SlideShare a Scribd company logo
Materi 6
Operasi Pada Fungsi
Fungsi bukanlah bilangan. Tetapi seperti halnya dua bilangan a dan b dapat ditambahkan
untuk menghasilkan sebuah bilangan baru a + b, demikian juga dua fungsi f dan g dapat
ditambahkan untuk menghasilkan sebuah fungsi baru f + g. Ini baru salah satu dari beberapa
operasi pada fungsi yang akan dijelaskan dalam materi ini.
Jumlah, Selisih, Hasil Kali, Hasil Bagi , Pangkat
Pandanglah fungsi-fungsi f dan g dengan rumus-rumus;
f(x) =
𝑥 − 3
2
g(x) = √ 𝑥
Kita dapat membuat sebuah fungsi baru f + g dengan cara memberikan pada x nilai:
𝑥 − 3
2
+
√ 𝑥 , yakni : (f + g)(x) = f(x) + g(x) =
𝑥 − 3
2
+ √ 𝑥 .
Tentu saja kita harus sedikit hati-hati mengenai daerah asal. Jelas x harus berupa sebuah
bilangan pada mana f maupun g berlaku. Dengan perkataan lain, daerah asal f + g adalah
irisan (bagian bersama) dari daerah asal f dan g (gambar 1).
Fungsi-fungsi f – g, f.g, dan f/g diperkenalkan dengan cara yang analog. Dengan anggapan
bahwa f dan g mempunyai daerah asal mula, kita mempunyai yang berikut.
Rumus daerah asal
(f + g)(x) = f(x) + g(x) =
𝑥 − 3
2
+ √ 𝑥 [0 , ∞ )
(f – g)(x) = f(x) – g(x) =
𝑥 − 3
2
- √ 𝑥 [0 , ∞ )
(f.g) (x) = f(x) . g(x) =
𝑥 − 3
2
√ 𝑥 [0 , ∞ )
(
𝑓
𝑔
)(𝑥) =
𝑓(𝑥)
𝑔(𝑥)
=
𝑥 − 3
2√ 𝑥
(0 , ∞ )
Kita harus mengecualikan nol dari daerah asal f/g untuk menghindari pembagian oleh 0.
Kita juga boleh memangkatkan suatu fungsi. Dengan fn, kita maksudkan fungsi yang
memberikan nilai [f(x)]n pada x. Jadi :
f2(x) = [f(x)]2 = [
𝑥 − 3
2
]
2
=
𝑥2
− 6𝑥 + 9
4
dan g3 (x) = [g(x)]3 = (√ 𝑥 )
3
= 𝑥3/2
Ada pengecualian pada aturan ini, yaitu untuk n = -1. Simbol f-1 kita cadangkan untuk
keperluan lainnya (fungsi invers) yang akan dijelaskan dalam materi selanjutnya. Jadi, f-1
bukan berarti 1/f.
Contoh 1
Andaikan F(x) = √ 𝑥 + 1
4
dan G(x) = √9− 𝑥22
, dengan masing-masing daerah asal natural [-1
, ∞) dan [-3 , 3]. Carilah rumus untuk : F + G , F – G , F.G , F/G , dan F5 serta berikan
daerah asal naturalnya.
Penyelesaian :
Rumus Daerah Asal
(F + G)(x) = F(x) + G(x) = √ 𝑥 + 1
4
+ √9 − 𝑥22
[-1 , 3]
(F – G)(x) = F(x) – G(x) = √ 𝑥 + 1
4
- √9 − 𝑥22
[-1 , 3]
(F . G)(x) = F(x) . G(x) = √ 𝑥 + 1
4
. √9 − 𝑥22
[-1 , 3]
(
𝐹
𝐺
)(𝑥) =
𝐹(𝑥)
𝐺(𝑥)
=
√ 𝑥 + 14
√9 − 𝑥22 [-1 , 3)
F5(x) = [f(x)]5 = (√ 𝑥 + 1
4
)
5
[-1 , ∞)
Komposisi Fungsi
Sebelumnya, anda diminta untuk membayangkan sebuah fungsi sebagai sebuah senapan.
Sekarang anda diminta memikirkan fungsi f sebagai sebuah mesin. Fungsi ini menerima x
sebagai masukan, bekerja pada x dan menghasilkan f(x) sebagai keluaran. Dua mesin
seringkali dapat diletakkan berdampingan untuk membuat sebuah mesin yang lebih rumit;
demikian juga halnya dengan dua fungsi f dan g (gambar 2).
Jika f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan kemudian g bekerja pada f(x) untuk
menghasilkan g(f(x)) dikatakan bahwa kita telah menyusun g dengan f. Fungsi yang
dihasilkan disebut komposisi g dengan f, dinyatakan oleh g o f. Jadi
(gof)(x) = g(f(x))
Ingat kembali contoh kita yang terdahulu , f(x) = (x – 3)/2 dan g(x) = √ 𝑥 . kita dapat
menyusunnya dalam dua cara,
(gof)(x) = g(f(x)) = 𝑔 (
𝑥 − 3
2
) = √
𝑥 − 3
2
(fog)(x) =f(g(x)) = f(√ 𝑥 ) =
√ 𝑥 − 3
2
Segera kita perhatikan satu hal : susunan (komposisi) fungsi tidak komutatif; gof dan fog
umumnya berlainan. Anda seharusnya tidak terlalu terkejut dengan ini. Jika anda membuka
