Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang melibatkan komunikator terlembaga dan khalayak yang heterogen dan anonim. Komunikasi massa berfungsi untuk menginformasikan, menghibur, mempengaruhi, dan menyebarkan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hubungan antara media massa dan masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti struktur sosial, teknologi, dan budaya.
2. SKEMA MK KOMUNIKASI MASSA
(Model Sistem Filsafat)
Ontologi: Epistimologi: Axiologi:
-Pengertian K M
-Tujuan -Riset K M
-Teori normatif
-Unsur-unsur K M -Teori makro K M - Etika
-Karakteristik K M
-Fungsi-fungsi K M -Perkembangan K M
Feed back :
-Isi media massa
-Media massa dan Sistem
Pem- -5 faktor
mempengaruhi isi media massa
- Model-model K M
- Hambatan dalam
KM -
Audience
3. Pengertian Bidang-bidang filsafat
ONTOLOGI = Runnes, penyelidikan tentang
“hakekat ada” menafsirkan metafisika dengan
menolak wujud yang bersifat supernatural
dengan menerima faham-faham bersifat
naturalis.
EPISTEMOLOGI = JAN Mulder, watak, batas-
batas dan berlakunya ilmu pengetahuan.
Secara mendalam dan radikal tentang asal
mula pengetahuan, struktur, metode dan
validitas pengetahuan.
AXIOLOGI = Jujun S, sebagai “teori nilai”
yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh.
4. Pengertian-pengertian Komunikasi
Massa
Bittner: Pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang.
Gerbner (1967): adalah produksi dan distribusi berlandaskan teknologi
dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu skala luas yang dimiliki
orang dalam masya- industri.
Meletzke: bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara
terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan
satu arah pada publik yang tersebar.
Wright: diarahkan pada khalayak relatif besar, heterogen dan anonim
secara tebuka, serentak, komunikator cenderung berada atau
bergerak dalam organisasi yang kompleks dengan beaya yang besar.
Severin dan Tankard Jr, 1992:3: adalah sebagain ketrampilan, seni
dan ilmu.
5. TUJUAN mempelajari mk
KOMUNIKASI MASSA
Merupakan lokasi norma
Industri yg berkembang
punya peraturan
Wahana pengembangan budaya
Kekuatan alat kontrol, Gambaran realitas citra sosial dan
menejemen dan inovasi memberikan nilai/ penilaian normatif
6. Unsur-unsur/ Komponen Komunikasi
Massa
Kode dan Isi gangguan Saluran dan
audience semantik
komunikator
Kode: sistem
simbol Menjadi titik Umpan balik Respon/
Pengisi rubrik, tanggapan
reporter, digunakan utk sentral kom-,
pesan yg
redaktur, menyampaikan dibombardir
disampaikan
pemasang pesan inform- gatekeeper komunikator
iklan (m cetak) komunikasi
dan rumah (kata lisan, media Penentu inform- penting/
produksi, tulisan, foto, tdk utk disampaikan/
penulis, musik dan M cetak, elektronik, on hindari tuntutan
produser, film), Isi: line
aktor, merujuk pd filter
presenter, makna dr regulator
pesan Bentuk saringan –
person teknik Sensor – luar
(informasi, berdasarkan budaya,
(m elektronik)
lelucon, dls) instansi tatanan psy-, kondisi fisik
7. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA
Komunikator terlembaga Utamakan isi dari pada
hubungan
Pesan bersifat umum
Komunikan anonim dan
heterogin Bersifat satu arah
Andalkan peralatan
teknis
Menimbulkan keserempakan
Umpan balik tertunda
Stimulasi alat indera terbatas
Dikontrol gatekeeper
8. PESAN
Pesan terdiri dari sistem simbol verbal
Pesan terdiri dari sistem simbol verbal
dan non verbal, merupakan fakta ttg
dan non verbal, merupakan fakta ttg
berita yg mengandung kebenaran
berita yg mengandung kebenaran
dengan pengertian-pengertian yang : :
dengan pengertian-pengertian yang
Langsung dan
Langsung dan
tidak langsung
tidak langsung
Sementar
Sementar
a dan
a dan
tetap Asli dan tidak
Asli dan tidak
tetap asli
asli
Instituitif dan
Instituitif dan
non institutif
