SlideShare a Scribd company logo
1 of 101
A
D

S

BAKTERIOLOGI

A
R






Bakteri, dari kata Latin bacterium
(jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa
dari organisme hidup.
Ukurannya sangatlah kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif
sederhana tanpa nukleus/inti
sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas.
Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua
prokariota atau untuk kelompok besar bakteri




Mereka umumnya memiliki dinding
sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi
dengan komposisi sangat berbeda
(peptidoglikan).
Banyak yang bergerak menggunakan
flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari
flagela kelompok lain.







Bakteri adalah yang paling berkelimpahan
dari semua organisme.
Mereka tersebar (berada di mana-mana) di
tanah, air, dan sebagai simbiosis dari
organisme lain.
Banyak patogen merupakan bakteri.
Umumnya berukuran 0,5-5 µm, meski ada
jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam
diameter (Thiomargarita).




Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van
Leeuwenhoek pada 1674 dengan
menggunakan mikroskop buatannya sendiri.
Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian
hari oleh Ehrenberg pada tahun
1828, diambil dari kata Yunani bacterius yang
memiliki arti "small stick".




Seperti prokariota (organisme yang tidak
memiliki selaput inti) pada umumnya, semua
bakteri memiliki struktur sel yang relatif
sederhana.
Struktur bakteri yang paling penting adalah
dinding sel.






Bakteri dapat digolongkan menjadi dua
kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif
didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel.
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang
terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan
asam teichoic.
Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan
luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan
lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada
periplasma (di antara lapisan luar dan membran
sitoplasmik).








Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel
lainnya seperti flagela dan fimbria yang
digunakan untuk bergerak, melekat dan
konjugasi.
Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau
lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri
pada suatu permukaan dan formasi biofilm.
Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan
beberapa spesies lainnya memiliki granula
makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora
yang membuat mereka mampu bertahan hidup
pada lingkungan ekstrim


Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi
menjadi tiga golongan besar, yaitu:
Basil






Kokus

Spiril

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan, medium dan usia.
Oleh karena itu untuk membandingkan
bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya
harus sama.
Pada umumnya bakteri yang usianya lebih
muda ukurannya relatif lebih besar daripada
yang sudah tua


Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang
berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:
1. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
2. Streptobacillus, jika bergandengan membentuk
rantai






Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang
berbentuk lengkung dan mempunyai variasi
sebagai berikut:
Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang
dari setengah lingkaran
Spiral, jika lengkung lebih dari setengah
lingkaran


Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk
bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa
variasi sebagai berikut:
1. Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
2. Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
3. Tetracoccus, jika bergandengan empat dan
membentuk bujursangkar
4. Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
5. Staphylococcus, jika bergerombol
6. Streptococcus, jika bergandengan membentuk
rantai




Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah
suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok
besar, gram-positif dan gramnegatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik
dinding sel mereka.
Metode ini diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans
Christian Gram (1853–1938) yang
mengembangkan teknik ini pada tahun 1884
untuk membedakan antara pneumokokus dan
bakteri Klebsiella pneumoniae.








Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak
mempertahankan zat warna metil ungu pada
metode pewarnaan Gram.
Bakteri gram-positif akan mempertahankan
warna ungu gelap setelah dicuci dengan
alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak.
Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna
penimbal (counterstain) ditambahkan setelah
metil ungu, yang membuat semua bakteri gramnegatif menjadi berwarna merah atau merah
muda.
Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan
kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan
struktur dinding sel mereka.




Banyak spesies bakteri gram-negatif yang
bersifat patogen, yang berarti mereka
berbahaya bagi organisme inang.
Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan
komponen tertentu pada dinding sel gramnegatif, terutama lapisan lipopolisakarida
(dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).




Bakteri gram-positif adalah bakteri yang
mempertahankan zat warna metil ungu
sewaktu proses pewarnaan Gram.
Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu
di bawah mikroskop, sedangkan bakteri
gram-negatif akan berwarna merah atau
merah muda.






Karakteristik utamanya adalah
tebalnyalapisan peptidoglikan pada dinding
sel.
Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan
Gram, meninggalkan warna biru.
Dinding sel Gram positif biasa ditemukan
pada Actinobacteria dan Firmicutes.




Tidak seperti dinding sel Gram
positif, dinding sel Gram negatif memiliki
lapisan peptidoglikan yang tipis.
Hal ini menyebabkan lunturnya warna biru
saat disiram etanol.







Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan
flagel.
Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan
sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya
flagel.
Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel.
Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 – 0,1
mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri.
Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang
dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:

◦ Atrik, tidak mempunyai flagel.
◦ Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
◦ Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu
ujungnya.
◦ Amfitrik, mempunyai sejumlah flagel pada kedua ujungnya.
◦ Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.


