Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi dan mediasi. Negosiasi adalah proses komunikasi antara dua pihak untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Terdapat beberapa teknik negosiasi seperti tawar-menawar, menggunakan mediator, atau menciptakan tujuan bersama. Mediasi adalah proses menyelesaikan perselisihan dengan bantuan pihak ketiga sebagai mediator yang netral. Mediasi memiliki manfa
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam negosiasi, termasuk definisi negosiasi, karakteristiknya, jenis konflik yang terjadi, alternatif penyelesaian konflik, prinsip-prinsip negosiasi, syarat menjadi negosiator yang baik, dan langkah-langkah negosiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi dan mediasi sebagai metode penyelesaian konflik secara damai dengan melibatkan pihak ketiga. Dibahas pula tentang jenis-jenis negosiasi, peran mediator, kendala dan cara mengatasi kendala dalam negosiasi, serta tahapan proses mediasi."
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi bisnis, meliputi definisi negosiasi, tujuan negosiasi, karakteristik negosiasi, jenis negosiasi berdasarkan perolehan para pihak (distributif dan integratif), unsur-unsur kunci dalam negosiasi seperti BATNA dan harga terakhir, serta tahapan penting dalam negosiasi yaitu persiapan.
Dokumen tersebut merangkum tentang teknik negosiasi yang berprinsip. Negosiasi dijelaskan sebagai transaksi antara dua pihak atau lebih yang bertujuan mencapai kesepakatan dengan saling bertukar informasi. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya memisahkan antara orang dengan masalah, fokus pada kebutuhan bukan posisi, mengembangkan berbagai opsi, serta mencapai kesepakatan berdasarkan k
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan keterampilan negosiasi yang efektif. Topik utama meliputi definisi negosiasi, tujuan negosiasi, jenis negosiasi, persiapan negosiasi, dan tahapan negosiasi. Dokumen tersebut memberikan panduan praktis untuk meningkatkan kemampuan negosiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam negosiasi, termasuk definisi negosiasi, karakteristiknya, jenis konflik yang terjadi, alternatif penyelesaian konflik, prinsip-prinsip negosiasi, syarat menjadi negosiator yang baik, dan langkah-langkah negosiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi dan mediasi sebagai metode penyelesaian konflik secara damai dengan melibatkan pihak ketiga. Dibahas pula tentang jenis-jenis negosiasi, peran mediator, kendala dan cara mengatasi kendala dalam negosiasi, serta tahapan proses mediasi."
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi bisnis, meliputi definisi negosiasi, tujuan negosiasi, karakteristik negosiasi, jenis negosiasi berdasarkan perolehan para pihak (distributif dan integratif), unsur-unsur kunci dalam negosiasi seperti BATNA dan harga terakhir, serta tahapan penting dalam negosiasi yaitu persiapan.
Dokumen tersebut merangkum tentang teknik negosiasi yang berprinsip. Negosiasi dijelaskan sebagai transaksi antara dua pihak atau lebih yang bertujuan mencapai kesepakatan dengan saling bertukar informasi. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya memisahkan antara orang dengan masalah, fokus pada kebutuhan bukan posisi, mengembangkan berbagai opsi, serta mencapai kesepakatan berdasarkan k
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan keterampilan negosiasi yang efektif. Topik utama meliputi definisi negosiasi, tujuan negosiasi, jenis negosiasi, persiapan negosiasi, dan tahapan negosiasi. Dokumen tersebut memberikan panduan praktis untuk meningkatkan kemampuan negosiasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar negosiasi dan berbagai strategi serta taktik yang dapat digunakan dalam negosiasi, baik negosiasi distributif maupun integratif.
