SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Advance stories ditulis untuk
   memaparkan peristiwa yang akan terjadi.
 Seperti Peristwa Peliputan Kampanye Politik.
  Kampanye partai politik merupakan sumber
          berita yang aktual e stories
 dan menarik bagi masyarakat, dan beritanya
     banyak diburu oleh wartawan media
  massa, kampanye yang disampaikan dalam
    waktu yang cukup panjang, harus dapat
ditangkap pesan utamanya oleh wartawan agar
       dapat dipahami oleh masyarakat.
Fngsi Advance Story
Advance stories melaporkan
 kepada para pembaca hasil
  liputan tentang tema apa
 yang akan dibicarakan dan
    dalam kampanye apa
   disampaikan. Sekaligus
 menginformasikan kepada
para pembacanya berkenaan
  dengan atribusinya, juga
    melaporkan kapan dan
 dimana acara berlangsung,
yang penyajiannya haruslah
  menarik dan penting bagi
   khalayak sesuai dengan
         fakta-fakta.
Menuli Review/ Resensi



  Kata resensi/review berasal dari bahasa Latin
  yaitu dari kata kerja revidere atau resencere.
Revidere atau resencere berarti melihat kembali,
 menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk
istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan
    recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris
               dikenal dengan review.
Bidang penggarapan buku
            meliputi

(1) buku baik fiksi maupun nonfiksi

(2) pementasan seni, seperti film, sinetron,
tari, drama, musik, atau kaset

(3) pameran seni baik seni lukis maupun seni
patung.
CATATAN




Untuk membuat suatu resensi yang baik, peresensi
   harus menetapkan sasaran yang ingin dicapai.
Umumnya tidak ada yang memuaskan semua orang
  sebagai seharusnya bentuk sebuah resensi yang
   baik. Namun, paling tidak terdapat beberapa
   komponen untuk dijadikan sasaran penilaian.
 Komponen yang dapat dijadikan sasaran penilaian
sebuah buku adalah latar belakang, jenis buku, dan
                keunggulan buku.
a. Latar Belakang
     Latar belakang meliputi
Fakta tentang pengarang
Deskripsi buku secara fisik
Tujuan, bahan, metode, dan segi lain
Ringkasan ikhtisar buku

b. Jenis Buku
Peresensi harus menunjukkan kepada pembaca, buku
yang baru disebutkan itu termasuk ke dalam golongan
buku yang mana? Fiksi atau nonfiksi? Untuk bidang
tertentu atau umum?

c. Keunggulan Buku
Keunggulan buku yang diresensi dapat dilihat dari
organisasi buku, isi buku, bahasa YANG DIGUNAKAN.
Kolom adalah tulisan sederhana
 tentang berbagai hal yang ada di
  sekitar kita. Tulisan ini biasanya
menggunakan bahasa yang mudah
dipahami, merakyat, sinis, kadang
    juga penuh canda. Berbeda
dengan opini, misalnya. Walaupun
    harus tetap dengan bahasa
populer tetapi opini tak lazim kalau
   dibuat dengan cara bercanda.
Kolom dapat dikategorikan
      dalam dua jenis

Kolom dapat dikategorikan dalam
 dua jenis. Pertama, opini yang
   mewakili lembaga disebut
 tajuk, pojok, opini atau rubrik.
   Kedua, opini yang mewakili
   perorangan disebut kolom.
Antara Opini dan Kolom

      Opini lebih mendekati bentuk
  argumentasi, yaitu pemaparan yang
  intinya menggiring opini orang atau
 meyakinkan orang lain agar sepakat
dengan ide atau pandangannya. Tentu
   saja, penulisan jenis ini juga harus
disertai dengan referensi yang ada dan
bersifat argumentatif. Pada opini orang
      dihadapkan pada pertanyaan
               "mengapa".
Kolom sesungguhnya masih merupakan ragam
opini. Hanya saja gaya penulisannya cenderung
sangat santai, dengan menyertakan idiom-idiom
    tertentu. Kolom barangkali boleh disebut
  sebagai artikel subjektif. Tulisan ini biasanya
bersifat renungan, reflektif dengan gaya humor
 dan satir. Gaya individual sang penulis sangat
       lekat dalam jenis tulisan seperti ini.
Yang Bisa Ditulis untuk
   dijadikan Kolom