Filamen



Faktor virulen, H antigen



Protein flagelin, melekat pada sel melalui komplek protein
hook dan basal body

Pergerakan kuman
A.
B.
C.
D.

membran sitoplasma

Monotrichous
Lophotrichous
Amphitrichous
peritrichous








Fimbria adalah tabung protein yang menonjol
dari membran pada banyak spesies dari
Proteobacteria.
Fimbria umumnya pendek dan terdapat
banyak di seluruh permukaan sel bakteri.
Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di
permukaan sel bakteri namun tidak banyak.
Pili berperan dalam konjugasi bakteri.








PHILI (FIMBRIAE)
Benang halus
membran sitoplasma
Faktor virulen utama
Sebagai adesin mengikat pada resepto spesifik sel/jaringan
manusia

F fili (sex phili): bakteri jantan
> pendek
> banyak
dari flagella
> kecil
Protein philin
Bersifat antigenik


kapsul adalah bagian asesori dari bakteri
berfungsi melindungi bakteri dari suhu atau
kondisi lingkungan yang ekstrim





KAPSUL
glycocalyx
Beberapa polimer asam amino (protein)
Bacillus anthrachis, Yersinia pestis



Proteksi sel dari phagositosis, infeksi virus
Faktor virulen utama
Penghindaran ensim lisosim, lisis sel melalui komplemen
Proteksi bakteri anaaerob dari toksisitas O2
K antigen



SLIME LAYER: diffus





Struktur sel prokaryota
 Tidak seperti eukaryota, kromosom bakteri
tidak dikelilingi membran-bound nucleus
melainkan ada di dalam sitoplasma sel
bakteri.
 Ini berarti translasi, transkripsi dan replikasi
DNA semuanya terjadi di tempat yang sama
dan dapat berinteraksi dengan struktur
sitoplasma lainnya, salah satunya ribosom.








Kebanyakan bakteri memiliki plasmid.
Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh
bakteri.
Namun, bakteri juga mudah untuk
menghilangkannya.
Plasmid dapat diberikan kepada bakteri
lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.




Membran intraselular dapat ditemui pada
bakteri fototrof, bakteri nitrifying dan bakteri
metana.
Ribosom
◦ Semua prokaryota memiliki 70S (di mana S = satuan
Svedberg) ribosom sedangkan eukaryota memiliki
80S ribosom pada sitosol mereka.






Bakteri yang dapat membentuk spora :
-Clostridium
-Bacillus
Spora terbentuk pada keadaan :
proses sporulasi & germinasi
Letak spora : sentral,subterminal,terminal


Sangat resisten thd kondisi tidak menguntungkan
suhu tinggi
kekeringan
bahan kimia/ desinfektan

Diameter

Letak: Sentral
subsentral
terminal
Endospore Production


Kuman yang memiliki granul sebagai
cadangan makanan :
- Mycobacterium tuberculosis
- Corynebacterium diphteriae


Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola
gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau
mengurangi kepadatan sel mereka secara
keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah
dalam air




Aseksual
umumnya membelah secara
amitosis, menjadi 2bagian (binary division).
generation time umumnya 15-20 menit
(kecuali M. tuberculosis: 15 - 20jam)
Seksual : peleburan kromosom 2 bakteri yang
sejenis melalui pili F (pili sex)
Cell division
What is happening?
Reproduksi bakteri




Kondisi lingkungan yang mendukung dapat
memacu pertumbuhan dan reproduksi
bakteri.
Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan reproduksi
bakteri Adalah;
◦
◦
◦
◦

Suhu
Kelembaban
Ketersedian oksigen
Cahaya


Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri
dibagi menjadi 3 golongan:

1. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah
suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C.
2. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah
suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum 25° –
40°C.
3. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di
daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu
optimum 25° – 40°C



Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan
bakteri yang hidup dalam sumber air panas
bersuhu 93° – 94°C.






Aerob Obligat;
Anaerob Obligat;
Anaerob Fakultatif;
Anaerob Aerotolerans
Mikroaerofilik;
OXYGEN REQUIREMENT






Pada umumnya bakteri memerlukan
kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
Pengurangan kadar air dari protoplasma
menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti,
misalnya pada proses pembekuan dan
pengeringan.







Cahaya sangat berpengaruh pada proses
pertumbuhan bakteri.
Umumnya cahaya merusak sel
mikroorganisme yang tidak berklorofil.
Sinar ultraviolet dapat menyebabkan
terjadinya ionisasi komponen sel yang
berakibat menghambat pertumbuhan atau
menyebabkan kematian.
Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat
digunakan sebagai dasar sterilisasi atau
pengawetan bahan makanan.











Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan
seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia
tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob
dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob
dapat mempertahankan diri dengan spora.
Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut
endospora.
Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma
yang sedikit sekali mengandung air.
Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap
keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan
dibandingkan dengan bakteri aktif.
Apabila keadaan lingkungan membaik
kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel
bakteri biasa.
Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau
pada salah satu ujungnya.
Log of numbers of bacteria

Log
growth
phase

Stationary
phase

Death
phase

Lag
phase

0

5
Time (hr)

10
1. Fase Penyesuaian diri (lag phase)
-kuman belum berkembang biak
-aktivitas metabolik meningkat
2. Fase Pembelahan (log/exponential phase)
-jumlah kuman meningkat secara eksponensial
-fase ini dapat dipertahankan dengan alat;
Kemostat & Turbidostat
3.Fase stasioner (stationary phase)
-jumlah kuman yang mati dg membelah
seimbang
4. Fase kemunduran (period of decline), death phase
-muncul bentuk involusi









Bakteri bekerja secara terstruktur dalam proses
degradasi organisme atau proses pembusukan
mayat.
Proses pembusukan berawal dari
mikroorganisme, misalnya bakteri-bakteri yang
hidup di dalam usus besar manusia.
Bakteri tersebut mulai mendegradasi protein
yang terdapat dalam tubuh.
Jika seluruh jenis ikatan protein sudah
terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak
berfungsi.
Proses ini disempurnakan bakteri yang datang
dari luar tubuh mayat, bisa berasal dari
udara, tanah, ataupun air.






Seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir
seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang
sistem pertahanan tubuh yang tidak lagi
aktif, menghancurkan jaringan otot, atau
menghasilkan enzim penghancur sel yang
disebut protease.
Kemudian dengan berbagai jenis
metabolisme, mikroorganisme mulai
memakan jaringan mati dan mencernanya.
Tak jarang kerja proses ini dibantu reaksi
kimia alami yang terjadi dalam organisme
mati.








Tidak semua mikroorganisme mampu
mendegradasi mayat.
Kebanyakan mereka berasal dari jenis bakteri
heterotrof.
Bakteri ini membutuhkan molekul-molekul
organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar
ia dapat bertahan hidup dan berkembang biak.
Berbeda dengan bakteri autotrof yang mampu
menghasilkan makanan sendiri dengan CO2
sebagai nutrisi makro serta bantuan dari cahaya
matahari atau sumber energi kimia lainnya.








Jenis bakteri heterotrof biasanya hidup dan
berkembang biak pada organisme mati.
Mereka mendapatkan energi dengan
menguraikan senyawa organik pada organisme
mati.
Molekul-molekul besar seperti
protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa
organik lain didekomposisi metabolisme tubuh
bakteri tersebut menjadi molekul-molekul
tunggal seperti asam amino, metana, gas CO2,
serta molekul-molekul lain yang mengandung
enam nutrisi utama bakteri, yaitu senyawasenyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen
(N), oksigen (O), fosfor (P), serta sulfur (S).








Tubuh mayat adalah tempat hidup, sumber
makanan, serta tempat berkembang biak bakteribakteri tersebut, karena tubuh terdiri dari kumpulan
protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik
dan anorganik lain.
Secara biologis, tubuh makhluk hidup (khususnya
manusia) kumpulan dari unsur-unsur organik seperti
C, H, N, O, P, S, atau unsur anorganik seperti
K, Mg, Ca, Fe, Co, Zn, Cu, Mn, atau Ni.
Keseluruhan unsur tersebut dibutuhkan bakteri
heterotrof sebagai sumber nutrisi alias makanan
utama mereka.
Sementara cairan-cairan dengan pH (tingkat
keasaman suatu larutan) tertentu yang berada dalam
tubuh manusia adalah media kultur (lingkungan)
pertumbuhan yang baik bagi bakteri-bakteri
tersebut.










Bau busuk dari tubuh mayat tidak hanya
mengganggu, namun juga membahayakan.
Pembusukan dimulai dengan pemutusan ikatan
protein-protein besar pada jaringan tubuh oleh
bakteri fermentasi menggunakan enzim
protease.
Kumpulan hasil pemutusan ikatan protein yang
disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis
bakteri, misalnya bakteri acetogen.
Bakteri ini mereaksikan asam amino dengan
oksigen dalam tubuhnya untuk menghasilkan
asam asetat, hidrogen, nitrogen, serta gas
karbon dioksida.
Produk asam asetat ini menimbulkan bau.









Asam asetat yang dihasilkan ini diproses kembali
oleh bakteri jenis methanogen, misalnya
Methanothermobacter thermoautotrophicum yang
biasa hidup di lingkungan kotor seperti selokan dan
pembuangan limbah (septic tank).
Asam asetat direaksikan dalam sel methanogen
dengan gas hidrogen dan karbon dioksida untuk
menghasilkan metana, air, dan karbon dioksida.
Metana dalam bentuk gas juga menghasilkan bau
busuk.
Selain asam asetat dan gas metana, beberapa bakteri
menghasilkan gas hidrogen sulfida yang baunya
seperti telur busuk.
Lebih dari itu, bau busuk mayat di lautan yang
bercampur dengan uap garam bersifat racun, karena
mampu mereduksi konsentrasi elektrolit dalam
tubuh.








