SlideShare a Scribd company logo
1 of 137
b
i
k
A
AmbikAInstitute 1
b k
A
1
2
3
4
5
ISO-14010
ISO-14011
ISO-14012
ISO 10011-1, 2, 3
ISO-19011:2002
(SNI 19-19011-2005)
AUDIT
LINGKUNGAN
AUDIT
MUTU
AUDIT
MUTU DAN
LINGKUNGAN
Guidelines on Quality
and/or Environmental
Management System
Auditing
AmbikA
SNI-19-19011-2005
(ISO 19011: 2002)
Guidelines on Quality and/or
Environmental Management System
Auditing
SNI-19-19011-2009
(ISO 19011: 2008)
SNI ISO 19011:2012
(ISO 19011: 2011)
ISO 19011: 2018 Guidelines of Management System
Auditing
Guidelines on Quality and/or
Environmental Management System
Auditing
Guidelines of Management System
Auditing
AmbikA
ISO19011: 2018
Panduan Audit Sistem
Manajemen
Guidelines of Management
System Auditing
AmbikA
A
AmbikA 6
 Penambahan pendekatan berbasis risiko dalam
prinsip audit;
 Perluasan panduan mengelola program audit,
termasuk risiko program audit;
 Perluasan panduan melaksanakan audit,
khususnya bagian perencanaan audit;
 Perluasan persyaratan kompetensi umum
Auditor;
 Penyesuaian terminologi untuk mencerminkan
pendekatan ‘proses’ dan bukan objek (hal);
 Penghapusan Annex A yg mengandung
persyaratan kompetensi utk audit disiplin
sistem manajemen yg menjenis (spesifik)
 Perluasan Annex B (sekarang mjd Annex A) utk
memberikan panduan tentang konsep audit
(baru) seperti konteks organisasi,
kepemimpinan dan komitmen, audit virtual,
ketaatan dan rantai pasok.
AmbikA
1 • Ruang Lingkup
2 • Acuan Normatif
3 • Istilah dan Definisi
4 • Prinsip Audit
5 • Pengelolaan Program Audit
6 • Pelaksanaan Audit
7 • Kompetensi dan Evaluasi Auditor
9
10
1. Penerapan metode audit
2. Pendekatan proses audit
3. Justifikasi professional
4. Hasil audit
5. Memverifikasi informasi
6. Pencuplikan conto
7. Audit ketaatan dalam SM
8. Audit kontek
9. Audit kepemimpinan &
komitmen
10. Audit risiko & peluang
11. Daur hidup
12. Audit rantai pasok
13. Mempersiapkan dokumen
kerja audit
14. Memilih sumber informasi
15. Mengunjungi lokasi auditee
16. Audit kegiatan & lokasi
virtual
17. Melaksanakan wawancara
18. Temuan audit
11
Alur Proses
Manajemen Program
Audit
(ISO19011:2018)
12
b
A
AmbikA
1st party audit 2nd party audit 3rd party audit
Internal audit External provider audit Certification and/or
accreditation audit
Other external interested
party audit
Statutory, regulatory and
similar audit
13
Proses yang ’sistematik, mandiri, dan
terdokumentasi’ untuk
mendapatkan ’bukti audit’, dan
mengevaluasinya secara ‘objektif’ untuk
menentukan sejauh mana ’kriteria audit’
dipenuhi
AmbikA
20 26
ISO9011:2011 ISO9001:2018
&
AmbikA
16
Sistem Manajemen
•Serangkaian elemen yg saling
terkait & berinteraksi dari
organisasi utk menetapkan
kebijakan & sasaran serta proses
utk mencapai sasaran
AmbikA
Bukti Audit (audit evidence)
• Rekaman, pernyataan fakta atau informasi
lain yg relevan dgn kriteria audit & dapat
diverifikasi
Bukti Objektif (objective evidence)
• Data yg mendukung keberadaan atau
kebenaran sesuatu
AmbikA
AmbikA 18
Persyaratan
• Kebutuhan & harapan yg dinyatakan, umumnya kewajiban
Proses
• Serangkaian kegiatan yg saling berkaitan atau berinteraksi yg
menggunakan masukan utk memberikan hasil yg diinginkan
Kinerja
• Hasil yg terukur
Efektifitas
• Sejauh mana kegiatan yg direncanakan direalisasikan dan hasil
yang direncanakan tercapai
Audit Kombinasi (combined audit)
• Audit yg dilaksanakan bersama terhadap satu
Auditi untuk dua atau lebih sistem manajemen
• Catatan: Berbeda dgn IMS Audit (lihat Ref. IAF MD-11:2013)
Audit Bersama (joint audit)
• Audit yg dilaksanakan terhadap satu Auditi
oleh dua atau lebih organisasi/pihak
pelaksana Audit
AmbikA
Audit SM.Mutu
Audit
SM.K3
Audit
SM.Lingkungan
•Dasar profesionalisme (jujur, bertanggungjawab, tidak berpihak, unbias,
sensitive thp pengaruh, bdsr kompetensi)
Integritas
•Memaparkan kebenaran & akurat hasil audit. Komunikasi dilakukan dgn
jujur, akurat, objektif, tepat waktu, jelas, lengkap.
Pemaparan dgn Adil
•Berhati-hati dalam menjalankan audit dan menjaga kepercayaan yg
diberikan Klien/Pihak lain. Berkemampuan dalam memberikan alasan
dalam penilaian audit pada semua situasi audit yg dihadapi
Due Profesional Care
•Menerapakan kebijakan dalam menggunakan & melindungi informasi yg
diperoleh dari Auditi
Kerahasiaan
•Tidak berpihak dan objektif , serta bebas dari bias dan konflik kepentingan
Mandiri
• Metode yg rasional utk mencapai kesimpulan audit yg handal & dan dapat di-ulang dgn
proses audit yg sistematis
• Bukti audit harus dapat diverifikasi, menggunakan metode sampling yg tepat, dan
mengambil sampel informasi yg sesuai
Berlandaskan Bukti
•Utk memastikan audit difokuskan pada hal2 yg signifikan bagi Klien & utk
mencapai tujuan program audit
Berlandaskan Risiko
AmbikA 22
The application of “the risk-based approach” can
serve as a tool for risk prevention, and optimization
of the efficiency and effectiveness of the audit
process and its outcome(s).
AmbikA 23
A
24
AmbikA 25
1. General
2. Establishing audit programme objectives
3. Determining and evaluating audit programme risks and opportunitie
4. Establishing the audit programme
1. Roles and responsibilities of the individual(s) managing the audit programme..
2. Competence of individual(s) managing audit programme
3. Establishing extent of audit programme
4. Determining audit programme resources
5. Implementing audit programme
1. General
2. Defining the objectives, scope and criteria for an individual audit
3. Selecting and determining audit methods
4. Selecting audit team members
5. Assigning responsibility for an individual audit to the audit team leader
6. Managing audit programme results
7. Managing and maintaining audit programme records
6. Monitoring audit programme
7. Reviewing and improving audit programme
 adalah pengaturan satu atau lebih audit yg
direncanakan dalam suatu ‘kerangka waktu
tertentu’, & mengarah pd suatu ‘tujuan
tertentu’
 Program audit sebaiknya mencakup informasi
& identifikasi sumberdaya utk melaksanakan
audit dgn efektif & efisien dalam kerangka
waktu yg ditetapkan.
AmbikA
Informasi program audit sebaiknya mencakup :
 Tujuan program audit
 Risiko & peluang yg terkait program audit & tindakan utk
menanganinya
 Lingkup (keluasan, batasan, lokasi) utk setiap audit dalam program
audit
 Jadual (jumlah/durasi/frekuensi) setiap audit
 Tipe audit, seperti audit internal atau eksternal
 Kriteria audit
 Metode audit
 Kriteria memilih anggota tim
 Informasi terdokumentasi yg relevan
AmbikA
RISIKO terkait Program Audit
 Perencanaan,
 Sumberdaya,
 Pemilihan Tim Audit
 Komunikasi,
 Penerapan
 Pengendalian informasi terdokumentasi
 Pemantauan, tinjauan, dan peningkatan program audit
 Ketersediaan & kerjasama Auditi & ketersediaan bukti yg
dicuplik
AmbikA 28
PELUANG terkait Program Audit
 Memungkinkan audit multiple dilaksanakan pd
kunjungan tunggal;
 Meminimisasi waktu & jarak perjalanan ke tapak;
 Mencocokkan tingkat kompetensi tim audit dgn
tingkat kompetensi yg dibutuhkan utk mencapai
tujuan audit;
 Menyelaraskan waktu audit dgn ketersediaan staf
kunci Auditi.
AmbikA 29
Memiliki pengetahuan tentang:
 Prinsip audit, metode, dan proses
 Standar SM & standar lain
 Informasi Auditi dan konteks-nya (isu internal/eksternal,
pihak berkepentingan, & kebutuhan & harapan, kegiatan
bisnis, produk, jasa, dan proses auditi);
 Persyaratan peraturan & persyaratan lain yg terkait dgn
kegiatan bisnis Auditi
AmbikA
Tujuan audit dapat mencakup:
 Menentukan kesesuaian SM yg diaudit atau bagian SM, terhadap
kriteria audit
 Mengevaluasi kapabilitas SM utk membantu organisasi dalam
memenuhi persyaratan hukum & persyaratan lain yg menjadi
komitmen organisasi
 Mengevaluasi efektifitas SM dalam memenuhi hasil yg
diharapkan
 Mengidentifikasi peluang potensi peningkatan SM
 Mengevaluasi kesesuaian & kecukupan SM terhadap arahan
konteks & strategi dari Auditi
 Mengevaluasi kapabilitas SM dalam menetapkan & mencapai
tujuan & menangani dgn efektif risiko & peluang pada
perubahan konteks, termasuk penerapapan dari tindakan terkait
AmbikA 31
STANDAR/BAKUAN
DOKUMEN
KEBIJAKAN &
PROSEDUR
KETAATAN
EFEKTIFITAS
KESESUAIAN
KAPABILITAS
KELENGKAPAN
BEST PRACTICES
SM
AUDITI
KRITERIA AUDIT
PERATURAN &
PERIJINAN
AmbikA 32
 Metode pelaksanaan audit dapat dilakukan
 On-site
 Remote
 Kombinasi
sebaiknya berkeseimbangan, berdasarkan
pertimbangan risiko & peluang yg terkait
 Bila joint-audit, pengelola program audit sebaiknya
menyepakati metode audit
AmbikA 33
 Utk memastikan keseluruhan kompetensi tim audit, sebaiknya
dilaksanakan:
 Identifikasi kompetensi yg dibutuhkan utk mencapai tujuan audit
 Memilih anggota tim audit yg memenuhi kebutuhan kompetensi tim audit
 Ukuran & komposisi tim audit, mempertimbangkan:
 Kompetensi keseluruhan tim audit yg dibutuhkan utk mencapai tujuan audit,
dgn mempertimbangkan lingkup & kriteria audit
 Kompleksitas audit
 Jenis audit, apakah audit gabungan atau audit bersama
 Metode audit yg digunakan
 Memastikan objektifitas dan ketidakberpihakan utk menghindari konflik
kepentingan apapun dalam proses audit
 Kemampuan anggota tim audit bekerja & berinteraksi efektif dgn wakil Auditi
dan pihak berkepentingan
 Isu internal/eksternal, seperti bahasa, sosial, dan budaya
 Tipe & kompleksitas dari proses yg diaudit.
AmbikA 34
 Pengelola progam audit sebaiknya memberikan
tanggungjawab pelaksanaan audit kpd KTA dalam
waktu yg cukup utk memastikan KTA dapat menyusun
rencana audit yg efektif
 Informasi berikut sebaiknya diberikan kpd KTA
 Tujuan audit, lingkup, dan kriteria audit (termasuk identifikasi organisasi & fungsi
serta proses yg akan diaudit)
 Proses audit & metode audit terkait
 Komposisi tim audit
 Kontak Auditi, lokasi, kerangka waktu, dan durasi waktu dari kegiatan audit yg
dilaksanakan
 Sumberdaya yg diperlukan utk pelaksanaan audit
 Informasi yg dibutuhkan utk mengevaluasi dan menangani risiko & peluang
dalam mencapai tujuan audit
 Informasi yg mendukung KTA dalam berinteraksi dgn Auditi utk efektifitas
AmbikA
program audit 35
 Pengelola program audit sebaiknya memastikan kegiatan
berikut dilaksanakan:
 Evaluasi pencapaian tujuan dari setiap audit
 Tinjauan & persertujuan laporan audit terkait pemenuhan tujuan & lingkup
audit
 Tinjauan efektifitas tindakan yg dilakukan dalam menangani temuan audit
 Distribusi laporan audit kpd pihak berkepentingan
 Penetapan perlunya dilakukan tindak-lanjut audit
 Pengelola progam audit sebaiknya mempertimbangkan (bila
sesuai) :
 Mengomunikasikan hasil audit & praktik terbaik kpd bidang lain
dari organisasi
 Implikasi terhadap proses lainnya
AmbikA 36
 Rekaman audit sebaiknya dipastikan dikelola &
dipelihara utk memeragakan penerapan program
