SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
TB ANAK
Investigasi Kontak
PP INH Anak
Pencatatan Pelaporan IK & PP INH Anak
Pengenalan TCM
Disampaikan oleh : dr. Uli Martha Manurung
TB- MDR
TB- HIV
masalah dan tantangan P2-TB
di Indonesia
TB ANAK
Juknis Kontak Investigasi
Dan
PP INH pada Anak
Kementerian Kesehatan RI
Sudah distribusi ke Kab/Kota draft
INVESTIGASI KONTAK
PENGERTIAN
Kasus indeks adalah semua pasien TB yang merupakan kasus
pertama yang ditemukan di suatu rumah atau tempat-tempat
lain (kantor, sekolah, tempat penitipan anak, lapas/rutan, panti,
dsb).
Kontak adalah orang yang terpajan/berkontak dengan kasus
indeks, misalnya orang serumah, sekamar, satu asrama, satu
tempat kerja, satu kelas, atau satu tempat
penitipan/pengasuhan.
Kontak serumah adalah orang yang tinggal serumah minimal
satu malam, atau sering tinggal serumah pada siang hari
dengan kasus indeks dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus
indeks mulai mendapat obat anti tuberkulosis (OAT).
Kontak erat adalah orang yang tidak tinggal serumah, tetapi
sering bertemu dengan kasus indeks dalam waktu yang cukup
lama, yang intensitas pajanan/berkontaknya hampir sama
dengan kontak serumah. Misalnya orang yang berada pada
ruangan/lingkungan yang sama (misalnya tempat kerja, ruang
pertemuan, fasilitas umum, rumah sakit, sekolah, tempat
penitipan anak) dalam waktu yang cukup lama dengan kasus
indeks, dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks minum
OAT.
INVESTIGASI KONTAK
Kasus
Indeks
Kontak
Anak Sakit TB
Mencari sumber
penularan
Kontak
TARGET
Bagian dari penegakan
diagnosis TB anak
Semua pasien
Tuberculosis yang
infeksius
Infeks
ius
Siapa yang bisa
tertular ?? Atau
menularkan ??
Kelompok paling
berisiko
Investigasi
Kontak (IK)
Sasaran
Semua anak yang berkontak dengan pasien TB.
Alasan:
 anak berisiko tinggi untuk menjadi sakit TB  Kontak erat
dengan penderita TB paru yang infeksius,.
 Anak berisiko lebih tinggi untuk menderita TB berat
 Balita berisiko semakin meningkat jika kasus indeks adalah ibu
atau orang yang mengasuh anak tersebut  lebih lama kontak
dengan kasus indeks
Tujuan
• Menemukan kasus TB.
• Memberikan pengobatan pencegahan
pada kontak yang terindikasi.
IK pada anak (0-14 tahun) ditujukan pada kelompok berikut:
1 Kontak dari kasus indeks TB yang infeksius (TB terkonfirmasi
bakteriologis)
2 Kontak dari kasus indeks TB resistan obat
3 Kontak dari kasus indeks TB yang terinfeksi HIV
4 Kontak yang terinfeksi HIV
Kader kesehatan
Pusat
1. Menyusun kebijakan, petunjuk, dan perencanaan terkait penerapan
investigasi kontak dan PP INH pada anak
2. Merencanakan dan memastikan ketersediaan logistik, sumber daya dan dana
3. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan
Provinsi
1. Menyusun rencana kerja
2. Merencanakan dan memastikan ketersediaan logistik, sumber daya dan dana
3. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan
4. Melakukankoordinasi lintas program dan lintas sektor terkait kegiatan IK
danPP INH
Kabupaten/Kota
1. Menyusun rencana kerja
2. Merencanakan dan memastikan ketersediaan logistik, sumber daya dan dana
3. Melakukankoordinasi lintas program dan lintas sektor terkait kegiatan IK dan
PP INH
4. Menindak lanjuti pasien yang mangkir
5. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan
Kader kesehatan
Dokter
 Melakukan penilaian klinis
 Melakukan/merujuk untuk pemeriksaan penunjang
 Menegakkan diagnosis dan menentukan tindak lanjut pd pasien
 Memantau pengobatan pasien, termasuk identifikasi dan tatalaksana efek samping obat
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan IK dan PP INH
Perawat/petugas
 Melakukan identifikasi kontak dan menentukan prioritas kegiatan
 Memberikan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya penapisan pada kontak dan
pemberian PP INH
 Memastikan kontak anak datang ke fasyankes dan menjalani investigasi kontak
 Merencanakan kunjungan rumah dengan berjejaring dengan perawat komunitas atau
kader kesehatan terlatih
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan IK dan PP INH
 Melacak pasien yang putus berobat selama pemberian PP INH
Kader kesehatan
 Menyuluh masyarakat mengenai pentingnya penapisan pada kontak dan pemberian PP
INH