non institutif Positif dan
Positif dan
negatif
negatif
9. MAKNA
Ada dalam diri manusia, bukan terletak pada kata-
kata yang sebagai alat untuk mendekati makna
Selalu berubah
Membutuhkan acuan – masuk akal, ada
kaitan dengan kenyataan
Penyingkatan yang
berlebihan akan merubah Tidak terbatas
makna
Dikomunikasikan secara terbatas, makna yg dapat
dijelaskan hanya sebagian
10. FUNGSI
KOMUNIKASI
MASSA
J.Vivian
J Black dan
SC Whitney
Providing inform Alexis S Tan
Providing entertain
Helping to persuade
To inform
Contributing to social cohesion
To entertain Memberi inform
To persuade Mendidik
Transmission of the culture
Mempersuasi
Entertain
Harold D CR Wright Plus : entertainment
Lasswell
Surveillance of the environment
Correlation of the part of society in responding to the invironment
Transmission of the social heritage from one generation to the next
11. Effendi
Dominick Surveilance (1993)
(2001) Interpretation Linkage
Transmission of Informasi
value Entertainment
Pendidikan
Mempengaruhi
De Vito
(1996)
To persuade (meyakinkan)
Menganugerahkan status Membius
(narcotization)
Menciptakan rasa kebersamaan
Privatisasi
Hubungan para sosial
12. PENGERTIAN
FUNGSI KM
Informas
i Hiburan
-Berita 5W+ 1H Feature Persuasi
(kaidah satra + teknik Melepaskan lelah –
penulisan) media elektronik +
cetak -Kukuhkan, ubah, sikap
-Laporan objektif dan
-Gerakkan seseorang utk
subjektif (Jacob U)
melakukan sesuatu
-Laporan yg interpretatif,
-Memperkenalkan etika/
mendalam, investigasi dan
Transmisi menawarkan sesuatu sistem nilai
komprehensif (CP Scott)
Budaya tertentu (JA Devito - 1997)
Berada dalam dua tingkatan :
historis (memilih pengalaman yang Mendorong
positif dan membuang yang kohesi sosial
negatif) dan kontemporer
(memperkuat konsensus nilai
Mendorong masya- untuk
masya-, dengan memperkenalkan
bersatu
bibit perubahan secara terus-
menerus)
13. Lanjutan pengertian fungsi K M
Pengawasan Pewarisan
Korelasi Sosial
Ada dua : warning /
beware surveilance Charles R.Wright, termasuk Pendidik yg mencoba
(peringatan) dan menginterpretasikan pesan meneruskan ilmu
instrumental surveilance yang menyangkut pengetahuan, nilai,
(instrumental) lingkungan dan tingkah laku norma, pranata, dan etika
tertentu dalam mereaksi dari satu generasi
suatu kejadian kegenerasi selanjutnya
Melawan
kekuasaan yang
Menggugat
represif
hubungan trikotonomi
Mengungkapkan informasi Hubungan pemerintah, masya-, pers
dengan motif tertentu untuk dengan perbedaan kepentingan masing-
melawan kemapanan masing
14. interpretasi
Sebelum dipublikasikan
kejadian perlu penafsiran
linkage
Menyatukan anggota masya- yg Penyebaran
beraneka ragam berdasarkan nilai-nilai
kepentingan dan minat yang sama
Mewakili masya- dengan model
peran yang diamati dan harapan
untuk menirunya
16. Komunikasi Massa: fenomena
masyarakat dan budaya
Kekuatan Ekonomi – Hubungan dan Konflik
Struktur masyarakat Infrastruktur teknologi
Lembaga media
massa
Rosengren
Budaya : ide, citra, informasi
sebagai konten media
17. Struktur Sosial
mempengaruhi Budaya
(konten media)
ya tidak
Idealisme
Saling tergantung
(pengaruh media
Budaya (konten ya (pengaruh dua arah)
yang kuat)
media)
mempengaruhi
Struktur Sosial
tidak Materialisme (media Otonomi (tidak ada
tergantungan) hubungan khusus)
18. Komunikasi massa sebagai Proses di dalam Masyarakat:
Mediasi hubungan dan Pengalaman Sosial
Bertujuan membentuk persepsi dan
definisi kita akan realitas sosial dan Perubahan : abad 19 sebagai lembaga
kenormalan bagi tujuan kehidupan Sosial yang mandiri alat penyatu
sosial bersama, dan merupakan Lembaga sosial yang lain (Hijarvard 2008)
sumber utama standart nilai dan
moral
Metafora Peranan Mediasi :
(media mencampuri masya- dengan realitas adalah metafora)
-Jendela peristiwa dan pengalaman yang memperluas pandangan kita, tanpa ada
gangguan.
