SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
KELOMPOK 7
 Abdur Razaq (1614401D191)
 Ade Indriani Safitri (1614401D192)
 Chintya Dinda Veronica (1614401D196)
 Reghina Rahmila (1614401D225)
 Sistri (1614401D233)
 Surya (1514401D181)
 Tegar Harapano (1614401D235)
 Pengertian Hipertensi
 Klasifikasi Hipertensi
 Pengertian Obat Anti Hipertensi
 Klasifikasi Obat Anti Hipertensi
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)adalah
peningkatan tekanan darah sehingga tekanan
sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik > 90
mmHg
Hipertensi
Esensial/ Primer
• Disebabkan oleh
usia, stress
psikologis, dan
hereditas
(keturunan).
Hipertensi
Sekunder
• Disebabkan oleh
kelainan
pembuluh darah
ginjal, gangguan
kelenjar tiroid
(hipertiroid),
penyakit adrenal.
Obat anti hipertensi adalah obat yang digunakan
untuk menurunkan tekanan darah tingggi hingga
mencapai tekanan darah normal. Semua obat
antihipertensi bekerja pada satu atau lebih tempat
kontrol anatomis dan efek tersebut terjadi dengan
mempengaruhi mekanisme normal regulasi.
DIURETIK
ANTAGONIS RESEPTOR BETA
ANTAGONIS RESEPTOR ALFA
ANTAGONIS KALSIUM
ACE-INHIBITOR
VASODILATOR LANGSUNG
Diuretik menurunkan tekanan darah terutama dengan cara
mengurangi simpanan natrium dalam tubuh. Awalnya,
diuretik menurunkan tekanan darah dengan menurunkan
volume darah dan curah jantung, tahanan vaskuler
perifer. Penurunan tekanan darah dapat terlihat dengan
terjadinya diuresis. Diuresis menyebabkan penurunan
volume plasma dan stroke volume yang akan menurunkan
curah jantung dan akhirnya menurunkan tekanan darah.
Obat diuretik dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Diuretik Tiazid
2. Loop Diuretic
3. Diuretik Hemat Kalium, dan
4. Diuretik Osmotik
Menghambat reabsorpsi natrium dan klorida pada pars
asendens ansa henle tebal, yang menyebabkan diuresis ringan.
Contoh obat :
HYDROCLHOROTHIAZIDE (HCT)
Golongan obat antihipertnsi ini merupakan obat antihipertensi
yang prosesnya melalui pengeluaran cairan tubuh via urin.
Golongan antihipertensi ini cukup cepat menurunkan tekanan
darah namun dengan prosesnya yang melalui pengeluaran
cairan, ada kemungkinan besar potassium ( kalium ) terbuang.
Sediaan obat : Tablet
Farmakokinetik : diabsorbsi dengan baik oleh saluran cerna.
Didistribusi keseluruh ruang ekstrasel dan hanya ditimbun dalam
jaringan ginjal.
Indikasi : mengurangi edema akibat gagal jantung,
cirrhosis hati, gagal ginjal kronis, hipertensi, Obat awal yang
ideal untuk hipertensi, edema kronik, hiperkalsuria idiopatik.
Digunakan untuk menurunkan pengeluaran urin pada
diabetes inspidus (GFR rendah menyebabkan peningkatan
reabsorpsi dalam nefron proksimal, hanya berefek pada diet
rendah garam)
Kontraindikasi : hypokalemia, hypomagnesemia,
hyponatremia, hipertensi pada kehamilan, hiperurisemia,
hiperkalsemia, oliguria, anuria, kelemahan, penurunan
aliran plasenta, alergi sulfonamide, gangguan saluran
cerna.
Dosis :
Dewasa 25 – 50 mg/hr
Anak 0,5 – 1,0 mg/kgBB/ 12 – 24 jam
Lebih potensial dibandingkan tiazid dan harus digunakan
dengan hati-hati untuk menghindari dehidrasi.
Contoh obat :
FUROSEMIDE
Nama paten : Cetasix, farsix, furostic, impungan, kutrix,
Lasix, salurix, uresix.
Sediaan obat : Tablet, capsul, injeksi.
Indikasi : Diuretik yang dipilih untuk pasien dengan GFR
(Gromerular Filtration Rate) rendah dan kedaruratan
hipertensi. Edema, edema paru dan untuk mengeluarkan
banyak cairan. Kadangkala digunakan untuk menurunkan
kadar kalium serum. Edema paru akut, edema yang
disebabkan penyakit jantung kongesti, sirosis hepatis,
nefrotik sindrom, hipertensi.
Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui
Efek samping : pusing. Lesu, kaku otot, hipotensi, mual,
diare. Hiponatremia, hipokalemia, dehidrasi, hiperglikemia,
hiperurisemia, hipokalsemia, ototoksisitas, alergi
sulfonamide, hipomagnesemia, alkalosis hipokloremik,
hipovolemia.
Interaksi obat : indometasin menurunkan efek diuretiknya,
efek ototoksit meningkat bila diberikan bersama aminoglikosid.
Toksisitas silisilat meningkat bila diberikan bersamaan.
Dosis :
Dewasa 40 mg/hr
Anak 2 – 6 mg/kgBB/hr
Meningkatkan ekskresi natrium dan air sambil menahan kalium.
Obat-obat ini dipasarkan dalam gabungan dengan diuretic boros
kalium untuk memperkecil ketidakseimbangan kalium.
Contoh obat :
- AMILORIDE (MIDAMOR)
Sediaan obat : Tablet
Mekanisme Kerja : secara langsung meningkatkan ekskresi Na+
menurunkan sekresi K+ dalam tubulus kontortus distal.
Indikasi : Edema, hipertensi. Digunakan bersama diuretik lain
karena efek hemat K+ mengurangi efek hipokalemik. Dapat
mengoreksi alkalosis metabolik.
Kontraindikasi : Gangguan ginjal, hiperkalemia.
Efek tak diinginkan : Hiperkalemia, kekurangan natrium atau air.
Pasien dengan diabetes militus dapat mengalami intoleransi
glukosa.
Dosis :
Dosis tunggal : Dosis awal 10 mg sehari atau 5 mg
dua kali sehari. Maksimal 20 mg sehari.
Kombinasi dengan diuretik lain : 5-10 mg sehari
- SPIRONOLACTONE (ALDACTONE)
Sediaan obat : Tablet, kapsul
Mekanisme Kerja : antagonis aldosteron (aldosteron
menyebabkan retensi Na+). Juga memiliki jerja serupa dengan
amilorid.
Indikasi : hipertensi, edema pada gagal jantung kongestif
(digunakan dengan tiazid), sirosis, dan sindrom nefrotik. Juga
untuk mengobati atau mendiagnosis hiperaldo-steronisme.
Kontraindikasi : Gangguan ginjal, hiperkalemia,
hipernatremia, kehamilan dan menyusui, penyakit adison.
Efek samping : Gangguan saluran cerna dan kadang-kadang
reaksi alergi seperti ruam kulit, sakit kepala, bingung,
hiponatremia, hiperkalemia, hepatotoksisita, impotensi.
Dosis : Dewasa 25 - 200 mg/hari dibagi menjadi 1 atau 2 dosis
Menarik air ke urin, tanpa mengganggu sekresi atau absorpsi ion
dalam ginjal.
Contoh obat :
MANITOL (MIS. RESECTISOL)
Sediaan obat : Injeksi, Cairan Infus
Mekanisme kerja : secara osmotic menghambat reabsorpsi
natrium dan air. Awalnya menaikkan volume plasma dan tekanan
darah.
Indikasi : gagal ginjal akut, edema otak, untuk menghilangkan
kelebihan dosis beberapa obat, intrakranial hipertensi.
Efek samping: sakit kepala, mual, muntah, menggigil,pusing,
polidipsia, letargi, kebingungan, dan nyeri dada.
Dosis : Dosis maksimal dalam sekali pemberiannya adalah 500 ml.
Harus dengan anjuran dokter
Bekerja pada reseptor Beta jantung untuk menurunkan kecepatan denyut dan
curah jantung.
Contoh obat :