2. Strategi dan taktik yang dibahas antara lain mengenai pengklaiman nilai, pengelolaan konflik, posisi yang diambil selama negosiasi, peran konsesi, dan pengembangan strategi negos
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi, termasuk definisi, tujuan, cara melakukan penawaran, manfaat, jenis-jenis berdasarkan situasi, jumlah negosiator, dan keuntungan/kerugian, serta faktor-faktor penting dalam negosiasi seperti para pihak, hubungan, komunikasi, alternatif, dan klaim. Dokumen berisi penjelasan bahwa negosiasi adalah proses diskusi antara dua pihak atau lebih
Dokumen tersebut membahas tentang teknik negosiasi dan mediasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan negosiasi yang meliputi mengetahui kepentingan pihak lain dan BATNA, serta tiga langkah negosiasi yaitu mengidentifikasi hasil terbaik, menciptakan nilai tambah, dan mengetahui BATNA. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan mediasi mulai dari persiapan,
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi, termasuk definisi, tujuan pembelajaran, jenis-jenis negosiasi seperti distributive dan integrative, serta faktor-faktor yang mempengaruhi hasil negosiasi seperti jumlah pihak yang terlibat dan tahapan-tahapannya.
Materi Negosiasi ini merupakan ringkasan dari beberapa bab yang terdapat di buku "Conflict Management A Practical Guide" (Condlife, 1991) & "Managing Conflict in A Negotiated World (Kellet & Dalton, 2001). Materi ini merupakan salah satu tugas dari kuliah saya di Program Intervensi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Mengklaim nilai disebut juga “tawar-menawar distributif”, “zero-sum”, atau tawar-menawar “menang-kalah” adalah strategi negosiasi kompetitif yang digunakan untuk memutuskan bagaimana mendistribusikan sumber daya tetap, seperti uang. Para pihak menganggap bahwa tidak ada cukup waktu untuk pergi berkeliling, dan mereka tidak dapat "memperluas kue”. Sehingga bila satu pihak memperoleh lebih, maka semakin kurang yang diperoleh pihak lain.
Rangkuman menyoroti konsep penting dalam negosiasi seperti hampir semua hal bisa dinegosiasikan, gaya negosiasi (akomodatif, kolaboratif, persuasif, adversarial), perencanaan penting dalam negosiasi, serta waktu sebagai kemewahan dalam negosiasi. Dokumen ini juga menjelaskan taktik-taktik dasar negosiasi seperti menentukan parameter, menginventarisasi daya tawar, menetapkan nilai, dan
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan negosiasi dalam organisasi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, dan faktor penyebab konflik serta proses terjadinya konflik. Dokumen juga menjelaskan pengertian dan unsur-unsur negosiasi beserta tujuan dan paradigma yang ada dalam negosiasi.
Teks tersebut merangkum tentang teknik negosiasi, mencakup pengertian negosiasi, tujuan negosiasi, format negosiasi baik secara tertulis maupun lisan, serta strategi untuk mencapai kesepakatan dalam negosiasi.
Interpersonall skill b _negotiating _zulfa aenaeni_4520210015ZulfaAenaeni
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi, termasuk definisi negosiasi sebagai proses pengambilan keputusan bersama antara pihak-pihak dengan hasil yang berbeda, berbagai strategi negosiasi seperti kompetitif, akomodatif, kolaboratif, dan kompromi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan strategi seperti budaya lokal dan kontinuitas interaksi.
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)eddy sanusi silitonga
Rangkuman menjelaskan lima konsep penting tentang negosiasi, termasuk bahwa hampir semua hal bisa dinegosiasikan, pentingnya perencanaan sebelum negosiasi, dan berbagai taktik yang dapat digunakan."
Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi, termasuk definisi negosiasi, tujuan negosiasi, persiapan negosiasi, dan tahapan negosiasi. Negosiasi dijelaskan sebagai proses komunikasi antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan dengan mempertimbangkan kepentingan masing-masing pihak."
Kelompok terdiri dari 4 anggota yaitu Michael Hizkia W, Ronald FN, Ryan RP, dan Trias ZM. Dokumen membahas tentang pengertian, tujuan, struktur teks, kaidah bahasa, syarat, strategi, dan proses negosiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam negosiasi, termasuk definisi negosiasi, karakteristiknya, prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya, serta tujuan dari negosiasi dalam bisnis yang antara lain mencapai kesepakatan bersama dan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar negosiasi dan berbagai strategi serta taktik yang dapat digunakan dalam negosiasi, baik negosiasi distributif maupun integratif.
