SlideShare a Scribd company logo
Materi 2
Desimal, Kerapatan, Kalkulator
Sebarang bilangan rasional dapat ditulis sebagai suatu desimal, karena berdasarkan definisi
bilangan ini selalu dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua bilangan bulat; jika pembilang
kita bagi dengan penyebut, kita peroleh suatu desimal. Misalnya (gambar 1)
½ = 0,5
3/8 = 0,375
13/11 = 1,181818...
3/7 = 0,428571428571328571....
Bilangan-bilangan tak rasional dapat juga diungkapkan sebagai desimal-desimal. Sebagai
contoh.
√2 = 1,4142135623....
√3 = 1,7320508075....
𝜋= 3,1415926335...
Desimal Berulang dan Tak Berulang
Pernyataan desimal suatu bilangan rasional dapat mempunyai akhir (seperti dalam 3/8 =
0,375) atau akan berulang dalam daur yang tetap selamanya (seperti dalam 13/11 =
1,181818...). Percobaan kecil dengan proses pembagian panjang akan menunjukkan kepada
anda mengapa demikian. (disebabkan hanya terdapat suatu bilangan berhingga sisa-sisa
yang berlainan). Sebuah desimal yang mempunyai akhir dapat dipandang sebagai suatu
desimal berulang yang angka-angka akhirnya semuanya nol. Misalnya, 3/8 = 0,375 =
0,3750000000....
Jadi setiap bilangan rasional dapat dituliskan sebagai suatu desimal berulang. Adalah suatu
kenyataan yang penting bahwa kebalikannya juga benar. Setiap desimal yang berulang
menyatakan suatu bilangan rasional. Ini jelas dalamkasus suatu desimal berulang (misalnya,
3,137 = 3137/1000) dan mudah dibuktikan secara umum.
Contoh 1. (desimal berulang adalah rasional)
Buktkan bahwa :
0,136136136..... dan 0,27171717... menyatakan bilangan-bilangan rasional
Penyelesian :
Misalkan x = 0,136136136..... maka 1000x = 136,136136136......
1000x = 136,136136136....
X = 0,136136136.... –
999x = 136 maka x = 136/999 .
jadi 0,136136136.... = 136/999 adalah bilangan rasional
Misalkan y = 0,27171717... maka 100y = 27,171717....
100y = 27,171717...
Y = 0,271717... –
99y = 26,9 maka y = 26,9/99 = 269/990. Jadi 0,27171717.... = 269/990 adalah bilangan
rasional.
Secara umum, langkah pertama adalah mengalikan suatu desimal berulang z dengan 10m
jika desimal tersebut berulang dalam suatu daur yang memuat m angka.
Pernyataan desimal bilangan-bilangan tak rasional tidak berulang menurut suatu daur.
Sebaliknya, suatu desimal tak berulang pasti menyatakan suatu bilangan tak rasional.
Sehingga, misalnya 0,10100100001..... pasti menyatakan suatu bilangan tak rasional.
Diagram dalam gambar 2 meringkaskan apa yangtelah disampaikan.
Kerapatan
Di antara dua bilangan riil sebrang yang berlainan x dan y, terdapat suatu bilangan riil lain.
Khususnya bilangan z = (x + y)/2 adalah bilangan pertengahan antara x dan y (gambar 3).
Karena terdapat juga suatu bilangan s antara x dan z dan bilangan lain t antara z dan y dan
karena argumentasi ini dapat diulang sampai tak terhingga, kita dipaksa mengambil
kesimpulan yang menakjubkan tetapi benar bahwa di antara dua bilangan rill sembarang
(tidak perduli betapapun dekatnya), terdapat tak terhingga banyaknya bilangan riil lain. Ini
akan menghapus sama sekali pemikiran seperti “ bilanangan yang sedikit lebih besar dari 3”.
Tidak terdapat bilangan yang demikian.
Sebenarnya kita dapat mengatakan lebih banyak. Di antara dua bilangan riil sembarang yang
berlainan, terdapat bilangan rasional maupun bilangan tak rasional – dan karenanya tak
terhingga banyaknya dari tiap jenis.
Contoh 2.
Carilah suatu bilangan rasional dan bilangan tak rasional di antara x dan y jika diketahui x =
0,31234158....... dan y = 0,31234200........
Penyelesaian :
