SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Editorial atautajukrencanamerupakanbagiantradisionaldari suratkabar.Dalamradiodan
televise, editorial/tajuk rencana tidak begitu menonjol dan mendarah daging. Bahkan dalam
surat kabar, tajuk rencana baru muncul seabad lalu yang dimulai di Amerika. Pada saat itulah
penulisan tajuk rencana ditemukan menjadi terkenal ketika konsep penulisan berita secara
objektif mulai menjadi keharusan.Dalamsurat-suratkabar tajuk rencana biasanyaditempatkan
di halaman opini dan biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi surat kabar bersangkutan. Ia
menempati sebuahkotakduakolomyangmemanjangke bawahdandiletakkandisebelahpojok
kiri atas halaman. Karena kekuatan atau kelemahan opini-opini dan semangat yang dinyatakan
dalam tajuk rencana tentang suatu isu merupakan pernyataan seorang pribadi, tajuk rencana
mencerminkankepribadian –kepribadianmerekayangmenulisnya(apakahiapemimpinredaksi
atau seorang redaktur yang ditugasi menulis tajuk rencana), meskipun ia dimaksudkan sebagai
cerminan pendirian suatu Koran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Editorial /Tajuk Rencana?
2. Apa tujuan dan manfaat Editorial?
3. Sebutkan fungsi Editorial?
4. Bagaimana ciri-ciri dari Editorial?
5. Sebutkan jenis-jenis Editorial?
6. Bagaimana langkah-langkah menulis Editorial?
7. Berikan contoh Teks Editorial?
8. Sebutkan struktur Editorial?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definsi dari Editorial.
2. Memahami tujuan dan manfaat dari Editorial.
3. Mengetahui fungsi Editorial.
4. Memahami ciri-ciri Editorial.
5. Mengetahui jenis-jenis Editorial.
6. Memahami langkah-langkah dari penulisan editorial.
7. Memahami Teks Editorial.
8. Mengetahui struktur Editorial.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Editorial
Editorial atau Tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat penerbit terhadap
masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. opini berisi pendapat dan sikap
resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau
kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan
mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan.
Menulis tajuk memerlukan situasi dan kondisi tertentu yang sangat dipengaruhi oleh peristiwa
atau kejadia dalam pemberitaan sehari-hari. Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang
sudah lama berlangsung.
Menurut Lyle Spencer dalam bukunya “Editorial Writing” yang dikutip oleh Dja’far H.
Assegaff dalambukunya“JurnalistikMasaKini”,tajukrencanamerupakanpernyataan mengenai
fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk
mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol
sebegitu rupa sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti
berita yang ditajukkan tadi (Dja’far H. Assegaff : 1991).
2.2 Tujuan dan Manfaat Editorial atau Tajuk Rencana
a. Tujuan
Tajuk rencana merupakan suara lembaga maka tidak ditulis dengan mencantumkan
namapenulisnya,seperti halnyamenulis beritaataufeatures.Idealnyatajukrencanaadalah
pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum
penulisantajukrencana,terlebihdahuludiadakanrapatredaksiyangdihadiriolehpemimpin
redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk
menentukansikapbersamaterhadapsuatupermasalahankrusial yangsedangberkembang
di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintah. Maka setelah tercapai pokok- pokok
pikiran,dituangkanlahdalam sikapyangkemudiandirangkumolehawakredaksi yangtelah
ditunjuk dalam rapat. Dalam Koran harian bisanya tajuk rencana ditulis secara bergantian,
namun semangat isinya tetap mecerminkan suara bersama setiap jajaran redakturnya.
Dalam prosesini reporteramat jarang dilibatkan,karenadinilai dari segi pengalamanserta
tanggung jawabnya yang terbatas.
Dalam penulisan editorial mula-mula anda harus menentukantujuannya. Sehubungan
dengan itu empat tujuan editorial telah dikemukanan oleh William Pinkerton dari Harvard