2. Strategi dan taktik yang dibahas antara lain mengenai pengklaiman nilai, pengelolaan konflik, posisi yang diambil selama negosiasi, peran konsesi, dan pengembangan strategi negos
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi, termasuk definisi, tujuan, cara melakukan penawaran, manfaat, jenis-jenis berdasarkan situasi, jumlah negosiator, dan keuntungan/kerugian, serta faktor-faktor penting dalam negosiasi seperti para pihak, hubungan, komunikasi, alternatif, dan klaim. Dokumen berisi penjelasan bahwa negosiasi adalah proses diskusi antara dua pihak atau lebih
Dokumen tersebut membahas tentang teknik negosiasi dan mediasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan negosiasi yang meliputi mengetahui kepentingan pihak lain dan BATNA, serta tiga langkah negosiasi yaitu mengidentifikasi hasil terbaik, menciptakan nilai tambah, dan mengetahui BATNA. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan mediasi mulai dari persiapan,
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi, termasuk definisi, tujuan pembelajaran, jenis-jenis negosiasi seperti distributive dan integrative, serta faktor-faktor yang mempengaruhi hasil negosiasi seperti jumlah pihak yang terlibat dan tahapan-tahapannya.
Materi Negosiasi ini merupakan ringkasan dari beberapa bab yang terdapat di buku "Conflict Management A Practical Guide" (Condlife, 1991) & "Managing Conflict in A Negotiated World (Kellet & Dalton, 2001). Materi ini merupakan salah satu tugas dari kuliah saya di Program Intervensi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Mengklaim nilai disebut juga “tawar-menawar distributif”, “zero-sum”, atau tawar-menawar “menang-kalah” adalah strategi negosiasi kompetitif yang digunakan untuk memutuskan bagaimana mendistribusikan sumber daya tetap, seperti uang. Para pihak menganggap bahwa tidak ada cukup waktu untuk pergi berkeliling, dan mereka tidak dapat "memperluas kue”. Sehingga bila satu pihak memperoleh lebih, maka semakin kurang yang diperoleh pihak lain.
Rangkuman menyoroti konsep penting dalam negosiasi seperti hampir semua hal bisa dinegosiasikan, gaya negosiasi (akomodatif, kolaboratif, persuasif, adversarial), perencanaan penting dalam negosiasi, serta waktu sebagai kemewahan dalam negosiasi. Dokumen ini juga menjelaskan taktik-taktik dasar negosiasi seperti menentukan parameter, menginventarisasi daya tawar, menetapkan nilai, dan
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan negosiasi dalam organisasi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, dan faktor penyebab konflik serta proses terjadinya konflik. Dokumen juga menjelaskan pengertian dan unsur-unsur negosiasi beserta tujuan dan paradigma yang ada dalam negosiasi.
Teks tersebut merangkum tentang teknik negosiasi, mencakup pengertian negosiasi, tujuan negosiasi, format negosiasi baik secara tertulis maupun lisan, serta strategi untuk mencapai kesepakatan dalam negosiasi.
Interpersonall skill b _negotiating _zulfa aenaeni_4520210015ZulfaAenaeni
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi, termasuk definisi negosiasi sebagai proses pengambilan keputusan bersama antara pihak-pihak dengan hasil yang berbeda, berbagai strategi negosiasi seperti kompetitif, akomodatif, kolaboratif, dan kompromi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan strategi seperti budaya lokal dan kontinuitas interaksi.
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)eddy sanusi silitonga
Rangkuman menjelaskan lima konsep penting tentang negosiasi, termasuk bahwa hampir semua hal bisa dinegosiasikan, pentingnya perencanaan sebelum negosiasi, dan berbagai taktik yang dapat digunakan."
Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi, termasuk definisi negosiasi, tujuan negosiasi, persiapan negosiasi, dan tahapan negosiasi. Negosiasi dijelaskan sebagai proses komunikasi antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan dengan mempertimbangkan kepentingan masing-masing pihak."
