SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
ANESTESI
Nama Kelompok
1. Annisa Nur Sofiah
03422114012
2. Balqis Mandalike K
03422114021
3. Citra Yuliana Margiasih
03422114027
4. Dimas Fauzi
03422114051
5. Fajar cipto
0342211405
6. Fikri Maghdori D
0342214056
7. Ledy Deva Binsa
03422114078
8. Nurul Dewi
03422114103
9. Reni Anggraeni
03422114122
Tujuan Praktikum
 Mempraktekkan dan mengamati pengaruh efek hipnotik fenobarbital dan
kloralhidrat Secara oral
 Membandingkan onset dan durasi tidur fenobarbital dan kloralhidrat secara oral
Tujuan
Anestetik
Memblok reaksi reflex
pada pembedahan
Menimbulkan pelemasan
otot ( relaksasi)
Meringtangi rasa
nyeri
Mencapai
keadaan pingsan
Anestetik umum adalah suatu keadaan depresi umum dari berbagai pusat di SSP
bersifat reversible,dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan
Anestetika local atau zat penghilang rasa setempat adalah obat yang pada
penggunaan local merintangi secara reversible penerusan impuls saraf ke SSP dan
dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri , gatal-gatal, rasa panas
atau dingin
4 taraf narkosa
Analgesia
Eksitasi
Anestesia
Kelumpuhan
Sumsum Tulang
Belakang
1. Fenobarbital tablet
30mg
2. Kloral hidrat Serbuk
3. Tragakan
4. Mencit putih jantan
5. Aquadest
BAHAN DAN ALAT
BAHAN
Timbangan
mencit
Spidol,alat suntik 1ml,
sonde oral mencit,tempat
wadah larutan
Tempat Wadah
mencit setelah di oral
Tempat Kandang
Mencit
Timbangan
Analitik
Stopwatch
DEFINISI OPERASIONAL
Mulai
Tidur
selesai dioral , mencit yang mulai
diam ditelentangkan ditengah
bejana , tidak mampu tengkurap
Bangun
mencit tengkurap sendiri dan
bergerak meninggalkan pusat
bejana
Onset
Durasi
waktu mulai tidur –
waktu jarum suntik
dicabut (menit)
waktu bangun – waktu
mulai tidur (menit)
Tidak tidur , onset = 60 menit dan durasi 0 menit
KELOMPOK 1
 Fenobarbital = 0,0026 X 1100 mg = 2,86 mg/20 g BB
mencit
 Kloral hidras = 0,0026 X 2500 mg = 6500 / 20 g BB
mencit
 Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,20 ml
 Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21ml
 Mencit berat 24 gram = 24 g / 20 g X 0,2 = 0,2 4ml
 Mencit berat 19 gram = 19 g / 20 g X 0,2 = 0,19 ml
 Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,20 ml
 Mencit berat 19 gram = 19 g / 20 g X 0,2 = 0,19 ml
KELOMPOK 2
 Fenobarbital = 0,0026 X 1100 mg = 2,86 mg/20 g BB
mencit
 Kloral hidras = 0,0026 X 2500 mg = 6500 / 20 g BB
mencit
 Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21 ml
 Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21 ml
 Mencit berat 23 gram = 23 g / 20 g X 0,2 = 0,23 ml
 Mencit berat 19 gram = 19 g / 20 g X 0,2 = 0,19 ml
 Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21 ml
 Mencit berat 27 gram = 27 g / 20 g X 0,2 = 0,27 ml
PERHITUNGAN KELOMPOK 3
 Fenobarbital = 0,0026 X 1100 mg = 2,86 mg/20 g BB