Produk berbahaya selain gas yang dihasilkan adalah
cairan asam dan cairan lain yang mengandung
protein toksik.
Jika cairan-cairan ini sempat menginfeksi kulit yang
luka atau terkena makanan, bukan hanya produk
beracun yang dapat masuk ke dalam tubuh tetapi
juga bakteri heterotrof patogen seperti clostridium.
Bakteri serta produk beracun ini dapat menginfeksi
manusia lewat kontaminasi makanan, minuman, atau
luka di kulit.
Karena adanya saluran masuk ini, maka berbagai
penyakit seperti malaria, diare, degradasi sel darah
merah, lemahnya sistem pertahanan tubuh, infeksi
pada luka (tetanus), bengkak, atau infeksi pada alat
kelamin menjadi ancaman yang serius.







Cara mengatasi serangan mikroorganisme ini
adalah dengan menjaga makanan dan
minuman tetap steril, yaitu dengan
dipanaskan.
Mencuci tangan dan kaki dengan sabun
antiseptik cair sebelum makan.
Menjaga lingkungan agar steril dengan cara
menyemprotkan obat pensteril.
Bakteri-bakteri tersebut juga dapat dicegah
pertumbuhannya dengan cara meminum obat
antibiotik atau suntik imunitas.






Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau
adalah filum (atau "divisi") bakteri yang
mendapat energi melalui fotosintesis.
Jejak fosil cyanobacteria telah ditemukan
sejak 3,8 miliar tahun lalu.
Cyanobacteria sekarang adalah salah satu
kelompok terbesar dan terpenting bakteri di
bumi.







Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat
yang bisa dibayangkan, dari samudera ke air tawar ke
batu sampai tanah.
Mereka bisa bersel tunggal atau koloni.
Koloni dapat membentuk filamen ataupun lembaran.
Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni, dan
bentuk filamen.
Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk
berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang berbeda:
sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis
pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe
heterokista yang berdinding tebal yang mengandung
enzim nitrogenase.








Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel
yang tebal, lentur, dan Gram negatif.
Cyanobacteria tidak memiliki flagela.
Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang
permukaan.
Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air
tawar, sedangkan lainnya tinggal di
lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan
kadang-kadang melembabkan batuan di gurun.
Beberapa bersimbiosis dengan lumut
kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau
spons dan menyediakan energi bagi inang.


Cyanobacteria secara tradisional
diklasifikasikan menjadi lima
kelompok, berdasar struktur tubuhnya yaitu:
Chroococcales, Pleurocapsales, Oscillatoriales
, Nostocales dan Stigonematales.


Cyanobacteria adalah satu-satunya kelompok
organisme yang mampu mengurangi nitrogen
dan karbon dalam kondisi tidak ada oksigen.


Beberapa spesies cyanobacteria memproduksi
neutrotoksin, hepatotoksin, sitotoksin, dan
endotoksin, membuat mereka berbahaya bagi
hewan dan manusia.








Prokariota adalah organisme yang tidak
memiliki nuklei dan membran untuk
menyimpan bahan-bahan genetika
(berbeda sekali dengan organisme Eukariota

yang memiliki nuklei dan membran pada inti
selnya, sehingga bahan-bahan genetikanya
terkumpul di nuklei tersebut)
dan pada umumnya merupakan organisme
uniselular (tapi pada beberapa kasus, ada juga
organisme prokariota yang multiselular).
Kebanyakan prokariota adalah bakteri.




Carl Woese, seorang ahli mikrobiologi dari
Amerika Serikat, membagi prokariota menjadi
bakteri dan archaea (disebut juga dengan
eubacteria dan archaebacteria) karena ada
perbedaan besar pada susunan genetik dari
keduanya.
Pembagian menjadi eukariota, bakteri, dan
archaea disebut juga dengan sistem tiga
domain







Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau
hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran
organisme.
Bakteri tersebut menguraikan
protein, karbohidrat dan senyawa organik lain
menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawasenyawa lain yang lebih sederhana.
Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat
berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan
cara ini bakteri membersihkan dunia dari
sampah-sampah organik.





Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu
yang mampu menyusun senyawa nitrat dari
amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam
tanah.
Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
◦ Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit.
 Proses ini dinamakan nitritasi.
◦ Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri
nitrat.
 Prosesnya dinamakan nitratasi.





Reaksi nitratasi
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat
menguntungkan karena menghasilkan
senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu
nitrat.
Tetapi sebaliknya di dalam air yang
disediakan untuk sumber air minum, nitrat
yang berlebihan tidak baik karena akan
menyebabkan pertumbuhan ganggang di
permukaan air menjadi berlimpah.






Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu
mengikat nitrogen bebas dari udara dan
mengubahnya menjadi suatu senyawa yang
dapat diserap oleh tumbuhan.
Karena kemampuannya mengikat nitrogen di
udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh
terhadap nilai ekonomi tanah pertanian.
Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas
maupun simbiosis.




Bakteri Eschericia coli hidup di kolon (usus besar)
manusia, berfungsi membantu membusukkan
sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin
B12, dan vitamin K yang penting dalam proses
pembekuan darah.
Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak
dan kuda, bakteri anaerobik membantu
mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang
lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh
dinding usus.
Beberapa makanan hasil fermentasi dan
mikroorganisme yang berperan:
1. Yoghurt susu, Lactobacillus bulgaricus dan


2.
3.

4.
5.
6.

Streptococcus thermophilus
Mentega susu, Streptococcus lactis
Terasi ikan, Lactobacillus sp.

Asinan buah-buahan buahbuahan, Lactobacillus sp.
Sosis daging, Pediococcus cerevisiae
Kefir susu, Lactobacillus bulgaricus dan

Srteptococcus lactis








Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan
oleh mikroorganisme dan mempunyai daya
hambat terhadap kegiatan mikroorganisme
lain.
Beberapa bakteri yang menghasilkan
antibiotik adalah:
Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin


Bakteri perusak makanan
◦ Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan.
◦ Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil
metabolisme yang berupa toksin (racun).
◦ Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia.
Contohnya:
1. Clostridium botulinum, menghasilkan racun
botulinin, seringkali terdapat pada makanan
kalengan
2. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam
bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
3. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran
makanan



Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang
menimbulkan penyakit pada manusia, hewan
dan tumbuhan.
Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
Salmonella typhosa

Treponema pallidum

Shigella dysenteriae

Mycobacterium leprae

Vibrio cholerae

Staphylococcus aureus

Diplococcus pneumoniae
Mycobacterium tuberculosis
Clostridium tetani
Neiseria gonorrhoeae

Streptococcus hemolyticus
Helycobacter pylori
Bordetella pertusis
Leptospira icterohemorrhagica
Chlamydia trachomatis




Buat makalah singkat (4-12 hal ) tentang
bakteri patogen diatas.
Isi makalah meliputi :
1.
2.
3.
4.

Morfologi dan karakteristik fisiologi bakteri.
Kelainan klinis/penyakit yang disebabkan.
Diagnosis dan laboratorium.
Pengobatan dan pencegahan.
K

H

A
TERIMA

I

S

More Related Content

What's hot (20)

1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
 
ENTAMOEBA HISTOLYTICA
ENTAMOEBA HISTOLYTICAENTAMOEBA HISTOLYTICA
ENTAMOEBA HISTOLYTICA
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
 
PPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi BakteriPPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi Bakteri
 
Kamar hitung trambosit
Kamar hitung trambositKamar hitung trambosit
Kamar hitung trambosit
 
Morfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasMorfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugas
 
Trematoda pbl8
Trematoda pbl8Trematoda pbl8
Trematoda pbl8
 
Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureusBakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureus
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologi
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Sejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologiSejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologi
 
Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan  BakteriPewarnaan  Bakteri
Pewarnaan Bakteri
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA
 
Media kultur
Media kulturMedia kultur
Media kultur
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasi
 

Similar to Bakteriologi

pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfWan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfWan Na
 
Archaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & EubacteriaArchaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & EubacteriaPesa Desgamalia
 
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA FullModul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA FullAriefiandra Ariefiandra
 
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnyaMakalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnyaMuhammad Iqbal
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxMarfaNis
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Rubby Putra
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1AriNoona
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Ricatitinurkhasanah
 
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan EubacteriaMengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan EubacteriaWelly Rosadi, Mochamad
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatanyohanes meor
 
3. Mikrobio_Eubakteria.pdf
3. Mikrobio_Eubakteria.pdf3. Mikrobio_Eubakteria.pdf
3. Mikrobio_Eubakteria.pdfwiddywandika
 

Similar to Bakteriologi (20)

BAKTERI.ppt
BAKTERI.pptBAKTERI.ppt
BAKTERI.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
Archaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & EubacteriaArchaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & Eubacteria
 
monera.ppt
monera.pptmonera.ppt
monera.ppt
 
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA FullModul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
Modul Pengertian EUBACTERIA dan ARCHAEBACTERIA Full
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Biologi bakteri
Biologi bakteriBiologi bakteri
Biologi bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnyaMakalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnya
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
 
Milrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteriMilrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteri
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1
 
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan EubacteriaMengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
3. Mikrobio_Eubakteria.pdf
3. Mikrobio_Eubakteria.pdf3. Mikrobio_Eubakteria.pdf
3. Mikrobio_Eubakteria.pdf
 

More from Kampus-Sakinah

Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiKampus-Sakinah
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Kampus-Sakinah
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahKampus-Sakinah
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalKampus-Sakinah
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakKampus-Sakinah
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainKampus-Sakinah
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisKampus-Sakinah
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniKampus-Sakinah
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iKampus-Sakinah
 