audit
 Sebaiknya tersedia proses utk memastikan
keamanan & kerahasiaan informasi terkait
rekaman audit
AmbikA 37
Evaluasi Program Audit dilakukan utk memastikan :
 Apakah jadual audit telah dilaksanakan, dan tujuan
program audit telah tercapai ?
 Kinerja anggota tim audit termasuk KTA & tenaga ahli
 Kemapuan tim audit menerapkan rencana audit
 Umpan balik dari Klien, Auditi, tenaga ahli, & pihak
berkepentingan
 Kecukupan informasi terdokumentasi dalam proses
audit keseluruhan
AmbikA 38
ISO/IEC 17021-1:2015
 Klausal 9. Persyaratan Proses
(9.1. sd 9.4)
ISO/IEC 19011:2018
 Klausal 6. Pelaksanaa Audit
 Annex A. Panduan Tambahan
Pelaksanaan Audit
“Shall”
+
“Should”
AmbikA 40
AmbikA 41
AmbikA
Preparation
& Planning
Site
Activities
Reporting Follow up
Action Plan for
Improvement
Evaluasi Bukti Temuan Audit Kesimpulan Rekomendasi
Opening
Meeting
Verifikasi
Fakta/Bukti
Sampling Diskusi Tim
Closing
Meeting
Draft Audit Plan Evaluasi di Klien Persetujuan Audit Plan
Pre-Visit Diskusi Auditi Data Collecting Diskusi Klien
AmbikA
• Membangun pemahaman dasar
• Merancang & mempersiapkan pelaksanaan audit
lapangan agar efektif & efisien
• Mengidentifikasi & mempersiapkan unsur logistik
& pendukung pelaksanaan audit lapangan
44
AmbikA
• Kontak awal dgn auditi
• Penentuan kelayakan audit
Memulai
Audit
• tinjauan awal informasi
terdokumentasi
Persiapan
Audit
• Pendekatan berlandaskan risiko utk audit
• rencana audit
• Penugasan tim audit
• Persiapan informasi terdokumentasi
audit
Perencanaan
Audit
 Perencanaan audit mempertimbangkan risiko dari kegiatan audit
pd proses Auditi dan memberikan dasar utk perjanjian antara
klien audit, tim audit dan Auditi ttg pelaksanaan audit.
 Kerincian rencana audit mencerminkan lingkup & kompleksitas
audit, serta risiko tidak tercapainya tujuan audit.
 Dalam merencanakan audit, KTA sebaiknya
mempertimbangkan hal-hal berikut:
a) komposisi tim audit & kompetensi tim keseluruhan;
b) teknik sampling yg tepat (lihat A.6);
c) peluang utk meningkatkan efektifitas & efisiensi kegiatan audit;
d) risiko mencapai tujuan audit dari perencanaan audit yg tidak efektif;
e) risiko thp Auditi dari pelaksanaan audit
AmbikA 46
 Risiko thp Auditi dapat terjadi dari kehadiran anggota
tim audit yg berpengaruh negatif pd pengaturan Auditi
ttg K3, lingkungan, mutu, dan produk, serta jasa
 misal: kontaminasi pada fasilitas ruangan yg bersih
 Untuk “audit kombinasi”, perhatian khusus diberikan pd
interaksi antara proses operasional dan persaingan
setiap tujuan & prioritas dari SM yg berbeda
AmbikA 47
AUDITI
• kehadiran anggota tim
audit yg berpengaruh
negatif pd pengaturan
Auditi ttg K3,
lingkungan, mutu, dan
produk, serta jasa
TIM
AUDIT
• risiko tidak
tercapainya tujuan
audit
PENDEKATAN
RISIKO
AmbikA 48
Objectives
Scope &
Boundaries
Criteria
Audit Team
Assignment &
Roles
Allocation
Audit
Resources
Audit Schedule
Audit Method
& Sampling
Plan
AUDIT PLAN
AmbikA 49
 Skala dan isi dari rencana audit dapat berbeda,
misalnya, antara audit awal, survailen, audit ulang,
serta antara audit internal & eksternal.
 Perencanaan audit harus cukup “fleksibel” untuk
memungkinkan perubahan yg dapat menjadi penting
saat kegiatan audit berlangsung.
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.2
AmbikA
Mencakup:
 Tujuan audit
 Lingkup & kriteria audit
 Jadual audit (lokasi, tanggal, waktu & durasi
audit)
 Metode audit, termasuk pencuplikan conto
 Tim Audit & penugasan Tim Audit, termasuk
pemandu & pengamat
 Alokasi sumberdaya
AmbikA
 Apa yg ingin diperoleh dari hasil audit?
 Menjadi acuan untuk apa audit dilaksanakan,
 Tujuan audit dijawab dalam kesimpulan audit
 Ditetapkan oleh CAB
 Cl.9.2.1.2. ISO/IEC 17021-1:2015:
 Menentukan kesesuaian SM Auditi, atau bagian-bagiannya, dengan
kriteria audit;
 Menentukan kemampuan SM utk memastikan Auditi memenuhi
persyaratan yg berlaku, persyaratan hukum, peraturan dan kontrak;
 Menentukan keefektifan SM utk memastikan klien dapat secara wajar
mencapai tujuan yg ditentukan;
 Identifikasi area utk potensi peningkatan SM
AmbikA
AmbikA
Tujuan khusus audit sertifikasi sistem manajemen,
untuk masing2 jenis audit dapat dirujuk pada
ISO/IEC ISO17021-1:2015,
 Tujuan Audit Stage-1, Cl.9.3.1.2.2
 Tujuan Audit Stage-2, Cl.9.3.1.3
 Tujuan Audit Survailen, Cl. 9.6.2.
 Tujuan Audit Resertifikasi, Cl.9.6.3.1.
53
AmbikA
Rencana audit mencerminkan:
 Lingkup dan kompleksitas audit
 Pengaruh ketidakpastian dlm mencapai sasaran audit
– Teknik pencuplikan conto audit yg tepat
– Komposisi dan kompetensi tim audit
– Risiko bagi organisasi yg ditimbulkan dr kegiatan audit
AmbikA
 Penugasan Tim Audit oleh KTA
 berdasarkan pendekatan terkait proses, kegiatan, fungsi
dan lokasi.
 memperhitungkan kemandirian, objektifitas &
kompetensi masing2 auditor, dan penggunaan
efektif sumberdaya audit.
 memperhitungkan peran & tanggungjawab
berbeda dari Auditor, Auditor in-trainee, dan
tenaga ahli
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.2.2
AmbikA
Anggota tim audit
 Mengumpulkan & mengkaji informasi sesuai penugasan
 Mempersiapkan informasi terdokumentasi utk pelaksanaan
audit, menggunakan media yg sesuai, seperti:
– Cheklist fisik atau digital
– Rincian pencuplikan conto audit
– Informasi audio visual
 Informasi terdokumentasi tsb harus disimpan sampai
selesainya audit atau sbgmn ditentukan o/ program audit,
dan dijaga keamanannya oleh seluruh anggota tim audit
sesuai ketentuan program audit.
56
AmbikA
 Sumberdaya audit dialokasikan berdasarkan
pertimbangan ‘risiko & peluang’ terkait kegiatan &
proses yg di audit
AmbikA 58
Bukti
Objektif
Terverifikasi
Wawancara
Observasi
Lapangan
Evaluasi
Informasi
Terdokumentasi
 Identifikasi populasi & besarannya
 Kaji karakteristik & faktor pengaruh
 Tetapkan metode pencuplikan yg
sesuai, mewakili, & berlandaskan
pendekatan risiko :
 Justifikasi
 Statistik
• Acak
• Berjenjang
• Blok
• Interval
• Kombinasi
 Hindari bias, sedapat mungkin
representatif
Pencuplikan conto berdasarkan JUSTIFIKASI
mempertimbangkan:
 Pengalaman audit sebelumnya pd lingkup audit yg sama;
 Kompleksitas persyaratan (termasuk persyaratan hukum) utk
mencapai sasaran audit;
 Kompleksitas & interaksi proses organisasi dan elemen sistem
manajemen;
 Derajat perubahan teknologi, faktor manusia atau sistem
manajemen;
 Identifikasi area risiko kunci sebelumnya dan area perbaikan;
 Hasil pemantauan sistem manajemen.
AmbikA
 Siapa?
 Kemana?
 Kapan? (hari & jam)
 Melakukan Apa ?
 Bertemu Siapa?
AmbikA
AmbikA
Preparation
& Planning
Site
Activities
Reporting Follow up
Action Plan for
Improvement
Evaluasi Bukti Temuan Audit Kesimpulan Rekomendasi
Opening
Meeting
Verifikasi
Fakta/Bukti
Sampling Diskusi Tim
Closing
Meeting
Draft Audit Plan Evaluasi di Klien Persetujuan Audit Plan
Pre-Visit Diskusi Auditi Data Collecting Diskusi Klien
AmbikA
Opening
Meeting
Pengumpulan &
Verifikasi Bukti
Audit
Evaluasi
Temuan
Closing Meeting
AmbikA
Tujuan Pertemuan Pembukaan :
 Mengkofirmasi kesepakatan Rencana Audit
 Memperkenalkan tim audit dan peran masing2
 Memastikan seluruh kegiatan audit yg
direncanakan dapat dilaksanakan
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.2
AmbikA
Dipimpin oleh KTA, dihadiri o/ Manajemen Auditi & Tim Audit
 Memperkenalkan anggota tim audit & peran-nya (termasuk bila ada observer
dan pemandu)
 Mengkonfirmasikan tujuan, lingkup, kriteria audit
 Mengkonfirmasi jadual audit, termasuk waktu pertemuan penutupan
 Menjelaskan metode & prosedur audit, serta teknik sampling
 Menjelaskan metode audit utk mengelola risiko yg timbul akibat kehadiran tim
audit
 Mengkonfirmasi saluran komunikasi
 Mengkonfirmasi bahasa yang digunakan selama audit
 Mengkonfirmasi bahwa selama audit, auditi akan selalu diberi informasi
 Memastikan sumberdaya & fasilitas yg dibutuhkan telah tersedia
 Memastikan kerahasiaan dan keamanan informasi
 Mengkonfirmasi prosedur K3, kedaruratan, dan keamanan tim audit
 Memastikan ketersediaan & peran pemandu (guide), observer, interpreter
 Metode pelaporan audit & kategori temuan
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.2
Sebaiknya dipertimbangkan memaparkan informasi:
 Metode pelaporan temuan audit, termasuk kriteria
peringkat temuan
 Penjelasan atas dalam kondisi apa pelaksanaan audit dapat
dihentikan
 Bagaimana kesepakatan thp kemungkinan temuan selama
audit
 Bagaimana sistem umpan balik dari Auditi terhadap temuan
atau kesimpulan audit, termasuk proses penanganan
keluhan dan banding.
AmbikA
 Komunikasi diantara Tim Audit
– Pertukaran informasi ttg kemajuan proses audit
– Bila ada hal2 penting diluar lingkup audit yg perlu
segera dikomunikasikan kpd Klien & Auditi
 Komunikasi KTA dengan Wakil Auditi;
– Bila ada resiko signifikan, Auditi harus segera diberitahu
(tanpa ditunda)
– Kebutuhan u/ perubahan lingkup audit sejalan
perkembangan audit sebaiknya disetujui o/ Klien &
Auditi
AmbikA Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.3
 Pemilihan metode audit yg digunakan salah satunya
tergantung pd lokasi audit dilakukan.
 Lokasi adalah tempat dimana informasi yg diperlukan
utk kegiatan audit tertentu tersedia untuk Tim Audit,
dapat berupa ’lokasi fisik dan virtual’
 Utk audit thp akses informasi audit sangat penting
mengetahui ‘dimana, kapan & bagaimana’ informasi
dapat diakses
 Tidak bergantung pada dimana informasi dibuat, digunakan,
dan/atau disimpan
 Audit dapat menggunakan metode gabungan
AmbikA 70
AmbikA 71
Informasi terdokumentasi Auditi dikaji untuk:
 menetapkan kesesuaian sistem thp kriteria audit,
sepanjang terdokumentasi
 mengumpulkan informasi utk mendukung kegiatan audit
 bila informasi terdokumentasi tidak dapat tersedia dalam
kerangka waktu yg ditetapkan dalam rencana audit, KTA
menginformasikan hal tsb kpd Auditi  Audit
dapat ’diteruskan atau ditunda’ sampai masalah
ketersediaan informasi terdokumentasi terselesaikan
AmbikA 72
AmbikA
 Informasi yg relevan dgn tujuan, lingkup, & kriteria audit,
termasuk informasi yg berkaitan dgn fungsi, kegiatan, &
proses harus dikumpulkan dgn cara ’pencuplikan conto yg
tepat’ dan harus diverifikasi.
 Hanya informasi yg dapat dilakukan beberapa tingkat
verifikasi yg dapat diterima sebagai bukti audit.
 Pada tingkat verifikasi yg rendah, auditor harus menggunakan
penilaian profesional utk menentukan tingkat kepercayaan utk
menjadikannya sbg bukti.
 Bukti audit yang mengarah pada temuan audit harus direkam.
73
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.4
Bukti
Objektif
Terverifikasi
Wawancara
Observasi
Lapangan
Evaluasi
Informasi
Terdokumentasi
A
AmbikA 74
 Auditor memastikan apakah informasi menyediakan “bukti objektif”