Kelompok terdiri dari 4 anggota yaitu Michael Hizkia W, Ronald FN, Ryan RP, dan Trias ZM. Dokumen membahas tentang pengertian, tujuan, struktur teks, kaidah bahasa, syarat, strategi, dan proses negosiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam negosiasi, termasuk definisi negosiasi, karakteristiknya, prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya, serta tujuan dari negosiasi dalam bisnis yang antara lain mencapai kesepakatan bersama dan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.
Dokumen tersebut membahas profil dan riwayat pekerjaan Prof. Dr. Edie Toet Hendratno sebagai dosen dan ahli dalam bidang penyelesaian sengketa bisnis dan alternatif penyelesaian sengketa melalui negosiasi, mediasi, dan arbitrase."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik negosiasi dan pentingnya memahami konsep negosiasi dalam dunia bisnis.
2. Ada beberapa strategi negosiasi yang dibahas seperti win-win, win-lose, lose-lose, dan lose-win strategy.
3. Dokumen juga menjelaskan format negosiasi baik secara lisan maupun tulisan serta manfaat yang diperoleh dari proses negosias
R A N G K U M A N
BUKU : NEGOSIASI EDISI 6 BUKU 1
PENULIS : ROY J. LEWICKI
BRUCE BARRY
DAVID M. SAUNDERS
DISUSUN OLEH :
Nama : Hidayatullah
Ruang : 306
NIK : 1634.025.037 / Kelas Sabtu
DOSEN : Dr. Edy Sanusi, SE, MM
Dokumen tersebut membahas tentang negosiasi, meliputi definisi negosiasi sebagai proses antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan bersama, tujuan dilakukannya negosiasi untuk menyelesaikan perbedaan kepentingan, dan manfaat memiliki kemampuan negosiasi yang baik seperti mampu mengontrol situasi dan mencapai solusi dengan cara damai.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik negosiasi. Negosiasi dijelaskan sebagai proses dimana dua pihak atau lebih berusaha mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan melalui komunikasi. Berbagai teknik dan strategi negosiasi dijelaskan seperti persiapan, menentukan target, mempelajari lawan bicara, dan fleksibilitas."
Konsep 7S McKinsey menjelaskan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi yang terdiri dari Struktur, Strategi, Sistem, Keterampilan, Staf, Gaya Kepemimpinan, dan Nilai-nilai Bersama. Model ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor penunjang pencapaian visi dan tujuan Kemenkominfo dalam membangun masyarakat informasi Indonesia.
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Mulyadi Yusuf
1. Dokumen ini membahas analisis kinerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam melaksanakan rencana strategis dan mencapai target kinerja. 2. Kementerian ini bertugas mengkoordinasikan kebijakan reformasi birokrasi dan meningkatkan kinerja aparatur negara melalui berbagai program seperti penataan struktur birokrasi dan profesionalisasi PNS. 3. Kinerja kementerian dievaluasi berdas
Dokumen ini berisi visi dan misi Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan berbasis sumber daya lokal guna meningkatkan ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing, ekspor, dan kesejahteraan petani. Untuk mencapai visi tersebut, ditekankan pada peningkatan produksi dan produktivitas, diversifikasi pangan, pengembangan industri hilir, serta peningkatan kualitas SDM pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang Balanced Scorecard (BSC) sebagai sistem manajemen strategik yang menerjemahkan strategi organisasi menjadi ukuran kinerja. Dibahas empat perspektif BSC yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran & pertumbuhan beserta cara mengidentifikasi sasaran strategis dan indikator kinerja utama."
Working papers are notes recorded by auditors regarding procedures performed, evidence obtained, and conclusions during an audit. They serve to plan the audit, record evidence and test results, determine the audit opinion, and allow for review and supervision. Working papers are owned by the audit firm but must be kept confidential, with the auditor only disclosing information with client consent or as required by law. Working papers should be complete, clear, organized and support the audit observations, testing, conclusions and recommendations. They contain details of audit planning, execution and evidence, and are retained according to professional and legal standards.