Andaiakan : z = 0,312341600000..... dan w = 0,3123416010010001.....
Maka z adalah rasional (berakhir dengan pengulangan 0), sedangkan w adalah tak rasional
(perhatikan pola penyisipan 0 yang semakin banyak di antara angka 1). Seharusnya jelas bagi
kita bahwa : x < z < w < y
Satu cara bagaimana matematikawan memeriksa situasi yang telah dibahas tersebut adalah
dengan mengatakan bahwa bilangan rasional dan tak rasional keduanya rapat sepanjang
garis riil (gambar 4).
Setiap bilangan mempunyai tetangga rasional dan tak rasional yang cukup dekat dengannya.
Kedua jenis bilangan tersebut saling berkaitan tak terpisahkan dan menggerombol bersama-
sama.
Salah satu manifestasi dari sifat kerapatan yang baru saja diuraikan adalah bahwa sebarang
bilangan tak rasional dapat dihampiri oleh suatu bilangan rasional sedekat yang kita sukai.
Contohnya adalah √2. Barisan bilangan-bilangan rasional : 1 ; 1,4 ; 1,414 ; 1,4142 ; 1,41421 ;
1,414213 ; ........ berbaris dan tak dapat ditawar-tawar menuju √2. (gambar 5). Dengan
berjalan cukup jauh dalam barisan ini, kita berada sedekat mungkin ke √2 seperti yang kita
inginkan.
Kalkulator
Di masa lalu para ilmuwan dan insinyur berkeliaran di kampus dengan slide-rule tergantung
di ikat pinggangnya. Saat ini mereka mengantongi kalkulator di sakunya. Jika anda belum
mempunyai salah satu dari ahli sihir elektronika ini, kami anjurkan anda untuk membelinya.
Yakinkan untuk memperoleh model ilmiah (dengan sinus, kosinus, dan logaritma) dan jika
anda mampu, kami rekomendasikan versi yang dapat diprogram. Anda akan menjumpai
banyak penggunaan kalkulator dalam materi ini.
Satu kenyataan yang segera jelas kelihatan adalah bahwa kita tidak dapat memasukkan
suatu desimal tak berhingga ke dalam sebuah kalkulator. Kalkulator secara eksklusif bekerja
dengan desimal yang panjangnya telah ditentukan sebelumnya (misalnya, 10 angka).
Nyatanya, kalkulator hanya menangani bilangan-bilangan rasional dengan uraian desimal
yang berhenti secara cepat. Sehingga, kita sering harus membulatkan suatu bilangan untuk
memasukkanya ke kalkulator, dan jawab yang diberikan kalkulator biasanya juga akan
dibulatkan. Misalnya, kalkulator tidak akan pernah memakai nilai sebenarnya dari √2 tetapi
harus puas dengan nilai hampiran seperti
√2 ≈ 1,414213562
Di sini kita telah memakai lambang ≈ untuk menyingkat ungkapan “ secara hampiran sama
dengan”.
Nasehat kami adalah ini: lakukan perhitungan yang mudah tanpa kalkulator, khusunya jika
ini dapat menjawab yang sebenarnya, misalnya, secara umum kita lebih menyukai jawaban
sebenarnya
√3
2
untuk sinus 𝜋/3 dibandingkan nilai hasil kalkulator 0,8660254. Tetapi, dalam
perhitungan yang rumit kami anjurkan penggunaan kalkulator.
Latihan soal 2
Dalam soal 1-6, ubah tiap bilangan rasional menjadi desimal dengan melakukan pembagian
panjang
1. 7/8
2. 3/13
3. 3/20
4. 5/13
5. 11/3
6. 11/7
dalam soal 7 – 12, ubah masing-masing desiaml menjadi suatu hasil bagi dua bilangan bulat
(contoh 1)
7. 0,123123123.....
8. 0,217171717...
9. 2,56565656.....
10. 3,92929292.....
11. 0,1999999.....
12. 0,3999999.....
13. Carilah sebuah bilangan rasional positif dan sebuah bilangan tak rasional positif yang
keduanya lebih kecil dari pada 0,00001
14. Cari bilangan tak rasional antara 3,14159 dan 𝜋 (lihat contoh 2, dan 𝜋 = 3,141592... )
15. Apakah (𝜋 - 22/7) positif, negatif atau nol ?
16. Apakah terdapat bilangan antara 0,999999..... dengan angka 9 yang berulang terus
dengan angka 1?
17. Carilah bilangan rasional antara 17/37 dengan 52/111
18. Carilah dua bilangan tak rasional yang jumlahnya rasional.