- ATENOLOL (BETA BLOKER)
Golongan ini merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan
tekanan darah bekerja dengan melalui proses memperlambat kerja jantung
dan memperlebar pembuluh darah.
Nama paten : Betablok, Farnormin, Tenoret, Tenoretic, Tenormin, internolol.
Sediaan obat : Tablet
Mekanisme kerja : pengurahan curah jantung disertai vasodilatasi perifer,
efek pada reseptor adrenergic di SSP, penghambatan sekresi renin akibat
aktivasi adrenoseptor di ginjal.
Indikasi : hipertensi ringan – sedang, aritmia
Kontraindikasi : gangguan konduksi AV, gagal jantung tersembunyi,
bradikardia, syok kardiogenik, anuria, asma, diabetes.
Efek samping : nyeri otot, tangan kaki rasa dingin, lesu,
gangguan tidur, kulit kemerahan, impotensi.
Interaksi obat : efek hipoglikemia diperpanjang bila
diberikan bersama insulin. Diuretik tiazid meningkatkan
kadar trigliserid dan asam urat. Iskemia perifer berat bila
diberi bersama alkaloid ergot.
Dosis : 2 x 40 – 80 mg/hr
- METOPROLOL (BETA BLOKER)
Nama paten : Cardiocel, Lopresor, Seloken, Selozok
Sediaan obat : Tablet
Mekanisme kerja : pengurangan curah jantung yang
diikuti vasodilatasi perifer, efek pada reseptor adrenergic
di SSP, penghambatan sekresi renin akibat aktivasi
adrenoseptor beta 1 di ginjal.
Indikasi : hipertensi, miokard infard, angina pektoris
Kontraindikasi : bradikardia sinus, blok jantung tingkat
II dan III, syok kardiogenik, gagal jantung tersembunyi
Efek samping : lesu, kaki dan tangan dingin,
insomnia, mimpi buruk, diare
Interaksi obat : reserpine meningkatkan efek
antihipertensinya
Dosis : 50 – 100 mg/kg
- PROPRANOLOL (BETA BLOKER)
Nama paten : Blokard, Inderal, Prestoral
Sediaan obat : Tablet
Indikasi : hipertensi, angina pectoris, aritmia jantung,
migren, stenosis subaortik hepertrofi, miokard infark,
feokromositoma
Kontraindikasi : syok kardiogenik, asma bronkial,
brikadikardia dan blok jantung tingkat II dan III, gagal
jantung kongestif. Hati – hati pemberian pada penderita
biabetes mellitus, wanita haminl dan menyusui.
Efek samping : bradikardia, insomnia, mual, muntah,
bronkospasme, agranulositosis, depresi.
Interaksi obat : hati – hati bila diberikan bersama dengan
reserpine karena menambah berat hipotensi dan kalsium
antagonis karena menimbulkan penekanan kontraktilitas
miokard. Henti jantung dapat terjadi bila diberikan bersama
haloperidol. Fenitoin, fenobarbital, rifampin meningkatkan
kebersihan obat ini. Simetidin menurunkan metabolism
propranolol. Etanolol menurukan absorbsinya.
Dosis : dosis awal 2 x 40 mg/hr, diteruskan dosis
pemeliharaan.
Menghambat reseptor alfa diotot polos
vaskuler yang secara normal berespon
terhadap rangsangan simpatis dengan
vasokonstriksi.
Obat antagonis reseptor alfa dibagi menjadi
2, yaitu :
1. Anti Adregenik Sentral
2. Anti Adregenik Perifer
Contoh obat :
METILDOPA
Nama Dagang: Dopamet (Alpharma), Medopa (Armoxindo),
Tensipas (Kalbe Farma), Hyperpax (Soho)
Indikasi: Hipertensi, bersama dengan diuretika, krisis
hipertensi jika tidak diperlukan efek segera.
Kontraindikasi: depresi, penyakit hati aktif, feokromositoma,
porfiria, dan hipersensitifitas
Efek samping: mulut kering, sedasi, depresi, mengantuk,
diare, retensi cairan, kerusakan hati, anemia hemolitika,
sindrom mirip lupus eritematosus, parkinsonismus, ruam kulit,
dan hidung tersumbat
Peringatan: mempengaruhi hasil uji laboratorium,
menurunkan dosis awal pada gagal ginjal, disarqankan
untuk melaksanakan hitung darah dan uji fungsi hati,
riwayat depresi
Dosis dan aturan pakai: oral 250mg 2 kali sehari setelah
makan, dosis maksimal 4g/hari, infus intravena 250-500
mg diulangi setelah enam jam jika diperlukan.
Contoh obat :
- RESERPIN (MIS. SERPASIL)
Sediaan obat : Tablet
Mekanisme kerja : sebagian mengosongkan
simpanan katekolamin pada system saraf perifer
dan mungkin pada SSP. Menurunkan resistensi
perifel total, frekuensi jantung, dan curah jantung.
Indikasi : jarang digunakan untuk hipertensi
ringan sampai sedang. Tidak dianjurkan pada
kelainan psikiatri.
Efek samping: “dominan parasimpatik” (brakikardi, diare,
bronkokonstriksi, peningkatan sekresi), penurunan
kontraktilitas dan curah jantung, hipotensi postural
(mengosongkan norepinefrin sehingga menghambat
vasokonstriksi), ulkus peptikum, sedasi, dan depresi bunuh
diri, gangguan ejakulasi, ginekomastia. Risiko hipertensi
balik rendah karena durasi kerja lama.
- GUANETIDIN (MIS. ESIMEL)
Mekanisme kerja : ditempatkan ke dalam ujung
saraf adrenergic. Awalnya melepaskan norepinefrin
(meningkatkan tekanan darah dan frekuensi
jantung). Lalu mengosongkan norepinefrin dari
terminal dan mengganggu pelepasannya.
Kemudian tidak terjadi refleks takikardi karena
kosongnya norepinefrin.
Indikasi : hipertensi berat jika obat lain gagal.
Jarang digunakan.
Efek samping: peningkatan awal frekuensi jantung
dan tekanan darah (disebabkan pelepasan
norepinefrin). Hipotensi ortostatik dan saat istirahat.
Brakikardi, menurunnya curah jantung, dispnea
pada pasien PPOM, kongesti hidung berat.
- GUANEDREL (HYLOREL)
Mekanisme kerja : seperti guanetidin, tapi
bekerja lebih cepat, melepaskan norepinefrin
pada awalnya (peningkatan sementara
tekanan darah), dan mempunyai aktivitas
sedikit.
Indikasi : hipertensi ringan sampai sedang.
Efek samping: seperti guanetidin tapi
kurang berat.
- PARGILIN (EUTONYL)
Mekanisme kerja : menghambat monoamine
oksidase dalam saraf adrenergik. Menghambat
pelepasan norepinefrin.
Indikasi : karena efek berbahaya, obat ini merupakan
obat antihipertensi pilihan terakhir.
Efek samping : efek yang mengancam jiwa (stroke,
krisis hipertensi, infark miokardial, aritmia) dapat
terjadi bila diminum bersama makanan (produk
fermentasi, keju) dan obat-obat (pil diet, obat-obat flu)
yang mengandung simpatomimetik.
Menurunkan kontraksi otot polos jantung dan atau arteri
dengan mengintervensi influks kalsium yang dibutuhkan
untuk kontraksi.
Contoh obat :
- DILTIAZEM (KALSIUM ANTAGONIS)
Nama paten : Farmabes, Herbeser, Diltikor.
Sediaan obat : Tablet, kapsul, injeksi
Mekanisme kerja : menghambat asupan, pelepasan atau
kerja kalsium melalui slow cannel calcium.
Indikasi : hipertensi, angina pectoris, MCI, penyakit vaskuler
perifer.
Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui, gagal jantung.
Efek samping : bradikardia, pusing, lelah, edema kaki,
gangguan saluran cerna.
