Dokumen tersebut membahas tentang motivasi kerja dosen. Ada tiga teori motivasi kerja yang dijelaskan yaitu teori pengharapan, teori kesamaan atau keseimbangan, dan teori penentuan tujuan. Teori pengharapan menyatakan bahwa seseorang akan termotivasi untuk bekerja jika ada peluang untuk mendapatkan insentif. Teori kesamaan menyatakan bahwa seseorang akan termotivasi jika rasio antara us
3. MOTIVASI KERJA
Apa Motivasi Kerja itu ?
Motivasi Kerja menunjuk pada kondisi-kondisi ~ di dalam
dan di luar individu ~ yang menyebabkan adanya keragaman
dalam intensitas, kualitas, arah, dan lamanya perilaku
kerja.
Keragaman Mutu Kerja yang dihasilkan para dosen
disebabkan oleh keragaman pengetahuan, persepsi tentang
pekerjaannya dan/atau motivasi yang dimiliki oleh para
dosen.
Bila mutu kerja seorang dosen tidak memuaskan, perlu dicari
kepastian apakah itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
kerja atau persepsinya yang kurang tepat atau kurangnya
motivasi, atau ketiganya.
4. Ada tiga teori berkenaan dengan
motivasi kerja dosen.
I. TEORI PENGHARAPAN
Orang akan termotivasi untuk bekerja dengan baik
bila ada peluang untuk mendapatkan insentif.
Besar kecilnya motivasi kerja tergantung pada
nilai insentif itu pada masing-masing individu.
Terdapat 3 konsep penting berkaitan dengan teori
ini :
1.NILAI (Valence) : Setiap bentuk insentif punya
nilai positif atau negatif bagi seseorang. Juga apa-
kah nilai itu besar atau kecil bagi seseorang.
5. 2. INSTRUMENTALITAS : adanya hubungan
antara pekerjaan yang harus dilakukan dengan
harapan yang dimiliki. Jadi jika pekerjaan
dilihat bisa merupakan alat untuk mendapatkan
apa yang diharapkan timbullah motivasi kerja.
3. PENGHARAPAN : persepsi tentang besarnya
kemungkinan keberhasilan mencapai tujuan/hasil
kerja.
6. Hubungan ketiga HASIL KERJA (Persepsi)
konsep.
Dapatkah Tidak
Pengharapan saya mencapai Tak ada motivasi
hasil kerja?
Ya
Apa hasil Tidak
Instrumentalitas kerja menuju Tak ada motivasi
Penghargaan?
Ya
Apa
Penghargaannya Tidak
Valence/Nilai bernilai bagi Tak ada motivasi
saya?
Ya
MOTIVASI KERJA
7. Ada tiga jenis insentif :
1. Insentif materiil : = penghargaan yang tangible.
Contoh : a. Bantuan keuangan.
b. Tugas tambahan yang lebih sedikit.
2. Insentif solidaritas : = penghargaan dari organi-
sasi/perhimpunan dan anggota-anggotanya.
Contoh :a. Pengakuan atau pujian untuk kinerja.
b. Bantuan dan dukungan dari rekan/
kelompok sejawat.
3. Insentif sesuai dengan tujuan organisasi.
(=Purposive incentive) :
Contoh :a.Tugas yang perlu menggunakan pengeta-
huan dan keterampilan khusus.
b. Kesempatan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan keprofesionalan.
8. II. TEORI KESAMAAN ATAU KESEIMBANGAN
(Equity Theory)
Orang cenderung akan membandingkan insentif
atau reward yang deperolehnya dengan insentif
yang diterima oleh orang lain yang mempunyai
beban kerja yang serupa. Bila besarnya insentif
antara dua orang itu sama, maka akan muncul
motivasi kerja. Bila lebih kecil maka akan timbul
rasa kecewa yang kemudian mengurangi
motivasi-nya untuk bekerja dengan baik. Bila
salah seo-rang menerima lebih banyak, maka
dia akan ter-motivasi lebih kuat.