More Related Content

What's hot

2. galat
2. galat2. galat
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
muhamadaulia3
 
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
lecturer
 
Kalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsiKalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsi
Lukmanulhakim Almamalik
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Maya Umami
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
pt.ccc
 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometri
ghinahuwaidah
 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Fitria Maghfiroh
 
Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang Binomial
Muhammad Arif
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
agus_budiarto
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Mhd Syahrul Ramadhan
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
Meiky Ayah
 
Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10
Erlita Fatmawati
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela
 
nilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigennilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigen
elmabb
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelNur Fadzri
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Fahrul Usman
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
 
Kalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsiKalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsi
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometri
 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
 
Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang Binomial
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmu
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
nilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigennilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigen
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 

Viewers also liked

Sistem bilangan riil
Sistem bilangan riilSistem bilangan riil
Sistem bilangan riil
Fazar Ikhwan Guntara
 
Sistem bil kompleks dan geometri
Sistem bil kompleks dan geometriSistem bil kompleks dan geometri
Sistem bil kompleks dan geometri
syandika Rafina
 
CIO Digest_July 2013 Issue
CIO Digest_July 2013 IssueCIO Digest_July 2013 Issue
CIO Digest_July 2013 Issue
Patrick Spencer
 
Samples - web design, blog posts, and infographics
Samples - web design, blog posts, and infographicsSamples - web design, blog posts, and infographics
Samples - web design, blog posts, and infographics
Erik Boman
 
POLSKA – JEWELLERY FROM POLAND
POLSKA – JEWELLERY FROM POLANDPOLSKA – JEWELLERY FROM POLAND
POLSKA – JEWELLERY FROM POLAND
ADSO Agência de Comunicação Global
 
Dogma & Disbelief
Dogma & Disbelief Dogma & Disbelief
Dogma & Disbelief
DrumberBoy69
 
Pe testimonial
Pe testimonialPe testimonial
Pe testimonial
privatebox789544
 
Find place around kmutnb
Find place around kmutnbFind place around kmutnb
Find place around kmutnb
Tangmo Melonz
 
Ruang eigen
Ruang eigen Ruang eigen
Ruang eigen
Fazar Ikhwan Guntara
 
Landing Pages - Marketing's Indispensable Tool. 2/23/15 Presentation - Boston...
Landing Pages - Marketing's Indispensable Tool. 2/23/15 Presentation - Boston...Landing Pages - Marketing's Indispensable Tool. 2/23/15 Presentation - Boston...
Landing Pages - Marketing's Indispensable Tool. 2/23/15 Presentation - Boston...
Dennis Kelly
 
Determinan matrix
Determinan matrix Determinan matrix
Determinan matrix
Fazar Ikhwan Guntara
 
Larens professional katalog produktow do uzytku gabinetowego
Larens professional katalog produktow do uzytku gabinetowego Larens professional katalog produktow do uzytku gabinetowego
Larens professional katalog produktow do uzytku gabinetowego welluglobal
 
πάπας κλήμης θρησκευτικά
πάπας κλήμης θρησκευτικάπάπας κλήμης θρησκευτικά
πάπας κλήμης θρησκευτικάΛαστ Ντοαρφ
 
Katalog Larens WellU Pl
Katalog Larens WellU PlKatalog Larens WellU Pl
Katalog Larens WellU Pl
welluglobal
 