yg cukup utk memeragakan bahwa persyaratan dipenuhi, antara
lain:
– Lengkap (seluruh isi tercakup);
– Benar (isi sesuai dgn sumber lain yg handal, seperti standar dan regulasi);
– Konsisten (konsisten di dalam dokumen itu sendiri dan dengan dokumen
yang terkait);
– Terkini (isi mutakhir).
 Integritas bukti harus dinilai JIKA informasi diberikan dgn cara
selain yg diharapkan (mis: individu yang berbeda, media alternatif);
 Perhatian khusus diperlukan utk “keamanan informasi” karena
peraturan yg berlaku tentang perlindungan data (khususnya untuk
informasi yg berada di luar lingkup audit, tetapi juga terdapat dalam
dokumen).
AmbikA 75
Sumber informasi yg dipilih tergantung pd lingkup & kompleksitas
audit, & dapat mencakup:
a) Wawancara dgn karyawan & individu lain;
b) Observasi kegiatan & lingkungan kerja dan kondisi sekitar;
c) Informasi terdokumentasi, mis: kebijakan, sasaran, rencana, prosedur, standar,
instruksi kerja, izin, spesifikasi, gambar, kontrak, pesanan, dll;
d) Rekaman, mis: rekaman inspeksi, MoM, laporan audit, rekaman program
pemantauan, hasil pengukuran;
e) Ringkasan data, analisis,dan indicator kinerja;
f) Informasi rencana pencuplikan conto auditi dan prosedur pengendalian
pencuplikan dan proses pengukuran;
g) Laporan dari sumber lain, mis: umpan balik pelanggan, survey eksternal dan
pengukuran eksternal, informasi pihak eksternal yg relevan lain dan peringkat
penyedia eksternal;
h) Pangkalan data dan situs web;
i) Simulasi dan pemodelan.
AmbikA 76
 Perencanaan kunjungan
 Kegiatan audit lapangan (on-site activities)
 Kegiatan audit virtual
AmbikA 77
 Audit virtual dilakukan utk organisasi yg pekerjaan atau
layanan-nya menggunakan “lingkungan kerja online” yg
memungkinkan orang terlepas dari lokasi fisik utk
melaksanakan proses (missal: intranet perusahaan, suatu
“cloud komputasi").
 Audit thp suatu lokasi virtual sering disebut dgn “audit
virtual”. Audit jarak jauh mengacu pd penggunaan
teknologi utk mengumpulkan informasi, mewawancarai
auditee, dll, ketika metode "tatap muka" tidak
dimungkinkan atau diinginkan.
AmbikA 78
 Audit virtual mengikuti proses audit yg standar saat menggunakan teknologi utk
memverifikasi bukti objektif.
 Auditi dan Tim Audit sebaiknya memastikan persyaratan teknologi yg tepat utk
audit virtual, mencakup:
 Memastikan Tim Audit menggunakan protokol akses jarak jauh yg
disetujui, termasuk perangkat yg diminta, perangkat lunak, dll ;
 Melaksanakan pemeriksanaan teknikal sebelum audit utk menyelesaikan
isu teknikal;
 Memastikan tersedia rencana kontingensi dan telah dikomunikasikan
(mis: gangguan akses, penggunaan teknologi alternatif), termasuk
ketentuan utk waktu audit tambahan jika diperlukan.
 Auditor kompeten, mencakup:
 Ketrampilan teknikal utk menggunakan peralatan elektronik yg tepat dan
teknologi lainnya yg digunakan saat audit
 Pengalaman dalam memfasilitasi pertemuan secara virtual utk melakukan audit
jarak jauh.
AmbikA 79
 Saat melaksanakan pertemuan pembukaan atau audit
secara virtual, Auditor sebaiknya mempertimbangkan :
 Risiko yg terkait dgn audit virtual atau jarak jauh;
 Menggunakan diagram/rencana denah dari lokasi lokasi jarak
jauh sbg referensi atau pemetaan dari informasi elektronik;
 Memfasilitasi pencegahan gangguan latar belakang suara &
interupsi;
 meminta izin terlebih dahulu utk mengambil salinan layar dari
dokumen atau segala jenis rekaman, dan mempertimbangkan
kerahasiaan dan masalah keamanan;
 memastikan kerahasiaan dan privasi selama masa istirahat audit
mis: dgn mematikan mikrofon, menghentikan kamera.
AmbikA 80
Auditor
Auditi
AmbikA
 Pertanyaan Tertutup (Closed Question)
 Pertanyaan Terbuka (Open Question)
 Pertanyaan Menggali (Probing Question)
 Pertanyaan Menantang (Challenging Question)
 Pertanyaan Refleksi (Reflecting Question)
AmbikA
A
m
83
 Mempertimbangkan apakah Auditi telah memiliki proses yg
efektif utk:
 Mengidentifikasi persyaratan hukum & persyaratan lainnya
 Mengelola kegiatan, produk, & jasa utk mencapai penaatan thp persyaratan
 Mengevaluasi status penaatan
 Utk memastikan ketaatan thp persyaratan yg relevan, Tim
Audit mempertimbangkan apakah Auditi:
 Memiliki proses yg efektif utk mengidentifikasi perubahan dalam persyaratan
penaatan, dan mempertimbangkan menjadi bagian dari MOC;
 Memiliki personil yg kompeten utk mengelola proses penaatan;
 Memelihara & menyediakan informasi terdokumentasi pd status penaatan yg
dipersyaratkan;
 Mencakup persyaratan penaatan dalam program audit internal;
 Menangani ketidak-taatan yg terjadi;
 Mempertimbangkan kinerja penaatan dalam tinjauan manajemen
AmbikA 84
 Konteks organisasi dapat ditetapkan dgn menggunakan beragam
teknik utk perencanaan dan analisis strategik
 Auditor mengkonfirmasi, apakah telah dikembangkan ‘proses yg
sesuai’ dalam menetapkan konteks, dan apakah proses tsb
digunakan dgn ‘efektif’
 Auditor sebaiknya mempertimbangkan bukti2 objektif terkait:
 Proses atau metode yg digunakan;
 Kesesuaian dan kompetensi dari individu yg terlibat dalam proses;
 Hasil dari proses;
 Penerapan hasil utk menetapkan lingkup & pengembangan SM;
 Tinjauan berkala konteks organisasi
 Auditor harus memiliki pengetahuan pd sektor spesifik &
pemahaman instrumen manajemen yg digunakan organisasi
AmbikA 85
 Auditor seharusnya memperoleh bukti objektif ttg
‘derajat keterlibatan’ manajemen puncak dalam
pengambilan keputusan terkait SM, dan
‘bagaimana komitmen diperagakan’ utk
memastikan efektifitasnya, yg dapat diperoleh dgn
 mengkaji hasil2 dari proses yg relevan (kebijakan,
sasaran, ketersediaan sumberdaya, komunikasi)
 mewawancarai staf utk menetapkan derajat
keterlibatan manajemen puncak
AmbikA 86
 Auditor seharusnya ‘mewawancarai manajemen puncak’
utk mengkonfirmasi ybs memiliki pemahaman yg
memadai ttg
 isu2 spesifik pd disiplin SM yg relevan,
 konteks organisasi dimana organisasi beroperasi
Untuk memastikan SM mencapai hasil yg diharapkan
 Auditor juga sebaiknya mengaudit kepemimpinan &
komitmen pada tingkatan manajemen lainnya, selain
manajemen puncak
AmbikA 87
 Tujuan utama
 Memberikan jaminan kredibilitas proses identifikasi risiko &
peluang
 Memberikan jaminan bahwa risiko & peluang telah
ditetapkan dan dikelola dgn benar
 Mengkaji bagaimana organisasi menangani risiko & peluang
yg telah ditetapkan
 Audit thp pendekatan organisasi menetapkan risiko &
peluang tidak dilaksanakan sbg kegiatan tersendiri,
namun sebaiknya implisit dilakukan sepanjang audit
SM, termasuk saat mewancarai manajemen puncak.
AmbikA 88
 Auditor melakukan pengumpulan bukti objektif :
 Masukan yg digunakan utk menetapkan risiko & peluang,
mencakup:
 Analisis isu internal & eksternal
 Arahan strategik organisasi
 Pihak berkepentingan, terkait SM disiplin spesifik, dan persyaratannya
 Sumber2 risiko potensial, seperti aspek lingkungan, bahaya K3, dll
 Metode mengevaluasi risiko & peluang
 Perlakuan organisasi thp risiko & peluang, termasuk tingkat
risiko yg dapat diterima dan bagaimana mengendalikannya,
membutuhkan justifikasi professional Auditor.
AmbikA 89
 Pendekatan daur hidup mempertimbangkan “kendali
& pengaruh” organisasi di sepanjang tahap daur hidup
produk dan jasa.
 Auditor sebaiknya menggunakan justifikasi
professional utk menilai bagaimana organisasi
menerapkan LCP dalam strategi organisasi dan
 Kehidupan produk atau jasa;
 Pengaruh organisasi pd rantai pasok;
 Panjang rantai pasok;
 Kompleksitas teknologi dari produk
AmbikA 90
 Program audit pemasok sebaiknya dikembangkand
dgn menggunakan kriteria audit yg sesuai utk jenis
pemasok & peyedia eksternal.
 Lingkup audit rantai pasok dapat beragam:
 Audit SM lengkap;
 Audit proses tunggal;
 Audit produk;
 dll
AmbikA 91
Hasil ‘penilaian dan evaluasi’
terhadap bukti-bukti audit yg
terkumpul setelah
membandingkan dgn ‘kriteria
audit’
Pengumpulan bukti dilakukan sesuai rencana audit
Bukti
Objektif
terverifikasi
Bukti Fisik
Bukti
Dokumentasi
Bukti
Kesaksian
Dikumpulkan dari wawacara personil
teknik, operasi, admin/ manajerial.
Bukti ini menyediakan suatu kontek utk
memahami informasi yg bersifat fisik &
dokumentasi.
Ditulis di atas kertas atau direkam secara
elektronik, dapat berupa prosedur operasi &
pengawasan, buku log, lembar pemeriksaan,
faktur, dan hasil analisis
Merujuk pd sesuatu yg dapat dilihat/ disentuh,
dikumpulkan dgn pengamatan langsung
peralatan/ proses, peralatan
pengukuran/pemantauan, dll
BUKTI
HARUS DIUJI
• didukung o/ bukti yg cukup
dan terverifikasi
Objektif
• tidak ada faktor yg
mempengaruhi
Bebas Bias
• Handal, memadai dan terkait
dgn ketidaksesuaian
Relevan
AmbikA
 Semakin tinggi risiko terjadi ketidaksesuaian,
semakin banyak bukti yg diperlukan Auditor utk
mencapai Kesimpulan
 JENIS BUKTI:
 Sufficient: apakah bukti yg dikumpulkan telah cukup
(Kuantitas)
 Appropriate: apakah bukti handal dan relevan (Kualitas)
Appropria
te
Sufficient
When evidence is appropriate, less of its
required, while more evidence is
required for less appropriate evidenced
AmbikA
m
k
Hierarchy Evidence Type Example
HIGH
Evidence that is collected directly
by the Auditor
Inspection through a site visit
Documentary evidence that
originates outside of the Auditi’s
data management system but is
processed by it
Contractor’s or Outsource’s report
Documents produced by the
Auditi’s
Operational records
LOW Oral evidence Interview with OHS personnel
 RELEVANT: evidence that pertains to the verification objective.
 Its Auditor’s responsibility to correctly identify the relevant information.
 RELIABLE: evidence depends on the nature and source of the evidence.
AmbikA
TEMUAN
AUDIT
MAJOR
MINOR
OFI
(opportunities for
improvement)
AmbikA
Saat menetapkan temuan audit, sebaiknya
dipertimbangkan:
a) Tindak-lanjut dari rekaman audit terdahulu, & kesimpulan audit;
b) Persyaratan dari Klien audit;
c) Keakuratan, kecukupan, & relevansi bukti audit yg mendukung temuan
audit;
d) Sejauh mana kegiatan rencana audit direalisasikan, dan rencana hasil
tercapai;
e) Temuan yg melampaui praktik normal atau peluang utk peningkatan
(OFI);
f) Ukuran conto;
g) Kategorisasi temuan audit (bila ada).
AmbikA 99
Rekaman kesesuaian, sebaiknya
mempertimbangkan:
a) Deskripsi atau acuan kriteria audit yang menunjukkan
kesesuaian;
b) Bukti audit utk mendukung kesesuaian dan efektifitas,
jika dapat diterapkan;
c) Deklarasi kesesuaian; jika dapat diterapkan
AmbikA 100
Rekaman ketidaksesuaian, sebaiknya
mempertimbangkan:
a) Deskripsi atau acuan dari audit kriteria
b) Bukti audit;
c) Deklarasi ketidaksesuaian;
d) Temuan audit yg terkait, jika dapat diterapkan
AmbikA 101
 Identifikasi temuan yg terkait “multiple criteria”.
 Jika auditor mengidentifikasi temuan yg terkait dgn satu kriteria