Kita harus merasakan ada "sesuatu" yang
  penting untuk kita angkat dalam sebuah
tulisan setiap kali kita mendengar, melihat,
 menonton sesuatu, atau juga mengalami
     sesuatu. Di dalam "sesuatu" itulah
terkandung ide atau ilham, yang harus kita
  ingat dan pikirkan terus hingga akhirnya
      dituang menjadi sebuah tulisan.
Apakah sebagai Pemula bisa Menulis
                 Kolom?


Sebagai pemula kita boleh menulis sebuah kolom Tidak
   ada yang melarang! Dengan ketekunan, kesabaran
  untuk menyampaikan naskah-naskah tulisan dengan
 gaya tulisan kolom seorang pemula pun bisa jadi akan
    menjadi perhatian media massa. Menulis adalah
keterampilan. Seperti keterampilan bersepeda, menyetir
   mobil, atau berenang, tanpa bersentuhan langsung
 dengan tindakan menulis, kita tidak akan bisa menulis.
     Sebagai keterampilan, menulis bisa dipelajari.
Bentuk penulisan cenderung
bergaya feature: “mengisahkan
sebuah cerita.” Penulis feature
   pada hakikatnya adalah
  seorang yang berkisah. Ia
 melukis gambar dengan kata-
    kata; ia menghidupkan
      imajinasi    pembaca.
•Menurut Wiliamson, “Feature adalah tulisan kreatif
yang terutama dirancang untuk memberi informasi
sambil menghibur tentang suatu kejadian situasi
atau aspek kehidupan seseorang”.

•Masih kata Wiliamson, feature menekankan unsur
kreativitas (dalam penciptaan), informatif (isinya)
dan menghibur (gaya penulisannya) dan boleh
subyektif (penuturannya). Ketiga syarat utama ini
mutlak ada dalam feature, sedangkan unsur
subyektifitas tidak mutlak. Kalau ada juga
boleh, terutama untuk feature sisi manuniawi
(human interest).
CATATAN
•Etika menyebutkan bahwa opini dan fiksi
tidak boleh ada, kecuali pada bagian tertentu
surat kabar. Tajuk rencana, tentu saja,
merupakan tempat mengutarakan pendapat.
Dan edisi Minggu surat kabar diterbitkan
untuk menampung fiksi (misalnya cerita
pendek).

•Feature tidak boleh berupa fiksi, dan setiap
“pewarnaan” fakta-fakta tidak boleh menipu
pembaca. Bila penipuan seperti itu
terungkap, kepercayaan orang pada kita
akan hancur.
Cara Menulis Feature

•Sebagian besar penulis feature tetap menggunakan
penulisan jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa
teknik-teknik itu sangat efektif untuk berkomunikasi.

•Tapi bila ada aturan yang mengurangi kelincahannya
untuk mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos
aturan                                           itu.

•Struktur tulisan feature disusun seperti kerucut terbalik
yang terdiri dari lead, jembatan di antara lead dan
tubuh, tubuh tulisan dan penutup. Bagian atasnya
berupa lapisan lead dan jembatan yang sama
pentingya, dan bagian tengahnya berupa tubuh tulisan
yang makin ke bawah makin kurang ke-penting-annya.
Tubuh feature berisi situsi dan proses disertai
 penjelasan mendalam tentang mengapa dan
        bagaimana. Pada human interest
   feature, situasi yang dituturkannya disertai
pendapat atau pandangan yang subyektif dari
penulisnya mengenai situasi yang diutarakan.
    Tetapi pada bentuk feature ilmiah populer
situasi dan proses yang ditutrkan tidak disertai
      pendapat subyektif, melainkan tetap
         dipertahankan keobyektifitasan
                 pandangannya.
Penutup feature berupa alenia berisi
pesan yang mengesankan.Suatu
feature memerlukan — bahkan
mungkin harus — ending karena dua
sebab:
1. Menghadapi feature hampir tak ada alasan untuk
terburu-buru dari segi proses redaksionalnya. Editor tidak
lagi harus asal memotong dari bawah. Ia punya waktu
cukup untuk membaca naskah secara cermat dan
meringkasnya sesuai dengan ruangan yang tersedia.
Bahkan feature yang dibatasi deadline diperbaiki dengan
sangat hati-hati oleh editor, karena ia sadar bahwa
kebanyakan feature tak bisa asal dipotong dari bawah.
Feature mempunyai penutup (ending) yang ikut menjadikan
tulisan itu menarik.
2. Ending bukan muncul tiba-
tiba, tapi lazimnya merupakan hasil
proses penuturan di atasnya yang
mengalir. Ingat bahwa seorang
penulis feature pada prinsipnya
adalah tukang cerita. Ia dengan hati-
hati mengatur kata-katanya secara
efektif untuk mengkomunikasikan
ceritanya.
Beberapa jenis penutup