University. Keempat tujuan tersebut sebagai berikut:
1. Editorial menjelaskan kejadian-kejadian penting kepada para pembaca. Editorial
berfungsi sebagai guru, menerangkan bagaimana suatu kejadian tertentu
berlangsung, faktor-faktor apa yang diperhitungkan untuk menghasilkan perubahan
dalam kebijakan pemerintah, dengan cara bagaimana kebijakan baru akan
mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi suatu masyarakat.
2. Untuk memperlihatkan kelanjutan suatu peristiwa penting, editorial dapat
menggambarkan kejadian tersebut dengan latar belakang sejarah, yaitu
menghubungkannya dengan sesuatu yang telah terjadi sebelumnya.
3
3. Suatu Editorial kadang kadang menyajikan analisis yang melewati batas berbagai
peristiwa sekarang dengan tujuan meramalkan sesuatu yang akan terjadi pada masa
datang.
4. Menurut tradisi lama, para penulis editorial bertugas mempertahankan kata hati
masyarakat. Mereka diharapkan mempertahankan isu-isu moral dan
mempertahankanposisimereka.Merekberkatakepadapembacanyatentangsesuatu
yang benar dan salah.
Dilihatdari perspektif yangsedikitberbeda,tujuaneditorialdibagi dalamtigakategori:
1. Mengajarkan atau menjelaskan kepada pembaca bahwa mereka dapat berperan
dalam banyak editorial. Prinsip menjelaskan yang baik adalah kejelasan,
kesempurnaan dan ketepatan. Dalam penjelasan, penekanan bukan pada
pengalaman atau penilaianseseorang, melainkan pada penyajian fakta dan gagasan
yang objektif dan tanpa prasangka. Umumnya editorial tidak selalu menjelaskan,
tetapi kadang-kadangmemusatkanpadainformasi,misalnyasebuaheditorialbrfungsi
melaporkan informasi yang kurang tepat untuk dimuat pada halaman berita.
2. Umumnya editorial menawarkansolusi spesifikuntuksuatumasalahyangdirasakan.
Mereka mengharapkan tindakan segera daripada pemahaman situasi. Sebuah
editorial dapat memberikan kepemimpinan dalam membawa perubahan dalam
kebijakan.
3. Selainmenjelaskandanmeyakinkan(persuasif),editorial bisajugamenilai peristiwa.
Berbedadenganpenjelasanyangmenyajikanfakta-faktaobjektifdanbisadibuktikan,
penilaianbersifatsubjektif,sebagai ungkapansuatusudutpandang yang tidakdapat
diverifikasi secara bebas, penilaian tetap merupakan persoalan penilaian.
b. Manfaat
1. Memberi informasi pada masyarakat
2. Untuk merangsang pemikiran
3. Dapat menggerakan penbaca untuk mengambil tindakan
2.3 Fungsi Editorial
Berikut ini adalah fungsi teks editorial diantaranya:
1. Menjelaskan berita dan akibatnya kepada masyarakat
2. Mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang terjadi
3. Mengisi latarbelakangdari isu dengankenyataansosial danfaktor yang mempengaruhinya.
4. Meneruskan penilaian moral tentang isu tersebut.
2.4 Ciri-ciri Umum Editorial:
1. Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan
2. Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat
3. Biasanyaberskalamasional,beritainternasionaldapatmenjaditajukrencana,apabilaberita
tersebut memberi dampak kepada nasional
4. Tertuang pikiran subyektif redaksi
4
2.5 Jenis-jenis Tajuk Rencana:
1. Tajuk rencana yang memberikan informasi semata
2. Tajuk rencana yang bersifat menjelaskan
3. Tajuk rencana yang bersifat memberikan argumentasi
4. Tajuk rencana yang menjuruskan timbulnya aksi
5. Tajuk rencana yang bersifat jihad
6. Tajuk rencana yang bersifat membujuk
7. Tajuk rencana yang bersifat memuji
8. Tajuk rencana yang bersifat menghibur
2.6 Langkah – langkah menulis Editorial atau Tajuk Rencana
1. Memilih (selecting)
Pada langkahpertama, pilihlahisu-isuyanghendakdiangkat.Perlupertimbangantersendiri
untuk menentukan isu apa yang hendak diangkat. Perbedaan pertimbangan inilah yang
membedakan pengangkatan isu setiap media berbeda-beda. Misalnya saja, pada kamis, 7
september 2007, media indonesia mengangkat masalah buruknya kompetensi transportasi
di indonesia. Sementara seputar indonesia mengangkat masalah siginifikansi apec.
2. Mengumpulkan (collecting)
Tahap berikutnya, kumpulkan pendukung yang akan memperkuat opini yang hendak