09.2 audit siklus pembelian dan pembayaranMulyadi Yusuf
The document describes a manual purchases and cash disbursement system and how it could be automated using a computer-based accounting system (CBAS). In a manual system, purchase requisitions and orders are prepared on paper and routed between departments, while cash disbursements involves manually preparing checks. A CBAS allows routing of documents and authorizations electronically and automating processes like check printing. However, it also concentrates duties, so internal controls must focus on areas like access restrictions, supervision, and independent verification to prevent fraud.
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaanMulyadi Yusuf
The document discusses audit procedures for testing controls and performing substantive tests in the revenue cycle. It describes testing input controls like credit authorization and validation controls. It also discusses testing process controls such as file update controls and access controls. The document outlines testing output controls and understanding the client's data files and structures. It provides examples of substantive tests like reviewing sales invoices for unusual trends, confirming accounts receivable, and assessing valuation of accounts receivable.
05.2 auditing procedure application controlsMulyadi Yusuf
To summarize:
1) Auditors conduct a top-down risk assessment (RA) to determine which applications and controls to review. They document risks and controls in matrices mapped to processes, accounts, and disclosures.
2) The RA involves weighting risk factors, ranking risks, and prioritizing applications for review based on composite risk scores. Applications above a threshold score are included in the review scope.
3) The review scope, approach, and frequency are based on the RA results and resource availability. A business process method breaks processes into levels to structure the control review.
The document discusses various types of application controls. It begins by listing the most common types as input control, process control, and output control. It then provides more details on each type of application control, including definitions and examples. It explains that application controls regulate the input, processing, and output of an application in order to ensure complete and accurate processing of data. The risks of input, processing, and outputs are also summarized.
The document discusses two broad groupings of information systems control activities: general controls and application controls. General controls relate to many IS applications and support effective application controls by ensuring continued operation of IS. They include logical access controls, system development life cycle controls, program change management controls, and data center physical security controls. Application controls are designed to ensure complete and accurate processing of data from input through output and include controls over input, processing, and output of applications. The design of general controls depends on application control requirements and enterprise risk management, while reliance on application controls depends on the design and operating effectiveness of general controls.
The document provides an overview of the COBIT 5 framework, which is designed to help enterprises govern and manage information and related technology. It discusses the five principles of COBIT 5: meeting stakeholder needs, covering the enterprise end-to-end, applying a single integrated framework, enabling a holistic approach, and separating governance from management. It also outlines the seven enablers that make up the COBIT 5 framework: principles, processes, organizational structures, culture, ethics, skills, and relationships and communication. The document notes that COBIT 5 is intended to help enterprises balance realizing benefits from IT while optimizing risk levels and resource use.
The document provides information about BPKP's internal participant selection process for 2010 and 2012. It includes the number of participants, pass rates, and other details like participant origins and time taken to pass exams. It shows that in 2010, 30 participants were selected with a 10% pass rate, while in 2012 there were 30 participants selected with a 10% pass rate as well.
1) The document discusses Enterprise Risk Management based on ISO 31000-2009. It outlines the ERM process which includes agreeing on context, risk assessment, risk treatment, and monitoring.
2) The risk assessment process involves risk identification, analysis, and evaluation. Key steps are identifying risks, analyzing causes and impacts, and prioritizing risks based on impact and likelihood.