pd audit kombinasi, auditor sebaiknya mempertimbangkan
kemungkinan dampak pd kriteria yg sesuai atau serupa dari
sistem manajemen SM lainnya.
 Tergantung pd kesepakatan dgn Klien audit, Auditor dapat
menerbitkan:
a) Temuan yg terpisah utk setiap kriteria audit; atau
b) Satu Temuan, menggabungkan acuan dari “multiple criteria”
 Tergantung pd kesekapatan dgn Klien audit, Auditor dapat
memandu Auditi ttg bagaimana menanggapi temuan tsb.
AmbikA 102
AmbikA
Tim audit harus berunding sebelum rapat
penutupan utk:
a) Evaluasi temuan audit & informasi lain yg relevan
b) Menyepakati kesimpulan audit dgn mempertimbangkan
ketidakpastian dalam proses audit
c) Menyiapkan rekomendasi, bila dipersyaratkan dalam
rencana audit;
d) Mendiskusikan tindak lanjut audit, bila sesuai
103
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.6
‘Kesimpulan audit harus mampu menjawab Tujuan Audit’
Isu yg dapat dicakup, antara lain:
 Keluasan kesesuaian terhadap kriteria audit;
 Kekokohan SM termasuk efektifitas SM memenuhi hasil yg diharapkan,
identifikasi risiko dan efektifitas tindakan yg dilakukan Auditi utk menangani
risiko
 Efektifitas penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan/ penyempurnaan SM
 Pencapaian tujuan audit, cakupan lingkup audit, dan pemenuhan kriteria
audit
 Temuan yg mirip yg dijumpai di area audit yg berbeda2 atau hasil join audit
atau audit sebelumnya utk kegunaan identifikasi kecenderungan
 Kesimpulan khusus, spt: rekomendasi peningkatan atau kegiatan audit
berikutnya
AmbikA
AmbikA
 Dipimpin KTA, dihadiri oleh Anggota Tim Audit, Wakil
Manajemen Auditi, & PIC fungsi/proses yg di-audit, Klien Audit,
pihak berkepentingan lain.
 Agenda utama memaparkan ‘temuan audit dan kesimpulan
audit’
 Derajat kerincian pertemuan penutupan mempertimbangkan
keefektifan SM dalam mencapai tujuan, termasuk pertimbangan
“konteks, risiko dan peluang”
 Terbiasanya Auditi dengan proses audit juga harus
dipertimbangkan selama pertemuan penutupan utk
memastikan tingkat kerincian yg benar diberikan kpd peserta
pertemuan
AmbikA Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.7
AmbikA
Paparan KTA tentang:
 Proses audit, termasuk kendala/hambatan (bila ada);
 Bukti audit dikumpulkan berdasarkan sampling;
 Situasi yg dijumpai selama audit yg dapat mengurangi tingkat
kepercayaan kesimpulan audit;
 Metode pelaporan;
 Bagaimana temuan audit ditindak-lanjuti berdasarkan proses yg
disepakati;
 Konsekuensi yg mungkin timbul dari tidak ditanganinya dgn
baik temuan audit;
 Hasil temuan audit dan Kesimpulan audit
 Kegiatan paska audit (CAPA dan batas waktu penyelesaian)
 Proses penanganan keluhan dan banding
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.7
AmbikA
 Perbedaan pendapat thp temuan atau kesimpulan
audit antara Tim Audit sebaiknya didiskusikan, dan
jika mungkin diselesaikan. Jika tidak dapat
diselesaikan, halini harus direkam
 Jika ditentukan dalam tujuan audit, peluang utk
saran peningkatan (OFI) dapat dipaparkan, namun
rekomendasi ini sifatnya tidak mengikat.
108
AmbikA
Preparation
& Planning
Site
Activities
Reporting Follow up
Action Plan for
Improvement
Evaluasi Bukti Temuan Audit Kesimpulan Rekomendasi
Opening
Meeting
Verifikasi
Fakta/Bukti
Sampling Diskusi Tim
Closing
Meeting
Draft Audit Plan Evaluasi di Klien Persetujuan Audit Plan
Pre-Visit Diskusi Auditi Data Collecting Diskusi Klien
AmbikA
Lengkap
Akurat
Ringkas
Jelas
 Tujuan audit;
 Lingkup audit (khususnya organisasi Auditi, dan fungsi/proses yg diaudit)
 Identifikasi klien audit;
 Identifikasi tim audit dan peserta auditi dalam audit;
 Tanggal dan lokasi kegiatan audit dilaksanakan;
 Kriteria audit;
 Temuan audit dan bukti terkait;
 Kesimpulan audit;
 Pernyataan mengenai derajat pemenuhan kriteria audit;
 Perbedaan opini yg belum terselesaikan antara Tim Audit dan Auditi
 Risiko bahwa bukti audit yg diuji tidak mewakili karena audit didasarkan
atas pencuplikan conto
AmbikA Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.8
AmbikA
FAKTA DIMANA
KRITERIA
AUDIT
• Cara diperoleh
• Akurat
• Reliable
• Lokasi / fungsi/
proses spesifik
• Berdasar peran
&
• Acuan spesifik
• Disesuaikan
terhadap fakta
tanggungjawab
JELAS, SINGKAT, PADAT (15-18 kata), dan MUDAH
DIPAHAMI
AmbikA
Preparation
& Planning
Site
Activities
Reporting Follow up
Action Plan for
Improvement
 Diterbitkan pd peride waktu yg telah disepakati
 Bila ditunda, harus dikomunikasikan kpd Auditi dan personil
penanggungjawab program audit
 Laporan harus ‘bertanggal, ditinjau, & disetujui’
sesuai program audit
 Laporan audit didistribusikan kpd pihak2
berkepentingan yg telah ditetapkan dalam program
audit atau rencana audit
 Saat distribusi laporan audit, dipertimbangkan
langkah yg tepat utk memastikan kerahasiaan laporan.
AmbikA 117
 Audit dinyatakan berakhir setelah seluruh kegiatan audit yg
direncanakan telah dilaksanakan, atau telah disetujui oleh Klien
Audit.
 Informasi terdokumentasi audit sebaiknya disimpan atau
dimusnahkan sesuai kesepakatan antara pihak2 berkepentingan
dan sesuai program audit serta persyaratan lainnya.
 Kecuali dipersyaratkan hukum, tim audit & personil pengelola
program audit seharusnya tidak membuka informasi apapun yg
diperoleh selama audit atau laporan audit kpd pihak manapun
tanpa persetujuan eksplisit dari Klien Audit, dan bila
memungkinkan dari Auditi.
 Jika isi dokumen audit dipersyaratkan utk dibuka, Klien audit dan
Auditi seharusnya diinformasikan sesegera mungkin
AmbikA 118
AmbikA 120
ISO/IEC 17021-1:2015
 Klausal 7.1. Kompetensi Personil
 Annex-A . Persyaratan Pengetahuan dan
Ketrampilan
ISO/IEC 17021-10:2018  Klausal 5. Kompetensi TIM AUDITOR
ISO/IEC 19011:2018
 Klausal 7. Kompetensi & Evaluasi
AUDITOR
+
+
AmbikA
7.1.
KOMPET
ENSI
PERSONI
L
7.1.1
Pertimba
ngan
umum
7.1.2
KRITERIA
Kompete
nsi
7.1.4
Pertimbangan
lain
(akses TA)
7.1.3
Proses
evaluasi
Proses utk memastikan
personil memiliki pengetahuan
& keahlian relevan dgn jenis
SM dan geografis setempat
Proses menentukan
kriteria kompetensi
personil
• Proses evaluasi kompetensi
awal dan pemantauan
berkelanjutan (see 7.2)
• Memperagakan metode
evaluasi-nya efektif
Memiliki akses kpd keahlian
teknis yg diperlukan
ISO/IEC 17021-1:2015
Cl.7 KOMPETENSI
PERSONIL
Menetapkan
Kompetensi Personil
- Perilaku Personil
-Pengetahuan &
Ketrampilan
Kriteria Evaluasi
- Kuantitatif
- Kualitatif
Metode Evaluasi
- Tinjauan Rekaman
- Observasi
- Wawancara
Melakukan
Evaluasi
Pemeliharaan &
Peningkatan
Kompetensi
AmbikA 123
Mempertimbangkan pengetahuan & ketrampilan
terkait:
 Ukuran, sifat, kompleksitas, produk, jasa, & proses Auditi;
 Metode auditg;
 Disiplin SM yg di-audit;
 Kompleksitas & proses SM yg diaudit;
 Jenis & tingkat risiko & peluang yg ditangani SM;
 Sasaran & keluasan program audit;
 Ketidakpastian dalam mencapai sasaran audit;
 Persyaratan lain, seperti yg dikenakan oleh klien audit atau pihak
terkait yg relevan lainnya, jika diperlukan.
AmbikA 124
• etis,
• terbuka,
• diplomatis,
• suka memperhatikan,
• cepat mengerti
• luwes,
• tangguh,
• tegas,
• percaya diri,
• ulet,
• terbuka utk
peningkatan,
• peka terhadap
budaya,
• kolaboratif,
AmbikA
1
• Pengetahuan & keterampilan UMUM SM
2
• Pengetahuan & keterampilan SPESIFIK
3
• Pengetahuan dan keterampilan TAMBAHAN yg dibutuhkan utk
MEMIMPIN TIM Audit
4
• Pengetahuan & keterampilan utk mengaudit sistem
manajemen MULTIDISIPLIN
AmbikA
 Prinsip, proses, dan metode audit:
 Standar SM dan dokumen acuan
 Organisasi dan konteks-nya
 Persyaratan hukum & kontraktual serta
persyaratan lain yg berlaku utk Auditi
AmbikA
Kompetensi kolektif Tim Audit utk tipe audit SM &
sektor tertentu, mencakup :
 Prinsip & persyaratan SM, serta penerapannya
 Dasar2 disiplin dan sektor, terkait standar SM Auditi
 Aplikasi disiplin & metode sektor spesifik, teknik, proses, &
praktik utk memungkinkan tim audit menilai kesesuaian dalam
lingkup audit, menghasilkan temuan & kesimpulan audit yg
memadai
 Prinsip, metode, & teknik yg relevan dgn disiplin & sektor,
sehingga auditor dapat menetapkan & mengevaluasi risiko &
peluang yg berkaitan dgn tujuan audit
AmbikA 128
 Merencanakan audit & menetapkan penugasan audit sesuai dgn kompetensi
spesifik individu anggota tim audit
 Mendiskusikan isu strategik dgn Manajemen Puncak Auditi utk menentukan
apakah organisasi telah mempertimbangkan isu strategik tsb saat mengevaluasi
risiko & peluang;
 Mengembangkan & memelihara hubungan kerja kolaboratif di antara anggota
tim audit;
 Mengelola proses audit, termasuk:
 memanfaatkan sumber daya secara efektif selama audit;
 mengelola ketidakpastian pencapaian tujuan audit;
 melindungi kesehatan & keselamatan anggota tim audit selama audit, termasuk memastikan ketaatan auditor
thp K3 yg relevan, dan pengaturan keamanan;
 mengarahkan anggota tim audit;
 memberikan arahan & bimbingan kpd auditor-in-trainee;
 mencegah & menyelesaikan konflik dan masalah yg dapat terjadi selama audit, termasuk yg terjadi di dalam
tim audit.
 Mewakili Tim Audit dalam berkomunikasi dgn personil pengelola program audit,
klien audit dan Auditi;
 Memimpin Tim Audit utk mencapai kesimpulan audit;
 Menyiapkan & menyelesaikan laporan audit.
AmbikA 129
 Saat mengaudit beberapa disiplin SM, anggota tim
audit harus memiliki pemahaman ttg interaksi &
sinergi antara SM yg berbeda-beda.
 KTA harus memahami persyaratan dari masing2
standar SM yg diaudit & mengenali batasan
kompetensi anggota tim pd masing2 disiplin ilmu.
Audit multi-disiplin yg dilakukan bersamaan dikenal sbg
audit kombinasi (atau audit IMS)
AmbikA 130
ik
Pendidikan
Pengalaman Kerja
Pelatihan Auditor
Pengalaman Audit
AmbikA
• Mampu memperagakan perilaku personil,
pengetahuan atau kinerja ketrampilan pd
pelatihan atau di tempat kerja
Kualitatif
• Lama Pengalaman kerja
• Lama Pendidikan
• Waktu (jumlah jam) Pelatihan
• Jumlah audit
Kuantitatif
AmbikA
kA
Evaluasi Auditor sebaiknya dilakukan dgn menggunakan 2
atau lebih metode
Tinjauan Rekaman
Umpan Balik
Wawancara
Observasi (Witness)
Pengujian
Tinjauan Post Audit
AmbikA
A
m
b
i
k
A
AmbikA 134
 KTA & Auditor seharusnya meningkatkan kompetensi
secara berkelanjutan, melalui:
 Berpartisipasi dalam audit SM
 CPD: pengalaman kerja, training, seminar, konferensi, belajar
mandiri, coaching
 Kegiatan CPD seharusnya memperhitungkan:
 Perubahan kebutuhan individu & tanggung-jawab organisasi utk
melaksanakan audit;
 Pengembangan praktik audit termasuk penggunaan teknologi;
 Standar yg relevan, termasuk pedoman/dokumen pendukung, dan
persyaratan lain ygrelevan;
AmbikA
 Perubahan dalam sector atau disiplin
b
i
k
A
136
AmbikA
AMAR BINAYA KARSA
Indonesian Institute for
Environmental Management