baju lalu mandi, maka anda akan memperoleh hasil yang berbeda dibandingkan dengan
melakukan dua operasi ini dalam urutan yang berlawanan.
Kita juga harus hati-hati dalam menguraikan daerah asal suatu fungsi komposit. Daerah asal
gof adalah bagian dari daerah asal f (yakni, nilai-nilai x itu) untuk mana g dapat menerima
f(x) sebagai masukan. Dalamcontoh kita, daerah asal gof adalah [3 , ∞), karena x harus lebih
besar atau sama dengan 3 agar memberikan suatu bilangan tak negatif (x – 3)/2 untuk
dikerjakan oleh g. Diagram dalam gambar 3 memberikan pandangan lain mengenai hal ini.
Contoh 2. Andaikan f(x) =
6𝑥
𝑥2 − 9
dan g(x) = √3𝑥 . pertama cari (fog)(12); kemudian cari
(fog)(x) dan berikan daerah asalnya.
Penyelesaian :
(fog)(12) = f(g(12)) = f(√36) = f(6) = 36/27 = 4/3
(fog)(x) = f(g(x)) = f(√3𝑥 ) =
6 √3𝑥
(√3𝑥 ) 2 − 9
=
6√3𝑥
3𝑥 − 9
=
3.2√3𝑥
3(𝑥 – 3)
=
2√3𝑥
𝑥 − 3
Daerah asal fog adalah [0 , 3) U (3 , ∞). (ingat kembali bahwa U menyatakan operasi
gabungan pada himpunan). Perhatikan bahwa 3 dikecualikan dari daerah asal untuk
menghindari pembagian oleh 0.
Dalam kalkulus, kita akan seringkali perlu mengambil suatu fungsi yang diketahui dan
mendekomposisinya, yakni memecahnya menjadi potongan-potongan komposit. Biasanya
ini dapat dilakukan dalam beberapa cara. Misalnya, ambil p(x) = √𝑥2 + 4 . kita dapat
memikirkannya sebagai
p(x) = g(f(x)) dengan g(x) = √ 𝑥 f(x) = x2 + 4
Atau sebagai
P(x) = g(f(x)) dengan g(x) = √ 𝑥 + 4 f(x) = x2
Contoh 3. Tuliskan fungsi p(x) = (x + 2)5 senbagai sebuah fungsi komposit gof
Penyelesaian :
Cara yang paling mudah untuk melakukannya adalah menuliskan
P(x) = g(f(x)) dengann g(x) = x5 dan f(x) = x + 2
Translasi
Dengan mengamati bagaimana sebuah fungsi dibentuk dari yang lebih sederhana dapat
sangat membantu dalam penggambaran grafik. Mungkin ada pertanyaan bagaimana grafik-
grafik dari
Y = f(x) y = f(x – 3) y = f(x) + 2 y = f(x – 3) + 2 berkaitan satu
sama lain? Ambillah f(x) = |x| sebagai contoh, keempat grafik yang bersangkutan
diperagakan dalam gambar 4.
Apa yang terjadi dengan f(x) = |x| adalah khas. Perhatikan bahwa keempat grafik tersebut
mempunyai bentuk sama; tiga yang terakhir hanyalah pergeseran (translasi) dari yang
pertama. Dengan mengganti x oleh x – 3 akan menggeser grafik itu 3 satuan ke kanan;
dengan menambahkan 2 berarti mengesernya ke atas sebesar 2 satuan.
Gambar 5 berikut ini memberikan ilustrasi lain dari prinsip ini untuk fungsi f(x) = x3 + x2 .
Prinsip yang sama secara tepat berlaku dalam situasi yang umuym. Ini diilustrasikan dalam
gambar 6.
Jika h < 0, maka prgeserannya ke kiri, jika k < 0, maka pergeserannya ke bawah.
Contoh 4.
Buatlah sketsa grafik g(x) = √ 𝑥 + 3 + 1 dengan mula-mula menggambarkan grafik f(x) = √ 𝑥
dan kemudian melakukan pengeseran-penggeseran seperlunya.
Penyelesian :
Grafik dari g (gambar 8) dapat anda peroleh dengan ,menggeser grafik dari f (gambar 7) 3
satuan ke kiri dan 1 satuan ke atas.
Katalog Sebagian dari Fungsi
Sebuah fungsi berbentuk f(x) = k, dengan k konstanta (bilangn rill) disebut fungsi konstan.
Grafiknya berupa sebuah garis mendatar (gambar 9).
Fungsi f(x) = x disebut fungsi identitas. Grafiknya berupa sebuah garis yang melalui titik asal
dengan tanjakan 1 (gambar 10).
Dari fungsi-fungsi sederhana ini, kita dapat membangun banyak fungsi-fungsi kalkulus yang