• Penutup ringkasan. Penutup ini bersifat ikhtisar, hanya mengikat
ujung-ujung bagian cerita yang lepas-lepas dan menunjuk kembali
ke lead.
                                  •
• Penyengat. Penutup yang mengagetkan bisa membuat pembaca
seolah-olah terlonjak. Penulis hanya menggunakan tubuh cerita
untuk menyiapkan pembaca pada kesimpulan yang tidak terduga-
duga. Penutup seperti ini mirip dengan kecenderungan film
modern yang menutup cerita dengan mengalahkan orang “yang
baik-baik” oleh “orang jahat”.
                                  •
• Klimaks. Penutup ini sering ditemukan pada cerita yang ditulis
secara kronologis. Ini seperti sastra tradisional. Hanya saja dalam
feature, penulis berhenti bila penyelesaian cerita sudah jelas, dan
tidak menambah bagian setelah klimaks seperti cerita tradisional.
• Tak ada penyelesaian. Penulis dengan sengaja mengakhiri cerita
dengan menekankan pada sebuah pertanyaan pokok yang tidak

More Related Content

What's hot

Kls 11 chapter 5 ( personal letter)
Kls 11 chapter 5 ( personal letter)Kls 11 chapter 5 ( personal letter)
Kls 11 chapter 5 ( personal letter)Syarifaaahh
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel hanakamilah4
 
Pattern of organization
Pattern of organizationPattern of organization
Pattern of organizationAde Putri
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
merangkum menjelajah dunia pustaka
merangkum menjelajah dunia pustakamerangkum menjelajah dunia pustaka
merangkum menjelajah dunia pustakalailysantinia
 
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Khansha Hanak
 
Poster, Banner and Pamphlete Materi B. Inggris Kelas XI
Poster, Banner and Pamphlete Materi B. Inggris Kelas XIPoster, Banner and Pamphlete Materi B. Inggris Kelas XI
Poster, Banner and Pamphlete Materi B. Inggris Kelas XIamaliadeww
 
Analisis novel novel negri 5 menara
Analisis novel novel negri 5 menaraAnalisis novel novel negri 5 menara
Analisis novel novel negri 5 menaraBelajar Sabar
 
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)endrah80
 
Ringkasan Bahasa Indonesia Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Ringkasan Bahasa Indonesia Mata Kuliah Bahasa IndonesiaRingkasan Bahasa Indonesia Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Ringkasan Bahasa Indonesia Mata Kuliah Bahasa IndonesiaYessicaClaudian
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Rika Ceriia
 
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra BandinganTeori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra BandinganSyukrina Rahmawati
 

What's hot (20)

Kls 11 chapter 5 ( personal letter)
Kls 11 chapter 5 ( personal letter)Kls 11 chapter 5 ( personal letter)
Kls 11 chapter 5 ( personal letter)
 
Kimia organik-i
Kimia organik-iKimia organik-i
Kimia organik-i
 
Dasar jurnalistik
Dasar jurnalistikDasar jurnalistik
Dasar jurnalistik
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
 
Memo ppt
Memo pptMemo ppt
Memo ppt
 
Pattern of organization
Pattern of organizationPattern of organization
Pattern of organization
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
Materi Esai
Materi EsaiMateri Esai
Materi Esai
 
merangkum menjelajah dunia pustaka
merangkum menjelajah dunia pustakamerangkum menjelajah dunia pustaka
merangkum menjelajah dunia pustaka
 