 Membantu tenaga kesehatan untuk kunjungan kerumah kontak yang telah teridentifikasi
 Membantu melacak pasien yang putus berobat selama pemberian PP INH pd anak
Pengertian infeksi dan sakit TB
Kontak dengan pasien TB
Sakit TB
Terinfeksi
(Infeksi Laten)
Terpajan
Gejala (-)
Uji Tuberkulin (-)
Rontgen (-)
BTA/Kultur/Tes
Cepat TB (-)
Gejala (-)
Uji Tuberkulin (+)
Rontgen (-)
BTA/Kultur/Tes
Cepat TB (-)
Gejala (+)
Uji Tuberkulin (+)
Rontgen (+/-)
BTA/Kultur/Tes
Cepat TB (+/-)
INGAT
“Orang yang
kontak dengan
penderita TB
paru yang
infeksius
berisiko untuk
terinfeksi,
tetapi tidak
semuanya akan
sakit TB”
Langkah-langkah pelaksanaan
Monitoring
dan evaluasi
Pengobatan
atau
pencegahan
yang sesuai
Pemeriksaan
untuk
menentukan ada
tidaknya infeksi
laten TB (ILTB)
atau sakit TB
Identifikasi
kontak
Identifikasi kontak
Tanya dan catat informasi berikut pada TB.01 kasus
indeks:
1) Apakah ada kontak serumah ataupun kontak
erat?
2) Nama, jenis kelamin dan usia kontak
3) Pekerjaan kasus indeks yang berhubungan
dengan anak-anak, misalnya guru atau
pengasuh
Identifikasi kontak dilakukan
pada saat kasus indeks memulai
pengobatan.
Jika ada anak kontak, pasien diminta membawa
anak tersebut ke fasyankes
Jika kontak tidak dibawa ke fasyankes, maka
petugas/kader kesehatan dapat mendatangi kontak
tersebut.
Pemeriksaan
untuk
menentukan ada
tidaknya infeksi
laten TB (ILTB)
atau sakit TB
Pemeriksaan
untuk menentukan ada
tidaknya infeksi laten TB
(ILTB) atau sakit TB
Pemeriksaan
untuk menentukan ada tidaknya
infeksi laten TB (ILTB) atau sakit TB
Pada kontak
dengan
gejala TB
Periksa:
Bakteriologis,
Foto Rontgen dada dan Uji
tuberkulin.
Simpulan hasil pemeriksaan
• Terkonfirmasi bakteriologis
• Anak dengan minimal 1 gejala khas TB dan hasil
foto Rontgen dada sesuai dengan gambaran TB,
tanpa memandang hasil uji tuberkulin
• Anak dengan minimal 1 gejala khas TB yang
menetap dalam 1-2 bulan dan berada di
fasyankes yang tidak tersedia pemeriksaan uji
tuberkulin, Rontgen dada dan BTA sputum
Uji tuberkulin positif
tanpa bukti sakit TB
Sakit TB
Infeksi
Laten TB
Tidak ada bukti infeksi
atau sakit TB
Terpajan
Tatalaksana pada
kontak anak
Umur HIV Hasil
pemeriksan
Tata laksana
Balita (+)/(-) ILTB PPINH
Balita (+)/(-) Terpajan PPINH
> 5 th (+) ILTB PPINH
> 5 th (+) Terpajan PPINH
> 5 th (-) ILTB observasi
> 5 th (-) Terpajan observasi
INVESTIGASI KONTAK
Pada Kontak Anak Pasien TB Resistan Obat (TB RO)
• Diagnosis dan pengobatan TB RO di Indonesia  sejak tahun 2009
• Saat ini hampir setiap provinsi sudah mempunyai minimal 1 tes cepat
Xpert MTB/RIF
• Setiap provinsi telah mempunyai minimal 1 RS Rujukan untuk
pengobatan TB RO.
• Pengobatan dini pasien TB RO lebih efektif dibandingkan dengan TB
RO yang terlambat terdeteksi.
• Pada prinsipnya, tujuan dan langkah-langkah IK pada TB RO sama
dengan IK TB pada umumnya.
Investigasi
Kontak pada
Kontak Anak
Pasien TB RO
Perbedaan:
Prinsipnya sama dengan
kontak pasien TB sensitif
OAT
Kasus indeks adalah pasien TB RO
Pemeriksaan kontak pada pasien yang bergejala menggunakan tes
cepat Xpert MTB/RIF
Untuk pemeriksaan Xpert MTB/RIF, induksi sputum adalah salah
satu metode untuk menghasilkan sputum yang telah terbukti
aman dan efektif pada anak-anak, cara lain yaitu kumbah
lambung, bronkoskopi, dan aspirat nasofaringeal
Pengobatan TB sesuai hasil pemeriksaan tes cepat Xpert MTB/RIF
dan penunjang lain
Anak yang berkontak dengan Kasus Indeks TB RO
Pemeriksaan tes cepat Xpert MTB/RIF
Gejala TB (a)
Satu atau lebih gejala(b)
Mtb Resistan
Rifampisin (RR)
Mtb Negatif
Mtb Sensitif
Rifampisin (SR)
Rontgen dada, uji Tuberkulin
RHZE
Tatalaksana
TB RO Anak
TB (+)(c) TB (-)
≤ 5 tahun
> 5 tahun
PP INH dosis tinggi(d)
Observasi
HIV
RHZE,
konfirmasi ulang
setelah 2 bulan
Tidak ada gejala
Bila hasil foto Rontgen dada/Uji tuberkulin menunjukkan sugestif TB,
Jika klinis ada perburukan
selama masa pengobatan,
 pengobatan TB dengan 4 macam obat (RHZE)
 pemantauan intensif setiap bulan.
Setelah pengobatan
2 bulan
Jika gejala klinis menetap setelah
pengobatan selama 1 bulan,
Mtb Resistan
Rifampisin (RR)
Mtb Sensitif
Rifampisin (SR)
Teruskan RHZE
Tatalaksana TB RO Anak
Mtb Negatif
Ulang dengan tes cepat Xpert MTB/RIF
Bila bergejala dan hasil Mtb negatif
THANK YOU