disampaikan. Pendukung berupa fakta-fakta seputar topik yang diangkat ini akan memberi
nilai objektivitas pada tulisan daripada sekadar opini belaka. Untuk memberikan nilai yang
lebih kuat, kumpulkanlah pendapat-pendapat yang berotoritas agar opini yang hendak
dikemukakan lebih berbobot.
3. Mengaitkan (connecting)
Langkah ketiga ialah menghubungkan atau mengaitkan. Sebelum menyusun draf editorial,
rembukkanduludengananggota redaksi (ingatlahbahwaeditorial itumewakili sikapmedia
terkait). Isi editorial yang disampaikan harus jelas dan menyampaikan detail-detail yang
akurat,dilengkapi dengancontoh-contohpendukung.Berikanargumenyangkuat padaawal
dan akhir editorial. Dalam hal ini, argumen yang dipertentangkan, berikut kelemahan-
kelemahannya dapat ditunjukkan. Jangan lupa, tawarkan solusi pada akhir editorial
4. Memperbaiki (correcting).
Akhirnya, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hasil tulisan tersebut. Editorial itu
harus jelas dan bertenaga. Tapi jangan sampai menyerang pihak lain. Upayakan pula untuk
tidak terlalu mengajari. Susunan paragraf sebaiknya ringkas dan lugas. Sekali lagi, berbagai
contoh dan ilustrasi akan bermanfaat. Apalagi kutipan-kutipan yang berbobot, akan
menguatkanopini kita.Yanglebihpentinglagi,kemukakan semua dengan jujur dan akurat.
Ada beberapa struktur yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah editorial. Berikut ini
salah satunya.
1. “Lead” dengan penjelasan yang objektif terhadap isu/kontroversi tertentu. Jangan lupa
menyertakan prinsip 5W 1H.
 Tariklah beragam fakta dan kutipan dari bahan-bahan yang relevan.
 Untuk memperkuat posisi, lakukan riset tambahan seperlunya.
5
2. Kemukakan opini oposisi terlebih dahulu.
Sebagai penulis editorial, anda tidak seharusnya menyetujui opini yang mengemuka,
identifikasikan pihak-pihak yang bertentangan dengan anda.
 Gunakan beragam fakta dan kutipan untuk menyatakan opinin mereka secara objektif.
 Berikan posisi oposisi yang kuat. Anda tidak akan mendapat apa pun kalau menyanggah
posisi yang lemah.
3. Sanggahkeyakinanpihakoposisisecaralangsung.Sebelumbenar-benarmenyanggah,artikel
dapat diawali dengan sebuah transisi.
 Tariklah fakta-fakta dan kutipan-kutipan dari orang-orang lain yang mendukung posisi
Anda.
 Akui poin yang valid dari pihak oposisi yang akan membuat Anda tampak rasional, yang
mempertimbangkan seluruh pilihan.
4. Berikanalasan/analogiasli lainnya.Untukmempertahankanposisi anda,berikanalasan yang
disajikan dalam urutan semakin kuat.
 Gunakanalusi budayaatau litereryangakanmemberikankredibilitasdanrasainteligensi.
5. Simpulkandengantegas,berikansolusidari masalahatautantangpembacauntukberbagian
memecahkan masalah.
 Sebuah kutipan akan efektif, khususnya jika berasal dari sumber terpercaya.
 Pertanyaanretorisdapatmenjadi simpulanyangefektifjuga.Sebabseringkali pertanyaan
seperti ini menyadarkan kalangan tertentu.
2.7 Contoh Editorial/Tajuk Rencana
Contoh Tajuk Rencana Harian Kompas : Sertifikasi Guru, Haruskah?
Sertifikasi Guru, Haruskah?
Selasa, 6 Maret 2012 | 07:46 WIB
TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS
“Bagi mereka yang sudah pegang sertifikasi guru segera berikanlah hak mereka. Hentikan guru
sebagai sapi perah oleh bermacam-macam instansi atau kepentingan politik praktis.”
Sertifikasi Guru, Haruskah?
Sebagai alatmewujudkanmutupendidikan,pertanyaandi atasperludijawab: harus!Itulahsalah
satu upaya mengurai kesemrawutan persoalan guru.
Seabrek acara seremonial dan basa-basi menghormati guru. Barangkali terkecuali dosen, lirik
Oemar Bakri, jadi guru jujur berbakti memang makanhati, menyuarakan rintihan pemegang
profesi yang jumlahnya lebih dari 2,9 juta, lebih dari separuhPNS. Padahal, tak ada profesi apa
pun yang terbebas dari peranan dan andil guru.
Perbaikan terkesan basa-basi. Di antaranya, tidak diterjemahkan dalam penghargaan
kesejahteraan. Timbal balik itu tidak terjadi, bahkan guru sendiri harus memperjuangkannya.