More from Kampus-Sakinah (20)

Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
 
Farmakolog is
Farmakolog isFarmakolog is
Farmakolog is
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
 
Hukum transplantasi
Hukum transplantasiHukum transplantasi
Hukum transplantasi
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlak
 
Ciri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakatCiri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakat
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Respon imun
Respon imunRespon imun
Respon imun
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Bakteriologi

  • 2.    Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Ukurannya sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar bakteri
  • 3.   Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
  • 4.     Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Umumnya berukuran 0,5-5 µm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita).
  • 5.   Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani bacterius yang memiliki arti "small stick".
  • 6.   Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel.
  • 7.    Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).
  • 8.     Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan formasi biofilm. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom. Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim
  • 9.  Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu: Basil    Kokus Spiril Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua
  • 10.
  • 11.  Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut: 1. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua 2. Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
  • 12.
  • 13.    Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut: Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.  Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: 1. Mikrococcus, jika kecil dan tunggal 2. Diplococcus, jka bergandanya dua-dua 3. Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar 4. Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus 5. Staphylococcus, jika bergerombol 6. Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.   Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram-positif dan gramnegatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae.
  • 29.     Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gramnegatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.
  • 30.   Banyak spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gramnegatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).
  • 31.   Bakteri gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda.
  • 32.    Karakteristik utamanya adalah tebalnyalapisan peptidoglikan pada dinding sel. Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru. Dinding sel Gram positif biasa ditemukan pada Actinobacteria dan Firmicutes.
  • 33.   Tidak seperti dinding sel Gram positif, dinding sel Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Hal ini menyebabkan lunturnya warna biru saat disiram etanol.
  • 34.
  • 35.      Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu: ◦ Atrik, tidak mempunyai flagel. ◦ Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya. ◦ Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya. ◦ Amfitrik, mempunyai sejumlah flagel pada kedua ujungnya. ◦ Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
  • 36.  Filamen  Faktor virulen, H antigen  Protein flagelin, melekat pada sel melalui komplek protein hook dan basal body Pergerakan kuman A. B. C. D. membran sitoplasma Monotrichous Lophotrichous Amphitrichous peritrichous
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.     Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dari Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di seluruh permukaan sel bakteri. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun tidak banyak. Pili berperan dalam konjugasi bakteri.
  • 41.      PHILI (FIMBRIAE) Benang halus membran sitoplasma Faktor virulen utama Sebagai adesin mengikat pada resepto spesifik sel/jaringan manusia F fili (sex phili): bakteri jantan > pendek > banyak dari flagella > kecil Protein philin Bersifat antigenik
  • 42.
  • 43.  kapsul adalah bagian asesori dari bakteri berfungsi melindungi bakteri dari suhu atau kondisi lingkungan yang ekstrim
  • 44.     KAPSUL glycocalyx Beberapa polimer asam amino (protein) Bacillus anthrachis, Yersinia pestis  Proteksi sel dari phagositosis, infeksi virus Faktor virulen utama Penghindaran ensim lisosim, lisis sel melalui komplemen Proteksi bakteri anaaerob dari toksisitas O2 K antigen  SLIME LAYER: diffus    
  • 45.
  • 46.
  • 47. Struktur sel prokaryota  Tidak seperti eukaryota, kromosom bakteri tidak dikelilingi membran-bound nucleus melainkan ada di dalam sitoplasma sel bakteri.  Ini berarti translasi, transkripsi dan replikasi DNA semuanya terjadi di tempat yang sama dan dapat berinteraksi dengan struktur sitoplasma lainnya, salah satunya ribosom. 
  • 48.
  • 49.
  • 50.     Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.
  • 51.   Membran intraselular dapat ditemui pada bakteri fototrof, bakteri nitrifying dan bakteri metana. Ribosom ◦ Semua prokaryota memiliki 70S (di mana S = satuan Svedberg) ribosom sedangkan eukaryota memiliki 80S ribosom pada sitosol mereka.
  • 52.    Bakteri yang dapat membentuk spora : -Clostridium -Bacillus Spora terbentuk pada keadaan : proses sporulasi & germinasi Letak spora : sentral,subterminal,terminal