Interaksi obat : menurunkan denyut jantung bila
diberikan bersama beta bloker. Efek terhadap
konduksi jantung dipengaruhi bila diberikan bersama
amiodaron dan digoksin. Simotidin meningkatkan
efeknya.
Dosis : 3 x 30 mg/hr sebelum makan
- AMLODIPINE
Sediaan Obat : Tablet, Kapsul
Indikasi : Hipertensi, iskemia mikardia, angina pektoris,
vasokonstriksi pembuluh darah koroner, pengobatan
penyakit arteri koroner.
Kontraindikasi : Penderita yang memiliki riwayat
hipersensitif atau riwayat alergi terhadap amlodipine
atau calcium channel blockers lain, syok kardiogenik,
stenosis aorta, angina pektoris yang tidak stabil,
tekanan darah rendah yaitu kurag dari 90/60 mmHg,
hamil dan menyusui.
Efek Samping : Merasa lelah, pusing, jantung
berdegup kencang, merasa mual, tidak nyaman di
bagian perut, pergelangan kaki membengkak
Dosis : Dosis awal 5 mg/hari. Bisa ditingkatkan ke
dosis maksimum yaitu 10 mg/hari. Dosis akan
disesuaikan dengan keadaan dan respons pasien
terhadap obat.
- NIFEDIPIN (ANTAGONIS KALSIUM)
Nama paten : Adalat, Carvas, Cordalat, Coronipin,
Farmalat, Nifecard, Vasdalat.
Sediaan obat : Tablet, kaplet
Mekanisme kerja : menurunkan resistensi vaskuler
perifer, menurunkan spasme arteri coroner.
Indikasi : hipertensi, angina yang disebabkan
vasospasme coroner, gagal jantung refrakter.
Kontraindikasi : gagal jantung berat, stenosis
berat, wanita hamil dan menyusui.
Efek samping : sakit kepala, takikardia, hipotensi,
edema kaki.
Interaksi obat : pemberian bersama beta bloker
menimbulkan hipotensi berat atau eksaserbasi
angina. Meningkatkan digitalis dalam darah.
Meningkatkan waktu protombin bila diberikan
bersama antikoagulan. Simetidin meningkatkan
kadarnya dalam plasma.
Dosis : 3 x 10 mg/hr
- VERAPAMIL (ANTAGONIS KALSIUM)
Nama paten : Isoptin
Sediaan obat : Tablet, kaplet
Mekanisme kerja : menghambat masuknya ion Ca ke
dalam sel otot jantung dan vaskuler sistemik sehingga
menyebabkan relaksasi arteri coroner, dan menurunkan
resistensi perifer sehingga menurunkan penggunaan
oksigen.
Indikasi : hipertensi, angina pectoris, aritmia jantung,
migren.
Kontraindikasi : gangguan ventrikel berat, syok
kardiogenik, fibrilasi, blok jantung tingkat II dan III,
hipersensivitas.
Efek samping : konstipasi, mual, hipotensi, sakit kepala,
edema, lesu, dipsnea, bradikardia, kulit kemerahan.
Interaksi obat : pemberian bersama beta bloker bias
menimbulkan efek negative pada denyut, kondiksi dan
kontraktilitas jantung. Meningkatkan kadar digoksin
dalam darah. Pemberian bersama antihipertensi lain
menimbulkan efek hipotensi berat. Meningkatkan kadar
karbamazepin, litium, siklosporin. Rifampin menurunkan
efektivitasnya. Perbaikan kontraklitas jantung bila diberi
bersama flekaind dan penurunan tekanan darah yang
berate bila diberi bersama kuinidin. Fenobarbital
nemingkatkan kebersihan obat ini.
Dosis : 3 x 80 mg/hr
Berfungsi untuk menurunkan angiotensin II dengan menghambat
enzim yang diperlukan untuk mengubah angiotensin I menjadi
angiotensin II.
Contoh obat :
- CAPTOPRIL
Nama paten : Capoten, Zestril
Sediaan obat : Tablet
Mekanisme kerja : menghambat enzim konversi angiotensin
sehingga menurunkan angiotensin II yang berakibat menurunnya
pelepasan renin dan aldosterone.dan menghambat ACE pada paru-
paru, yang mengurangi sintesis vasokonstriktor, angiotensin II.
Menekan aldosteron, mengakibatkan natriuesis. Dapat merangsang
produksi vasodilator (bradikinin, prostaglandin).
Indikasi : hipertensi, gagal jantung. hipertensi, terutama berguna
untuk hipertensi dengan rennin tinggi. Obat yang disukai untuk
pasien hipertensi dengan nefropatidiabetik karena kadar glukosa
tidak dipengaruhi.
Kontraindikasi : hipersensivitas, hati – hati pada
penderita dengan riwayat angioedema dan wanita
menyusui. Dan semua penghambat ACE : dosis pertama
hipotensi, pusing, proteinuria, ruam, takikardi, sakit kepala.
Kaptopril jarang menyebabkan agrunolositosis atau
neutropenia.
Efek samping : batuk, kulit kemerahan, konstipasi,
hipotensi, dyspepsia, pandangan kabur, myalgia.
Interaksi obat : hipotensi bertambah bila diberikan
bersama diuretika. Tidak boleh diberikan bersamadengan
vasodilator seperti nitrogliserin atau preparat nitrat lain.
Indometasin dan AINS lainnya menurunkan efek obat ini.
Meningkatkan toksisitas litium.
Dosis : 2 – 3 x 25 mg/hr.
- RAMIPRIL
Nama paten : Triatec
Sediaan obat : Tablet
Mekanisme kerja : menghambat enzim konversi angiotensin
sehingga perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II
terganggu, mengakibatkan menurunnya aktivitas vasopressor
dan sekresi aldosterone.
Indikasi : hipertensi
Kontraindikasi : penderita dengan riwayat angioedema,
hipersensivitas. Hati – hati pemberian pada wanita hamil dan
menyusui.
Efek samping : batuk, pusing, sakit kepala, rasa letih, nyeri
perut, bingung, susah tidur.
Interaksi obat : hipotensi bertambah bila diberikan bersama
diuretika. Indometasin menurunkan efektivitasnya. Intoksitosis
litiumm meningkat.
Dosis : awal 2,5 mg/hr
Merelaksasi sel-sel otot polos yang mengelilingi pembuluh darah
dengan mekanisme yang belum jelas, tetapi mungkin melibatkan
pembentukan nitrik oksida oleh endote vascular.
Contoh obat :
- Hidralazin
Nama paten : Aproseline
Sediaan obat : Tablet
Mekanisme kerja : merelaksasi otot polos arteriol sehingga
resistensi perifer menurun, meningkatkan denyut jantung.
Indikasi : hipertensi, gagal jantung.
Kontraindikasi : gagal ginjal, penyakit reumatik jantung.
Efek samping : sakit kepala, takikardia, gangguan saluran cerna,
muka merah, kulit kemerahan.
Dosis : 50 mg/hr, dibagi 2 – 3 dosis.
- DIAZOKSID (HYPERSTAT)
Mekanisme kerja : menurunkan resistensi vascular
perifer, mungkin dengan mengantagonis kalsium. Juga
meningkatkan kadar glukosa serum dengan menekan
pelepasan insulin dan meningkatkan pelepasan glukosa
hati.
Indikasi : kontrol jangka pendek hipertensi berat di
rumah sakit. Hipoglikemia akibat hiperinsulinisme yang
refrakter terhadap bentuk pengobatan lain.
Efek samping : retensi air dan natrium dan
efekkardiovaskular yang disebabkannya. Hiperglikemia,
gangguan saluran cerna, hirsurisme, efek samping
skstrapiramidal.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan ObatBentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretik
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comFarmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 