Sistem persamaan linier
Sistem persamaan linier Sistem persamaan linier
Sistem persamaan linier
Fazar Ikhwan Guntara
 
Product Deck_final
Product Deck_finalProduct Deck_final
Product Deck_final
Aditya D'souza
 
Monografico5
Monografico5Monografico5
Monografico5
Cesar Enoch
 
Matrix dan operasi-operasinya
Matrix dan operasi-operasinyaMatrix dan operasi-operasinya
Matrix dan operasi-operasinya
Fazar Ikhwan Guntara
 
Diagnostico economia mexicana 2011
Diagnostico economia mexicana 2011Diagnostico economia mexicana 2011
Diagnostico economia mexicana 2011
Cesar Enoch
 
Transformasi linier
Transformasi linier Transformasi linier
Transformasi linier
Fazar Ikhwan Guntara
 

Viewers also liked (20)

Sistem bilangan riil
Sistem bilangan riilSistem bilangan riil
Sistem bilangan riil
 
Sistem bil kompleks dan geometri
Sistem bil kompleks dan geometriSistem bil kompleks dan geometri
Sistem bil kompleks dan geometri
 
CIO Digest_July 2013 Issue
CIO Digest_July 2013 IssueCIO Digest_July 2013 Issue
CIO Digest_July 2013 Issue
 
Samples - web design, blog posts, and infographics
Samples - web design, blog posts, and infographicsSamples - web design, blog posts, and infographics
Samples - web design, blog posts, and infographics
 
POLSKA – JEWELLERY FROM POLAND
POLSKA – JEWELLERY FROM POLANDPOLSKA – JEWELLERY FROM POLAND
POLSKA – JEWELLERY FROM POLAND
 
Dogma & Disbelief
Dogma & Disbelief Dogma & Disbelief
Dogma & Disbelief
 
Pe testimonial
Pe testimonialPe testimonial
Pe testimonial
 
Find place around kmutnb
Find place around kmutnbFind place around kmutnb
Find place around kmutnb
 
Ruang eigen
Ruang eigen Ruang eigen
Ruang eigen
 
Landing Pages - Marketing's Indispensable Tool. 2/23/15 Presentation - Boston...
Landing Pages - Marketing's Indispensable Tool. 2/23/15 Presentation - Boston...Landing Pages - Marketing's Indispensable Tool. 2/23/15 Presentation - Boston...
Landing Pages - Marketing's Indispensable Tool. 2/23/15 Presentation - Boston...
 
Determinan matrix
Determinan matrix Determinan matrix
Determinan matrix
 
Larens professional katalog produktow do uzytku gabinetowego
Larens professional katalog produktow do uzytku gabinetowego Larens professional katalog produktow do uzytku gabinetowego
Larens professional katalog produktow do uzytku gabinetowego
 
πάπας κλήμης θρησκευτικά
πάπας κλήμης θρησκευτικάπάπας κλήμης θρησκευτικά
πάπας κλήμης θρησκευτικά
 
Katalog Larens WellU Pl
Katalog Larens WellU PlKatalog Larens WellU Pl
Katalog Larens WellU Pl
 
Sistem persamaan linier
Sistem persamaan linier Sistem persamaan linier
Sistem persamaan linier
 
Product Deck_final
Product Deck_finalProduct Deck_final
Product Deck_final
 
Monografico5
Monografico5Monografico5
Monografico5
 
Matrix dan operasi-operasinya
Matrix dan operasi-operasinyaMatrix dan operasi-operasinya
Matrix dan operasi-operasinya
 
Diagnostico economia mexicana 2011
Diagnostico economia mexicana 2011Diagnostico economia mexicana 2011
Diagnostico economia mexicana 2011
 
Transformasi linier
Transformasi linier Transformasi linier
Transformasi linier
 

Similar to Desimal, kerapatan dan kalkulator

pendahuluan limit
pendahuluan limitpendahuluan limit
pendahuluan limit
Fazar Ikhwan Guntara
 
materi pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasimateri pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasi
andindesty
 
Fungsi transenden
Fungsi transendenFungsi transenden
Fungsi transenden
Rizki Ar-rifa
 