  • 53.  Sangat resisten thd kondisi tidak menguntungkan suhu tinggi kekeringan bahan kimia/ desinfektan Diameter Letak: Sentral subsentral terminal
  • 54.
  • 55.
  • 57.  Kuman yang memiliki granul sebagai cadangan makanan : - Mycobacterium tuberculosis - Corynebacterium diphteriae
  • 58.
  • 59.  Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah dalam air
  • 60.   Aseksual umumnya membelah secara amitosis, menjadi 2bagian (binary division). generation time umumnya 15-20 menit (kecuali M. tuberculosis: 15 - 20jam) Seksual : peleburan kromosom 2 bakteri yang sejenis melalui pili F (pili sex)
  • 61.
  • 62. Cell division What is happening?
  • 64.   Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri Adalah; ◦ ◦ ◦ ◦ Suhu Kelembaban Ketersedian oksigen Cahaya
  • 65.  Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan: 1. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C. 2. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C. 3. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C  Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 94°C.
  • 66.      Aerob Obligat; Anaerob Obligat; Anaerob Fakultatif; Anaerob Aerotolerans Mikroaerofilik;
  • 68.    Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
  • 69.     Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
  • 70.       Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
  • 71. Log of numbers of bacteria Log growth phase Stationary phase Death phase Lag phase 0 5 Time (hr) 10
  • 72. 1. Fase Penyesuaian diri (lag phase) -kuman belum berkembang biak -aktivitas metabolik meningkat 2. Fase Pembelahan (log/exponential phase) -jumlah kuman meningkat secara eksponensial -fase ini dapat dipertahankan dengan alat; Kemostat & Turbidostat 3.Fase stasioner (stationary phase) -jumlah kuman yang mati dg membelah seimbang 4. Fase kemunduran (period of decline), death phase -muncul bentuk involusi
  • 73.      Bakteri bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukan mayat. Proses pembusukan berawal dari mikroorganisme, misalnya bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia. Bakteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi. Proses ini disempurnakan bakteri yang datang dari luar tubuh mayat, bisa berasal dari udara, tanah, ataupun air.
  • 74.    Seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang tidak lagi aktif, menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut protease. Kemudian dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan mencernanya. Tak jarang kerja proses ini dibantu reaksi kimia alami yang terjadi dalam organisme mati.
  • 75.     Tidak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. Kebanyakan mereka berasal dari jenis bakteri heterotrof. Bakteri ini membutuhkan molekul-molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar ia dapat bertahan hidup dan berkembang biak. Berbeda dengan bakteri autotrof yang mampu menghasilkan makanan sendiri dengan CO2 sebagai nutrisi makro serta bantuan dari cahaya matahari atau sumber energi kimia lainnya.
  • 76.     Jenis bakteri heterotrof biasanya hidup dan berkembang biak pada organisme mati. Mereka mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. Molekul-molekul besar seperti protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik lain didekomposisi metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi molekul-molekul tunggal seperti asam amino, metana, gas CO2, serta molekul-molekul lain yang mengandung enam nutrisi utama bakteri, yaitu senyawasenyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), serta sulfur (S).
  • 77.     Tubuh mayat adalah tempat hidup, sumber makanan, serta tempat berkembang biak bakteribakteri tersebut, karena tubuh terdiri dari kumpulan protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik dan anorganik lain. Secara biologis, tubuh makhluk hidup (khususnya manusia) kumpulan dari unsur-unsur organik seperti C, H, N, O, P, S, atau unsur anorganik seperti K, Mg, Ca, Fe, Co, Zn, Cu, Mn, atau Ni. Keseluruhan unsur tersebut dibutuhkan bakteri heterotrof sebagai sumber nutrisi alias makanan utama mereka. Sementara cairan-cairan dengan pH (tingkat keasaman suatu larutan) tertentu yang berada dalam tubuh manusia adalah media kultur (lingkungan) pertumbuhan yang baik bagi bakteri-bakteri tersebut.
  • 78.      Bau busuk dari tubuh mayat tidak hanya mengganggu, namun juga membahayakan. Pembusukan dimulai dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jaringan tubuh oleh bakteri fermentasi menggunakan enzim protease. Kumpulan hasil pemutusan ikatan protein yang disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis bakteri, misalnya bakteri acetogen. Bakteri ini mereaksikan asam amino dengan oksigen dalam tubuhnya untuk menghasilkan asam asetat, hidrogen, nitrogen, serta gas karbon dioksida. Produk asam asetat ini menimbulkan bau.
  • 79.      Asam asetat yang dihasilkan ini diproses kembali oleh bakteri jenis methanogen, misalnya Methanothermobacter thermoautotrophicum yang biasa hidup di lingkungan kotor seperti selokan dan pembuangan limbah (septic tank). Asam asetat direaksikan dalam sel methanogen dengan gas hidrogen dan karbon dioksida untuk menghasilkan metana, air, dan karbon dioksida. Metana dalam bentuk gas juga menghasilkan bau busuk. Selain asam asetat dan gas metana, beberapa bakteri menghasilkan gas hidrogen sulfida yang baunya seperti telur busuk. Lebih dari itu, bau busuk mayat di lautan yang bercampur dengan uap garam bersifat racun, karena mampu mereduksi konsentrasi elektrolit dalam tubuh.
