2. Langkah-langkah
a. Cari dua biaya terendah dari masing-
masing baris dan kolom.
b. Selisihkan dua biaya terendah tersebut.
c. Pilih selisih biaya terbesar pada
baris/kolom tersebut. (Apabali terdapat
selisih terbesar yang sama, maka pilih
salah satunya ).
3. Langkah-langkah
d. Alokasikan produk sebanyak-banyaknya (disesuaikan
dengan kapasitas dan permintaan ) di sel yang
memiliki biaya terendah pada baris/kolom yang
memiliki selisih terbesar tersebut.
e. Baris/kolom yang telah diisi penuh tidak dapat
diikutsertakan kembali dalam proses perhitungan
pencarian selisih terbesar tersebut.
f. Lakukan kembali pada langkah a sampai semua
produk dialokasikan sesuai dengan kapasitas dan
permintaan.
4. • Suatu perusahaan yang mempunyai 3 buah
pabrik di Jakarta, Bekasi dan Tangerang dengan
kapasitas masing-masing 2.400, 1.600 dan 1.600
unit dan memiliki daerah pemasaran di
Cerebon, Bandung, dan Sukabumi dengan
permintaan masing-masing 3.000, 1.400 dan
1.200 uni. Biaya angkut per unit (dalam ribuan)
dari pabrik ke daerah pemasaran seperti yang
tertera pada table berikut
Contoh :
5. Tabel Kapasitas pabrik
Pabrik Kapasitas produksi
Jakarta 2.400 unit
Bekasi 1.600 unit
Tangerang 1.600 unit
Jumlah 5.600 unit
6. Tabel Kebutuhan gudang
Daerah Pemasaran Kebutuhan
Cirebon 3000 unit
Bandung 1.400 unit
Sukabumi 1.200 unit
Jumlah 5.600 unit
7. Tabel Biaya pengangkutan setiap unit
dari pabrik Jakarta, Bekasi, Tengerang ke pasar Cirebon, Bandung,
Sukabumi
Dari
Biaya tiap ton (dalam ribuan Rp)
Ke
Cirebon
Ke
Bandung
Ke
Sukabumi
Kapasitas
Jakarta 16 10 12 2.400
Bekasi 30 20 24 1.600
Tangerang
6 18 20 1.600
Permintaan 3.000 1.400 1.200 5.600
8. Penyusunan Tabel Alokasi
1. jumlah kebutuhan tiap-tiap pasar
diletakkan pada baris terakhir
2. kapasitas tiap pabrik pada kolom terakhir
3. biaya pengangkutan diletakkan pada
segi empat kecil
Ke
Dari
Aturan
9. Pasar Cirebon Pasar Bandung Pasar Sukabumi
Kapasitas
Pabrik
Pabrik
X11
16
X12
10
X13
12
2.400
Jakarta
Pabrik
X21
30
X22
20
X23
24
1.600
Bekasi
Pabrik
X31
6
X32
18
X33
20
1.600
Tangerang
Kebutuhan
Pasar 3.000
1.400 1.200 5.600
Ke
Dari
10. PENYELESAIAN
a. Caril selisih dua biaya yang terendah
di masing-masing kolom/baris.
b. Alokasikan produk sebanyak-
banyaknya sesuai dengan permintaan
dan kapasitas.
c. Lihat langkah-langkah berikutnya
yang disajikan pada table berikut
LANGKAH 1
12. Langkah 2
Selisih terbesar adalah 12, alokasikan pada
baris Tangerang pada sel yang memiliki biaya
terendah (dalam hal ini adalah 6). Besarnya
alokasi adalah 1.600 unit, dengan demikian
baris Tangerang tidak dapat diikutsertakan
kembali dalam proses perhitungan, karena
sudah dialokasikan seluruhnya untuk
Cirebon
14. Langkah 3
Selanjutnya Selisih terbesar adalah 14 pada
kolom Cirebon, alokasikan pada kolom
Cirebon pada sel yang memiliki biaya
terendah (dalam hal ini adalah 16). Besarnya
alokasi adalah 1.400 unit, dengan demikian
baris Cirebon tidak dapat diikutsertakan
kembali dalam proses perhitungan,
sedangkan baris Jakarta tersisa 1000 unit.
16. Langkah 4
Selanjutnya Selisih terbesar adalah 12 pada
kolom Sukabumi alokasikan pada kolom
Sukabumi pada sel yang memiliki biaya
terendah (dalam hal ini adalah 12). Besarnya
alokasi adalah 1.000 unit, dengan demikian
baris Jakarta tidak dapat diikutsertakan
kembali dalam proses perhitungan,
sedangkan Kolom Sukabumi tersisa 200
unit.
22. Alokasi Produk dari Pabrik ke daerah pemasaran menurut
metode Vogel Approximation (VAM)dan biaya
transportasinya sbb
Dari Ke Jumlah Biaya per
unit
Biaya (Rp)
Jakarta Cirebon 1.400 16.000 22.400.000
Jakarta Sukabumi 1.000 12.000 12.000.000
Bekasi Bandung 1.400 20.000 28.000.000
Bekasi Sukabumi 200 24.000 4.800.000
Tangerang Cirebon 1.600 6.000 9.600.000
Total Biaya 76.800.000