya, orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amalan shalih, untuk merekalah surga-surga
Firdaus.” (QS. Al Kahfi: 107)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُْمِقَِْسُامُثِهللاِبُتْنَمَأُْلق
“Katakan, ‘Aku beriman kepada Allah’, kemudian
istiqamah-lah.” [HR. Muslim]
RUSLI WI BDK MANADO
7. LANJUTAN
Kedua, ikhlas. Yaitu, beramal untuk Allah tanpa
riya’[1] dan sum’ah[2]. Allah subhanahu wa
ta’alaberfirman,
َُينِِّدُالهُلصاِلْخُمَُاّللِدْبعاَف
“Maka, ibadahilah Allah dengan ikhlas untukNya
dalam [menjalankan] agama.” (QS. Az Zumar: 2)
RUSLI WI BDK MANADO
8. LANJUTAN
Ketiga, sesuai dengan apa yang datang dari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman,
َُِانَفُهْنَعُْماكَهَنُاَم َُووهذخَفُولسُالرماكَِاُآَم َوواه
“Dan apa-apa yang datang kepada kalian dari Rasulullah,
maka ambillah. Dan apa-apa yang beliau larang darinya
untuk kalian, maka jauhilah.” (QS. Al Hasyr: 7)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُادَُر َوهَفَُانرْمَأُِهْيَلَعُ َْسيَلُالَمَعَُلِمَعُْنَم
“Siapa saja yang mengerjakan amalan yang tidak kami
contohkan, maka amalannya tertolak.” [HR. Muslim]
RUJUKAN: Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu. Hudz ‘Aqidatak min Al Kitab wa As Sunnah Ash Shahihah. TTp: TP. TTh,
halaman 9.
RUSLI WI BDK MANADO