B ab 01 metode numerik secara umum
B ab  01 metode numerik secara umumB ab  01 metode numerik secara umum
B ab 01 metode numerik secara umum
alamsyah88
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
Nurmini RuddiaNa
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
rizka_safa
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Ajir Aja
 
5.1 Luas Daerah Bidang Datar. (1).pdf
5.1 Luas Daerah Bidang Datar. (1).pdf5.1 Luas Daerah Bidang Datar. (1).pdf
5.1 Luas Daerah Bidang Datar. (1).pdf
YosuaHambit
 
Uts kalkulus
Uts kalkulusUts kalkulus
Uts kalkulus
JulianGultom2
 
Modul 9 s1_pgsd
Modul 9 s1_pgsdModul 9 s1_pgsd
Modul 9 s1_pgsd
Devhie Soleha
 
Modul nilai mutlak
Modul nilai mutlakModul nilai mutlak
Modul nilai mutlakHafidz Gress
 
Modul prolin 1
Modul prolin 1Modul prolin 1
Modul prolin 1
Eny Mailiana
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
Taufik_Yui
 
01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real
sri puji lestari
 
Makalah mtk2
Makalah mtk2Makalah mtk2
Makalah mtk2
VJ Asenk
 
konsep dasar numerik.pptx
konsep dasar numerik.pptxkonsep dasar numerik.pptx
konsep dasar numerik.pptx
FildaNurAini1
 
Persamaan linear
Persamaan linear Persamaan linear
Persamaan linear
Universitas sriwijaya
 
02 Himpunan Bilangan.pdf
02 Himpunan Bilangan.pdf02 Himpunan Bilangan.pdf
02 Himpunan Bilangan.pdf
ikhsan977643
 
Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
Princess Bluecherries
 

Similar to Desimal, kerapatan dan kalkulator (20)

pendahuluan limit
pendahuluan limitpendahuluan limit
pendahuluan limit
 
materi pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasimateri pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasi
 
Fungsi transenden
Fungsi transendenFungsi transenden
Fungsi transenden
 
B ab 01 metode numerik secara umum
B ab  01 metode numerik secara umumB ab  01 metode numerik secara umum
B ab 01 metode numerik secara umum
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
5.1 Luas Daerah Bidang Datar. (1).pdf
5.1 Luas Daerah Bidang Datar. (1).pdf5.1 Luas Daerah Bidang Datar. (1).pdf
5.1 Luas Daerah Bidang Datar. (1).pdf
 
Uts kalkulus
Uts kalkulusUts kalkulus
Uts kalkulus
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Modul 9 s1_pgsd
Modul 9 s1_pgsdModul 9 s1_pgsd
Modul 9 s1_pgsd
 
Modul nilai mutlak
Modul nilai mutlakModul nilai mutlak
Modul nilai mutlak
 
Modul prolin 1
Modul prolin 1Modul prolin 1
Modul prolin 1
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real
 
Makalah mtk2
Makalah mtk2Makalah mtk2
Makalah mtk2
 
konsep dasar numerik.pptx
konsep dasar numerik.pptxkonsep dasar numerik.pptx
konsep dasar numerik.pptx
 
Persamaan linear
Persamaan linear Persamaan linear
Persamaan linear
 
02 Himpunan Bilangan.pdf
02 Himpunan Bilangan.pdf02 Himpunan Bilangan.pdf
02 Himpunan Bilangan.pdf
 
Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
 

More from Fazar Ikhwan Guntara

kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
Fazar Ikhwan Guntara
 
maksimum dan minimum
maksimum dan minimummaksimum dan minimum
maksimum dan minimum
Fazar Ikhwan Guntara
 
notasi leibniz
notasi leibniznotasi leibniz
notasi leibniz
Fazar Ikhwan Guntara
 
aturan rantai
aturan rantaiaturan rantai
aturan rantai
Fazar Ikhwan Guntara
 
aturan pencarian turunan
aturan pencarian turunanaturan pencarian turunan
aturan pencarian turunan
Fazar Ikhwan Guntara
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
Fazar Ikhwan Guntara
 