More Related Content

Similar to Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx

Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfMateri Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfAgus Effendi
 
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptxMateri 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptxwindamarthalia
 
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
 
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptxPELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptxwindamarthalia
 
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenAli Fuad R
 
Materi audit internal-iso190112018web-201130073715.pdf
Materi audit internal-iso190112018web-201130073715.pdfMateri audit internal-iso190112018web-201130073715.pdf
Materi audit internal-iso190112018web-201130073715.pdfSYIHABUDIN5
 
Materi Audit Internal ISO 14K.ppt
Materi Audit Internal ISO 14K.pptMateri Audit Internal ISO 14K.ppt
Materi Audit Internal ISO 14K.pptBaronJoy
 
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.pptAudit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.pptandreputra59
 
Internal audit training
Internal audit trainingInternal audit training
Internal audit trainingToyo Gustaman
 
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptxdessy888577
 
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makanan
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makananAudit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makanan
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makananMartin45393
 
Audit dalam ms iso
Audit dalam ms isoAudit dalam ms iso
Audit dalam ms isonurulina
 
Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001
Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001
Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001Mahathir Azizan
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANMelanie Sinambella
 

Similar to Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx (20)

Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfMateri Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
 
Langkah audit manajemen
Langkah audit manajemenLangkah audit manajemen
Langkah audit manajemen
 
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptxMateri 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
 
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
 
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptxPELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
 
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
 
Materi audit internal-iso190112018web-201130073715.pdf
Materi audit internal-iso190112018web-201130073715.pdfMateri audit internal-iso190112018web-201130073715.pdf
Materi audit internal-iso190112018web-201130073715.pdf
 
Internal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.pptInternal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.ppt
 
Kedua
KeduaKedua
Kedua
 
Materi Audit Internal ISO 14K.ppt
Materi Audit Internal ISO 14K.pptMateri Audit Internal ISO 14K.ppt
Materi Audit Internal ISO 14K.ppt
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.pptAudit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
Internal audit training
Internal audit trainingInternal audit training
Internal audit training
 
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
 
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makanan
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makananAudit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makanan
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makanan
 
Peer review
Peer reviewPeer review
Peer review
 
Audit dalam ms iso
Audit dalam ms isoAudit dalam ms iso
Audit dalam ms iso
 
Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001
Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001
Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
 

More from rhamset

Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptxBahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptxrhamset
 
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.pptpembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.pptrhamset
 
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptxWork_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptxrhamset
 
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptxTraining pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptxrhamset
 
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdfBasic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdfrhamset
 
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerjaPengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerjarhamset
 
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptxrhamset
 
Training Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijauTraining Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijaurhamset
 
silabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptxsilabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptxrhamset
 
Limbah B3.pptx
Limbah B3.pptxLimbah B3.pptx
Limbah B3.pptxrhamset
 
materi training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptxmateri training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptxrhamset
 
SMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptxSMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptxrhamset
 
PROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.pptPROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.pptrhamset
 
pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxrhamset
 
Fire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.pptFire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.pptrhamset
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.pptrhamset
 
Turbin uap.pptx
Turbin uap.pptxTurbin uap.pptx
Turbin uap.pptxrhamset
 
PROPER.ppt
PROPER.pptPROPER.ppt
PROPER.pptrhamset
 
ISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxrhamset
 
msds GHS -ers-ppt.pptx
msds GHS -ers-ppt.pptxmsds GHS -ers-ppt.pptx
msds GHS -ers-ppt.pptxrhamset
 

More from rhamset (20)

Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptxBahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
Bahaya_Listrik_dan_Sistem_Pengamanannya.pptx
 
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.pptpembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
pembinaan materi training Boom-truck-ppt.ppt
 
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptxWork_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
Work_Permit_ijin kerja berbahaya PPT.pptx
 
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptxTraining pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
Training pembinaa Alat berat TRAKTOR.pptx
 
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdfBasic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
Basic Keselamatan kesehatan kerja dan APD.pdf
 
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerjaPengoperasian aman Forklift di tempat kerja
Pengoperasian aman Forklift di tempat kerja
 
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
4-manajemen keselamatan kebakaran gedung-20170927015521.pptx
 
Training Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijauTraining Corporate social responsbility hijau
Training Corporate social responsbility hijau
 
silabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptxsilabus Tumpahan B3.pptx
silabus Tumpahan B3.pptx
 
Limbah B3.pptx
Limbah B3.pptxLimbah B3.pptx
Limbah B3.pptx
 
materi training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptxmateri training IATF 16949.pptx
materi training IATF 16949.pptx
 
SMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptxSMK3 KONTRUKSI.pptx
SMK3 KONTRUKSI.pptx
 
PROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.pptPROSES KOMUNIKASI.ppt
PROSES KOMUNIKASI.ppt
 
pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptx
 
Fire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.pptFire Hydrant System.ppt
Fire Hydrant System.ppt
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.ppt
 
Turbin uap.pptx
Turbin uap.pptxTurbin uap.pptx
Turbin uap.pptx
 
PROPER.ppt
PROPER.pptPROPER.ppt
PROPER.ppt
 
ISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptx
 
msds GHS -ers-ppt.pptx
msds GHS -ers-ppt.pptxmsds GHS -ers-ppt.pptx
msds GHS -ers-ppt.pptx
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx

  • 3. ISO-14010 ISO-14011 ISO-14012 ISO 10011-1, 2, 3 ISO-19011:2002 (SNI 19-19011-2005) AUDIT LINGKUNGAN AUDIT MUTU AUDIT MUTU DAN LINGKUNGAN Guidelines on Quality and/or Environmental Management System Auditing AmbikA
  • 4. SNI-19-19011-2005 (ISO 19011: 2002) Guidelines on Quality and/or Environmental Management System Auditing SNI-19-19011-2009 (ISO 19011: 2008) SNI ISO 19011:2012 (ISO 19011: 2011) ISO 19011: 2018 Guidelines of Management System Auditing Guidelines on Quality and/or Environmental Management System Auditing Guidelines of Management System Auditing AmbikA
  • 5. ISO19011: 2018 Panduan Audit Sistem Manajemen Guidelines of Management System Auditing AmbikA
  • 6. A AmbikA 6  Penambahan pendekatan berbasis risiko dalam prinsip audit;  Perluasan panduan mengelola program audit, termasuk risiko program audit;  Perluasan panduan melaksanakan audit, khususnya bagian perencanaan audit;  Perluasan persyaratan kompetensi umum Auditor;  Penyesuaian terminologi untuk mencerminkan pendekatan ‘proses’ dan bukan objek (hal);  Penghapusan Annex A yg mengandung persyaratan kompetensi utk audit disiplin sistem manajemen yg menjenis (spesifik)  Perluasan Annex B (sekarang mjd Annex A) utk memberikan panduan tentang konsep audit (baru) seperti konteks organisasi, kepemimpinan dan komitmen, audit virtual, ketaatan dan rantai pasok.
  • 7. AmbikA 1 • Ruang Lingkup 2 • Acuan Normatif 3 • Istilah dan Definisi 4 • Prinsip Audit 5 • Pengelolaan Program Audit 6 • Pelaksanaan Audit 7 • Kompetensi dan Evaluasi Auditor
  • 8.
  • 9. 9
  • 10. 10
  • 11. 1. Penerapan metode audit 2. Pendekatan proses audit 3. Justifikasi professional 4. Hasil audit 5. Memverifikasi informasi 6. Pencuplikan conto 7. Audit ketaatan dalam SM 8. Audit kontek 9. Audit kepemimpinan & komitmen 10. Audit risiko & peluang 11. Daur hidup 12. Audit rantai pasok 13. Mempersiapkan dokumen kerja audit 14. Memilih sumber informasi 15. Mengunjungi lokasi auditee 16. Audit kegiatan & lokasi virtual 17. Melaksanakan wawancara 18. Temuan audit 11
  • 13. b A AmbikA 1st party audit 2nd party audit 3rd party audit Internal audit External provider audit Certification and/or accreditation audit Other external interested party audit Statutory, regulatory and similar audit 13
  • 14. Proses yang ’sistematik, mandiri, dan terdokumentasi’ untuk mendapatkan ’bukti audit’, dan mengevaluasinya secara ‘objektif’ untuk menentukan sejauh mana ’kriteria audit’ dipenuhi AmbikA
  • 16. 16 Sistem Manajemen •Serangkaian elemen yg saling terkait & berinteraksi dari organisasi utk menetapkan kebijakan & sasaran serta proses utk mencapai sasaran AmbikA
  • 17. Bukti Audit (audit evidence) • Rekaman, pernyataan fakta atau informasi lain yg relevan dgn kriteria audit & dapat diverifikasi Bukti Objektif (objective evidence) • Data yg mendukung keberadaan atau kebenaran sesuatu AmbikA
  • 18. AmbikA 18 Persyaratan • Kebutuhan & harapan yg dinyatakan, umumnya kewajiban Proses • Serangkaian kegiatan yg saling berkaitan atau berinteraksi yg menggunakan masukan utk memberikan hasil yg diinginkan Kinerja • Hasil yg terukur Efektifitas • Sejauh mana kegiatan yg direncanakan direalisasikan dan hasil yang direncanakan tercapai
  • 19. Audit Kombinasi (combined audit) • Audit yg dilaksanakan bersama terhadap satu Auditi untuk dua atau lebih sistem manajemen • Catatan: Berbeda dgn IMS Audit (lihat Ref. IAF MD-11:2013) Audit Bersama (joint audit) • Audit yg dilaksanakan terhadap satu Auditi oleh dua atau lebih organisasi/pihak pelaksana Audit AmbikA
  • 21.
  • 22. •Dasar profesionalisme (jujur, bertanggungjawab, tidak berpihak, unbias, sensitive thp pengaruh, bdsr kompetensi) Integritas •Memaparkan kebenaran & akurat hasil audit. Komunikasi dilakukan dgn jujur, akurat, objektif, tepat waktu, jelas, lengkap. Pemaparan dgn Adil •Berhati-hati dalam menjalankan audit dan menjaga kepercayaan yg diberikan Klien/Pihak lain. Berkemampuan dalam memberikan alasan dalam penilaian audit pada semua situasi audit yg dihadapi Due Profesional Care •Menerapakan kebijakan dalam menggunakan & melindungi informasi yg diperoleh dari Auditi Kerahasiaan •Tidak berpihak dan objektif , serta bebas dari bias dan konflik kepentingan Mandiri • Metode yg rasional utk mencapai kesimpulan audit yg handal & dan dapat di-ulang dgn proses audit yg sistematis • Bukti audit harus dapat diverifikasi, menggunakan metode sampling yg tepat, dan mengambil sampel informasi yg sesuai Berlandaskan Bukti •Utk memastikan audit difokuskan pada hal2 yg signifikan bagi Klien & utk mencapai tujuan program audit Berlandaskan Risiko AmbikA 22
  • 23. The application of “the risk-based approach” can serve as a tool for risk prevention, and optimization of the efficiency and effectiveness of the audit process and its outcome(s). AmbikA 23
  • 24. A 24
  • 25. AmbikA 25 1. General 2. Establishing audit programme objectives 3. Determining and evaluating audit programme risks and opportunitie 4. Establishing the audit programme 1. Roles and responsibilities of the individual(s) managing the audit programme.. 2. Competence of individual(s) managing audit programme 3. Establishing extent of audit programme 4. Determining audit programme resources 5. Implementing audit programme 1. General 2. Defining the objectives, scope and criteria for an individual audit 3. Selecting and determining audit methods 4. Selecting audit team members 5. Assigning responsibility for an individual audit to the audit team leader 6. Managing audit programme results 7. Managing and maintaining audit programme records 6. Monitoring audit programme 7. Reviewing and improving audit programme
  • 26.  adalah pengaturan satu atau lebih audit yg direncanakan dalam suatu ‘kerangka waktu tertentu’, & mengarah pd suatu ‘tujuan tertentu’  Program audit sebaiknya mencakup informasi & identifikasi sumberdaya utk melaksanakan audit dgn efektif & efisien dalam kerangka waktu yg ditetapkan. AmbikA
  • 27. Informasi program audit sebaiknya mencakup :  Tujuan program audit  Risiko & peluang yg terkait program audit & tindakan utk menanganinya  Lingkup (keluasan, batasan, lokasi) utk setiap audit dalam program audit  Jadual (jumlah/durasi/frekuensi) setiap audit  Tipe audit, seperti audit internal atau eksternal  Kriteria audit  Metode audit  Kriteria memilih anggota tim  Informasi terdokumentasi yg relevan AmbikA
  • 28. RISIKO terkait Program Audit  Perencanaan,  Sumberdaya,  Pemilihan Tim Audit  Komunikasi,  Penerapan  Pengendalian informasi terdokumentasi  Pemantauan, tinjauan, dan peningkatan program audit  Ketersediaan & kerjasama Auditi & ketersediaan bukti yg dicuplik AmbikA 28
  • 29. PELUANG terkait Program Audit  Memungkinkan audit multiple dilaksanakan pd kunjungan tunggal;  Meminimisasi waktu & jarak perjalanan ke tapak;  Mencocokkan tingkat kompetensi tim audit dgn tingkat kompetensi yg dibutuhkan utk mencapai tujuan audit;  Menyelaraskan waktu audit dgn ketersediaan staf kunci Auditi. AmbikA 29
  • 30. Memiliki pengetahuan tentang:  Prinsip audit, metode, dan proses  Standar SM & standar lain  Informasi Auditi dan konteks-nya (isu internal/eksternal, pihak berkepentingan, & kebutuhan & harapan, kegiatan bisnis, produk, jasa, dan proses auditi);  Persyaratan peraturan & persyaratan lain yg terkait dgn kegiatan bisnis Auditi AmbikA
  • 31. Tujuan audit dapat mencakup:  Menentukan kesesuaian SM yg diaudit atau bagian SM, terhadap kriteria audit  Mengevaluasi kapabilitas SM utk membantu organisasi dalam memenuhi persyaratan hukum & persyaratan lain yg menjadi komitmen organisasi  Mengevaluasi efektifitas SM dalam memenuhi hasil yg diharapkan  Mengidentifikasi peluang potensi peningkatan SM  Mengevaluasi kesesuaian & kecukupan SM terhadap arahan konteks & strategi dari Auditi  Mengevaluasi kapabilitas SM dalam menetapkan & mencapai tujuan & menangani dgn efektif risiko & peluang pada perubahan konteks, termasuk penerapapan dari tindakan terkait AmbikA 31
  • 33.  Metode pelaksanaan audit dapat dilakukan  On-site  Remote  Kombinasi sebaiknya berkeseimbangan, berdasarkan pertimbangan risiko & peluang yg terkait  Bila joint-audit, pengelola program audit sebaiknya menyepakati metode audit AmbikA 33
  • 34.  Utk memastikan keseluruhan kompetensi tim audit, sebaiknya dilaksanakan:  Identifikasi kompetensi yg dibutuhkan utk mencapai tujuan audit  Memilih anggota tim audit yg memenuhi kebutuhan kompetensi tim audit  Ukuran & komposisi tim audit, mempertimbangkan:  Kompetensi keseluruhan tim audit yg dibutuhkan utk mencapai tujuan audit, dgn mempertimbangkan lingkup & kriteria audit  Kompleksitas audit  Jenis audit, apakah audit gabungan atau audit bersama  Metode audit yg digunakan  Memastikan objektifitas dan ketidakberpihakan utk menghindari konflik kepentingan apapun dalam proses audit  Kemampuan anggota tim audit bekerja & berinteraksi efektif dgn wakil Auditi dan pihak berkepentingan  Isu internal/eksternal, seperti bahasa, sosial, dan budaya  Tipe & kompleksitas dari proses yg diaudit. AmbikA 34
  • 35.  Pengelola progam audit sebaiknya memberikan tanggungjawab pelaksanaan audit kpd KTA dalam waktu yg cukup utk memastikan KTA dapat menyusun rencana audit yg efektif  Informasi berikut sebaiknya diberikan kpd KTA  Tujuan audit, lingkup, dan kriteria audit (termasuk identifikasi organisasi & fungsi serta proses yg akan diaudit)  Proses audit & metode audit terkait  Komposisi tim audit  Kontak Auditi, lokasi, kerangka waktu, dan durasi waktu dari kegiatan audit yg dilaksanakan  Sumberdaya yg diperlukan utk pelaksanaan audit  Informasi yg dibutuhkan utk mengevaluasi dan menangani risiko & peluang dalam mencapai tujuan audit  Informasi yg mendukung KTA dalam berinteraksi dgn Auditi utk efektifitas AmbikA program audit 35
  • 36.  Pengelola program audit sebaiknya memastikan kegiatan berikut dilaksanakan:  Evaluasi pencapaian tujuan dari setiap audit  Tinjauan & persertujuan laporan audit terkait pemenuhan tujuan & lingkup audit  Tinjauan efektifitas tindakan yg dilakukan dalam menangani temuan audit  Distribusi laporan audit kpd pihak berkepentingan  Penetapan perlunya dilakukan tindak-lanjut audit  Pengelola progam audit sebaiknya mempertimbangkan (bila sesuai) :  Mengomunikasikan hasil audit & praktik terbaik kpd bidang lain dari organisasi  Implikasi terhadap proses lainnya AmbikA 36
  • 37.  Rekaman audit sebaiknya dipastikan dikelola & dipelihara utk memeragakan penerapan program audit  Sebaiknya tersedia proses utk memastikan keamanan & kerahasiaan informasi terkait rekaman audit AmbikA 37
  • 38. Evaluasi Program Audit dilakukan utk memastikan :  Apakah jadual audit telah dilaksanakan, dan tujuan program audit telah tercapai ?  Kinerja anggota tim audit termasuk KTA & tenaga ahli  Kemapuan tim audit menerapkan rencana audit  Umpan balik dari Klien, Auditi, tenaga ahli, & pihak berkepentingan  Kecukupan informasi terdokumentasi dalam proses audit keseluruhan AmbikA 38
  • 39.
  • 40. ISO/IEC 17021-1:2015  Klausal 9. Persyaratan Proses (9.1. sd 9.4) ISO/IEC 19011:2018  Klausal 6. Pelaksanaa Audit  Annex A. Panduan Tambahan Pelaksanaan Audit “Shall” + “Should” AmbikA 40
  • 43. Evaluasi Bukti Temuan Audit Kesimpulan Rekomendasi Opening Meeting Verifikasi Fakta/Bukti Sampling Diskusi Tim Closing Meeting Draft Audit Plan Evaluasi di Klien Persetujuan Audit Plan Pre-Visit Diskusi Auditi Data Collecting Diskusi Klien
  • 44. AmbikA • Membangun pemahaman dasar • Merancang & mempersiapkan pelaksanaan audit lapangan agar efektif & efisien • Mengidentifikasi & mempersiapkan unsur logistik & pendukung pelaksanaan audit lapangan 44
  • 45. AmbikA • Kontak awal dgn auditi • Penentuan kelayakan audit Memulai Audit • tinjauan awal informasi terdokumentasi Persiapan Audit • Pendekatan berlandaskan risiko utk audit • rencana audit • Penugasan tim audit • Persiapan informasi terdokumentasi audit Perencanaan Audit
  • 46.  Perencanaan audit mempertimbangkan risiko dari kegiatan audit pd proses Auditi dan memberikan dasar utk perjanjian antara klien audit, tim audit dan Auditi ttg pelaksanaan audit.  Kerincian rencana audit mencerminkan lingkup & kompleksitas audit, serta risiko tidak tercapainya tujuan audit.  Dalam merencanakan audit, KTA sebaiknya mempertimbangkan hal-hal berikut: a) komposisi tim audit & kompetensi tim keseluruhan; b) teknik sampling yg tepat (lihat A.6); c) peluang utk meningkatkan efektifitas & efisiensi kegiatan audit; d) risiko mencapai tujuan audit dari perencanaan audit yg tidak efektif; e) risiko thp Auditi dari pelaksanaan audit AmbikA 46
  • 47.  Risiko thp Auditi dapat terjadi dari kehadiran anggota tim audit yg berpengaruh negatif pd pengaturan Auditi ttg K3, lingkungan, mutu, dan produk, serta jasa  misal: kontaminasi pada fasilitas ruangan yg bersih  Untuk “audit kombinasi”, perhatian khusus diberikan pd interaksi antara proses operasional dan persaingan setiap tujuan & prioritas dari SM yg berbeda AmbikA 47
  • 48. AUDITI • kehadiran anggota tim audit yg berpengaruh negatif pd pengaturan Auditi ttg K3, lingkungan, mutu, dan produk, serta jasa TIM AUDIT • risiko tidak tercapainya tujuan audit PENDEKATAN RISIKO AmbikA 48
  • 49. Objectives Scope & Boundaries Criteria Audit Team Assignment & Roles Allocation Audit Resources Audit Schedule Audit Method & Sampling Plan AUDIT PLAN AmbikA 49
  • 50.  Skala dan isi dari rencana audit dapat berbeda, misalnya, antara audit awal, survailen, audit ulang, serta antara audit internal & eksternal.  Perencanaan audit harus cukup “fleksibel” untuk memungkinkan perubahan yg dapat menjadi penting saat kegiatan audit berlangsung. Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.2 AmbikA
  • 51. Mencakup:  Tujuan audit  Lingkup & kriteria audit  Jadual audit (lokasi, tanggal, waktu & durasi audit)  Metode audit, termasuk pencuplikan conto  Tim Audit & penugasan Tim Audit, termasuk pemandu & pengamat  Alokasi sumberdaya AmbikA