More Related Content

What's hot

013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
MargiYuwono1
 
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
Joni Iswanto
 
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratLaporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Muh Saleh
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
Nurul Atika
 
Pertemuan Kader TB di Puskesmas
Pertemuan Kader TB di PuskesmasPertemuan Kader TB di Puskesmas
Pertemuan Kader TB di Puskesmas
DynReNagha
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Joni Iswanto
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
ssuserc3081c
 
Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTSTuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
Vita Valery
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
Zakiah dr
 

What's hot (20)

013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
013. KAK SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KADER TB BUMIREJO.doc
 
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
 
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratLaporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 
ILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptxILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptx
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
Pertemuan Kader TB di Puskesmas
Pertemuan Kader TB di PuskesmasPertemuan Kader TB di Puskesmas
Pertemuan Kader TB di Puskesmas
 
Bagan MTBS 2022.pdf
Bagan MTBS 2022.pdfBagan MTBS 2022.pdf
Bagan MTBS 2022.pdf
 
Penyuluhan tbc bagi tenaga pendidik
Penyuluhan tbc bagi tenaga pendidikPenyuluhan tbc bagi tenaga pendidik
Penyuluhan tbc bagi tenaga pendidik
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
 
Sop vct
Sop vctSop vct
Sop vct
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
 
Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTSTuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
 
Tbc ppt
Tbc pptTbc ppt
Tbc ppt
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
zoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptxzoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptx
 
Sosialisasi TB Paru
Sosialisasi TB ParuSosialisasi TB Paru
Sosialisasi TB Paru
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
 

Similar to PPT INVESTIGASI KONTAK TB.ppt

pelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.pptpelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
KeperawatanWaingapu
 
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdfPermasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
susisusanti305451
 
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
Nur Harini Purba
 
PPT Proposal Childhood TB Research_FC & DC_Supervisi.pptx
PPT Proposal Childhood TB Research_FC & DC_Supervisi.pptxPPT Proposal Childhood TB Research_FC & DC_Supervisi.pptx
PPT Proposal Childhood TB Research_FC & DC_Supervisi.pptx
ssuser6f0b00
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdfDiagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
marthafitri86
 

Similar to PPT INVESTIGASI KONTAK TB.ppt (20)

TB Investigasi kontak Pamekasan 10 Okt 2016.ppt
TB Investigasi kontak Pamekasan 10 Okt 2016.pptTB Investigasi kontak Pamekasan 10 Okt 2016.ppt
TB Investigasi kontak Pamekasan 10 Okt 2016.ppt
 