Similar to Obat Anti Hipertensi dan Klasifikasinya

FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSISulistia Rini
 
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)Alljabar Rahmat
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSISulistia Rini
 
Antihypertensive drugs
Antihypertensive drugsAntihypertensive drugs
Antihypertensive drugsFebbyAyudya
 
materi obat jantung dan pembuuluh daarAH
materi obat jantung dan pembuuluh daarAHmateri obat jantung dan pembuuluh daarAH
materi obat jantung dan pembuuluh daarAHnadyahermawan
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Pp anti hipertensi
Pp anti hipertensiPp anti hipertensi
Pp anti hipertensiivhaivha
 
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psikppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psikMrPharmacist247
 
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptBahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptFajrianAulia
 
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxFARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxmaulianaamirudin
 
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptxPPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptxJeffriMardiansyah
 
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdffarmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdfMuhammadIsnainiZuhri
 
Farmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFarmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFuadrizalfauzi
 

Similar to Obat Anti Hipertensi dan Klasifikasinya (20)

FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
Antihypertensive drugs
Antihypertensive drugsAntihypertensive drugs
Antihypertensive drugs
 
ht2.pptx
ht2.pptxht2.pptx
ht2.pptx
 
materi obat jantung dan pembuuluh daarAH
materi obat jantung dan pembuuluh daarAHmateri obat jantung dan pembuuluh daarAH
materi obat jantung dan pembuuluh daarAH
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
 