Tunjangan profesi baru muncul beberapa tahun lalu, disusul tunjangan sertifikasi.
UU Guru Nomor 14 Tahun 2005 menegaskan guru sebagai profesi pendidik. Guru dan dosen
diangkat sebagai profesi, artinya para pemegangnya berhak mendapatkan hak-hak sekaligus
6
kewajiban profesional. Terus merosotnya mutu praksis pendidikan dan hasil pendidikan salah
satunya disebabkan faktor profesionalitas guru.
Padahal, menurut data Kemdikbud,guru yang layak mengajar di SD hanya sekitar 27 persen, di
SMP sekitar 58 persen, di SMA sekitar 65 persen, dan di SMK sekitar 56 persen. Selain kualitas
guru, jumlah guru—kecuali guru SD yang konon cukup tetapi tidak merata—menjadi faktor
masalah kronis profesi keguruan di Indonesia.
Menyelenggarakanprogram sertifikasi guru kita dukung sebagai salah satu sarana peningkatan
mutu guru. Menyerahkan status kepegawaian guru kepada daerahsejalan dengan UU Otonomi
Daerah, dilihat sebagai upaya memenuhi kebutuhan guru di daerah.
Di lapangan, program itu tidak sejalan dengan rencana di atas kertas. Masuknya kepentingan
politik praktis penguasa politik setempat berdampak terhadap netralitas pemegang profesi
pendidik. Karena itu, ada rencana mengembalikan status PNS guru ke pusat.
Sebaliknya, kemudahan program sertifikasi lewat portofolio berekses manipulasi data.
Diintrodusirlahujiankompetensi awal yangbereksespadapengutipanuangolehaparat,seperti
tersingkap di Sumatera Utara.
Denganekses-eksesitu,apakahprogramsertifikasi—tahunini dikuota 250.000 dan hingga 2014
ditarget 2,7 juta—dihentikan? Lantas, semua guru dengan sembilan status mereka selama ini
semuadiangkatsebagai PNS? Padahal,menurutMendikbudMohammadNuh,hanya 30 persen
dari 650.000 tenaga honorer bisa diangkat sebagai PNS. Semua hendaknya menjadi bahan
pertimbangan.
Mengambil yang sedikit kejelekannya, program sertifikasi guru merupakan keniscayaan. Ekses
yang terjadi seminimal mungkin dicegah, selain tentu perlu diikuti tindak lanjut dari apa yang
dijanjikan bagi mereka.
Konkretnya?Di antaranya,bagi merekayangsudahpegangsertifikasigurusegeraberikanlahhak
mereka. Hentikan guru sebagai sapi perah oleh bermacam-macam instansi atau kepentingan
politik praktis.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Editorial atau Tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat penerbit terhadap
masalah-masalahyangsedanghangatdibicarakanmasyarakat.opini berisi pendapatdansikap
resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau
kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan
mewakiliredaksisekaligusmencerminkanpendapatdansikapresmimediayangbersangkutan.
Menulistajukmemerlukansituasi dankondisi tertentuyangsangatdipengaruhi olehperistiwa
atau kejadia dalam pemberitaan sehari-hari.Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang
sudah lama berlangsung.
Tajuk rencanamerupakansuara lembagamakatidakditulisdenganmencantumkannama
penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah
pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum
penulisan tajuk rencana, terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin
redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk
menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang di
masyarakat atau dalam kebijakan pemerintah.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://dinafatmatuliskreatifaceh.wordpress.com/tag/makalah-editorial/
http://www.pelajaran.co.id/2017/28/pengertian-teks-editorial-dan-stukturnya-fungsi-tujuan-
manfaat-dan-ciri-ciri-serta-contoh-teks-editorial.html
Http://www.kabarindonesia.com/berita.php?%20pil=%2020%20&%20dn=20080305135954
Http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2012/05/28/editorial-sebuah-pikiran-institusi-
media-460526.html
Http://pelitaku.sabda.org/editorial_sekadar_pengantar_0
Http://www.flphadhramaut.com/2012/12/menulis-tajuk-recana-editorial.html
Http://pelitaku.sabda.org/langkah_langkah_menulis_editorial
http://sealee.wordpress.com/contoh-editorial/