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
 
News item text
News item textNews item text
News item text
 
Poster, Banner and Pamphlete Materi B. Inggris Kelas XI
Poster, Banner and Pamphlete Materi B. Inggris Kelas XIPoster, Banner and Pamphlete Materi B. Inggris Kelas XI
Poster, Banner and Pamphlete Materi B. Inggris Kelas XI
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
Analisis novel novel negri 5 menara
Analisis novel novel negri 5 menaraAnalisis novel novel negri 5 menara
Analisis novel novel negri 5 menara
 
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
 
Ringkasan Bahasa Indonesia Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Ringkasan Bahasa Indonesia Mata Kuliah Bahasa IndonesiaRingkasan Bahasa Indonesia Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Ringkasan Bahasa Indonesia Mata Kuliah Bahasa Indonesia
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
 
Penglihatan
PenglihatanPenglihatan
Penglihatan
 
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra BandinganTeori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 

Similar to Kolom Politik Kampanye

Pengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenPengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenMomee Rain
 
Dilaaaaa tik
Dilaaaaa tikDilaaaaa tik
Dilaaaaa tikradiladwi
 
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxpertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxNurulHidayah170323
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMutiara Laili Febriana
 
KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAFaraz Sonia
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelSyifa Sahaliya
 
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-Anita Adesti
 
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Founder Budaya Mandiri
 
Karangan ilmiah dan non ilmiah
Karangan ilmiah dan non ilmiahKarangan ilmiah dan non ilmiah
Karangan ilmiah dan non ilmiahFarid Marianto
 
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptxppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptxsamsuja30
 

Similar to Kolom Politik Kampanye (20)

Esai
EsaiEsai
Esai
 
Pengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenPengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis Cerpen
 
Ppt prosa
Ppt prosaPpt prosa
Ppt prosa
 
Makalah cerpen
Makalah cerpenMakalah cerpen
Makalah cerpen
 
materi_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptxmateri_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptx
 
Dilaaaaa tik
Dilaaaaa tikDilaaaaa tik
Dilaaaaa tik
 
Pengayaan materi resensi
Pengayaan materi resensiPengayaan materi resensi
Pengayaan materi resensi
 
Menulis feature
Menulis featureMenulis feature
Menulis feature
 
Panduan Menulis
Panduan MenulisPanduan Menulis
Panduan Menulis
 
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxpertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
 
materi_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptxmateri_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptx
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
 
KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRA
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam Novel
 
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
 
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
 
Karangan ilmiah dan non ilmiah
Karangan ilmiah dan non ilmiahKarangan ilmiah dan non ilmiah
Karangan ilmiah dan non ilmiah
 
Karangan Kelompok 1D.pptx
Karangan Kelompok 1D.pptxKarangan Kelompok 1D.pptx
Karangan Kelompok 1D.pptx
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptxppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
 