9. Teori keseimbangan ini menyatakan bahwa orang
cenderung untuk selalu melihat rasio antara
beban kerja (effort) dengan penghargaan yang
diterima-nya. Bila seimbang antara keduanya
maka orang akan merasa puas, bila sebaliknya
akan merasa tidak puas atau kecewa. Akibat
selanjutnya ada-lah menurunnya motivasi kerja.
Kekecewaan itu akan menimbulkan ketegangan
batin. Orang yang menderita ketegangan batin
akan berusaha menguranginya dengan berbagai
cara. Misalnya dengan mengatakan bahwa “ba-
rangkali dia telah bekerja lebih keras dan hasil-
nya lebih baik dari saya”.
10. III. TEORI PENENTUAN-TUJUAN
Orang termotivasi untuk mencapai tujuan yang
jelas; sebaliknya orang akan bermotivasi kerja
rendah bila tujuan dari pekerjaannya tidak
jelas.
Mengapa berbagai permainan (games) sangat
memoti-vasi banyak orang untuk ikut melakukan
karena tujuan yang harus dicapai ada, jelas dan
menarik. (Main sepakbola misalnya).
Orang yang tugasnya jelas tujuannya dan lebih
“menantang” lebih menunjukkan motivasi kerja
yang lebih besar daripada orang yang tujuan tu-
gasnya kabur atau terlalu mudah untuk menca-
painya.
11. Memberi tujuan tugas yang jelas akan lebih me-
motivasi daripada hanya sekedar mengatakan
“Kerjakan dengan sebaik-baiknya”, padahal tu-
juan yang harus dicapai tidak jelas.
Penentuan tujuan yang jelas merupakan kepemim-
pinan tersendiri. Karana itu rumuskan atau kata-
kan tujuan setiap pekerjaan/tugas dengan jelas
agar orang-orang yang akan mengerjakan menge-
tahui dengan baik. Dan ini akan memotivasi me-
reka untuk bekerja mencapai tujuan itu, meski-
pun mereka tidak terlibat dalam penentuan
tujuannya.
12. KEPUASAN KERJA MENGAJAR
Kepuasan Kerja adalah perasaan senang/puas
ka-rena pekerjaan yang dilakukannya.Kepuasan
kerja ini berkaitan dengan motivasi kerja.
Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dan
kinerja ?
Perbaikan kondisi kerja yang menaikkan peluasan
pekerja cenderung meningkatkan produktivitas
(kinerja). Tetapi hubungan itu tidak begitu kuat.
( korelasinya rata-rata hanya 0,14)
Beberapa ahli berpendapat bahwa kinerja (yang
tinggi) akan menghasilkan kepuasan, tidak
sebaliknya.
13. Pekerjaan yang untuk mengerjakannya
memerlukan pengetahuan dan keterampilan
dirasa bernilai oleh yang mengerjakan, akan
menghasilkan kepuasan. Sebaliknya jenis
pekerjaan yang hanya memerlu-kan pengetahuan
dan keterampilan yang dinilai rendah tidak akan
menghasilkan kepuasan tetapi justru akan
menghasilkan ketidak puasan.
Ketidak puasan kerja berakibat menurunnya
motivasi kerja. Sumber-sumber ketidak-puasan
antara lain : Kebosanan, penugasan yang tidak
sesuai, adanya gangguan-gangguan selama kerja,
kekurangan fasilitas kerja dan lain sebagainya.
14. Sumber-sumber kepuasan kerja antara lain :
Mengetahui dirinya telah berhasil dalam kerjanya;
Merasa senang telah dapat menggunakan pengeta-
huan/keterampilannya;
Mendapatkan pengembangan keterampilan pribadi secara
mental dan fisik;
Kegiatan itu sendiri;
Perkawanan dan kebersamaan;
Kesempatan mempengaruhi orang lain;
Penghargaan (respect) dari orang lain;
Waktu untuk bepergian dan liburan;
Keamanan dalam penghasilan dan kedudukan;
15. PENUTUP
Motivasikan diri anda untuk bekerja dengan memulainya dari
yang paling bawah, atau paling mudah. Semua akan bermula
dari nol hingga skala sembilan. Jangan menyerah. Tetap
bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang tinggi!