mencit
 Kloral hidras = 0,0026 X 2500 mg = 6500 / 20 g BB
mencit
 Mencit berat 23 gram = 23 g / 20 g X 0,2 = 0,23 ml
 Mencit berat 25 gram = 25 g / 20 g X 0,2 = 0,25 ml
 Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,2 ml
 Mencit berat 22 gram = 22 g / 20 g X 0,2 = 0,22 ml
 Mencit berat 23 gram = 23 g / 20 g X 0,2 = 0,23 ml
 Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21 ml
PERHITUNGAN KELOMPOK 4
 Fenobarbital = 0,0026 X 1100 mg = 2,86 mg/20 g BB
mencit
 Kloral hidras = 0,0026 X 2500 mg = 6500 / 20 g BB
mencit
 Mencit berat 23 gram = 23 g / 20 g X 0,2 = 0,23 ml
 Mencit berat 24 gram = 24 g / 20 g X 0,2 = 0,24 ml
 Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,20 ml
 Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,20 ml
 Mencit berat 22 gram = 22 g / 20 g X 0,2 = 0,22 ml
 Mencit berat 22 gram = 22 g / 20 g X 0,2 = 0,22 ml
 Siapkan alat dan bahan
 Setarakan Timbangan
 Kalibrasi Beaker glass dan vial
 Timbang 100 mg tragakan lalu gerus dalam lumpang,
masukkan ke dalam beakerglass tamahkan aquadest
sedikit demi sedikit ad 20 ml ,kemudaian beaker glass
diberi etiket “tragakan ½ %”
 Gerus 1 tablet fenobarbital (@ 30 mg) tambahkan
tragakan ½ % sedikit demi sedikit ad 4 ml pada vial
berikan etiket “ Fenobarbital 30mg/4ml”
 Timbang 100 mg kloralhidrat dalam vial , tambahkan
tragakan ½ % sedikit demi sedikit ad 4 ml pada vial
berikan etiket “kloralhidrat 25mg/ml”
Pembuatan Sediaan
KELOMPOK 1
No.
Mencit
Perlak
uan
Berat
(g)
Obat
(ml)
Waktu Onset Waktu
bangu
n
Durasi
Ketera
nganOral Tidur (‘) aver ( ‘ ) aver
1 K2.5 20 0,2 16:39 60’ 0’
Tidak
tidur
2 K2.5 21 0,21 16:44 60’ 60’ 0’ 0’
Tidak
tidur
3 K2.5 24 0,24 16:47 60’ 0’
Tidak
tidur
4 F1.1 19 0,19 16:50 60’ 0’
Tidak
tidur
5 F1.1 20 0,20 16:52 60’ 60’ 0’ 0’
Tidak
tidur
6 F1.1 19 0,19 16:55 60’ 0’
Tidak
tidur
KELOMPOK 2
No.
Mencit
Perlak
uan
Berat
(g)
Obat
(ml)
Waktu Onset Waktu
bangu
n
Durasi
Ketera
nganOral Tidur (‘) aver ( ‘ ) aver
7 K2.5 21 0,21 16:54 60’ 0’
Tidak
tidur
8 K2.5 21 0,21 17:00 60’ 60’ 0’ 0’
Tidak
tidur
9 K2.5 23 0,23 17:05 60’ 0’
Tidak
tidur
10 F1.1 19 0,19 17:15 17.24 9’ 19:29 125’ tidur
11 F1.1 21 0,21 17:09 60’ 43’ 0’ 42’
Tidak
tidur
12 F1.1 27 0,27 17:15 60’ 0’
Tidak
tidur
No.
Mencit
Perlak
uan
Berat
(g)
Obat
(ml)
Waktu Onset Waktu
bangu
n
Durasi
Keterang
anOral Tidur (‘) aver ( ‘ ) aver
13 K2.5 23 0,23 17.04 60’ 0’ Tidak tidur
14 K2.5 25 0,25 17.01 60’ 60’ 0’ 0’ Tidak tidur
15 K2.5 20 0,20 17.05 60’ 0’ Tidak tidur
16 F1.1 22 0,22 17.12 60’ 0’ Tidak tidur
17 F1.1 23 0,23 17.10 60’ 60’ 0’ 0’ Tidak tidur
18 F1.1 21 0,21 17.13 60’ 0’ Tidak tidur
KELOMPOK 3
KELOMPOK 4
No.
Mencit
Perlak
uan
Berat
(g)
Obat
(ml)
Waktu Onset Waktu
bangu
n
Durasi
Ketera
nganOral Tidur (‘) aver ( ‘ ) aver
19 K2.5 23 0,23 16:58 17:17 19’ 0’ 0’
Belum
bangun
20 K2.5 24 0,24 17:02 60’ 60’ 0’ 0’
Tidak
tidur