teorema limit
teorema limitteorema limit
teorema limit
Fazar Ikhwan Guntara
 
fungsi trigonometri
fungsi trigonometrifungsi trigonometri
fungsi trigonometri
Fazar Ikhwan Guntara
 
operasi pada fungsi
operasi pada fungsioperasi pada fungsi
operasi pada fungsi
Fazar Ikhwan Guntara
 
fungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknyafungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknya
Fazar Ikhwan Guntara
 
grafik persamaan
grafik persamaangrafik persamaan
grafik persamaan
Fazar Ikhwan Guntara
 
ketaksamaan
ketaksamaanketaksamaan
Keragaman dan kesetaraan
Keragaman dan kesetaraanKeragaman dan kesetaraan
Keragaman dan kesetaraan
Fazar Ikhwan Guntara
 
Manusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budayaManusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budaya
Fazar Ikhwan Guntara
 
Manusia sain, teknologi dan seni
Manusia sain, teknologi dan seniManusia sain, teknologi dan seni
Manusia sain, teknologi dan seni
Fazar Ikhwan Guntara
 
Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb) Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb) Fazar Ikhwan Guntara
 
Besaran dan turunan
Besaran dan turunan Besaran dan turunan
Besaran dan turunan
Fazar Ikhwan Guntara
 
Ruang hasil kali dalam
Ruang hasil kali dalam Ruang hasil kali dalam
Ruang hasil kali dalam
Fazar Ikhwan Guntara
 
Ruang ruang vector
Ruang ruang vector Ruang ruang vector
Ruang ruang vector
Fazar Ikhwan Guntara
 
Vector di bidang dan di ruang
Vector di bidang dan di ruang Vector di bidang dan di ruang
Vector di bidang dan di ruang
Fazar Ikhwan Guntara
 

More from Fazar Ikhwan Guntara (20)

kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
 
maksimum dan minimum
maksimum dan minimummaksimum dan minimum
maksimum dan minimum
 
notasi leibniz
notasi leibniznotasi leibniz
notasi leibniz
 
aturan rantai
aturan rantaiaturan rantai
aturan rantai
 
aturan pencarian turunan
aturan pencarian turunanaturan pencarian turunan
aturan pencarian turunan
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
teorema limit
teorema limitteorema limit
teorema limit
 
fungsi trigonometri
fungsi trigonometrifungsi trigonometri
fungsi trigonometri
 
operasi pada fungsi
operasi pada fungsioperasi pada fungsi
operasi pada fungsi
 
fungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknyafungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknya
 
grafik persamaan
grafik persamaangrafik persamaan
grafik persamaan
 
ketaksamaan
ketaksamaanketaksamaan
ketaksamaan
 
Keragaman dan kesetaraan
Keragaman dan kesetaraanKeragaman dan kesetaraan
Keragaman dan kesetaraan
 
Manusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budayaManusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budaya
 
Manusia sain, teknologi dan seni
Manusia sain, teknologi dan seniManusia sain, teknologi dan seni
Manusia sain, teknologi dan seni
 
Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb) Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
 
Besaran dan turunan
Besaran dan turunan Besaran dan turunan
Besaran dan turunan
 
Ruang hasil kali dalam
Ruang hasil kali dalam Ruang hasil kali dalam
Ruang hasil kali dalam
 
Ruang ruang vector
Ruang ruang vector Ruang ruang vector
Ruang ruang vector
 
Vector di bidang dan di ruang
Vector di bidang dan di ruang Vector di bidang dan di ruang
Vector di bidang dan di ruang
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 

