Kelompok 4 SMAN 65 JAKARTA

1. X IPA 2

3. Ciri kebahasaan Teks Negosiasi
 Menggunakan bahasa yang
santun
 Menggunakan bahasa yang
persuasif

4. Selama melakukan negosiasi, sebaiknya
hindari hal-hal yang dapat merugikan kedua
belah pihak yaitu :
 Menyesuaikan pembicaraan ke arah
tujuan praktis
 Mengakomodasi pebedaan dari kedua
belah pihak
 Mengajukan dan mengabaikan pandangan
yang sudah ada tanpa memalukan kedua
belah pihak
 Mengalokasikan tugas dan tanggung
jawab masing-masing
 Memprioritaskan & mengelompokkan
saran atau prndapat dari kedua belah
pihak.

5.  Mengatasi atau menyesuaikan perbedaan;
 Memperoleh sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat
dipaksakan)
 Mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua
belah pihak dalam rangka suatu transaksi atau
menyelesaikan sengketa.

6. Tahapan Negosiasi
1. Tahapan Persiapan
2. Tahap orientasi dan mengatur posisi/tahapan awal
3. Tahap argumentasi/tawar-menawar
4. Tahap penutupan: merancang kesepakatan atau
menjalankan upaya alternatif apabila tidak tercapai
kesepakatan

7. Keuntungan Negosiasi
 menciptakan pengertian yang lebih baik mengenai pandangan pihak
lawan;
 mempunyai kesempatan untuk mengutarakan pikiran atau isi hati
dengan didengarkan oleh pihak lawan;
 memungkinkan penyelesaian masalah secara bersama-sama (joint
problem solving);
 mengupayakan solusi terbaik yang dapat dipercayai, diterima, dan
dijalankan kedua belah pihak;

8. Kekurangan Negosiasi
 Tidak dapat berjalan baik tanpa kemauan dan itikad
baik para pihak untuk bernegosiasi dan melakukan
konsesi;
 Tidak akan efektif apabila tidak dilakukan oleh pihak-
pihak yang mempunyai kewenangan untuk mengambil
keputusan;
 Sulit berjalan baik apabila para pihak berada dalam
situasi atau posisi yang tidak seimbang atau berat
sebelah (misalnya jika salah satu pihak mempunyai
kedudukan atau kekuatan yang jauh lebih besar);

9. o Kemauan (willingness): mau menyelesaikan masalah
dan bernegosiasi secara sukarela;
o Kesiapan (preparedness): siap melakukan negosiasi;
o Kewenangan (authoritative): mempunyai wewenang
mengambil keputusan;
o Keseimbangan kekuatan (equal bargaining power):
memiliki kekuatan yang relatif seimbang sehingga
dapat menciptakan saling ketergantungan;
o Keterlibatan seluruh pihak terkait (stakeholdership):
dukungan seluruh pihak terkait dalam proses
negosiasi;
o Holistik (comprehensive): pembahasan permasalahan
secara menyeluruh.