  • 80.     Produk berbahaya selain gas yang dihasilkan adalah cairan asam dan cairan lain yang mengandung protein toksik. Jika cairan-cairan ini sempat menginfeksi kulit yang luka atau terkena makanan, bukan hanya produk beracun yang dapat masuk ke dalam tubuh tetapi juga bakteri heterotrof patogen seperti clostridium. Bakteri serta produk beracun ini dapat menginfeksi manusia lewat kontaminasi makanan, minuman, atau luka di kulit. Karena adanya saluran masuk ini, maka berbagai penyakit seperti malaria, diare, degradasi sel darah merah, lemahnya sistem pertahanan tubuh, infeksi pada luka (tetanus), bengkak, atau infeksi pada alat kelamin menjadi ancaman yang serius.
  • 81.     Cara mengatasi serangan mikroorganisme ini adalah dengan menjaga makanan dan minuman tetap steril, yaitu dengan dipanaskan. Mencuci tangan dan kaki dengan sabun antiseptik cair sebelum makan. Menjaga lingkungan agar steril dengan cara menyemprotkan obat pensteril. Bakteri-bakteri tersebut juga dapat dicegah pertumbuhannya dengan cara meminum obat antibiotik atau suntik imunitas.
  • 82.    Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau adalah filum (atau "divisi") bakteri yang mendapat energi melalui fotosintesis. Jejak fosil cyanobacteria telah ditemukan sejak 3,8 miliar tahun lalu. Cyanobacteria sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting bakteri di bumi.
  • 83.      Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan, dari samudera ke air tawar ke batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal atau koloni. Koloni dapat membentuk filamen ataupun lembaran. Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni, dan bentuk filamen. Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim nitrogenase.
  • 84.      Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif. Cyanobacteria tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan. Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau spons dan menyediakan energi bagi inang.
  • 85.  Cyanobacteria secara tradisional diklasifikasikan menjadi lima kelompok, berdasar struktur tubuhnya yaitu: Chroococcales, Pleurocapsales, Oscillatoriales , Nostocales dan Stigonematales.
  • 86.  Cyanobacteria adalah satu-satunya kelompok organisme yang mampu mengurangi nitrogen dan karbon dalam kondisi tidak ada oksigen.
  • 87.  Beberapa spesies cyanobacteria memproduksi neutrotoksin, hepatotoksin, sitotoksin, dan endotoksin, membuat mereka berbahaya bagi hewan dan manusia.
  • 88.     Prokariota adalah organisme yang tidak memiliki nuklei dan membran untuk menyimpan bahan-bahan genetika (berbeda sekali dengan organisme Eukariota yang memiliki nuklei dan membran pada inti selnya, sehingga bahan-bahan genetikanya terkumpul di nuklei tersebut) dan pada umumnya merupakan organisme uniselular (tapi pada beberapa kasus, ada juga organisme prokariota yang multiselular). Kebanyakan prokariota adalah bakteri.
  • 89.   Carl Woese, seorang ahli mikrobiologi dari Amerika Serikat, membagi prokariota menjadi bakteri dan archaea (disebut juga dengan eubacteria dan archaebacteria) karena ada perbedaan besar pada susunan genetik dari keduanya. Pembagian menjadi eukariota, bakteri, dan archaea disebut juga dengan sistem tiga domain
  • 90.     Bakteri pengurai Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawasenyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
  • 91.    Bakteri nitrifikasi Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu: ◦ Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit.  Proses ini dinamakan nitritasi. ◦ Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat.  Prosesnya dinamakan nitratasi.
  • 92.    Reaksi nitratasi Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
  • 93.    Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis.
  • 94.   Bakteri Eschericia coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
  • 95. Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan: 1. Yoghurt susu, Lactobacillus bulgaricus dan  2. 3. 4. 5. 6. Streptococcus thermophilus Mentega susu, Streptococcus lactis Terasi ikan, Lactobacillus sp. Asinan buah-buahan buahbuahan, Lactobacillus sp. Sosis daging, Pediococcus cerevisiae Kefir susu, Lactobacillus bulgaricus dan Srteptococcus lactis
  • 96.      Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah: Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
  • 97.  Bakteri perusak makanan ◦ Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. ◦ Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). ◦ Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya: 1. Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan 2. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek 3. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan
  • 98.   Bakteri patogen Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
  • 99. Bakteri penyebab penyakit pada manusia: Salmonella typhosa Treponema pallidum Shigella dysenteriae Mycobacterium leprae Vibrio cholerae Staphylococcus aureus Diplococcus pneumoniae Mycobacterium tuberculosis Clostridium tetani Neiseria gonorrhoeae Streptococcus hemolyticus Helycobacter pylori Bordetella pertusis Leptospira icterohemorrhagica Chlamydia trachomatis
  • 100.   Buat makalah singkat (4-12 hal ) tentang bakteri patogen diatas. Isi makalah meliputi : 1. 2. 3. 4. Morfologi dan karakteristik fisiologi bakteri. Kelainan klinis/penyakit yang disebabkan. Diagnosis dan laboratorium. Pengobatan dan pencegahan.