  • 52.  Apa yg ingin diperoleh dari hasil audit?  Menjadi acuan untuk apa audit dilaksanakan,  Tujuan audit dijawab dalam kesimpulan audit  Ditetapkan oleh CAB  Cl.9.2.1.2. ISO/IEC 17021-1:2015:  Menentukan kesesuaian SM Auditi, atau bagian-bagiannya, dengan kriteria audit;  Menentukan kemampuan SM utk memastikan Auditi memenuhi persyaratan yg berlaku, persyaratan hukum, peraturan dan kontrak;  Menentukan keefektifan SM utk memastikan klien dapat secara wajar mencapai tujuan yg ditentukan;  Identifikasi area utk potensi peningkatan SM AmbikA
  • 53. AmbikA Tujuan khusus audit sertifikasi sistem manajemen, untuk masing2 jenis audit dapat dirujuk pada ISO/IEC ISO17021-1:2015,  Tujuan Audit Stage-1, Cl.9.3.1.2.2  Tujuan Audit Stage-2, Cl.9.3.1.3  Tujuan Audit Survailen, Cl. 9.6.2.  Tujuan Audit Resertifikasi, Cl.9.6.3.1. 53
  • 54. AmbikA Rencana audit mencerminkan:  Lingkup dan kompleksitas audit  Pengaruh ketidakpastian dlm mencapai sasaran audit – Teknik pencuplikan conto audit yg tepat – Komposisi dan kompetensi tim audit – Risiko bagi organisasi yg ditimbulkan dr kegiatan audit
  • 55. AmbikA  Penugasan Tim Audit oleh KTA  berdasarkan pendekatan terkait proses, kegiatan, fungsi dan lokasi.  memperhitungkan kemandirian, objektifitas & kompetensi masing2 auditor, dan penggunaan efektif sumberdaya audit.  memperhitungkan peran & tanggungjawab berbeda dari Auditor, Auditor in-trainee, dan tenaga ahli Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.2.2
  • 56. AmbikA Anggota tim audit  Mengumpulkan & mengkaji informasi sesuai penugasan  Mempersiapkan informasi terdokumentasi utk pelaksanaan audit, menggunakan media yg sesuai, seperti: – Cheklist fisik atau digital – Rincian pencuplikan conto audit – Informasi audio visual  Informasi terdokumentasi tsb harus disimpan sampai selesainya audit atau sbgmn ditentukan o/ program audit, dan dijaga keamanannya oleh seluruh anggota tim audit sesuai ketentuan program audit. 56
  • 57. AmbikA  Sumberdaya audit dialokasikan berdasarkan pertimbangan ‘risiko & peluang’ terkait kegiatan & proses yg di audit
  • 59.  Identifikasi populasi & besarannya  Kaji karakteristik & faktor pengaruh  Tetapkan metode pencuplikan yg sesuai, mewakili, & berlandaskan pendekatan risiko :  Justifikasi  Statistik • Acak • Berjenjang • Blok • Interval • Kombinasi  Hindari bias, sedapat mungkin representatif
  • 60. Pencuplikan conto berdasarkan JUSTIFIKASI mempertimbangkan:  Pengalaman audit sebelumnya pd lingkup audit yg sama;  Kompleksitas persyaratan (termasuk persyaratan hukum) utk mencapai sasaran audit;  Kompleksitas & interaksi proses organisasi dan elemen sistem manajemen;  Derajat perubahan teknologi, faktor manusia atau sistem manajemen;  Identifikasi area risiko kunci sebelumnya dan area perbaikan;  Hasil pemantauan sistem manajemen. AmbikA
  • 61.  Siapa?  Kemana?  Kapan? (hari & jam)  Melakukan Apa ?  Bertemu Siapa? AmbikA
  • 62.
  • 64. Evaluasi Bukti Temuan Audit Kesimpulan Rekomendasi Opening Meeting Verifikasi Fakta/Bukti Sampling Diskusi Tim Closing Meeting Draft Audit Plan Evaluasi di Klien Persetujuan Audit Plan Pre-Visit Diskusi Auditi Data Collecting Diskusi Klien
  • 66. AmbikA Tujuan Pertemuan Pembukaan :  Mengkofirmasi kesepakatan Rencana Audit  Memperkenalkan tim audit dan peran masing2  Memastikan seluruh kegiatan audit yg direncanakan dapat dilaksanakan Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.2
  • 67. AmbikA Dipimpin oleh KTA, dihadiri o/ Manajemen Auditi & Tim Audit  Memperkenalkan anggota tim audit & peran-nya (termasuk bila ada observer dan pemandu)  Mengkonfirmasikan tujuan, lingkup, kriteria audit  Mengkonfirmasi jadual audit, termasuk waktu pertemuan penutupan  Menjelaskan metode & prosedur audit, serta teknik sampling  Menjelaskan metode audit utk mengelola risiko yg timbul akibat kehadiran tim audit  Mengkonfirmasi saluran komunikasi  Mengkonfirmasi bahasa yang digunakan selama audit  Mengkonfirmasi bahwa selama audit, auditi akan selalu diberi informasi  Memastikan sumberdaya & fasilitas yg dibutuhkan telah tersedia  Memastikan kerahasiaan dan keamanan informasi  Mengkonfirmasi prosedur K3, kedaruratan, dan keamanan tim audit  Memastikan ketersediaan & peran pemandu (guide), observer, interpreter  Metode pelaporan audit & kategori temuan Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.2
  • 68. Sebaiknya dipertimbangkan memaparkan informasi:  Metode pelaporan temuan audit, termasuk kriteria peringkat temuan  Penjelasan atas dalam kondisi apa pelaksanaan audit dapat dihentikan  Bagaimana kesepakatan thp kemungkinan temuan selama audit  Bagaimana sistem umpan balik dari Auditi terhadap temuan atau kesimpulan audit, termasuk proses penanganan keluhan dan banding. AmbikA
  • 69.  Komunikasi diantara Tim Audit – Pertukaran informasi ttg kemajuan proses audit – Bila ada hal2 penting diluar lingkup audit yg perlu segera dikomunikasikan kpd Klien & Auditi  Komunikasi KTA dengan Wakil Auditi; – Bila ada resiko signifikan, Auditi harus segera diberitahu (tanpa ditunda) – Kebutuhan u/ perubahan lingkup audit sejalan perkembangan audit sebaiknya disetujui o/ Klien & Auditi AmbikA Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.3
  • 70.  Pemilihan metode audit yg digunakan salah satunya tergantung pd lokasi audit dilakukan.  Lokasi adalah tempat dimana informasi yg diperlukan utk kegiatan audit tertentu tersedia untuk Tim Audit, dapat berupa ’lokasi fisik dan virtual’  Utk audit thp akses informasi audit sangat penting mengetahui ‘dimana, kapan & bagaimana’ informasi dapat diakses  Tidak bergantung pada dimana informasi dibuat, digunakan, dan/atau disimpan  Audit dapat menggunakan metode gabungan AmbikA 70
  • 72. Informasi terdokumentasi Auditi dikaji untuk:  menetapkan kesesuaian sistem thp kriteria audit, sepanjang terdokumentasi  mengumpulkan informasi utk mendukung kegiatan audit  bila informasi terdokumentasi tidak dapat tersedia dalam kerangka waktu yg ditetapkan dalam rencana audit, KTA menginformasikan hal tsb kpd Auditi  Audit dapat ’diteruskan atau ditunda’ sampai masalah ketersediaan informasi terdokumentasi terselesaikan AmbikA 72
  • 73. AmbikA  Informasi yg relevan dgn tujuan, lingkup, & kriteria audit, termasuk informasi yg berkaitan dgn fungsi, kegiatan, & proses harus dikumpulkan dgn cara ’pencuplikan conto yg tepat’ dan harus diverifikasi.  Hanya informasi yg dapat dilakukan beberapa tingkat verifikasi yg dapat diterima sebagai bukti audit.  Pada tingkat verifikasi yg rendah, auditor harus menggunakan penilaian profesional utk menentukan tingkat kepercayaan utk menjadikannya sbg bukti.  Bukti audit yang mengarah pada temuan audit harus direkam. 73 Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.4
  • 75.  Auditor memastikan apakah informasi menyediakan “bukti objektif” yg cukup utk memeragakan bahwa persyaratan dipenuhi, antara lain: – Lengkap (seluruh isi tercakup); – Benar (isi sesuai dgn sumber lain yg handal, seperti standar dan regulasi); – Konsisten (konsisten di dalam dokumen itu sendiri dan dengan dokumen yang terkait); – Terkini (isi mutakhir).  Integritas bukti harus dinilai JIKA informasi diberikan dgn cara selain yg diharapkan (mis: individu yang berbeda, media alternatif);  Perhatian khusus diperlukan utk “keamanan informasi” karena peraturan yg berlaku tentang perlindungan data (khususnya untuk informasi yg berada di luar lingkup audit, tetapi juga terdapat dalam dokumen). AmbikA 75
  • 76. Sumber informasi yg dipilih tergantung pd lingkup & kompleksitas audit, & dapat mencakup: a) Wawancara dgn karyawan & individu lain; b) Observasi kegiatan & lingkungan kerja dan kondisi sekitar; c) Informasi terdokumentasi, mis: kebijakan, sasaran, rencana, prosedur, standar, instruksi kerja, izin, spesifikasi, gambar, kontrak, pesanan, dll; d) Rekaman, mis: rekaman inspeksi, MoM, laporan audit, rekaman program pemantauan, hasil pengukuran; e) Ringkasan data, analisis,dan indicator kinerja; f) Informasi rencana pencuplikan conto auditi dan prosedur pengendalian pencuplikan dan proses pengukuran; g) Laporan dari sumber lain, mis: umpan balik pelanggan, survey eksternal dan pengukuran eksternal, informasi pihak eksternal yg relevan lain dan peringkat penyedia eksternal; h) Pangkalan data dan situs web; i) Simulasi dan pemodelan. AmbikA 76
  • 77.  Perencanaan kunjungan  Kegiatan audit lapangan (on-site activities)  Kegiatan audit virtual AmbikA 77
  • 78.  Audit virtual dilakukan utk organisasi yg pekerjaan atau layanan-nya menggunakan “lingkungan kerja online” yg memungkinkan orang terlepas dari lokasi fisik utk melaksanakan proses (missal: intranet perusahaan, suatu “cloud komputasi").  Audit thp suatu lokasi virtual sering disebut dgn “audit virtual”. Audit jarak jauh mengacu pd penggunaan teknologi utk mengumpulkan informasi, mewawancarai auditee, dll, ketika metode "tatap muka" tidak dimungkinkan atau diinginkan. AmbikA 78
  • 79.  Audit virtual mengikuti proses audit yg standar saat menggunakan teknologi utk memverifikasi bukti objektif.  Auditi dan Tim Audit sebaiknya memastikan persyaratan teknologi yg tepat utk audit virtual, mencakup:  Memastikan Tim Audit menggunakan protokol akses jarak jauh yg disetujui, termasuk perangkat yg diminta, perangkat lunak, dll ;  Melaksanakan pemeriksanaan teknikal sebelum audit utk menyelesaikan isu teknikal;  Memastikan tersedia rencana kontingensi dan telah dikomunikasikan (mis: gangguan akses, penggunaan teknologi alternatif), termasuk ketentuan utk waktu audit tambahan jika diperlukan.  Auditor kompeten, mencakup:  Ketrampilan teknikal utk menggunakan peralatan elektronik yg tepat dan teknologi lainnya yg digunakan saat audit  Pengalaman dalam memfasilitasi pertemuan secara virtual utk melakukan audit jarak jauh. AmbikA 79
  • 80.  Saat melaksanakan pertemuan pembukaan atau audit secara virtual, Auditor sebaiknya mempertimbangkan :  Risiko yg terkait dgn audit virtual atau jarak jauh;  Menggunakan diagram/rencana denah dari lokasi lokasi jarak jauh sbg referensi atau pemetaan dari informasi elektronik;  Memfasilitasi pencegahan gangguan latar belakang suara & interupsi;  meminta izin terlebih dahulu utk mengambil salinan layar dari dokumen atau segala jenis rekaman, dan mempertimbangkan kerahasiaan dan masalah keamanan;  memastikan kerahasiaan dan privasi selama masa istirahat audit mis: dgn mematikan mikrofon, menghentikan kamera. AmbikA 80
  • 82.  Pertanyaan Tertutup (Closed Question)  Pertanyaan Terbuka (Open Question)  Pertanyaan Menggali (Probing Question)  Pertanyaan Menantang (Challenging Question)  Pertanyaan Refleksi (Reflecting Question) AmbikA
  • 84.  Mempertimbangkan apakah Auditi telah memiliki proses yg efektif utk:  Mengidentifikasi persyaratan hukum & persyaratan lainnya  Mengelola kegiatan, produk, & jasa utk mencapai penaatan thp persyaratan  Mengevaluasi status penaatan  Utk memastikan ketaatan thp persyaratan yg relevan, Tim Audit mempertimbangkan apakah Auditi:  Memiliki proses yg efektif utk mengidentifikasi perubahan dalam persyaratan penaatan, dan mempertimbangkan menjadi bagian dari MOC;  Memiliki personil yg kompeten utk mengelola proses penaatan;  Memelihara & menyediakan informasi terdokumentasi pd status penaatan yg dipersyaratkan;  Mencakup persyaratan penaatan dalam program audit internal;  Menangani ketidak-taatan yg terjadi;  Mempertimbangkan kinerja penaatan dalam tinjauan manajemen AmbikA 84
  • 85.  Konteks organisasi dapat ditetapkan dgn menggunakan beragam teknik utk perencanaan dan analisis strategik  Auditor mengkonfirmasi, apakah telah dikembangkan ‘proses yg sesuai’ dalam menetapkan konteks, dan apakah proses tsb digunakan dgn ‘efektif’  Auditor sebaiknya mempertimbangkan bukti2 objektif terkait:  Proses atau metode yg digunakan;  Kesesuaian dan kompetensi dari individu yg terlibat dalam proses;  Hasil dari proses;  Penerapan hasil utk menetapkan lingkup & pengembangan SM;  Tinjauan berkala konteks organisasi  Auditor harus memiliki pengetahuan pd sektor spesifik & pemahaman instrumen manajemen yg digunakan organisasi AmbikA 85
  • 86.  Auditor seharusnya memperoleh bukti objektif ttg ‘derajat keterlibatan’ manajemen puncak dalam pengambilan keputusan terkait SM, dan ‘bagaimana komitmen diperagakan’ utk memastikan efektifitasnya, yg dapat diperoleh dgn  mengkaji hasil2 dari proses yg relevan (kebijakan, sasaran, ketersediaan sumberdaya, komunikasi)  mewawancarai staf utk menetapkan derajat keterlibatan manajemen puncak AmbikA 86
  • 87.  Auditor seharusnya ‘mewawancarai manajemen puncak’ utk mengkonfirmasi ybs memiliki pemahaman yg memadai ttg  isu2 spesifik pd disiplin SM yg relevan,  konteks organisasi dimana organisasi beroperasi Untuk memastikan SM mencapai hasil yg diharapkan  Auditor juga sebaiknya mengaudit kepemimpinan & komitmen pada tingkatan manajemen lainnya, selain manajemen puncak AmbikA 87
  • 88.  Tujuan utama  Memberikan jaminan kredibilitas proses identifikasi risiko & peluang  Memberikan jaminan bahwa risiko & peluang telah ditetapkan dan dikelola dgn benar  Mengkaji bagaimana organisasi menangani risiko & peluang yg telah ditetapkan  Audit thp pendekatan organisasi menetapkan risiko & peluang tidak dilaksanakan sbg kegiatan tersendiri, namun sebaiknya implisit dilakukan sepanjang audit SM, termasuk saat mewancarai manajemen puncak. AmbikA 88
  • 89.  Auditor melakukan pengumpulan bukti objektif :  Masukan yg digunakan utk menetapkan risiko & peluang, mencakup:  Analisis isu internal & eksternal  Arahan strategik organisasi  Pihak berkepentingan, terkait SM disiplin spesifik, dan persyaratannya  Sumber2 risiko potensial, seperti aspek lingkungan, bahaya K3, dll  Metode mengevaluasi risiko & peluang  Perlakuan organisasi thp risiko & peluang, termasuk tingkat risiko yg dapat diterima dan bagaimana mengendalikannya, membutuhkan justifikasi professional Auditor. AmbikA 89