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdf
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdfProgram Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdf
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdf
 
diagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anak
diagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anakdiagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anak
diagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anak
 
Tbc pada anak
Tbc pada anak Tbc pada anak
Tbc pada anak
 
penyuluhan TB.pptx
penyuluhan TB.pptxpenyuluhan TB.pptx
penyuluhan TB.pptx
 
update TB Paru.pptx
update TB Paru.pptxupdate TB Paru.pptx
update TB Paru.pptx
 
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.pptpelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
 
promkes rsud tbc anak.pdf
promkes rsud tbc anak.pdfpromkes rsud tbc anak.pdf
promkes rsud tbc anak.pdf
 
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdfPermasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
 
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
 
MATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptx
MATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptxMATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptx
MATERI TB -HIV KECAMATAN 2023.pptx
 
02. Informasi Dasar TBC HIV dan TPT.pptx
02. Informasi Dasar TBC HIV dan TPT.pptx02. Informasi Dasar TBC HIV dan TPT.pptx
02. Informasi Dasar TBC HIV dan TPT.pptx
 
PPT Proposal Childhood TB Research_FC & DC_Supervisi.pptx
PPT Proposal Childhood TB Research_FC & DC_Supervisi.pptxPPT Proposal Childhood TB Research_FC & DC_Supervisi.pptx
PPT Proposal Childhood TB Research_FC & DC_Supervisi.pptx
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdfDiagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
 
Mi2 kb1 2016
Mi2 kb1 2016Mi2 kb1 2016
Mi2 kb1 2016
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
1. Strategi Penemuan Terduga TB.ppt
1. Strategi Penemuan Terduga TB.ppt1. Strategi Penemuan Terduga TB.ppt
1. Strategi Penemuan Terduga TB.ppt
 