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Kolom Politik Kampanye

  • 1. Advance stories ditulis untuk memaparkan peristiwa yang akan terjadi. Seperti Peristwa Peliputan Kampanye Politik. Kampanye partai politik merupakan sumber berita yang aktual e stories dan menarik bagi masyarakat, dan beritanya banyak diburu oleh wartawan media massa, kampanye yang disampaikan dalam waktu yang cukup panjang, harus dapat ditangkap pesan utamanya oleh wartawan agar dapat dipahami oleh masyarakat.
  • 2. Fngsi Advance Story Advance stories melaporkan kepada para pembaca hasil liputan tentang tema apa yang akan dibicarakan dan dalam kampanye apa disampaikan. Sekaligus menginformasikan kepada para pembacanya berkenaan dengan atribusinya, juga melaporkan kapan dan dimana acara berlangsung, yang penyajiannya haruslah menarik dan penting bagi khalayak sesuai dengan fakta-fakta.
  • 3. Menuli Review/ Resensi Kata resensi/review berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata kerja revidere atau resencere. Revidere atau resencere berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan review.
  • 4. Bidang penggarapan buku meliputi (1) buku baik fiksi maupun nonfiksi (2) pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik, atau kaset (3) pameran seni baik seni lukis maupun seni patung.
  • 5. CATATAN Untuk membuat suatu resensi yang baik, peresensi harus menetapkan sasaran yang ingin dicapai. Umumnya tidak ada yang memuaskan semua orang sebagai seharusnya bentuk sebuah resensi yang baik. Namun, paling tidak terdapat beberapa komponen untuk dijadikan sasaran penilaian. Komponen yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku adalah latar belakang, jenis buku, dan keunggulan buku.
  • 6. a. Latar Belakang Latar belakang meliputi Fakta tentang pengarang Deskripsi buku secara fisik Tujuan, bahan, metode, dan segi lain Ringkasan ikhtisar buku b. Jenis Buku Peresensi harus menunjukkan kepada pembaca, buku yang baru disebutkan itu termasuk ke dalam golongan buku yang mana? Fiksi atau nonfiksi? Untuk bidang tertentu atau umum? c. Keunggulan Buku Keunggulan buku yang diresensi dapat dilihat dari organisasi buku, isi buku, bahasa YANG DIGUNAKAN.
  • 7. Kolom adalah tulisan sederhana tentang berbagai hal yang ada di sekitar kita. Tulisan ini biasanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami, merakyat, sinis, kadang juga penuh canda. Berbeda dengan opini, misalnya. Walaupun harus tetap dengan bahasa populer tetapi opini tak lazim kalau dibuat dengan cara bercanda.
  • 8. Kolom dapat dikategorikan dalam dua jenis Kolom dapat dikategorikan dalam dua jenis. Pertama, opini yang mewakili lembaga disebut tajuk, pojok, opini atau rubrik. Kedua, opini yang mewakili perorangan disebut kolom.
  • 9. Antara Opini dan Kolom Opini lebih mendekati bentuk argumentasi, yaitu pemaparan yang intinya menggiring opini orang atau meyakinkan orang lain agar sepakat dengan ide atau pandangannya. Tentu saja, penulisan jenis ini juga harus disertai dengan referensi yang ada dan bersifat argumentatif. Pada opini orang dihadapkan pada pertanyaan "mengapa".
  • 10. Kolom sesungguhnya masih merupakan ragam opini. Hanya saja gaya penulisannya cenderung sangat santai, dengan menyertakan idiom-idiom tertentu. Kolom barangkali boleh disebut sebagai artikel subjektif. Tulisan ini biasanya bersifat renungan, reflektif dengan gaya humor dan satir. Gaya individual sang penulis sangat lekat dalam jenis tulisan seperti ini.
  • 11. Yang Bisa Ditulis untuk dijadikan Kolom Kita harus merasakan ada "sesuatu" yang penting untuk kita angkat dalam sebuah tulisan setiap kali kita mendengar, melihat, menonton sesuatu, atau juga mengalami sesuatu. Di dalam "sesuatu" itulah terkandung ide atau ilham, yang harus kita ingat dan pikirkan terus hingga akhirnya dituang menjadi sebuah tulisan.
  • 12. Apakah sebagai Pemula bisa Menulis Kolom? Sebagai pemula kita boleh menulis sebuah kolom Tidak ada yang melarang! Dengan ketekunan, kesabaran untuk menyampaikan naskah-naskah tulisan dengan gaya tulisan kolom seorang pemula pun bisa jadi akan menjadi perhatian media massa. Menulis adalah keterampilan. Seperti keterampilan bersepeda, menyetir mobil, atau berenang, tanpa bersentuhan langsung dengan tindakan menulis, kita tidak akan bisa menulis. Sebagai keterampilan, menulis bisa dipelajari.