Farmakologi .pptx
Farmakologi .pptxFarmakologi .pptx
Farmakologi .pptx
 
AH 2.docx
AH 2.docxAH 2.docx
AH 2.docx
 
AH 2.docx
AH 2.docxAH 2.docx
AH 2.docx
 
Antihipertensi
AntihipertensiAntihipertensi
Antihipertensi
 
Pp anti hipertensi
Pp anti hipertensiPp anti hipertensi
Pp anti hipertensi
 
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psikppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
 
Obat imidapril
Obat imidaprilObat imidapril
Obat imidapril
 
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptBahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
 
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxFARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
 
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptxPPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
 
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdffarmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
 
Farmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFarmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensi
 
Hypertensionhosppharm
HypertensionhosppharmHypertensionhosppharm
Hypertensionhosppharm
 

More from ade indriani safitri

More from ade indriani safitri (9)

Keduduka Bahasa Indonesia
Keduduka Bahasa IndonesiaKeduduka Bahasa Indonesia
Keduduka Bahasa Indonesia
 
Ciri dan Syarat Kelompok Sosial
Ciri dan Syarat Kelompok SosialCiri dan Syarat Kelompok Sosial
Ciri dan Syarat Kelompok Sosial
 
Komunikasi Terapeutik Pada Remaja
Komunikasi Terapeutik Pada RemajaKomunikasi Terapeutik Pada Remaja
Komunikasi Terapeutik Pada Remaja
 
Ppt sistem reproduksi
Ppt sistem reproduksiPpt sistem reproduksi
Ppt sistem reproduksi
 
Proses Sensorik dan Motorik
Proses Sensorik dan MotorikProses Sensorik dan Motorik
Proses Sensorik dan Motorik
 
Health literacy
Health literacyHealth literacy
Health literacy
 
Makanan Dewasa
Makanan DewasaMakanan Dewasa
Makanan Dewasa
 
Blog Review (JParadisi RN's Blog)
Blog Review (JParadisi RN's Blog)Blog Review (JParadisi RN's Blog)
Blog Review (JParadisi RN's Blog)
 
Blog Review (BlogBokter)
Blog Review (BlogBokter)Blog Review (BlogBokter)
Blog Review (BlogBokter)
 

Recently uploaded

POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Recently uploaded (20)

POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

Obat Anti Hipertensi dan Klasifikasinya

  • 1. KELOMPOK 7  Abdur Razaq (1614401D191)  Ade Indriani Safitri (1614401D192)  Chintya Dinda Veronica (1614401D196)  Reghina Rahmila (1614401D225)  Sistri (1614401D233)  Surya (1514401D181)  Tegar Harapano (1614401D235)
  • 2.  Pengertian Hipertensi  Klasifikasi Hipertensi  Pengertian Obat Anti Hipertensi  Klasifikasi Obat Anti Hipertensi
  • 3. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg
  • 4. Hipertensi Esensial/ Primer • Disebabkan oleh usia, stress psikologis, dan hereditas (keturunan). Hipertensi Sekunder • Disebabkan oleh kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit adrenal.
  • 5. Obat anti hipertensi adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tingggi hingga mencapai tekanan darah normal. Semua obat antihipertensi bekerja pada satu atau lebih tempat kontrol anatomis dan efek tersebut terjadi dengan mempengaruhi mekanisme normal regulasi.
  • 6. DIURETIK ANTAGONIS RESEPTOR BETA ANTAGONIS RESEPTOR ALFA ANTAGONIS KALSIUM ACE-INHIBITOR VASODILATOR LANGSUNG
  • 7. Diuretik menurunkan tekanan darah terutama dengan cara mengurangi simpanan natrium dalam tubuh. Awalnya, diuretik menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume darah dan curah jantung, tahanan vaskuler perifer. Penurunan tekanan darah dapat terlihat dengan terjadinya diuresis. Diuresis menyebabkan penurunan volume plasma dan stroke volume yang akan menurunkan curah jantung dan akhirnya menurunkan tekanan darah. Obat diuretik dibagi menjadi 4, yaitu : 1. Diuretik Tiazid 2. Loop Diuretic 3. Diuretik Hemat Kalium, dan 4. Diuretik Osmotik
  • 8. Menghambat reabsorpsi natrium dan klorida pada pars asendens ansa henle tebal, yang menyebabkan diuresis ringan. Contoh obat : HYDROCLHOROTHIAZIDE (HCT) Golongan obat antihipertnsi ini merupakan obat antihipertensi yang prosesnya melalui pengeluaran cairan tubuh via urin. Golongan antihipertensi ini cukup cepat menurunkan tekanan darah namun dengan prosesnya yang melalui pengeluaran cairan, ada kemungkinan besar potassium ( kalium ) terbuang. Sediaan obat : Tablet Farmakokinetik : diabsorbsi dengan baik oleh saluran cerna. Didistribusi keseluruh ruang ekstrasel dan hanya ditimbun dalam jaringan ginjal.
  • 9. Indikasi : mengurangi edema akibat gagal jantung, cirrhosis hati, gagal ginjal kronis, hipertensi, Obat awal yang ideal untuk hipertensi, edema kronik, hiperkalsuria idiopatik. Digunakan untuk menurunkan pengeluaran urin pada diabetes inspidus (GFR rendah menyebabkan peningkatan reabsorpsi dalam nefron proksimal, hanya berefek pada diet rendah garam) Kontraindikasi : hypokalemia, hypomagnesemia, hyponatremia, hipertensi pada kehamilan, hiperurisemia, hiperkalsemia, oliguria, anuria, kelemahan, penurunan aliran plasenta, alergi sulfonamide, gangguan saluran cerna. Dosis : Dewasa 25 – 50 mg/hr Anak 0,5 – 1,0 mg/kgBB/ 12 – 24 jam
  • 10.
  • 11. Lebih potensial dibandingkan tiazid dan harus digunakan dengan hati-hati untuk menghindari dehidrasi. Contoh obat : FUROSEMIDE Nama paten : Cetasix, farsix, furostic, impungan, kutrix, Lasix, salurix, uresix. Sediaan obat : Tablet, capsul, injeksi. Indikasi : Diuretik yang dipilih untuk pasien dengan GFR (Gromerular Filtration Rate) rendah dan kedaruratan hipertensi. Edema, edema paru dan untuk mengeluarkan banyak cairan. Kadangkala digunakan untuk menurunkan kadar kalium serum. Edema paru akut, edema yang disebabkan penyakit jantung kongesti, sirosis hepatis, nefrotik sindrom, hipertensi.
  • 12. Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui Efek samping : pusing. Lesu, kaku otot, hipotensi, mual, diare. Hiponatremia, hipokalemia, dehidrasi, hiperglikemia, hiperurisemia, hipokalsemia, ototoksisitas, alergi sulfonamide, hipomagnesemia, alkalosis hipokloremik, hipovolemia. Interaksi obat : indometasin menurunkan efek diuretiknya, efek ototoksit meningkat bila diberikan bersama aminoglikosid. Toksisitas silisilat meningkat bila diberikan bersamaan. Dosis : Dewasa 40 mg/hr Anak 2 – 6 mg/kgBB/hr
  • 13.
  • 14. Meningkatkan ekskresi natrium dan air sambil menahan kalium. Obat-obat ini dipasarkan dalam gabungan dengan diuretic boros kalium untuk memperkecil ketidakseimbangan kalium. Contoh obat : - AMILORIDE (MIDAMOR) Sediaan obat : Tablet Mekanisme Kerja : secara langsung meningkatkan ekskresi Na+ menurunkan sekresi K+ dalam tubulus kontortus distal. Indikasi : Edema, hipertensi. Digunakan bersama diuretik lain karena efek hemat K+ mengurangi efek hipokalemik. Dapat mengoreksi alkalosis metabolik. Kontraindikasi : Gangguan ginjal, hiperkalemia. Efek tak diinginkan : Hiperkalemia, kekurangan natrium atau air. Pasien dengan diabetes militus dapat mengalami intoleransi glukosa.
  • 15. Dosis : Dosis tunggal : Dosis awal 10 mg sehari atau 5 mg dua kali sehari. Maksimal 20 mg sehari. Kombinasi dengan diuretik lain : 5-10 mg sehari
  • 16. - SPIRONOLACTONE (ALDACTONE) Sediaan obat : Tablet, kapsul Mekanisme Kerja : antagonis aldosteron (aldosteron menyebabkan retensi Na+). Juga memiliki jerja serupa dengan amilorid. Indikasi : hipertensi, edema pada gagal jantung kongestif (digunakan dengan tiazid), sirosis, dan sindrom nefrotik. Juga untuk mengobati atau mendiagnosis hiperaldo-steronisme. Kontraindikasi : Gangguan ginjal, hiperkalemia, hipernatremia, kehamilan dan menyusui, penyakit adison. Efek samping : Gangguan saluran cerna dan kadang-kadang reaksi alergi seperti ruam kulit, sakit kepala, bingung, hiponatremia, hiperkalemia, hepatotoksisita, impotensi. Dosis : Dewasa 25 - 200 mg/hari dibagi menjadi 1 atau 2 dosis
  • 17.
  • 18. Menarik air ke urin, tanpa mengganggu sekresi atau absorpsi ion dalam ginjal. Contoh obat : MANITOL (MIS. RESECTISOL) Sediaan obat : Injeksi, Cairan Infus Mekanisme kerja : secara osmotic menghambat reabsorpsi natrium dan air. Awalnya menaikkan volume plasma dan tekanan darah. Indikasi : gagal ginjal akut, edema otak, untuk menghilangkan kelebihan dosis beberapa obat, intrakranial hipertensi. Efek samping: sakit kepala, mual, muntah, menggigil,pusing, polidipsia, letargi, kebingungan, dan nyeri dada. Dosis : Dosis maksimal dalam sekali pemberiannya adalah 500 ml. Harus dengan anjuran dokter
  • 19.