-Cermin peristiwa, gambaran yg terdistorsi krn ditentukan oleh orang lain, tdk
bebas melihat apa yg kita inginkan.
-Penyaring, palang pintu (gatekeeper), portal yg bertindak memilih bagian
pengalaman/ peristiwa.
- Petunjuk, pemandu, penerjemah memberikan arah untuk memberikan kepastian.
- Forum/ pijakan presentasi informasi dan ide kepada khalayak – feedback.
-Kontributor yang meneruskan dan membuat informasi tdk tersedia bagi semua org.
- Pembicara/ partner yg mempunyai informasi dalam percakapan yang merespon
pertanyaan dalam cara interaktif semu.
19. KERANGKA: Hubungan Media dengan
Masyarakat (Westly dan MacLean: 1957)
(Kontak yg tidak
termediasi dengan
sumber di masya-
REALITAS MASYARAKAT
(Peristiwa dan Sumber dan
MEDIA KHALAYAK/ PUBLIK
kekuatan sosial) Pendukung
Komunikasi Aliran konten dan
dan interaksi respon publik
Pengalaman pribadi
langsung dengan realitas
20. TEORI MASYA- MASSA
(teori Makro Mc Denis Quail
Konsep Massa: ciri teoritis
Konsep Khalayak Massa: ciri teoritis
-Sekumpulan orang
-Sejumlah penonton, pembaca, dll.
-Isi serupa
-Sangat tersebar.
-Umum dipersepsikan negatif
-Non interaktif dan hubungan yg
-Tidak mempunyai struktur/
Anonim satu sama lain.
tatanan internal.
-Komposisinya heterogen.
-Cerminan masya- massa yg
-Tidak teratur/ bertindak sendiri.
lebih luas.
-Objek pengaturan/ manipulasi media
I. Teori Kekuasaan dan ketidak setaraan.
II. Teori Integrasi Sosial dan Identitas.
III. Teori Perubahan dan Perkembangan Sosial.
IV. Teori Ruang dan Waktu.
21. Teori Media –
Masyarakat Massa
Marxisme dan
Masyarakat Ekonomi Politik
Fungsionalism
Massa
-kontrol ekonomi dan logika selalu
menentukan.
-masya- diatur scr -struktur media cenderung -media adalah lembaga
terpusat dan dlm monopoli. masya-.
skala besar. -integrasi global media -menjalankan tugas
-publik menjadi berkembang. mengawasi, menata dan
terpecah-pecah. -konten dan khalayak dijadikan menyatukan.
-penyiaran satu arah. komoditas. -fungsinya dapat dilihat
-masya- -keragaman yg sesungguhnya pd efek media.
tergantung pada menurun. -menejemen tekanan.
media. -oposisi dan suara alternatif -disfungsi sebagai efek
-media digunakan dipinggirkan. yg berbahaya.
untuk memanipulasi -kepentingan publik dlm komunikasi
dan kontrol. < kepentingan pribadi.