  • 90.  Pendekatan daur hidup mempertimbangkan “kendali & pengaruh” organisasi di sepanjang tahap daur hidup produk dan jasa.  Auditor sebaiknya menggunakan justifikasi professional utk menilai bagaimana organisasi menerapkan LCP dalam strategi organisasi dan  Kehidupan produk atau jasa;  Pengaruh organisasi pd rantai pasok;  Panjang rantai pasok;  Kompleksitas teknologi dari produk AmbikA 90
  • 91.  Program audit pemasok sebaiknya dikembangkand dgn menggunakan kriteria audit yg sesuai utk jenis pemasok & peyedia eksternal.  Lingkup audit rantai pasok dapat beragam:  Audit SM lengkap;  Audit proses tunggal;  Audit produk;  dll AmbikA 91
  • 92.
  • 93. Hasil ‘penilaian dan evaluasi’ terhadap bukti-bukti audit yg terkumpul setelah membandingkan dgn ‘kriteria audit’
  • 94. Pengumpulan bukti dilakukan sesuai rencana audit Bukti Objektif terverifikasi Bukti Fisik Bukti Dokumentasi Bukti Kesaksian Dikumpulkan dari wawacara personil teknik, operasi, admin/ manajerial. Bukti ini menyediakan suatu kontek utk memahami informasi yg bersifat fisik & dokumentasi. Ditulis di atas kertas atau direkam secara elektronik, dapat berupa prosedur operasi & pengawasan, buku log, lembar pemeriksaan, faktur, dan hasil analisis Merujuk pd sesuatu yg dapat dilihat/ disentuh, dikumpulkan dgn pengamatan langsung peralatan/ proses, peralatan pengukuran/pemantauan, dll BUKTI HARUS DIUJI
  • 95. • didukung o/ bukti yg cukup dan terverifikasi Objektif • tidak ada faktor yg mempengaruhi Bebas Bias • Handal, memadai dan terkait dgn ketidaksesuaian Relevan AmbikA
  • 96.  Semakin tinggi risiko terjadi ketidaksesuaian, semakin banyak bukti yg diperlukan Auditor utk mencapai Kesimpulan  JENIS BUKTI:  Sufficient: apakah bukti yg dikumpulkan telah cukup (Kuantitas)  Appropriate: apakah bukti handal dan relevan (Kualitas) Appropria te Sufficient When evidence is appropriate, less of its required, while more evidence is required for less appropriate evidenced AmbikA
  • 97. m k Hierarchy Evidence Type Example HIGH Evidence that is collected directly by the Auditor Inspection through a site visit Documentary evidence that originates outside of the Auditi’s data management system but is processed by it Contractor’s or Outsource’s report Documents produced by the Auditi’s Operational records LOW Oral evidence Interview with OHS personnel  RELEVANT: evidence that pertains to the verification objective.  Its Auditor’s responsibility to correctly identify the relevant information.  RELIABLE: evidence depends on the nature and source of the evidence. AmbikA
  • 99. Saat menetapkan temuan audit, sebaiknya dipertimbangkan: a) Tindak-lanjut dari rekaman audit terdahulu, & kesimpulan audit; b) Persyaratan dari Klien audit; c) Keakuratan, kecukupan, & relevansi bukti audit yg mendukung temuan audit; d) Sejauh mana kegiatan rencana audit direalisasikan, dan rencana hasil tercapai; e) Temuan yg melampaui praktik normal atau peluang utk peningkatan (OFI); f) Ukuran conto; g) Kategorisasi temuan audit (bila ada). AmbikA 99
  • 100. Rekaman kesesuaian, sebaiknya mempertimbangkan: a) Deskripsi atau acuan kriteria audit yang menunjukkan kesesuaian; b) Bukti audit utk mendukung kesesuaian dan efektifitas, jika dapat diterapkan; c) Deklarasi kesesuaian; jika dapat diterapkan AmbikA 100
  • 101. Rekaman ketidaksesuaian, sebaiknya mempertimbangkan: a) Deskripsi atau acuan dari audit kriteria b) Bukti audit; c) Deklarasi ketidaksesuaian; d) Temuan audit yg terkait, jika dapat diterapkan AmbikA 101
  • 102.  Identifikasi temuan yg terkait “multiple criteria”.  Jika auditor mengidentifikasi temuan yg terkait dgn satu kriteria pd audit kombinasi, auditor sebaiknya mempertimbangkan kemungkinan dampak pd kriteria yg sesuai atau serupa dari sistem manajemen SM lainnya.  Tergantung pd kesepakatan dgn Klien audit, Auditor dapat menerbitkan: a) Temuan yg terpisah utk setiap kriteria audit; atau b) Satu Temuan, menggabungkan acuan dari “multiple criteria”  Tergantung pd kesekapatan dgn Klien audit, Auditor dapat memandu Auditi ttg bagaimana menanggapi temuan tsb. AmbikA 102
  • 103. AmbikA Tim audit harus berunding sebelum rapat penutupan utk: a) Evaluasi temuan audit & informasi lain yg relevan b) Menyepakati kesimpulan audit dgn mempertimbangkan ketidakpastian dalam proses audit c) Menyiapkan rekomendasi, bila dipersyaratkan dalam rencana audit; d) Mendiskusikan tindak lanjut audit, bila sesuai 103 Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.6
  • 104. ‘Kesimpulan audit harus mampu menjawab Tujuan Audit’ Isu yg dapat dicakup, antara lain:  Keluasan kesesuaian terhadap kriteria audit;  Kekokohan SM termasuk efektifitas SM memenuhi hasil yg diharapkan, identifikasi risiko dan efektifitas tindakan yg dilakukan Auditi utk menangani risiko  Efektifitas penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan/ penyempurnaan SM  Pencapaian tujuan audit, cakupan lingkup audit, dan pemenuhan kriteria audit  Temuan yg mirip yg dijumpai di area audit yg berbeda2 atau hasil join audit atau audit sebelumnya utk kegunaan identifikasi kecenderungan  Kesimpulan khusus, spt: rekomendasi peningkatan atau kegiatan audit berikutnya AmbikA
  • 105. AmbikA
  • 106.  Dipimpin KTA, dihadiri oleh Anggota Tim Audit, Wakil Manajemen Auditi, & PIC fungsi/proses yg di-audit, Klien Audit, pihak berkepentingan lain.  Agenda utama memaparkan ‘temuan audit dan kesimpulan audit’  Derajat kerincian pertemuan penutupan mempertimbangkan keefektifan SM dalam mencapai tujuan, termasuk pertimbangan “konteks, risiko dan peluang”  Terbiasanya Auditi dengan proses audit juga harus dipertimbangkan selama pertemuan penutupan utk memastikan tingkat kerincian yg benar diberikan kpd peserta pertemuan AmbikA Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.7
  • 107. AmbikA Paparan KTA tentang:  Proses audit, termasuk kendala/hambatan (bila ada);  Bukti audit dikumpulkan berdasarkan sampling;  Situasi yg dijumpai selama audit yg dapat mengurangi tingkat kepercayaan kesimpulan audit;  Metode pelaporan;  Bagaimana temuan audit ditindak-lanjuti berdasarkan proses yg disepakati;  Konsekuensi yg mungkin timbul dari tidak ditanganinya dgn baik temuan audit;  Hasil temuan audit dan Kesimpulan audit  Kegiatan paska audit (CAPA dan batas waktu penyelesaian)  Proses penanganan keluhan dan banding Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.7
  • 108. AmbikA  Perbedaan pendapat thp temuan atau kesimpulan audit antara Tim Audit sebaiknya didiskusikan, dan jika mungkin diselesaikan. Jika tidak dapat diselesaikan, halini harus direkam  Jika ditentukan dalam tujuan audit, peluang utk saran peningkatan (OFI) dapat dipaparkan, namun rekomendasi ini sifatnya tidak mengikat. 108
  • 109.
  • 111. Evaluasi Bukti Temuan Audit Kesimpulan Rekomendasi Opening Meeting Verifikasi Fakta/Bukti Sampling Diskusi Tim Closing Meeting Draft Audit Plan Evaluasi di Klien Persetujuan Audit Plan Pre-Visit Diskusi Auditi Data Collecting Diskusi Klien
  • 113.  Tujuan audit;  Lingkup audit (khususnya organisasi Auditi, dan fungsi/proses yg diaudit)  Identifikasi klien audit;  Identifikasi tim audit dan peserta auditi dalam audit;  Tanggal dan lokasi kegiatan audit dilaksanakan;  Kriteria audit;  Temuan audit dan bukti terkait;  Kesimpulan audit;  Pernyataan mengenai derajat pemenuhan kriteria audit;  Perbedaan opini yg belum terselesaikan antara Tim Audit dan Auditi  Risiko bahwa bukti audit yg diuji tidak mewakili karena audit didasarkan atas pencuplikan conto AmbikA Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.8
  • 114. AmbikA FAKTA DIMANA KRITERIA AUDIT • Cara diperoleh • Akurat • Reliable • Lokasi / fungsi/ proses spesifik • Berdasar peran & • Acuan spesifik • Disesuaikan terhadap fakta tanggungjawab JELAS, SINGKAT, PADAT (15-18 kata), dan MUDAH DIPAHAMI
  • 115.
  • 117.  Diterbitkan pd peride waktu yg telah disepakati  Bila ditunda, harus dikomunikasikan kpd Auditi dan personil penanggungjawab program audit  Laporan harus ‘bertanggal, ditinjau, & disetujui’ sesuai program audit  Laporan audit didistribusikan kpd pihak2 berkepentingan yg telah ditetapkan dalam program audit atau rencana audit  Saat distribusi laporan audit, dipertimbangkan langkah yg tepat utk memastikan kerahasiaan laporan. AmbikA 117
  • 118.  Audit dinyatakan berakhir setelah seluruh kegiatan audit yg direncanakan telah dilaksanakan, atau telah disetujui oleh Klien Audit.  Informasi terdokumentasi audit sebaiknya disimpan atau dimusnahkan sesuai kesepakatan antara pihak2 berkepentingan dan sesuai program audit serta persyaratan lainnya.  Kecuali dipersyaratkan hukum, tim audit & personil pengelola program audit seharusnya tidak membuka informasi apapun yg diperoleh selama audit atau laporan audit kpd pihak manapun tanpa persetujuan eksplisit dari Klien Audit, dan bila memungkinkan dari Auditi.  Jika isi dokumen audit dipersyaratkan utk dibuka, Klien audit dan Auditi seharusnya diinformasikan sesegera mungkin AmbikA 118
  • 119.
  • 120. AmbikA 120 ISO/IEC 17021-1:2015  Klausal 7.1. Kompetensi Personil  Annex-A . Persyaratan Pengetahuan dan Ketrampilan ISO/IEC 17021-10:2018  Klausal 5. Kompetensi TIM AUDITOR ISO/IEC 19011:2018  Klausal 7. Kompetensi & Evaluasi AUDITOR + +
  • 121. AmbikA 7.1. KOMPET ENSI PERSONI L 7.1.1 Pertimba ngan umum 7.1.2 KRITERIA Kompete nsi 7.1.4 Pertimbangan lain (akses TA) 7.1.3 Proses evaluasi Proses utk memastikan personil memiliki pengetahuan & keahlian relevan dgn jenis SM dan geografis setempat Proses menentukan kriteria kompetensi personil • Proses evaluasi kompetensi awal dan pemantauan berkelanjutan (see 7.2) • Memperagakan metode evaluasi-nya efektif Memiliki akses kpd keahlian teknis yg diperlukan ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.7 KOMPETENSI PERSONIL
  • 122. Menetapkan Kompetensi Personil - Perilaku Personil -Pengetahuan & Ketrampilan Kriteria Evaluasi - Kuantitatif - Kualitatif Metode Evaluasi - Tinjauan Rekaman - Observasi - Wawancara Melakukan Evaluasi Pemeliharaan & Peningkatan Kompetensi
  • 124. Mempertimbangkan pengetahuan & ketrampilan terkait:  Ukuran, sifat, kompleksitas, produk, jasa, & proses Auditi;  Metode auditg;  Disiplin SM yg di-audit;  Kompleksitas & proses SM yg diaudit;  Jenis & tingkat risiko & peluang yg ditangani SM;  Sasaran & keluasan program audit;  Ketidakpastian dalam mencapai sasaran audit;  Persyaratan lain, seperti yg dikenakan oleh klien audit atau pihak terkait yg relevan lainnya, jika diperlukan. AmbikA 124
  • 125. • etis, • terbuka, • diplomatis, • suka memperhatikan, • cepat mengerti • luwes, • tangguh, • tegas, • percaya diri, • ulet, • terbuka utk peningkatan, • peka terhadap budaya, • kolaboratif, AmbikA
  • 126. 1 • Pengetahuan & keterampilan UMUM SM 2 • Pengetahuan & keterampilan SPESIFIK 3 • Pengetahuan dan keterampilan TAMBAHAN yg dibutuhkan utk MEMIMPIN TIM Audit 4 • Pengetahuan & keterampilan utk mengaudit sistem manajemen MULTIDISIPLIN AmbikA
  • 127.  Prinsip, proses, dan metode audit:  Standar SM dan dokumen acuan  Organisasi dan konteks-nya  Persyaratan hukum & kontraktual serta persyaratan lain yg berlaku utk Auditi AmbikA
  • 128. Kompetensi kolektif Tim Audit utk tipe audit SM & sektor tertentu, mencakup :  Prinsip & persyaratan SM, serta penerapannya  Dasar2 disiplin dan sektor, terkait standar SM Auditi  Aplikasi disiplin & metode sektor spesifik, teknik, proses, & praktik utk memungkinkan tim audit menilai kesesuaian dalam lingkup audit, menghasilkan temuan & kesimpulan audit yg memadai  Prinsip, metode, & teknik yg relevan dgn disiplin & sektor, sehingga auditor dapat menetapkan & mengevaluasi risiko & peluang yg berkaitan dgn tujuan audit AmbikA 128
  • 129.  Merencanakan audit & menetapkan penugasan audit sesuai dgn kompetensi spesifik individu anggota tim audit  Mendiskusikan isu strategik dgn Manajemen Puncak Auditi utk menentukan apakah organisasi telah mempertimbangkan isu strategik tsb saat mengevaluasi risiko & peluang;  Mengembangkan & memelihara hubungan kerja kolaboratif di antara anggota tim audit;  Mengelola proses audit, termasuk:  memanfaatkan sumber daya secara efektif selama audit;  mengelola ketidakpastian pencapaian tujuan audit;  melindungi kesehatan & keselamatan anggota tim audit selama audit, termasuk memastikan ketaatan auditor thp K3 yg relevan, dan pengaturan keamanan;  mengarahkan anggota tim audit;  memberikan arahan & bimbingan kpd auditor-in-trainee;  mencegah & menyelesaikan konflik dan masalah yg dapat terjadi selama audit, termasuk yg terjadi di dalam tim audit.  Mewakili Tim Audit dalam berkomunikasi dgn personil pengelola program audit, klien audit dan Auditi;  Memimpin Tim Audit utk mencapai kesimpulan audit;  Menyiapkan & menyelesaikan laporan audit. AmbikA 129
  • 130.  Saat mengaudit beberapa disiplin SM, anggota tim audit harus memiliki pemahaman ttg interaksi & sinergi antara SM yg berbeda-beda.  KTA harus memahami persyaratan dari masing2 standar SM yg diaudit & mengenali batasan kompetensi anggota tim pd masing2 disiplin ilmu. Audit multi-disiplin yg dilakukan bersamaan dikenal sbg audit kombinasi (atau audit IMS) AmbikA 130
  • 132. • Mampu memperagakan perilaku personil, pengetahuan atau kinerja ketrampilan pd pelatihan atau di tempat kerja Kualitatif • Lama Pengalaman kerja • Lama Pendidikan • Waktu (jumlah jam) Pelatihan • Jumlah audit Kuantitatif AmbikA
  • 133. kA Evaluasi Auditor sebaiknya dilakukan dgn menggunakan 2 atau lebih metode Tinjauan Rekaman Umpan Balik Wawancara Observasi (Witness) Pengujian Tinjauan Post Audit AmbikA
  • 135.  KTA & Auditor seharusnya meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan, melalui:  Berpartisipasi dalam audit SM  CPD: pengalaman kerja, training, seminar, konferensi, belajar mandiri, coaching  Kegiatan CPD seharusnya memperhitungkan:  Perubahan kebutuhan individu & tanggung-jawab organisasi utk melaksanakan audit;  Pengembangan praktik audit termasuk penggunaan teknologi;  Standar yg relevan, termasuk pedoman/dokumen pendukung, dan persyaratan lain ygrelevan; AmbikA  Perubahan dalam sector atau disiplin
  • 137. AmbikA AMAR BINAYA KARSA Indonesian Institute for Environmental Management