21 K2.5 20 0,20 17:04 60’ 0’
Tidak
tidur
22 F1.1 20 0,20 17:07 60’ 0’
Tidak
tidur
23 F1.1 22 0,22 17:09 60’ 60’ 0’ 0’
Tidak
tidur
24 F1.1 22 0,22 17:10 60’ 0’
Tidak
tidur
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
Kloralhidras Fenobarbital
Waktu(menit)
Perlakuan
Anestetik
Onset
Durasi
PEMBAHASAN
 pada bab anastetik yang sudah kita lakukan praktikumnya
menggunakan kloralhidras dan phenobarbital , kita
mendapatkan data dari 4 kelompok .
 pada kelompok pertama didapatkan dari ke 6 mencit yang
diberikan phenobarbital dan kloralhidras , tidak ada yang tidur .
 Pada kelompok kedua dari 6 mencit yang diberikan
phenobarbital dan kloralhidras , ada satu mencit yang tidur ,
dengan berat badan 19 g di oral phenobarbital dengan volume
0,19 ml di oral pada pukul 17:15 dan mulai tidur pada pukul
17:24 bangun pada pukul 19:29
 Pada kelompok tiga , 6 mencit yang diberikan phenobarbital dan
kloralhidras tidak ada yang tidur juga.
 Pada kelompok terakhir atau kelompok empat , dari 6 mencit
yang di berikan phenobarbital dan kloral hidras , ada satu mencit
yang tidur yaitu mencit yang diberikan oral kloral hidras , dengan
berat badan 23 g diberikan kloral hidras sebanyak 0,23 ml , di
oral pada pukul 16:58 dan tertidur pada pukul 17:17 , dan sampai
pukul 20:00 belum bangun .
 Hal ini kemungkinan besar di pengaruhi oleh beberapa
factor antara lain ; kurangnya kebersihan alat ,
timbangan yang digunakan kurang akurat ,adanya
kesalahan pada saat penyuntikan per oral pada masing-
masing mencit yaitu pengambilan volume yang kurang
tepat. Kesalahan Data ini juga dapat disebabkan karena
proses pengambilan larutan obat yang kurang tepat ,
perlu diingat bahwa obat yang digunakan dalam
praktikum ini berbentuk suspensi sehingga pada
pengambilan perlu adanya pengocokan terlebih dahulu
supaya obat terdispersi secara merata dan homogen
KESIMPULAN
 Dari hasil data praktikum pengamatan percobaan
Anestetik pada mencit jantan , Dapat kami
simpulkan bahwa efek anestetik pada tiap mencit
tergantung factor tubuh masing-masing mencit.
Hanya kelompok 2 dengan obat fenobarbital pada
mencit yang memiliki berat badan 19 gram
mencapai efek hipnotika (tidur) dan juga kelompok
4 dengan obat kloralhidrat pada mencit yg memiliki
berat badan 23 garam mencapai efek hipnotika
tetapi belum bangun
SARAN
 Pada saat praktikum disarankan lebih teliti dalam
melakukan penyondean pada mencit
 Pengamatan yang dilakukan harus lebih teliti untuk
meminimalkan kesalahan yang terjadi seperti saat
pengambilan larutan injeksi dengan spuit, pastikan
tidak ada udara di dalam spuit
 Lebih berhati-hati dalam pembacaan skala spuit
supaya dosis yang diberikan tepat dan tercapai
efek yang dikehendaki.
 Untuk laboratorium supaya memperhatikan alat
yang sudah mengalami kerusakan seperti
timbangan analitik supaya segera diganti.
TERIMA KASIH

More Related Content

Viewers also liked

222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahitDafid Rozi
 
Command Terms in IB Biology
Command Terms in IB BiologyCommand Terms in IB Biology
Command Terms in IB BiologyStephen Taylor
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheLeslie Samuel
 

Viewers also liked (6)

222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Command Terms in IB Biology
Command Terms in IB BiologyCommand Terms in IB Biology
Command Terms in IB Biology
 
Menjahit luka
Menjahit lukaMenjahit luka
Menjahit luka
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
 

More from Citra pharmacist

mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)Citra pharmacist
 
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek pptTugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek pptCitra pharmacist
 
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI Citra pharmacist
 
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)Citra pharmacist
 
Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016Citra pharmacist
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraCitra pharmacist
 

More from Citra pharmacist (11)

mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
mikrobiologi tbc (TUBERKULOSIS)
 
Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia
 
sitostatika
sitostatikasitostatika
sitostatika
 
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek pptTugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
 
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
Tugas ilmu perilaku kuliah D3 FARMASI
 
Farmakognosi
Farmakognosi Farmakognosi
Farmakognosi
 
Soal jarum bedah
Soal jarum bedahSoal jarum bedah
Soal jarum bedah
 
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
Jarum bedah (SUTURE NEEDLE)
 
Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016Kasus Drugs related problem 2016
Kasus Drugs related problem 2016
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
 

Recently uploaded

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (20)

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

ANESTESI EFEK

  • 2. Nama Kelompok 1. Annisa Nur Sofiah 03422114012 2. Balqis Mandalike K 03422114021 3. Citra Yuliana Margiasih 03422114027 4. Dimas Fauzi 03422114051 5. Fajar cipto 0342211405 6. Fikri Maghdori D 0342214056 7. Ledy Deva Binsa 03422114078 8. Nurul Dewi 03422114103 9. Reni Anggraeni 03422114122
  • 3. Tujuan Praktikum  Mempraktekkan dan mengamati pengaruh efek hipnotik fenobarbital dan kloralhidrat Secara oral  Membandingkan onset dan durasi tidur fenobarbital dan kloralhidrat secara oral Tujuan Anestetik Memblok reaksi reflex pada pembedahan Menimbulkan pelemasan otot ( relaksasi) Meringtangi rasa nyeri Mencapai keadaan pingsan Anestetik umum adalah suatu keadaan depresi umum dari berbagai pusat di SSP bersifat reversible,dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan Anestetika local atau zat penghilang rasa setempat adalah obat yang pada penggunaan local merintangi secara reversible penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri , gatal-gatal, rasa panas atau dingin
  • 5. 1. Fenobarbital tablet 30mg 2. Kloral hidrat Serbuk 3. Tragakan 4. Mencit putih jantan 5. Aquadest BAHAN DAN ALAT BAHAN
  • 6. Timbangan mencit Spidol,alat suntik 1ml, sonde oral mencit,tempat wadah larutan Tempat Wadah mencit setelah di oral Tempat Kandang Mencit Timbangan Analitik Stopwatch
  • 7. DEFINISI OPERASIONAL Mulai Tidur selesai dioral , mencit yang mulai diam ditelentangkan ditengah bejana , tidak mampu tengkurap Bangun mencit tengkurap sendiri dan bergerak meninggalkan pusat bejana Onset Durasi waktu mulai tidur – waktu jarum suntik dicabut (menit) waktu bangun – waktu mulai tidur (menit) Tidak tidur , onset = 60 menit dan durasi 0 menit
  • 8. KELOMPOK 1  Fenobarbital = 0,0026 X 1100 mg = 2,86 mg/20 g BB mencit  Kloral hidras = 0,0026 X 2500 mg = 6500 / 20 g BB mencit  Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,20 ml  Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21ml  Mencit berat 24 gram = 24 g / 20 g X 0,2 = 0,2 4ml  Mencit berat 19 gram = 19 g / 20 g X 0,2 = 0,19 ml  Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,20 ml  Mencit berat 19 gram = 19 g / 20 g X 0,2 = 0,19 ml
  • 9. KELOMPOK 2  Fenobarbital = 0,0026 X 1100 mg = 2,86 mg/20 g BB mencit  Kloral hidras = 0,0026 X 2500 mg = 6500 / 20 g BB mencit  Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21 ml  Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21 ml  Mencit berat 23 gram = 23 g / 20 g X 0,2 = 0,23 ml  Mencit berat 19 gram = 19 g / 20 g X 0,2 = 0,19 ml  Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21 ml  Mencit berat 27 gram = 27 g / 20 g X 0,2 = 0,27 ml
  • 10. PERHITUNGAN KELOMPOK 3  Fenobarbital = 0,0026 X 1100 mg = 2,86 mg/20 g BB mencit  Kloral hidras = 0,0026 X 2500 mg = 6500 / 20 g BB mencit  Mencit berat 23 gram = 23 g / 20 g X 0,2 = 0,23 ml  Mencit berat 25 gram = 25 g / 20 g X 0,2 = 0,25 ml  Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,2 ml  Mencit berat 22 gram = 22 g / 20 g X 0,2 = 0,22 ml  Mencit berat 23 gram = 23 g / 20 g X 0,2 = 0,23 ml  Mencit berat 21 gram = 21 g / 20 g X 0,2 = 0,21 ml
  • 11. PERHITUNGAN KELOMPOK 4  Fenobarbital = 0,0026 X 1100 mg = 2,86 mg/20 g BB mencit  Kloral hidras = 0,0026 X 2500 mg = 6500 / 20 g BB mencit  Mencit berat 23 gram = 23 g / 20 g X 0,2 = 0,23 ml  Mencit berat 24 gram = 24 g / 20 g X 0,2 = 0,24 ml  Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,20 ml  Mencit berat 20 gram = 20 g / 20 g X 0,2 = 0,20 ml  Mencit berat 22 gram = 22 g / 20 g X 0,2 = 0,22 ml  Mencit berat 22 gram = 22 g / 20 g X 0,2 = 0,22 ml
  • 12.  Siapkan alat dan bahan  Setarakan Timbangan  Kalibrasi Beaker glass dan vial  Timbang 100 mg tragakan lalu gerus dalam lumpang, masukkan ke dalam beakerglass tamahkan aquadest sedikit demi sedikit ad 20 ml ,kemudaian beaker glass diberi etiket “tragakan ½ %”  Gerus 1 tablet fenobarbital (@ 30 mg) tambahkan tragakan ½ % sedikit demi sedikit ad 4 ml pada vial berikan etiket “ Fenobarbital 30mg/4ml”  Timbang 100 mg kloralhidrat dalam vial , tambahkan tragakan ½ % sedikit demi sedikit ad 4 ml pada vial berikan etiket “kloralhidrat 25mg/ml” Pembuatan Sediaan
  • 13. KELOMPOK 1 No. Mencit Perlak uan Berat (g) Obat (ml) Waktu Onset Waktu bangu n Durasi Ketera nganOral Tidur (‘) aver ( ‘ ) aver 1 K2.5 20 0,2 16:39 60’ 0’ Tidak tidur 2 K2.5 21 0,21 16:44 60’ 60’ 0’ 0’ Tidak tidur 3 K2.5 24 0,24 16:47 60’ 0’ Tidak tidur 4 F1.1 19 0,19 16:50 60’ 0’ Tidak tidur 5 F1.1 20 0,20 16:52 60’ 60’ 0’ 0’ Tidak tidur 6 F1.1 19 0,19 16:55 60’ 0’ Tidak tidur
  • 14. KELOMPOK 2 No. Mencit Perlak uan Berat (g) Obat (ml) Waktu Onset Waktu bangu n Durasi Ketera nganOral Tidur (‘) aver ( ‘ ) aver 7 K2.5 21 0,21 16:54 60’ 0’ Tidak tidur 8 K2.5 21 0,21 17:00 60’ 60’ 0’ 0’ Tidak tidur 9 K2.5 23 0,23 17:05 60’ 0’ Tidak tidur 10 F1.1 19 0,19 17:15 17.24 9’ 19:29 125’ tidur 11 F1.1 21 0,21 17:09 60’ 43’ 0’ 42’ Tidak tidur 12 F1.1 27 0,27 17:15 60’ 0’ Tidak tidur
  • 15. No. Mencit Perlak uan Berat (g) Obat (ml) Waktu Onset Waktu bangu n Durasi Keterang anOral Tidur (‘) aver ( ‘ ) aver 13 K2.5 23 0,23 17.04 60’ 0’ Tidak tidur 14 K2.5 25 0,25 17.01 60’ 60’ 0’ 0’ Tidak tidur 15 K2.5 20 0,20 17.05 60’ 0’ Tidak tidur 16 F1.1 22 0,22 17.12 60’ 0’ Tidak tidur 17 F1.1 23 0,23 17.10 60’ 60’ 0’ 0’ Tidak tidur 18 F1.1 21 0,21 17.13 60’ 0’ Tidak tidur KELOMPOK 3
  • 16. KELOMPOK 4 No. Mencit Perlak uan Berat (g) Obat (ml) Waktu Onset Waktu bangu n Durasi Ketera nganOral Tidur (‘) aver ( ‘ ) aver 19 K2.5 23 0,23 16:58 17:17 19’ 0’ 0’ Belum bangun 20 K2.5 24 0,24 17:02 60’ 60’ 0’ 0’ Tidak tidur 21 K2.5 20 0,20 17:04 60’ 0’ Tidak tidur 22 F1.1 20 0,20 17:07 60’ 0’ Tidak tidur 23 F1.1 22 0,22 17:09 60’ 60’ 0’ 0’ Tidak tidur 24 F1.1 22 0,22 17:10 60’ 0’ Tidak tidur
  • 18. PEMBAHASAN  pada bab anastetik yang sudah kita lakukan praktikumnya menggunakan kloralhidras dan phenobarbital , kita mendapatkan data dari 4 kelompok .  pada kelompok pertama didapatkan dari ke 6 mencit yang diberikan phenobarbital dan kloralhidras , tidak ada yang tidur .  Pada kelompok kedua dari 6 mencit yang diberikan phenobarbital dan kloralhidras , ada satu mencit yang tidur , dengan berat badan 19 g di oral phenobarbital dengan volume 0,19 ml di oral pada pukul 17:15 dan mulai tidur pada pukul 17:24 bangun pada pukul 19:29  Pada kelompok tiga , 6 mencit yang diberikan phenobarbital dan kloralhidras tidak ada yang tidur juga.  Pada kelompok terakhir atau kelompok empat , dari 6 mencit yang di berikan phenobarbital dan kloral hidras , ada satu mencit yang tidur yaitu mencit yang diberikan oral kloral hidras , dengan berat badan 23 g diberikan kloral hidras sebanyak 0,23 ml , di oral pada pukul 16:58 dan tertidur pada pukul 17:17 , dan sampai pukul 20:00 belum bangun .
  • 19.  Hal ini kemungkinan besar di pengaruhi oleh beberapa factor antara lain ; kurangnya kebersihan alat , timbangan yang digunakan kurang akurat ,adanya kesalahan pada saat penyuntikan per oral pada masing- masing mencit yaitu pengambilan volume yang kurang tepat. Kesalahan Data ini juga dapat disebabkan karena proses pengambilan larutan obat yang kurang tepat , perlu diingat bahwa obat yang digunakan dalam praktikum ini berbentuk suspensi sehingga pada pengambilan perlu adanya pengocokan terlebih dahulu supaya obat terdispersi secara merata dan homogen
  • 20. KESIMPULAN  Dari hasil data praktikum pengamatan percobaan Anestetik pada mencit jantan , Dapat kami simpulkan bahwa efek anestetik pada tiap mencit tergantung factor tubuh masing-masing mencit. Hanya kelompok 2 dengan obat fenobarbital pada mencit yang memiliki berat badan 19 gram mencapai efek hipnotika (tidur) dan juga kelompok 4 dengan obat kloralhidrat pada mencit yg memiliki berat badan 23 garam mencapai efek hipnotika tetapi belum bangun
  • 21. SARAN  Pada saat praktikum disarankan lebih teliti dalam melakukan penyondean pada mencit  Pengamatan yang dilakukan harus lebih teliti untuk meminimalkan kesalahan yang terjadi seperti saat pengambilan larutan injeksi dengan spuit, pastikan tidak ada udara di dalam spuit  Lebih berhati-hati dalam pembacaan skala spuit supaya dosis yang diberikan tepat dan tercapai efek yang dikehendaki.  Untuk laboratorium supaya memperhatikan alat yang sudah mengalami kerusakan seperti timbangan analitik supaya segera diganti.