-akses persebarankeuntungan
komunikasi tidak merata.
22. Masyarakat Informasi
Determinisme
Konstruksi Sosial Teknologi Komunikasi
-Pekerjaan informasi
menggantikan pekerjaan
-Masyarakat adalah industri.
realitas yg -Teknologi komunikasi -Produksi dan arus
dikonstruksikan. sangat penting utk informasi semakin cepat.
-Media menyediakan massa. -Saling
bahan untuk produk -Setiap teknologi keterhubungan masya-
realitas tersebut. mempunyai bias thdp meningkat.
-Makna adalah apa yg bentuk, konten dan -Aktivitas yg beragam
ditawarkan oleh media, penggunaan komunikasi semakin menyatu dan
ttp dapat tertentu. konvergen.
dinegosiasikan/ ditolak. -Urutan penemuan dan -Ketergantungan thdp
-Media secara selektif penerapan teknologi sistem yg kompleks.
memproduksi makna komunikasi -Tren globalisasi semakin
tertentu. mempengaruhi arah dan cepat.
-Media tdk dapat kecepatan perubahan -Batasan waktu
memberikan penilaian sosial. dan ruang semakin
objektif thdp realitas -Revolusi komunikasi berkurang.
sosial krn semua fakta mendorong revolusi -keterbukaan thdp
merupakan hasil sosial. berbagai penafsiran.
penafsiran. -Kehilangan kontrol tinggi.
23. TEORI PERS (normatif)
MEDIA MASSA – SISTEM PEMERINTAHAN
Teori
Tanggung Jawab Sosial
Teori Otoriter
Teori Liberal
Dasar pemikiran, Kebebasan
Tujuan utama:
Berassumsi: pers harus disertai tanggung
mendukung dan
manusia pd jawab – harus dibatasi oleh
mengembangkan
hakekatnya moral dan etika, harus
kebijakan pem- yg
dilahirkan sebagai memenuhi kewajiban sosial.
sedang berkuasa,
mahkluk bebas yg
pengabdi pem- otoriter
dikendalikan oleh
– tdk boleh melakukan
rasio dan akalnya.
kritik.
Berfalsafah Teori Soviet Totalitarian
Berfalsafah Absulut
rasionalisme dan
hak alam
Membantu sukses dan
berlangsungnya diktator partai –
media alat pemerintah (partai)
24. TEORI PERKEMBANGAN MEDIA:
yg mewajibkan bahwa Pemerintah dan
media saling bekerja sama untuk
memastikan, media mendukung
pembangunan negara.
TEORI
NORMATIF
YG LAIN
TEORI PARTISIPAN DEMOKRASI:
Mewajibkan dukungan dari media
Terhadap pluralisme kultural di tingkat
masyarakat, merangsang,
mendayagunakan kelompok pluralis
(media) yg diawasi oleh anggota
Kelompok.
25. SISTEM PERS INDONESIA
PERS INDONESIA MEMPUNYAI
KEWAJIBAN:
-Mempertahankan, membela dan
mendukung melaksanakan Pan-
casila dan UUD’45.
LANDASAN KEBEBASAN PERS -Memperjuangkan pelaksanaan
INDONESIA: Ampera berlandaskan demokrasi
-Idiil: Pancasila Pancasila.
-Konstitusi, UUD’45 -Memperjuangkan kebenaran dan
-Strategis, GBHN keadilan atas dasar kebebasan
-Yuridis, UUPokok Pers no 21 th pers.