3) Risk treatment options discussed are avoiding, exploiting, accepting, transferring, and mitigating risks. Ongoing monitoring ensures effectiveness of controls and responses to new and changing risks.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. Negosiasi
Proses komunikasi dimana dua belah
pihak, yang masing-masing mempunyai pandangan dan tujuan, berusaha
untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan mengenai hal
yang sama-sama disepakati (George
M. Hartman)
Salah satu dari beberapa cara yang biasa digunakan untuk menyelesaikan
perselisihan (Howard Raiffa)
2. Mengapa Bernegosiasi?
Tidak jarang negosiasi disebabkan karena seseorang berkomunikasi dengan cara yang berbeda dengan cara orang lain yang lebih disukai
mereka Persoalan komunikasi
Tidak semua teknik dapat diterapkan
Tetapi tidak jarang pula negosiasi disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan antara pihak-pihak yang terkait (disebut para pihak)
Persoalan konflik
Semua teknik negosiasi dapat diterapkan
3. Characteristics of Negotiation
• There are two or more parties
each party is having personality (personality negotiating)
• There is a conflict of interest between two or more parties
• Parties negotiate because they think they can use some form of influence
to get better deal that way than the other side will give voluntarily
• The parties prefer to search for agreement rather than to fight openly
refer to Mr. SBY‟s speech regarding Australia on April 3, 2006
• Parties expect to give and take
• Successful negotiation involves management of intangibles (such as
motivation that influences many things) and resolving of tangibles (such
as price or terms of agreement)
4. Apa yang Dinegosiasikan?
Segala sesuatu yang jumlahnya terbatas atau tetap
KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK
Distributive bargaining
Segala sesuatu yang tidak
ada batasan pastinya
Integrative bargaining
Ketersediaan sumber
Ketersediaan sumber
daya
daya
Sumberdaya yang harus diSumberdaya yang harus dibagi jumlahnya tetap
bagi jumlahnya tetap
Sumberdaya yang harus dibagi
Sumberdaya yang harus dibagi
jumlahnya variabel
jumlahnya variabel
Motivasi utama
Motivasi utama
Bila saya menang maka Anda
Bila saya menang maka Anda
akan kalah (I win, you lose)
akan kalah (I win, you lose)
Meski saya menang, Anda tetap
Meski saya menang, Anda tetap
bisa menang (I win, you win)
bisa menang (I win, you win)
Kepentingan utama
Kepentingan utama
Saling berhadap-hadapan
Saling berhadap-hadapan
Untuk kepentingan bersama
Untuk kepentingan bersama
Fokus kepentingan
Fokus kepentingan
Jangka pendek
Jangka pendek
Jangka panjang
Jangka panjang
Ada strategi dan taktik masing-masing baik untuk distributive bargaining
maupun integrative bargaining
5. PRINSIP POKOK BERNEGOSIASI (1)
There are no rules:
Tidak ada aturan baku yang harus diikuti untuk
setiap negosiasi. Karena itu, sepakati saja dulu
bersama sebelum dimulai
Everything is negotiable:
Tidak ada yang tidak bisa dinegosiasikan. Bush
saja bisa menegosiasikan untuk menyerbu Irak
Ask for a better deal:
Toko yang menjual dengan harga terendah pun
bila perlu ditawar lagi agar harganya diturunkan
Learn to say "No":
Jangan merasa segan, meski Anda orang Jawa,
untuk bilang "Tidak"
6. PRINSIP POKOK BERNEGOSIASI (2)
Hindari:
Being inadequately prepared:
Persiapan adalah amat penting
Winning at all cost:
Dapat menimbulkan win-lose atau lose-lose situation
Ignoring the natural give-and-take phenomenon:
Masing-masing bernegosiasi ingin menang
Failing to properly "frame" options:
Gunakan kata-kata yang berkonotasi positif dibanding kondisi saat ini
Relying too much on public information:
Seberapa dapat diandalkannya public info tersebut?
Being overconfident:
Gus Dur dan Munas NU di Boyolali jadi contoh sempurna
7. PRINSIP POKOK BERNEGOSIASI (3)
Why do Negotiators Use Deceptive Tactics?