penting.
Sebarang fungsi yang dapat diperoleh dari fungsi konstan dan fungsi identitas dengan
memakai opersai penambahan, pengurangan, dan perkalian disebut fungsi polinom. Ini
sama saja dengan mengatakan bahwa f adalah fungsi polinom jika berbentuk :
f(x) = anxn + an-1 xn-1 + an-2xn-2 + . . . + a1x + a0
Dengan koefisien-koefisien a berupa bilangan riil dan n adalag bilangan bulat tak negatif.
Jika an ≠ 0, maka n adalah derajat dari fungsi polinom. Khususnya , f(x) = ax + b adalah fungsi
derajat 1, atau fungsi linear, dan f(x) = ax2 + bx + c adalah fungsi berderajat dua, atau fungsi
kuadrat.
Hasil bagi fungsi-fungsi polinom disebutfungsi rasional. Jadi f adalah fungsi rasional jika
berbentuk
f(x) =
𝑎 𝑛 𝑥 𝑛
+ 𝑎 𝑛−1 𝑥 𝑛−1
+ . . . + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0
𝑏 𝑚 𝑥 𝑚 + 𝑏 𝑚−1 𝑥 𝑚−1 + . . .+ 𝑏1 𝑥 + 𝑏0
Sebuah fungsi aljabar eksplisit adalah fungsi yang dapat diperoleh dari fungsi konstan dan
fungsi identitas melalui lima opersi: penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan
penarikan akar. Contohnya adalah –
f(x) = 3x2/5 = 3 √𝑥25
g(x) =
( 𝑥 + 2)√ 𝑥
𝑥3
+ √𝑥2
− 1
3
Fungsi-fungsi yang didaftarkan sedemikian jauh, bersama-sama dengan fungsi-fungsi
trigonometri, invers trigonometri, eksponen dan logaritma (akan diperkenalkan nanti)
merupakan bahan baku untuk kalkulus.
Latihan soal 6
1. Untuk f(x) = x/(x – 1) dan g(x) = √1 + 𝑥2 . carilah tiap nilai (jika mungkin)
a. (f+g) (2) d. (fog)(0)
b. (fog)(0) e. (fog)(√8 )
c. (g/f)(3) f. (gof)(0)
2. Untuk f(x) = x2 + x dan g(x) = 2/(x + 3), carilah tiap nilainya
a. (f – g)(2) d. (fog)(1)
b. (f/g)(1) e. (gof)(1)
c. G2(3) f. (gog)(3)
3. Jika f(x) = x3 + 2 dan g(x) = 2/(x – 1), cari rumus untuk masing-masing berikut dan
nyatakan daerah asalnya (lihat contoh 1 dan 2)
a. (f + g)(x) c. (fog)(x)
b. (g/f)(x) d. (gof)(x)
4. Jika f(x) = √𝑥2 − 1 dan g(x) = 2/x, cari rumus-rumus untuk yang berikut dan
nyatakan daerah asalnya.
a. (f.g)(x) c. (fog)(x)
b. F4(x) + g4(x) d. (gof)(x)
5. Jika f(x) = √ 𝑥 − 4 dan g(x) = |x| cari rumus-rumus untuk fog(x) dan gof(x)
6. Jika g(x) = x2 + 1, cari rumus untuk g3(x) dan gogog(x).
7. Cari f dan g sedemikian sehingga F = gof. (lihat contoh 3)
a. F(x) = √ 𝑥 + 7 b. F(x) = (x2 + x)15
8. Cari f dan g sedemikian sehingga p = fog
a. P(x) =
2
( 𝑥2 + 𝑥 + 1)3 b. P(x) = log (x3 + 3x)
9. Tuliskan p(x) = log (√𝑥2 + 1) sebagai suatu komposit dari 3 fungsi dalam dua cara
yang berbeda.
10. Tuliskan p(x) = log (√𝑥2 + 1) sebagai suatu komposit dari empat fungsi,
11. Sketsakan grafik dari f(x) = √ 𝑥 − 2 - 3 dengan pertama-tama mensketsakan g(x) =
√ 𝑥 (lihat contoh 4)
12. Sketsakan grafik dari g(x) = |x+3| - 4 dengan pertama-tama mensketsakan h(x) = |x|
dan kemudiandengan mengeserkan.
13. Sketsakan grafik dari f(x) = (x – 2)2 – 4 dengan memanfaatkan penggeseran.
14. Sketsakan grafik dari g(x) = (x + 1)3 – 3 dengan memanfaatkna penggeseran.
15. Andaikan f(x) = x/(x – 1) . tentukan dan sederhanakan tiap harga
16. Andaikan f1(x) = x , f2(x) = 1/x, f3(x) = 1 – x , f4(x) = 1/(1 – x) , f5(x) = (x – 1)/x dan f6(x) =
x/(x – 1). Perhatikan bahwa f3(f4(x)) = f3(1/(1 – x)) = 1 – 1/(1 – x) = x (1 – x) = f6(x)
yaitu f3 o f4= f6 . Sebenarnya, komposit dari setiap dua fungsi ini adalah fungsi
lainnya seperti dalm daftar. Isilah tabel komposisi pada gambar 11.