1982. -Membina persatuan dan menen-
-Kemasyakaratan, tata nilai sosial tang imperialisme, kolonialisme,
mayarakat Indonesia. feodalism, liberalis, komunis, dan
-Etis, norma-norma kode etik fasism-komunis baru.
profesional. -Menjadi penyalur pendapat umum yg
konstruktif dan progresif-refolusioner
(UU pokok Pers no 11 th 1982 ps2)
26. ISI MEDIA MASSA
Mengapa mempelajari Isi Media Massa :
EFEK POTENSIAL Fokus perhatian DAYA TARIK
Penggambaran kejahatan, Penggunaan media sebagai
Kekerasan, dan seks dalam Propaganda – terkait dengan
Hiburan populer Prasangka rasial
Aspek paling menarik bukan pesan yang tersurat, tetapi pesan yang
tersembunyi dan makna yang yang tidak pasti yang ada di dalam teks
media
27. MOTIF UTAMA MEMPELAJARI ISI MEDIA MASSA :
- Menggambarkan dan membandingkan keluaran media – mengukur perubahan
atau membuat perbandingan.
- Membandingkan media denga realitas sosial – hubungan antara pesan media
dengan realitas sosial.
- Merupakan cerminan nilai dan keyakinan sosial dan budaya.
- Untuk membuat hipotesis mengenai fungsi dan efek media.
- Mengevaluasi kinerja media.
- Studi mengenai bias media.
- Analisis khalayak.
- Menjawab pertanyaan mengenai genre, analisis tekstual, wacana dan naratif.
- Rating dan klasifikasi isi.
28. Perspektif Kritis Mengenai Konten :
Adanya pengelompokan berdasarkan kelas sosial, etnisitas, gender, atau faktor
pembeda lainnya dan kualitas budaya (budaya massa – identitas budaya
nasional)
Pendekatan
Marxis:
Berkaitan Kritik berdasar-
dengan keti- kan gender :
dak setaraan Dua isu
Kritik – Periklan- Pertanyaan Me-
kelas, melalui: -Hiburan untuk
an dan Komersi- ngenai Kualitas Kekerasan da-
-menyembu- wanita–menam-
Alisasi : Budaya : lam media mas-
nyikan aspek pilkan patriarkal
Menerapkan Schroder, 1992 sa yang ber-
realitas. -Peran positif
pendekatan Mar- 3 jenis standart dampak pada
-memisah ber- wanita dengan
xis, nilai budaya Budaya, sosialisasi a-
bagai kepen- memberdaya-
dan humanis – -Estetika nak dan wani-
tingan. kannya.
terdapatnya ma- -Etika ta.
-memberikan
nipulasi dan eks- -Ecstatic (kese-
sebuah ke-
ploitasi. nangan)
satuan ima-
jiner.
29. S
Prinsip utama :
T
R
U Teks mempunyai makna yang dibangun melalui bahasa :
K Bahasa bekerja karena ada struktur (adanya hubungan yang konstan
T dan teratur dari elemen-elemen – yg membutuhkan penafsiran).
U
Makna bergantung pada kerangka rujukan budaya dan linguistik yg
R
lebih luas: merupakan sistem makna, referensi dan signifikasi (pemberi-
A
an makna oleh alat bahasa)
L
I
S
M
E
dan
S
E
M
I
O
L
O
G
I
30. BERITA :
Laporan pertama mengenai sesuatu
kejadian penting mengenai kepentingan
umum
Tiap-tiap kisah kenyataan atau kejadian
baru yg penting bagi pembaca.
Informasi tentang kejadian yg paling penting
bagi sejumlah orang.
31. Macam-macam Berita
Dipandang dari sudut geografi; lokal,
keistimewaannya, nasional dan
internasional.
pembagian menurut soalnya; sesuai
lapangannya, politik, ekonomi, budaya,
agama dan sebagainya.
32. Nilai Berita
Faktor waktu, berita yang baru masih segar
karena segera dapat dibaca oleh pembaca.
Faktor jarak, pembaca lebih tertarik pada
kejadian-kejadian yg ada disekitarnya dari
pada yg kejadiannya bermil-mil jauhnya.
Faktor besarnya, selebrity, pejabat, tokoh
masyarakat, dan lain-lain.
Faktor importance, terkait dengan
kepentingan masyarakat.
33. Fakta Objektif :
- Melaporkan apa yg penting untuk dikatakan dan dilakukan, kurang
menghiraukan sebab akibat – wartawan pengamat netral, berkem-
bang.