To increase the negotiator's power in the bargaining
environment
In a competitive situation, people tend to win, and some
would like even to cheat
8. PRINSIP POKOK BERNEGOSIASI (4)
Typologies of Deceptive Tactics:
Misrepresentation of one's position to another party:
Lies about the preferred settlement point or resistence point
Bluffing:
Commit to some action they don't actually intent and may not be able
to commit
Falsification:
Give erroneous information
Deception:
(un)True arguments leading other party to the wrong conclusion
Selective disclosure or misrepresentation to constituencies:
Doesn't tell other party the true wishes, desires, or position of his constituency, or both
9. Skills of Negotiators
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan mengajak para pihak ke meja
perundingan
• Terbuka
• Peka terhadap perasaan dirinya dan perasaan orang
lain
• Pendengar yang baik
• Berpikir jernih dalam mencari solusi kreatif
• Mampu menganalisis permasalahan
• Bijak dalam mengambil keputusan
Sumber: Syahrial Abbas, Mediasi dalam Perspektif Hukuk Syariah,
Hukum Adat dan Hukum Nasional (Kencana Prenada
Media Grup, 2009)
10. ASPEK HUMANIORA DALAM
NEGOSIASI
Kenali lawan berunding:
Bagi bangsa Asia, the end of successful negotions is the beginning of a
friendship
Dekati lawan berunding:
Kritik yang tidak relevan dengan substansi bersifat ofensif. Juga bisa menunjuk
kan personal conflict
Kuasai rasa marah:
Kalau terpaksa, buat kesepakatan agree to disagree
Jangan tunjukkan rasa takut pada lawan berunding:
Bahkan kalau perlu, buat lawan menjadi takut
Keterkaitan Antar Budaya:
Terutama negosiasi antar SARA atau internasional. Persepsi banyak berperan
Gunakan body language yang sesuai, dan jadilah pendengar yang baik
Listening is a primary negotion skill
11. FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI PERSEPSI
Faktor-faktor pada manusianya:
* Kepribadian
* Sikap
* Nilai-nilai
* Motif
* Minat atau kepentingan
* Keinginan
* Pengalaman
* Harapan
Faktor-faktor dalam situasinya:
* Waktu
* Lingkungan (kerja, sosial)
* Lokasi
* Cahaya, panas, dsb.
Persepsi
Faktor-faktor di dalam target:
* Hal-hal yang baru
* Gerakan
* Suara
* Ukuran
* Latar belakang
* Kemiripan
15. Teknik Bernegosiasi (1)
• Dengan melakukan negosiasi atau tawar-menawar
(bargaining)
• Berinteraksi dan membahas perbedaan-perbedaan secara
terbuka
• Dengan menggunakan jasa pihak ketiga (mediator)
• Menciptakan tujuan bersama (superordinate goals)
• Memfokuskan pada dua dimensi, yaitu kerja sama atau
dominasi (lihat gambar)
→Upaya harus dilakukan agar masing-masing merasa senang
- Win Solutions
- Loose
- Win
- Loose
Hindari
•Win
•Win
•Loose
•Loose
16. Teknik Bernegosiasi (2)
Fokus pada dua dimensi (kerja sama atau dominasi)
Dominasi
•
•
Kompetisi
atau
Pemaksaan
Kolaborasi
atau
Problem Solving
•
Kompromi
atau
Islah
•
Mengalah
atau
Akomodatif
Menghindar
Kooperasi
•
17. Teknik Bernegosiasi (3)
Concern about Other’s Outcomes
Fokus pada dua dimensi (memikirkan mereka atau kita)
•
•
Yielding
(Accommodating
or Compromising)
Problem Solving
(Collaborating
or Integrating)
Inaction
(Avoiding)
Concern about Own Outcomes
•
Contending
(Competing or
Dominating)
•
18. Teknik Bernegosiasi (4)
Tips from an American Master of Negotiation, Bill Richardson, who has negotiated with some of the world‟s leaders
(Iraqi‟s Saddam Hussein, Cuba‟s Fidel Castro, and Haiti‟s
Raoul Cedras):