More Related Content

What's hot

Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XINurul Abidah
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 
Presentasi teks berita
Presentasi teks berita Presentasi teks berita
Presentasi teks berita luthfiah eka
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauSa Ya
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxDinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxafifahdhaniyah
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Periode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan PancasilaPeriode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan Pancasiladayurikaperdana19
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUnurindah_nurisa
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiMaghfira Ganivy
 

What's hot (20)

Materi Esai
Materi EsaiMateri Esai
Materi Esai
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Presentasi teks berita
Presentasi teks berita Presentasi teks berita
Presentasi teks berita
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Laporan enzim katalase
Laporan enzim katalaseLaporan enzim katalase
Laporan enzim katalase
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
 
Kritik dan esai
Kritik dan esaiKritik dan esai
Kritik dan esai
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Proposal kerja bakti
Proposal kerja baktiProposal kerja bakti
Proposal kerja bakti
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxDinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
 
Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Periode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan PancasilaPeriode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan Pancasila
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasi
 

Similar to Makalah editorial

Similar to Makalah editorial (20)

428409438-MAKALAH-EDITORIAL-docx.docx
428409438-MAKALAH-EDITORIAL-docx.docx428409438-MAKALAH-EDITORIAL-docx.docx
428409438-MAKALAH-EDITORIAL-docx.docx
 
Tajuk Rencan ppt
Tajuk Rencan pptTajuk Rencan ppt
Tajuk Rencan ppt
 
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdfMATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
 
TAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL.docx
TAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL.docxTAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL.docx
TAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL.docx
 
12056310.ppt
12056310.ppt12056310.ppt
12056310.ppt
 
PENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISAN
PENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISANPENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISAN
PENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISAN
 
IKHTISAR
IKHTISARIKHTISAR
IKHTISAR
 
4. penulisan artikel dan advertorial
4. penulisan artikel  dan advertorial4. penulisan artikel  dan advertorial
4. penulisan artikel dan advertorial
 
Teks editorial (1)
Teks editorial (1)Teks editorial (1)
Teks editorial (1)
 
Bab iii kls 12
Bab iii kls 12Bab iii kls 12
Bab iii kls 12
 
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdfe-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
 
Opini
OpiniOpini
Opini
 
Menulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang MudahMenulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang Mudah
 
Teks editorial
Teks editorialTeks editorial
Teks editorial
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Bahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : ArtikelBahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : Artikel
 
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relations
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
82
8282
82
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Makalah editorial