  • 20. Bekerja pada reseptor Beta jantung untuk menurunkan kecepatan denyut dan curah jantung. Contoh obat : - ATENOLOL (BETA BLOKER) Golongan ini merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah bekerja dengan melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar pembuluh darah. Nama paten : Betablok, Farnormin, Tenoret, Tenoretic, Tenormin, internolol. Sediaan obat : Tablet Mekanisme kerja : pengurahan curah jantung disertai vasodilatasi perifer, efek pada reseptor adrenergic di SSP, penghambatan sekresi renin akibat aktivasi adrenoseptor di ginjal. Indikasi : hipertensi ringan – sedang, aritmia Kontraindikasi : gangguan konduksi AV, gagal jantung tersembunyi, bradikardia, syok kardiogenik, anuria, asma, diabetes.
  • 21. Efek samping : nyeri otot, tangan kaki rasa dingin, lesu, gangguan tidur, kulit kemerahan, impotensi. Interaksi obat : efek hipoglikemia diperpanjang bila diberikan bersama insulin. Diuretik tiazid meningkatkan kadar trigliserid dan asam urat. Iskemia perifer berat bila diberi bersama alkaloid ergot. Dosis : 2 x 40 – 80 mg/hr
  • 22.
  • 23. - METOPROLOL (BETA BLOKER) Nama paten : Cardiocel, Lopresor, Seloken, Selozok Sediaan obat : Tablet Mekanisme kerja : pengurangan curah jantung yang diikuti vasodilatasi perifer, efek pada reseptor adrenergic di SSP, penghambatan sekresi renin akibat aktivasi adrenoseptor beta 1 di ginjal. Indikasi : hipertensi, miokard infard, angina pektoris Kontraindikasi : bradikardia sinus, blok jantung tingkat II dan III, syok kardiogenik, gagal jantung tersembunyi Efek samping : lesu, kaki dan tangan dingin, insomnia, mimpi buruk, diare Interaksi obat : reserpine meningkatkan efek antihipertensinya Dosis : 50 – 100 mg/kg
  • 24.
  • 25. - PROPRANOLOL (BETA BLOKER) Nama paten : Blokard, Inderal, Prestoral Sediaan obat : Tablet Indikasi : hipertensi, angina pectoris, aritmia jantung, migren, stenosis subaortik hepertrofi, miokard infark, feokromositoma Kontraindikasi : syok kardiogenik, asma bronkial, brikadikardia dan blok jantung tingkat II dan III, gagal jantung kongestif. Hati – hati pemberian pada penderita biabetes mellitus, wanita haminl dan menyusui. Efek samping : bradikardia, insomnia, mual, muntah, bronkospasme, agranulositosis, depresi.
  • 26. Interaksi obat : hati – hati bila diberikan bersama dengan reserpine karena menambah berat hipotensi dan kalsium antagonis karena menimbulkan penekanan kontraktilitas miokard. Henti jantung dapat terjadi bila diberikan bersama haloperidol. Fenitoin, fenobarbital, rifampin meningkatkan kebersihan obat ini. Simetidin menurunkan metabolism propranolol. Etanolol menurukan absorbsinya. Dosis : dosis awal 2 x 40 mg/hr, diteruskan dosis pemeliharaan.
  • 27. Menghambat reseptor alfa diotot polos vaskuler yang secara normal berespon terhadap rangsangan simpatis dengan vasokonstriksi. Obat antagonis reseptor alfa dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Anti Adregenik Sentral 2. Anti Adregenik Perifer
  • 28. Contoh obat : METILDOPA Nama Dagang: Dopamet (Alpharma), Medopa (Armoxindo), Tensipas (Kalbe Farma), Hyperpax (Soho) Indikasi: Hipertensi, bersama dengan diuretika, krisis hipertensi jika tidak diperlukan efek segera. Kontraindikasi: depresi, penyakit hati aktif, feokromositoma, porfiria, dan hipersensitifitas Efek samping: mulut kering, sedasi, depresi, mengantuk, diare, retensi cairan, kerusakan hati, anemia hemolitika, sindrom mirip lupus eritematosus, parkinsonismus, ruam kulit, dan hidung tersumbat
  • 29. Peringatan: mempengaruhi hasil uji laboratorium, menurunkan dosis awal pada gagal ginjal, disarqankan untuk melaksanakan hitung darah dan uji fungsi hati, riwayat depresi Dosis dan aturan pakai: oral 250mg 2 kali sehari setelah makan, dosis maksimal 4g/hari, infus intravena 250-500 mg diulangi setelah enam jam jika diperlukan.
  • 30. Contoh obat : - RESERPIN (MIS. SERPASIL) Sediaan obat : Tablet Mekanisme kerja : sebagian mengosongkan simpanan katekolamin pada system saraf perifer dan mungkin pada SSP. Menurunkan resistensi perifel total, frekuensi jantung, dan curah jantung. Indikasi : jarang digunakan untuk hipertensi ringan sampai sedang. Tidak dianjurkan pada kelainan psikiatri.
  • 31. Efek samping: “dominan parasimpatik” (brakikardi, diare, bronkokonstriksi, peningkatan sekresi), penurunan kontraktilitas dan curah jantung, hipotensi postural (mengosongkan norepinefrin sehingga menghambat vasokonstriksi), ulkus peptikum, sedasi, dan depresi bunuh diri, gangguan ejakulasi, ginekomastia. Risiko hipertensi balik rendah karena durasi kerja lama.
  • 32. - GUANETIDIN (MIS. ESIMEL) Mekanisme kerja : ditempatkan ke dalam ujung saraf adrenergic. Awalnya melepaskan norepinefrin (meningkatkan tekanan darah dan frekuensi jantung). Lalu mengosongkan norepinefrin dari terminal dan mengganggu pelepasannya. Kemudian tidak terjadi refleks takikardi karena kosongnya norepinefrin. Indikasi : hipertensi berat jika obat lain gagal. Jarang digunakan. Efek samping: peningkatan awal frekuensi jantung dan tekanan darah (disebabkan pelepasan norepinefrin). Hipotensi ortostatik dan saat istirahat. Brakikardi, menurunnya curah jantung, dispnea pada pasien PPOM, kongesti hidung berat.
  • 33. - GUANEDREL (HYLOREL) Mekanisme kerja : seperti guanetidin, tapi bekerja lebih cepat, melepaskan norepinefrin pada awalnya (peningkatan sementara tekanan darah), dan mempunyai aktivitas sedikit. Indikasi : hipertensi ringan sampai sedang. Efek samping: seperti guanetidin tapi kurang berat.
  • 34. - PARGILIN (EUTONYL) Mekanisme kerja : menghambat monoamine oksidase dalam saraf adrenergik. Menghambat pelepasan norepinefrin. Indikasi : karena efek berbahaya, obat ini merupakan obat antihipertensi pilihan terakhir. Efek samping : efek yang mengancam jiwa (stroke, krisis hipertensi, infark miokardial, aritmia) dapat terjadi bila diminum bersama makanan (produk fermentasi, keju) dan obat-obat (pil diet, obat-obat flu) yang mengandung simpatomimetik.
  • 35. Menurunkan kontraksi otot polos jantung dan atau arteri dengan mengintervensi influks kalsium yang dibutuhkan untuk kontraksi. Contoh obat : - DILTIAZEM (KALSIUM ANTAGONIS) Nama paten : Farmabes, Herbeser, Diltikor. Sediaan obat : Tablet, kapsul, injeksi Mekanisme kerja : menghambat asupan, pelepasan atau kerja kalsium melalui slow cannel calcium. Indikasi : hipertensi, angina pectoris, MCI, penyakit vaskuler perifer. Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui, gagal jantung. Efek samping : bradikardia, pusing, lelah, edema kaki, gangguan saluran cerna.
