5. Hipertensi
Hipertensi : penyakit yang ditandai dengan adanya
tekanan darah diatas normal ( >140/90 mmhg)
Ada 2 tipe hipertensi yaitu : hipertensi ensetial (primer)
yang tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi
sekunder penyebab penyakit lain ( penyakit ginjal,
tumor korteks adrenal dll)
Komplikasi : gagal jantung, gagal ginjal, stroke,
kebutaan harus diobati
6. Prinsip kerja obat
Semua obat hipertensi bekerja pada satu atau lebih
empat tempat kontrol anatomis untuk mempengaruhi
regulasi normal tekanan darah
8. Mekanisme kerja obat
antihipertensi
Meningkatkan pengeluaran air dari tubuh : gol. Diuretik
(contoh : furosemida, HCT, klortalidon, spironolakton).
2. Memperlambat kerja jantung : gol. Beta-blockers (contoh :
asebutolol, atenolol, betaxolol, bisoprolol, propranolol).
3. Memperlebar pembuluh : vasodilator langsung (di/hidralazin,
minoksidil), antagonis Ca (verapamil, diltiazem, nifedipin),
ACE-inhibitors (captopril, enalapril), AT-II blockers (valsartan,
ibesartan).
4. Menstimulasi SSP : agonis alfa-2 sentral (contoh : klonidin,
moxonidin, metildopa, guanfasin dan reserpin).
5. Mengurangi pengaruh SSO terhadap jantung dan
pembuluh, yaitu :
– Alfa-1-blokckes : derivat quinazolin (prazosin, doxazosin,
terazosin), urapidil.
– Alfa-1 & 2 blockers : fentolamin.
– Beta-blocker : propanolol, atenolol, metoprolol dll.
– Alfa/beta-blockers : labetolol dan carvedilol
9. Efek samping obat antihipertensi
• Efek samping umum :
– Hidung mampat (akibat vasodilatasi mukosa), mulut kering,
bradycardia (kecuali vasodilator langsung : justru
tachycardia), rasa letih dan lesu, gangguan penglihatan,
mual, diare, impotensi (terutama obat SSP).
– Efek-efek tsb bersifat sementara, hilang dalam waktu 1-2
minggu. Dapat dihindari dengan pemberian dosis yang
berangsur-angsur dinaikkan sehingga penurunan TD
mendadak dapat dihindarkan, obat sebaiknya diminum
setelah makan agar kadar obat dalam plasma tidak mendadak
tinggi.
– Penghentian terapi tidak boleh mendadak tetapi berangsur-
angsur untuk mencegah bahaya naiknya TD mendadak &
kuat (rebound effect).
10. II. Obat gagal jantung
Definisi
Keadaan dimana terjadi pengurangan kontraktilitas otot
jantung yang menimbulkan bendungan sirkulasi
sehingga jantung gagal mengalirkan darah ke jaringan
& kebutuhan oksigen jaringan tidak terpenuhi .
11. Prinsip pengobatan
Menghilangkan bendungan sirkulasi
1. Mengurangi beban jantung
2. Meningkatkan kontraktilitas otot jantung dengan
obat inotropik positif misal obat glikosida
3. Menekan preload dan afterload
4. Obat-obat aritmia untuk memperbaiki frekuensi dan
kelainan irama jantung
13. 1. Glikosida jantung
Farmakodinamik glokosida
a. Meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung
b. Memperlambat frekuensi denyut jantung
c. Menekan hantaran rangsang
d. Menurunkan nilai ambang rangsang
14. 2. Diuretik
Diuretik digunakan untuk menurunkan preload dengan
jalan mengurangi volume cairan tubuh.
Obat pilihan :
Golongan tiazid:HCT
Loop diuretik : furosemid bisa diberikan dengan
penambahan preparat yang mengandung kalium
15. 3. Vasodilator
Vasodilator akan mengurangi gejala sesak nafas akibat
filling pressure yang tinggi dan memperbaiki
kelelahan-kelelahan umum akibat curah jantung yang
rendah.
Obat yang dipakai :
Natrium nitropusid
Nitrogliserin
Hidralazin
Dll
16. III obat angina pektoris
Angina pektoris adalah nyeri akibat aliran darah koroner
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
jantung.
Angina pektoris merupakan gejala utama dari penyakit
jantung koroner
Nyeri akan hilang dengan obat-obatan anti angina
17. Prinsip kerja obat atiangina
1. Memperbaiki perfusi darah ke miokard
2. Mengurangi kebutuhan metabolik jantung
3. Kombinasi dari keduanya
18. Obat-obat antiangina yaitu
1. Amlodiplin
Mekanisme kerja obat : menghambat pengangkutan kalsium
ke miokard dan sel otot paskuler, mengakibatkan inhibisi
rangkaian ekstasi kotraksi berikutnya, efek teraiutik :
vasodilatasi sistemik yang menyebabkan turunya tekanan
darah.
Indikasi : sendiri atau bersama agens lain dalam
penatalaksanaan hipertensi, angina pektoris dan angina
vasofatik.
Kontraindikasi : hipersensitipikasi , gunakan secara hatii-hati
pada kerusakan hati yang parah atau lansia (dianjurkan
pengurangan dosis ), kehamilan, laktasi, atau anak-anak
(keamanan pengguna belum ditetapkan )
19. Isosorbida-dinitrat
Mekanisme kerja : menghasilkan pasoliditasi (vena lebih
besar dari pda arteri), menurunkan tekanan diastolik
akhir .
Terapiutik : mengurangi serangan angina dan
meningkatkan curah jantung.
Indikasi :pengobatan akut terhadap serangan angin (sl
dan dinitrat yg dikunyah) penatalaksanaa propilaksis
jangka panjang angina pektoris (dinitrat dan
monitrat)pengobatan gagal jantung kongersip kronik
(dinitrat)
•Isosorbida-dinitrat
23. V. Obat antiaritmia
Adalah obat yang mempengaruhi fungsi elektrofisiologi
jantung dengan jalan memblok saluran ion (saluran
Na, Ca, K ) atau dengan mengurangi efek simpatis
24. Penggolongan obat dan cara kerja
Kelas 1: menurunkan respon membran melalui
penghambat saluran Na.
Contoh : kuinidin, prokainamid, lidokain ,fenitoin dll .
Kelas 2: menghambat aktifitas simpatik melalui
penghambat beta adrenergik.
Contoh :propranolol, atenolol dll
Kelas 3: memperpanjang aksi potensial
Contoh: amiodaron, bretilium.
Kelas iv : menghambat aliran masuk Ca yang lambat.
Contoh: verapamil, diltiazem dll.