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Editorial atautajukrencanamerupakanbagiantradisionaldari suratkabar.Dalamradiodan televise, editorial/tajuk rencana tidak begitu menonjol dan mendarah daging. Bahkan dalam surat kabar, tajuk rencana baru muncul seabad lalu yang dimulai di Amerika. Pada saat itulah penulisan tajuk rencana ditemukan menjadi terkenal ketika konsep penulisan berita secara objektif mulai menjadi keharusan.Dalamsurat-suratkabar tajuk rencana biasanyaditempatkan di halaman opini dan biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi surat kabar bersangkutan. Ia menempati sebuahkotakduakolomyangmemanjangke bawahdandiletakkandisebelahpojok kiri atas halaman. Karena kekuatan atau kelemahan opini-opini dan semangat yang dinyatakan dalam tajuk rencana tentang suatu isu merupakan pernyataan seorang pribadi, tajuk rencana mencerminkankepribadian –kepribadianmerekayangmenulisnya(apakahiapemimpinredaksi atau seorang redaktur yang ditugasi menulis tajuk rencana), meskipun ia dimaksudkan sebagai cerminan pendirian suatu Koran. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Editorial /Tajuk Rencana? 2. Apa tujuan dan manfaat Editorial? 3. Sebutkan fungsi Editorial? 4. Bagaimana ciri-ciri dari Editorial? 5. Sebutkan jenis-jenis Editorial? 6. Bagaimana langkah-langkah menulis Editorial? 7. Berikan contoh Teks Editorial? 8. Sebutkan struktur Editorial? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui definsi dari Editorial. 2. Memahami tujuan dan manfaat dari Editorial. 3. Mengetahui fungsi Editorial. 4. Memahami ciri-ciri Editorial. 5. Mengetahui jenis-jenis Editorial. 6. Memahami langkah-langkah dari penulisan editorial. 7. Memahami Teks Editorial. 8. Mengetahui struktur Editorial.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Editorial Editorial atau Tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat penerbit terhadap masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan. Menulis tajuk memerlukan situasi dan kondisi tertentu yang sangat dipengaruhi oleh peristiwa atau kejadia dalam pemberitaan sehari-hari. Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang sudah lama berlangsung. Menurut Lyle Spencer dalam bukunya “Editorial Writing” yang dikutip oleh Dja’far H. Assegaff dalambukunya“JurnalistikMasaKini”,tajukrencanamerupakanpernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol sebegitu rupa sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tadi (Dja’far H. Assegaff : 1991). 2.2 Tujuan dan Manfaat Editorial atau Tajuk Rencana a. Tujuan Tajuk rencana merupakan suara lembaga maka tidak ditulis dengan mencantumkan namapenulisnya,seperti halnyamenulis beritaataufeatures.Idealnyatajukrencanaadalah pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum penulisantajukrencana,terlebihdahuludiadakanrapatredaksiyangdihadiriolehpemimpin redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk menentukansikapbersamaterhadapsuatupermasalahankrusial yangsedangberkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintah. Maka setelah tercapai pokok- pokok pikiran,dituangkanlahdalam sikapyangkemudiandirangkumolehawakredaksi yangtelah ditunjuk dalam rapat. Dalam Koran harian bisanya tajuk rencana ditulis secara bergantian, namun semangat isinya tetap mecerminkan suara bersama setiap jajaran redakturnya. Dalam prosesini reporteramat jarang dilibatkan,karenadinilai dari segi pengalamanserta tanggung jawabnya yang terbatas. Dalam penulisan editorial mula-mula anda harus menentukantujuannya. Sehubungan dengan itu empat tujuan editorial telah dikemukanan oleh William Pinkerton dari Harvard University. Keempat tujuan tersebut sebagai berikut: 1. Editorial menjelaskan kejadian-kejadian penting kepada para pembaca. Editorial berfungsi sebagai guru, menerangkan bagaimana suatu kejadian tertentu berlangsung, faktor-faktor apa yang diperhitungkan untuk menghasilkan perubahan dalam kebijakan pemerintah, dengan cara bagaimana kebijakan baru akan mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi suatu masyarakat. 2. Untuk memperlihatkan kelanjutan suatu peristiwa penting, editorial dapat menggambarkan kejadian tersebut dengan latar belakang sejarah, yaitu menghubungkannya dengan sesuatu yang telah terjadi sebelumnya.