Desimal, kerapatan dan kalkulator

  • 1. Materi 2 Desimal, Kerapatan, Kalkulator Sebarang bilangan rasional dapat ditulis sebagai suatu desimal, karena berdasarkan definisi bilangan ini selalu dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua bilangan bulat; jika pembilang kita bagi dengan penyebut, kita peroleh suatu desimal. Misalnya (gambar 1) ½ = 0,5 3/8 = 0,375 13/11 = 1,181818... 3/7 = 0,428571428571328571.... Bilangan-bilangan tak rasional dapat juga diungkapkan sebagai desimal-desimal. Sebagai contoh. √2 = 1,4142135623.... √3 = 1,7320508075.... 𝜋= 3,1415926335... Desimal Berulang dan Tak Berulang Pernyataan desimal suatu bilangan rasional dapat mempunyai akhir (seperti dalam 3/8 = 0,375) atau akan berulang dalam daur yang tetap selamanya (seperti dalam 13/11 = 1,181818...). Percobaan kecil dengan proses pembagian panjang akan menunjukkan kepada anda mengapa demikian. (disebabkan hanya terdapat suatu bilangan berhingga sisa-sisa yang berlainan). Sebuah desimal yang mempunyai akhir dapat dipandang sebagai suatu desimal berulang yang angka-angka akhirnya semuanya nol. Misalnya, 3/8 = 0,375 = 0,3750000000.... Jadi setiap bilangan rasional dapat dituliskan sebagai suatu desimal berulang. Adalah suatu kenyataan yang penting bahwa kebalikannya juga benar. Setiap desimal yang berulang menyatakan suatu bilangan rasional. Ini jelas dalamkasus suatu desimal berulang (misalnya, 3,137 = 3137/1000) dan mudah dibuktikan secara umum. Contoh 1. (desimal berulang adalah rasional) Buktkan bahwa : 0,136136136..... dan 0,27171717... menyatakan bilangan-bilangan rasional
  • 2. Penyelesian : Misalkan x = 0,136136136..... maka 1000x = 136,136136136...... 1000x = 136,136136136.... X = 0,136136136.... – 999x = 136 maka x = 136/999 . jadi 0,136136136.... = 136/999 adalah bilangan rasional Misalkan y = 0,27171717... maka 100y = 27,171717.... 100y = 27,171717... Y = 0,271717... – 99y = 26,9 maka y = 26,9/99 = 269/990. Jadi 0,27171717.... = 269/990 adalah bilangan rasional. Secara umum, langkah pertama adalah mengalikan suatu desimal berulang z dengan 10m jika desimal tersebut berulang dalam suatu daur yang memuat m angka. Pernyataan desimal bilangan-bilangan tak rasional tidak berulang menurut suatu daur. Sebaliknya, suatu desimal tak berulang pasti menyatakan suatu bilangan tak rasional. Sehingga, misalnya 0,10100100001..... pasti menyatakan suatu bilangan tak rasional. Diagram dalam gambar 2 meringkaskan apa yangtelah disampaikan. Kerapatan Di antara dua bilangan riil sebrang yang berlainan x dan y, terdapat suatu bilangan riil lain. Khususnya bilangan z = (x + y)/2 adalah bilangan pertengahan antara x dan y (gambar 3). Karena terdapat juga suatu bilangan s antara x dan z dan bilangan lain t antara z dan y dan karena argumentasi ini dapat diulang sampai tak terhingga, kita dipaksa mengambil kesimpulan yang menakjubkan tetapi benar bahwa di antara dua bilangan rill sembarang (tidak perduli betapapun dekatnya), terdapat tak terhingga banyaknya bilangan riil lain. Ini akan menghapus sama sekali pemikiran seperti “ bilanangan yang sedikit lebih besar dari 3”. Tidak terdapat bilangan yang demikian.