  • 36. Interaksi obat : menurunkan denyut jantung bila diberikan bersama beta bloker. Efek terhadap konduksi jantung dipengaruhi bila diberikan bersama amiodaron dan digoksin. Simotidin meningkatkan efeknya. Dosis : 3 x 30 mg/hr sebelum makan
  • 37.
  • 38. - AMLODIPINE Sediaan Obat : Tablet, Kapsul Indikasi : Hipertensi, iskemia mikardia, angina pektoris, vasokonstriksi pembuluh darah koroner, pengobatan penyakit arteri koroner. Kontraindikasi : Penderita yang memiliki riwayat hipersensitif atau riwayat alergi terhadap amlodipine atau calcium channel blockers lain, syok kardiogenik, stenosis aorta, angina pektoris yang tidak stabil, tekanan darah rendah yaitu kurag dari 90/60 mmHg, hamil dan menyusui. Efek Samping : Merasa lelah, pusing, jantung berdegup kencang, merasa mual, tidak nyaman di bagian perut, pergelangan kaki membengkak
  • 39. Dosis : Dosis awal 5 mg/hari. Bisa ditingkatkan ke dosis maksimum yaitu 10 mg/hari. Dosis akan disesuaikan dengan keadaan dan respons pasien terhadap obat.
  • 40. - NIFEDIPIN (ANTAGONIS KALSIUM) Nama paten : Adalat, Carvas, Cordalat, Coronipin, Farmalat, Nifecard, Vasdalat. Sediaan obat : Tablet, kaplet Mekanisme kerja : menurunkan resistensi vaskuler perifer, menurunkan spasme arteri coroner. Indikasi : hipertensi, angina yang disebabkan vasospasme coroner, gagal jantung refrakter. Kontraindikasi : gagal jantung berat, stenosis berat, wanita hamil dan menyusui. Efek samping : sakit kepala, takikardia, hipotensi, edema kaki.
  • 41. Interaksi obat : pemberian bersama beta bloker menimbulkan hipotensi berat atau eksaserbasi angina. Meningkatkan digitalis dalam darah. Meningkatkan waktu protombin bila diberikan bersama antikoagulan. Simetidin meningkatkan kadarnya dalam plasma. Dosis : 3 x 10 mg/hr
  • 42.
  • 43. - VERAPAMIL (ANTAGONIS KALSIUM) Nama paten : Isoptin Sediaan obat : Tablet, kaplet Mekanisme kerja : menghambat masuknya ion Ca ke dalam sel otot jantung dan vaskuler sistemik sehingga menyebabkan relaksasi arteri coroner, dan menurunkan resistensi perifer sehingga menurunkan penggunaan oksigen. Indikasi : hipertensi, angina pectoris, aritmia jantung, migren. Kontraindikasi : gangguan ventrikel berat, syok kardiogenik, fibrilasi, blok jantung tingkat II dan III, hipersensivitas. Efek samping : konstipasi, mual, hipotensi, sakit kepala, edema, lesu, dipsnea, bradikardia, kulit kemerahan.
  • 44. Interaksi obat : pemberian bersama beta bloker bias menimbulkan efek negative pada denyut, kondiksi dan kontraktilitas jantung. Meningkatkan kadar digoksin dalam darah. Pemberian bersama antihipertensi lain menimbulkan efek hipotensi berat. Meningkatkan kadar karbamazepin, litium, siklosporin. Rifampin menurunkan efektivitasnya. Perbaikan kontraklitas jantung bila diberi bersama flekaind dan penurunan tekanan darah yang berate bila diberi bersama kuinidin. Fenobarbital nemingkatkan kebersihan obat ini. Dosis : 3 x 80 mg/hr
  • 45.
  • 46. Berfungsi untuk menurunkan angiotensin II dengan menghambat enzim yang diperlukan untuk mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Contoh obat : - CAPTOPRIL Nama paten : Capoten, Zestril Sediaan obat : Tablet Mekanisme kerja : menghambat enzim konversi angiotensin sehingga menurunkan angiotensin II yang berakibat menurunnya pelepasan renin dan aldosterone.dan menghambat ACE pada paru- paru, yang mengurangi sintesis vasokonstriktor, angiotensin II. Menekan aldosteron, mengakibatkan natriuesis. Dapat merangsang produksi vasodilator (bradikinin, prostaglandin). Indikasi : hipertensi, gagal jantung. hipertensi, terutama berguna untuk hipertensi dengan rennin tinggi. Obat yang disukai untuk pasien hipertensi dengan nefropatidiabetik karena kadar glukosa tidak dipengaruhi.
  • 47. Kontraindikasi : hipersensivitas, hati – hati pada penderita dengan riwayat angioedema dan wanita menyusui. Dan semua penghambat ACE : dosis pertama hipotensi, pusing, proteinuria, ruam, takikardi, sakit kepala. Kaptopril jarang menyebabkan agrunolositosis atau neutropenia. Efek samping : batuk, kulit kemerahan, konstipasi, hipotensi, dyspepsia, pandangan kabur, myalgia. Interaksi obat : hipotensi bertambah bila diberikan bersama diuretika. Tidak boleh diberikan bersamadengan vasodilator seperti nitrogliserin atau preparat nitrat lain. Indometasin dan AINS lainnya menurunkan efek obat ini. Meningkatkan toksisitas litium. Dosis : 2 – 3 x 25 mg/hr.
  • 48.
  • 49. - RAMIPRIL Nama paten : Triatec Sediaan obat : Tablet Mekanisme kerja : menghambat enzim konversi angiotensin sehingga perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II terganggu, mengakibatkan menurunnya aktivitas vasopressor dan sekresi aldosterone. Indikasi : hipertensi Kontraindikasi : penderita dengan riwayat angioedema, hipersensivitas. Hati – hati pemberian pada wanita hamil dan menyusui. Efek samping : batuk, pusing, sakit kepala, rasa letih, nyeri perut, bingung, susah tidur. Interaksi obat : hipotensi bertambah bila diberikan bersama diuretika. Indometasin menurunkan efektivitasnya. Intoksitosis litiumm meningkat. Dosis : awal 2,5 mg/hr
  • 50.
  • 51. Merelaksasi sel-sel otot polos yang mengelilingi pembuluh darah dengan mekanisme yang belum jelas, tetapi mungkin melibatkan pembentukan nitrik oksida oleh endote vascular. Contoh obat : - Hidralazin Nama paten : Aproseline Sediaan obat : Tablet Mekanisme kerja : merelaksasi otot polos arteriol sehingga resistensi perifer menurun, meningkatkan denyut jantung. Indikasi : hipertensi, gagal jantung. Kontraindikasi : gagal ginjal, penyakit reumatik jantung. Efek samping : sakit kepala, takikardia, gangguan saluran cerna, muka merah, kulit kemerahan. Dosis : 50 mg/hr, dibagi 2 – 3 dosis.
  • 52. - DIAZOKSID (HYPERSTAT) Mekanisme kerja : menurunkan resistensi vascular perifer, mungkin dengan mengantagonis kalsium. Juga meningkatkan kadar glukosa serum dengan menekan pelepasan insulin dan meningkatkan pelepasan glukosa hati. Indikasi : kontrol jangka pendek hipertensi berat di rumah sakit. Hipoglikemia akibat hiperinsulinisme yang refrakter terhadap bentuk pengobatan lain. Efek samping : retensi air dan natrium dan efekkardiovaskular yang disebabkannya. Hiperglikemia, gangguan saluran cerna, hirsurisme, efek samping skstrapiramidal.