• Be a good listener
• Use every negotiation techniques you know since there is no
single best strategy
• Try to come out of every meeting with something, even if
it‟s just a plan for a second meeting
• Be prepared, by gathering information from those who are
knowledgeable about the situation and the person you will
interact with
• Show humility, but not weakness
19. Tahapan Negosiasi
Tahap Persiapan
Perencanaan adalah kunci keberhasilan
Tahap Permulaan
The ritual of negotiation
Tahap Pemenangan
Tahap Penutupan dan
Pengimplementasian
Target setiap negosiasi adalah win-lose
atau setidak-tidaknya win-win
Formalisasi perjanjian dan pengembangan prosedur yang dibutuhkan
20. Bagaimana Bila Negosiasi Gagal?
• Jangan panik. Tidak semua usaha manusia berhasil, karenanya ada peribahasa “Man purposes, God disposes”
• Masih ada jasa pihak ketiga yang bisa membantu
Mediation: The process in which a neutral party (known
as a mediator) works together with two or more parties to
reach a settlement to their conflict using reasoning,
persuasion, and suggestions for alternatives.
Arbitration: A process in which a third party (known as an
arbitrator) has the power to impose, or at least to
recommend, the terms of an agreement between two or
more conflicting parties.
21. Mediasi (1)
Berasal dari kata Mediare (Latin) yang berarti „berada di
tengah‟, yang menunjukkan peran Mediator yang
„menengahi‟ dan menyelesaikan sengketa para pihak, serta
menunjukkan posisi Mediator yang harus netral dan tidak
memihak sehingga menumbuhkan kepercayaan para pihak
Kamus Collins and Oxford: Mediasi adalah aktivitas untuk
menjembatani dua pihak yang bersengketa untuk
menghasilkan kesepakatan (agreement)
KBBI: Proses mengikutsertakan pihak ketiga dalam
menyelesaikan perselisihan sebagai penasihat
22. Mediasi (2)
The National Alternative Dispute Resolution
Advisory: Mediation is a process in which the
parties to a dispute, with the assistance of a dispute
resolution practitioner (a mediator) identify the
dispute issues, develop options, consider
alternatives and endeavour to reach an agreement.
The mediator has no advisory or determinative role
in regard to the content of dispute or outcome of its
resolution, but may advise or determine the process
of mediation whereby resolution is attempted
23. Mediasi (3)
Prinsip-prinsip Mediasi:
• Confidentiality (masing2 pihak tidak boleh
menyiarkan kepada publik)
• Volunteer (masing2 pihak datang ke Mediator atas
keinginan mereka masing2 tanpa adanya tekanan)
• Empowerment (penyelesaian sengketa harus
muncul dari pemberdayaan terhadap para pihak)
• Neutrality(dalam hal ini dari Mediator tersebut)
• A unique solution (solusi yang dicapai tidak harus
sama dengan standar legal tetapi karena hasil
proses kreativitas)
24. Mediasi (4)
Manfaat Mediasi:
• Diharapkan dapat menyelesaikan masalah secara cepat dan
murah dibanding jika dibawa ke pengadilan / lembaga arbitrase
• Membuat para pihak menjadi lebih fokus
• Memberi kesempatan kepada para pihak untuk berpartisipasi
secara langsung dalam menyelesaikan masalah
• Memberi kemampuan bagi para pihak untuk mengendalikan
proses dan output
• Dapat mengubah hasil, yang dalam arbitrase sulit diprediksi,
dengan suatu kepastian melalui konsensus
• Memberi hasil yang tahan uji dan akan mampu menciptakan
saling pengertian karena para pihak sendiri yang memutuskan
• Dapat menghilangkan konflik yang sering terjadi jika melalui
pengadilan / lembaga arbitrase
25. Skills of Mediators
• Kemampuan berkomunikasi dengan baik, jelas,
teratur dan mudah dipahami
• Kemampuan meyakinkan para pihak dan
mengajak mereka berdiskusi menyelesaikan
sengketa
• Kemampuan memberi reaksi positif terhadap
pernyataan para pihak meski tidak disetujuinya
• Kemampuan menjalin hubungan interpersonal
• Kemampuan bernegosiasi untuk menyelesaikan
masalah
Sumber: Syahrial Abbas, Mediasi dalam Perspektif Hukuk Syariah,
Hukum Adat dan Hukum Nasional (Kencana Prenada
Media Grup, 2009)