-Mengandung unsur adil (lengkap, relevansi, jujur) sebagai prinsip
dengan penjelasan (interpretasi) – taat pada akurasi, ringkas dan
jelas.
B
E Fakta Bermakna :
R Reportase interpretasi dituntut ketrampilan dasar intelektual, pengeta-
I huan sosial, sistem kekuasaan dan pola tingkah laku kelompok yg te-
T lah membentuk dunia kita sesuai peranan masing-masing fungsi
A
Dua Jenis Berita :
1. Terpusat pada peristiwa, khas menyajikan peristiwa hangat yg ba-
ru terjadi pada umumnya tidak diinterpretasikan dengan konteks
yg minimal tidak dihubungkan dengan peristiwa lain.
2. Berdasarkan proses disajikan dengan interpretasi – muncul diha-
laman opini berupa editorial, artikel dan surat pembaca.
34. Opini
Kumpulan pendapat orang tentang hal-hal yg menarik
minat komunitas (Dan Nimmo)
Ekspresi dalam bersikap mengenai suatu masalah yg
kontroversial – hasil penyatuan pendapat individu-individu
ttg masalah umum. (Cutlip dan Center).
Kelompok manusia yg berkumpul secara spontan, dengan
syarat : (Dr. Astrid)
- menghadapi persoalan.
- berbeda pendapat.
- keinginan diskusi untuk menyelesaikan persoalan
tersebut.
35. Proses Pembentukan Opini Publik
Perbedaan pandangan terhadap fakta.
Perbedaan perkiraan tentang cara-cara
terbaik untuk mencapai tujuan.
Motif serupa untuk mencapai tujuan.
36. Pertimbangan terhadap Opini
Difusi, apakah pendapat yg timbul
merupakan suara terbanyak karena adanya
kepentingan kelompok tertentu.
Persistence, kepastian, ketetapan tentang
berlangsungnya isu.
Intensitas, ketajaman terhadap isu.
Reasonableness atau pertimbangan-
pertimbangan yang tepat atau beralasan.
37. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ISI MEDIA
Menurut Pamela J Shoemaker dan Stephen
D Reese, ada 5 faktor,
Faktor individu, rutinitas media, organisasi,
ekstra media dan ideologi.
Menurut Denis McQuail, ada 4 faktor,
Eksternal, internal dan formal, informal
38. Faktor Individu ;
Profesional – jenis kelamin, umur, agama, pendidikan dan kecenderungan
Berorientasi pada parpol
Faktor Rutinitas Media ;
Berhubungan dengan mekanisme kerja dan proses penentuan berita
Faktor Organisasi ;
Berhubungan dengan struktur organisasi, pengelola, wartawan sebagai bagian
organisasi
Ekstra Media ;
Berhubungan dengan lingkungan luar organisasi, sumber berita, opini,
sumber penghasilan, fihak pemerintah/ bisnis
Ideologi ;
Sebagai kerangka berpikir – berhubungan dengan konsepsi/ definisi seseorang
dalam menafsirkan realitas
39. formal informal
Hukum/ peraturan – terapplikasi
Kekuatan pasar, kelompok lobi,
eksternal melalui pengadilan dan badan
opini publik, penilaian dan kritik
Pengaturan publik
Manejemen; pengaturan sendiri
Profesional; kode etik dan
internal oleh industri dan budaya
Perilaku
organisasi
40. DAMPAK ISI MEDIA MASSA
Perlu dikaji melalui metode tertentu yang
bersifat analisis psikologi dan analisis
sosial.