More Related Content

What's hot

Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfPawit Ngafani
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukanisukani
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1pt.ccc
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 

What's hot (20)

Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Kalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsiKalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsi
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Aplikasi integral
Aplikasi integralAplikasi integral
Aplikasi integral
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Bab 4 fungsi
Bab 4 fungsiBab 4 fungsi
Bab 4 fungsi
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
TURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGITURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGI
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Turunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi Trigonometri
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 

Similar to operasi pada fungsi

Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers Joey Leomanz B
 
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)Dinna
 
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)HIA Class.
 
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiFungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiksaaann
 
Pert 4-fungsi-operasi-dan-sifat (1)
Pert 4-fungsi-operasi-dan-sifat (1)Pert 4-fungsi-operasi-dan-sifat (1)
Pert 4-fungsi-operasi-dan-sifat (1)Wahyu Miratni
 
pertemuan 3 (Operasi Fungsi), fungsi komposisi.ppt
pertemuan 3 (Operasi Fungsi), fungsi komposisi.pptpertemuan 3 (Operasi Fungsi), fungsi komposisi.ppt
pertemuan 3 (Operasi Fungsi), fungsi komposisi.pptagidahtiar1
 
15. fungsi-komposisi.ppt materi komposisi fungsi, contoh soal, latihan soal d...
15. fungsi-komposisi.ppt materi komposisi fungsi, contoh soal, latihan soal d...15. fungsi-komposisi.ppt materi komposisi fungsi, contoh soal, latihan soal d...
15. fungsi-komposisi.ppt materi komposisi fungsi, contoh soal, latihan soal d...SulisSetiyowati2
 
Fungsi komposisi
Fungsi komposisiFungsi komposisi
Fungsi komposisiMalkisManto
 
Fungsi_komposisi.ppt
Fungsi_komposisi.pptFungsi_komposisi.ppt
Fungsi_komposisi.pptCoba11
 
KOMPOSISI FUNGSI.pdf
KOMPOSISI FUNGSI.pdfKOMPOSISI FUNGSI.pdf
KOMPOSISI FUNGSI.pdfJuliRahmiati
 

Similar to operasi pada fungsi (20)

fungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknyafungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknya
 
fungsi .pptx
fungsi .pptxfungsi .pptx
fungsi .pptx
 
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
 
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
 
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
Operasi Aljabar Pada Fungsi (Math Class)
 
Fungsi komposisi
Fungsi komposisiFungsi komposisi
Fungsi komposisi
 
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiFungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
 
Indra mds
Indra mdsIndra mds
Indra mds
 
Pert 4-fungsi-operasi-dan-sifat (1)
Pert 4-fungsi-operasi-dan-sifat (1)Pert 4-fungsi-operasi-dan-sifat (1)
Pert 4-fungsi-operasi-dan-sifat (1)
 