  • 13. Bentuk penulisan cenderung bergaya feature: “mengisahkan sebuah cerita.” Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah. Ia melukis gambar dengan kata- kata; ia menghidupkan imajinasi pembaca.
  • 14. •Menurut Wiliamson, “Feature adalah tulisan kreatif yang terutama dirancang untuk memberi informasi sambil menghibur tentang suatu kejadian situasi atau aspek kehidupan seseorang”. •Masih kata Wiliamson, feature menekankan unsur kreativitas (dalam penciptaan), informatif (isinya) dan menghibur (gaya penulisannya) dan boleh subyektif (penuturannya). Ketiga syarat utama ini mutlak ada dalam feature, sedangkan unsur subyektifitas tidak mutlak. Kalau ada juga boleh, terutama untuk feature sisi manuniawi (human interest).
  • 15. CATATAN •Etika menyebutkan bahwa opini dan fiksi tidak boleh ada, kecuali pada bagian tertentu surat kabar. Tajuk rencana, tentu saja, merupakan tempat mengutarakan pendapat. Dan edisi Minggu surat kabar diterbitkan untuk menampung fiksi (misalnya cerita pendek). •Feature tidak boleh berupa fiksi, dan setiap “pewarnaan” fakta-fakta tidak boleh menipu pembaca. Bila penipuan seperti itu terungkap, kepercayaan orang pada kita akan hancur.
  • 16. Cara Menulis Feature •Sebagian besar penulis feature tetap menggunakan penulisan jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa teknik-teknik itu sangat efektif untuk berkomunikasi. •Tapi bila ada aturan yang mengurangi kelincahannya untuk mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos aturan itu. •Struktur tulisan feature disusun seperti kerucut terbalik yang terdiri dari lead, jembatan di antara lead dan tubuh, tubuh tulisan dan penutup. Bagian atasnya berupa lapisan lead dan jembatan yang sama pentingya, dan bagian tengahnya berupa tubuh tulisan yang makin ke bawah makin kurang ke-penting-annya.
  • 17. Tubuh feature berisi situsi dan proses disertai penjelasan mendalam tentang mengapa dan bagaimana. Pada human interest feature, situasi yang dituturkannya disertai pendapat atau pandangan yang subyektif dari penulisnya mengenai situasi yang diutarakan. Tetapi pada bentuk feature ilmiah populer situasi dan proses yang ditutrkan tidak disertai pendapat subyektif, melainkan tetap dipertahankan keobyektifitasan pandangannya.
  • 18. Penutup feature berupa alenia berisi pesan yang mengesankan.Suatu feature memerlukan — bahkan mungkin harus — ending karena dua sebab:
  • 19. 1. Menghadapi feature hampir tak ada alasan untuk terburu-buru dari segi proses redaksionalnya. Editor tidak lagi harus asal memotong dari bawah. Ia punya waktu cukup untuk membaca naskah secara cermat dan meringkasnya sesuai dengan ruangan yang tersedia. Bahkan feature yang dibatasi deadline diperbaiki dengan sangat hati-hati oleh editor, karena ia sadar bahwa kebanyakan feature tak bisa asal dipotong dari bawah. Feature mempunyai penutup (ending) yang ikut menjadikan tulisan itu menarik.
  • 20. 2. Ending bukan muncul tiba- tiba, tapi lazimnya merupakan hasil proses penuturan di atasnya yang mengalir. Ingat bahwa seorang penulis feature pada prinsipnya adalah tukang cerita. Ia dengan hati- hati mengatur kata-katanya secara efektif untuk mengkomunikasikan ceritanya.
  • 21. Beberapa jenis penutup • Penutup ringkasan. Penutup ini bersifat ikhtisar, hanya mengikat ujung-ujung bagian cerita yang lepas-lepas dan menunjuk kembali ke lead. • • Penyengat. Penutup yang mengagetkan bisa membuat pembaca seolah-olah terlonjak. Penulis hanya menggunakan tubuh cerita untuk menyiapkan pembaca pada kesimpulan yang tidak terduga- duga. Penutup seperti ini mirip dengan kecenderungan film modern yang menutup cerita dengan mengalahkan orang “yang baik-baik” oleh “orang jahat”. • • Klimaks. Penutup ini sering ditemukan pada cerita yang ditulis secara kronologis. Ini seperti sastra tradisional. Hanya saja dalam feature, penulis berhenti bila penyelesaian cerita sudah jelas, dan tidak menambah bagian setelah klimaks seperti cerita tradisional. • Tak ada penyelesaian. Penulis dengan sengaja mengakhiri cerita dengan menekankan pada sebuah pertanyaan pokok yang tidak