20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd
 
Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 

Recently uploaded

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 

PPT INVESTIGASI KONTAK TB.ppt

  • 1. TB ANAK Investigasi Kontak PP INH Anak Pencatatan Pelaporan IK & PP INH Anak Pengenalan TCM Disampaikan oleh : dr. Uli Martha Manurung
  • 2. TB- MDR TB- HIV masalah dan tantangan P2-TB di Indonesia TB ANAK
  • 3. Juknis Kontak Investigasi Dan PP INH pada Anak Kementerian Kesehatan RI Sudah distribusi ke Kab/Kota draft
  • 5. PENGERTIAN Kasus indeks adalah semua pasien TB yang merupakan kasus pertama yang ditemukan di suatu rumah atau tempat-tempat lain (kantor, sekolah, tempat penitipan anak, lapas/rutan, panti, dsb). Kontak adalah orang yang terpajan/berkontak dengan kasus indeks, misalnya orang serumah, sekamar, satu asrama, satu tempat kerja, satu kelas, atau satu tempat penitipan/pengasuhan. Kontak serumah adalah orang yang tinggal serumah minimal satu malam, atau sering tinggal serumah pada siang hari dengan kasus indeks dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks mulai mendapat obat anti tuberkulosis (OAT).
  • 6. Kontak erat adalah orang yang tidak tinggal serumah, tetapi sering bertemu dengan kasus indeks dalam waktu yang cukup lama, yang intensitas pajanan/berkontaknya hampir sama dengan kontak serumah. Misalnya orang yang berada pada ruangan/lingkungan yang sama (misalnya tempat kerja, ruang pertemuan, fasilitas umum, rumah sakit, sekolah, tempat penitipan anak) dalam waktu yang cukup lama dengan kasus indeks, dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks minum OAT.
  • 7. INVESTIGASI KONTAK Kasus Indeks Kontak Anak Sakit TB Mencari sumber penularan Kontak TARGET Bagian dari penegakan diagnosis TB anak Semua pasien Tuberculosis yang infeksius Infeks ius
  • 8. Siapa yang bisa tertular ?? Atau menularkan ?? Kelompok paling berisiko
  • 9. Investigasi Kontak (IK) Sasaran Semua anak yang berkontak dengan pasien TB. Alasan:  anak berisiko tinggi untuk menjadi sakit TB  Kontak erat dengan penderita TB paru yang infeksius,.  Anak berisiko lebih tinggi untuk menderita TB berat  Balita berisiko semakin meningkat jika kasus indeks adalah ibu atau orang yang mengasuh anak tersebut  lebih lama kontak dengan kasus indeks Tujuan • Menemukan kasus TB. • Memberikan pengobatan pencegahan pada kontak yang terindikasi.
  • 10. IK pada anak (0-14 tahun) ditujukan pada kelompok berikut: 1 Kontak dari kasus indeks TB yang infeksius (TB terkonfirmasi bakteriologis) 2 Kontak dari kasus indeks TB resistan obat 3 Kontak dari kasus indeks TB yang terinfeksi HIV 4 Kontak yang terinfeksi HIV
  • 11. Kader kesehatan Pusat 1. Menyusun kebijakan, petunjuk, dan perencanaan terkait penerapan investigasi kontak dan PP INH pada anak 2. Merencanakan dan memastikan ketersediaan logistik, sumber daya dan dana 3. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Provinsi 1. Menyusun rencana kerja 2. Merencanakan dan memastikan ketersediaan logistik, sumber daya dan dana 3. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan 4. Melakukankoordinasi lintas program dan lintas sektor terkait kegiatan IK danPP INH Kabupaten/Kota 1. Menyusun rencana kerja 2. Merencanakan dan memastikan ketersediaan logistik, sumber daya dan dana 3. Melakukankoordinasi lintas program dan lintas sektor terkait kegiatan IK dan PP INH 4. Menindak lanjuti pasien yang mangkir 5. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan
  • 12. Kader kesehatan Dokter  Melakukan penilaian klinis  Melakukan/merujuk untuk pemeriksaan penunjang  Menegakkan diagnosis dan menentukan tindak lanjut pd pasien  Memantau pengobatan pasien, termasuk identifikasi dan tatalaksana efek samping obat  Melaksanakan pencatatan dan pelaporan IK dan PP INH Perawat/petugas  Melakukan identifikasi kontak dan menentukan prioritas kegiatan  Memberikan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya penapisan pada kontak dan pemberian PP INH  Memastikan kontak anak datang ke fasyankes dan menjalani investigasi kontak  Merencanakan kunjungan rumah dengan berjejaring dengan perawat komunitas atau kader kesehatan terlatih  Melaksanakan pencatatan dan pelaporan IK dan PP INH  Melacak pasien yang putus berobat selama pemberian PP INH Kader kesehatan  Menyuluh masyarakat mengenai pentingnya penapisan pada kontak dan pemberian PP INH  Membantu tenaga kesehatan untuk kunjungan kerumah kontak yang telah teridentifikasi  Membantu melacak pasien yang putus berobat selama pemberian PP INH pd anak