KALKULUS 1
KALKULUS 1KALKULUS 1
KALKULUS 1
 
pertemuan 3 (Operasi Fungsi), fungsi komposisi.ppt
pertemuan 3 (Operasi Fungsi), fungsi komposisi.pptpertemuan 3 (Operasi Fungsi), fungsi komposisi.ppt
pertemuan 3 (Operasi Fungsi), fungsi komposisi.ppt
 
Fungsi komposisi
Fungsi komposisiFungsi komposisi
Fungsi komposisi
 
Fungsi komposisi
Fungsi komposisiFungsi komposisi
Fungsi komposisi
 
Fungsi komposisi
Fungsi komposisiFungsi komposisi
Fungsi komposisi
 
15. fungsi-komposisi.ppt materi komposisi fungsi, contoh soal, latihan soal d...
15. fungsi-komposisi.ppt materi komposisi fungsi, contoh soal, latihan soal d...15. fungsi-komposisi.ppt materi komposisi fungsi, contoh soal, latihan soal d...
15. fungsi-komposisi.ppt materi komposisi fungsi, contoh soal, latihan soal d...
 
Fungsi komposisi
Fungsi komposisiFungsi komposisi
Fungsi komposisi
 
Fungsi_komposisi.ppt
Fungsi_komposisi.pptFungsi_komposisi.ppt
Fungsi_komposisi.ppt
 
Fungsi_komposisi.ppt
Fungsi_komposisi.pptFungsi_komposisi.ppt
Fungsi_komposisi.ppt
 
KOMPOSISI FUNGSI.pdf
KOMPOSISI FUNGSI.pdfKOMPOSISI FUNGSI.pdf
KOMPOSISI FUNGSI.pdf
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 

More from Fazar Ikhwan Guntara (20)

kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
 
maksimum dan minimum
maksimum dan minimummaksimum dan minimum
maksimum dan minimum
 
notasi leibniz
notasi leibniznotasi leibniz
notasi leibniz
 
aturan rantai
aturan rantaiaturan rantai
aturan rantai
 
aturan pencarian turunan
aturan pencarian turunanaturan pencarian turunan
aturan pencarian turunan
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
teorema limit
teorema limitteorema limit
teorema limit
 
pendahuluan limit
pendahuluan limitpendahuluan limit
pendahuluan limit
 
fungsi trigonometri
fungsi trigonometrifungsi trigonometri
fungsi trigonometri
 
grafik persamaan
grafik persamaangrafik persamaan
grafik persamaan
 
ketaksamaan
ketaksamaanketaksamaan
ketaksamaan
 
Desimal, kerapatan dan kalkulator
Desimal, kerapatan dan kalkulatorDesimal, kerapatan dan kalkulator
Desimal, kerapatan dan kalkulator
 
Sistem bilangan riil
Sistem bilangan riilSistem bilangan riil
Sistem bilangan riil
 
Keragaman dan kesetaraan
Keragaman dan kesetaraanKeragaman dan kesetaraan
Keragaman dan kesetaraan
 
Manusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budayaManusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budaya
 
Manusia sain, teknologi dan seni
Manusia sain, teknologi dan seniManusia sain, teknologi dan seni
Manusia sain, teknologi dan seni
 
Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb) Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
 
Besaran dan turunan
Besaran dan turunan Besaran dan turunan
Besaran dan turunan
 
Transformasi linier
Transformasi linier Transformasi linier
Transformasi linier
 
Ruang eigen
Ruang eigen Ruang eigen
Ruang eigen
 

Recently uploaded

Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docxRinawatiRinawati10
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 

Recently uploaded (20)

Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 

operasi pada fungsi

  • 1. Materi 6 Operasi Pada Fungsi Fungsi bukanlah bilangan. Tetapi seperti halnya dua bilangan a dan b dapat ditambahkan untuk menghasilkan sebuah bilangan baru a + b, demikian juga dua fungsi f dan g dapat ditambahkan untuk menghasilkan sebuah fungsi baru f + g. Ini baru salah satu dari beberapa operasi pada fungsi yang akan dijelaskan dalam materi ini. Jumlah, Selisih, Hasil Kali, Hasil Bagi , Pangkat Pandanglah fungsi-fungsi f dan g dengan rumus-rumus; f(x) = 𝑥 − 3 2 g(x) = √ 𝑥 Kita dapat membuat sebuah fungsi baru f + g dengan cara memberikan pada x nilai: 𝑥 − 3 2 + √ 𝑥 , yakni : (f + g)(x) = f(x) + g(x) = 𝑥 − 3 2 + √ 𝑥 . Tentu saja kita harus sedikit hati-hati mengenai daerah asal. Jelas x harus berupa sebuah bilangan pada mana f maupun g berlaku. Dengan perkataan lain, daerah asal f + g adalah irisan (bagian bersama) dari daerah asal f dan g (gambar 1). Fungsi-fungsi f – g, f.g, dan f/g diperkenalkan dengan cara yang analog. Dengan anggapan bahwa f dan g mempunyai daerah asal mula, kita mempunyai yang berikut. Rumus daerah asal (f + g)(x) = f(x) + g(x) = 𝑥 − 3 2 + √ 𝑥 [0 , ∞ ) (f – g)(x) = f(x) – g(x) = 𝑥 − 3 2 - √ 𝑥 [0 , ∞ ) (f.g) (x) = f(x) . g(x) = 𝑥 − 3 2 √ 𝑥 [0 , ∞ ) ( 𝑓 𝑔 )(𝑥) = 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥) = 𝑥 − 3 2√ 𝑥 (0 , ∞ ) Kita harus mengecualikan nol dari daerah asal f/g untuk menghindari pembagian oleh 0. Kita juga boleh memangkatkan suatu fungsi. Dengan fn, kita maksudkan fungsi yang memberikan nilai [f(x)]n pada x. Jadi : f2(x) = [f(x)]2 = [ 𝑥 − 3 2 ] 2 = 𝑥2 − 6𝑥 + 9 4 dan g3 (x) = [g(x)]3 = (√ 𝑥 ) 3 = 𝑥3/2
  • 2. Ada pengecualian pada aturan ini, yaitu untuk n = -1. Simbol f-1 kita cadangkan untuk keperluan lainnya (fungsi invers) yang akan dijelaskan dalam materi selanjutnya. Jadi, f-1 bukan berarti 1/f. Contoh 1 Andaikan F(x) = √ 𝑥 + 1 4 dan G(x) = √9− 𝑥22 , dengan masing-masing daerah asal natural [-1 , ∞) dan [-3 , 3]. Carilah rumus untuk : F + G , F – G , F.G , F/G , dan F5 serta berikan daerah asal naturalnya. Penyelesaian : Rumus Daerah Asal (F + G)(x) = F(x) + G(x) = √ 𝑥 + 1 4 + √9 − 𝑥22 [-1 , 3] (F – G)(x) = F(x) – G(x) = √ 𝑥 + 1 4 - √9 − 𝑥22 [-1 , 3] (F . G)(x) = F(x) . G(x) = √ 𝑥 + 1 4 . √9 − 𝑥22 [-1 , 3] ( 𝐹 𝐺 )(𝑥) = 𝐹(𝑥) 𝐺(𝑥) = √ 𝑥 + 14 √9 − 𝑥22 [-1 , 3) F5(x) = [f(x)]5 = (√ 𝑥 + 1 4 ) 5 [-1 , ∞) Komposisi Fungsi Sebelumnya, anda diminta untuk membayangkan sebuah fungsi sebagai sebuah senapan. Sekarang anda diminta memikirkan fungsi f sebagai sebuah mesin. Fungsi ini menerima x sebagai masukan, bekerja pada x dan menghasilkan f(x) sebagai keluaran. Dua mesin seringkali dapat diletakkan berdampingan untuk membuat sebuah mesin yang lebih rumit; demikian juga halnya dengan dua fungsi f dan g (gambar 2). Jika f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan kemudian g bekerja pada f(x) untuk menghasilkan g(f(x)) dikatakan bahwa kita telah menyusun g dengan f. Fungsi yang dihasilkan disebut komposisi g dengan f, dinyatakan oleh g o f. Jadi (gof)(x) = g(f(x)) Ingat kembali contoh kita yang terdahulu , f(x) = (x – 3)/2 dan g(x) = √ 𝑥 . kita dapat menyusunnya dalam dua cara, (gof)(x) = g(f(x)) = 𝑔 ( 𝑥 − 3 2 ) = √ 𝑥 − 3 2