  • 3. 3 3. Suatu Editorial kadang kadang menyajikan analisis yang melewati batas berbagai peristiwa sekarang dengan tujuan meramalkan sesuatu yang akan terjadi pada masa datang. 4. Menurut tradisi lama, para penulis editorial bertugas mempertahankan kata hati masyarakat. Mereka diharapkan mempertahankan isu-isu moral dan mempertahankanposisimereka.Merekberkatakepadapembacanyatentangsesuatu yang benar dan salah. Dilihatdari perspektif yangsedikitberbeda,tujuaneditorialdibagi dalamtigakategori: 1. Mengajarkan atau menjelaskan kepada pembaca bahwa mereka dapat berperan dalam banyak editorial. Prinsip menjelaskan yang baik adalah kejelasan, kesempurnaan dan ketepatan. Dalam penjelasan, penekanan bukan pada pengalaman atau penilaianseseorang, melainkan pada penyajian fakta dan gagasan yang objektif dan tanpa prasangka. Umumnya editorial tidak selalu menjelaskan, tetapi kadang-kadangmemusatkanpadainformasi,misalnyasebuaheditorialbrfungsi melaporkan informasi yang kurang tepat untuk dimuat pada halaman berita. 2. Umumnya editorial menawarkansolusi spesifikuntuksuatumasalahyangdirasakan. Mereka mengharapkan tindakan segera daripada pemahaman situasi. Sebuah editorial dapat memberikan kepemimpinan dalam membawa perubahan dalam kebijakan. 3. Selainmenjelaskandanmeyakinkan(persuasif),editorial bisajugamenilai peristiwa. Berbedadenganpenjelasanyangmenyajikanfakta-faktaobjektifdanbisadibuktikan, penilaianbersifatsubjektif,sebagai ungkapansuatusudutpandang yang tidakdapat diverifikasi secara bebas, penilaian tetap merupakan persoalan penilaian. b. Manfaat 1. Memberi informasi pada masyarakat 2. Untuk merangsang pemikiran 3. Dapat menggerakan penbaca untuk mengambil tindakan 2.3 Fungsi Editorial Berikut ini adalah fungsi teks editorial diantaranya: 1. Menjelaskan berita dan akibatnya kepada masyarakat 2. Mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang terjadi 3. Mengisi latarbelakangdari isu dengankenyataansosial danfaktor yang mempengaruhinya. 4. Meneruskan penilaian moral tentang isu tersebut. 2.4 Ciri-ciri Umum Editorial: 1. Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan 2. Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat 3. Biasanyaberskalamasional,beritainternasionaldapatmenjaditajukrencana,apabilaberita tersebut memberi dampak kepada nasional 4. Tertuang pikiran subyektif redaksi
  • 4. 4 2.5 Jenis-jenis Tajuk Rencana: 1. Tajuk rencana yang memberikan informasi semata 2. Tajuk rencana yang bersifat menjelaskan 3. Tajuk rencana yang bersifat memberikan argumentasi 4. Tajuk rencana yang menjuruskan timbulnya aksi 5. Tajuk rencana yang bersifat jihad 6. Tajuk rencana yang bersifat membujuk 7. Tajuk rencana yang bersifat memuji 8. Tajuk rencana yang bersifat menghibur 2.6 Langkah – langkah menulis Editorial atau Tajuk Rencana 1. Memilih (selecting) Pada langkahpertama, pilihlahisu-isuyanghendakdiangkat.Perlupertimbangantersendiri untuk menentukan isu apa yang hendak diangkat. Perbedaan pertimbangan inilah yang membedakan pengangkatan isu setiap media berbeda-beda. Misalnya saja, pada kamis, 7 september 2007, media indonesia mengangkat masalah buruknya kompetensi transportasi di indonesia. Sementara seputar indonesia mengangkat masalah siginifikansi apec. 2. Mengumpulkan (collecting) Tahap berikutnya, kumpulkan pendukung yang akan memperkuat opini yang hendak disampaikan. Pendukung berupa fakta-fakta seputar topik yang diangkat ini akan memberi nilai objektivitas pada tulisan daripada sekadar opini belaka. Untuk memberikan nilai yang lebih kuat, kumpulkanlah pendapat-pendapat yang berotoritas agar opini yang hendak dikemukakan lebih berbobot. 3. Mengaitkan (connecting) Langkah ketiga ialah menghubungkan atau mengaitkan. Sebelum menyusun draf editorial, rembukkanduludengananggota redaksi (ingatlahbahwaeditorial itumewakili sikapmedia terkait). Isi editorial yang disampaikan harus jelas dan menyampaikan detail-detail yang akurat,dilengkapi dengancontoh-contohpendukung.Berikanargumenyangkuat padaawal dan akhir editorial. Dalam hal ini, argumen yang dipertentangkan, berikut kelemahan- kelemahannya dapat ditunjukkan. Jangan lupa, tawarkan solusi pada akhir editorial 4. Memperbaiki (correcting). Akhirnya, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hasil tulisan tersebut. Editorial itu harus jelas dan bertenaga. Tapi jangan sampai menyerang pihak lain. Upayakan pula untuk tidak terlalu mengajari. Susunan paragraf sebaiknya ringkas dan lugas. Sekali lagi, berbagai contoh dan ilustrasi akan bermanfaat. Apalagi kutipan-kutipan yang berbobot, akan menguatkanopini kita.Yanglebihpentinglagi,kemukakan semua dengan jujur dan akurat. Ada beberapa struktur yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah editorial. Berikut ini salah satunya. 1. “Lead” dengan penjelasan yang objektif terhadap isu/kontroversi tertentu. Jangan lupa menyertakan prinsip 5W 1H.  Tariklah beragam fakta dan kutipan dari bahan-bahan yang relevan.  Untuk memperkuat posisi, lakukan riset tambahan seperlunya.