  • 13. Pengertian infeksi dan sakit TB Kontak dengan pasien TB Sakit TB Terinfeksi (Infeksi Laten) Terpajan Gejala (-) Uji Tuberkulin (-) Rontgen (-) BTA/Kultur/Tes Cepat TB (-) Gejala (-) Uji Tuberkulin (+) Rontgen (-) BTA/Kultur/Tes Cepat TB (-) Gejala (+) Uji Tuberkulin (+) Rontgen (+/-) BTA/Kultur/Tes Cepat TB (+/-) INGAT “Orang yang kontak dengan penderita TB paru yang infeksius berisiko untuk terinfeksi, tetapi tidak semuanya akan sakit TB”
  • 14. Langkah-langkah pelaksanaan Monitoring dan evaluasi Pengobatan atau pencegahan yang sesuai Pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya infeksi laten TB (ILTB) atau sakit TB Identifikasi kontak
  • 15. Identifikasi kontak Tanya dan catat informasi berikut pada TB.01 kasus indeks: 1) Apakah ada kontak serumah ataupun kontak erat? 2) Nama, jenis kelamin dan usia kontak 3) Pekerjaan kasus indeks yang berhubungan dengan anak-anak, misalnya guru atau pengasuh Identifikasi kontak dilakukan pada saat kasus indeks memulai pengobatan. Jika ada anak kontak, pasien diminta membawa anak tersebut ke fasyankes Jika kontak tidak dibawa ke fasyankes, maka petugas/kader kesehatan dapat mendatangi kontak tersebut.
  • 17. Pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya infeksi laten TB (ILTB) atau sakit TB
  • 18. Pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya infeksi laten TB (ILTB) atau sakit TB Pada kontak dengan gejala TB Periksa: Bakteriologis, Foto Rontgen dada dan Uji tuberkulin.
  • 19. Simpulan hasil pemeriksaan • Terkonfirmasi bakteriologis • Anak dengan minimal 1 gejala khas TB dan hasil foto Rontgen dada sesuai dengan gambaran TB, tanpa memandang hasil uji tuberkulin • Anak dengan minimal 1 gejala khas TB yang menetap dalam 1-2 bulan dan berada di fasyankes yang tidak tersedia pemeriksaan uji tuberkulin, Rontgen dada dan BTA sputum Uji tuberkulin positif tanpa bukti sakit TB Sakit TB Infeksi Laten TB Tidak ada bukti infeksi atau sakit TB Terpajan
  • 20. Tatalaksana pada kontak anak Umur HIV Hasil pemeriksan Tata laksana Balita (+)/(-) ILTB PPINH Balita (+)/(-) Terpajan PPINH > 5 th (+) ILTB PPINH > 5 th (+) Terpajan PPINH > 5 th (-) ILTB observasi > 5 th (-) Terpajan observasi
  • 21. INVESTIGASI KONTAK Pada Kontak Anak Pasien TB Resistan Obat (TB RO)
  • 22. • Diagnosis dan pengobatan TB RO di Indonesia  sejak tahun 2009 • Saat ini hampir setiap provinsi sudah mempunyai minimal 1 tes cepat Xpert MTB/RIF • Setiap provinsi telah mempunyai minimal 1 RS Rujukan untuk pengobatan TB RO. • Pengobatan dini pasien TB RO lebih efektif dibandingkan dengan TB RO yang terlambat terdeteksi. • Pada prinsipnya, tujuan dan langkah-langkah IK pada TB RO sama dengan IK TB pada umumnya.
  • 23. Investigasi Kontak pada Kontak Anak Pasien TB RO Perbedaan: Prinsipnya sama dengan kontak pasien TB sensitif OAT Kasus indeks adalah pasien TB RO Pemeriksaan kontak pada pasien yang bergejala menggunakan tes cepat Xpert MTB/RIF Untuk pemeriksaan Xpert MTB/RIF, induksi sputum adalah salah satu metode untuk menghasilkan sputum yang telah terbukti aman dan efektif pada anak-anak, cara lain yaitu kumbah lambung, bronkoskopi, dan aspirat nasofaringeal Pengobatan TB sesuai hasil pemeriksaan tes cepat Xpert MTB/RIF dan penunjang lain
  • 24. Anak yang berkontak dengan Kasus Indeks TB RO Pemeriksaan tes cepat Xpert MTB/RIF Gejala TB (a) Satu atau lebih gejala(b) Mtb Resistan Rifampisin (RR) Mtb Negatif Mtb Sensitif Rifampisin (SR) Rontgen dada, uji Tuberkulin RHZE Tatalaksana TB RO Anak TB (+)(c) TB (-) ≤ 5 tahun > 5 tahun PP INH dosis tinggi(d) Observasi HIV RHZE, konfirmasi ulang setelah 2 bulan Tidak ada gejala
  • 25. Bila hasil foto Rontgen dada/Uji tuberkulin menunjukkan sugestif TB, Jika klinis ada perburukan selama masa pengobatan,  pengobatan TB dengan 4 macam obat (RHZE)  pemantauan intensif setiap bulan. Setelah pengobatan 2 bulan Jika gejala klinis menetap setelah pengobatan selama 1 bulan, Mtb Resistan Rifampisin (RR) Mtb Sensitif Rifampisin (SR) Teruskan RHZE Tatalaksana TB RO Anak Mtb Negatif Ulang dengan tes cepat Xpert MTB/RIF Bila bergejala dan hasil Mtb negatif

Editor's Notes

  1. Pekerjaan kasus indeks yang berhubungan dengan anak-anak, misalnya guru (baik guru di sekolah, guru mengaji maupun guru les di rumah), pengasuh di tempat penitipan anak, atau perawat di bangsal anak.
  2. Pekerjaan kasus indeks yang berhubungan dengan anak-anak, misalnya guru (baik guru di sekolah, guru mengaji maupun guru les di rumah), pengasuh di tempat penitipan anak, atau perawat di bangsal anak.
  3. Pekerjaan kasus indeks yang berhubungan dengan anak-anak, misalnya guru (baik guru di sekolah, guru mengaji maupun guru les di rumah), pengasuh di tempat penitipan anak, atau perawat di bangsal anak.
  4. Pekerjaan kasus indeks yang berhubungan dengan anak-anak, misalnya guru (baik guru di sekolah, guru mengaji maupun guru les di rumah), pengasuh di tempat penitipan anak, atau perawat di bangsal anak.