  • 3. (fog)(x) =f(g(x)) = f(√ 𝑥 ) = √ 𝑥 − 3 2 Segera kita perhatikan satu hal : susunan (komposisi) fungsi tidak komutatif; gof dan fog umumnya berlainan. Anda seharusnya tidak terlalu terkejut dengan ini. Jika anda membuka baju lalu mandi, maka anda akan memperoleh hasil yang berbeda dibandingkan dengan melakukan dua operasi ini dalam urutan yang berlawanan. Kita juga harus hati-hati dalam menguraikan daerah asal suatu fungsi komposit. Daerah asal gof adalah bagian dari daerah asal f (yakni, nilai-nilai x itu) untuk mana g dapat menerima f(x) sebagai masukan. Dalamcontoh kita, daerah asal gof adalah [3 , ∞), karena x harus lebih besar atau sama dengan 3 agar memberikan suatu bilangan tak negatif (x – 3)/2 untuk dikerjakan oleh g. Diagram dalam gambar 3 memberikan pandangan lain mengenai hal ini. Contoh 2. Andaikan f(x) = 6𝑥 𝑥2 − 9 dan g(x) = √3𝑥 . pertama cari (fog)(12); kemudian cari (fog)(x) dan berikan daerah asalnya. Penyelesaian : (fog)(12) = f(g(12)) = f(√36) = f(6) = 36/27 = 4/3 (fog)(x) = f(g(x)) = f(√3𝑥 ) = 6 √3𝑥 (√3𝑥 ) 2 − 9 = 6√3𝑥 3𝑥 − 9 = 3.2√3𝑥 3(𝑥 – 3) = 2√3𝑥 𝑥 − 3 Daerah asal fog adalah [0 , 3) U (3 , ∞). (ingat kembali bahwa U menyatakan operasi gabungan pada himpunan). Perhatikan bahwa 3 dikecualikan dari daerah asal untuk menghindari pembagian oleh 0. Dalam kalkulus, kita akan seringkali perlu mengambil suatu fungsi yang diketahui dan mendekomposisinya, yakni memecahnya menjadi potongan-potongan komposit. Biasanya ini dapat dilakukan dalam beberapa cara. Misalnya, ambil p(x) = √𝑥2 + 4 . kita dapat memikirkannya sebagai p(x) = g(f(x)) dengan g(x) = √ 𝑥 f(x) = x2 + 4 Atau sebagai P(x) = g(f(x)) dengan g(x) = √ 𝑥 + 4 f(x) = x2 Contoh 3. Tuliskan fungsi p(x) = (x + 2)5 senbagai sebuah fungsi komposit gof Penyelesaian :
  • 4. Cara yang paling mudah untuk melakukannya adalah menuliskan P(x) = g(f(x)) dengann g(x) = x5 dan f(x) = x + 2 Translasi Dengan mengamati bagaimana sebuah fungsi dibentuk dari yang lebih sederhana dapat sangat membantu dalam penggambaran grafik. Mungkin ada pertanyaan bagaimana grafik- grafik dari Y = f(x) y = f(x – 3) y = f(x) + 2 y = f(x – 3) + 2 berkaitan satu sama lain? Ambillah f(x) = |x| sebagai contoh, keempat grafik yang bersangkutan diperagakan dalam gambar 4. Apa yang terjadi dengan f(x) = |x| adalah khas. Perhatikan bahwa keempat grafik tersebut mempunyai bentuk sama; tiga yang terakhir hanyalah pergeseran (translasi) dari yang pertama. Dengan mengganti x oleh x – 3 akan menggeser grafik itu 3 satuan ke kanan; dengan menambahkan 2 berarti mengesernya ke atas sebesar 2 satuan. Gambar 5 berikut ini memberikan ilustrasi lain dari prinsip ini untuk fungsi f(x) = x3 + x2 . Prinsip yang sama secara tepat berlaku dalam situasi yang umuym. Ini diilustrasikan dalam gambar 6. Jika h < 0, maka prgeserannya ke kiri, jika k < 0, maka pergeserannya ke bawah. Contoh 4. Buatlah sketsa grafik g(x) = √ 𝑥 + 3 + 1 dengan mula-mula menggambarkan grafik f(x) = √ 𝑥 dan kemudian melakukan pengeseran-penggeseran seperlunya. Penyelesian : Grafik dari g (gambar 8) dapat anda peroleh dengan ,menggeser grafik dari f (gambar 7) 3 satuan ke kiri dan 1 satuan ke atas.