- analisis psikologi adalah kekuatan sosial
sbg hasil kerja terkait dengan watak dan
kodrat manusia (sifat individu – ke sosial =
subjektif)
- analisis sosial adalah peristiwa sosial yg
terjadi akibat komass dengan menggunakan
media massa - perilaku
41. PENGERTIAN EFEK
MEDIA MASSA
Donald K Robert: terdapat efek jika ada perubahan perilaku karena pesan media
massa
Stamm (1990): efek komass terdiri atas primary effect (pertama-lawan tahu anda
sedang bicara dengan si X) dan secondary effect jika lawan bicara merespon apa
maksud/ keinginan anda
Steven M Chaffee, melihat dari 3 pendekatan, Pesan media itu sendiri, Jenis
perubahan yg terjadi pd diri khalayak dan Observasi
Efek ekonomi Hilangnya perasaan tdk
Penjadwalan kegiatan
sehari-hari nyaman
Efek sosial
Menumbuhkan perasaan
tertentu
42. EFEK PESAN
Efek afektif
Efek behavioral
Efek kognitif
Ikut merasakan,
Akibat yang timbul
Informasi yg Suasana emosional dalam bentuk
diberikan mempunyai perilaku
manfaat untuk
mengembangkan Skema kognitif
Suasana terpaan
Efek prososial kognisi
Predesposisi
individual
Dirasakan manfaatnya
oleh khalayak
Faktor identifikasi
43. PROSES EFEK MEDIA
Efek yg direncanakan
propaganda Difusi perkembangan
Respon ind-
Penyebaran berita
Kampanye media
Pembelajaran berita Difusi inovasi
Framing Distribusi ilmu penget-
Agenda-setting Jangka
Jangka
WAKTU pendek panjang
- Kontrol sosial - perubahan sos-bud
Reaksi ind-
- Sosialisasi - integrasi sos-
Reaksi kolektif
- Hasil dr peristiwa
Efe undang-undang - Mendifinisikan kenyataan
- Perubahan insitusional
- Keterlepasan
Efek yg tidak direncanakan
44. TEORI MIKRO KM/ MODEL KM
TEORI PEMBELAJARAN
SOSIAL
Berdasarkan observasi dari
Bandura (1986)
Empat proses dasar :
Perhatian Penahanan (ingatan) Produksi Motivasi
45. MODEL AGENDA SETTING
• Bagaimana fungsi belajar dari media massa
• Menghidupkan kembali model jarum hipodermik, tetapi fokus penelitian
bergeser dari efek pada sikap, pendapat kepada efek kesadaran dan
pengetahuan.
• Dasar pemikiran topik yg lebih banyak dimuat di media massa akan menjadi
akrab bagi pembacanya, begitu sebaliknya.
• Apa yg dianggap penting oleh media akan dianggap penting pula oleh pembaca
• Terdiri atas efek langsung (isu) dan efek lanjutan (persepsi)
•Lebiih kuat lagi masyarakat modern – ketergantungan thdp informasi yg sulit utk
mengecek kebenarannya
46. TEORI KULTIVASI
Berdapat bahwa pecandu berat telivisi membentuk suatu citra realitas yg tdk
konsisten dengan kenyataan
MODEL KEGUNAAN DAN KEPUASAN
(Uses and Gratification Model)
Merupakan pengembangan dari model jarum hipodermik – tidak tertarik pada apa
yang dilakukan media pada diri seseorang ttp tertarik pada apa yg dilakukan
pembaca pada media :
-Khalayal dianggap aktif
-Memenuhi kebutuhan dan kepemilikan khalayak
-Bersaing dengan media lain guna memuaskan khalayak
-Khalayak dapat menjadi informan dan melaporkannya
-Berorientasi khalayak terlebih dahulu dari pada menilai arti kultural dari media
massa
47. TEORI SPIRAL OF SILENCE
diperkenalkan oleh Elizabet Noelle-Neuman
Terdapat 4 interaksi: media massa – komunikasi antar pribadi dan hubungan
sosial – opini individu – persepsi individu :
-Menjawab pertanyaan mengapa orang-orang kelompok minoritas sering
merasa perlu menyembunyikan pendapat dan pandangannya ketika berada
didalam kelompok mayoritas kalau perlu mengubah pendiriannya.
-Menitik beratkan opini dalam interaksi sosial
-Opini dibentuk media massa oleh mempengaruhi khlayak – atas nama ideologi
media massa tertentu