  • 5. 5 2. Kemukakan opini oposisi terlebih dahulu. Sebagai penulis editorial, anda tidak seharusnya menyetujui opini yang mengemuka, identifikasikan pihak-pihak yang bertentangan dengan anda.  Gunakan beragam fakta dan kutipan untuk menyatakan opinin mereka secara objektif.  Berikan posisi oposisi yang kuat. Anda tidak akan mendapat apa pun kalau menyanggah posisi yang lemah. 3. Sanggahkeyakinanpihakoposisisecaralangsung.Sebelumbenar-benarmenyanggah,artikel dapat diawali dengan sebuah transisi.  Tariklah fakta-fakta dan kutipan-kutipan dari orang-orang lain yang mendukung posisi Anda.  Akui poin yang valid dari pihak oposisi yang akan membuat Anda tampak rasional, yang mempertimbangkan seluruh pilihan. 4. Berikanalasan/analogiasli lainnya.Untukmempertahankanposisi anda,berikanalasan yang disajikan dalam urutan semakin kuat.  Gunakanalusi budayaatau litereryangakanmemberikankredibilitasdanrasainteligensi. 5. Simpulkandengantegas,berikansolusidari masalahatautantangpembacauntukberbagian memecahkan masalah.  Sebuah kutipan akan efektif, khususnya jika berasal dari sumber terpercaya.  Pertanyaanretorisdapatmenjadi simpulanyangefektifjuga.Sebabseringkali pertanyaan seperti ini menyadarkan kalangan tertentu. 2.7 Contoh Editorial/Tajuk Rencana Contoh Tajuk Rencana Harian Kompas : Sertifikasi Guru, Haruskah? Sertifikasi Guru, Haruskah? Selasa, 6 Maret 2012 | 07:46 WIB TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS “Bagi mereka yang sudah pegang sertifikasi guru segera berikanlah hak mereka. Hentikan guru sebagai sapi perah oleh bermacam-macam instansi atau kepentingan politik praktis.” Sertifikasi Guru, Haruskah? Sebagai alatmewujudkanmutupendidikan,pertanyaandi atasperludijawab: harus!Itulahsalah satu upaya mengurai kesemrawutan persoalan guru. Seabrek acara seremonial dan basa-basi menghormati guru. Barangkali terkecuali dosen, lirik Oemar Bakri, jadi guru jujur berbakti memang makanhati, menyuarakan rintihan pemegang profesi yang jumlahnya lebih dari 2,9 juta, lebih dari separuhPNS. Padahal, tak ada profesi apa pun yang terbebas dari peranan dan andil guru. Perbaikan terkesan basa-basi. Di antaranya, tidak diterjemahkan dalam penghargaan kesejahteraan. Timbal balik itu tidak terjadi, bahkan guru sendiri harus memperjuangkannya. Tunjangan profesi baru muncul beberapa tahun lalu, disusul tunjangan sertifikasi. UU Guru Nomor 14 Tahun 2005 menegaskan guru sebagai profesi pendidik. Guru dan dosen diangkat sebagai profesi, artinya para pemegangnya berhak mendapatkan hak-hak sekaligus
  • 6. 6 kewajiban profesional. Terus merosotnya mutu praksis pendidikan dan hasil pendidikan salah satunya disebabkan faktor profesionalitas guru. Padahal, menurut data Kemdikbud,guru yang layak mengajar di SD hanya sekitar 27 persen, di SMP sekitar 58 persen, di SMA sekitar 65 persen, dan di SMK sekitar 56 persen. Selain kualitas guru, jumlah guru—kecuali guru SD yang konon cukup tetapi tidak merata—menjadi faktor masalah kronis profesi keguruan di Indonesia. Menyelenggarakanprogram sertifikasi guru kita dukung sebagai salah satu sarana peningkatan mutu guru. Menyerahkan status kepegawaian guru kepada daerahsejalan dengan UU Otonomi Daerah, dilihat sebagai upaya memenuhi kebutuhan guru di daerah. Di lapangan, program itu tidak sejalan dengan rencana di atas kertas. Masuknya kepentingan politik praktis penguasa politik setempat berdampak terhadap netralitas pemegang profesi pendidik. Karena itu, ada rencana mengembalikan status PNS guru ke pusat. Sebaliknya, kemudahan program sertifikasi lewat portofolio berekses manipulasi data. Diintrodusirlahujiankompetensi awal yangbereksespadapengutipanuangolehaparat,seperti tersingkap di Sumatera Utara. Denganekses-eksesitu,apakahprogramsertifikasi—tahunini dikuota 250.000 dan hingga 2014 ditarget 2,7 juta—dihentikan? Lantas, semua guru dengan sembilan status mereka selama ini semuadiangkatsebagai PNS? Padahal,menurutMendikbudMohammadNuh,hanya 30 persen dari 650.000 tenaga honorer bisa diangkat sebagai PNS. Semua hendaknya menjadi bahan pertimbangan. Mengambil yang sedikit kejelekannya, program sertifikasi guru merupakan keniscayaan. Ekses yang terjadi seminimal mungkin dicegah, selain tentu perlu diikuti tindak lanjut dari apa yang dijanjikan bagi mereka. Konkretnya?Di antaranya,bagi merekayangsudahpegangsertifikasigurusegeraberikanlahhak mereka. Hentikan guru sebagai sapi perah oleh bermacam-macam instansi atau kepentingan politik praktis.
  • 7. 7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Editorial atau Tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat penerbit terhadap masalah-masalahyangsedanghangatdibicarakanmasyarakat.opini berisi pendapatdansikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakiliredaksisekaligusmencerminkanpendapatdansikapresmimediayangbersangkutan. Menulistajukmemerlukansituasi dankondisi tertentuyangsangatdipengaruhi olehperistiwa atau kejadia dalam pemberitaan sehari-hari.Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang sudah lama berlangsung. Tajuk rencanamerupakansuara lembagamakatidakditulisdenganmencantumkannama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum penulisan tajuk rencana, terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintah.