2. EDITORIAL/TAJUK RENCANA
• ADALAH: suara koran secara umum dan tidak
disebutkan siapa penulisnya meski hanya
ditulis oleh satu orang.
• Penulis editorial menggunakan kata jamak
seperti “Kami”
• Kata kami di istilah dalam kolom
editorial/tajuk rencana adalah untuk
mempertaruhkan reputasi media mereka.
3. TIPE-TIPE EDITORIAL
Editorial
Editorial Editorial
Pemecahan
Advokasi Penghargaan
Masalah
Editorial Editorial
Pendek Kartun
4. Editorial Advokasi:
Menginterprestasikan, menjelaskan dan
membujuk dan mendukung perubahan, yang
biaanya dihubungan dengan suatu berita
penting yang ada dalam koran tersebut.
Tujuan dari editorial ini addalah: untuk
membujuk pembaca agar setuju dengan
pandangan yang dibuat media yang
bersangkutan
5. Editorial Pemecahan Masalah
Tipe editorial ini ingin menarik perhatian pada
suatu problem atau ingin mengkritik tindakan
seseorang. Fakta harus disajikan untuk
mendukung kritik atau untuk menjelaskan
sebab musabab masalah dan solusi yang
ditawarkan.
Proses penulisan dilakukan dengan 3 tahapan:
Pernyataan problem, penyajian bukti,
kesimpulan beserta usulan solusinya.
6. Editorial Penghargaan
Editorial yang ditulis dalam bentuk memuji
seseorang atau suatu organisasi yang
melakukan sesuatu yang luar biasa
Dalam editorial ini penghargaan, alasan dan
pujian harus dijelaskan dan dampak prestasi
itupun harus dimuat
7. Editorial Pendek
Editorial ringkas yang berisi komentar bermacam-
macam, terkadang editorial ini isinya bernada
humor atau menunjukkan perubahan dalam gaya
dan kultur populer.
Editorial Kartun
editorial yang berbentuk kartun yang biasanya
terkait dengan topik dihalaman editorial. Dalam
hal ini pelukis kartun mengunakan banyak
keleluasaan untuk membuat sesuatu yang lebih
lucu, satire, ironis bahkan menyengat.
8. OPINI
• Opini adalah kolom yang disertai dengan nama
penulis dan berisi pemikiran dan pendapat-
pendapat pribadi dari seseorang.
• Penulis selalu mengidentikan dirinya dengan kata
“SAYA”. Biasanya penulis opini selalu memilih
menulis opini dengan piramida normal, dan
jarang sekali menggunakan piramida terbalik dari
yang terpenting menuju kurang ------penting.
9. • Kolumnis sering mengembangkan gaya dan suara
sendiri dengan memilih topik sendiri sesuai
dengan gayanya.
• Banyak kolumnis yang menulis opini dengan
kalimat penutup dan pembuka yang unik. Hal ini
dilakukan kolumnis untuk menjadi ciri khasnya
dalam menulis opini.
• Biasanya kolumnis selalu menulis kata-kata yang
bersifat metafora untuk opini yang bersifat
feature yang melukiskan kehidupan seseorang.