  • 5. Katalog Sebagian dari Fungsi Sebuah fungsi berbentuk f(x) = k, dengan k konstanta (bilangn rill) disebut fungsi konstan. Grafiknya berupa sebuah garis mendatar (gambar 9). Fungsi f(x) = x disebut fungsi identitas. Grafiknya berupa sebuah garis yang melalui titik asal dengan tanjakan 1 (gambar 10). Dari fungsi-fungsi sederhana ini, kita dapat membangun banyak fungsi-fungsi kalkulus yang penting. Sebarang fungsi yang dapat diperoleh dari fungsi konstan dan fungsi identitas dengan memakai opersai penambahan, pengurangan, dan perkalian disebut fungsi polinom. Ini sama saja dengan mengatakan bahwa f adalah fungsi polinom jika berbentuk : f(x) = anxn + an-1 xn-1 + an-2xn-2 + . . . + a1x + a0 Dengan koefisien-koefisien a berupa bilangan riil dan n adalag bilangan bulat tak negatif. Jika an ≠ 0, maka n adalah derajat dari fungsi polinom. Khususnya , f(x) = ax + b adalah fungsi derajat 1, atau fungsi linear, dan f(x) = ax2 + bx + c adalah fungsi berderajat dua, atau fungsi kuadrat. Hasil bagi fungsi-fungsi polinom disebutfungsi rasional. Jadi f adalah fungsi rasional jika berbentuk f(x) = 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎 𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + . . . + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 𝑏 𝑚 𝑥 𝑚 + 𝑏 𝑚−1 𝑥 𝑚−1 + . . .+ 𝑏1 𝑥 + 𝑏0 Sebuah fungsi aljabar eksplisit adalah fungsi yang dapat diperoleh dari fungsi konstan dan fungsi identitas melalui lima opersi: penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan penarikan akar. Contohnya adalah – f(x) = 3x2/5 = 3 √𝑥25 g(x) = ( 𝑥 + 2)√ 𝑥 𝑥3 + √𝑥2 − 1 3 Fungsi-fungsi yang didaftarkan sedemikian jauh, bersama-sama dengan fungsi-fungsi trigonometri, invers trigonometri, eksponen dan logaritma (akan diperkenalkan nanti) merupakan bahan baku untuk kalkulus.
  • 6. Latihan soal 6 1. Untuk f(x) = x/(x – 1) dan g(x) = √1 + 𝑥2 . carilah tiap nilai (jika mungkin) a. (f+g) (2) d. (fog)(0) b. (fog)(0) e. (fog)(√8 ) c. (g/f)(3) f. (gof)(0) 2. Untuk f(x) = x2 + x dan g(x) = 2/(x + 3), carilah tiap nilainya a. (f – g)(2) d. (fog)(1) b. (f/g)(1) e. (gof)(1) c. G2(3) f. (gog)(3) 3. Jika f(x) = x3 + 2 dan g(x) = 2/(x – 1), cari rumus untuk masing-masing berikut dan nyatakan daerah asalnya (lihat contoh 1 dan 2) a. (f + g)(x) c. (fog)(x) b. (g/f)(x) d. (gof)(x) 4. Jika f(x) = √𝑥2 − 1 dan g(x) = 2/x, cari rumus-rumus untuk yang berikut dan nyatakan daerah asalnya. a. (f.g)(x) c. (fog)(x) b. F4(x) + g4(x) d. (gof)(x) 5. Jika f(x) = √ 𝑥 − 4 dan g(x) = |x| cari rumus-rumus untuk fog(x) dan gof(x) 6. Jika g(x) = x2 + 1, cari rumus untuk g3(x) dan gogog(x). 7. Cari f dan g sedemikian sehingga F = gof. (lihat contoh 3) a. F(x) = √ 𝑥 + 7 b. F(x) = (x2 + x)15 8. Cari f dan g sedemikian sehingga p = fog a. P(x) = 2 ( 𝑥2 + 𝑥 + 1)3 b. P(x) = log (x3 + 3x) 9. Tuliskan p(x) = log (√𝑥2 + 1) sebagai suatu komposit dari 3 fungsi dalam dua cara yang berbeda. 10. Tuliskan p(x) = log (√𝑥2 + 1) sebagai suatu komposit dari empat fungsi, 11. Sketsakan grafik dari f(x) = √ 𝑥 − 2 - 3 dengan pertama-tama mensketsakan g(x) = √ 𝑥 (lihat contoh 4) 12. Sketsakan grafik dari g(x) = |x+3| - 4 dengan pertama-tama mensketsakan h(x) = |x| dan kemudiandengan mengeserkan. 13. Sketsakan grafik dari f(x) = (x – 2)2 – 4 dengan memanfaatkan penggeseran. 14. Sketsakan grafik dari g(x) = (x + 1)3 – 3 dengan memanfaatkna penggeseran. 15. Andaikan f(x) = x/(x – 1) . tentukan dan sederhanakan tiap harga 16. Andaikan f1(x) = x , f2(x) = 1/x, f3(x) = 1 – x , f4(x) = 1/(1 – x) , f5(x) = (x – 1)/x dan f6(x) = x/(x – 1). Perhatikan bahwa f3(f4(x)) = f3(1/(1 – x)) = 1 – 1/(1 – x) = x (1 – x) = f6(x) yaitu f3 o f4= f6 . Sebenarnya, komposit dari setiap dua fungsi ini adalah fungsi lainnya seperti dalm daftar. Isilah tabel komposisi pada gambar 11.