  • 3. Sebenarnya kita dapat mengatakan lebih banyak. Di antara dua bilangan riil sembarang yang berlainan, terdapat bilangan rasional maupun bilangan tak rasional – dan karenanya tak terhingga banyaknya dari tiap jenis. Contoh 2. Carilah suatu bilangan rasional dan bilangan tak rasional di antara x dan y jika diketahui x = 0,31234158....... dan y = 0,31234200........ Penyelesaian : Andaiakan : z = 0,312341600000..... dan w = 0,3123416010010001..... Maka z adalah rasional (berakhir dengan pengulangan 0), sedangkan w adalah tak rasional (perhatikan pola penyisipan 0 yang semakin banyak di antara angka 1). Seharusnya jelas bagi kita bahwa : x < z < w < y Satu cara bagaimana matematikawan memeriksa situasi yang telah dibahas tersebut adalah dengan mengatakan bahwa bilangan rasional dan tak rasional keduanya rapat sepanjang garis riil (gambar 4). Setiap bilangan mempunyai tetangga rasional dan tak rasional yang cukup dekat dengannya. Kedua jenis bilangan tersebut saling berkaitan tak terpisahkan dan menggerombol bersama- sama. Salah satu manifestasi dari sifat kerapatan yang baru saja diuraikan adalah bahwa sebarang bilangan tak rasional dapat dihampiri oleh suatu bilangan rasional sedekat yang kita sukai. Contohnya adalah √2. Barisan bilangan-bilangan rasional : 1 ; 1,4 ; 1,414 ; 1,4142 ; 1,41421 ; 1,414213 ; ........ berbaris dan tak dapat ditawar-tawar menuju √2. (gambar 5). Dengan berjalan cukup jauh dalam barisan ini, kita berada sedekat mungkin ke √2 seperti yang kita inginkan. Kalkulator Di masa lalu para ilmuwan dan insinyur berkeliaran di kampus dengan slide-rule tergantung di ikat pinggangnya. Saat ini mereka mengantongi kalkulator di sakunya. Jika anda belum mempunyai salah satu dari ahli sihir elektronika ini, kami anjurkan anda untuk membelinya. Yakinkan untuk memperoleh model ilmiah (dengan sinus, kosinus, dan logaritma) dan jika anda mampu, kami rekomendasikan versi yang dapat diprogram. Anda akan menjumpai banyak penggunaan kalkulator dalam materi ini. Satu kenyataan yang segera jelas kelihatan adalah bahwa kita tidak dapat memasukkan suatu desimal tak berhingga ke dalam sebuah kalkulator. Kalkulator secara eksklusif bekerja dengan desimal yang panjangnya telah ditentukan sebelumnya (misalnya, 10 angka).
  • 4. Nyatanya, kalkulator hanya menangani bilangan-bilangan rasional dengan uraian desimal yang berhenti secara cepat. Sehingga, kita sering harus membulatkan suatu bilangan untuk memasukkanya ke kalkulator, dan jawab yang diberikan kalkulator biasanya juga akan dibulatkan. Misalnya, kalkulator tidak akan pernah memakai nilai sebenarnya dari √2 tetapi harus puas dengan nilai hampiran seperti √2 ≈ 1,414213562 Di sini kita telah memakai lambang ≈ untuk menyingkat ungkapan “ secara hampiran sama dengan”. Nasehat kami adalah ini: lakukan perhitungan yang mudah tanpa kalkulator, khusunya jika ini dapat menjawab yang sebenarnya, misalnya, secara umum kita lebih menyukai jawaban sebenarnya √3 2 untuk sinus 𝜋/3 dibandingkan nilai hasil kalkulator 0,8660254. Tetapi, dalam perhitungan yang rumit kami anjurkan penggunaan kalkulator.
  • 5. Latihan soal 2 Dalam soal 1-6, ubah tiap bilangan rasional menjadi desimal dengan melakukan pembagian panjang 1. 7/8 2. 3/13 3. 3/20 4. 5/13 5. 11/3 6. 11/7 dalam soal 7 – 12, ubah masing-masing desiaml menjadi suatu hasil bagi dua bilangan bulat (contoh 1) 7. 0,123123123..... 8. 0,217171717... 9. 2,56565656..... 10. 3,92929292..... 11. 0,1999999..... 12. 0,3999999..... 13. Carilah sebuah bilangan rasional positif dan sebuah bilangan tak rasional positif yang keduanya lebih kecil dari pada 0,00001 14. Cari bilangan tak rasional antara 3,14159 dan 𝜋 (lihat contoh 2, dan 𝜋 = 3,141592... ) 15. Apakah (𝜋 - 22/7) positif, negatif atau nol ? 16. Apakah terdapat bilangan antara 0,999999..... dengan angka 9 yang berulang terus dengan angka 1? 17. Carilah bilangan rasional antara 17/37 dengan 52/111 18. Carilah dua bilangan tak rasional yang jumlahnya rasional.